Anda di halaman 1dari 8

RESUME : OPTIK (MATERI DIFRAKSI DAN INTERFERENSI)

KELOMPOK : NOVI SETYAWAN 11116080

MAHYARUDDIN MRP 11116043

WAHYU AFANDI AGUSSA 11116035

A. Pengertian
Pengertian difraksi terdapat pada Jika muka gelombang bidang tiba pada suatu celah
sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gelombang ini akan
mengalami lenturan sehingga terjadi gelombang-gelombang setengah lingkaran yang
melebar di belakang celah tersebut. Peristiwa ini dikenal dengan difraksi. Difraksi
merupakan pembelokan cahaya di sekitar suatu penghalang suatu celah.

Gambar 1. difraksi

Pengertian interferensi adalah peristiwa dimana cahaya berasal dari dari dua gelombang,
pada difraksi akan terjadi pola gelap dan terang.

B. Interferensi gelombang cahaya

Interferensi cahaya terjadi jika dua (atau lebih) berkas cahaya kohern dipadukan. Di
bagian ini kita akan mempelajari interferensi antar duagelombang cahaya kohern. Dua
berkas cahaya disebut kohern jika kedua cahaya itu memeiliki beda fase tetap. Interferensi
destruktif (saling melemahkan) terjadi jika kedua gelombang cahaya berbeda fase 180 o
Sedangkan interferensi konstruktif (saling menguatkan) terjadi jika kedua gelombang
cahaya sefase atau beda fasenya nol. Interferensi destruktif maupun interferensi konstruktif
dapat diamati pada pola interferensi yang terjadi.Pola interferensi dua cahaya diselidiki
oleh Fresnel dan Young. Fresnel melakukan percobaan interferensi dengan menggunakan
rangkaian dua cermin datar untuk menghasilkan dua sumber cahaya kohern dan sebuah
Interferensi dan Difraksi sumber cahaya di depan cermin. Young menggunakan celah
ganda untuk menghasilkan dua sumber cahaya kohern. Interferensi Cahaya Adalah
perpaduan dari 2 gelombang cahaya.

Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya harus
koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta selisih fase tetap

Gamabr 2. Interferensi konstruktif dan Interferensi destruktif


C. Percobaan young

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik. Cahaya tampak mempunyai panjang


gelombang dari 4000 Å sampai dengan 7000 Å. Cahaya sebagai gelombang dengan jelas
didemonstrasikan pertama kali oleh Thomas Young dengan eksperimennya yang terkenal
“percobaan celah ganda” pada tahun 1801 – 1803. Cahaya (hampir) monokromatis (satu
panjang gelombang) yang dipancarkan dari sebuah sumber (misalnya lampu sodium)
dikolimasi (untuk mengubahnya menjadi berkas sempit) oleh celah sempit S. Celah ini
berfungsi sebagai sumber cahaya primer. Gelombang yang memancar dari S mengenai dua
celah sejajar yaitu celah S1 dan S2 yang terpisah sejarak d dan keduanya berjarak sama
dari S. S1 dan S2 bertindak sebagai sumber cahaya/gelombang sekunder koheren dengan
amplitude yang sama yang meradiasi keluar celah. jika kita mengandaikan cahaya bukan
gelombang maka perjalanan sinar seharusnya mengikuti lintasan geometri seperti pada (a),
dan pola bayangan yang terjadi di layar yang diharapkan seharusnya seperti (b) dimana
untuk hanya bayangan dua sinar muncul bayangan gelap yang lebar diapit dua frinji terang.
Namun demikian dalam eksperimen yang sesungguhnya pola distribusi intensitas pada
layar banyak mucul frinji gelap dan frinji terang secara berselang-seling.
Gambar 3. percobaan celah ganda young

Gambar 4. kualitatif mekanisme interferensi

Dua kelompok lingkaran konsentris menunjukkan radiasi dari masing- masing celah. Jika dua
kelompok tersebut berpotongan maka gelombang- gelombang dari masing-masing celah
adalah sefase dan intensitas gelombang menjadi maksimum. Intensitas minimum terjadi
diantara yang maksimum. Gejala interferensi ini tidak lagi dapat diterangkan dengan optika
geometri dan telaah yang tepat adalah dengan menganggap cahaya sebagai gelombang.
Percobaan Young telah membuktikan bahwa cahaya mempunyai karakteristik gelombang
D. Syarat interferensi maksimum

Interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki fase yg sama (sefase), yaitu
jika selisih lintasannya sama dgn nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang λ.

m = 0, 1, 2,….
d sin θ = mλ

Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat, m=1 disebut terang ke-1,
dst. Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka
sudut θ sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dengan demikian

Dengan p adalah jarak terang ke m ke terang pusat


Interferensi maksimum akan terjadi jika kedua gelombang yang tiba di titik A sefase atau
memiliki fase yang sama.dua gelombang memiliki fase sama jika beda lintasannya merupakan
bilangan cacah dari panjang gelombang.
ΔS = mλ

Dengan m = 0, 1, 2, 3 ….

ΔS = 0,λ,2λ,3λ,…….

Oleh karena itu persamaan interferensi maksimum menjadi


= mλ

Ket:

d = jarak antar celah

p = jarak titik pusat interferensi (O) ke garis terang di A

l = jarak celah ke layar

λ= panjang gelombang cahaya

E. Interferensi minimum
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gelombang 180o, yaitu jika selisih
lintasannya sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ.

m = 1, 2, 3,…..

d sin θ = (m- λ

Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1 disebut gelap ke-1, dst.
Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka

(m- λ

Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang. Jarak antara dua garis terang yg
berurutan sama dgn jarak dua garis gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka :

Andaikan kedua gelombang cahaya dari sumber S1 dan S2 yang sampai pada layar
berlawanan fase,yaitu berbeda sudut fase 180o,pada layar akan terjadi interferensi
minimum atau garis-garis gelap.untuk mendapatkan beda fase sebesar 180o, kedua
gelombang harus merupakan kelipatan bilanagan ganjil dari setengah panjang
gelombang. Yaitu

ΔS =

ΔS = ( 2m – 1 )

Dengan m = 1, 2, 3, 4,…..

Akan diperoleh persamaan interferensi minimum yang memenuhi persamaan berikut.


= (m- λ

Contoh soal

Cahaya monokhromatik dari sumber cahaya yang jauh datang pada sebuah celah
tunggal yang lebarnya 0,8 mm dan jarak pusat terang ke gelap kedua adalah 1,80 mm
dan panjang gelombang cahaya 4800 A maka jarak celah ke layar adalah

penyelesaian

Diketahui : d = 0,8 mm , p = 1,8 mm, λ= 4800 A = 4,8 x 10-7 m, n = 2

Ditanyakan : l =….?

Jawaban :

d p/l = (2n) ½ λ,
l = d p/ (2n) ½ λ,

l = 0,8 x 10-3 ( 1,8 x 10-3) / 2 .2. 1/2. 4,8 x 10-7 = 1,5 meter

Anda mungkin juga menyukai