Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM

PENCERNAAN PADA KLIEN TN. “D” DENGANDIAGNOSA


APENDISITIS RSUD BATARA GURUBELOPA
TAHUN 2017

DISUSUN OLEH :

NAMA : Kiki Mustriana


NIM : SDK.171010

SEKOLAH TINGGIL ILMU KESEHATAN (STIKES)


DATU KAMANRE
TAHUN 2019
ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUANSISTEM PENCERNAAN
PADA KLIEN Tn’’ D ’’ DENGAN DIAGNOSA APENDISITIS
DI RUANGAN PERAWATAN MELATI 2
RSUD BATARA GURU LEBANI
TAHUN 2017

1. RIWAYAT SINGKAT PASIEN


A. Identitas pasien
Nama : Tn. “D”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 60 tahun
Alamat : Desa Redo Kec. Larompong Selatan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Warga Negara Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan : Mahasiswa
Status : Menikah
Tanggal MRS : 12 Maret 2017
Tanggal Pengkajian : 13 Maret 2017
Diagnosa Madis : Apendiksitis
2. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
A. Alasan Masuk Rumah Sakit :
Pasien mmengalami nyeri pada perut bawah kanan atau pada area
epigastrik sejak dua hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan
secara terus menerus dan dirasa semakin berat sejak satu hari sebelum
masuk rumah sakit, nyeri semakin bertambah jika dibuat berjalan.
B. Keluhan Utama :
Pasien mengeluh nyeri pada perut bawah kanan (Right Lower Quadrant).
C. RIWAYAT PENYAKIT
1. Riwayat kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah kanan sejak dua hari
sebelum masuk RS, nyeri dirasakan secara terus menerus dan dirasa
semakin berat sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri
dirasakan semakin bertambah jika dibuat jalan. Tidak bisa BAB
selama 2 hari tapi BAK seperti biasa. Merasa mual dan nafsu makan
menurun. Kualitas nyeri degan skala 6-7 (nyeri berat).
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pernah masuk Rumah Sakit sebelumnya, dan
pernah menjalani operasi sebelumnya
P (provokati) Luka operasi akibat pembedahan
Q (Quality) Nyeri yang di rasakan pada luka operasi sifatnya mudah
hilang timbul
R (Region) Nyeri pada Abdomen sekitar umbilicus dan kuadran kanan
bawah pada bekas operasi
S (Savety) Nyeri sedang skala 4s/d 6
T (Time) Nyeri di rasakan sejak selesai tindakan Operasi
3. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
GENOGRAM 3 GENERASI

? ? ? ?
=

? ? ? ? ?

