Oleh :
Riska Wahyu Kurniawati 162010300093
NOVEMBER 2019
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
Riska Wahyu Kurniawati 162010300093
NOVEMBER 2019
i
KATA PENGANTAR
Proposal penelitian ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Seminar Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis
memiliki banyak keterbatasan dan melalui banyak hambatan yang ada. Banyak
pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini baik berupa
bantuan moral maupun material baik secara lansung maupun tidak langsung.
kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga proposal ini bermanfaat dan
dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan wawasan bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi
A. Latar Belakang...........................................................................................1
A. Rumusan Masalah......................................................................................7
B. Tujuan Penelitian.......................................................................................8
C. Manfaat Penelitian.....................................................................................8
D. Penelitian Terdahulu................................................................................10
E. Kajian Teoritis.........................................................................................16
F. Rerangka Konseptual..............................................................................27
G. Hubungan Antar Variabel........................................................................ 28
H. Metode Penelitian....................................................................................34
1. Pendekatan Penelitian..............................................................................34
2. Lokasi Penelitian..................................................................................... 34
3. Rancangan Penelitian.............................................................................. 34
4. Definisi Operasional, Identifikasi Variabel dan Indikator Variabel.........37
5. Populasi dan Sampel................................................................................41
6. Jenis dan Sumber Data............................................................................ 43
7. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................43
8. Teknik Analisis........................................................................................ 43
9. Pengujian Hipotesis................................................................................. 49
10. Jadwal Penelitian.....................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................52
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1................................................................................................................13
Tabel 3.1................................................................................................................40
Tabel 3.2................................................................................................................42
Tabel 3.3................................................................................................................51
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1...........................................................................................................27
Gambar 3.1...........................................................................................................36
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.............................................................................................................1
Lampiran 2................................................................................................................................11
1
A. Latar Belakang
mempunyai sikap.independen.
independen karena untuk.menjaga reputasi Kantor Akuntan Publik itu sendiri dan
publik, yaitu : mutual atau conflicting interest dengan klien oleh seoran
(advocate) dalam manajemen klien. Reputasi akuntan publik akan buruk jika
pihak klien, mulai dari manajemen, owner, kreditur, investor, serta pihak lain yang
penggunaan jasa audit atas informasi.keangan historis tahunan dari KAP yang
sama paling lama 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Sementara itu, pembatasan
penggunaan jasa dari KAP tergantung pada hasil evaluasi.Komite Audit terhadap
potensi risiko atas penggunaan jasa dari KAP yang sama secara berturut-turut
Pada dasarnya sifat pergantian auditor adalah mandatory (wajib) dan voluntary
bersifat wajib atas aturan pemerintah. Jika secara voluntary, maka faktor-faktor
3
yang mempengaruhi pergantian auditor berasal dari klien itu sendiri. Jika alasan
keinginan klien, maka klien akan mengganti auditor tersebut. Sebaliknya, ketika
utama beralih kepada auditor pengganti yang harus dipilih klien. Berbeda dengan
pergantian sukarela yang terjadi karena keinginan internal.dari pihak klien, faktor
pelayanan audit yang lebih baik, memperoleh opini sesuai yang diharapkan, atau
yang mengharuskan pergantian KAP, bahwa rotasi KAP (penggantian KAP) bisa
bersifat mandatory, tetapi juga bisa secara voluntary. Banyak bukti menunjukkan,
bahwa kinerja KAP yang.terdahulu tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh
investor maupun.kreditur akan terlihat jika klien mengganti KAP diluar ketentuan
pemerintah.
auditor switching secara wajib akan mengeluarkan biaya yang cenderung lebih
besar daripada keuntungan yang diperoleh. Para pihak yang tidak setuju dengan
4
auditor switching secara wajib tersebut berpendapat bahwa kualitas audit yang
oleh auditor dan klien selama masa awal hubungan kerja terkait dengan kasus
insiden masalah audit dibandingkan dengan hubungan kerja auditor dan klien
yang telah berlangsung lama. Disisi lain auditor switching yang terlalu sering juga
akuntan publik terdaftar kepada perusahaan. Opini audit ini terdiri.dari lima jenis,
yaitu (1) Opini wajar tanpa pengecualian, (2) Opini wajar tanpa pengecualian
dengan bahasa penjelasan, (3) Opini wajar dengan pengecualian, (4) Opini tidak
wajar, dan (5) Opini tidak memberikan pendapat. Terdapat.beberapa hal yang
dapat menyebabkan auditor tidak dapat menerbitkan laporan dalam bentuk baku.
