PENDAHULUAN
Hygiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
subyeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi
kebersihan tangan, mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian
makanan yang rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan dan
sebagainya.
Sanitasi adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
lingkungan dan subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan
mencuci tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadai sampah agar sampah tidak
dibuang sembarangan.
1
menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit atau keracunan makanan, perlu dilakukan
analisis terhadap rangkaian kegiatan dari faktor-faktor tersebut secara rinci.
Selain itu, kita perlu mengetahui tentang karakteristik berbagai jenis tanah, senyawa
pembersihan dan sanitizer yang efektif, ketersediaan peralatan pembersihan dan prosedur
sanitasi yang efektif. Setiap Negara harus mempunyai jaminan kesehatan terhadap produk
yang akan diproduksi. Faktor penting lainnya adalah tingkat kesadaran konsumen akan
pentingnya nilai gizi, manfaat dan kondisi pengolahan semua makanan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Melakukan pemeriksaan kelayakan hygiene sanitasi susu sapi perah PT. Permata Ibu.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hygiene dan sanitasi adalah dua istilah dari bahasa inggris yaitu ”hygiene”yang berarti :
usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu,
maupun usaha kesehatan pribadi manusia, dan ”sanitation” yang berarti: usaha kesehatan
preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
1. Brownell (R. Sihite. 2000:3) menyatakan hygiene adalah bagaimana caranya orang
memelihara dan melindungi kesehatan.
2. Gosh berpendapat bahwa hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yangmencakup seluruh
faktor yang membantu /mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan
maupun melalui masyarakat.
3. Prescott menyatakan bahwa hygiene terbagi ke dalam dua aspek yang menyangkut
individu (Personel Hygiene) dan yang menyangkut lingkungan (Environment).
Jadi, Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau
masyarakat yang meliputi semua usaha serta kegiatan untuk melindungi, memelihara, dan
mempertinggi tingkat kesehatan jasmani maupun rohani baik perorangan maupun kelompok
masyarakat. Hygiene bertujuan untuk memberikan dasar kehidupan yang sehat bagi seluruh
aspek kehidupan dalam rangka mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
3
Pengertian Sanitasi Menurut Para Ahli, yaitu :
Jadi, sanitasi merupakan keseluruhan upaya yang mencakup kegiatan atau tindakan yang
perlu dilakukan untuk membebaskan hal-hal yang berkenaan dengan kebutuhan manusia, baik itu
berupa barang atau jasa, dari segala bentuk gangguan atau bahaya yang merusak kebutuhan
manusia di pandang dari sudut kesehatan.
Ruang lingkup sanitasi yang terkait dengan kesehatan meliputi antara lain :
Susu merupakan bahan makanan yang sangat penting untuk kebutuhan manusia,
karena mengandung zat yang sangat diperlukan oleh tubuh seperti protein,
karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral. Disamping itu, susu juga merupakan bahan
pangan yang dapat diolah menjadi beberapa produk olahan susu seperti : susu kental
manis, susu bubuk, susu skim, mentega, es krim, keju, yoghurt, dan lain-lain. Susu mudah
sekali rusak karena pengaruh lingkungannya,terutama oleh pengaruh temperatur ataupun
udara sekitarnya, sehingga diperlukan perhatian khusus untuk penanganan pada waktu
pemerahan ataupun sesudah pemerahan, agar diperoleh susu yang berkualitas baik,
memenuhi standar susu yang telah ditentukan, dan masih layak untuk dikonsumsi
(Suardana dan Swacita,2009).
Untuk mengatasi kerusakan susu sebelum dikonsumsi, atau sebelum diolah oleh
industri pengolahan susu (IPS), perlu diketahui beberapa prinsip diantaranya : apa yang
dimaksud dengan susu, kualitas dan cara penentuan kualitas susu, komposisi susu dan cara
sanitasi peralatan, sehingga dapat ditentukan kualitas susu apakah sesuai dengan standar
dan layak konsumsi (Suardana dan Swacita, 2009).
