Anda di halaman 1dari 41

DAFTAR ISI

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


UKM

1. PROGRAM PROMKES
1.1. Penyuluhan PHBS Masyarakat
1.2. Saka Bakti Husada (SBH)
1.3. Penyuluhan tatanan PHBS disekolah
1.4. Pembinaan Desa Siaga
1.5. Musyawara Masyarakat Desa ( MMD )
1.6. Penyuluhan Kelompok
1.7. Survey Mawas Diri ( SMD )

2. PROGRAM KIA
2.1. Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
2.2. Pelaksanaan Kelas Ibu Balita
2.3. Pemantauan Bumil Resti
2.4. Supervisi Faslitatif
2.5. Pemantauan Bumil KEK
2.6. Pemantauan Bayi Resti
2.7. Sweeping DO K1-K4
2.8. Pelayanan ANC di Posyandu

3. PROGRAM KESLING
3.1. Pemeriksaan Kualitas Air minum (DAMIU)
3.2. Pemantauan TTU /TPM
3.3. Monitoring stop BABS
3.4. Inspeksi sarana air bersih
3.5. Survei jentik dan abatesasi

4. PROGRAM GIZI
4.1. Pemantaun Tumbuh Kembang Bayi Balita di Posyanndu
4.2. Konseling ASI dan MP-ASI
4.3. Pemantauan Garam Beryodium
4.4. Sosialisasi kader ASI
4.5. Pemantauan status gizi
4.6. Pemetaan Kadarzi
4.7. Pelacakan Gizi buruk
4.8. Sweeping Vitamin A
4.9. PMT penyuluhan

5. UKS
5.1. Pembinaan UKS
5.2. Penjaringan ABS
5.3. Pelatihan Dokter Kecil

6. P2. Imunisasi
6.1. Pelayanan imunisasi diposyandu
6.2. Pelacakan kasus KIPI / non KIPI
6.3. DO Imunisasi dasar lengkap
6.4. Sweeping imunisasi dasar lengkap
6.5. Bulan imunisasi anak sekolah (BIAS)

7. P2. TB
7.1. Pengambilan sampel
7.2. Konseling penyakit TB
7.3. Follow UP penyakit TB

8. P2. Kusta
8.1. Pelacakan Kusta mangkir

9. P2. Malaria
9.1. Pengambilan sampel malaria
9.2. Deteksi dini malaria
9.3. Follow UP malaria
9.4. Pengiriman sampel malaria

10. P2. DBD


10.1. Penyelidikan kejadian luar biasa

11. P2. Kecacingan


11.1. Pelacakan kecacingan di sekolah

12. P2. PTM


12.1. Posbindu
12.2. Pendataan perokok remaja di sekolah

13. P2. Surveilans


13.1. Penyelidika epidemiologi
13.2. Evaluasi penyelidikan epidemiologi
13.3. Survei rutin imunisasi
13.4. Surveilans berbasis kejadian
13.5. Penemuan dan pelacakan kasus dini secara aktif
13.6. Pengendalian vektor
13.7. Verivikasi rumor penyakit berpotensi KLB

14. Perkesmas
14.1. Kunjungan perkesmas

15. Kesehatan Lansia


15.1. Pelayanan kesehatam lansia
15.2. Pemantauan lansia resti

16. Kesehatan Tradisional dan Komplementar


16.1. Penyuluhan HATRA
16.2. Sosialisasi Akuperesure
16.3. Pelayanan Akupuresure pada lansia
16.4. Pembinaan TOGA

17. Kesehatan Jiwa


17.1. Pemantauan kepatuhan minum obat
17.2. Sweeping status palsu
17.3. Kasus jiwa baru

18. Kesehatan Kerja


18.1. Pemeriksaan stempat kerja dan pekerja
18.2. Pembinaan kesehatan kerja
18.3. Pembinaan Pos UKK
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

JL Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN
SAKA BAKTI HUSADA

A. PENDAHULUAN
Gerakan pramuka bertujuan untuk terbentuknya kaum muda yang
memiliki iman,takwa dan watak dan watak kepribadian,akhlak mulia dan
kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga keutuhan Negara
kesehatan RI,mengamalkan pancasila,mewujudkan masyarakat
madani,melestarikan lingkungan hidup dan menjaga perdamian dunia.
Pembangunan kesehatan di arahkan untuk meningkatkan
kesadaran,kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Satuan karya pramuka di singkat SAKA yaitu wadah pendidikan dan
pembinaan guna menyalurkan minat,mengembangkan bakat dan menambah
pengalaman para pramuka penegak dan pendega dalam berbagai bidan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta keterampilan.

B. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah keadaan sehat , baik fisik maupun mental spiritual
maupun sosial untuk memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
sosial ekonomi.satuan karya pramuka bakti husada yaitu salah satu jenis satuan
karya pramuka yang merupakan wadah kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang kesehatan yang dapat di
terapkan pada diri,keluarga dan lingkungan dan mengembangkan lapangan
pekerjaan di bidang kewirausahaan.

C. TUJUAN
a. Tujuan umum
Untuk mewujudkan tenaga kader pembangunan dalam bidang kesehatan
yang dapat membantu melembakan norma hidup sehat bagi semua
anggota gerakan pramuka dan masyarakat di lingkungannya.
b. Tujuan khusus
Tujuan di bentuknya saka bakti husada adalah memberi wadah
pendidikan dan pembinaan bagi para pramuka penegak dan pendega
untuk menyalurkn minat ,mengembangkan bakat kemampuan dan
pengalam dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta keterampilan
bidang kesehatan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan
penghidupannya untuk masyarakat,bangsa dan negara.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan dalam saka bakti husada yang akan di laksanakan pembinaan :
1. Krida bina lingkungan sehat
2. Krida bina sehat keluarga
3. Krida pengendalian penyakit
4. Krida bina gizi
5. Krida bina obat
6. Krida PHBS ( prilaku hidup bersih dan sehat )
Rincian kegiatan :
1. Setiap krida beranggota 5 orang s /d 10 orang sehingga dalam satu saka
memungkinkan adanya krida yang sama.
2. Pelaksanaan krida di sesuaikan dengan kebutuhan dan berbasis permasalahan
kesehatan setempat serta ketersediaan instruktur.

