Anda di halaman 1dari 28

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DITJEN PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN


BALAI PERHUTANAN SOSIAL DAN KEMITRAAN LINGKUNGAN WILAYAH KALIMANTAN

PERHUTANAN SOSIAL &


KEMITRAAN KEHUTANAN

Banjarbaru, 19 Juli 2017


PERHUTANAN SOSIAL

Sistem pengelolaan hutan lestari dalam kawasan hutan


negara atau hutan hak/hutan adat yang dilaksanakan oleh
masyarakat setempat atau masyarakat hukum adat sebagai
pelaku utama untuk meningkatkan kesejahteraannya

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Upaya meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat


setempat untuk mendapatkan manfaat sumberdaya hutan secara
optimal melalui pengembangan kapasitas dan pemberian akses dalam
rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat

• HUTAN KEMASYRAKATN (HKm)


• HUTA DESA (HD)
N
• HUTA TANAMAN RAKYAT (HTR)
N
• KEMITRAN KEHUTANAN
• HUTAN ADAT (HA)
UU 41 th 1999
Penjelasan ps 5 ayat 1 dan penjelasan ps 17 ayat 1
alinea 33

PERATURAN PEMERINTAH
No. 6 Tahun 2007 Pasal 83-97

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1.Pemberian
Akses
2.Peningkatan
Kapasitas

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN


KEHUTANAN
Nomor : P. 83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 TGL. 7
NOV 2016

Hutan Hutan Kemitraan Hutan Hutan


Kemasyarakat Desa (HD) Kehutana Tanaman Adat (HA)
an (HKm) n Rakyat (HTR)
PRINSIP
PERHUTANAN SOSIAL
1. KEADILAN
2. BERKELANJUTAN
3. KEPASTIAN HUKUM
4. PARTISIPATIF
5. BERTANGGUNG GUGAT
Kriteria HKm, HD, HTR dan Kemitraan
No Uraian HKm HD HTR Kemitraan
1 Kriteria - HL dan HP - HL dan HP - HP - HP, HL, HK
Kawasan - Belum dibebani - Belum dibebani - Belum dibebani - Sudah berijin
hak/ijin lain hak/ijin lain hak/ijin lain
- Menjadi sumber - Desa yang - Aksesibilitas
mata berbatasan dg mudah dicapai
pencaharian kaw. Hutan - Untuk penyediaan
masyarakat - Berada dalam bahan baku
setempat wilayah adm industri perkayuan
desa ybs

2 Sasaran - Masyarakat desa - Masyarakat - Masyarakat (WNI) - Masyarakat


masyarakat di dalam dan sekitar desa di dalam - Perseorangan, sekitar areal
dan hutan dan sekitar Koperasi atau pemegang
kelembagaan - Kelompok kawasan hutan Badan usaha Ijin, pengelola
pemohon masyarakat, gab - Lembaga desa, lainnya (UKM) hutan
kelompok, koperasi koperasi desa, (UPT/UPTD,
BUMDes KPH, BUMN/
BUMD)
RAMBU-RAMBU

Tidak mengubah status dan fungsi kawasan


Bukan hak kepemilikan tapi hak mengelola
Tidak dapat dipindahtangankan/diagunkan
Jangka waktu 35 tahun dan dapat
diperpanjang
HUTAN LINDUNG
1. Pemanfaatan HHBK
PEMANFAATAN, 2. Pengembangan Jasa Lingkungan :
(jasa air, jasa Wisata, karbon)
PENGEMBANGAN 3. Pemanfaatan Kawasan
USAHA (penanaman di bawah tegakan)

HUTAN PRODUKSI
1. Pemanfatan Hasil Hutan Kayu
2. Pemanfaatan HHBK
3. Pengembangan Jasa Lingkungan
4. Pemanfaatan kawasan

HUTAN KONSERVASI
1. Pemanfaatan HHBK
2. Pengembangan Jasa Lingkungan
3. Pemanfaatan kawasan
Permohonan IUPHKm diajukan kepada Gubernur jika Menteri sudah mendelegasikan
pemberian IUPHKm kepada Gubernur. Pendelegasian dilakukan jika provinsi :
1. Surat/formulir permohonan yang telah diisi;
1. Telah memasukkan perhutanan sosial ke dalam RPJMD; atau
.2 Daftar nama masyarakat setempat dan NIK (fotocopy KTP) calon anggota
kelompok tani HKm yang diketahui oleh kepala desa/lurah; 2. Memiliki Peraturan Gubernur tentang perhutanan sosial.
3. Gambaran umum wilayah (keadaan fisik, ekonomi, dan potensi kawasan);
.4 Peta usulan lokasi dengan skala 1:50.0 ( cetak dan shapefile)
PELAKU KEMITRAAN KEHUTANAN

