Anda di halaman 1dari 4

1. Hipertensi.

2. Arthritis (radang sendi)

3. Stroke

4. COPD (penyakit paru-paru yang mengakibatkan penderitanya sulit bernapas)

5. Diabetes melitus

6. Kanker

7. Penyakit jantung koroner

8. Batu ginjal

9. Gagal jantung

10. Gagal ginjal kronis

1.Hipertensi

atau darah tinggi menjadi penyakit nomor satu yang paling banyak diderita lansia, menurut
Riskesdas 2013. Semakin tua usia Anda, tekanan darah cenderung meningkat. Ini merupakan
sebuah proses alami yang terjadi di tubuh Anda saat usia sudah mulai menua. Namun begitu,
tekanan darah tinggi tetap berbahaya bagi lansia karena ini dapat menyebabkan penyakit jantung
hingga stroke.

Tekanan darah yang tergolong tinggi adalah jika sudah mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Jika
sudah mencapai angka ini, lansia sebaiknya diberikan pengobatan dan perawatan untuk
hipertensi agar tidak memburuk. Mengurangi asupan garam, berolahraga, kontrol berat badan,
jauhi stres, dan tidak merokok merupakan beberapa cara untuk mengontrol hipertensi.

2. Artritis (radang sendi)

Ini menjadi penyakit nomor dua yang banyak menyerang lansia di Indonesia. Artritis merupakan
peradangan pada salah satu atau lebih sendi Anda. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri,
kekakuan, dan bengkak pada sendi. Sehingga, dapat menyebabkan ruang gerak Anda menjadi
terbatas. Semakin tua usia Anda, gejala penyakit ini bisa semakin bertambah buruk.

Untuk itu, Anda perlu melakukan olahraga teratur dan menjaga berat badan Anda agar artritis
tidak memburuk. Jika Anda merasa sakit, sebaiknya istirahat dan jangan memaksa untuk
melakukan banyak aktivitas.
3. Stroke

Stroke merupakan keadaan yang sangat berbahaya dan butuh pertolongan cepat untuk
meminimalkan kerusakan otak. Stroke terjadi saat suplai darah ke bagian otak tidak terpenuhi,
sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi cukup untuk melakukan
fungsinya.

Lansia merupakan golongan yang sering mengalami stroke. Beberapa gejala dari stroke adalah
mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki di salah satu sisi tubuh, penurunan penglihatan di salah
satu atau kedua mata, kesulitan bicara atau memahami perkataan orang lain, sakit kepala tiba-
tiba tanpa tahu penyebabnya, dan kehilangan keseimbangan saat berjalan.

4. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

Anda mungkin jarang mendengarnya, namun penyakit ini menempati urutan keempat penyakit
yang banyak terjadi pada lansia. PPOK adalah istilah yang mengacu pada sekelompok penyakit
paru yang menghalangi aliran udara sehingga membuat penderitanya sulit bernapas. Emfisema
dan bronkitis kronis merupakan dua kondisi paling umum yang menyebabkan PPOK.

Jika Anda adalah seorang perokok atau pernah merokok, Anda harus hati-hati. Merokok
merupakan faktor risiko dari PPOK. Untuk itu, mulai sekarang berhentilah merokok dan/atau
jauhi asap rokok.

5. Diabetes mellitus

Diabetes berada di urutan kelima dalam penyakit pada lansia yang paling banyak terjadi. Usia
yang semakin tua membuat tubuh banyak berubah, termasuk perubahan dalam cara tubuh
menggunakan gula darah. Akibatnya, banyak lansia yang menderita diabetes karena tubuhnya
tidak bisa menggunakan gula darah dengan efisien.

Diabetes merupakan penyakit yang dijuluki sebagai “ibu dari segala penyakit”, sehingga
perawatan perlu dilakukan jika Anda mempunyai diabetes. Mengontrol asupan makanan dan
olahraga teratur merupakan dua cara yang penting dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah
Anda.