E. CARA PELAKSANAAN
1. Kegiatan saka bakti husada di laksanakan di sosialisasikan disekolah khusus
untuk kelas 3 SMP /MTS dan SMA sederet di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pattiro Mampu.
2. Kegiatan di luar kantor UPTD Puskesmas Pattiro Mampu di sesuaikan
dengan jadwal yang telah di tentukan.
F. SASARAN
1. Siswa kelas 3 Mts / SMP sederajat
2. Siswa SMA / MA sederajat

G. JADWAL
Di luar gedung / dalam gedung puskesmas di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Pattiro Mampu.

H. EVALUASI PELAKSANA KEGIATAN


1. Setelah melakukan pembinaan kader saka bakti husada,siswa dapat menjadi
anggota saka bakti husada secara sukarela dan tertulis
2. Setelah di laksanakan pembinaan / sosialisasi saka bakti husada dan di lantik
akan menjadi penegak bantara.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Di alksanakan sesuai dengan standar pelaksanaan kegiatan saka bakti
husada di sekolah – sekolah wilayah kerja UPTD Puskesmas Pattiro
Mmapu.belangko daftar hadir dan materi pembinaan / sosialisasi terlampir.

Pattiro mampu

Mengetahui ;
Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu Pengelola program Promkes

MUHAMMAD NATSIR,SKM Hj.SYAHRAENI,SKM


Nip.19670427198803 1 004 Nip.19830612201101 2 022
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

JL Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


REFRESING KADER

A. PENDAHULUAN
Keluarga sadar gizi hal ini terlihat dari riset kesehatan dasar tahun 2010
,sebanyak 80,6 % masyarakat menggunakan posyandu sebagai sarana pelayanan
sebagai sarana pelayanan pemantauan pertumbuhan.selain kegiatan pemantauan
pertumbuhan,kegiatan posyandu terintegrasi dengan pelayanan lainnya seperti
gizi,imunisasi,pelayanan kesehatan ibu dan anak keluarga
berencana,penanggulangan diare serta penyuluhan dan konseling.
Dalam pelaksanaan posyandu di motori oleh kader terpilih yang terlatih
dan terampil untuk melaksanakan kegiatan rutin di posyandu ,namun demikian
kondisi di lapangan masih menunjukkan adanya kendala dalam pelaksanaan
posyandu,seperti terbatasnya pengetahuan dan keterampilan kader,jumlah
kader,dan adanya pergantian kader serta kurangnya dukungan aparat terkait pada
belum optimalnya cakupan program gizi.

B. LATAR BELAKANG
Untuk mencapai target rencana kerja tersebut perluh di lakukan upaya
trobosan yang memiliki daya ungkit dalam meningkatkan cakupan program
gizi.saat ini belum ada panduan bagi tenaga pelaksana gizi dalm pembinaan kader
posyandu.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya kemampuan kader dalam melakukan kegiatan di posyandu.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan kader dalam persiapan posyandu.
b. Meningkatkan kemampuan kader dalam pelaksanaan posyandu.
c. Meningkatkan kemampuan kader membina sasaran untuk mendeteksi
dini masalah gizi.
d. Meningkatkan kemampuan kader mengevaluasi hasil posyandu.

D. KEGIATAN REFRESING KADER DAN RINCIANNYA


1. Alur kegiatan posyandu ada lima langkah yaitu :
a. Pendaftaran
1.) Mencatat kehadiran balita ,ibu hamil,dan sasaran posyandu lainnya di
daftar hadir
2.) Menulis nama dan umur,sasran pada buku KIA atau KMS
b. Penimbangan berat badan dan pengukuran LILA
1. Cara mempersiapkan dacing
2. Cara menimbang berat badan balita
3. Cara menimbang berat badan ibu hamil dan WUS
4. Cara mengukur LILA
c. Pencatatan
1. Pencatatan balita
2. Pencatatan ibu hamil
3. Pencatatan PUS / WUS
d. Penyuluhan dan konseling
1. Tahapan pemberian makanan bayi
2. Pemantauan perkembangan balita
3. Dan lain – lain
e. Pelayanan gizi
1. Imunisasi
2. Pemberian vit.A
Kegiatan pokok melaksanakan refresing kader posyandu di UPTD
Puskemas Pattiro Mampu

E. CARA PELAKSANAAN
1. Kegiatan refresing kader di laksanakan oleh kepala UPTD Puskesmas Pattiro
Mampu dan bidan koordinasi.
2. Kegiatan di kantor UPTD Puskesmas Pattiro Mampu di sesuaikan dengan
jadwal yang telah di tentukan.
3.
F. SASARAN
Kader kesehatan

G. JADWAL
Di dalam gedung pada hari kerja di Puskesmas Pattiro Mampu di sesuaikan
dengan jadwal dinas luar.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Kader mampu dalam persiapan posyandu
2. Kader mampu melaksanakan kegiatan posyandu
3. Kader mampu mengevaluasi hasil kegiatan di posyandu.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Di laksanakan sesuai dengan standar pelaksanaan dan penyuluhan
kesehatan gigi dan sikat gigi massal di sekolah.di lengkapi dengan surat
tugas,lampiran kegiatan dan dokumentasi kegiatan agar penyuluhan dan pelatihan
sikat gigi anak sekolah terlampir.

Pattiro mampu

Mengetahui ,
Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mmapu pengelola program promkes

MUHAMMAD NATSIR,SKM Hj.SYAHRAENI,SKM


Nip.19670427198803 1 004 Nip.19830612201101 2 022
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

JL Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


MUSYAWARA MASYARAKAT DESA

A. PENDAHULUAN
Berdasarakan undang – undang no 23 tahun 1992 tentang
kesehatan di tetapkan bahwa pembangun kesehatan bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal bagi
masyarakat,di selenggarakan upaya kesehatan,dengan pendekatan
pemeliharaan,peningkatan kesehatan,pencegahan,penyembuhan dan
pemulihan kesehatan yang di laksanakan secara terpadu dan
berkesinambungan.

