ABSTRAK
A. Pendahuluan
Bahan utama sebuah penerbit buku adalah naskah. Naskah yang sudah ditulis
oleh pengarang melalui proses yang bertahap sebelum diputuskan untuk dicetak.
Proses pracetak tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dan matang, mulai
dari proses seleksi dan penyuntingan naskah yang mempertimbangkan banyak hal
sehingga akhirnya dapat dicetak. Peran penerbit sangat penting bagi
keberlangsungan suatu karya dari awal naskah diterima sampai siap cetak menjadi
buku. Dalam kegiatan seleksi, Escarpit menjelaskan bahwa penerbit atau orang
yang ditugaskan telah membayangkan calon publiknya. Dari sejumlah naskah ia
akan memilih mana yang paling cocok untuk konsumsi publik tersebut. Bayangan
atau perkiraan itu memiliki dua sifat yang saling bertentangan: di satu pihak
mengenai apa yang diinginkan konsumen, di lain pihak mengenai nilai atau selera
publik mengingat system etis-moral masyarakat manusia di mana kegiatan
penerbitan itu dilakukan. Sebuah naskah yang telah masuk dalam sebuah penerbit
memungkinkan mengalami beberapa perubahan sejak ditulis pertama kali oleh
pengarangnya. Sebuah penerbit biasanya memiliki persyaratan tertentu untuk
sebuah tulisan yang akan diterbitkannya. Dewan redaksi memilih dan menentukan
tulisan yang pantas diterbitkan yang tetap memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Syarat tersebut berupa visi dan misi penerbit, serta kebijakan penerbit.
Penerbit yang satu dengan yang lain memiliki visi dan misi, serta kebijakan
yang berbeda. Ada yang dilandasi keinginan untuk menyebarluaskan informasi
dan keuntungan, tetapi ada juga yang berdasarkan maksud untuk mengembangkan
kebudayaan pada umumnya dan kesusastraan pada khususnya. Maksud untuk
menerbitkan naskah pun antara penerbit yang satu dengan yang lain juga berbeda.
Jadi, tidak hanya pengarang saja yang menentukan maksud buku yang ditulisnya,
penerbit juga menentukan maksud buku yang diterbitkannya. Dengan demikian,
karya sastra bisa kita apresiasi sebagai bagian dari upaya pengarang dan penerbit
untuk menyebarluaskan ideologi yang dianutnya.
1) Tugas Editor
i. Merencanakan naskah yang akan diterbitkan oleh penerbit,
ii. Mencari naskah yang akan diterbitkan,
iii. Mempertimbangkan naskah yang akan masuk ke penerbit (ikut
mempertimbangkan layak-tidaknya sebuah naskah diterbitkan),
iv. Menyunting naskah dari segi isi/materi, dan
v. Memberi petunjuk/arahan pada kopieditor (penyunting bahasa/editor
bahasa) yang membantunya mengenai cara penyuntingan naskah.
2) Tugas Kopieditor
i. Menyunting naskah dari segi kebahasaan (ejaan, diksi, struktur
kalimat),
ii. Memperbaiki naskah dengan persetujuan pengarang,
iii. Membuat naskah enak dibaca dan tidak membuat pembaca bingung
(memperhatikan keterbacaan naskah), dan
iv. Membaca dan mengoreksi cetak coba (proof).
Profil penerbit
UGM Press terbukti menjadi salah satu penerbit perguruan tinggi di Indonesia
yang diakui oleh Southeast Asia University dilihat dari jumlah buku yang
diterbitkan. Setiap tahun buku terbitan UGM Press terus meningkat. Terhitung
dari tahun 1971 sampai 2015, sebanyak 2.000 judul buku telah diterbitkan.
Saat ini UGM Press menggagas dibentuknya komunitas baca lewat kampanye
“Ayo Beli Buku Asli” karena dengan meningkatnya pembelian buku asli pasti
akan berpengaruh untuk meningkatkan produktivitas menulis buku.
Menjadi badan usaha berkelas dunia yang mandiri, berdedikasi, serta mengabdi
kepada kepentingan dan kemakmuran bangsa, khususnya di bidang pendidikan.
UGM Press menerbitkan buku-buku yang ditulis oleh civitas akademika, baik
di lingkungan Universitas Gadjah Mada maupun universitas lain, setelah naskah
yang akan diterbitkan lolos seleksi yang dilakukan oleh Dewan Redaksi UGM
Press. Jurnal dari berbagai jurusan/program studi di lingkungan Universitas
Gadjah Mada juga dicetak oleh UGM Press, seperti soal ujian, Buku Pidato
Pengukuhan, Jurnal/Majalah, Merchandise, Undangan, Kalender, dll. Semua
buku yang diterbitkan oleh UGM Press dicetak melalui dua sistem, yaitu sistem
cetak manual dan E-book.
Sebuah naskah yang masuk di UGM Press telah melewati beberapa tahap
untuk selanjutnya dapat diterbitkan. Penulis mengirimkan naskah dalam bentuk
soft copy maupun hard copy ke redaksi untuk memudahkan bagian editorial
melakukan seleksi awal. Kemudian naskah tersebut akan diseleksi konten yang
dibawakan seperti apa, apakah layak terbit atau tidak. Naskah yang lolos seleksi
akan masuk ke bagian editor untuk disunting penggunaan kata dan kalimatnya.
Naskah yang masuk akan disampaikan kepada bagian editorial UGM Press.