Berikut 2 kategori penyimpangan dari laporan bentuk baku, yaitu : (1) Laporan
bentuk baku dengan alinea penjelasan, (2) Jenis pendapat lainnya seperti pendapat
Untuk variabel yang lain adalah ukuran perusahaan yaitu faktor yang dapat
dapat ditentukan dengan besaran total penjualan dan total aktiva (Sembiring,
2008).
semakin besar pula beban biaya bunga, semakin besar probabilitas bahwa
Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Pratama dan Ariyanto (2016) yang
manajemen, opini audit, dan ukuran KAP pada perusahaan real estate dan
tahun pengamatan, dan (3) ukuran KAP secara statistik berpengaruh negatif
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa sudah banyak peneliti yang melakukan
khususnya di Bursa Efek Indonesia. Pergantian ini merupakan wujud konflik yang
masih sangat menarik karena jika terjadi auditor switching yang dilakukan oleh
diketahui faktor penyebabnya. Selain itu, penelitian ini masih sangat menarik juga
A. Rumusan Masalah
penelitian ini mencoba menguji kembali faktor-faktor dari latar belakang yang
audit, ukuran Kantor Akuntan Publik, ukuran perusahaan dan financial distress.
berpindah Kantor Akuntan Publik. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
5. Apakah opini audit, ukuran Kantor Akuntan Publik, ukuran perusahaan dan
B. Tujuan Penelitian
5. Untuk mengetahui apakah opini audit, ukuran Kantor Akuntan Publik, ukuran
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Akuntan Publik dan sebagai referensi agar auditor dapat menjaga profesionalitas
auditor switching.
manajemen financial distress, ukuran klien, ukuran KAP, opini audit, dan fee
Andra (2012) menguji pengaruh opini going concern, ukuran KAP, ukuran klien,
auditor switching sedangkan ukuran KAP, ukuran klien, dan financial distress
dengan sampel yang terdiri dari 37 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI
Salim dan Rahayu (2014) menguji hubungan antara auditor switching dengan
auditor switching, sedangkan ukuran KAP, opini audit, dan financial distress tidak
pergantian manajemen, dan ukuran KAP pada perusahaan real estate dan properti
yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. Hasil dari penelitian tersebut adalah
pergantian KAP selama 5 tahun pengamatan, dan ukuran KAP secara statistik
(2009-2013).
Pawitri dan Yadnyana (2015) melakukan penelitian dengan variabel opini audit,
estate dan property yang terdaftar di BEI periode 2009-2013. Penelitian tersebut
memperoleh hasil bahwa variabel reputasi auditor, audit delay dan pergantian
Suarjana dan Widhiyani (2015) melakukan penelitian tentang faktor klien yang
Wijaya dan Rasmini (2015) mengambil variabel ukuran perusahaan, opini going
concern, financial distress, audit fee dan ukuran KAP. Hasil penelitian dan
variabel tersebut menunjukkan audit fee dan opini going concern berpengaruh
manajemen. Hasil dari..penelitian tersebut adalah audit fee, opini going concern
financial distress dan ukuran perusahaan klien tidak berpengaruh pada pergantian
auditor.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
1 Chadegani Ukuran KAP - Variabel - Variabel
, dkk. mempengaruhi dependen : Auditor independen :
(2011) auditor switching. switching Perubahan manajemen
Perubahan - Variabel dan tingkat
manajemen, tingkat independen : ukuran pertumbuhan klien
pertumbuhan klien, KAP, financial - Objek
financial distress, distress dan opini penelitian :
audit Perusahaan yang
opini audit dan fee
terdaftar di Tehran
audit tidak
Stock Exchange
mempengaruhi periode 2003-2007
auditor switching
2 Andra Opini going concern - Variabel - Variabel
(2012) dan pergantian dependen : Auditor independen :
manajemen switching pergantian manajemen
berpengaruh terhadap - Variabel - Objek
auditor switching. independen : opini penelitian :
Ukuran KAP, going concern, Perusahaan
14
ukuran perusahaan
dan perubahan
rentabilitas tidak
menunjukkan
pengaruh terhadap
terjadinya pergantian
KAP
9 Wijaya Hasil penelitian - Variabel - Variabel
dan adalah audit fee dan dependen : independen : audit fee
Rasmini opini going concern pergantian auditor - Objek
(2015) berpengaruh pada - Variabel penelitian :
pergantian auditor. independen : perusahaan
Sedangkan financial financial distress, manufaktur yang
distress, ukuran KAP opini going concern terdapat di BEI
dan ukuran KAP periode 2008-2013
tidak berpengaruh
pada pergantian
auditor
10 Pradhana Hasil penelitian ini - Variabel - Variabel
dan adalah audit fee, opini dependen : independen : audit fee,
Suputra going concern dan pergantian auditor pergantian manajemen
(2015) pergantian manajemen - Variabel - Objek
berpengaruh pada independen : penelitian :
pergantian auditor. financial distress, perusahaan
Sedangkan financial opini going concern manufaktur yang
dan ukuran terdaftar di BEI
distress dan ukuran
perusahaan klien periode 2008-2013
perusahaan klien tidak
berpengaruh pada
pergantian auditor.