B. LATAR BELAKANG
Masyarakat belum mengerti pentingnya di adakan musyawara
masyarakt desa.masyarak desa adalah pertemuan perwakilan warga desa
untuk membahas hasil survei mawas diri dan merencanakan
penanggulanganya masalah kesehatan di peroleh dari hasil SMD (
wrihatrolo 2007 ).peningkatan peran serta masyarakat bertujuan
meningkatkan dukungan masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan serta
mendorong mandiri dan memecahkan masalah.

C. TUJUAN
a. Tujuan umum
1. Masyarakat mampu mengenali masalah kesehatan di wilayahnya.
2. Masyarakat bersepakat untuk,menanggulangi masalah kesehatan.
3. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi
masalah kesehatan.
b. Tujuan khusus
Merumuskan persepsi yang sama antara masyarakat , lintas sektor dan
puskesmas.memberikan informasi tentang kebutuhan masyarakat
berdasarkan survey mawas diri maupun berdasarkan usulan dalam
bentuk komunikasi terbuka juga tentang program – program yang telah
di tetapkan oleh pemerintah dengan standar pelayanan minimal dan
MDGS.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok melaksanakan musyawara masyarakat desa di
UPTD Puskesmas Pattiro Mampu.
Rincian kegiatan:
1. Mengenal masalah kesehatan di wilayahnya
2. Bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui
pelaksanaan desa siaga dan poskesdes
3. Menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan ,
melaksanakan desa siaga dan poskesdes.

E. CARA PELAKSANAAN
1. Pembukaan MMD dilakukan oleh kepala desa / lurah dengan
menjelaskan tujuan MMD dan menghimbau seluruh peserta agar
berperang aktif dalam mengemukakan pendapat dan pengalaman
sehingga membantu pemecahan masalah yang di hadapi bersama
2. Perkenalan peserta MMD untuk menimbulkan suasana keakraban
3. Penyajian hasil SMD
4. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar
pengenalan masalah kesehatan dan hasil survey mawas diri di
lanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas kesehatan di desa /
bidan di desa
5. Menggali dan menemu – kenali potensi yang ada di masyarakat untuk
memecahkan masalah yang di hadapi
6. Penyusunan rencana kerja penanggulangan masalah kesehatan yang di
pimpin oleh kepala desa / lurah
7. Kesimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana kerja oleh
kepala desa / lurah
8. Penetup

F. SASARAN
Pemuka desa , petugas puskesmas dan sektor terkait di kecamatan ( seksi
pemerintah dan pembangunan , BKKBN , pertanian , agama , dll )

G. JADWAL
MMD di laksanakan di kantor desa

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Di laksanakan sesuai dengan standar pelaksanaan kegiatan
musyawara desa 10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat,terlampir
surat tugas , daftar hadir dokumentasi kegiatan MMD.

Mengetahui Pattiro mampu


Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu Pengelola program Promkes

MUHAMMAD NATSIR,SKM Hj.SYAHRAENI,SKM


Nip.19670427198803 1 004 Nip.19830612201101 2 022
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

JL Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYULUHAN MASYARAKAT

A. PENDAHULUAN
Program promosi kesehatan mencakup upaya promotif dan
preventif,promosi kesehatan merupakan determinan penting dari perilaku hidup
sehat masyarakat ( Depkes 2007 ).kementeraian kesehatan RI telah menetapkan
visi pembangunan tahun 2010 – 2014 adalah masyarakat sehat mandiri dan
berkeadilan.perilaku hidup bersih dan sehat dalah salah satu strategis yang bisa di
tempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik masyarakat
maupun keluarga.artinya harus ada komunikasi antara petugas
kesehatan,kader,dengan keluarga atau masyarakat untuk memberikan informasi
dan melakukan pendidikan kesehatan.

B. LATAR BELAKANG
Sebagian masyarakat belum mengertimaslah kesehatan yang di alami
oleh masyarakat sehingga pola perilaku hidup bersih dan sehat juga kurang di
aplikasikan oleh masyarakat.pada hakekatnya penyuluhan merupakan suatu
kegiatan non formal dalam rangka mengubah masyarakat menuju keadaan yang
lebih baik seperti yang di cita – citakan.

C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Meningkatnya rumah tangga sehat di desa,kabupaten,kota di seluruh
indonesia.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan pengetahuan,kemauan dan kemampuan anggota rumah
tangga untuk melksanakan PHBS
b. Berperang aktif dengan gerakan PHBS di masyarakat
D. KEGIATAN POKOK PENYULUHAN DAN RINCIANNYA
1. Pendahuluan
a. Penyampaian salam
b. Menjelaskan topik penyuluhan
c. Perkenalan
d. Menjelaskan tujuan
e. Kontrak waktu
2. Menyampaikan materi
a. Materi PHBS
b. Memberi kesempatan untuk bertanya
c. Menjawab pertanyaan
3. Penutup
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Mengakhiri dengan salam
Kegiatan pokok melaksanakan program promosi ( Promkes ) kesehatan
di UPTD Puskesmas Pattiro Mampu.

E. CARA PELAKSANAAN
1. Tahap persiapan
a. Penanggung jawab dan pelaksana upaya kesehatan masyarakat
menyelenggarakan pertemuan untuk menyamakan pemahaman tentang
penyuluhan kesehatan beserta langkah kegiatannya, meningkatkan
kemampuan melakukan komunikasi dan edukasi ( KIE ) melalui metode
dan teknik yang tepat, meningkatkan kemampuan membuat , memilih
serta menggunakan berbagai jenis media KIE dan meningkatkan
kemampuan membangun hubungan antar manusia yang baik termasuk
teknik bekerja sama dengan masyarakat.
b. Pelaksana menentukan sasaran penyuluhan
c. Pelaksana membuat rencana kegiatan
d. Pelaksana menentukan metode yang akan di gunakan
e. Pelaksana menyiapkan materi dan media penyuluhan
2. Pelaksanaan
Pelaksana melakukan penyuluhan sesuai sasaran dan metode yang di
gunakan

