Anda di halaman 1dari 12

ACARA VI

KESETIMBANGAN KIMIA

A. Pelaksanaan Praktikum
1. Tujuan :- Mempelajari reaksi setimbang.
- Menghitung konsentrasi-konsentrasi senyawa
yang terdapat dalam reaksi setimbang.
- Menghitung harga tetapan kesetimbangan.
2. Hari, tanggal : Jum’at, 21 Juni 2019
3. Tempat : Lantai III, Laboratorium Farmakokimia, Program
studi
Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas
Mataram.
4. Waktu : 07.00 -10.50 WITA

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Bulp 2 buah
b. Gelas beaker 5 mL 4 buah
c. Gelas ukur 25 mL 1 buah
d. Pipet gondok 5 mL 1 buah
e. Pipet gondok 10 mL 1 buah
f. Tabung reaksi 1 buah
g. Tabung Reaksi 5 buah
2. Bahan
a. Aquades
b. Larutan Fe(NO3)3 0,002 M
c. Larutan KSCN 0,002 M

C. Prosedur Kerja
 Menyiapkan 5 tabung reaksiyang telah diberi nomor 1
sampai 5.
 Memipet 5 mL KSCN 0,002 M ke dalam masing-masing
tabung reaksi.
 Menambahkan 5 mL Fe(NO3)3 0,002 M pada tabung reaksi
1 ( sebagai larutan standar atau pembanding).
 Memipet 10 mL Fe(NO3)3 ke dalam gelas beaker, lalu
diencerkan dengan aquades sampai volume 25 mL.
 Memipet 5 mL larutan Fe(NO3)3 pada langkah 4), lalu
larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi 2.

50
 Memipet 10 mL Fe(NO3)3 pada langkah 4), lalu diencerkan
dengan aquades sampai volume 25 mL.
 Memipet 5 mL larutan Fe(NO3)3 pada langkah 6), lalu
larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi 3.
 Memipet 10 mL Fe(NO3)3 pada langkah 6), lalu diencerkan
dengan aquades sampai volume 25 mL.
 Memipet 5 mL larutan Fe(NO3)3 pada langkah 8), lalu
larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi 4.
 Memipet 10 mL Fe(NO3)3 pada langkah 8), lalu diencerkan
dengan aquades sampai volume 25 mL.
 Memipet 5 mL larutan Fe(NO3)3 pada langkah 10), lalu
larutan dimasukkan ke dalam tabung reaksi 5.
 Membandingkan warna larutan dari tabung reaksi nomor
2,3,4, dan 5 dengan tabung reaksi nomor 1. Kemudian
menghitung konsentrasi Fe(SCN)2+

Hasil

D. Landasan Teori
Kesetimbangan kimia adalah proses dinamis ketika reaksi kedepan
dan reaksi balik terjadi pada laju yang sama tetapi pada arah yang
berlawanan. Konsentrasi pada setiap zat tinggal tetap pada suhu konstan.
Banyak reaksi kimia tidak sampai berakhir dan mencapai satu titik ketika
konsentrasi zat-zat bereaksi dan produk tidak lagi berubah dengan
berubahnya waktu. (Stephen, 2002).

Dalam kesetimbangan, tanda panah rangkap ( )


mempertegas sifat dinamis dari kesetimbangan fase. Gambaran dinamis
yang sama digunakan untuk kesetimbangan kimia, dimana ikatan-ikatan
akan terputus atau terbentuk seiring dengan maju mundurnya atom-atom di
antara molekul-molekul reaktan dan produk. Jika konsentrasi awal reaktan
besar, tumbukan antara molekul-molekulnya akan membentuk molekul-
molekul produk (Oxtoby, 2001).

Pada umumnya reaksi-reaksi kimia tersebut berlangsung dalam


arah bolak-balik (reversible), dan hanya sebagian kecil saja yang
berlangsung satu arah. Pada awal proses bolak-balik, reaksi berlangsung
ke arah pembentukan produk. Segera setelah terbentuk molekul produk
terjadi reaksi sebaliknya, yaitu pembentukan molekul reaktan dari molekul
produk. (Dewi, 2009).