Kualitas Susu
Kualitas susu yang dihasilkan oleh suatu pabrik pemerahan susu dipengaruhi oleh
banyak faktor diantaranya tempat pengolahan, fasilitas sanitasi yang tersedia, cara
pengolahan, tenaga pengolah, bahan baku dan bahan tambahan serta wadah/kemasan yang
digunakan (Departemen Pertanian, 2005).
Manfaat susu : proporsi zat-2 gizi dalam perbandingan yg optimal mudah dicerna dan
tidak bersisa, dapat diminum langsung , harga murah
Kerugian ; kadar vit C rendah , dapat menyebabkan penyakit (milkborne
disease)sanitasi susu penting
5
Bakteri yg mencemari susu dapt berasal dari sapi ,peralatan dan manusia
A. Prinsip Sanitasi Susu
1) Prinsip utama : mencegah terjadinya infeksi melalui susu sapi, menjamin kebersihan
susu sapi itu sendiri.
2) Jumlah bakteri dalam susu sapi dipengaruhi oleh : kesehatan dan kebersihan sapi,
kebersihan personel/pengelola, kebersihan sarana dan alat yang digunakan.
B. Kegiatan pengolahan susu :
1. Pengumpulan susu di kandang
2. Pengolahahn susu
3. Distribusi
Rasa dan bau susu sapi dipengaruhi oleh bakteri, tetapi bau juga muncul jika susu
dibiarkan terlalu lama dalam kandang
C. Faktor penting dalam upaya sanitasi terhadap susu sapi :
1. Sapi harus sehat
2. Pegawai harus bersih dan sehat
3. Lingkungan perusahaan bersih
4. Buangan susu sapi harus terpisah
5. Alat yang digunakan harus bersih
6. Alat pendingin susu harus baik.
D. Pasteurisasi Susu Sapi
Adalah suatu upaya sanitasi yang dilakukan dengancara memanaskan susu pada
suhu tertentu dalam jangka waktu tertentu. Ditujukan untuk membunuh kuman yang
mungkin ada dalam susu tanpa mengubah kualitas susu.
Ada 3 metode ;
1. Pasteurisasi suhu tinggi waktu pendek ( 71,70 C, 16detik )
2. Pasteurisasi suhu rendah , waktu panjang ( 62,80 C, 30 menit )
3. Pasteurisasi ultra high temperature atau ultrabtemperature pasteurization ( 920 C,
dalam 0,75 detik )
6
E. Penyakit bawaan susu sapi
Milkborne disease adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman patogen yang berasal
dari penyakit sapi itu sendiri maupun dari manusia yang ditularkan meelalui susu sapi.
Penyakit-2 tsb antara lain :
1. TBC ( Mycobacterium tuberculose type bovine )
2. Mastitis atau radang kelenjar susu sapi ( Staph agalacticeae )
3. Undulant fever atau abortus contangiosum ( Brucella abortus )
4. Food band mouth disease (virus)
5. Cowpox ( virus )
6. Antraks ( Bacillus anthracis )
Penyakit yang berasal dari manusia :
1. Demam tifoid ( Salm typhosa )
2. Demam enterik (S paratyphii, S enteritis, S typhymorium, S schottmuleri )
3. Scarlet fever ( Sterp scarletina )
4. Septic sore throat ( Strep epidemicus )
5. Difteri ( C diphteriae )
6. Kolera ( V cholerae )
F. Pemeriksaan susu sapi
Untuk mengetahui apakah susu sudah memenuhi persyaratan kesehatan, ada 2 jenis
pemeriksaan :
1. Pemeriksaan bakteri
Metode total count
Standar maksimal untuk total count : 50.000 bakteri/ml susu susu Grade A
> 200.000 bakteri /ml tidak boleh dikonsumsi
Susu pasteurisasi tidak boleh > 30.000/ml
E coli tidak boleh > 10/ml
Susu Grade B setelah pasteurisasi tidak boleh mengandung > 50.000 bakteri/ml
9
lalu timbul ide mekanisme pemerahan dengan menggunakan alat dan akhirnya
terciptalah alat perah sederhana, yang pertama kalinya dibuat pada tahun1920.