? ? ? 60 53
64

39 35
30 26

KETERANGAN :
= laki laki
= perempuan
= garis perkawinan
= tinggal serumah

= klien
= garis keturunan
? = umur tdak diketahui
+ = meninggal

Generasi I : meninggal tdak diketahui penyebabnya


Generasi II : ibu klien meninggal karena sakit Hipertensi, sedangkan ayah nya
meninggal krna faktor umur
Generasi III : klien adalah anak ke 4 dr 5 bersaudara, saudara pertama
meninggal karna jatuh saat kerja di lantai 2, saudara kedua
masih hidup dan tinggal bersama keluarganya sndiri krna sdh
berkeluarga, saudara ketiga meninggal krna kecelakaan,
saudara bungsu tinggal bersama keluarga krna telah
berkeluarga. Pasien adalah Ayah dari 4 anak terdiri dr 3 anak
perempuan dan 1 anak laki laki. Semua anak pasien telah
berkeluarga kecuali anak bungsunya
4. PENGKAJIAN POLA POLA KESEHATAN
 Pola Persepsi terhadap Kesehatan dan Penyakit
 Sebelum Sakit
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit sebelumnya, selalu
menjaga kesehatanya,
 Sejak Sakit
Klien mengatakan mengetahui tentang keadaan kesehatannya dan ingin
sembuh dari penyakit yang dideritanya.
 Pola Nutrisi – Metabolisme
 Sebelum Sakit
Sebelum dirawat di Rumah Sakit pasien jarang mengkonsumsi buah
dan sayur. Makan tidak teratur, nafsu makan kurang baik. Dan beberapa
hari sebelum masuk rumah sakit pasien merasa mual.
 Sejak sakit
Selama dirawat di Rumah Sakit pasien puasa sebelum dilakukan
tindakan pembedahan.
 Pola Eliminasi
 Sebelum Sakit
Pasien tidak BAB selama 2 hari sebelum masuk Rumah Sakit dan BAK
secara normal.
 Sejak Sakit
Setelah masuk Rumah Sakit pasien belum BAB, dengan BAK 3 kali
sehari.
 Pola Istirahat dan Tidur
 Sebelum Sakit
Sebelum masuk Rumah sakit pasien tidur 7-8 jam per hari. Pasien
hampir tidak pernah tidur siang.
 Sejak Sakit
Tapi setelah masuk Rumah Sakit pasien hanya tidur 4-5 jam per hari,
dan sering terbangun dimalam hari karena nyeri yang dialami sangat
menggangu.
 Pola Kognitif dan Perseptual
 Sebelum Sakit
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik terhadap orang-orang
disekitarnya. Pasien mampu menjawab semua pertanyaan dari perawat
maupun dari orang-orang sekitarnya dengan baik.
 Sejak Sakit
Pasien jarang berkomunikasi dengan orang lain, pasien mengatakan
Cuma diam dan jarang bicara di sekitaran orang
 Pola Persepsi dan Konsep Diri
 Sebelum Sakit
Pasien selalu mengeluh nyeri perut pada bagian kanan bawah (Right
Lower Quadrant)
 Sejak Sakit
Pasien hanya diam dan Nampak memikirkan penyakitnya
 Pola Hubungan dan Peran
 Sebelum Sakit
Pasien berkomunikasi menggunakan Bahasa Jawa dan berbicara dengan
normal. Mampu berorientasi terhadap orang, waktu, dan tempat dengan
baik.
 Saat Sakit
Hubungan dengan keluarga baik, terlihat dengan adanya keluarga yang
menemaninya di Rumah Sakit. Hubungan pasien dengan tim medis
maupun perawat baik dan kooperatif. Namun terdapat keterbatasan
gerak yang mengakibatkan pasien tidak mampu melakukan perannya
dalam keluarga dan masyarakat.
 Pola Aktivitas
 Sebelum masuk Rumah Sakit
klien mengatakan selalu berolah raga sepak bola disetiap sorenya dan
sering bersepeda.
 Setelah masuk Rumah Sakit
pasien terlihat lemas (Malaise) dan hanya berbaring di tempat tidur
karena nyeri pada perut kanan bawah (Right Lower Quadrant).
 Kebersihan Diri
 Sebelum dirawat di Rumah Sakit
pasien mandi 2 kali sehari, keramas tiga kali seminggu, dengan gosok
gigi 2 kali sehari. Dan ganti pakaian selama 2 kali sehari, semua
dilakukan secara mandiri.
 Selama dirawat di Rumah Sakit
pasien belum pernah mandi, gosok gigi, ataupun keramas.
 Pola Koping dan Toleransi Strees
 Adanya kecemasan atau ansietas karena nyeri yang dirasakan dan
ansietas terhadap respon pembedahan.
 Pola Keyakinan dan Nilai
 Sebelum masuk Rumah Sakit
pasien rajin beribadah bersama keluarga.
 Setelah dirawat di Rumah Sakit
paasien tidak sholat karena nyeri pada perut jika dipakai untuk bergerak.

5. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan fisik/biologis :
 TTV :
TD : 150/90 mmHg
Suhu : 370C
Nadi : 80x/mnt
P : 20x/mnt
Skala Nyeri : Sedang
BB : 55 kg
TB : 160 cm
2. Keadaan umum : Kompos Mentis
3. Nilai GCS : E=4 V=5 M=6 , GCS=15
4. Ciri – ciri tubuh : rambut panjang, sedikit gemuk, putih dan
memiliki lesung pipi
5. Head to toe:
a. Kepala : bentuk mesochepal, tidak ada lesi
 Rambut : beruban, lurus, tidak berketombe, tampak bersih
 Mata : bentuk simetris, tidak tampak sekret. Pupil isokor, tdk
ada midriasis, kongjutivitas tdk anemis, sclera tdk ikteris
 Wajah : bentuk oval
 Hidung : bentuk simetris, tidak ada sumbatan, tdk ada sekret
 Mulut : simetris, tdk mencong, mukosa lembab, bibir tidak
sinosis, lidah kotor, tdk ada stomatis
 Telinga : bentuk simetris, tdk ada serumen
b. Leher : tdk ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, tdk ada
peningkatan JVP
c. Dada
 Paru paru
Inspeksi : gerakan dada simetris tidak tampak retraksi dinding
dada, tdk ada lesi
Palpasi : tdk ada krepitasi, vokal premitus sama kiri dan
kanan, tdk ada penurunan maupun peningkatan getaras
Perkusi : terdengar sonor pada seluruh lapang paru ICS 1-6
Auskultasi : terdengar vasikuler, tdk terdengar wheezing, ronki,
dan krekels
 Jantung
Inspeksi : tidak tampak pulsasi aorta di ICS 2 kanan
Palpasi : tdk teraba nyeri
Perkusi : terdengar pekak pada ICS 2 kanan dan kiri Sampai
dengan ICS 5 kiri
Auskultasi : S1>S2, reguler, tdk terdengar murmur dan S3 atau
bunyi gallop
d. Abdomen
Inpeksi : umbilikus simetris, tdk terdapat luka
Auskultasi : bising usus 8x/menit
Perkusi : terdengar timpani, terdengar pekak dan ICS 6 ke
arah umbilikus
Palpasi : perut supel, tdk distensi. Terdapat nyeri tekan,
kandung kemih tidak teraraba penuh
e. Genitalia : Tidak dilakukan pengkajian
f. Ekstremitas
1) Ektremitas atas : terpasang infus asering 20 tpm, tdk dapat
bergerak bebas
2) Ekstremitas bawah : tdk terdapat edema, tdk ada farises,
ekstremitas kiri tdak bisa di gerakkan
3) Kekuatan otot :
Tangan kanan 5
Tangan kiri 6
Kaki kanan 5
Kaki kiri 2
Keterangan.
0 = tdk ada kontraksi
1 = hanya kontraksi
2 = hanya bergeser
3 = hanya bisa mengangkat tetapi tdk bisa menahan gravitasi
4 = mampu melawan gravitasi tetapi tidak mampu menahan
beban
5 = mampu melawan beban
Kulit : warna kuning langsat, turgor kulit baik, akral hangat
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
HASIL
PARAMETER NILAI NORMAL
PEMERIKSAAN
Hemoglobin Rutin
HB 13,7 L 13,4-17,1 g/dl
Laju Endap Darah 0 L 0-15mm/jam
PCV 40,3 L 40-54%
Eritrosit 5.190.000 L 4-6jt/cmm
Hitung Jumlah Sel -/-/-/90/9/1 0-3/0-1/50-70/20-40/4-10
Leokisit 18.000 4.000-11.000/cmm
Immunologi
Hbs Ag Negatif Negatif
Hati
SGOT 22 L 37 u/L
SGPT 11 L 42u/L
Ginjal
BUN 12,4 6-20 mg/dl
Kreatinin 1,17 L 0,6-0,1 mg/dl
Glukosa
Glukosa Darah Sewa 92 140mg/dl
Faal Hemostasis
APTT 28,5 27,4-39,3
PPT 14,1 11,3-14,7 detik
Pemeriksaan Radiologi
Terjadi peritonitis, dan terdapat:
a. Adanya fluid yang disebabkan karena adanya udara dan cairan.
b. Terdapat fecolit atau sumbatan.
c. Ditemukan adanya udara bebas dalam diafragma.

7. PENATALAKSANAAN
Sebelum tindakan operasi (pre operasi)
a. Pemasangan kateter untuk kontrol produksi urin
b. Antibiotik dengan spectrum luas, dosis tinggi dan diberikan secara
intravena
c. Analgestik
d. Bila demam, harus diturunkan sebelum anastesi.
e. IV cairan Infus RL 500ml dengan 20 tetes/menit.
PATHWAY
8. ANALISIS DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data Subjektif: Anastesi Gangguan Rasa
Pasien mengatakan  Nyaman
nyeri pada perut Peristaltic usus
bagian bawah kanan 
(Right Lower Distensi abdomen
Quadrant), Nyeri 
dirasakan semakin GANGGUAN RASA
bertambah jika dibuat NYAMAN
jalan. Kualitas nyeri
degan skala 6-7 (nyeri
berat).

Data Objektif:
Pasien nampak
memegangi perutnya
untuk menahan nyeri,
pasien nampak lemah.
nyeri tekan titik MC
Burney Nyeri.
TTV:
TD : 130/80mmHg
S : 38,10⁰C
N : 90x/menit
RR: 20x/menit
Data Subjektif: Anastesi Resiko tinggi
Pasien mengeluh mual  kekurangan volume
dan muntah. Peristaltic usus cairan

Data Objektif: Distensi abdomen
Pasien demam, pasien 
terpasang infus, Mual dan mutah
Hasil TTV 
TD : 130/80mmHg RESIKO
S : 38,10⁰C KEKURANGAN

N : 90x/menit VOLUME CAIRAN

RR: 20x/menit

9. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
DIAGNOSA TANGGAL DI TANGGAL
NO
KEPERAWATAN TEMUKAN TERATASI
1. Gangguan rasa nyaman 12-12-2017 14-12-2017
berhubungan dengan obstruksi
dan peradangan apendik.
2. Resiko tinggi kekurangan 12-12-2017 14-12-2017
volume cairan berhubungan
dengan kehilangan cairan aktif
meknisme kerja paristaltik
usus menurun

