2008-Pengembangan Kapasitas Ti
2008-Pengembangan Kapasitas Ti
PUSLITBANG SIOAN
JAKARTA – 2008
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
Kata Pengantar i
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
EXECUTIVE SUMMARY
PENGEMBANGAN KAPASITAS TEKNOLOGI
INFORMASI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN
DAERAH UNTUK PERCEPATAN REFORMASI
BIROKRASI
Executive Summary v
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Executive Summary vi
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
DAFTAR ISI
Daftar Isi ii
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
BAB V PEMBAHASAN............................................................................... 61
5.1. Kapasitas Kepemimpinan ............................................................. 61
5.2. Kapasitas Sumber Daya Manusia ................................................. 63
5.3. Kapasitas Regulasi ....................................................................... 65
5.4. Kapasitas Aplikasi ......................................................................... 67
5.5. Kapasitas Data Elektronik ............................................................. 69
5.6. Kapasitas Infrastruktur Jaringan ................................................... 70
DAFTAR GAMBAR
Daftar Isi iv
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I 1
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab I 2
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab I 3
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
2. Lokus Kegiatan
Bab I 4
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
1.6. SISTEMATIKA
Bab I 5
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab I 6
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
BAB II
KERANGKA TEORITIS
Bab II 7
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 8
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 9
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 10
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 11
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 12
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 13
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 14
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 15
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 16
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 17
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 18
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 19
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 20
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 21
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 22
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 23
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab II 24
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Dimensi
Individu Organisasi Sistem
Fokus
Leadership
Infrastruktur
SDM
Fundamental
Pengemba
ngan Regulasi
Kapasitas
Arsitektur
Aplikasi
Infrastruktur
Infostruktur
Teknikal
Infrastruktu
r Jaringan
Bab II 25
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
BAB III
METODOLOGI
3.1. METODE
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
pengembangan kapasitas teknologi informasi yang dibutuhkan instansi
pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat reformasi birokrasi.
Gambaran tersebut akan berisi deskripsi mengenai kebutuhan-kebutuhan
dalam mengembangkan kapasitas teknologi informasi yang bermanfaat
bagi instansi pemerintah pusat dalam mempercepat reformasi birokrasi.
Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam kegiatan ini menggunakan
pendekatan kualitatif.
Bab III 26
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab III 27
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
secara acak dipilih dari masing-masing lokus kajian. Adapun jumlah yang
diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah minimal 1 (satu) orang
pada setiap lokus kajian. Pengambilan jumlah sampel yang demikian ini
tidak mengacu pada persentase sampel dari populasi, karena sampel
dipandang cukup representatif berdasarkan pada pertimbangan bahwa
populasi memiliki karakter dengan homogenitas yang tinggi. Hasil
pengumpulan data primer dikemukakan sebagai temuan lapangan
sebagaimana yang dimuat pada Bab IV dalam laporan ini.
Bab III 28
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Desain sistem terdiri dari dua tipe desain, yakni desain logikal dan
desain fisikal. Desain logikal adalah desain berdasarkan studi literatur, dan
bersifat konseptual. Sedangkan desain fisikal adalah desain berdasarkan
desain logikal dengan mempertimbangkan berbagai aspek hasil temuan di
berbagai lokus kajian, khususnya tingkat kesiapan pengguna dan
pengelola dalam memanfaatkan teknologi informasi.
Desain sistem ini dianggap sebagai model sistem, yang terdiri dari
berbagai komponen sistem informasi, yang dalam hal ini meliputi:
Bab III 29
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab III 30
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
BAB IV
TEMUAN LAPANGAN
Bab IV 32
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
1. Aspek Kepemimpinan
2. Aspek Regulasi
Secara khusus regulasi untuk mengatur kebijakan pemanfaatan
teknologi informasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan
Riau telah dikeluarkan, namun hanya untuk memayungi
pelaksanaan beberapa kegiatan yang sifatnya masih parsial yang
memanfaatkan teknologi informasi misalnya untuk pengelolaan
Bab IV 33
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
4. Aspek Aplikasi
Aplikasi perangkat lunak untuk mendukung kelancaran pekerjaan
telah dipergunakan di beberapa SKPD, misalnya seperti di
Dispenda (Kantor Samsat), BKKD (Sistem Informasi Keuangan
Daerah), BKD (Sistem Informasi Kepegawaian), Bapedalda (sistem
informasi lingkungan hidup), Dinas Kependudukan (SIAK), dan Biro
Administrasi Pembangunan (sistem informasi pengendalian,
laporan dan evaluasi). Namun demikian keseluruhan aplikasi
tersebut masih bersifat parsial.
Bab IV 34
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
website ini cukup tinggi, hal ini terbukti dari jumlah kunjungan user
yang terekam setiap harinya. Bahkan pada tahun 2007 yang lalu
website Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mendapat penilaian
yang baik dari warta e-gov karena dinilai sangat responsif terhadap
saran, masukan dan kritikan dari masyarakat pengakses internet.
