MODUL
KOMUNIKASI MASSA (3 SKS)
Oleh : Heri Budianto.S.Sos.M.Si
POKOK BAHASAN
Komunikasi dan komukasi massa
DESKRIPSI
Pengertian dan Proses Komunikasi membahas tentang pengertian, definisi,
karakteristik, proses, serta bentuk / tingkatan komunikasi dan Komunikasi Massa
Materi Modul:
I. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh
seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Gode, 1959
Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian
lainnya dalam kehidupan.
Ruesch, 1957
Dari ketujuh defini komunikasi di atas dapat ditarik satu pengertian bahwa komunikasi
adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, peneriamaan, dan pengolahan pesan
yang terjadi dalam diri seseorang dan / atau diantara dua orang atau lebih dengan tujuan
tertentu.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelakunya.
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi
(dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian
yang sama terfadap topik pesan yang dikomunikasikan.
CHANEL
ENCODING DECODING
MESSAGE
Menurut Dennis McQuail (1987), secara umum kegiatan / proses komunikasi dalam
masyarakat dapat berlangsung dalam 6 (enam) tingkatan sebagai berikut :
Komunikasi antar kelompok, yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu
kelompok dengan kelompok lainnya.
Saat ini perhatian masyarakat di berbagai belahan bumi tertuju ke Timur Tengah,
karena saat ini perhatian masyarakat dunia terfokus pada masalah perang antara Irak dan
Amerika beserta sekutu-sekutunya. Amerika mengultimatum agar Saddam Husein segera
meninggalkan Irak, tetapi Saddam menolak dan pecahlah perang. Saat ini, media massa cetak
dan elektronik telah menjadi penyebar informasi yang menguntungkan masing-masing negara,
namun merugikan negara lawan. Dalam hal ini, baik Irak maupun Amerika Serikat telah
berhasil memanfaatkan berbagai media massa yang dimilikinya untuk memenangkan strategi
perang. Karena andil media massa dalam perang tersebut begitu besar, sehingga beberapa ahli
komunikasi mengatakan bahwa perang tersebut juga merupakan perang media massa.
Dari gambaran tersebut, nampak bahwa media massa telah muncul sebagai kekuatan
yang berpengaruh. Penyebaran informasi melalui media massa seperti, surat kabar, televisi,
radio dan film telah membentuk pengetahuan dan pendapat manusia mengenai berbagai
peristiwa atau hal yang menyangkut kehidupannya. Kegunaan media massa telah telah
dirasakan oleh masyarakat, bahkan telah merupakan kebutuhan hidup sehari-hari. Media
massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak. Bahkan mungkin kehadiran
media massa dapat mempengaruhi cara hidup dan perilaku seseorang.
Pengertian komunikasi massa tidak dapat didefinisikan dengan singkat dan sederhana,
sebab di dalam pengertian pengertian komunikasi massa tercakup hal-hal seperti isi pesan
(pengolahan, pengiriman, penerimaan), teknologi, kelompok-kelompok, macam-macam
kontek, bentuk-bentuk audience (khalayak), dan affect (pengaruh).
DeFleur dan Dennis dalam bukunya Understanding Mass Communicationa (1985), bahwa
“komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator
menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas , dan secara terus
menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang
besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara.”
Definisi ini memberikan gambaran yang lebih luas dibandingkan dengan definisinya Bittner.
Penonjolan definisi ini terutama pada bagaimana sumber informasi (media massa)
mengemas dan menyajikan isi pesan. Dengan cara dan gaya tertentu menciptakan makna
terhadap suatu peristiwa, sehingga mempengaruhi khalayak.
Kesimpulan :
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media memproduksi dan
menyampaikan pesan kepada khalayak yang luas dimana pesan media tersebut dicari,
digunakan, dan dikonsumsi oleh khalayak.
Pada uraian terdahulu telah dikwetahui bahwa komunikasi massa adalah komunikasi
yang dilakukan melalui media massa. Pengertian media massa ini secara garis besar dapat
dibagi ke dalam dua kelompok : media massa cetak dan media massa elektronik. Media massa
cetak antara lain meliputi surat kabar, majalah, tabloid, buletin dan sebagainya. Sedangkan ,
media massa elektronika mencakup media audio (suara) seperti radio, dan media audio visual
(suara dan gambar) yaitu televisi dan film. Karakteristik komunikasi massa disini, dibatasi pada
lima jenis media massa – dikenal sebagai “the big five of mass media”, yakni koran, majalah,
radio, televisi, dan film. Berikut ini adalah penjelasan secara konsepsional dari karakteristik
komunikasi massa.
Komunikasi melalui media massa pada dasarnya ditujukan ke khalayak yang luas,
heterogen, anonim, tersebar, serta tidak mengenal batas geografis kultural.
Khalayak itu heterogen maksudnya adalah masyarakat luas yang bermacam-macam, tidak
dibatasi oleh latar belakang pendidikan, penghasilan, ataupun status sosialnya. Khalayak
yang bersifat anonim artinya diantara satu dengan lainnya adalah terpisah dan tidak saling
mengenal.