E. Kajian Teoritis
1. Teori Keagenan
Teori agensi membahas..tentang hubungan kontrak antara agen dan prinsipal
kepercayaan pada agen untuk mengelola aset yang dimilikinya dan agen wajib
Hubungan ini diatur dalam kontrak yang disebut dengan kontrak keagenan
17
ketiga untuk menjembatani konflik antara prinsipal dan agen yaitu auditor.
biaya (fee audit) yang dikeluarkan klien (perusahaan). Dalam konsep agensi
yang.dipilih.
2. Pergantian Auditor
Auditor switching adalah pergantian Kantor Akuntan Publik yang dilaksanakan
dilakukan maka kemungkinan yang terjadi adalah auditor tidak dapat memberikan
pendapat yang memuaskan dan sesuai harapan persahaan, maka perusahaan akan
berusaha mencari auditor baru yang dapat memenuhi harapan perusahaan klien
besar daripada keuntungan yang diperoleh. Para pihak yang tidak setuju dengan
dihasilkan oleh auditor baru cenderung akan menurun karena auditor tidak
lebih tingginya kasus-kasus yang..dihadapi oleh auditor dan klien selama masa
awal hubungan kerja terkait dengan kasus insiden masalah audit dibandingkan
dengan hubungan kerja auditor.dan klien yang telah berlangsung lama. Disisi lain
klien yang diaudit. Selama..proses awal audit, auditor akan menanyakan berbagai
mendalami kasus dari klien baru agar auditor mampu menghadapi masalah
laporan keuangan yang rumit sekalipun dengan masa penugasan yang telah
19
dibatasi. Hubungan antara KAP dan klien yang terus menerus diperpanjang
lama dengan batasan 5 tahun buku berturut-turut dan 3 tahun buku berturut-turut
a. Jasa audit oleh Kantor Akuntan.Publik boleh diberikan 6 tahun buku berturut-
turut, namun hanya boleh 3 tahun buku berturut-turut oleh seorang akuntan
kembali jasa audit..terhadap klien yang sama setelah tidak melaksanakan jasa
audit terhadap klien tersebut selama 1 tahun buku (pasal 3 ayat 2 dan ayat 3).
(Astyorini, 2015).
sebenarnya jasa audit terhadap suatu klien tidak pernah dibatasi asalkan telah
(pasal 11 ayat 1). Akuntan Publik..yang sudah pernah memberikan jasa audit
terhadap klien dapat meberikan jasa audit kembali setelah 2 tahun berturut-turut
memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas :
b. Untuk dua tahun buku secara berturut-turut dapat melanjutkan pemberian jasa
c. Untuk tiga tahun buku secara berturut-turut dapat melanjutkan pemberian jasa
5. Opini Audit
atas isi laporan keuangan yang disampaikan oleh manajemen karena auditor hanya
21
tidak terdapat.pembatasan dalam lingkup audit pada saat pemeriksaan dan tidak
penjelasan saja, maka laporan keuangan tetap disajikan dengan wajar tanpa
pengecualian pada posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan klien dengan
bahasa penjelasan.
2. Auditor yang tidak bisa melaksakan prosedur audit dengan baik serta bisa
yang telah diaudit tidak disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang benar
sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, dan penjelasan laporan
keuangan lainnya.
