Laporan Praktek Kerja Industri Bab I
Laporan Praktek Kerja Industri Bab I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini, telah menyebabkan semakin
dibutuhkan tenaga kerja-tenaga kerja yang terampil dan handal dalam bidangnya masing-
masing. Apalagi perkembangan di dunia pemesinan yang sangat menuntut tenaga kerja yang
betul-betul ahli dan terampil dibidang mesin. Hal ini tidak terlepas dari pentingnya sumber
daya manusia yang handal pada akhirnya akan menetukan kelangsungan hidup suatu
perusahaan yang dilakoninya. Berdasarkan hal-hal tesebut maka Sekolah Menengah Kejuruan
Khusunya SMK-SMK yang bergerak dibidang pemesinan, dimana SMK pemesinan tersebut
diharapkan memenuhi tuntutan akan sangat dibutuhkan tenaga kerja–tenaga kerja yang
terampil dibidang pemesinan sebagai wujud sumbangsinya melancarkan pembangunan.
Demi tercapainya tujuan tersebut, pemerintah dalam hal ini Depdiknas telah mengadakan
program pendidikian sistem ganda bagi semua SMK, sesuai dengan kurikulum 2006 dimana
Prakerin diharapkan dapat tercipta suatu keserasian antara teori yang didapatkan di sekolah
dengan mengambil manfaat yang ada.
Demikian pula dengan SMK Negeri 1 Daha Selatan, sebagai SMK yang bergerak dalam
bidang pemesinan khususnya mesin dan perkakas, dimana mesin dan perkakas merupakan
bagian penting dari suatu bidang pemesinan.
1
B. TUJUAN
2
C. SASARAN
3
D. HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang yang diharapkan/ diperoleh siswa didunia usaha atau industri untuk dunia
pemesinan adalah :
1. Untuk menjadi tenaga kerja yang ahli dan terampil dalam bidangnya.
2. Mampu meningkatkan pendidikan, memperluas wawasan/ pengalaman melalui
prakerin ini.
3. Memantapkan keterampilan serta bekerjasama untuk pemantapan proses
penyerapan teknologi yang sangat berguna dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Siswa mampu melaksanakan pekerjaan membubut, dan mampu melaksanakan
pekerjaan mengelas.
5. Dapat mempraktekkan teori yang diberikan oleh sekolah kedalam dunia industri.
6. Siswa diharapkan lebih siap kerja.
7. Siswa bisa merasakan, dimana dan bagaimana dunia usaha/ industri itu
sebenarnya dengan melakukan PRAKERIN.
4
BAB II
ptpancatehnik@yahoo.co.id
7. NPWP : 02.21.860.4.732.000
8. Pendiri Perusahaan : Akta No. 36 tanggal 21 Mei 2007
9. Maksud dan Tujuan Perusahaan : Menjalankan usaha dalam bidang jasa
perbengkelan yaitu melayani jasa repair dan
pengadaan, industri perkebunan, tambang, hutan,
angkutaan, darat & air dan konstruksi
10. Direktur Utama : Anton Taek (Hp. 0811517292)
11. Manager : Suradi (Hp. 081251300771)
12. Manager Operasional : Wiyarta (Hp. 081349720591)
13. Sales Operasional : Soleman Oktavianus (Hp. 08125122408)
5
Dari bediri sejak 01 Oktober 2005 prusahaan kami PT. PANCA TEHNIK yang
berkantor di Jl. A. Yani KM 12,7 Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar 70652, selalu
mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan. Perusahan kami banyak bergerak dibidang
jasa perbengkelan yaitu melayani jasa repair dan pengadaan, industri perkebunan, tambang,
hutan, angkutan darat & ar, dan konstruksi. Adapun anak perusahaan kami memiliki tenaga
kerja yang terlatih, terampil, handal, bertanggung jawab serta berdedikasi tinggi dalam
menyelesaikan pekerjaan guna memenuhi kepuasan semua pelanggan. Seiring waktu dan
perkembangan perusahaan kami PT.PANCA TEHNIK telah membuka cabang di Tanjung,
Binuang dan Gambut KM. PT. PANCA TEHNIK memiliki 5T yaitu :
1. Tepat pengambilan
2. Tepat ukuran/pekerjaan
3. Tepat pengiriman
4. Tepat kualitas/mutu
5. Tepat pembayaran
6
B. STRUKTUR ORGANISASI
PT. PANCA TEHNIK
Drs. H. SYARIFUDDIN
C.