F. SASARAN
1. Individu
2. Kelompok
3. Massa / masyarakat

G. JADWAL

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


a. Evaluasi di lakukan oleh kepala puskesmas terhadap ketetapan pelaksana
kegiatan
b. Evaluasi di laksanakan setiap akhir kegiatan oleh penanggung jawab program

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Penanggung jawab program harus membuat laporan tiap kegiatan paling lambat 1
minggu setelah pelaksanaan kegiatan kepada kepala puskesmas dan evaluasi
akhir kegiatan paling lambat 2 minggu setelah keseluruhan kegiatan selesai di
lakukan

Mengetahui , Pattiro mampu


Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu Pengelola Program Promkes

MUHAMMAD NATSIR,SKM Hj.SYAHRAENI,SKM


Nip.19670427198803 1 004 Nip.19830612201101 2 022
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

JL Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENDATAAN RT BER PHBS ( SMD )

A. PENDAHULUAN
Program promosi kesehatan mancakup upaya promotif dan
preventif.promosi kesehatan merupakan determinan penting dari perilaku hidup
sehat masyarakat ( Depakes ).perilaku hidup bersih dan sehat ada semua perilaku
kesehatan yang di lakukan di atas dasar kesadaran sehingga anggota keluarga dan
keluarga dapat menolong dirinya sendiri dalam hal kesehatan dan peran aktif
dalam kegiatan kesehatan masyarakat ( Departemen kesehatan RI tahun 2009 ).

B. LATAR BELAKANG
Sebagian masyarakat belum mengerti masalah kesehatan yang di alami
oleh masyarakat sehingga pola perilaku hidup bersih juga kurang di aplikasikan
oleh masyarakat.pada hakekat terdapat 10 indikator PHBS yang di perlukan dari
satu rumah tangga,persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan,memberi ASI
Eksklusif pada bayi 0 – 6 bulan,menimbang bayi / balita tiap bulan,menggunakan
air bersih,mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,memberantas jentik sekali
seminggu di rumah,makan sayur dan buah setiap hari,melakukan aktifitas setiap
hari,tidak merokok dalam rumah,rumah tangga yang ber PHBS apabila
memenuhi ke 10 indikator diatas.

C. TUJUAN
a. Tujuan umum
Meningkatkan peran petugas puskesmas dalam peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat ( PHBS ).
b. Tujuan khusus
Meningkatkan peran petugas puskesmas dalam peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat ( PHBS )

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok melaksanakan pendataan Rumah Tangga berperilaku
hidup bersih dan sehat kesehatan di UPTD Pusekesmas Pattiro Mampu.
Rincian kegiatan :
1. Menyiapakan blangko pendataan rumah tangga ber PHBS
2. Melaksanakan perkenalan terlebih dahulu di rumah tangga yang di data
3. Menanyakan satu persatu dari 10 indikator PHBS kepala keluarga atau
anggota keluarga
4. Menjelaskan hasil pendataan rumah tangga
5. Berdiskusi dengan keluarga maslah kesehatan yang di alami
6. Mencatat blangko pendataan
7. Melaksankan konsultasi dan bertanggung jawab kepada kepala UPTD
Puskesmas Pattiro Mampu atas pelaksanaan promosi kesehatan ( Promkes ).

E. CARA PELAKSANAAN
1. Kegiatan pendataan rumah tangga ber PHBS di laksanakan di UPTD
Puskesmas Pattiro Mampu dan lingkup rumah tangga wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pattiro Mampu.
2. Kegiatan di luar kantor UPTD Puskesmas Pattiro Mampu di sesuaikan
dengan jadwal yang telah di tentukan.
3. Kunjungan rumah oleh tim pelaksana promosi kesehatan dalam rangka
pendataan rumah tangga ber PHBS.

F. SASARAN
1. Perorangan / keluarga
2. Masyarakat / LSM
G. JADWAL
Di luar gedung setiap pendataan Rumah Tangga berperilaku hidup bersih dan
sehat.di desa dan kunjungan rumah tangga untuk kegiatan ber PHBS di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Pattiro mampu.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Sasaran mengerti dan memahami pentingnya berperilaku hidup bersih
dan sehat setiap rumah tangga mengerti 10 indikator yang ahrus di
penuhi,kegiatan terlaksana dengan baik sesuai dengan yang di rencanakan.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Dilaksanakan sesuai dengan standar pelaksanaan kegitan penyuluhan dan
10 indikator perilaku hidup bersih dan sehat terlampir surat tugas,daftar hadir dan
dokumentasi kegiatan.

Mengetahui : Pattiro Mampu


Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu Pengelola Program Promkes

MUHAMMAD NATSIR,SKM Hj.SYAHRAENI,SKM


Nip.19670427198803 1 004 Nip.19830612201101 2 022
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

JL Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

A. PENDAHULUAN

Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non


intruktif,untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat,agar
mampu mengidentifikasi masalah,merencanakandan melakukan pemecahannya
dengan memanfaatkan potensi setempa.tujuan pemberdayaan masyarakat adalah
menigkatkan kemandirian masyarakat dan keluarga dalam bidang
kesehatan.pemberdayaan masyarakat merupakan suatu proses,salah satu proses
pemberdayaan masyarakat saat ini adalah berkembangnya desa
siaga.keberhasilan proses pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dengan
terwujudnya berbagai upaya kesehatan berbasis masyarakat ( UKBM ) di
masyarakat.

B. LATAR BELAKANG

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja perlu di


lakukan perlu di lakukan fasilitas pembangunan yang berwawasan kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang merupakan salah satu fungsi puskesmas.fungsi
tersebut tercermin dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan upaya .

C. TUJUAN
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat di desa siaga aktif atau kelurahan
aktif di selenggarakan melalaui berbagai UKBM,serta kegiatan kader dan
masyarakat.pelayanan ini selanjutnya di dukung oleh sarana – sarana kesehatan
yang ada seperti puskesmas pembantu ( pustu ),puskesmas dan rumah
sakit.tekhnis pelaksanaan pelayanan mengarah kepada petunjuk – petunjuk dari
kementerian kesehatan dan pengawasan dan pembinaan dari puskesmas.
Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan primer,sesuai dengan
kewenangan tenaga kesehatan yang bertugas pelayanan kesehatan dasar berupa :
1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu menyusui
3. Pelayanan kesehatan untuk anak
4. Penemuan dan penanganan penderita penyakit

D. SASARAN
Sasaran pembinaan desa siaga adalah desa di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pattiro Mampu dengan fasilitas kesehatannya agar terbinanya desa
yang siaga.