Kemudian beberapa SKPD seperti BPID, Bapedalda dan
sekretariat DPRD telah menayangkan websitenya masing-masing
yang berada dibawah domain kepriprov.
5. Aspek Data/Informasi
Data yang tersedia belum terangkum dalam satu database yang
terintegrasi. Sehingga hal tersebut akan mengakibatkan penyajian
data dan informasi secara cepat dan akurat untuk kebutuhan
pimpinan dalam rangka pengambilan keuptusan belum dapat
terlayani dengan baik;
Bab IV 35
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Dengan visi tersebut konsep Bali Dwipa Jaya secara harfiah berarti
Pulau Bali yang jaya dan tersirat mengandung arti bahwa Pulau Bali
mampu mengatasi segala tantangan atau rintangan serta memanfaatkan
peluang yang timbul dalam pembangunan daerah Bali, baik yang
bersumber dari aspek ekonomi, lingkungan hidup maupun sosial budaya.
Bali Dwipa Jaya dalam konteks pembangunan, merupakan suatu proses
pembangunan yang dinamis dilandasi oleh nilai, norma, tradisi, dan
kearifan lokal yang bersumber pada budaya Bali yang dijiwai oleh Agama
Hindu sehingga terwujud kesejahteraan sosial (jagadhita), ekonomi,
kelestarian budaya dan lingkungan hidup yang harmonis dan
berkesinambungan.
Bab IV 37
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
1. Aspek Kepemimpinan
Visi pengembangan teknologi informasi di Pemerintah Provinsi Bali
adalah terwujudnya sistem informasi dan komunikasi secara
terpadu dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk
mendukung penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan
pelayanan masyarakat, dalam rangka mewujudkan masyarakat
informasi yang berbasis etika dan moral kebangsaan. Sedangkan
Misinya adalah:
Bab IV 38
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
4. Aspek Aplikasi
Pemprov Bali memiliki website yang dapat diakses melalui
www.baliprov.go.id. Konten yang tersaji meliputi gambaran umum
sekilas Bali, kelembagaan, visi, misi, renstra provinsi Bali, potensi
investasi, profil daerah, statistik pariwisata, pengadaan
barang/jasa, informasi hukum, info BMG, Album foto dan video,
Berita daerah dan nasional, Informasi penting, pengumuman-
pengumuman, menampilkan majalah terbitan BITD, serta link
dengan Web site Kabupaten / Kota se-Bali, Depdagri, Depkominfo,
Bappenas.
5. Aspek Data/Informasi
Bab IV 39
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab IV 41
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
1. Aspek Kepemimpinan
Bab IV 42
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
4. Aspek Aplikasi
Pengembangan aplikasi di Kabupaten Jembrana, ditujukan untuk:
Bab IV 44
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab IV 45
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Penghematan biaya/efisiensi;
Pemberian layanan berkualitas (Standar waktu, biaya dan
prosedur);
Transparansi dan akuntabilitas;
Peningkatan kapasitas Pemda dan Aparatur;
Peningkatan kualitas pengambilan keputusan.
Bab IV 46
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab IV 47
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab IV 48
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
1. Aspek Kepemimpinan
Bab IV 49
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
4. Aspek Data/Informasi
Bab IV 50
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab IV 51
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
1. Aspek Kepemimpinan
2. Aspek Regulasi
Bab IV 53
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
4. Aspek Data/Informasi
Data yang tersedia masih bersifat sendiri-sendiri di masing-masing
unit kerja. Belum ada keterhubungan data elektronis antar unit
Bab IV 54
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
kerja, dan belum ada standarisasi untuk berbagi data antar unit
kerja.
5. Aspek Aplikasi
Aplikasi yang telah dikembangkan meliputi SIM Keuangan Daerah
yang dioperasikan oleh masing-masing SKPD, dan SIM
Kepegawaian yang dioperasikan oleh BKD. Namun, sistem tersebut
masih bersifat stand alone, belum interoperabilitas antar aplikasi.
6. Aspek infrastruktur jaringan
Bab IV 55
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Selain itu, Gorontalo juga berada pada “mulut” Lautan Pasifik yang
menghadap pada negara Korea, Jepang dan Amerika Latin. Sudah
barang tentu “kelebihan posisi” ini dapat memberikan peluang yang baik
dalam pengembangan perdagangan.
Bab IV 56
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
1. Aspek Kepemimpinan
Pembangunan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mendukung manajemen pemerintahan daerah belum menjadi
prioritas utama dalam pembangunan daerah.