1. Pengelola hutan atau pemegang izin wajib melaksanakan


pemberdayaan masyarakat setempat melalui kemitraan
kehutanan.
2. Pengelola hutan meliputi:
 kesatuan pengelolaan hutan;
 balai besar/balai taman nasional;
 balai besar/balai konservasi sumber daya alam;
 pengelola kawasan hutan dengan tujuan khusus;
 unit pelaksana teknis daerah taman hutan raya; dan/atau
 badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah
pengelola hutan negara.
3. Pemegang izin meliputi:
 izin usaha pemanfaatan kawasan;
 izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan;
 izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam;
 izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan
tanaman;
lanjutan

• izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dalam


hutan alam;
• izin usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu dalam
hutan tanaman;
• izin usaha pemanfaatan air;
• izin usaha pemanfaatan energi air;
• izin usaha pemanfaatan jasa wisata alam;
• izin usaha pemanfaatan sarana jasa wisata alam;
• izin usaha pemanfaatan penyerapan karbon di hutan
produksi dan hutan lindung;
• izin usaha pemanfaatan penyimpanan karbon di hutan
produksi dan hutan lindung;
• izin penggunaan kawasan hutan; dan/atau
• izin usaha industri primer hasil hutan;
PERSYARATAN KEMITRAAN

1. Luasan areal untuk kemitraan kehutanan


• luasan areal kemitraan kehutanan di areal kerja pengelola hutan
paling luas 2 (dua) hektar untuk setiap kepala keluarga; dan/atau
• luasan areal kemitraan kehutanan di areal kerja pemegang izin
paling luas 5 (lima) hektar untuk setiap keluarga.
• Luas areal pada daerah yang sedang berkonflik diatur sesuai
kondisi lapangan, secara bertahap dibatasi
• Kemitraan untuk memungut HHBK dan Jasling luas areal nya tidak
dibatasi

2. Calon Mitra :
- Memiliki KTP atau surat keterangan kepala desa setempat atau surat
keterangan Camat bagi masyarakat lintas desa
- Bagi Masyarakat yang sudah menggarap kawasan konservasi dengan tanaman
kehidupan dibuktikan dengan minimal umur tanaman 20 tahun atau adanya
situs budaya.
- Dalam hal masyarakat setempat berasal dari lintas desa, diberikan surat
keterangan oleh camat setempat atau lembaga adat setempat
- Bermata pencaharian pokok bergantung pada lahan garapan/pungutan hasil
hutan bukan kayu
- Berpotensi untuk mengembangkan usaha
Areal Kemitraan Kehutanan

1. Areal kemitraan kehutanan antara pengelola hutan atau pemegang izin


dengan masyarakat setempat ditetapkan dengan ketentuan:

• areal konflik dan yang berpotensi konflik di areal pengelola hutan atau
pemegang izin;
• areal yang memiliki potensi dan menjadi sumber penghidupan
masyarakat setempat;
• di areal tanaman kehidupan di wilayah kerja IUPHHK-HTI;
• di zona pemanfaatan, zona tradisional dan zona rehabilitasi pada taman
nasional atau blok pemanfaatan pada taman wisata alam dan taman
hutan raya; dan/atau
• areal yang terdegradasi di kawasan konservasi.