E. RINCIAN KEGIATAN
1. Perencanaan
Kegiatan pembinaan desa siaga di rencanakan setiap awal bulan berjalan oleh
pelaksanaan kegiatan dengan mempertimbangkan sasaran dan masalah yang
menjadi,perioritas,integrasi,dan program lainnya,aspek waktu dan
biaya,perencanaan kegiatan pembinaan desa siaga terintergrasi dengan
perencanaan puksesmas yang terluang dalam POA bulanan dan tahunan
puskesmas.
2. Materi atau tema pembinaan desa siaga
Materi atau tema pembinaan bidan desa haruslah sesuai dengan kebutuhan
sasaran.dengan keriteria :
a. Forum masyarakat desa atau kelurahan
b. Kader atau kader tekhnis
c. Kemudahan akses pelayanan kesehatan
d. Posyandu atau UKBM aktif
e. Lokasi dana desa siaga dalam anggaran desa
f. Peran aktif pendanaan pihak ketiga
g. Pertemuan di tingkat desa atau kelurahan
h. PHBS rumah tangga
3. Sasaran
Sasaran pendataan desa siaga adalah berbagai UKBM,serta kegiatan bidan
desa,kader dan masyarakat,pelayanan selanjutnya di dukung oleh sarana dan
prasarana kesehatan.
4. Waktu dan tempat
Waktu pelaksanaan pada jam kedinasan kecuali pada keadaan tertentu bisa
dilaksanakan diluar jam kedinasan.tempat kegiatan pelaksanaan desa siaga di
pustu,poskesdes dan bidan desa.
5. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembinaan desa siaga kepala puskesmas dan bidan
koordinator seluruh petugas yang di tugaskan untuk melaksanakan kegiatan
pembinaan tersebut yang di buktikan dengan surat tugas dari kepala UPTD
Puskesmas Pattiro Mampu.pelaksana penyuluhan kelompok minimal 2 orang
dan maksimal 4 orang dengan rincian tugas dan fungsi.
6. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan penyuluhan kelompok dalam program BOK.dalam
BOK biaya yang di bayarkan adalah transport.jumlah unit cost 1 jam
pembelajaran di atur keputusan kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu
sedangkan pembiayaan BOK diatur oleh keputusan kepala dinas kesehatan
kabupaten bone.
7. Berkas laporan kegiatan
Berkas laporan kegiatan untuk penyuluhan kelompok terdiri atas surat
tugas,laporan hasil,foto,dokumentasi kegiatan.berkas laporan minimal dua
rangkap untuk bendahara BOK dan satu rangkap untuk pelaksana
kegiatan.ketentuan – ketentuan secara terperinci mengenai berkas laporan
pertanggung jawaban kegiatan pembinaan desa siaga kelompok terlampir.
8. Evaluasi
Evaluasi kegiatan pembinaan desa siaga dapat berupa evaluasi terhadap
keberhasilan pencapaian tujuan pembinaan dan juga evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan pembinaan.
F. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan pembinaan desa siaga tahun 20016 sebagai
pedoman dalam penatalaksanaan kegiatan pembinaan desa siaga dengan sasaran
bidan desa,yang di wilayah kerja UPTD Puskesmas Pattiro Mampu.

Pattiro Mampu
Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu Pengelola Program Promkes

MUHAMMAD NATSIR,SKM Hj.SYAHRAENI,SKM


Nip.19670427198803 1 004 Nip.19830612201101 2 022
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYULUHAN KELOMPOK HIV / AIDS

A. PENDAHULUAN
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang di lakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat
tidak saja sadar, tahu dan mengerti,tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu
untuk menghindari,HIV merupakan singkatan dari human immunodeficiency
virus merupakan penyakit sel – sel kekebalan tubuh manusia dan menghancurkan
atau mengganggu fungsinya,AIDS adalah singkatan dari Acquired
immunodeficiency syndrome mengambarkan berbagai gejala dan infeksi yang
terkait dengan menurunnya system kekebalan tubuh.infeksi HIV sebagai
penyebab AIDS.
Pengertian penyuluhan kesehatan sama dengan pendidikan kesehatan
masyarakat ( public health education ),yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat,kelompok atau
individu.dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut atau individu dapat
memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.akhirnya
pengetahuan tersebut di harapakan dapat berpengaruh terhadap
perilakunya.dengan kata lain,dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa
akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.
Penyuluhan kesehatan juga suatu proses,dimana proses tersebut
mempunyai masukan ( input ) dan keluaran ( output ).di dalam suatu proses
pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan pendidikan yakni
perubahan perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor.faktor – faktor yang
mempengaruhi suatu proses pedidikan disamping masuknya sendiri juga metode
materi atau pesannya,pendidik atau petugas yang melakukan dan alat – alat bantu
atau alat peraga pendidikan.agar di capai suatu hasil optimal maka faktor – faktor
tersebut yang harus bekerja sma dengan harmonis.hal ini berarti bahwa untuk
masukan ( sasaran pendidikan ) tertentu harus menggunakan cara tertentu
pula,materi juga harus di sesuaikan dengan sasaran demikian juga alat bantu
pendidik di sesuaikan.untuk sasaran kelompok metodenya harus berbeda dengan
sasaran massa dan sasaran individual sasran massa pun harus berbeda dengan
sasaran individual dan sebagainya.

B. LATAR BELAKANG
Di UPTD Puskesmas Pattiro Mampu penyuluhan kesehatan di lakukan
kepada sasaran kelompok masyarakat umum.sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan penyuluhan kelompok dan penatalaksanaan laporan
pertanggung jawaban,maka di susunlah kerangka acuan penyuluhan kelompok
tahun 2016.