(unqualified). Hal ini disebabkan opini wajar tanpa pengecualian merupakan opini
opini selain opini wajar tanpa pengecualian hal ini dapat menurunkan citra
opini sesuai keinginan manajemen. Menurut teori agensi yang menyatakan bahwa
23
besar kecilnya Kantor Akuntan Publik. Dalam penelitian ini ukuran KAP dibagi
menjadi 2 jenis.yaitu KAP besar dan KAP biasa. Ukuran KAP dikatakan besar
jika KAP tersebut berafiliasi dengan KAP Big Four, mempunyai cabang dan
tenaga profesional diatas 25 orang. Sedangkan untuk ukuran KAP dikatakan kecil
jika tidak berafiliasi dengan KAP Big Four, tidak mempunyai.kantor cabang dan
Deep Pocket, hal ini dikarenakan KAP besar mampu menahan tekanan
manajemen sehingga KAP yang besar lebih independen daripada KAP biasa yang
berukuran lebih kecil. KAP berukuran besar lebih dikenal dengan sebutan Big
Four. KAP yang termasuk kelompok Big Four (kondisi tahun 2012) yaitu :
2. Ernst & Young (EY) yang berafiliasi dengan Purwantono, Suherman & Surja.
Dengan independensi Big Four yang tinggi maka reputasi dan kualitas audit
juga akan..semakin tinggi di mata para investor. Ketika sebuah perusahaan telah
memakai jasa Big Four maka sebisa mungkin perusahaan akan mempertahankan
untuk tetap menggunakan jasa KAP yang termasuk Big Four. Oleh karena itu,
semakin besar ukuran KAP yang digunakan di tahun sebelumnya maka semakin
7. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan keadaan yang dapat menunjukkan seberapa
ukuran nominal melalui jumlah total aset, kapitalisasi pasar atau penjualan.
Sunaningsih dan Rohman (2014) menyatakan bahwa semakin tinggi aktiva maka
akan semakin besar modal yang ditanam, semakin besar penjualan maka semakin
tinggi arus cash flow, dan semakin tinggi kapitalisasi pasar maka akan semakin
yang terbagi menjadi 3 golongan yaitu : (a). SIUP Kecil (b). SIUP Menengah dan
(c)SIUP Besar.
Semakin besar ukuran perusahaan maka akan membutuhkan auditor yang juga
besar, karena auditor yang semakin besar dan berkualitas dianggap lebih mampu
natural dari total aset pada tahun pergantian auditor dikurangi total aset pada tahun
LnTA = Ln(TAt-0)
Keterangan :
8. Financial Distress
Financial distress adalah kondisi perusahaan yang sedang.mengalami kesulitan
pailit lebih banyak melakukan evaluasi dan hati-hati terhadap auditor. Tindakan
financial distress karena semakin..besar hutang maka semakin tinggi pula biaya
distress karena DAR merupakan salah satu rasio solvabilitas yang dapat
Tingkat rasio DAR yang..aman adalah 50%. Semakin rendah DAR maka
aset perusahaan yang dibiayai dengan hutang. Andra (2012) menyatakan bahwa
ketika rasio DAR perusahaan melebihi 50% karena jumlah hutang yang lebih
F. Rerangka Konseptual
Gambar 2.1
Rerangka Konseptual
Opini Audit (X1)
H1
Ukuran Kantor
Akuntan Publik
H2
Auditor (Y)
Ukuran Perusahaan H3
(X3)
H4
Financial H5
Distress(X4)
dari opini audit, terutama di mana salah satu tujuan manajemen dalam suatu audit
adalah menerima opini wajar tanpa pengecualian dari auditor. Opini wajar tanpa
Sejalan dengan uraian di atas Andra (2012), Wijaya dan Rasmini (2015),
Pradhana dan Suputra (2015) dan Suarjana dan Widhiyani (2015) menyatakan
terhadap auditor switching. Tetapi hasil tersebut berbeda dengan hasil penelitian
Chadegani, dkk. (2011), Fitriani (2014), Satriantini, dkk. (2014) dan Pawitri dan
bagi sebagian klien merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi Auditor
sebagai berikut :
lebih mempercayai dan memakai data-data akuntansi yang dihasilkan dari auditor
yang telah mempunyai nama besar. Berdasarkan teori Deep Pocket, hal ini
yang besar lebih independen daripada KAP biasa yang berukuran lebih kecil.
lebih mempercayai KAP yang termasuk dalam Big Four. Oleh sebab itu,
Big Four. Serupa dengan hasil pernyataan Chadegani, dkk. (2011) dan Aprillia
Namun penelitian yang dilakukan Andra (2012), Satriantini, dkk. (2014), Salim
dan Rahayu (2014) dan Wijaya dan Rasmini (2015) memiliki hasil yang berbeda
Publik dapat menjadi dasar dalam menentukan adanya perubahan atau tidak
berikut :
30
pemilihan auditor yang berkualitas tinggi. Semakin besar ukuran perusahaan maka
perusahaan akan melakukan pergantian auditor dengan harapan auditor yang baru
Hasil yang tidak sejalan ditunjukkan oleh penelitian Fitriani (2014), Suarjana
dan Widhiyani (2015), Wijaya dan Rasmini (2015) dan Pradhana dan Suputra
ukuran perusahaan.
