Aktor
Aktor mewakili siapa pun atau apa saja yang harus berinteraksi dengan sistem. Aktor bisa
didefinisikan sebagai berikut :
Adapun pertanyaan yang berguna untuk membantu mengenali aktor dalam suatu sistem:
Use Case
Use Case Model adalah dialog antara aktor dengan sistem yang akan menggambarkan fungsi
yang diberikan oleh sistem.Ada beberapa pertanyaan yang dapat membantu mengenal use case
untuk sistem, yaitu sebagai berikut:
Use Case Relationship adalah suatu hubungan baik itu antara aktor dan use case atau antara use
case dan use case. Hubungan antara aktor dan use case disebut dengancommunicate association
1.1.2 Kelas Diagram
Kelas Diagram berfungsi untuk menjelaskan tipe dari object sistem dan hubungannya dengan
object yang lain. Object adalah nilai tertentu dari setiap attribute kelas entity. Pada
penggambaran kelas diagram ada dikenal dengan kelas analisis yaitu kelas ber-stereotype. Tapi
yang biasanya dipakai adalah kelas diagram tanpa stereotype.
1.1.3 State Diagram
State diagram menggambarkan urutan keadaan yang dilalui object dalam suatu kelas, karena
suatu kejadian menyebabkan suatu perpindahan aktivitas/state. State dari objek adalah
penggolongan dari satu atau lebih nilai attribute pada kelas.
1.1.4 Activity Diagram
Activity Diagram berupa flow chart yang digunakan untuk memperlihatkan aliran kerja dari
sistem. Notasi yang digunakan dalam activity diagram adalah sebagai berikut:
1. Activity
Notasi yang menggambarkan pelaksanaan dari beberapa proses dalam aliran pekerjaan.
1. Transition
Notasi yang digunakan untuk memperlihatkan jalan aliran kontrol dari activity ke activity.
Decision
1. Synchronization Bars
Aliran kerja notasi ini menandakan bahwa beberapa aktivitas dapat diselesaikan secara
bersamaan (pararel)
1.1.5 Sequence Diagram
Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara
mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap yang seharusnya dilakukan
untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.
1.1.6 Collaboration Diagram
Collaboration adalah cara alternatif untuk mengetahui tahap-tahap terjadinya suatu aktivitas.
Perbedaan antara collaboration dan sequence diagram adalah collaboration diagram
memperlihatkan bagaimana hubungan antara beberapa objek, sedangkan yang kedua sequence
diagram memperlihatkan bagaimana urutan kejadian
1.1.7 Component Diagram
Component diagram berfungsi untuk menggambarkan komponen run-time dan executable yang
dibuat untuk sistem. Komponen saling berelasi menggunakan depedecy relation (Hubungan
ketergantungan, yang ditandai dengan garis putus-putus). Komponen run-time memperlihatkan
pengelompokan kelas untuk run-time library seperti Java Applet, Active-X Component dan
Dynamic Libraries. Komponen executable memperlihatkan interface dan memanggil
dependencies beberapa executable. Interface kelas diperlihatkan seperti lollypop.
1.1.8 Deployment Diagram
Deployment Diagram memperlihatkan konfigurasi pada jalannya proses run-time elements dan
proses software yang ada pada diagram. Run-time elements menggambarkan node yang
berkoneksi menandakan adanya komunikasi diantaranya. Diagram ini membantu tim untuk
mengerti sistem topology
2. Tool Yang Mendukung UML
Saat ini banyak sekali tool pendesainan yang mendukung UML, baik itu tool komersial
maupun opensource. Beberapa diantaranya adalah:
3. Requirement
Requerement adalah pernyataan/gambaran pelayanan yang disediakan oleh sistem, batasan-
batasan dari sistem dan bisa juga berupa definisi matematis fungsi-fungsi sistem.
3.1 Jenis Requirements
3.1.1 Requirement Fungsional
Kebutuhan fungsional harus mendefinisikan aksi dasar yang harus diambil oleh
perangkat lunak untuk menerima dan memproses masukan dan menghasilkan keluaran.