10
denngan air hangat dilakukan dengan segera setelah pemerahan, maka 90-95%
dari kotoran pada alat perah dapat dihilangkan;
Membongkar peralatan; cucilah bagian-bagian logam dengnan menggunakan
larutan yang telah disediakan sesuai dengan anjuran pabrik. Gunakan setiap 1
sampai 1,5% larutan kaustik soda (soda api) atau biocid yang dicampur
dengan air bersuhu 70-80oC. Cuci setiap bagian dengan menggunakan sikat
bulu yang kaku dengan ukuran sesuai, atau dengan menggunakan spon
plastik. Jangan menggunakan logam, sebab dapat menggores permukaan
peralatan tersebut;
Segera setelah dibersihkan dengan sikat, taruhlah seluruh peralatan tersebut
ditempat yang berisi kira-kira 20 liter air dingin dan larutan asam. Gunakan
khlorin sesuai dengan anjuran pabrik. Noda-noda dan gumpalan-gumpalan
susu dapat dihilangkan dengan menggunakan larutan asam;
Gunakan air dari selang untuk menghilangkan larutan klorin;
Tempatkan peralatan tersebut ditempat yang kering dengan posisi terbalik.
Bakteri tidak dapat berkembang biak ditempat yang kering;
Sebelum pemerahan berikutnya sanitasikan bagian dalam peralatan dengan
menggunakan larutan sanitasi khusus (gunakan biosid) atau larutan lain yang
sesuai dengan yang telah dianjurkan.
A. Karet inflasi dan bagian-bagian karet lainnya.
Gunakan selalu dua set karet inflasi secara bergantian, dimana seminggu
dipakai dan seminggu berikutnya tidak dipakai. Dengan menggunakan caraini,
kedua set karet inflasi tersebut dapat dipakai lebih lama jika dibandingkan
dengan menggunakan tiga set karet inflasi yang digunakan secara terus menerus.
13
b. Susunan bagian-bagiannya sesuai dengan urutan kegiatan yang dilakukan
dan tidak boleh menimbulkan lalu lintas yang simpang siur.
c. Lantai ruang pelengkap harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Rapat air;
Tahan terhadap air;
Permukaannya datar, rata serta halus, tetap tidak licin dan mudah
dibersihkan;
Ruangan untuk mandi, cuci dan sarana toilet harus mempunyai
kelandaian secukupnya kearah saluran pembuangan.
6) Dinding
Dinding ruangan pokok harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Kandang yang bersih menghindari susu dari pencemaran oleh kotoran dan
bau (sifat susu mudah menghisap bau dari sekitarnya). Kandang yang bersih
membuat kambing nyaman, dan peternak betah bekerjadi kandang. Sapulah lantai
16
kandang dan kotoran dikumpulkan jauh dari tempat pemerahan/kamar susu.
Gunakan sapu lidi atau sekop yang berbeda untuk makanan dan kotoran
(Suardana dan Swacita,2009).
Sarana penyediaan air harus dapat menyediakan air bersih yang cukup
sesuai dengan kebutuhan produksi pada khususnya dan kebutuhan
perusahaan pada umumnya. Sebagaimana yang tercantum dalam
PerMenKes RI Nomor:416/MENKES/PER/IX/1990 kualitas air harus
memenuhi syarat-syarat kesehatan yaitu tidak berwarna, tidak berasa, tidak
berbau, tidak keruh, serta memenuhi syarat bakteriologis dimana air tersebut tidak
18
mengandung mikroorganisme yang pathogen serta bebas dari bahan kimia yang
mengganggu dan membahayakan kesehatan.