C. TUJUAN
Penyuluhan kesehatan HIV / AIDS secara umum bertujuan
meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi masyarakat :
1. Menignkatkan pengetahuan masyarakat tentang masalah – masalah kesehatan
HIV / AIDS dan cara penangannya.
2. Menumbuhakan sikap positif masyarakat terhadap masalah – masalah
kesehatan.
3. Merubah perilaku masyarakat ataun individu keperilaku yang lebih baik.
4. Penyuluhan kesehatan secara kelompok memungkinkan terjadinya
komunikasi dan interaksi sosial antara masyarakat,baik antara sasaran
maupun dengan petugas kesehatan.

D. SASARAN
Sasaran penyuluhan adalah kelompok sasaran remaja dan pasangan usia
subur yang memiliki resiko terhadap masalah – masalah kesehatan yang
relavansikan dengan materi atau tema penyuluhan kesehatan yang akan di
suluhkan.
E. PERINCIAN KEGIATAN
a. Perencanaan
Kegiatan penyuluhan kesehatan di rencanakan setiap awal bulan berjalan
oleh pelaksanaan kegiatan dengan mempertimbangkan dan sasaran masalah
yang menjadi perioritas,integrasi dengan program lainnya,aspek waktu dan
biaya.perencanaan puskesmas yang tertuang dalam POA bulanan dan
tahunan puskesmas.
b. Materi atau tema penyuluhan
Materi atau tema penyuluhan kesehatan haruslah sesuai dengan
kebutuhan sasaran yang akandi suluh dengan mempertimbangkan
umur,tingkat pendidikan,keadaan ekonomi dan sosial sasaran yang akan di
suluh,materi penyuluhan kesehatan hendaknya di pilih dari saka perioritas
masalah kesehatan yang ada pada sasaran yang akan disuluh yang di
buktikan dengan data.
c. Sasaran
Sasaran penyuluhan adalah kelompok sasaran yang memiliki resiko
tinggi terhadap masalah kesehatan tertentu yang relefansikan dengan materi
atau tema penyuluhan kesehatan yang akan di usulkan.
d. Waktu dan tempat
Waktu pelaksanaan kegiatan adalah pada jam kedinasan kecuali pada
keadaan tertentu bisa dilaksanakan diluar jam kedinasan.
Tempat kegiatan penyuluhan haruslah memenuhi aspek keamanan dan
kenyamanan baik bagi peserta maupun pelaksana kegiatan
penyuluhan.tempat penyuluhan kelompok dapat berupa aula
pertemuan,kantor desa,poskesdes,sarana ibadah,sekolah,rumah atau tempat
lainnya yang memenuhi syarat.
e. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kelompok adalah seluruh petugas yang
di tugaskan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan kelompok tersebut
yang di buktikan dengan dari kepala UPTD Puskesmas Pattiro
Mampu.pelaksana penyuluhan kelompok minimal 2 orang dan maksimal 4
orang dengan rincian tugas yang berfungsi sebagai berikut :
1. Narasumber : bertugas memberikan materi penyuluhan
2. Moderator : bertugas mengatur jalannya
penyuluhan,membuka dan menutup jalannya kegiatan.
3. Fasilitator : bertugas menfasilitasi jalannya
penyuluhan,menyiapkan kelengkapan dan media dalam kegiatan
penyuluhan.
4. Observar : bertugas mengawasi jalannya kegiatan
penyuluhan
f. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan penyuluhan kelompok dalam program BOK,dalam
BOK,biaya yang di bayarkan adalah transport.jumlah unit cost untuk 1 jam
pembelajaran diatur dalam keputusan kepala UPTD Puskesmas Pattiro
Mampu.sedangkan pembiayaan BOK diatur oleh keputusan kepala dinas
kesehatan kabupaten Bone.
g. Berkas laporan kegiatan
Berkas laporan kegiatan untuk penyuluhan kelompok terdiri atas surat
tugas,laporan hasil daftar hadir peserta,foto dokumentasi kegiatan dan copy
SAP,berkas laporan minimal 2 rangkap untuk bendahara BOK dan 1 rangkap
untuk pelaksana kegiatan.ketentuan – ketentuan secara terperinci mengenai
berkas laporan pertanggung jawaban penyuluhan kelompok terlampir.
h. Evaluasi
Evaluasi kegiatan penyuluhan berupa evaluasi terhadap keberhasilan
pencapaian tujuan umum dan khusus penyuluhan dan juga evaluasi terhadap
pelaksana penyuluhan.

F. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan penyuluhan kelompok tahun 2016
sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Pattiro Mampu.

Pattiro Mampu
Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu Pengelola Program Promkes

MUHAMMAD NATSIR,SKM Hj.SYAHRAENI,SKM


Nip.19670427198803 1 004 Nip.19830612201101 2 022
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PEMBINAAN DESA SIAGA

A. PENDAHULUAN
Desa siaga merupakan strategi baru pembangunan kesehatan.desa siaga
lahir sebagai respon pemerintah terhadap masalah kesehatan di indonesia yang
tak kunjung selesai.tingginya angka kematian ibu dan bayi,munculnya kembali
berbagai penyakit lama seperti tuberklosis paru,merebaknya berbagai penyakit
baru yang bersifat pandemik seperti SARS,HIV /AIDS dan flu burung serta
belum hilangnya penyakit endemis seperti diare dan demam berdarah merupakan
masalah utama kesehatan di indonesia.bencana alam yang menimpa bangsa
indonesia seperi gunung meletus,tsunami,gempa bumi,banjir,tanah longsor ,dan
kecelakaan mssal menambah kompleksitas masalah kesehatan di indonesia.
Adanya pembinaan desa siaga ini di harapkan akan meningkatkan
pengetahuan pemahaman dan kemampuan kader desa siaga dalam pelaksanaan
desa siaga.
B. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mencapai visi dan misi kemenkes yaitu mewujudkan
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan serta mencapai misi
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,termasuk swasta dan masyarakat
madani.mengatifkan peran kader dalam pengembangan desa siaga dan
menyiapakan buku pedoman yang lebh spesifik sebagai sumber informasi.