Bentuk kegiatan komunikasi melalui media massa bersifat umum, bukan perorangan atau
pribadi. Isi pesan yang disampaikan menyangkut kepentingan orang banyak, tidak hanya
untuk kepentingan perorangan atau pribadi. Lebih lanjut, pengertian dari ciri ini adalah
bahwa kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan operasi suatu media massa akan
mencakup orang banyak yang terorganisasi di dalam organisasi media.
Pola penyampaian pesan media massa berjalan secara cepat dan mampu menjangkau
khalayak luas, bahkan mungkin tidak terbatas baik secara geografis maupun kultural.
Karena karakteristinya yang demikinan, media massa disebut sebagai message multiplier
(memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan secara cepat dan menjangkau khalayak
luas).
Penyampaian pesan melalui media massa cenderung berjalan satu arah. Umpan balik atau
tanggapan dari pihak penerima (khalayak) lazimnya berlangsung secara tertunda. Di sisni
pesan pun diliput dan diolah oleh sumber, yakni organisasi media cetak ataupun media
elektronika dan disebarkan secara luas kepada khalayak. Khalayak luas menerima pesan-
pesan itu sebagaimana adanya. Sedangkan unpam balik adalah tanggapan atau reaksi yang
diberikan oleh khalayak pada isi pesan atau kepada sumber pesan atau media massa
tersebut.
Kegiatan komunikasi melalui media massa dilakukan secara terencana, terjadwal, dan
terorganisasi. Komunikator pada media massa bekerja melalui aturan organisasi dan
pembagian kerja yang jelas. Identitas yang dibawakan bukan semata-mata identitas
pribadi, tetapi yang justru ditonjolkan adalah identitas organisasi atau kelompok.
Penyampaian pesan melalui media massa dilakukan secara berkala, tidak bersifat
temporer.
Isi pesan yang disampaikan melalui media massa dapat mencakup berbagai aspek
kehidupan manuasia (sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain-lain), baik yang bersifat
informatif dan edukatif, maupun hiburan.
Seseorang yang sependapat bahwa proses komunikasi itu sirkulair – seperti yang
dikatakan, misalnya oleh Schramm dan Osgood – dapat juga mengatakan ada proses
komunikasi yang lebih sirkulair dan ada yang tidak begitu sirkulair. Komunikasi massa
umumnya pada bentuk yang kedua. Mata rantai terlemah dari rangkaian komunikasi massa
adalah umpan balik dan dalam versi komunikasi massa model Schramm, umpan balik hanya
merupakan dugaan saja, artinya si penerima berhenti membeli publikasinya, atau tidak lagi
mendengarkan program atau pengurangi pembelian produk yang diiklankan.
Inti dari model Schramm ini adalah pengorganisasian media, dimana dilaksanakan
fungsi-fungsi, seperti encoding, interpreting dan decoding. Misalnya pada sebuah surat
kabar : setiap harinya surat kabar menerima sejumlah berita dan informasi. Redaksi
membaca, menilai dan memutuskan apa yang akan dimuat. Dalam prosedur ini, bahan
berita atau informasi mengalami modifikasi, ditulis ulang atau ditolak oleh mereka yang
bekerja diorganisasi media, Jika bahan tersebut lulus dari para “gatekeeping” ini, maka
kegiatan selanjutnya adalah mencetak dan menyebarkannya.
Masa audiens yang terjangkau oleh pesan yang disampaikan oleh organisasi media
terdiri dari individu-individu. Namun, kebanyakan individu itu menjadi anggota dari
“primarY” atau “seconday” grup. Schramm (1954) mengatakan, pesan dari media dapat
mengalir dari satu orang penerima ke anggota-anggota kelompok di sekelilingnya.
Arus pesan / informasi (flow of information) komunikasi massa berjalan satu arah
(secara linear) mulai dari sumber yang mengirimkan pesan dengan saluran media kepada
khalayak dan diharapkan mendapat suatu dampak atau efek tertentu.
Karena sifatnya yang umum dan massal, efek komunikasi massa seperti dikatan oleh
Schramm, hanya mampu merubah / menmbah tingkat pengetahuan khalayaknya.
Lebih jauh dikatakan bahwa di dalam komunikasi massa, respon yang terjadi tetap
ada, namun sifat dari respon / umpan balik tersebut merupakan respon yang tertunda.
Artinya, bahwa media sebagai suatu lembaga tidak mungkin memberikan respon segera
yang mungkin diberikan oleh beberapa khalayaknya. Secara terencana, media akan
menyeleksi respon-respon dari khalayak yang sejauh mungkin sesuai dengan tujuan dan misi
lembaga yang bersangkutan. Mekanisme respon tersebut sangat berbeda dengan
komunikasi antar pribadi yang sifatnya spontan dan segera.
Referensi :
McQuail, Denis dan Sven Windahl (1985), Model-Model Komunikasi.Longman Inc., New York.