6. Kanker

Pada usia lanjut seseorang lebih rentan terkena penyakit kanker dan juga penyakit lainnya, hal ini
disebabkan karena pada usia lanjut metabolisme tubuh cenderung menurun yang berakibat
turunnya kekebalan tubuh yang berperan aktif melawan bibit penyakit yang tanpa sengaja
ataupun diam-diam masuk kedalam tubuh. Selain faktor fisik, faktor psikologi lansia juga ikut
mempengaruhi rentannya lansia terjangkit kanker, pada lansia emosi cenderung meledak-ledak
tak terkontrol akibat tidak stabilnya hormon karena menopause.
Selain itu, pada usia lanjut resiko penyakit kanker akan meningkat karena kanker tumbuh dan
berkembang memerlukan waktu yang cukup lama dan seseorang akan sadar bahwa penyakit
kanker tumbuh dan bekembang dalam tubuhnya ketika penyakit kanker tersebut telah
menimbulkan gejala, dan itu terjadi di usia-usia lanjut karena sebagian kanker tidak
menimbulkan gejala sama sekali di stadium awal dan baru memunculkan gejala pada stadium
lanjut bahkan stadium akhir.

7. Penyakit jantung coroner

Penyakit ini terjadi akibat adanya penyumbatan pada pembuluh darah arteri, sehingga aliran
darah tak lancar dan mengakibatkan otot-otot jantung tidak menerima oksigen dan nutrisi
lainnya. Kondisi tersebut menyebabkan otot-otot jantung tak berfungsi dengan baik dalam
melakukan tugasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga, ketika otot jantung
berhenti memompa maka akan timbul komplikasi, yaitu serangan jantung atau bahkan gagal
jantung.

8. Batu ginjal

Penyakit batu ginjal adalah suatu kondisi ketika material keras yang menyerupai batu terbentuk
di dalam ginjal. Batu yang terdapat pada ginjal terkadang sekecil butiran pasir hingga seukuran
bola golf. Batu yang terdapat pada ginjal dapat tinggal di dalam ginjal atau berjalan keluar dari
tubuh melalui saluran kemih.
Selain itu pada lanjut usia penyakit batu ginjal terbentuk karena perubahan dalam keseimbangan
kadar air, garam, dan mineral di dalam tubuh. Paling umum, penyebab terjadinya batu ginjal
pada lansia adalah kurangnya konsumsi air putih.

9. Gagal Jantung

merupakan suatu keadaan yang terjadi saat jantung gagal memompakan darah dalam jumlah
yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme (supply unequal with demand), atau
jantung dapat bekerja dengan baik hanya bila tekanan pengisian (ventricular filling) dinaikkan.
Gagal jantung juga merupakan suatu keadaan akhir (end stage) dari setiap penyakit jantung,
termasuk aterosklerosis pada arteri koroner, infark miokardium, kelainan katup jantung, maupun
kelainan kongenital.
gagal jantung pada lansia lebih multifactorial dan sering disertai dengan gejala yang khas
.tatalaksana meliputi cara non farmakologis berupa edukasi ,diet,latihan fisik dan dukungan
keluarga dengan cara medikamentosa untuk mencegah remodeling dan mengurangi gejala.

10. Gagal ginjal kronis

Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal yang persisten dan ireversibel, yang biasanya
berkembang menjadi gagal jantung terminal. Meyer dkk mengungkapkan bahwa asupan protein
yang berlebih pada penderita gagal ginjal kronik akan mempercepat terjadinya gagal ginjal
terminal yaitu dengan mempercepat sklerosis glomerulus, hipertensi dengan hiperinfiltrasi
glomerular. Pasien-pasien penderita Gagal Ginjal Kronik harus membatasi asupan natrium untuk
mencegah overload cairan.
Gangguan fungsi ginjal yang terjadi adalah penurunan laju filtrasi glomerulus yang dapat
digolongkan ringan, sedang dan berat. Sedangkan gagal ginjal terminal adalah ketidakmampuan
ginjal berfungsi dengan adekuat untuk keperluan tubuh (harus dibantu dialisis atau
transplantasi)..
"kondisi kondisi lansia yang berisiko mengarah ke penyakit ginjal kronis seperti diabetes dan
tekanan darah tinggi disarankan untuk mewaspadai perkembangan penyakit mereka. Perubahan
gaya hidup seperti pola makan sehat, berolahraga teratur, dan menghindari kelebihan konsumsi
minuman keras akan membantu mencegah terjadinya gagal ginjal,"

Anda mungkin juga menyukai