Pemanfaatan teknologi informasi di Provinsi Gorontalo, masih
terbatas untuk menyediakan infrastruktur dalam memberi layanan
informasi dan teknologi bagi masyarakat. Agar lebih terarah, untuk
pengembangan lebih lanjut, maka pada tahun 2008 ini, Pemerintah
Provinsi Gorontalo menyusun Rencana Induk Pengembangan E-
Government. Dimana dalam dokumen rencana induk tersebut
dinyatakan bahwa visi e-government Pemerintah Provinsi
Gorontalo adalah Menjadi Provinsi Inovatif melalui Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Sedangkan misinya adalah Membangun
Gorontalo yang mandiri, produktif dan religius serta Cerdas melalui
pemberdayaan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bab IV 57
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
2. Aspek Regulasi
Unit kerja yang mempunyai tanggung jawab dibidang teknologi
informasi dan komunikasi adalah Bidang Teknologi Informasi yang
merupakan salah satu bidang pada Badan Lingkungan Hidup, Riset
dan Teknologi Informasi ( Balihristi ). Dengan demikian pimpinan
unit kerja yang mempunyai fungsi mengembangkan e-government
di Provinsi Gorontalo merupakan eselon III. Bidang Teknologi
Informasi ini mempunyai tugas menyiapkan dan mengelola
sarana/prasarana teknologi informasi berupa infrastruktur jaringan
informasi yang berbasis teknologi, pengolahan data elektronik,
pembinaan sistem informasi manajemen pemerintah daerah dan
perumusan kebijakan serta pembinaan SIMDA dan Telematika.
3. Aspek Sumber Daya Manusia
Sumberdaya manusia yang dimiliki untuk mendukung
pengembangan e-government belum memadai baik secara kualitas
dan kuantitas.
Untuk memenuhi kondisi ideal di bidang SDM sesuai cetak biru,
maka SKPD pengelola TIK harus difungsikan peran dan tugas
setiap sub unit kerjanya sesuai cetak biru organisasi pengelola TIK
tanpa harus merubah struktur organisasi yang sudah ada saat ini.
Dan jabatan fungsional yang disarankan untuk unit kerja pengelola
TIK adalah Jabatan Fungsional Pranata Komputer.
Bab IV 58
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
4. Aspek Data/Informasi
Saat ini belum ada struktur dan format data yang ditetapkan dalam
bentuk pedoman atau panduan. Data dan informasi belum ada
yang digunakan bersama antar SKPD (sharing). Sedangkan tujuan
akhir dari e-government adalah adanya interoperabilitas data dan
informasi. Sehingga disarankan untuk menetapkan data dan
informasi di bidang pertanian dan data lain yang terkait usaha
pertanian yang dijadikan target utama interoperabilitas data antar
kabupaten/kota lingkup provinsi Gorontalo.
5. Aspek Aplikasi
Alur laporan dari masing-masing SKPD baik pertriwulan maupun
tahunan masih disampaikan dalam bentuk hard copy dan
disampaikan secara langsung ke tujuan misalkan ke Bappeda,
Sekda maupun Gubernur. Begitupun ketika melalukan rekapitulasi
data dari tiap kabupaten atau kota dibawah provinsi Gorontalo,
masih dilakukan secara manual. Selain itu masih terjadi duplikasi
data antar Satuan Kerja Pemerintah Provinsi Gorontalo, yang
mengakibatkan sulitnya dalam hal pengambilan keputusan.
Disarankan setiap SKPD menggunakan sistem aplikasi atau modul-
modul sesuai tupoksinya yang sudah dipetakan pada cetak biru
sistem aplikasi. Selain itu harus dilakukan penyelarasan sistem
aplikasi baru agar saling terintegrasi.
6. Aspek infrastruktur jaringan
Terdapat 33 lokasi SKPD yang saling dihubungkan dengan
menggunakan 2 buah topologi star, yaitu 14 SKPD tersambung ke
ruang server sebagai pusat jaringan dan 18 SKPD lainnya
tersambung langsung dengan topologi star dengan titik pusat
adalah Olami-Net yang dalam hal ini adalah sebagai ISP penyedia
jasa internet yang menyuplai akses internet ke seluruh SKPD.
Jaringan intranet tersebut dihubungkan secara wireless
Bab IV 59
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab IV 60
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
BAB V
PEMBAHASAN
Bab V 62
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab V 66
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab V 67
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab V 68
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab V 69
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab V 72
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
BAB VI
PENGEMBANGAN PORTAL
Bab VI 73
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab VI 74
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab VI 75
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab VI 76
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab VI 77
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab VI 78
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
BAB VII
PENUTUP
7.1. KESIMPULAN
Bab VII 79
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
Bab VII 80
Pengembangan Kapasitas Teknologi Informasi Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Percepatan Reformasi Birokrasi
7.2. SARAN/REKOMENDASI
Bab VII 81
DAFTAR PUSTAKA
8. http://web.worldbank.org/WBSITE/EXTERNAL/TOPICS/EXTCDRC/0,,con
tentMDK:20283658~menuPK:64169185~pagePK:64169212~piPK:64169
110~theSitePK:489952,00.html diakses tanggal 22 Januari 2008
9. http://www.capacity.undp.org diakses tanggal 21 Januari 2008
11. Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan e-Government