C. TUJUAN
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat di desa siaga aktif atau
kelurahan.aktif di selenggarakan melalui berbagai UKBM,serta kegiatan kader
dan masyarakat.pelayanan ini selanjutnya di dukung oleh sarana –sarana
kesehatan yang ada seperti puskesmas pembantu ( pustu ),puskesmas dan rumah
sakit.teknis pelaksanaan pelayanan mengacu kepada petunjuk – petunjuk teknis
dari kementrian kesehatan tenaga pengawasan dan bimbingan dari puskesmas.
Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanna primer,sesuai dengan
kewenangan tenaga kesehatan yang bertugas.pelayanan kesehatan dasar berupa :
1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil
2. Pelayanan kesehatan ibu menyusui
3. Pelayanan kesehatan untuk anak
4. Penemuan dan penanganan penderita penyakit

D. SASARAN
Sasaran pembinaan desa siaga adalah desa wilayah kerja UPTD
Puskesmas Pattiro Mampu denagn fasilitas kesehatan agar terbina desa yang
siaga.

E. RINCIAN KEGIATAN
1. Perencanaan
Kegiatan pembinaan desa siaga di rencanakan setiap awal bulan berjalan
oleh pelaksana kegiatan dengan memepertimbangkan sarana dan masalah
yang menjadi prioritas,integrasi dan program lainnya,aspek waktu dan
biaya.perencanaan kegiatan pembinaan desa siaga terintergrasi dengan
perencanaan puskesmas yang tertuang dalam POA bulanan tahunan
puskesmas.
2. Materi atau tema pembinaan desa siaga
Materi atau tema pembinaan bidan desa haruslah sesuai dengan kebutuhan
sasaran.dengan kriteria :
a. Forum masyarakat desa atau kelurahan
b. Kader atau kader teknis
c. Kemudahan akses pelayanan kesehatan
d. Posyandu dan UKBM aktif
e. Alokasi dana desa siaga dalam anggaran desa
f. Peran aktif pendanaan pihak ketiga
g. Peraturan di tingkat desa kelurahan
h. PHBS dan rumah tangga
3. Sasaran
Sasaran pembinaan desa siaga adalah berbagai UKBM,serta kegiatan
bidan desa kader dan masyarakat.pelayanan selanjutnya di dukung oleh
sarana prasarana kesehatan.
4. Waktu dan tempat

F. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan penyuluhan kelompok tahun 2016
sebagai pedoman dalam penatalaksanaan kegiatan penyuluhan keehatan dengan
sasaran kelompok yang berlauku di UPTD Puskesmas Pattiro mampu.

Pattiro Mampu
Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu Pengelola Program Promkes

MUHAMMAD NATSIR,SKM Hj.SYAHRAENI,SKM


Nip.19670427198803 1 004 Nip.19830612201101 2 022
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENDATAAN KELUARGA SEHAT

A. PENDAHULUAN
Data dan informasi merupakan sumber daya yang sangat strategis bagi
suatu organisasi yang melaksanakan prinsip – prinsip manajemen modern.hal ini
di gunakan sebagai masukkan dalam proses pengambilan keputusan.
Kebutuhan data dan informasi kesehatan dapat di penuhi melalui
penyelenggaraan sistem informasi kesehatan dengan meningkatkan akses
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas,di antaranya melalui
peningkatan kinerja puskesmas.
Dalam rangka mendukung program indonesia sehat dengan pendekatan
keluarga yang merupakan salah satu dari agenda ke 5 nawa cita,yaitu
meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia.program indonesia sehat dengan
pendekatan Keluarga ini selanjutnya telah di tuangkan kedalam bentuk rencana
jangka menengah nasional 2015 – 2019,melalui keputusan menteri kesehatan RI.
Nomor HK.02.02 / menkes / 52 /2015 tentangrencana strategis kementrian
kesehatan tahun 2015 – 2019.

B. LATAR BELAKANG
Di UPTD Puskesmas Pattiro Mampu sebagai fasilitas pelayanaan
kesehatan pertama merupakan kunci dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan
menuju indonesia sehat melalui pendekatan keluarga.pendekatan keluarga adalah
pendekatan pelayanan kesehatan yang di lakukan puskesmas Pattiro Mampu yang
mengintegrasi UKP dan UKM secara berkesinambungan kepada keluarga
berdasarkan siklus hidup dari pelayanan kesehatan pada ibu hamil sampai
lansia.pelaksanaan pembangunan kesehatan manuju indonesia sehat melalui
pendekatan keluarga melibatkan peran serta jaringan,jaringan puskesmas dan
masyarakat.upaya yang di lakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada
di masyarakat salah satunya ialah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TEMPAT – TEMPAT UMUM ( TTU )

A. PENDAHULUAN
Tempat – tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (
semua orang ) dapat masuk ketempat tersebut untuk berkumpul melakukan
kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus.jadi tempat umum adalah
suatu usaha untuk mengawasi dan memecah kerugian akibat dari tempat – tempat
umum terutama yang erat hubunganya dengan timbulnya atau menularnya suatu
penyakit.tempat – tempat umum adalah tempat kegiatan umum yang mempunyai
tempat sarana kegiatan tetap yang di selenggarakan oleh badan pemerintah,swasta
dan atau perorangan yang di pergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktifitas yang di lakukan oleh manusia sangat erat interaksinya
dengan tempat – tempat umum baik untuk bekerja,melakukan interaksi
sosial,belajar maupun melakukan aktifitas lainnya.tempat – tempat umum yang
tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko penularan penyakit serta
penularan lingkungan sehingga perlu di lakukan upya pencegahan dengan
penerapan sanitasi lingkungan yang baik dan tempat – tempat umum perlu di jaga
sanitasinya.

B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar
tidak menimbulkan berbagai masalah kesehatan,misalnya menimbulkan penyakit
berbasis lingkungan.

C. TUJUAN
Tujuan umum
Untuk meningkatkan pengertian masyarakat dan memelihara akan keberadaan
tempat – tempat umum diwilayah kerja puskesmas.
Tujuan khusus :
 Untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
 Untuk mengatahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
 Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
 Untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
 Untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan
baik yang menemui syarat kesehatan TTU

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat – tempat umum ( TTU )

E. CARA PELAKSANAAN
Kegiatan yang bersifat monitoring atau inpeksi terhadap sarana tempat – tempat
umum ( TTU ) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

F. SASARAN
 Tempat ibadah ( masjid dan gereja )
 Sekolah
 Pasar
 Pemangkas rambut
 Salon
 Rumah bersalin
 Pertokoan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Jenis Bulan Ket
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pemantauan Setiap
Pembinaan √ √ Bulan
Pengawasan
TTU
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan di laksanakan setiap 3 bulan sekali
dengan metode monitoring.