Komisaris
ANTONIUS TAEK
Direktur
SURADI
Branch Manager
WIYARTA H. FAHMILI
Manager Operasinal Manager Keuangan
PT. CAKRA
KM. 13,5
SPBU
8
D. LAY OUT PERUSAHAAN/ BENGKEL
Untuk letak ruangan dan mesin-mesin di PT. PANCA TEHNIK dapat dilihat sebagai
berikut :
1 1
3 5
33
4 6
5
9
7 8
10
22
24 25
11 14 21 34
26
13 23
15
14
16
12 17
18 25
19
20
27
32
28
29 31
30
9
Keterangan :
1. Pintu Utama
2. Pos Satpam
3. Spare Part
4. Kantor
5. Tempat Barang Selesai
6. Tempat Gas Oksigen dan Asetelin
7. Tempat Elektrik
8. Gergaji Potomg
9. Absen Masuk dan Pulang
10. Gudang Kunci-kunci
11. Tempat Cuci tangan
12. WC
13. Mesin Bubut Besar
14. Mesin Bubut Kecil
15. Mesin Bor
16. Mesin Frais
17. Mesin Stik
18. Mesin Sekrap
19. Mesin Bor Frais
20. Mesin Boring
21. Mesin Line Boring
22. Mesin Gerinding
23. Mesin Coltr
24. Mesin Las
25. Brender
26. Mesin Jeck/ Dongkrak
27. Mesin Genset
28. Tempat Wudhu
29. Musholla
30. Tempat Makan/ Istirahat
31. Kosong
32. Tempat Pembuangan Bram
33. Tempat Ganti Pakaian
34. Tempat Parkir
10
E. MANAJEMEN PERUSAHAAN
1. WaktuKerja
Jam masuk kerja di dalam perusahaan PT.PANCA TEHNIK adalah sebagai
berikut :
a. Jam kerja pertama : 08.00 – 12.00
b. Jam istirahat : 12.00 – 13.00
c. Jam kerja kedua : 13.00 – 16.00
2. Sistem Penggajian
Penggajian diperussahaan PT. PANCA TEHNIK menggunakan sistem
perbulan sebesar (tidak bisa disebutkan jumlahnya) ditambah makan siang
juga disediakan oleh perusaan/ pengelola.
Adapun beberapa hal yang sangat perlu kita perhatikan mengingat disiplin
antara lain :
a. Dengan tepat waktu
b. Memakai alat-alat yang sesuai dengan tata cara yang tepat
c. Memakai alat-alatkeselamatan keja
d. Dapat memanfaatkan waktu kerja
e. Absensi kerja
f. Tata tertib menerima upah/ Gaji
Itulah hal-hal yang harus kita ketahui sebelum kita melakukan suatu
pekerjaan, manfaat disiplin bukan hanya memperlancar proses produksi
melainkanjuga dapat menetukan keselamatan kerja bagi karyawan. Selain itu,
karyawan juga di tuntut pula untuk bersikap rajin, hati-hati, sabar dan kreatif
dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
11
5. Konsumen
Konsumen yang menggunakan jasa perusahaan PT. PANCA TEHNIK adalah
daerah BanjarMasin, Rantau, pelaihari, kandangan, Batu Licin dan sekitarnya.
6. Fasilitas Perusahaan
Fasilitas diperusahaan PT. PANCA TEHNIK cukup tersedia dari mesin
sekrap, mesin bubut dari Jepang, Korea dan Cina langkah tersedia di
perusahaan ini, tidak ketinggalan mesin las, mesin bor frais, mesin bor dan
lain sebagainya.
7. Tempat Strategis
Tempat Perusahaan PT. PANCA TEHNIK sangat strategis, karena wilayahnya
berada dekat dan pinggiran kota, mudah dituju, serta merupakan yang selalu
dlalui oleh Truck. Jadi tidak sulit untuk menuju bengkel PT. PANCA
TEHNIK ini.
12
BAB III
LANDASAN TEORI
A. MESIN BUBUT
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang mempunyai gerakan utama
berputar yang berfungsi untuk mengubah bentuk serta menyayat benda dengan pahat
penyayat.
14
d. Eretan
Eretan merupakan penampang pertama dan pembawa alat bubut
15
2. Alat perlengkapan mesin bubut
16
b. Pelat pembawa
Jenis pelat pembawa ada dua yaitu, pelat pembawa permukaan bertangkai dan
pelat pembawa permukaan rata
c. Pembawa (late-dog)
Pembawa (late-dog) pada mesin bubut secara garis besar ada dua jenis yaitu,
pembawa berujung lurus dan pembawa berujung bengkok.
Fungsi alat ini adalah untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama
spindel mesin.
17
d. Penyangga
Penyangga adalah salah satu alat pada mesin bubut yang digunakan
untuk menahan benda kerja yang memilki ukuran relatif panjang.
Penyangga pada mesin bubut ada dua macam yaitu, penyangga tetap
(steady rest) dan penyangga jalan (follower rest)
e. Center
Center digunakan untuk mendukung benda kerja yang akan dibubut. Ada dua jenis
senter yaitu senter tetap/mati (senter yang posisi ujung senternya diam tidak
berputar pada saat digunakan) dan senter putar (senter yang posisi ujung
senternya selalu berputar pada saat digunakan.
18
gambar 3.14 center tetap
19
3. Jenis Mesin Bubut
Berdasarkan model berikut konstraksinya, mesin bubut dapat dikelompokkan
menjadi sebagai brikut :
a. Speed lathe
Mesin bubut ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan spinning logam dan
plastining/ poles
b. Lunch Lathe
Mesin bubut ini merupakan bubut ukuran meja untuk pengerjaan yang ingan.
c. Tool Room lathe
Mesin bubut ini digunakan untuk mengerjakan proses terutama tool dler,dan
lomponen presesi lainnya.
d. Ergine Lathe
Merupakan mesin bubut dengan kecepatan spindle konstan yang dapat
dihubungkan dengan pulley lunr untuk menhasilkan tingkatan kecepatan
bevariasai.
e. Turret Lathe
Merupakan mesin bubut dengan multi tool post dengan beberapa mata poros
yang tercetak pada suatu tool post (teiler).
f. Automatic Lathe
Merupakan mesin bubut dengan mengendalikan parameter pebubutan diatur
secara otomatis.
Teori Perhitungan putaran mesin dan kecepatan potong pada mesin bubut :
1000.Cs
π.d
Kecepatan Putaran n= rpm
π.d.n π.d.n
Kecepatan Potong Cs = m/menit Cs = feet/menit
1000 1000
20
Keterangan : n = Kecepatan putaran sumbu utama mesin bubut, dalam satuan rpm
Cs = Kecepatan potong (cutting speed) dalam satuan m/menit
d = Diameter benda kerja, dalam satuan mm
D = Diamete keja daamsatuan inchi
21
Gambar 3.19 pahat bubut muka
d. Pahat potong
Bentuk pahat potong berbeda dengan bentuk pahat lainnya. Bentuknya tipis
dipasang pada pemegang khusus. Guna pahat ini untuk memotong benda kerja
atau membuat ulir pada mesin bubut.
22
Gambar 3.21 Pahat potong dengan pemegangnya
23
5. Alat-alat Perlengkapan Mesin Bubut
a. Membubut lurus
b. Membubut tirus/ taper
c. Membubut profil
d. Membubut alur
e. Membubut rata muka
f. Memotong benda kerja
g. Mengkartel
h. Membubut ulir sekrap
7. Parameter Pemotongan
a. Pembubutan selinder
b. Pelebar lubang
c. Perataan permukaan
d. Pemotongan bagian
24
B. MESIN FRAIS/MILLING
a. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk
mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
1) Vertical spindle
2) Horizontal spindle
3) Universal spindle
b. Meja / table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda
kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :
1) Fixed table
2) Swivel table
3) Compound table
25
c. Motor drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian
mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin (
cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :
d. Tranmisi
Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang
digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam
yaitu :
2) Transmisi feeding
e. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada
bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).
f. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin
yang lain.
g. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan /
tiang. Tempat cairan pendingin.
h. Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem
kontrol yaitu :
1) Mekanik
2) Electric
26
2. Macam-Macam Mesin Frais
a. Mesin Frais Horizontal
Mesin ini dibentuk sedemikian rupa sehingga meja kerja dapat digerakkan
longitudinal maju mundur, secara manual maupun otomatis. Kedudukan
sumbunya (spindel) kearah datar (horizontal).
27
c. Mesin Frais Universal
Mesin frais universal adalah salah satu jenis mesin frais yang dapat digunakan
pada posisi tegak (vertical) dan mendatar (horizontal) dan memilki meja yang
dapat digeser/diputar pada kapasitas tertentu.
3)Ragum Universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur
letaknya baik secara horizontal maupun vertikal
28
b. Deviding Head (Kepala Pembagi)
Kepala pembagi adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk membentuk
segi beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini biasanya dilengkapi
dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak dapat
dilakukan dengan pembagian langsung.
Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan
dividing head. Sehingga pada saat disayat benda kerja tidak terangkat atau
tertekan ke bawah.
d. Arbor
Pisau pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur
dengan pemasangan ring arbornya. Arbor jenis ini biasanya digunakan untuk
mesin frais horisontal saja.
29
Gambar 3.30 arbor
e. Stub Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dipasang pada
sarung tirus pada sumbu utama. Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini
digunakan untuk memegang pisau freis yang pendek dan berlubang serta beralur
misalnya Face Mill Cutter .
f. Kolet
Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini
bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis
yang berbentuk jari (End Mill Cutter).
30
4. Macam-Macam Pisau Frais
Alat potong yang digunakan pada waktu mengefreis ialah pisau freis. Umumnya pisau
freis bulat panjang dan disekililingnya bergerigi yang beralur. Pada lubangnya tedapat
alur untuk kedudukan pasak agar pisau freis tidak ikut berputar. Bahan pisau freis
umumnya terbuat dari HSS, atau Karbida.
a. Cutter Mantel
Cutter jenis ini dipakai untuk mesin frais horizontal.
b. Cutter Alur
Digunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau permukaan benda
lainnya.
c. Cutter Modul
Cutter ini dalam satu set terdapat 8 buah. Cutter ini dipakai untuk membuat
roda-roda gigi.
31
Gambar 3.25 cutter modul
f. Cutter Alur T
cutter ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk “T” seperti halnya
pada meja mesin frais.
32
Gambar 3.38 cutter alur ‘T’
h. Cutter Endmill
Ukuran cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar.
Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat
dipasang pada mesin frais vertical.
33
BAB IV
PEMBUATAN SHAFT STERIY
DI PERUSAHAAN PT PANCA TEHNIK
3. Persiapan kerja
a. Mempersiapkan baja perkakas dengan panjang 230mm dan berdiameter
65mm
b. Mempersiapkan alat potong (pahat bubut dan cutter modul)
c. Mempersiapkan alat ukur berupa jangka sorong, dengan ketelitian
0,02mm
d. Mempersiapkan alat ukur bantu
e. Mempersiapkan alat keselamatan kerja
34
B. GAMBAR BENDA KERJA
35
C. PROSES PRODUKSI
1. Hidupkan mesin, pastikan tenaga listrik telah terinstal dengan sempurna pada
mesin
2. Pastikan alat-alat keselamatan kerja telah terpakai dengan baik dan benar
3. Kemudian tes mesin apakah bisa di pakai
4. Pasang benda kerja pada cekam, pastikan tercekam kuat dan center
Kecepatan putaran
1000.Cs
n= π.d
1000 . 27
n= 3,14 . 65
27000
n= 204,1
n= 132,3 rpm
5. Pasang pahat pada toolpost, pastikan ujung pahat sejajar/ setinggi center
6. Bubut muka atau fashing menggunakan pahat kanan luar sampai permukaa rata
7. Bor benda kerja menggunakan bor center
8. Pasang center putar pada kepala lepas dan benda kerja di center
9. Bubut benda kerja dari diameter 65mm menjadi 60mm dan panjang benda kerja
dari 230mm menjadi panjang 224mm
10. Bubut bertingkat benda kerja samapai berdiameter 45mm dengan panjang dari
muka 137mm
11. Bubut bertingkat lagi benda kerja sampai berdiameter 41mm dengan panjang dari
muka 86mm
36
12. Langkah untuk pembubutan tirus:
i. Rumus
tg (a/2) = (D-d) / 2 . L
= 41-29 / 2 . 56
= 12 / 112
= 0,1071429
(a/2) =6,1˚
j. Putarlah eretan atas menjadi 6,1˚
k. Bubut lah sampai diameter terbesar 41mm
l. Dan diameter terkecil 29mm
13. Kembalikan eretan atas menjadi posisi 0˚
14. Bubut lagi benda kerja sampai berdiameter 18mm dengan panjang dari muka
30mm
15. Rumus pembuatan ulir menggunakan mesin bubut:
10
Diameter batang ulir = 18 (100 × 2)
= 18 – 0,2
= 17,80mm
16. Bubutlah diameter benda kerja yang akan di ulir menjadi 17,80mm
17. Kemudian lepas pahat rata kanan dan pasang pahat ulir metrick pada toolpost
18. Tempatakan tuas-tuas pengatur transportir menurut table yang ada pada mesin
bubut sesuai dengan kisar ulir yang akan di kerjakan
19. Masukkan tuas penghubung transportir, bubutlah sampai ulir terbentuk dan cek
lah ulir menggunakan mal ulir m18x2
20. Baliklah benda kerja dan cekam lagi dengan kuat dan center
21. Bubut bertingkat benda kerja sampai diameter 35mm dengan panjang dari muka
37mm
22. Finishing benda kerja tersebut, maka benda kerja tersebut bisa di lepaskan dari
cekam, sebelum melepas benda kerja matikan mesin, dan bersihkan mesin bubut
tersebut.
23. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan mesin frais
24. Gunakan kepala pembagi dengan jumlah lobang piringan 36
37
25. Pasang benda kerja pada cekam kepala pembagi
Kecepatan putaran
1000.Cs
n= π.d
1000 . 27
n= 3,14 . 60
27000
n= 188,4
n= 143,312 rpm
28. Naikkan meja frais setinggi 6,48mm, kemudian makankan dan jauhkan kembali
29. Putar poros engkol pada kepala pembagi sebanyak 2 kali putaran dan 8 lobang
pada piringan pembagi 36
30. Lakukan langkah no.28 dan no.29, hingga terbentuk roda gigi
31. Lepas benda kerja dari cekam, dan bersihkan mesin frais tersebut
32. Rapikan kepala roda gigi menggunakan kikir halus.
38
BAB V
PENUTUP
Laporan selama program pendidikan sistem ganda ini disusun berdasarkan pada
pengalaman, praktek, dan data yang dihimpun selama praktek. Program pendidikan system
ganda yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat besar bagi saya, saya
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan inimasih terdapat banyak kekurangan-
kekurangan
Di akhir pnyusun laporan ini saya mencoba untuk memberikan kesimpulan dan
saran yang di harapkan berguna bagi para pembaca.
A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan program pendidikan system ganda diperusahaan
PT.PANCA TEHNIK Gambut, saya dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
39
B. SARAN-SARAN
Berdasarkan pengalaman yang di peroleh selama praktek,saya mencoba untuk
memberikan saran-saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi kita semua,yaitu sebagai
berikut:
1. Saran bagi pihak perusahaan PT. PANCA TEHNIK adalah:
a. Pelyanan yang baik akan meningkatakan citra perusahaan PT. PANCA
TEHNIK.
b. Sarana dan prasarana kerja bendanya memadai demi kelancaran proses
pekerjaan.
2. Saran bagi pihak sekolah adalah:
a. Sebaiknya pihak sekolah mempertimbangkan kembali lama waktu prakerin,
karena waktu yang dari pihak sekolah untuk prakerin kali ini kurang bagi para
siswa untuk memperdalam pengetahuan lebih banyak di lapangan selama
prakerin.
b. Sebaiknya pihak sekolah menetapkan koordinasi terlebih dahulu dengan
pihak-pihak perusahaan/bengkel dimana nantinya para siswa yang hendak
melasakan prakerin, sehingga tidak ada keterlambatan waktu awal
pelaksanaan prakerin dan hal-hal lainnya.
c. Dalam pembuatan laporan hendaknya pihak sekolaha memberikan pedoman
penyusun format laporean prakerin yang lebih akura
d. tsebelum prakerin di laksanakan sehingga siswa mengetahui data-data yang di
perlukanuntuk menyusun laporan.
40
DAFTAR PUSTAKA
41