19
BAB III
ISI
Lokasi : Pemerahan Susu Sapi PT Permata Ibu, Jalan Syekh Ibrahim Musa,
Kelurahan Ganting Kota Padang Panjang
Kelompok :I
PT Permata Ibu letaknya tidak berdekatan dengan rumah penduduk. Kandang sapi
dibuat lebih tinggi dari sekitarnya dengan konstruksi bangunan yang kuat.Untuk
kebersihan ternak di PT Permata Ibu ini selalu dimandikan sebelum diperah sehingga dapat
mengurangi cemaran yang akan mencemari susu perahan. Pemberian pakan dilakukan
minimal 1 jam sebelum pemerahan, pakan yang digunakan yaitu dedak, ampas tahu, ampas
roti dan konsentrat protein makanan sapi minimal 17%. Sapi yang akan diperah harus sehat
dan terbebas dari penyakit.
Karyawan yang akan memerah susu sapi bebas dari penyakit, kuku dan rambut
pendek, kekurangannya mereka tidak melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Pemerah sapi di PT Permata Ibu tidak menggunakan pakaian kerja, dan tutup kepala.
20
Dari segi tempat produksi susu terletak disebelah kandang sapi sehingga
kemungkinan bisa mencemari susu yang akan diolah. Ruang pengolahan berada di
bangunan tersendiiri, kuat dan bebas dari benda yang tidak berguna. Dinding pada ruang
pengolahan dibuat berwarna terang yang tidak disukai oleh vektor hanya saja pertemuan
antara lantai dan dinding membentuk sudut mati yang dapat menyimpan bahan pencemar.
Pintu yang digunakan pada ruang pengolahan adalah rolling door sehingga permukaannya
tidak rata dan sulit untuk dibersihkan.
Untuk fasilitas sanitasi tempat pemerahan terdapat air bersih yang cukup memadai
untuk seluruh kegiatan di PT Permata Ibu. Terdapat 1 buah toilet yang bersih. Limbah dari
kegiatan pemerahan dan pengolahan dibuang menggunakan saluran sendiri tetapi belum
menggunakan saluran tertutup. PT Permata Ibu memiliki pengolahan limbah padat yaitu
limbah kotoran sapi yang dijadikan sebagai kompos.
Dari segi peralatan yang digunakan untuk pemerahan susu terbuat dari stainleesstell
yang kedap air, mudah dibersihkan dan tidak mengelupas. Peralatan yang akan digunakan
untuk memerah di bilas menggunakan air hangat dan dikeringkan di rak dengan posisi
terbalik. Secara keseluruhan PT Permata Ibucukup memenuhi persyaratan hygiene sanitasi
susu sapi perah.
21
BAB IV
HASIL
22
yang cukup
8) Dekat dengan
rerumputan/pakan
ternak
2. Bangunan
a. Konstruksi 1) Kuat
Kandang
2) Bersih dan mudah
dibersihkan
3) Tidak menimbulkan
refleksi panas
terhadap ternak
4) Memiliki ventilasi
yang menjamin
peredaran udara
dengan baik
5) Memiliki tempat
khusus untuk
menyimpan/membuan
g kotoran kandang
sebelum, selama dan
setelah pencemaran
b. Arah Kandang 1) Arah kandang tunggal
menghadap ke timur
2) Arah kandang ganda
membujur utara
selatan
SANITASI
TERNAK
1. Kebersihan ternak 1) Ternak dimandikan
sebelum diperah
2) Rambut yang panjang
pada ternak harus
dicukur
23
2. Pemberian pakan 1) Pakan berupa pakan
dan minuman hijauan dan konsetrat
yang seimbang
2) Pemberian pakan
pada minimal 1 jam
sebelum pemerahan
3) Jumlahnya cukup
4) Menggunakan sekop
yang berbeda untuk