2. Dalam hal areal yang terdegradasi berada di zona inti atau zona rimba pada
taman nasional atau blok perlindungan pada taman hutan raya dan
taman wisata alam, sebelum diberikan kegiatan kemitraan pada
kawasan konservasi dilakukan revisi zonasi dan blok sesuai
peraturan perundangan.
Tatacara Kemitraan

NKK
Pemeriksaan
lapangan dan
kelengkapan
Menteri administrasi
Melalui Dirjen oleh PI/PH
memberikan
persetujuan
Di Bantu Pokja
PH/PI membuat PPS
permohonan ke Menteri
LHK cc Dirjen PSKL dan
Gubernur
PENDAMPINGAN
Tahap Jenis Kegiatan Pihak Hasil (Output)
Terkait
1 PENGUSU 1. nventarisasi dan Identifikasi calon Areal HD 1. Dishut Permohonan Perhutanan
LAN (Cermati PIAPS) Provinsi/kab Sosial ditujukan kepada
PERIJINAN 2. Sosialisai pemahaman kebijakan perhutanan sosial di 2. UPT PSKL Menteri tembusan Gubernur
tingkat tapak dan UPT dan Bupati, Kepala Dinas
3. Fasilitasi aplikasi kebijakan PS di tk tapak, susun KLHK terkait Kehutanan Provinsi dan
gambaran kegiatan yang akan dilakukan masyarakat 3. KPH Kabupaten, Dirjen PSKL
4. Fasilitasi Pembentukan Lembaga Desa (Perdes 4. POKJA PPS dilengkapi lampiran sesuai
Lembaga Desa, Kepdes : Pengurus lembaga desa) ketentuamn
5. Fasilitasi Usulan desa dan pembuatan Peta Usulan

2 PROSES 1. Fasilitasi Penataan Batas Areal Kerja 1. Dishut 1. Terpasangnya patok batas
PACSA 2. Fasilitasi Penyusunan Rencana Pengelolaan Provinsi/kab di lapangan dan dipetakan
PERIJINAN 3. Fasilitasi Pengembangan Usaha 2. UPT PSKL 2. Rencana Pengelolaan
4. Fasilitasi Pengembangan Kemitraan Usaha dan UPT selama jangka waktu ijiin
KLHK terkait 3. Rencana Pengelolaan (10
3. KPH tahun)
4. SKPD terkait 4. Rencana Kerja Tahunan
5. POKJA PPS 5. Rencana Pengembangan
Usaha

3 IUPHHK 1. Fasilitasi pembentukan lembaga usaha berbadan 1. Dishut 1. Badan Usaha


pada hukum sesuai kebutuhan (koperasi atau badan Provinsi/kab 2. Rencana Pemanfaatan
HD/HKm hukum lainnya) sebagai bagian dari Lembaga DEsa 2. UPT PSKL Kayu disahkan oleh KPH
(hanya pada 2. Fasilitasi Penyusunan Rencana Pemanfaatan Kayu dan UPT atau Dishut Povinsi
HP) 3. Faslitasi usulan IUPHHK pada HD/HKm ke Menteri KLHK terkait 3. Permohonan IUPHHK
melalui Gubernur 3. KPH (HD/HKm) kepada Menteri
4. POKJA PPS

4 Pasca Tata Usaha Kayu 1. Dishut Dokumen legalitas


IUPHHK kab/prov kayu/peredaran kayu
NASKAH KESEPAKATAN KERJASAMA (NKK)
Perdirjen Nomor. P.18/PSKL/SET/PSL.0/12/2016
tentang Pedoman Penyusunan Naskah Kesepakatan Kerjasama (NKK)

NKK ditandatangani PH/PI dengan mitra dengan memuat:


a. latar belakang;
b. identitas para pihak yang bermitra;
c. lokasi kegiatan dan petanya;
d. rencana kegiatan kemitraan; Penyusunan
e. obyek kegiatan; NKK dapat
dibantu oleh
f. biaya kegiatan;
Pokja PS,
g. hak dan kewajiban para pihak; Lembaga
h. jangka waktu kemitraan; Desa dan
Pihak Lain
i. pembagian hasil sesuai kesepakatan;
j. penyelesaian perselisihan; dan
k. sanksi pelanggaran.
RENCANA PENGELOLAAN PERHUTANAN SOSIAL

RPHD (Rencana RKU-IUPHKm (Rencana RKU-HTR (Rencana


Pengelolaan Hutan Desa) Kerja Usaha) Kerja Usaha)
10 tahun 10 tahun 10 tahun

Ruang Lingkup Kelola : Ruang Lingkup Kelola : Ruang Lingkup Kelola :