Dari penjelasan dan penelitian terdahulu di atas, bagi sebagian besar klien
sebagai berikut :
Nasser, dkk. (2006) mengatakan bahwa perusahaan yang secara posisi keuangan
mengurangi resiko litigasi. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat financial
(2011), Andra (2012), Wijaya dan Rasmini (2015), Aprillia (2013), Salim dan
Rahayu (2014) serta Pradhana dan Suputra (2015) yang mendukung argumentasi
berikut :
Kualifikasi dari opini audit, terutama di mana salah satu tujuan manajemen
dalam suatu audit adalah..menerima opini wajar tanpa pengecualian dari auditor.
bereputasi. Berdasarkan teori Deep Pocket, hal ini dikarenakan KAP besar mampu
karena itu perusahaan akan melakukan pergantian auditor dengan harapan auditor
investor.
kreditor dan pemegang saham, serta untuk mengurangi resiko litigasi. Dengan
kata lain semakin tinggi tingkat financial distress suatu perusahaan maka akan
33
switching.
sebagai berikut :
H. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian berbentuk kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2014) metode kuantitatif sering dinamakan metode positivistik,
scientific dan metode discovery. Metode jenis ini sudah sejak lama sekali
digunakan sebagai metode penilitian sehingga biasa dinamakan dengan
metode tradisional. Selain itu, metode kuantitatif ini juga termasuk dalam
metode positivistik dan metode ilmiah, karena telah berdasar pada filsafat
positivisme dan sudah memenuhi nilai-nilai ilmiah secara kongkrit,
sistematis, rasional, obyektif, dan terukur. Metode ini dinamakan metode
kuantitatif karena data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya
menggunakan statistik.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pusat
3. Rancangan Penelitian
Menurut Setiawan (2015) rancangan penelitian ialah proses
data, instrumen pendukung dan analisis data terhadap sampel yang ada. Jika
semua
36
proses implementasi telah selesai, proses akhir yang harus dilakukan adalah
Gambar 3.1
Rancangan Penelitian
Start
Rumusan
Variabel - Hipotesis
Data Sekunder
Variabel Variabel
Independen : Dependen : Opini
audit, ukuran Analisis Regresi
Auditor Switching Logistik
KAP, ukuran
perusahaan dan
Uji T
Hasil &
Stop Kesimpulan
37
a) Variabel Independen
variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini ialah opini audit,
b) Opini Audit
dijaga. Apabila reputasi suatu perusahaan buruk, maka hal inipun juga
diproksikan dengan variabel dummy dan skala nominal. Jika pada tahun
besar kecilnya suatu KAP yang dapat ditentukan dari keterkaitan antara
KAP dengan Big Four. Ukuran KAP diukur dengan skala nominal dan
menggunakan jasa KAP Big Four. Perusahaan diberi kode 1 apabila pada
tahun t. diaudit oleh KAP bukan Big Four dandiberi kode 0 apabila diaudit
d) Ukuran Perusahaan
data rasio dan satuan data rupiah. Menurut Widiawan dan Meiranto (2011)
LnTA = Ln(TAt-0)
Keterangan :
e) Financial Distress
39
itu, dalam keadaan seperti ini biasanya perusahaan akan lebih mengikat
berupa total hutang dibagi dengan total aset serta diberi lambang FIDIS.
apabila rasio DAR perusahaan tersebut lebih dari 50%. Hal ini berarti
jumlah hutang perusahaan tersebut lebih besar daripada aset yang dimiliki
(Andra, 2012).
1) Variabel Dependen
berpindah KAP, akan diberi nilai 1 dan akan diberi nilai 0 apabila
Tabel 3.1
Variabel Dimensi Indikator Skala Sumber
Opini Audit Jenis opini Jenis Opini yang Dummy Damayanti
audit dikeluarkan auditor dan Sudarma
(2007),
Fitriani
(2014),
Pawitri dan
Yadnyana
(2015)
metode purposive sampling. Dengan metode ini, data dan informasi akan
Efek Indonesia.
penelitian, baik yang diaudit oleh KAP Big Four ataupun.KAP menengah
ke bawah.