Setelah diterima oleh bagian editorial, naskah akan direview oleh dua orang dari
Dewan Redaksi untuk mendapatkan masukan dapat tidaknya naskah tersebut
diterbitkan. Kemudian bagian editorial akan menyampaikan hasil diskusi Dewan
Redaksi kepada penulis. Naskah yang dinyatakan layak terbit oleh Dewan
Redaksi selanjutnya akan diproses oleh bagian editorial, dimulai dari proses
penyuntingan bahasa, pembuatan kover, penataan isi buku (layout) dengan
program In Design, dan proof reading. Terdapat beberapa orang dalam staff
editorial di UGM Press yang bertugas menyunting sebuah naskah.
Naskah yang diterima oleh UGM Press berupa karya umum, ilmiah, ataupun
sastra. Naskah yang dikirimkan kepada UGM Press merupakan karya asli dan
bukan menjiplak karya orang lain. Apabila naskah yang dikirimkan adalah karya
terjemahan, harus dilampirkan karya aslinya dan bukti izin penerbitan dalam
bentuk terjemahan dari penulis dan penerbit aslinya.
Apabila naskah tersebut berupa karya ilmiah, maka tema yang dipilih harus
menarik, menunjukkan kebaruan keilmuan, dan dibutuhkan oleh pembaca di
bidang kajiannya. Apabila naskah berupa karya umum atau sastra, tema yang
dipilih harus menarik, up to date, unik, tidak mengandung unsur pornografi dan
SARA, serta dibutuhkan oleh pembaca.
Praktik kerja di UGM Press harus melalui beberapa tahap sebelum akhirnya
dapat melakukan penyuntingan di sana. Tahapan tersebut dimulai dengan
meminta tanda tangan dan cap dari kepala prodi dan memasukkan surat ijin ke
pihak UGM Press. Setelah mendapat konfirmasi dari pihak UGM Press barulah
dapat menentukan tanggal dan melaksanakan praktik kerja.
Kegiatan praktik kerja penyuntingan di UGM Press dapat melatih kerja sama
dengan tim di dalam suatu perusahaan. Selain itu juga dapat mempelajari lebih
dalam tentang dunia penerbitan khususnya bagian editing. Dalam waktu satu
bulan, pelajaran yang didapat dari UGM Press sangat banyak seperti kerja sama
setiap bagian staff sangat baik, pembelian di showroom dilayani dengan baik,
kemudian ada juga kegiatan senam sehat setiap hari Jumat dan membagikan
makanan untuk semua pegawai pada hari Jumat. Pelajaran dan pengalaman lain
yang didapatkan adalah tentang kegiatan editing seperti gaya selingkung yang
digunakan oleh UGM Press yang tentu saja berbeda dengan UNS Press. Disiplin
terhadap waktu dan ketelitian dalam kerja sangat penting untuk menyelesaikan
tugas sesuai deadline. Kegiatan praktik kerja ini juga memberikan peluang untuk
menambah wawasan dengan membaca bermacam-macam buku. Hal itu bisa
terjadi karena sebelum proses editing dan proofread dilaksanakan, seorang
penyunting harus membaca buku yang akan disunting terlebih dahulu. Buku yang
disunting juga beragam. Kegiatan menyunting di UGM Press dilakukan dengan
menyunting buku kedokteran, sains, pertanian, dan geografi yang tentu saja masih
sangat baru bagi yang terbiasa ada di sastra. Kata maupun kalimat asing, kata
latin, dan baru ditemui pun sangat banyak. Dalam kegiatan praktik kerja di UGM
Press tidak jarang juga meminta bantuan pembimbing dari UGM Press untuk
membantu penggunaan kata atau kalimat latin yang harus dibenarkan dengan cara
seperti apa.
Selain belajar mengedit naskah, pembelajaran yang didapat adalah tentang
mengaudit buku. Ketika naskah buku sudah tidak ada yang masuk, tugas lain
diberikan yaitu untuk mengaudit buku-buku untuk dimasukan ke dalam katalog.
Mengaudit buku dilakukan dengan melabeli buku yang belum diberi label yang
digunakan untuk mempermudah dalam pencarian dalam katalog dan
merapikannya di rak buku yang sudah ada.
Pembelajaran lain yang belum pernah didapatkan di kampus adalah pembelian
buku secara online yang dapat dilakukan di UGM Press. Pembelian buku secara
online tersebut dilakukan melalui Grab dan Gojek, di mana pembayarannya dapat
melalui ovo dan gopay. Kami belajar bagimana melayani mahasiswa yang akan
membeli buku di showroom. Kerja sama antar tim juga sangat terlihat di sini
ketika bekerja. Karena setiap bagian dalam penerbitan dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan tepat waktu dan secara bersama-sama dengan timnya.
Penutup
Penyuntingan di sebuah kantor penerbit sangat penting adanya. Sebuah
naskah yang masuk akan diseleksi dan disunting agar layak diterbitkan. Naskah
yang masuk akan disunting untuk dapat dicetak agar dapat dinikmati oleh
pembaca dan sesuai dengan pasar konsumen. Penyunting akan menyunting kata,
kalimat, dan tanda baca yang terdapat dalam naskah dan menggantinya menjadi
benar. Kegiatan menyunting juga akan menambah wawasan, pengalaman, dan
pengetahuan mahasiswa tentang menyunting di sebuah penerbit. Praktik kerja
menjadi seorang editor di UGM Press memberikan banyak pelajaran dan
pengalaman baru yang berkaitan dengan editorial. Pengalaman dan pelajaran
tersebut akan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja yang
sebenarnya. Mahasiswa juga dapat semakin mengikuti perkembangan jaman dan
menjadi mahasiswa yang siap pakai, bukan hanya siap latih lagi.
Daftar Pustaka
Lampiran Foto