51
Apabila dalam suatu kesetimbangan konsentrasi pereaksi
diperbesar, kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan (produk),
sebaliknya apabila konsentrasi pereaksi diperkecil, kesetimbangan akan
bergeser ke arah kiri (reaktan). Apabila tekanan diperbesar (volume
diperkecil), kesetimbangan akan bergeser ke arah yang jumlah
koefisiennya lebih kecil, Apabila suhu dinaikkan, kesetimbangan akan
bergeser ke arah reaksi yang menyerap kalor (endoterm), begitu juga
sebaliknya (Astin, 2015).

Harga tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc)


menyatakan perbandingan konsentrasi antara produk dibagi reaktan
dipangkatkan sesuai angka koefisien masing-masing zat. Dengan melihat
harga tetapan kesetimbangan dapat ditentukan komposisi reaktan dan
produk. Kurung siku, [ ] dalam rumus Kc menunjukkan konsentrasi yang
dinyatakan dalam mol per liter (Eko, 2018).

E. Hasil dan Pembahasan


Hasil

Tabel 6.1 Konsentrasi Pengenceran Fe (NO3)3

NO.Tabung Konsentrasi

I 2 X 10-3 M

II 8 X 10-4 M

III 3,2 X 10-4 M

IV 1,28 X 10-4M

V 0,512 X 10-4 M

Tabel 6.2 Konsentrasi Pengenceran Fe (SCN)2+

NO.Tabung Konsentrasi

I 1 X 10-5 M

II 4 X 10-6 M

III 1,6 X 10-6 M

IV 6,4 X 10-7M

V 2,56 X 10-7 M

52
Analisis Data

1. Konsentrasi Pengencaran Fe(NO3)2

a. Tabung II
M1 . V1= M2 . V2
0,002 M . 10 mL = M2 . 25 mL
M2 = 8.10-4 M
b. Tabung III
M2 . V2 = M3 . V3
0,008 M . 10 mL = M3 . 25 mL
M3 = 3,2.10-4 M
c. Tabung IV
M3 . V3 = M4 . V4
0,00032 M . 10 mL = M4 . 25 mL
M4 = 1,28.10-4 M
d. Tabung V
M4 . V4= M5 . V5
0,000128 M . 10 mL = M5 . 25 mL
M5 = 0,512.10-4 M

2. Konsentrasi Fe (SCN)4
a. Tabung I

1) mmol Fe (NO3)3 = 0,002 M . 5 mL


= 0,01 mmol
2) mmol KSCN = 0,002 M . 5 mL
= 0,01 mmol

[Fe(SCN)2+] = 1) . 2)

= (0,01 x 0,01) mmol

10 ml

= 1.10-5 M

b. Tabung II

53
1) mmol Fe (NO3)3 = 8 x 10-4 M x 5 mL
= 4 x 10-3 mmol
2) mmol KSCN = 2.10-3 M x 5 mL
= 10-2 mmol

[Fe(SCN)2+] = 1) x 2)

= (4.10-3 x 1 x 10-2) mmol

10ml

= 4.10-5

10ml

= 4.10-6 M

c. Tabung III

1) mmol Fe (NO3)3 = 3,2 .10-4 M . 5 mL


= 16.10-4 mmol
2) mmol KSCN = 2 x 10-3 M . 5 mL
= 1.10-2 mmol

[Fe(SCN)2+] = 1) x 2)

= (16.10-4 x 1.10-2) mmol

10ml

= 1,6 x 10-6 M

d. Tabung IV

1) mmol Fe (NO3)3 = 1,28.10-4 M . 5 mL


= 6,4.10-4 mmol
2) mmol KSCN = 2.10-3 M x 5 mL
= 1.10-2 mmol
[Fe(SCN)2+] = 1) x 2)
V
= (6,4.10-4 x 1.10-2) mmol

54
10ml
-6
= 6,4.10 M
e. Tabung V

1) mmol Fe (NO3)3 = 0,512.10-4 M . 5 mL


= 2,56.10-4 mmol
2) mmol KSCN = 0,002 M x 5 mmol
= 1.10-2 mmol
[Fe(SCN)2+] = 1) x 2)
V
= (2,56.10-4 x 1.10-2) mmol
10ml
= 2,56.10-7M

