Kisah Nabi Ilyas As. memang menjadi salah satu kisah nabi yang masih menjadi perdebatan. Bukan
karena ajarannya tentang agama Allah, namun lebih pada keberadaannya saat ini.
Nabi Ilyas tidak jauh berbeda dengan Nabi Khidir yang konon sampai sekarang sebenarnya belum
dicabut nyawanya. Mekera masih disembunyikan Allah hingga kelak hari kiamat dan mengalami
kematian.
Sebagai salah satu utusan di bumi, Allah telah menganugerahkan beberapa mukjizat kepada Nabi
Ilyas. Hal ini digunakan untuk menunjukkan kebenaran atas semua yang disampaikannya kepada Bani
Israil. Berikut ini beberapa mukjizat yang dimiliki Nabi Ilyas As. beserta kisah di sebaliknya.
Saat terlahir, Nabi Ilyas sudah berada di tengah kaum Bani Israil yang menyembah berhala bernama
Baal. Sebagai penguasa tertinggi negeri itu, Raja Ahab yang kejam membangun patung Baal besar di
tengah kota untuk dijadikan sebagai pusat penyembahan rakyatnya.
Melihat hal ini, Nabi Ilyas yang sudah mendapatkan wahyu untuk meluruskan jalan kaumnya, segera
mendatangi Raja Ahab dan mengatakan bahwa jika Raja Ahab tidak segera bertaubat dengan
menghancurkan semua berhala yang ada, maka Allah akan mendatangkan malapetaka berupa musim
kemarau selama tiga tahun. Mendengar hal itu, Raja Ahab memerintahkan prajuritnya untuk menangkap
Nabi Ilyas.
Ternyata benar, tak berapa lama, kemarau panjang pun datang. Kekeringan dan kelaparan melanda di
mana-mana. Banyak orang yang mati, begitu juga dengan hewan-hewan ternak. Bahkan, tanaman yang
awalnya subur kini kering tak memberikan hasil panen. Mereka kemudian mencari Nabi Ilyas untuk
meminta maaf, mohon ampun, dan bertaubat kepada Allah.
Mereka meminta Nabi Ilyas untuk memintakan hujan kepada Allah. Dan, benar saja, atas seijin Allah,
tak berapa lama setelah Nabi Ilyas berdoa, hujan pun datang di negeri tersebut. Kehidupan kembali ada di
negeri ini. Sayangnya, mereka kembali terlena dan menyembah berhala hingga Allah mengirimkan azab
yang kedua kalinya.
Mendengar jawaban tersebut, kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menunda pencabutan
nyawa Nabi Ilyas. Allah kemudian menempatkan beliau di sebuah taman yang indah agar bisa terus
berbisik mengalunkan dzikir kepada Allah. Allah memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas untuk terus
berdzikir sepuasnya hingga akhir jaman kelak. Secara fisik, jasadnya dijadikan ghaib oleh Allah sehingga
tidak terlihat manusia meskipun belum meninggal.
a. Menurut Ibnu Abbas Ra., Nabi Khidir dan Nabi Ilyas bertemu setahun sekali pada saat musim
haji. Mereka bertemu, kemudian melakukan Tahallul dengan saling mencukur kepala satu sama
lain.
b. Menurut Ibnu Hajar, selain melakukan pertemuan setahun sekali di musim haji, Nabi Ilyas dan
Nabi Khidir juga melakukan puasa Ramadhan di Baitul Maqdis.
c. Menurut Musnad Abu Usamah, meskipun Nabi Khidir bertempat di tengah samudra dan Nabi
Ilyas di tengah daratan, mereka selalu melakukan pertemuan setiap malam. Tempat pertemuan
mereka terletak di samping tembok yang terbuat dari Dzulqarnain.
Nama Ilyas sendiri disebut dalam al-Qur’an hanya sebanyak empat kali, yaitu di Surat al-An’am (ayat 85)
dan as-Saffat (ayat 123, 129, dan 130). Sedangkan, kisah tentang perjuangan Nabi Ilyas dalam
memperingatkan kaumnya termuat dalam surat as-Saffat ayat 124 hingga 128.
Memang, tidak banyak ayat yang menceritakan tentang Nabi Ilyas. Namun, keberadaannya sebagai Rasul
Allah sangat jelas disebutkan dalam surat as-Saffat ayat 123 tersebut. Oleh karena itu, sebagai umat
muslim kita wajib meyakininya.
TUGAS PAI
O
L
E
H