makanan dan kotoran
5) Bak minum ternak
harus bersih
3. Kesehatan ternak 1) Ternak dalam
keadaan sehat
2) Ternak bebas dari
penyakit
SANITASI
KARYAWAN
1. Personal hygiene 1) Semua karyawan
bebas dari penyakit
menular
2) Tangan selalu dicuci
bersih
3) Kuku dipotong
pendek
4) Rambut pendek
5) Berbadan sehat
6) Melakukan
pemeriksaan
kesehatan berkala
24
dan sepatu yang
sesuai
3) Mencuci tangan
sebelum berkerja
4) Menutup mulut
dengan sapu tangan
bila batuk-batuk atau
bersin
5) Tangan dalam
keadaan kering dan
bersih pada saat akan
memerah
SANITASI
TEMPAT
PRODUKSI
1. Lokasi dan
bangunan
a. Lokasi 1) Lokasi jauh dari
pemukiman penduduk
2) Terbebas dari
pencemaran
2) Aman
25
4) Bebas dari barang
tidak berguna
b) Ruang 1) Punya ruangan khusus
Pengolahan dan terpisah
2) Luasnya sesuai
dengan jumlah
karyawan yang
bekerja
3) Luasnya sesuai
dengan jenis,
kapasitas produksi
jenis dan ukuran alat
c) Lantai 1) Kadap air
2) Datar/rata
3) Tidak licin
4) Tidak retak
2) Kokoh
26
e) atap 1) tidak bocor
2) Kokoh
2) Kokoh
3) warna terang
6) lubang/tidak retak
g) pintu 1) kuat
4) permukaannya rata
dan halus
5) bersih dan mudah
dibersihkan
6) tidak berhadapan
langsung dengan
toilet/kamar mandi
27
h) Jendela dan 1) Permukaanya rata dan
ventilasi halus
2) Bersih dan mudah di
bersihkan
3) Tinggi minimal 1 m
dari lantai
4) Kuat
5) Dilengkapi kawat
kasa
FASILITAS
SANITASI
TEMPAT
PEMERAHAN
1. Penyediaan Air 1) Jumlahnya cukup
Bersih
2) Memenuhi
persyaratan fisik (
tidak berwarna, tidak
berasa dan tidak
berbau )
3) Bertekanan
3) disediakan dalam
jumlah yang cukup
sesuai dengan jumlah
karyawan
3) terdapat tempat
sampah
4) disediakan dalam
jumlah yang cukup
sesuai dengan jumlah
karyawan
4. Pembuangan 1) terdapat minimal 2
sampah tempat sampah (
kering dan basah )
2) punya tutup
5) tidak berkarat
4) saluran tertutup
29
4.2 Pembahasan
Secara keseluruhan lebih banyak variabel yang terpenuhi dari pada yang tidak, sehingga
dapat dikatakan telah memenuhi hygiene sanitasi susu sapi perah.
Jumlah Jumlah
No Variabel Variabel yang Variabel yang Persentase
Terpenuhi Dinilai
1. Sanitasi kandang 14 15 93,3%
2. Sanitasi ternak 9 9 100%
3. Sanitasi karyawan 8 11 72,7%
30
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan kelayakan hygiene sanitasi susu sapi perah yang
dilakukanpada tanggal 10 November 2018 didapatkan persentase sebesar 83,48% secara
keseluruhan dapat dikatakan Pemerahan Susu Sapi PT. Permata Ibu telah memenuhi
pesyaratan hygieni untuk tempat pemerahan susu sapi perah.Variabel-variabel yang belum
terpenuhi hygiene sanitasi sanitasi susu sapi perah PT. Permata Ibu adalah : Tidak adanya
pemeriksaan kesehatan berkala untuk karyawan, karyawan yang bekerja tidak
menggunakan pakaian kerja yang sesuai, pembuangangan limbah menggunakan saluran
terbuka.
5.2 Saran
Perlu dibuat pengolahan khusus untuk limbah cair yang dihasilkan dari proses
pemerahan susu. Perlu diadakan pemeriksaan kesehatan berkala untuk karyawan agar
mencegah pencemaran ke produk susu.
31