3. Konsentrasi Harga K (tetapan kesetimbangan) dari Konsentrasi


Fe(SCN)2+

a. mmol Fe(NO3)3 = 2.10-3 M . 5 ml


= 1.10-2 mmol

mmol KSCN = 2.10-3 M . 5 ml

= 1.10-2 mmol

mmol Fe(SCN)2+ = 1.10-5 M . 10 ml

= 1.10-4 mmol

Fe3+ + KSCN Fe(SCN)2+ + K+

Mula-mula 0,01 0,01 - -

Bereaksi 0,0001 0,0001 0,0001 0,0001

Sisa 0,0099 0,0099 0,0001 0,0001

K = [Fe(SCN)2+] [K+]

[Fe3+] [KSCN]

K = (10-4) (10-4)

(9,9.10-3) (9,9.10-3)

K = 10-8

55
9,8.10-8

K = 10-4

b. mmol Fe(NO3)3 = 2.10-3 M . 5 ml


= 10-2 mmol

mmol KSCN = 2.10-3 M . 5 ml

= 10-3 mmol

mmol Fe(SCN)2+ = 4.10-6 M . 10 ml

= 4.10-5 mmol

Fe3+ + KSCN Fe(SCN)2+ + K+

Mula-mula 0,01 0,01 - -

Bereaksi 0,00004 0,00004 0,00004 0,00004

Sisa 0,00996 0,00996 0,00004 0,00004

K = [Fe(SCN)2+] [K+]

[Fe3+] [KSCN]

K = (4.10-5) (4.10-5)

(9,9 .10-3) (9,9.10-3)

K = 1,6.10-9

9,8.10-5

K = 1,6.10-5

c. mmol Fe(NO3)3 = 2.10-3 M . 5 ml


= 10-2 mmol

mmol KSCN = 2.10-3 M . 5 ml

= 10-2mmol

mmol Fe(SCN)2+ = 1,6.10-3 M . 10 ml

= 1,6.10-5 mmol

56
Fe3+ + KSCN Fe(SCN)2+ + K+

Mula-mula 0,01 0,01 - -

Bereaksi 0,00016 0,00016 0,00016 0,00016

Sisa 0,00994 0,00994 0,00016 0,00016

K = [Fe(SCN)2+] [K+]

[Fe3+] [KSCN]

K = (1,6.10-5) (1.6.10-5)

(9,9.10-3) (9,9.10-3)

K = 2,56.10-10

9,1.10-5

K = 2,6.10-6

d. mmol Fe(NO3)3 = 2.10-3 M . 5 ml


= 10-2 mmol

mmol KSCN = 2.10-3 M . 5 ml

= 10-2 mmol

mmol Fe(SCN)2+ = 6,4.10-7 M . 10 ml

= 6,4.10-6 mmol

Fe3+ + KSCN Fe(SCN)2+ + K+

Mula-mula 0,01 0,01 - -

Bereaksi 0,0000064 0,0000064 0,0000064 0,0000064

Sisa 0,009936 0,009936 0,0000064 0,0000064

K = [Fe(SCN)2+] [K+]

[Fe3+] [KSCN]

K = (6,4.10-6) (6,4.10-6)

57
(9,9.10-3) (9,9.10-3)

K = 4,09.10-11

9,8.10-5

K = 4,1.10-7

e. mmol Fe(NO3)3 = 2.10-3 M . 5 ml


= 10-2 mmol

mmol KSCN = 2.10-3 M . 5 ml

= 10-2 mmol

mmol Fe(SCN)2+ = 2,56.10-7 M . 10 ml

= 2,56.10-5 mmol

Fe3+ + KSCN Fe(SCN)2+ + K+

Mula-mula 10-2 10-2 - -

Bereaksi 2,56.10-6 2,56.10-6 2,56.10-6 2,56.10-6

Sisa 9,9.10-3 9,9.10-3 2,56.10-6 2,56.10-6

K = [Fe(SCN)2+] [K+]

[Fe3+] [KSCN]

K = (2,56.10-6) (2,56.10-6)

(9,9.10-3) (9,9.10-3)

K = 6,5.10-12

9,8.10-5

K = 6,6.10-8

Pembahasan
Praktikum ini berjudul Kesetimbangan Kimia yang bertujuan untuk
mempelajari reaksi kesetimbangan, menghitung konsentrasi suatu
senyawa dalam keadaan setimbang, dan menghitung tetapan
kesetimbangan. Kesetimbangan kimia adalah proses dinamis ketika