Big Four :
penelitian 2014-2018.
dibutuhkan peneliti.
berikut :
Tabel 3.2
No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan tersebut telah mempublikasikan 125
laporan.keuangan hasil auditor independen untuk
periode 2012-2016
terlampir.
lain yang telah ada sebelumnya. Adapun data-data yang digunakan antara lain
8. Teknik Analisis
a. Statistik Deskriptif
44
2015).
c. Uji Normalitas
2011) :
d. Uji Multikolinieritas
apabila koefisiensi korelasi antara variabel bebas < 0.80 (r < 0.80)
dan = 5%.
e. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan suatu varian kondisinya tidak
tetap . Uji Heteroskedastisitas digunakan.untuk menguji apakah
dalam sebuh model regresi telah terjadi perbedaan antara suatu
varian dari residual.satu pengamatan (Ghozali, 2011). Metode
pengujian menggunakan uji Glejser. Heteroskedastisitas
terindikasi apabila variabel independen mempengaruhi dependen
secara signifikan dan.dikatakan homokedastisitas apabila varian
dan residual tetap.
f. Uji Autokorelasi
nilai signifikan yang diperoleh dari hasil run test < 0.05 persen,
maka tidak terjadi autokorelasi, namum jika > 0.05 persen maka
terjadi autokorelasi.
g. Uji Linearitas
linearitas.
d. Matrik Klasifikasi
klien (perusahaan).
Keterangan :
: Konstanta
49
9. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengganti output Variabel in the Equation,
pada kolom signifikasi (Sig). Nilai pada kolom signifikasi dibandingkan dengan
nilai Sig. < 0.05, Ha diterima atau H0 ditolak. Sementara itu, apabila nilai Sig. >
1. Hipotesis 1
2. Hipotesis 2
switching.
switching.
50
3. Hipotesis 3
4. Hipotesis 4
5. Hipotesis 5
H01 : Opini Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Ukuran Perusahaann dan
Ha1 : Opini Audit, Ukuran Kantor Akuntan Publik, Ukuran Perusahaann dan
Tabel 3.3
Jadwal Penelitian
No Tahap dan Kegiatan Waktu (Bulan)
Penelitian
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan
Menyusun Proposal
2. Pengumpulan
Data Sekunder
4. Penyusunan Laporan
5. Dan Lain-lain
52
DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2008-
2012). Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
---. 2006. Statistik Non-parametik Teori dan Aplikasi dengan Program SPSS.
Semarang: UNDIP.
Nasser, Abu Thahir Abdul, Emelin Abdul Wahid, Sharifah Nazatul Faiza Syed
Mustapha Nazri dan Mohammad Hudait. 2006. Auditor Client
Relationship : The Case of Audit : Tenure and Auditor Switching in
Malaysia.
Pawitri, Ni Made Puspa dan Ketut Yadnyana. 2015. Pengaruh Audit Delay, Opini
Audit, Reputasi Auditor dan Pergantian Manajemen pada Voluntary Auditor
Switching. E-Jurnal Akuntansi 10 (1):214-228.
Pradhana, Made Aditya Bayu dan IDG Dharma Suputra. 2015. PENGARUH AUDIT
FEE, GOING CONCERN, FINANCIAL DISTRESS, UKURAN
PERUSAHAAN, PERGANTIAN MANAJEMEN PADA PERGANTIAN
AUDITOR. E-Jurnal Akuntansi 11 (3):713-729.
Praptitorini, Mirna Dyah dan Indira Januarti. 2007. Analisis pengaruh kualitas audit,
debt default dan opinion shopping terhadap penerimaan opini going concern.
Salim, Apriyeni dan Sri Rahayu. 2014. Pengaruh Opini Audit, Ukuran KAP,
Pergantian Manajemen, Dan Financial Distress Terhadap Auditor Switching.
eProceedings of Management 1 (3).
54
Satriantini, Putu Diah, Ni Kadek Sinarwati dan Lucy Sri Musmini. 2014. Pengaruh
Pergantian Manajemen, Opini Audit, Dan Ukuran KAP Terhadap Pergantian
KAP Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti yang Terdaftar Di BEI
Periode 2009-2013. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi S1) 2 (1).
Setiawan, Parta. 2015. 9 Pengertian Rancangan Penelitian Menurut Para Ahli. 2015
[cited 07 Februari 2018]. Available from.
Wijaya, Edwin dan Ni Ketut Rasmini. 2015. Pengaruh Audit Fee, Opini
Going Concern, Financial Distress, Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP
pada Pergantian Auditor. E-Jurnal Akuntansi 11 (3):940-966.