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penaggung jawab program dan di
laporkan kepada kepala puskesmas.

Pattiro Mampu
Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu Pengelola Program Promkes

MUHAMMAD NATSIR,SKM Hj.SYAHRAENI,SKM


Nip.19670427198803 1 004 Nip.19830612201101 2 022
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN
( TPM )
A. PENDAHULUAN
Rumah makan,depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil
yang lengkap kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum
ditempat ushanya.hygiene sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan
faktor makanan,orang tempat dan perlengkapan yang dapat atau mungkindapat
menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan,depot,warung adalah
pemantauan secara terus menerus terhadap rumah makan,depot,warung atau
perkembangan tindakan atau kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan
keadaan yang terdapat setelah usaha tindak lanjut dari pemeriksaan.
Pemerintah merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung
serta menilai keadaan,tindakan atau kegiatan serta memberi petunjuk / saran
perbaikan.
Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat
pengelolaan makanan,pemeriksaan berkala,memberi saran perbaikan,melakukan
kunjungan kembali,memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait
serta laporan hasil pengawasan.
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan,depot dan warung
yang letaknya cukup strategi dan sring dilalui banyak kendaraan bermotor,ada
berapa penjama makanan yang menunjukkan perilaku yang tidak sehat dalam
menjamah makanan,misalnya menggunakan sabun peralatan hanya di celupkan
kesumber air pencucian yang sudah kotor,serta bahan makanan yang belum jadi
di simpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari hama.
C. TUJUAN
Tujuan umum :
Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan ( TPM ) dan
mampu menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di
ruangan tempat pengelolaan makanan ( TPM ) agar terhindar dari resiko
pencernaan.
Tujuan khusus :
 Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
 Untuk mengetahui ruangan pengelolaan
 Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
 Untuk mengetahui tempat sampah
 Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
 Untuk mengetahui tempat cucian tangan
 Untuk mengetahui sarana air bersih ( SAB )
 Untuk mengetahui jamban

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolaan makanan ( TPM
).

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat
pengelolaan makanan ( TPM ) yang ada di wilayah puskesmas.

F. SASARAN
 Rumah makan
 Restoran
 Jasa boga / catering
 Industri makanan
 Kantin
 Warung
 Makanan jajanan
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemantauan,pembinaan √ √
dan pengawasan TPM

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali
dengan metode monitoring.

I. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan di laksanakan oleh penanggung jawab program dan
laporan kepada kepala puskesmas.

Pattiro Mampu
Mengetahui :
Kepala UPTD Puskesmas Pattiro Mampu Pengelola Program Promkes

MUHAMMAD NATSIR,SKM Hj.SYAHRAENI,SKM


Nip.19670427198803 1 004 Nip.19830612201101 2 022
PEMERINTAH KABUPATEN BONE
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PATTIRO MAMPU

Jalan Poros Bone – Wajo Km.25 Desa Pattiro Kec.Dua Boccoe Kab.Bone

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PELAKSANAAN PEMICUAN STOP BABS

A. PENDAHULUAN
Kondisi sanitasi yang buruk dan ketersediaan air minum yang tidak
memenuhi syarat kesehatan dan berkontribusi terhadap berbagai kasus penyakit
berbasis lingkungan,seperti misalnya Diare,kecacingan dll.hal ini terlihat dari
angka kejadian penyakit diare pada tahun 2006 sebesar 423 per 1000 penduduk
pada semua umur dan pada tahun yang sama terjadi wabah / KLB diare di 16
propensi dengan case fataliti rate sebesar 2,52.
Salah satu cara untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan
sanitasi serta dalam upaya mengendalikan penyakit diare,penyakit kecacingan
dan penyakit berbasis lingkungan lainnya adalah dengan kegiatan terpadu melalui
pendekatan sanitasi total berbasis masyarakat,dan hal ini perlu di lakukan
berbagai upaya peningkatan cakupan jamban melalui berbagai proyek dan
pendekatan top – down yang selama ini di lakukan tidak memberikan hasil yang
memuaskan.
Sanitasi total berbasis masyarakat ( STBM ) merupakan suatu pendekatan
dan dianut dalam program pamsimas,dalam rangka meningkatkan
PHBS,khususnya untuk meningkatkan cakupan jamban keluarga.sehingga
terwujud terget yang ingin di capai dalam pamsimas yaitu 80 % penduduk yang
akses terhadap jamban keluarga,serta kondisi cuci tangan pakai sabun ( CTPS )di
masyarakat secara keseluruhan.

B. LATAR BELAKANG
Banyak orang menyindir,bahwa sementara di banyak negara maslah
sanitasi dan kesehatan lingkungan sudah terkuat pada upaya intens menurunkan
dan mengadaptasi dampak rumah kaca,sementara kita masih sibuk mengurus
jamban.akses pada sanitasi khususnya pada penggunaan jamban sehat,saat ini
memang masih menjadi masalah serius di banyak negara berkembang,seperti
indonesia.masih tingginya angka buang air besar pada sembarang tempat atau
open defacation,menjadi salah satu indikator rendahnya indeks ini.
Dampak yang di timbulkan kondisi diatas diyakini banyak
pihak,berpengaurh baik secara ekonomi maupun kesehatan masyarakat.menurut
studi yang di lakukan Wordi Bank Indonesia sehingga lebih dari Rp 58 triliun
atau setara dengan Rp 265.000 per orang per tahun karena sanitasi yang buruk
dan sebagai akibat dari sanitasi yang buruk ini ,di perkirakan menyebabkan angka
kejadian diare sebanyak 121.100 kejadian dan mengakibatkan lebih dari 50.000
kematian setiap tahunnya.sebuah fakta yang seharusnya mampu menyengat kita
para pemerhati dan praktisi kesehatan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai