Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini, telah menyebabkan semakin
dibutuhkan tenaga kerja-tenaga kerja yang terampil dan handal dalam bidangnya masing-
masing. Apalagi perkembangan di dunia pemesinan yang sangat menuntut tenaga kerja yang
betul-betul ahli dan terampil dibidang mesin. Hal ini tidak terlepas dari pentingnya sumber
daya manusia yang handal pada akhirnya akan menetukan kelangsungan hidup suatu
perusahaan yang dilakoninya. Berdasarkan hal-hal tesebut maka Sekolah Menengah Kejuruan
Khusunya SMK-SMK yang bergerak dibidang pemesinan, dimana SMK pemesinan tersebut
diharapkan memenuhi tuntutan akan sangat dibutuhkan tenaga kerja–tenaga kerja yang
terampil dibidang pemesinan sebagai wujud sumbangsinya melancarkan pembangunan.

Demi tercapainya tujuan tersebut, pemerintah dalam hal ini Depdiknas telah mengadakan
program pendidikian sistem ganda bagi semua SMK, sesuai dengan kurikulum 2006 dimana
Prakerin diharapkan dapat tercipta suatu keserasian antara teori yang didapatkan di sekolah
dengan mengambil manfaat yang ada.

Demikian pula dengan SMK Negeri 1 Daha Selatan, sebagai SMK yang bergerak dalam
bidang pemesinan khususnya mesin dan perkakas, dimana mesin dan perkakas merupakan
bagian penting dari suatu bidang pemesinan.

1
B. TUJUAN

1. Tujuan Pelaksanaan (Prakerin)

a. Untuk memberikan pengalaman kerja secara langsung serta langsung


menemukan, mengenali, dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang
timbul dilapangan.
b. Untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan, baik teknis maupun
“Human Relationshipnya”.
c. Untuk membentuk dan merubah sikap/ perilaku yang siswa lebih positif
melalui penyesuaian diri dengan lingkungan kerja.
d. Untuk memupuk rasa kebersamaan tim secara baik, terutama dalam
mensukseskan program kerja.
e. Unteuk mengukur kompetensi masing-masing siswa setelah dihadapkan pada
berbagai masalah di lapangan.

2. Tujuan pembuatan (Prakerin)

a. Sebagai bahan pertanggung jawaban siswa secara tertulis terhadap kegiatan


prakerin yang dilaksanakannya.
b. Sebagai suatu Persyaratan untuk mengikuti uji kompetensi.
c. Sebagai saran perbandingan tertulis antara teori yang didapat di sekolah dan
praktek yang didapat dilapangan.
d. Sebagai pedoman/ data bagi siswa lain.
e. Dapat menambah pengetahuan pembaca.

2
C. SASARAN

1. Sasaran Bagi Pihak Perusahaan PT.PANCA TEHNIK


a. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas
b. Untuk menilai kemampuan siswa apakah siswa kerja atau tidak.

2. Sasaran Bagi Phak Sekolah


a. Untuk menjalin tali persaudaraan antara pihak sekolah dan pihak perusahaan.
b. Untuk menjunjung pengalaman siswa angkatan selanjutnya.
c. Sebagai IP (Industri Pasangan)

3. Sasaran Bagi Pihak Siswa


a. Untuk menjadai tenaga kerja yang siap kerja kreatif dan terampil.
b. Untuk merubah sika[ yang lebih positif melalui penyesuaian diri dalam
lingkungan kerja langsung.
c. Dapat menyelesaikan permasalahan langsung yang ada di lapangan.
d. Dapat mempraktekkan teori yang diinginkan sekolah kedunia kerja.

3
D. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang yang diharapkan/ diperoleh siswa didunia usaha atau industri untuk dunia
pemesinan adalah :

1. Untuk menjadi tenaga kerja yang ahli dan terampil dalam bidangnya.
2. Mampu meningkatkan pendidikan, memperluas wawasan/ pengalaman melalui
prakerin ini.
3. Memantapkan keterampilan serta bekerjasama untuk pemantapan proses
penyerapan teknologi yang sangat berguna dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Siswa mampu melaksanakan pekerjaan membubut, dan mampu melaksanakan
pekerjaan mengelas.
5. Dapat mempraktekkan teori yang diberikan oleh sekolah kedalam dunia industri.
6. Siswa diharapkan lebih siap kerja.
7. Siswa bisa merasakan, dimana dan bagaimana dunia usaha/ industri itu
sebenarnya dengan melakukan PRAKERIN.

4
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

A. SEJARAH PERUSAHAAN/ BENGKEL


1. Nama Perusahaan : PT. PANCA TEHNIK
2. Alamat : Jl. A. Yani KM, 12,7 Kec. Gambut Kab. Banjar
3. Kode pos : 70652
4. Telepon : (0511) 4220465, 4220439
5. Fax : (0511) 4220480
6. Email : panca grouf bjm@plasa.com

ptpancatehnik@yahoo.co.id

7. NPWP : 02.21.860.4.732.000
8. Pendiri Perusahaan : Akta No. 36 tanggal 21 Mei 2007
9. Maksud dan Tujuan Perusahaan : Menjalankan usaha dalam bidang jasa
perbengkelan yaitu melayani jasa repair dan
pengadaan, industri perkebunan, tambang, hutan,
angkutaan, darat & air dan konstruksi
10. Direktur Utama : Anton Taek (Hp. 0811517292)
11. Manager : Suradi (Hp. 081251300771)
12. Manager Operasional : Wiyarta (Hp. 081349720591)
13. Sales Operasional : Soleman Oktavianus (Hp. 08125122408)

5
Dari bediri sejak 01 Oktober 2005 prusahaan kami PT. PANCA TEHNIK yang
berkantor di Jl. A. Yani KM 12,7 Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar 70652, selalu
mengutamakan kualitas dan kepuasan pelanggan. Perusahan kami banyak bergerak dibidang
jasa perbengkelan yaitu melayani jasa repair dan pengadaan, industri perkebunan, tambang,
hutan, angkutan darat & ar, dan konstruksi. Adapun anak perusahaan kami memiliki tenaga
kerja yang terlatih, terampil, handal, bertanggung jawab serta berdedikasi tinggi dalam
menyelesaikan pekerjaan guna memenuhi kepuasan semua pelanggan. Seiring waktu dan
perkembangan perusahaan kami PT.PANCA TEHNIK telah membuka cabang di Tanjung,
Binuang dan Gambut KM. PT. PANCA TEHNIK memiliki 5T yaitu :

1. Tepat pengambilan
2. Tepat ukuran/pekerjaan
3. Tepat pengiriman
4. Tepat kualitas/mutu
5. Tepat pembayaran

6
B. STRUKTUR ORGANISASI
PT. PANCA TEHNIK

JL. A. YANIT KM 12,700 KEC. GAMBUT KAB. BANJAR


TELP. (0511) 4220465 FAX. (0511) 4220485

Drs. H. SYARIFUDDIN
C.
Komisaris

ANTONIUS TAEK
Direktur

SURADI
Branch Manager

WIYARTA H. FAHMILI
Manager Operasinal Manager Keuangan

Kpl. Bengkel PPC Logistik Logistik Accounting Personalia Perpajakan Pembelian

Kpl. Operator Penc. Invoice Penc. Harga


7 Penc. Invoice Penc. Harga Pencatatan
Bagian Kasir SJ/SO Fx. Pajak Kasir SJ/SO Fx. Pajak Persediaan
C. DENAH LOKASI PERUSAHAAN PT. PANCA TEHNIK

CV. KARYA MANDIRI


KM. 12,2

PT. PANCA TEHNIK


KM. 12,7

PT. CAKRA
KM. 13,5

SPBU

8
D. LAY OUT PERUSAHAAN/ BENGKEL

Untuk letak ruangan dan mesin-mesin di PT. PANCA TEHNIK dapat dilihat sebagai
berikut :

1 1

3 5
33
4 6
5

9
7 8

10
22
24 25
11 14 21 34
26
13 23
15
14
16
12 17
18 25
19

20

27
32
28

29 31
30

9
Keterangan :

1. Pintu Utama
2. Pos Satpam
3. Spare Part
4. Kantor
5. Tempat Barang Selesai
6. Tempat Gas Oksigen dan Asetelin
7. Tempat Elektrik
8. Gergaji Potomg
9. Absen Masuk dan Pulang
10. Gudang Kunci-kunci
11. Tempat Cuci tangan
12. WC
13. Mesin Bubut Besar
14. Mesin Bubut Kecil
15. Mesin Bor
16. Mesin Frais
17. Mesin Stik
18. Mesin Sekrap
19. Mesin Bor Frais
20. Mesin Boring
21. Mesin Line Boring
22. Mesin Gerinding
23. Mesin Coltr
24. Mesin Las
25. Brender
26. Mesin Jeck/ Dongkrak
27. Mesin Genset
28. Tempat Wudhu
29. Musholla
30. Tempat Makan/ Istirahat
31. Kosong
32. Tempat Pembuangan Bram
33. Tempat Ganti Pakaian
34. Tempat Parkir

10
E. MANAJEMEN PERUSAHAAN

1. WaktuKerja
Jam masuk kerja di dalam perusahaan PT.PANCA TEHNIK adalah sebagai
berikut :
a. Jam kerja pertama : 08.00 – 12.00
b. Jam istirahat : 12.00 – 13.00
c. Jam kerja kedua : 13.00 – 16.00

Hari masuk dari hari Senin sampai dengan hari Sabtu,


Hari Minggu libur,
Khusus hari Jum’at jam istirahat : 12.00 – 13.30

2. Sistem Penggajian
Penggajian diperussahaan PT. PANCA TEHNIK menggunakan sistem
perbulan sebesar (tidak bisa disebutkan jumlahnya) ditambah makan siang
juga disediakan oleh perusaan/ pengelola.

3. Tata Tertib (Disiplin Kerja)


Setiap Karyawan harus mempunyai rasa disiplin tinggi, karena kedisiplinan
adalah merupakan hal yang sangat penting di dunia kerja. Apabila kita bisa
menerapkan sikap disiplin dalam kerja, maka proses produksi dapat berjalan
dengan baik dan lancar.

Adapun beberapa hal yang sangat perlu kita perhatikan mengingat disiplin
antara lain :
a. Dengan tepat waktu
b. Memakai alat-alat yang sesuai dengan tata cara yang tepat
c. Memakai alat-alatkeselamatan keja
d. Dapat memanfaatkan waktu kerja
e. Absensi kerja
f. Tata tertib menerima upah/ Gaji

Itulah hal-hal yang harus kita ketahui sebelum kita melakukan suatu
pekerjaan, manfaat disiplin bukan hanya memperlancar proses produksi
melainkanjuga dapat menetukan keselamatan kerja bagi karyawan. Selain itu,
karyawan juga di tuntut pula untuk bersikap rajin, hati-hati, sabar dan kreatif
dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

4. Jasa yang Ditawarkan


Jasa yang ditawarkan oleh perusahaan PT.PANCA TEHNIK adalah sebagai
berikut :
a. Repair
b. Pengadaan
c. Industri perkebunan
d. Tambang
e. Hutan
f. Angkutan darat & laut/Air
g. Konstruksi

11
5. Konsumen
Konsumen yang menggunakan jasa perusahaan PT. PANCA TEHNIK adalah
daerah BanjarMasin, Rantau, pelaihari, kandangan, Batu Licin dan sekitarnya.

6. Fasilitas Perusahaan
Fasilitas diperusahaan PT. PANCA TEHNIK cukup tersedia dari mesin
sekrap, mesin bubut dari Jepang, Korea dan Cina langkah tersedia di
perusahaan ini, tidak ketinggalan mesin las, mesin bor frais, mesin bor dan
lain sebagainya.

7. Tempat Strategis
Tempat Perusahaan PT. PANCA TEHNIK sangat strategis, karena wilayahnya
berada dekat dan pinggiran kota, mudah dituju, serta merupakan yang selalu
dlalui oleh Truck. Jadi tidak sulit untuk menuju bengkel PT. PANCA
TEHNIK ini.

12
BAB III
LANDASAN TEORI

A. MESIN BUBUT
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang mempunyai gerakan utama
berputar yang berfungsi untuk mengubah bentuk serta menyayat benda dengan pahat
penyayat.

Gambar 3.1 bagian-bagian mesin bubut

1. Bagian Utama Mesin bubut


a. Alas meja/bed
Alas meja merupakan tempat meletakkan kepala lepas, kepala tetap, eretan
dan spindel.

Gambar 3.2 alas mesin bubut


13
b. Kepala Tetap/ Head Stock
Kepala tetap merupakan bagian tetap tetap transisi penggerak benda di
dalam kepala tetap.

Gambar 3.3 kepala tetap/head stock

c. Kepala Lepas/ Tool Stock


Kepal lepas merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk
mengatur senter, titik tengah yang dapat diatur untuk proses bubut parallel/
toper.

Gambar 3.4 kepala lepas/tool stock

14
d. Eretan
Eretan merupakan penampang pertama dan pembawa alat bubut

Gambar 3.5 eretan mesin bubut


e. Spindle
Spindle merupakan bagian yang berputar yang berfungsi untuk memutar chuck/
Pencekam benda kerja.

Gambar 3.6 Bentuk dudukan/pengarah pada spindel mesin bubut

15
2. Alat perlengkapan mesin bubut

a. cekam kolet (collet chuck)


Cekam kolet adalah salahsatu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk
menjepit/mencekam benda kerja yang memilki permukaan relatif halus dan
berukuran kecil. Bentuk lubang pencekam pada kolet ada tiga macam
diantaranya, bulat, segi empat dan segi enam

Gambar 3.7 Macam-macam bentuk kolet

Gambar 3.8 Cekam kolet dengan batang penarik

16
b. Pelat pembawa
Jenis pelat pembawa ada dua yaitu, pelat pembawa permukaan bertangkai dan
pelat pembawa permukaan rata

Gambar 3.9. Pelat pembawa permukaan bertangkai dan Pelat pembawa


rata

c. Pembawa (late-dog)
Pembawa (late-dog) pada mesin bubut secara garis besar ada dua jenis yaitu,
pembawa berujung lurus dan pembawa berujung bengkok.
Fungsi alat ini adalah untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama
spindel mesin.

Gambar 3.10 Pembawa (late-dog) berujung lurus

Gambar 3.11 Pembawa (late-dog) berujung bengkok

17
d. Penyangga
Penyangga adalah salah satu alat pada mesin bubut yang digunakan
untuk menahan benda kerja yang memilki ukuran relatif panjang.
Penyangga pada mesin bubut ada dua macam yaitu, penyangga tetap
(steady rest) dan penyangga jalan (follower rest)

Gambar 3.12 penyangga tetap (steady rest)

Gambar 3.13 penyangga jalan (follower rest)

e. Center
Center digunakan untuk mendukung benda kerja yang akan dibubut. Ada dua jenis
senter yaitu senter tetap/mati (senter yang posisi ujung senternya diam tidak
berputar pada saat digunakan) dan senter putar (senter yang posisi ujung
senternya selalu berputar pada saat digunakan.

18
gambar 3.14 center tetap

Gambar 3.15 center putar

f. Alat bantu pengeboran pada mesin bubut


alat bantu pengeboran adalah alat yang digunakan untuk mengikat alat
potong bor termasuk rimer, konterbor, dan kontersing pada proses
pembubutan. Bila dilihat dari system penguncian/pecekamannya, alat tersebut
ada dua jenis yaitu, cekam bor dengan kunci dan cekam bor tanpa pengunci.

Gambar 3.16 Cekam bor dengan pengunci

Gambar 3.17Cekam bor tanpa pengunci

19
3. Jenis Mesin Bubut
Berdasarkan model berikut konstraksinya, mesin bubut dapat dikelompokkan
menjadi sebagai brikut :

a. Speed lathe
Mesin bubut ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan spinning logam dan
plastining/ poles
b. Lunch Lathe
Mesin bubut ini merupakan bubut ukuran meja untuk pengerjaan yang ingan.
c. Tool Room lathe
Mesin bubut ini digunakan untuk mengerjakan proses terutama tool dler,dan
lomponen presesi lainnya.
d. Ergine Lathe
Merupakan mesin bubut dengan kecepatan spindle konstan yang dapat
dihubungkan dengan pulley lunr untuk menhasilkan tingkatan kecepatan
bevariasai.
e. Turret Lathe
Merupakan mesin bubut dengan multi tool post dengan beberapa mata poros
yang tercetak pada suatu tool post (teiler).
f. Automatic Lathe
Merupakan mesin bubut dengan mengendalikan parameter pebubutan diatur
secara otomatis.

 Teori Perhitungan putaran mesin dan kecepatan potong pada mesin bubut :
1000.Cs
π.d
 Kecepatan Putaran n= rpm

π.d.n π.d.n
 Kecepatan Potong Cs = m/menit Cs = feet/menit
1000 1000

20
Keterangan : n = Kecepatan putaran sumbu utama mesin bubut, dalam satuan rpm
Cs = Kecepatan potong (cutting speed) dalam satuan m/menit
d = Diameter benda kerja, dalam satuan mm
D = Diamete keja daamsatuan inchi

4. Macam macam pahat bubut


a. Pahat Bubut Rata
Pahat ini gunanya untuk membubut bagian luar benda kerja hingga bulat dan rata.
Bagian puncaknya menyudut 80 ̊. Pahat ini terdiri dari 2 macam, yaitu pahat
kanan dan pahat kiri. Pahat kanan penyayatannya dimulai dari kanan ke kiri, pahat
kiri penyayatannya dimulai dari kiri ke kanan. Perbedaan kedua macam pahat itu
terletak pada sudut-sudut bebasnya.

Pahat bubut rata kanan Pahat bubut rata kiri

Gambar 3.18 pahat bubut rata

b. Pahat Bubut Muka


Guna pahat ini adalah untuk membubut permukaan ujung benda (bagian tebalnya)
hingga rata, baik pekerjaan itu dipukul oleh senter kepala lepas atau tidak.
Pemakaiannya dimulai dari tengah-tengah (titik senter) kearah sisi pekerjaan, jadi
gerakannya mundur.

21
Gambar 3.19 pahat bubut muka

c. Pahat Bubut Ulir

Pahat ulir untuk membubut ulir benda kerja. Bentuknya bermacam-macam,

misalnya berbentuk segitiga, segiempat, trapezium dan lain-lain.

a)pahat ulir kiri b)pahat ulir kanan

gambar 3.20 pahat ulir metric

d. Pahat potong
Bentuk pahat potong berbeda dengan bentuk pahat lainnya. Bentuknya tipis
dipasang pada pemegang khusus. Guna pahat ini untuk memotong benda kerja
atau membuat ulir pada mesin bubut.

22
Gambar 3.21 Pahat potong dengan pemegangnya

e. Pahat Bubut Bentuk


Pahat bentuk adalah pahat yang ujung pemotongnya berbentuk sedemikian rupa
sehingga hasil pembubutannya akan berbentuk cekung, cembung dan lain-lain.
Gerak pemakanannya bermacam-macam dan bebas.

f. Pahat Bubut Dalam


Pahat ini gunanya untuk membubut bagian dalam atau lobang benda kerja. Pahat
ini bertangkai panjang dan dipasang di ujung tangkai dan diikat dengan sebuah
baut atau disatukan dengan jalan dilas.

Gambar 3.22 Pahat Bubut Dalam dengan tangkainya

23
5. Alat-alat Perlengkapan Mesin Bubut

Beberapa alat Perlengkapan mesin bubut adalah sebagai berikut :


a. Pahat Bubut
b. Senter
c. Alat pencekam benda kerja
d. Pembawa
e. Penyangga
f. Kartel

6. Pekerjaan Mesin Bubut

Ada beberapa jenis pekerjaan membubut diantaranya sebagai berikut :

a. Membubut lurus
b. Membubut tirus/ taper
c. Membubut profil
d. Membubut alur
e. Membubut rata muka
f. Memotong benda kerja
g. Mengkartel
h. Membubut ulir sekrap

7. Parameter Pemotongan

Bebrapa parameter yang utama ada 4 macam proses pemotongan, yaitu


sebagai berikut :

a. Pembubutan selinder
b. Pelebar lubang
c. Perataan permukaan
d. Pemotongan bagian

24
B. MESIN FRAIS/MILLING

Mesin freis adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengerjakan/menyelesaikan


suatu benda kerja dengan mempergunakan pisau freis ( cutter ) sebagai pahat penyayat yang
berputar pada sumbu mesin.

1. Bagian-Bagian Mesin Frais

Gambar 3.23 bagian –bagian mesin frais

a. Spindle utama
Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk
mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

1) Vertical spindle

2) Horizontal spindle

3) Universal spindle

b. Meja / table
Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda
kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :

1) Fixed table

2) Swivel table

3) Compound table

25
c. Motor drive
Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian
mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin (
cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :

1) Motor spindle utama

2) Motor gerakan pemakanan ( feeding )

3) Motor pendingin ( cooling )

d. Tranmisi
Merupakan bagian mesin yang menghubungkan motor penggerak dengan yang
digerakkan. Berdasarkan bagian yang digerakkan dibedakan menjadi 2 macam
yaitu :

1) Transmisi spindle utama

2) Transmisi feeding

Berdasarkan sistem tranmisinya dibedakan menjadi 2 macam yaitu :

1). Transmisi gear box

2). Transmisi v – blet

e. Knee
Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin. Pada
bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan ( feeding ).

f. Column / tiang
Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin
yang lain.

g. Base / dasar
Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan /
tiang. Tempat cairan pendingin.

h. Control
Merupakan pengatur dari bagian – bagian mesin yang bergerak. Ada 2 sistem
kontrol yaitu :

1) Mekanik

2) Electric

26
2. Macam-Macam Mesin Frais
a. Mesin Frais Horizontal

Gambar 3.24 mesin frais horizontal

Mesin ini dibentuk sedemikian rupa sehingga meja kerja dapat digerakkan
longitudinal maju mundur, secara manual maupun otomatis. Kedudukan
sumbunya (spindel) kearah datar (horizontal).

b. Mesin Frais Vertikal

Gambar 3.25 mesin frais vertical

Sesuai dengan namanya, yang dimaksud vertical sebenarnya adalah poros


spindelnya yang dikonstruksikan dalam posisi tegak. Semua bagian yang
terdapat pada mesin frais tegak sama seperti pada mesin frais horizontal hanya
saja posisi spindelnya tegak. Mesin freis jenis sangat sesuai untuk membuat
bentuk alur alur ekor burung (dovetail ), alur tanpa ujung (blind slot), alur T.

27
c. Mesin Frais Universal

Gambar 3.26 mesin frais universal

Mesin frais universal adalah salah satu jenis mesin frais yang dapat digunakan
pada posisi tegak (vertical) dan mendatar (horizontal) dan memilki meja yang
dapat digeser/diputar pada kapasitas tertentu.

3. Perlengkapan Mesin Frais


a. Ragum
Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis, antara lain: ragum biasa,
ragum berputar, dan ragum universal.
1)Ragum Biasa
Ragum biasa digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya
sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang
datar saja..
2)Ragum Berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus
membentuk sudut terhadap spindle.

3)Ragum Universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur
letaknya baik secara horizontal maupun vertikal

Gambar 3.27 macam –macam ragum

28
b. Deviding Head (Kepala Pembagi)

Gambar 3.28 kepala pembagi

Kepala pembagi adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk membentuk
segi beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini biasanya dilengkapi
dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak dapat
dilakukan dengan pembagian langsung.

c. Kepala Lepas (Tail Stock)

Gambar 3.29 kepala lepas

Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan
dividing head. Sehingga pada saat disayat benda kerja tidak terangkat atau
tertekan ke bawah.

d. Arbor
Pisau pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur
dengan pemasangan ring arbornya. Arbor jenis ini biasanya digunakan untuk
mesin frais horisontal saja.

29
Gambar 3.30 arbor

e. Stub Adaptor

Gambar 3.31 stub arbor

Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dipasang pada
sarung tirus pada sumbu utama. Dipasang pada mesin freis tegak, Alat ini
digunakan untuk memegang pisau freis yang pendek dan berlubang serta beralur
misalnya Face Mill Cutter .

f. Kolet

Gambar 3.32 kolet

Kolet adalah alat penjepit pisau freis yang bertangkai tirus/lurus. Bentuk alat ini
bermacam-macam, tetapi prinsip kerjanya sama yaitu untuk memegang pisau freis
yang berbentuk jari (End Mill Cutter).

30
4. Macam-Macam Pisau Frais
Alat potong yang digunakan pada waktu mengefreis ialah pisau freis. Umumnya pisau
freis bulat panjang dan disekililingnya bergerigi yang beralur. Pada lubangnya tedapat
alur untuk kedudukan pasak agar pisau freis tidak ikut berputar. Bahan pisau freis
umumnya terbuat dari HSS, atau Karbida.

a. Cutter Mantel
Cutter jenis ini dipakai untuk mesin frais horizontal.

Gambar 3.33 cutter mantel

b. Cutter Alur
Digunakan untuk membuat alur-alur pada batang atau permukaan benda
lainnya.

Gambar 3.34 cutter alur

c. Cutter Modul
Cutter ini dalam satu set terdapat 8 buah. Cutter ini dipakai untuk membuat
roda-roda gigi.

31
Gambar 3.25 cutter modul

d. Cutter Radius Cekung


Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki
radius dalam (cekung)

Gambar 3.36 cutter radius cekung

e. Cutter Radius Cembung


Cutter ini dipakai untuk membuat benda kerja yang bentuknya memiliki
radius luar (cembung)

Gambar 3.37 cutter radius cembung

f. Cutter Alur T

cutter ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk “T” seperti halnya
pada meja mesin frais.

32
Gambar 3.38 cutter alur ‘T’

g. Cutter Ekor Burung


Cutter ini dipakai untuk membuat alur ekor burung. Cutter ini sudut
kemiringannya terletak pada sudut-sudut istimewa yaitu : 30º, 45º, 60º

Gambar 3.39 cutter ekor burung

h. Cutter Endmill
Ukuran cutter ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil sampai ukuran besar.
Cutter ini biasanya dipakai untuk membuat alur pasak dan ini hanya dapat
dipasang pada mesin frais vertical.

Gambar 3.40 cutter Endmill

33
BAB IV
PEMBUATAN SHAFT STERIY
DI PERUSAHAAN PT PANCA TEHNIK

A. ALAT DAN BAHAN


Berikut adalah alat dan bahan untuk membuat shaft steriy berikut:
1. Alat
a. Mesin bubut
b. Mesin frais
c. Alat ukur
d. Alat keselamatan kerja seperti:
1) Pakaian kerja
2) Kacamata kerja
3) Sarung tangan
4) Sepatu keraja
2. Bahan benda kerja:
a. Baja perkakas
b. Berdiameter 65mm
c. Panjang 230mm

3. Persiapan kerja
a. Mempersiapkan baja perkakas dengan panjang 230mm dan berdiameter
65mm
b. Mempersiapkan alat potong (pahat bubut dan cutter modul)
c. Mempersiapkan alat ukur berupa jangka sorong, dengan ketelitian
0,02mm
d. Mempersiapkan alat ukur bantu
e. Mempersiapkan alat keselamatan kerja

34
B. GAMBAR BENDA KERJA

35
C. PROSES PRODUKSI
1. Hidupkan mesin, pastikan tenaga listrik telah terinstal dengan sempurna pada
mesin
2. Pastikan alat-alat keselamatan kerja telah terpakai dengan baik dan benar
3. Kemudian tes mesin apakah bisa di pakai
4. Pasang benda kerja pada cekam, pastikan tercekam kuat dan center

Kecepatan putaran
1000.Cs
n= π.d

1000 . 27
n= 3,14 . 65

27000
n= 204,1

n= 132,3 rpm

5. Pasang pahat pada toolpost, pastikan ujung pahat sejajar/ setinggi center
6. Bubut muka atau fashing menggunakan pahat kanan luar sampai permukaa rata
7. Bor benda kerja menggunakan bor center
8. Pasang center putar pada kepala lepas dan benda kerja di center
9. Bubut benda kerja dari diameter 65mm menjadi 60mm dan panjang benda kerja
dari 230mm menjadi panjang 224mm
10. Bubut bertingkat benda kerja samapai berdiameter 45mm dengan panjang dari
muka 137mm
11. Bubut bertingkat lagi benda kerja sampai berdiameter 41mm dengan panjang dari
muka 86mm

36
12. Langkah untuk pembubutan tirus:
i. Rumus
tg (a/2) = (D-d) / 2 . L
= 41-29 / 2 . 56
= 12 / 112
= 0,1071429
(a/2) =6,1˚
j. Putarlah eretan atas menjadi 6,1˚
k. Bubut lah sampai diameter terbesar 41mm
l. Dan diameter terkecil 29mm
13. Kembalikan eretan atas menjadi posisi 0˚
14. Bubut lagi benda kerja sampai berdiameter 18mm dengan panjang dari muka
30mm
15. Rumus pembuatan ulir menggunakan mesin bubut:
10
Diameter batang ulir = 18 (100 × 2)

= 18 – 0,2

= 17,80mm

16. Bubutlah diameter benda kerja yang akan di ulir menjadi 17,80mm
17. Kemudian lepas pahat rata kanan dan pasang pahat ulir metrick pada toolpost
18. Tempatakan tuas-tuas pengatur transportir menurut table yang ada pada mesin
bubut sesuai dengan kisar ulir yang akan di kerjakan
19. Masukkan tuas penghubung transportir, bubutlah sampai ulir terbentuk dan cek
lah ulir menggunakan mal ulir m18x2
20. Baliklah benda kerja dan cekam lagi dengan kuat dan center
21. Bubut bertingkat benda kerja sampai diameter 35mm dengan panjang dari muka
37mm
22. Finishing benda kerja tersebut, maka benda kerja tersebut bisa di lepaskan dari
cekam, sebelum melepas benda kerja matikan mesin, dan bersihkan mesin bubut
tersebut.
23. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan mesin frais
24. Gunakan kepala pembagi dengan jumlah lobang piringan 36

37
25. Pasang benda kerja pada cekam kepala pembagi

Kecepatan putaran
1000.Cs
n= π.d

1000 . 27
n= 3,14 . 60

27000
n= 188,4

n= 143,312 rpm

26. Langkah-langkah menentukan titik nol dengan cara:


a. Dekatkan perlahan pisau frais pada benda kerja sampai pisau frais sedikit
menyentuh benda kerja
b. Putar dial pada handle penaik dan penurun meja pada posisi nol
27. Rumus pembuatan roda gigi

a. menentukan modul cutter d. diameter kepala


M=D/Z Dk= Dt + 2 x M
M=60/18 Dk= 54 + 2 x 3
M=3,33 (3) Dk= 60 mm
b. putaran kepala pembagi e. tinggi kepala gigi
40
N= Hk= 1 x M
Z
40 4x2
N= 18 = 2 Hk= 1 x 3
18x2
8
N= 2 36 Hk= 3 mm
(2 putaran engkol kepala pembagi f. tinggi kaki gigi
Ditambah 8 lobang pada piringan Hv= 1.25 x M
pembagi yang berlobang 36) Hv= 1.25x 3
c. diameter jarak bagi Hv= 3.75 mm
Dt= Z x M g. kedalaman alur gigi
Dt= 18 x 3 H= 2.16 x M
Dt= 54 mm H= 2.16 x 3
H= 6.48 mm

28. Naikkan meja frais setinggi 6,48mm, kemudian makankan dan jauhkan kembali
29. Putar poros engkol pada kepala pembagi sebanyak 2 kali putaran dan 8 lobang
pada piringan pembagi 36
30. Lakukan langkah no.28 dan no.29, hingga terbentuk roda gigi
31. Lepas benda kerja dari cekam, dan bersihkan mesin frais tersebut
32. Rapikan kepala roda gigi menggunakan kikir halus.

38
BAB V

PENUTUP
Laporan selama program pendidikan sistem ganda ini disusun berdasarkan pada
pengalaman, praktek, dan data yang dihimpun selama praktek. Program pendidikan system
ganda yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat besar bagi saya, saya
menyadari bahwa dalam penyusunan laporan inimasih terdapat banyak kekurangan-
kekurangan

Di akhir pnyusun laporan ini saya mencoba untuk memberikan kesimpulan dan
saran yang di harapkan berguna bagi para pembaca.

A. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan program pendidikan system ganda diperusahaan
PT.PANCA TEHNIK Gambut, saya dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perusahaan PT. PANCA TEHNIK berusaha menyediakan berbagai pelayanan


jasa, yang semuanya untuk melayani masyarakat dengan pelayanan yang mudah,
cepat dan memuaskan.
2. Dengan adanya sarana dan prasarana kerja yang memadai akan meningkatkan
kinerja dan pelayanan terhadap masyarakat.
3. Teori yang di berikan belum tentu benar-benar diterapkan dan sesuai lapangan,
karena teori yang harus di sesuaikan situasi dan kondisi lapangan
4. Dengan adnya praktek lapangan ini, memberikan gambaran dan pengalaman
tentang dunia kerja yang nyata.

39
B. SARAN-SARAN
Berdasarkan pengalaman yang di peroleh selama praktek,saya mencoba untuk
memberikan saran-saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi kita semua,yaitu sebagai
berikut:
1. Saran bagi pihak perusahaan PT. PANCA TEHNIK adalah:
a. Pelyanan yang baik akan meningkatakan citra perusahaan PT. PANCA
TEHNIK.
b. Sarana dan prasarana kerja bendanya memadai demi kelancaran proses
pekerjaan.
2. Saran bagi pihak sekolah adalah:
a. Sebaiknya pihak sekolah mempertimbangkan kembali lama waktu prakerin,
karena waktu yang dari pihak sekolah untuk prakerin kali ini kurang bagi para
siswa untuk memperdalam pengetahuan lebih banyak di lapangan selama
prakerin.
b. Sebaiknya pihak sekolah menetapkan koordinasi terlebih dahulu dengan
pihak-pihak perusahaan/bengkel dimana nantinya para siswa yang hendak
melasakan prakerin, sehingga tidak ada keterlambatan waktu awal
pelaksanaan prakerin dan hal-hal lainnya.
c. Dalam pembuatan laporan hendaknya pihak sekolaha memberikan pedoman
penyusun format laporean prakerin yang lebih akura
d. tsebelum prakerin di laksanakan sehingga siswa mengetahui data-data yang di
perlukanuntuk menyusun laporan.

40
DAFTAR PUSTAKA

41

Anda mungkin juga menyukai