PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PERATURAN PEMERINTAH
No. 6 Tahun 2007 Pasal 83-97
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1.Pemberian
Akses
2.Peningkatan
Kapasitas
HUTAN PRODUKSI
1. Pemanfatan Hasil Hutan Kayu
2. Pemanfaatan HHBK
3. Pengembangan Jasa Lingkungan
4. Pemanfaatan kawasan
HUTAN KONSERVASI
1. Pemanfaatan HHBK
2. Pengembangan Jasa Lingkungan
3. Pemanfaatan kawasan
Permohonan IUPHKm diajukan kepada Gubernur jika Menteri sudah mendelegasikan
pemberian IUPHKm kepada Gubernur. Pendelegasian dilakukan jika provinsi :
1. Surat/formulir permohonan yang telah diisi;
1. Telah memasukkan perhutanan sosial ke dalam RPJMD; atau
.2 Daftar nama masyarakat setempat dan NIK (fotocopy KTP) calon anggota
kelompok tani HKm yang diketahui oleh kepala desa/lurah; 2. Memiliki Peraturan Gubernur tentang perhutanan sosial.
3. Gambaran umum wilayah (keadaan fisik, ekonomi, dan potensi kawasan);
.4 Peta usulan lokasi dengan skala 1:50.0 ( cetak dan shapefile)
PELAKU KEMITRAAN KEHUTANAN
2. Calon Mitra :
- Memiliki KTP atau surat keterangan kepala desa setempat atau surat
keterangan Camat bagi masyarakat lintas desa
- Bagi Masyarakat yang sudah menggarap kawasan konservasi dengan tanaman
kehidupan dibuktikan dengan minimal umur tanaman 20 tahun atau adanya
situs budaya.
- Dalam hal masyarakat setempat berasal dari lintas desa, diberikan surat
keterangan oleh camat setempat atau lembaga adat setempat
- Bermata pencaharian pokok bergantung pada lahan garapan/pungutan hasil
hutan bukan kayu
- Berpotensi untuk mengembangkan usaha
Areal Kemitraan Kehutanan
• areal konflik dan yang berpotensi konflik di areal pengelola hutan atau
pemegang izin;
• areal yang memiliki potensi dan menjadi sumber penghidupan
masyarakat setempat;
• di areal tanaman kehidupan di wilayah kerja IUPHHK-HTI;
• di zona pemanfaatan, zona tradisional dan zona rehabilitasi pada taman
nasional atau blok pemanfaatan pada taman wisata alam dan taman
hutan raya; dan/atau
• areal yang terdegradasi di kawasan konservasi.
2. Dalam hal areal yang terdegradasi berada di zona inti atau zona rimba pada
taman nasional atau blok perlindungan pada taman hutan raya dan
taman wisata alam, sebelum diberikan kegiatan kemitraan pada
kawasan konservasi dilakukan revisi zonasi dan blok sesuai
peraturan perundangan.
Tatacara Kemitraan
NKK
Pemeriksaan
lapangan dan
kelengkapan
Menteri administrasi
Melalui Dirjen oleh PI/PH
memberikan
persetujuan
Di Bantu Pokja
PH/PI membuat PPS
permohonan ke Menteri
LHK cc Dirjen PSKL dan
Gubernur
PENDAMPINGAN
Tahap Jenis Kegiatan Pihak Hasil (Output)
Terkait
1 PENGUSU 1. nventarisasi dan Identifikasi calon Areal HD 1. Dishut Permohonan Perhutanan
LAN (Cermati PIAPS) Provinsi/kab Sosial ditujukan kepada
PERIJINAN 2. Sosialisai pemahaman kebijakan perhutanan sosial di 2. UPT PSKL Menteri tembusan Gubernur
tingkat tapak dan UPT dan Bupati, Kepala Dinas
3. Fasilitasi aplikasi kebijakan PS di tk tapak, susun KLHK terkait Kehutanan Provinsi dan
gambaran kegiatan yang akan dilakukan masyarakat 3. KPH Kabupaten, Dirjen PSKL
4. Fasilitasi Pembentukan Lembaga Desa (Perdes 4. POKJA PPS dilengkapi lampiran sesuai
Lembaga Desa, Kepdes : Pengurus lembaga desa) ketentuamn
5. Fasilitasi Usulan desa dan pembuatan Peta Usulan
2 PROSES 1. Fasilitasi Penataan Batas Areal Kerja 1. Dishut 1. Terpasangnya patok batas
PACSA 2. Fasilitasi Penyusunan Rencana Pengelolaan Provinsi/kab di lapangan dan dipetakan
PERIJINAN 3. Fasilitasi Pengembangan Usaha 2. UPT PSKL 2. Rencana Pengelolaan
4. Fasilitasi Pengembangan Kemitraan Usaha dan UPT selama jangka waktu ijiin
KLHK terkait 3. Rencana Pengelolaan (10
3. KPH tahun)
4. SKPD terkait 4. Rencana Kerja Tahunan
5. POKJA PPS 5. Rencana Pengembangan
Usaha
2. Hutan Produksi :
2.1 Hasil Hutan Bukan Kayu
2.2 Jasa Lingkungan Hutan
2.3 Kayu
Hak dan Kewajiban PH/PI
1. Hak PH/PI dalam kemitraan :
1.1 Melaksanakan pengelola hutan/usaha pengelolaan
hutan/pemanfaatan hutan
1.2 Mendapat perlindungan dari perusakan lingkungan
hidup dan hutan
2. Kewajiban :
2.1 Mentaati NKK
2.2 Menjaga dan melindungi areal kemitraan
2.3 Membayar PNBP dari kemitraan
Fasilitasi
1. Penguatan kelembagaan
2. Peningkatan kapasitas dan menejemen usaha
3. Pembentukan koperasi
4. Bentuk – bentuk kegiatan kemitraan
5. Pembiayaan
6. pasca panen,
7. pengembangan usaha
8. Akses pasar.