3.3.2 Requuirement Non Fungsional
Bagian ini menspesifikasikan ukuran kuantitatif yang harus dipenuhi oleh perangkat
lunak. Uraian minimal pada bagian ini berisi sebuah tabel, dengan kolom: Kriteria
Kebutuhan, Tuntutan kebutuhan. Kebutuhan tersebut antara lain: Performansi,
Batasan Memori, Modus Operasi, Adaptasi Situs atau Ergonomi.
4. Testing (Pengujian Perangkat Lunak)
Adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok
dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.
Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak adalah:
1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan
2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan
kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya
3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum
pernah ditemukan sebelumnya
Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan serangkaian pengujian yang memiliki
kemungkinan tertinggi di dalam pengungkapan kesalahan pada perangkat lunak. Untuk mencapai
sasaran tersebut, digunakan 4 kategori yang berbeda dari tehnik desain test case: Pengujian
white-box, pengujian black-box, Integrasi Bottom-Up dan Integrasi Top-Down.
4.1 Pengujian white-box berfokus pada struktur control program. Test case dilakukan untuk
memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu kali selama
pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji. Pengujian basic path, tehnik pengujian
white-box, menggunakan grafik (matriks grafiks) untuk melakukan serangkaian pengujian yang
independent secara linear yang akan memastikan cakupan.
Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program dan pengujian loop
menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan memberikan sebuah prosedur untuk
menguji loop dari tingkat kompleksitas yang bervariasi. Pengujian black-box didesain untuk
mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu
program.
4.2 Tehnik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan
melakukan test case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang
memberikan cakupan pengujian yang mendalam.
Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah laku objek-objek
program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas data yang mungkin untuk
melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai batas memeriksaa kemampuan
program untuk menangani data pada batas yang dapat diterima.
Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan perangkat lunak dan
area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan fasilitas help dan sistem real time
masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik khusus untuk pengujian perangkat lunak.
4.3 Integrasi Top-Down adalah pendekatan incremental dengan menggerakkan ke bawah
melalui hirarki control, dimulai dengan control utama. Strategi intergrasi top-down memeriksa
control mayor atau keputusan pada saat awal di dalam proses pengujian. Pada struktur program
yang difaktorkan dengan baik, penarikan keputusan terjadi pada tingkat hirarki yang lebih tinggi
sehingga terjadi lebih dulu.
Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam praktenya banyak
menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi jika dibutuhkan pemrosesan di
dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai tingkat yang lebih tinggi.
4.4 Pengujian Integrasi Bottom-up memulai konstruksi dan pengujian dengan modul atomic
(modul pada tingkat paling rendah pada struktur program). Karena modul diintegrasikan dari
bawah ke atas, maka pemrosesan yang diperlukan untuk modul subordinate ke suatu tuingkat
yang diberikan akan selalu tersedia dan kebutuhan akan stub dapat dieliminasi
Jenis- jenis UML
UML menyediakan 9 jenis diagram yang dapat dikelompokkan berdasarkan sifatnya (statis atau
dinamis). Ke-9 jenis diagram dalam UML itu adalah :
1. Diagram Kelas/Class Diagram (statis)
2. Diagram Objek/Object Diagram (statis)
3. Use-Case Diagram (statis)
4. Sequence Diagram (dinamis)
5. Collaboration Diagram (dinamis)
6. Statechart Diagram (dinamis)
7. Activity Diagram (dinamis)
8. Component Diagram (statis)
9. Deployment Diagram (statis)
DIAGRAM KOLABORASI
Diagram kolaborasi menunjukkan informasi yang sama persis dengan diagram sekuensial, tetapi
dalam bentuk dan tujuan yang berbeda. Sebagaimana diagram sekuensial, diagram kolaborasi
digunakan untuk menampilkan aliran skenario tertentu di dalam use case. Jika diagram
sekuensial disusun berdasrkan urutan waktu, diagram kolaborsi lebih berkonsentrasi pada
hubungan antar obyek-obyek.