1. Penandaan Batas 1. Penandaan Batas 1. Penandaan Batas
2. Pembagian Blok dan 2. Pembagian Blok dan 2. Pembagian Blok dan
Zonasi Zonasi Zonasi
3. Pengelolaan dan 3. Pengelolaan dan 3. Pengelolaan dan
Pemanfaatan Pemanfaatan Pemanfaatan
4. Monitoring Pelaporan 4. Monitoring Pelaporan 4. Monitoring Pelaporan
dan Evaluasi dan Evaluasi dan Evaluasi
Rencana Kerja Tahunan Rencana Kerja Tahunan Rencana Kerja Tahunan
(RKT) (RKT) (RKT)
Sanksi dan Penghargaan :

1. PH/PI yang melaksanakan kemitraan


sesuai dengan ketentuan P.83/2016
dapat diberikan insentif.

2. PH/PI yang tidak melaksanakan


kemitraan diberikan sanksi.
Pemanfaatan Hutan:
Pemanfaatan hutan dalam rangka kemitraan kehutanan di
1. Hutan Lindung :
1.1 Hasil Hutan Bukan Kayu
1.2 Jasa Lingkungan Hutan

2. Hutan Produksi :
2.1 Hasil Hutan Bukan Kayu
2.2 Jasa Lingkungan Hutan
2.3 Kayu
Hak dan Kewajiban PH/PI
1. Hak PH/PI dalam kemitraan :
1.1 Melaksanakan pengelola hutan/usaha pengelolaan
hutan/pemanfaatan hutan
1.2 Mendapat perlindungan dari perusakan lingkungan
hidup dan hutan

2. Kewajiban PH/PI dalam kemitraan :


2.1 Melaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui
kemitraan
2.2 Membayar PNBP dari kemitraan kehutanan
2.3 Melindungi mitra dari gangguan perusakan LHK.
Hak dan Kewajiban Mitra
1. Hak Mitra :
1.1 Mendapat keuntungan sesuai dengan NKK
1.2 Mendapatkan bimtek dari PH/PI

2. Kewajiban :
2.1 Mentaati NKK
2.2 Menjaga dan melindungi areal kemitraan
2.3 Membayar PNBP dari kemitraan
Fasilitasi
1. Penguatan kelembagaan
2. Peningkatan kapasitas dan menejemen usaha
3. Pembentukan koperasi
4. Bentuk – bentuk kegiatan kemitraan
5. Pembiayaan
6. pasca panen,
7. pengembangan usaha
8. Akses pasar.

• Fasilitasi diberikan oleh pemerintah dan pemerintah


daerah di bantu oleh Pokja PPS, penyuluh kehutanan,
instansi terkait, LSM dan Perguruan tinggi.
Pembinaan dan Pengendalian
1. Direktur Jenderal PSKL ;
2. Kepala Badan ;
3. Kepala Dinas Provinsi Kehutanan
Sesuai kewenangannya masing – masing.
Ketentuan Peralihan
1. Kemitraan yang telah di laksanakan KPH tetap berlaku,
selanjutnya menyesuaikan Peraturan Menteri ini.
2. PHBM di Perum Perhutani di laksanakan sesuai
Peraturan Menteri ini.
3. Kegiatan bina desa hutan oleh pemegang izin usaha
HHK pada HA/HT di laksanakan sesuai Peraturan
Menteri ini.
4. Kerja sama di kawasan konservasi disesuaikan dengan
Peraturan Menteri ini.
Langkah – langkah
• Sumber data/usulan dari konflik dan dari identifikasai
1. Identifikasi :
• Data dari pengelola hutan dan pemegang izin
• Dilakukan sosialisasi
2. Sosialisasi dilakukan bersama dengan PI/ PH
•Disosialisasikan tentang apa itu kemitraan, ada hak dan kewajiban
3. Dilakukan verifikasi masyarakat/ anggota kelompok
4. Dilakukan pengukuran lapangan PH maksimal 2 ha dan si PI
maksimal 5 ha per KK
5. Pembuatan peta (dibuat oleh PH/PI dapat dibantu BPSKL/PKPS)
•Khusus di pemegang izin apabila tidak sesuai dengan RKU perlu
dilakukan revisi dengan berkoordinasi dengan PHPL
•Untuk di Kawasan konservasi dilaksanakan di zona pemanfaatan
•Penyusunan NKK
TERIMA KASIH
Hutan Lestari
Desa Mandiri
Masyarakat Sejahtera

Anda mungkin juga menyukai