Anda di halaman 1dari 4

1

Bab

A. Latar Belakang
Pembangunan infrastruktur adalah bagian integral dari
pembangunan nasional dan juga merupakan roda penggerak
pertumbuhan ekonomi. Salah satunya adalah kegiatan transportasi
yang merupakan tulang punggung pola distribusi barang dan orang.
Selain itu, jaringan transportasi juga mempunyai peran penting
yaitu menghubungkan seluruh wilayah Negara Indonesia.
Dengan kata lain, transportasi secara umum berfungsi
sebagai katalisator dalam mendukung pertumbuhan ekonomi,
pengembangan wilayah dan pemersatu wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Infrastruktur transportasi jalan, perkeretaapian,
angkutan sungai, danau dan penyeberangan, transportasi laut dan
udara. Pada umumnya infrastruktur transportasi mengembang
fungsi pelayanan publik dan misi pembangunan nasional. Di sisi
lain transportasi juga berkembang sebagai industri jasa.
Pembangunan transportasi diarahkan untuk mendukung perwujudan
Indonesia yang aman dan damai serta adil dan demokratis.
Sasaran umum pembangunan transportasi antara lain (1)
meningkatnya kondisi kualitas prasarana dan sarana dengan
menurunkan tingkat backlog pemeliharaan; (2) meningkatnya
jumlah dan kualitas pelayanan transportasi, terutama keselamatan
transportasi nasional;(3) meningkatnya kualitas pelayanan
transportasi yang berkesinambungan dan ramah lingkungan, serta

I-1
sesuai dengan standar pelayanan yang dipersyaratkan; (4)
meningkatnya mobilitas dan distribusi nasional dan wilayah; (5)
meningkatnya pemerataan dan keadilan pelayanan transportasi
baik antar wilayah maupun antar golongan masyarakat, maupun
daerah terpencil dan perbatasan; (6) meningkatnya akuntabilitas
pelayanan transportasi melalui pemantapan sistem transportasi
nasional, wilayah dan lokal; dan (7) khusus untuk daerah yang
terkena bencana nasional akan dilakukan program rehabilitasi
sarana dan prasarana transportasi dan pembinaan sumber daya
manusia yang terpadu dengan program-program sektor lainnya dan
rencana pengembangan wilayah.
Jalan merupakan salah satu bagian dari sistem transportasi
nasional yang mempunyai peran penting dalam mendukung
kegiatan ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan. Jalan
dikembangkan dengan pendekatan pengembangan wilayah agar
tercapai keseimbangan dan pemerataan pembangunan antar
daerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional untuk
memantapkan pertahanan dan keamanan nasional, serta mmbentuk
struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan
nasional.
Dalam mewujudkan prasarana transportasi darat ini, harus
terbentuk wujud jalan yang menjamin pelaku perjalanan, selamat
dari asal sampai ke tempat tujuan, dan dapat dilakukan secepat
mungkin dengan biaya perjalanan yang adil sehinga dapat
dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Disamping itu, adalah hal
yang ideal seandainya jalan yang dibuat dapat melayani perjalanan
sedemikian sehingga dapat dilakukan dengan nyaman dan tidak
melelahkan.
Tuntutan tersebut mendasari konsep pembangunan
jaringan dan geometri jalan yang sesuai dengan sifat-sifat
perjalanan, yaitu yang berjarak pendek dengan tempat tuuan yang
bervariasi, sampai dengan yang berjarak jauh dengan tempat tujuan
yang menyatu. Karakter tersebut mendasari hirarki jalan,

I-2
diturunkan menjadi klasifikasi jalan berdasarkan fungsinya. Setiap
jalan dengan fungsi tersebut harus dibangun dengan dimensi
tertentu untuk mengakomodir jumlah, beban (termasuk beban
muatan) kendaraan yang akan melaluinya, dan kecepatan tertentu.
Bentuk dan dimensi optimum jalan inilah yang harus ditetapkan
secara optimum untuk mewujudkan jalan yang menjamin perjalanan
orang dan barang selamat sampai tujuan. Bentuk dan dimensi ini
menjadi standard minimum jalan yang menjamin keselamatan
penggunanya.
Sistem jaringan jalan adalah merupakan satu kesatuan
jaringan jalan yang saling menghubungkan dan mengikat pusat-
pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh
pelayanannya dalam suatu hubungan hierarkis. Penyusunan sistem
jaringan jalan dilakukan dengan mengacu pada rencana tata ruang
wilayah dan dengan memperhatikan keterhubungan antara dan /
atau di dalam kawasan perdesaan. Sistem jaringan jalan tersebut
dibedakan atas :
1. Sistem jaringan primer
2. sistem jaringan sekunder
Berdasarkan sifat dan pergerakan lalu lintas dan angkutan
jalan, fungsi jalan dibedakan atas :
1. Jalan arteri
2. Jalan kolektor
3. Jalan Lokal
4. Jalan lingkungan
Dengan demikian inventarisasi dan pemutakhiran data
jalan dan jembatan perlu selalu dimutakhirkan untuk memberikan
informasi tentang kondisi jalan yang ada di Kabupaten Sigi.

B. Maksud dan Tujuan


Maksud dari pekerjaan ini adalah Penguatan Data Base dan
Survey Kondisi Jalan yang ada di Kabupaten Sigi setiap tahun oleh.

I-3
Adapun tujuannya adalah untuk membantu Pemerintah
Kabupaten Sigi dalam memelihara dan mengembangkan jaringan
jalan dengan cara yang efisien agar menunjang pembangunan
ekonomi dan sosial sesuai dengan sasaran kebijaksanaan dari
rencana jangka menengah.

C. Nama, Organisasi dan Sumber Pendanaan


Organisasi pengguna jasa adalah Dinas Pekerjaan Umum
dan Perumahan Kabupaten Sigi. Dan untuk biaya pelaksanaan
kegiatan ini bersumber dari Dana DAU tahun anggaran 2019.

D. Lingkup Pekerjaan
Berdasarkan maksud dan tujuan yang tersebut di atas,
maka ruang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan secara garis
besar meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
2. survey lapangan
3. Pengolahan data hasil survey yang berupa data kondisi jalan
yang terbaru (kondisi terakhir pada saat survey).
4. Pembuatan Laporan

E. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan terletak di 12 (dua belas) yang terdiri dari
beberapa ruas di wilayah Kecamatan yang ada di Kabupeten Sigi
yaitu Kecamatan Sigi Bromaru, Dolo, Marawola , Kulawi Selatan,
Palolo, Dolo Barat, Dolo Selatan, Gumbasa, Kinovaro, Marawola
Barat, Lindu, dan Kulawi

F. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 60
(Enam Puluh ) hari kalender atau 2,0 (Dua) bulan.

I-4

Anda mungkin juga menyukai