1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan obstruksi dan peradangan


appendik.
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan aktif meknisme kerja paristaltik usus menurun
10. INTERVENSI
DX
KEPERAW
NOC NIC RASIONAL
ATAN
DS/DO
Gangguan - Ansiety 1. OBSERVA
Rasa nyaman - Fear leavel SI - Mengedintifik
berhubungan - Sleep - Identifikasi asi tingkat
dengan defrifation tingkat kecemasan
obstruksi dan Kreteria kecemasan
peradangan Hasil : 2. MANDIRI - Menginstrusik
appendik. - Mampu - Intruksikan an pasien
DS : mengontrol pasien menggunakan
- Klien kecemasan menggunakan teknik
menge - Mengontrol teknik relaksasi
luh nyeri relaksasi
- menjelas
sakit - Respon - Jelaskan
kan
abdom terhadap prosedur dan apa
semua
en pengobatan yang di rasakan
prosedur
bagian selama prosedur
selama
bawah 3. EDUKASI
pelaksan
- Klien - Dorong
aan
menga keluarga
takan menemani anak
sakitn 4. KOLABOR
ya ASI
hilang - Berikan obat
- mendoro
timbul untuk
ng
DO : mengurangi
keluarga
- Klien kecemasan
tampa - Bantu pasien pasien
k mengenali untuk
merin situasi yang menema
gis menimbulkan ni pasien
- Nyeri kecemasan - memberi
tekan kan obat
pada untuk
abdom mengura
en ngi
bawah kecemas
an

. Resiko NOC 1. MANDIRI


tinggi Hytdration - monitor vital - Memonitori
kekura Fluid balance sign sign vital
ngan Nutritional status, - berikan cairan - Memberikan
volum food and fluid IV pada suhu cairan IV
e intake ruangan - pada suhu
cairan KRETERIA HASIL 2. EDUKASI ruangan
berhub : - dorong pasien
ungan - mempertaha untuk - mendorong
denga nkan urine memberikan pasien
n output makan memberikan
kehila sesuai - dorong pasien makan
ngan dengan usia untuk
- mendorong
cairan dan BB,BJ menambah
pasien untuk
aktif urine, HT intake oral
menambah
mekni normal 3. KOLABOR
intake oral
sme - tekanan ASI
kerja darah, nadi, - kolaborasikan
parista suhu,dalam dengan dokter
ltik batas normal - kolaborasikan - mengolabora
usus pemberian sikan dengan
menur cairan IV dokter
un - mengolabora
DS : sikan
- klien pemberian
menga cairan IV
takan
nyeri
- klien
menga
tankan
lemah
DO :
- klien
tampa
k
terbari
ng
lemah
11. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
N
HARI/TGL JAM MPLEMENTASI EVALUASI
DX
Rabu 1. 10.00 Mengontrol S : klien mengatakan
14/12/2017 kecemasan nyeri pada bagian

Hasil : pasien abdomen di bawah

terlihat cemas O : Ekspresi wajah


klien Nampak
Mengontrol nyeri
meringis
Hasil : nyeri sedang A : masalah belum
skala 4-6 teratasi
P : Lanjutkan
2. 13.00 Mengontrol intervensi 1,2,3,4

Kecemasan
S : Klien mengatakan
Hasil : Pasien sudah
nyeri pada bagian
tidak merasa cemas
abdomen
Mengontrol nyeri
berkurang
Hasil : Nyeri O :Klien nampat tidak
berkurang skala 3 merinngis lagi
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan
Intervensi

N
HARI/TGL JAM MPLEMENTASI EVALUASI
DX
Rabu 3. 15.30 Memonitori vital S : klien mengatakan
14/12/2017 sign sudah merasa

Hasil : sehat
O : tidak ada tanda
TD: 120/80
tanda inveksi
RR: 60x/m A : masalah teratasi
S: 37 P : pertahankan

N: 20x/m intervensi 1,2 3

Memberikan obat
agar pasien tidak
cemas nyeri

Hasil :

Pasien terlihat tidak


cemas dan merasa
nyeri

12. DISCARGE PLANNING


1. Menyarangkan pasien agar minum obat teratur
2. Menyerangkan penderita di observasi, istirahat dalam posisi semi fowler
3. Memberikan antibiotic dan menyerankan makanan yang tidak merangsan
persitalti.

Anda mungkin juga menyukai