58
reaksi kedepan dan reaksi balik terjadi pada laju yang sama tetapi pada
arah yang berlawanan. Kesetimbangan tercapai apabila konsentrasi
dari reaktan-reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi. Adapun
yang menyebutkan bahwa kesetimbangan kimia merupakan keadaan
dimana kedua reaktan dan produk reversible, yaitu reaksi yang dimana
produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan.
Percobaan yang dilakukan yaitu mempelajari kesetimbangan dari
besi (III) tiosianat. Pada tabung pertama diisi larutan KSCN 0,002 M
dengan larutan Fe(NO3)3 0,002 M yang digunakan sebagai larutan
standar sedangkan tabung 2, 3, 4, 5 berisi larutan KSCN yang
dicampur dengan Fe(NO3)3 yang telah diencerkan sehingga konsentrasi
pada tabung kedua adalah 8x10−4 , pada tabung 4, 3, 5 secara berurut
adalah 1,28x10−4 M, 3,2x10−4 M, dan 0,512x10−4 M. Penambahan
konsentrasi tersebut menyebabkan perbedaan besar konsentrasi dan
perubahan warna. Tabung pertama yang ditambahkan Fe(NO3)3
sebagai larutan standar memiliki warna kuning pekat yang mendekati
warna orange. Pada tabung kedua warna larutan menjadi kurang pekat.
Pada tabung 3, 4, dan 5 warna larutan semakin memudar menjadi
bening. Warna yang awalnya kuning pekat terus memudar ketika
ditambahkan konsentrasi menjadi bening ( pada tabung 5 ). Inilah yang
memperlihatkan konsentrasi yang semakin encer. Harga tetapan
kesetimbangan juga diperoleh berbeda-beda yaitu pada tabung 1, 2, 3,
4, dan 5 secara berurut adalah 10-4, 1,6.10-5, 2,6.10-6, 4,1.10-7, dan
6,6.10-8 dimana semakin ditambahkan konsentrasinya semakin
mengecil harga tetapan kesetimbangannya. Hal ini dikarenakan
konsentrasi atau tekanan parsial reaktan lebih besar daripada
konsentrasi produk, sehingga akan menghasilkan nilai kecil pada
tetapan kesetimbangan.
Hal yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan yaitu
perubahan konsentrasi, tekanan dan volume, suhu, dan juga katalis.
Dari hasil yang diperoleh terjadi perubahan warna pada masing-masing
tabung yaitu semakin memudarnya warna pada tabung kelima, dan
terjadi perubahan konsentrasi yang berbeda juga. Hal ini disebabkan
karena pengenceran yang dilakukan pada setiap volume. Karena
pengenceran ini juga konsentrasi tiap larutan pada tabung semakin
mengecil.

F. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan, landasan teori, dan pembahasan pada
percobaan ini, dapat disimpilkan bahwa reaksi kesetimbangan merupakan

59
reaksi kimia yang reversible, dimana produk dapat bereaksi balik
membentuk reaktan. Apabila konsentrasi pereaksi diperbesar,
kesetimbangan akan bergerak ke arah kanan ( produk ) begitupun
sebaliknya. Konsentrasi dari reaktan dan produk tidak berubah lagi.

60
DAFTAR PUSTAKA

Astin, Lukum., Lukman, A. R Laliyo., dan Kostiawan, Sukamto. (2015).


METAKOGNISIMAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN
KESETIMBANGAN KIMIA. Jurnal Ilmu Pendidikan. 21 (1) : 14.

Bresnick, Stephen. (2002). Intisari Kimia Umum. Jakarta : Erlangga.

Dewi, Luh Joni Erawati. (2009). PENGEMBANGAN MEDIA


PEMBELAJARAN REAKSI KESETIMBANGAN KIMIA.
UNDIKSHA. 6 (2) : 73.

Eko, Pujianto., Mohammad, Masykuri., dan Suryadi, Budi Utomo. (2018).


PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK
PEMBELAJARAN REMIDIASI MISKONSEPSI SISWA PADA
MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XII MIA
SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016.
Jurnal Pendidikan Kimia. 7 (1) : 83.

Oxtoby, David W. Dkk. (2001). Prinsip-Prinsip Kimia Modern Jilid 1. Jakarta :


Erlangga

61

Anda mungkin juga menyukai