5 6307579629351731382
5 6307579629351731382
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas berkat limpahan rahmat,
karunia-Nya dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Manajemen Nyeri Pada Pasien Kanker
Payudara”. Selain bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keperawatan menjelang ajal dan
paliatif, makalah ini juga disusun dengan maksud agar teman-teman mahasiswa dapat memperluas ilmu dan
pengetahuan tentang Keperawatan menjelang ajal dan paliatif.
Pembahasan makalah ini dilakukan secara lugas dan sederhana sehingga akan mudah dipahami,
dalam pembuatannya kami mendapatkan informasi dari berbagai literature, yang berhubungan dan sesuai
dengan apa yang sudah disarankan demi untuk memperoleh hasil yang optimal walaupun masih banyak
kekurangan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak khususnya teman-teman mahasiswa,
Terimakasih.
PENDAHULUAN
TINJAUAN TEORITIS
PEMBAHASAN JURNAL
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Nyeri merupakan hal yang umum pada wanita yang menderita kanker payudara terutama jika kanker
tersebut telah metastasis. Salah satu penyebab yang paling sering adalah kerusakan jaringan. Kanker
merupakan kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh secara terus-menerus, tidak
terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis. Kanker terjadi karena
timbul dan berkembang biaknya jaringan sekitarnya (infiltratif) sambil merusaknya (dekstrutif), dapat
menyebar ke bagian lain tubuh, dan umumnya fatal jika dibiarkan. Pertumbuhan sel-sel kanker akan
menyebabkan jaringan menjadi besar dan disebut sebagai tumor. Tumor merupakan istilah yang dipakai
untuk semua bentuk pembengkakan atau benjolan dalam tubuh. Sel-sel kanker yang tumbuh cepat dan
menyebar melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Penjalarannya ke jaringan lain disebut
sebagai metastasis.
Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari
parenchyma. Penyakit ini oleh World Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International
Classification of Diseases (ICD) dengan nomor kode 174. Berdasarkan hasil penelitian secara case control
tentang Faktor-Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian Kanker Payudara yaitu ; Umur, Tumor
Jinak Pada Payudara, Aktivitas Fisik, Pola Konsumsi Makanan Berlemak, Lama Menggunakan Kontrasepsi
Oral, Riwayat Kanker Payudara Pada Keluarga, Lama Menyusui, Umur Janin Pada Saat Aborsi, Riwayat
Kanker Payudara Dan Kanker Ovarium, Dan Pola Konsumsi Makanan Berserat.
Beberapa penyebab nyeri pada pasien kanker payudara yaitu :
1. Posmastektomi
Diantara 10-30% pasien akan merasakan nyeri setelah mastektomi terutama mastektomi total.
Sindrom postmastektomi terjadi karena cedera pada nervus intercostobrachialis percabangan Th
1-2 pada saat proses operasi. Selain itu nyeri dan parestesia akan dirasakan pada daerah
distribusi saraf. Biasanya nyeri dirasakan segera setelah operasi atau akan muncul nyeri 30
sampai 60 hari posoperasi. Pasien akan merasakan nyeri pada daerah dada seperti rasa terbakar,
nyeri pada daerak aksila, nyeri pada kulit yang teriritasi oleh pakaian, serta nyeri pada daerah
lengan yang diperparah oleh gerakan. Selain itu nyeri juga dapat disebabkan karena kerusakan
pada saraf perifer.
2. Brachial plexopathy
Brachial plexopathy disebabkan oleh metastasi dari kanker yang menimbulkan gejala nyeri pada
daerah distribusi pada plexus brachialis. Pasien dengan brachial plexopathy akan mengeluhkan
rasa sakit di bahu, menjalar ke siku, sisi medial lengan bawah, jari ke 4 dan ke 5. Nyeri yang
dirasakan disebabkan oleh kerusakan saraf. Keluhan nyeri biasanya disertai dengan kelemahan
otot, atrofi otot, dan kadang-kadang menimbulkan sympathetic reflex dystrophy.
3. Metastasis kanker
Penyebab nyeri pada pasien kanker payudara yang paling sering disebabkan oleh metastasis ke
tulang. Nyeri ditimbulkan oleh karena pertumbuhan kanker yang menekan saraf, reaksi inflamasi
yang ditimbulkan oleh reaksi prostaglandin, dan aktivitas osteoklast. Metastasis ke tulang
biasanya pada vertebra, costa, tulang panggul, femur, humerus dan tulang tengkorak. Metastasis
yang tak terkendali dapat menyebabkan hiperkalsemia, fraktur, quadriplegia, paraplegia, yang
disebabkan karena tekanan pada tulang belakang yang disebabkan invasi sel-sel kanker pada
epidural.
4.2 Saran
Setelah kami melakukan studi kasus, kami mengalami beberapa hambatan dalam penulisan
ini. Namun, dengan bantuan dari berbagai pihak penulis mampu menyelesaikan masalah ini dengan
tepat pada waktunya. Demi kemajuan selanjutnya maka menyarankan kepada :
1) Perawat
a) Sebagai tim kesehatan yang paling sering berhubungan dengan pasien sangat perlu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar mampu merawat pasien secara
komprehensif dan optimal.
b) Mampu memberikan informasi untuk kesejahteraan pasien. Terkait dengan masalah
kesehatan yang dialami.
2) Mahasiswa Keperawatan
Dengan makalah ini diharapkan mahasiswa keperawatan khususnya di STIKes KUNINGAN
dapat memahami serta menambah wawasan tentang Kanker Payudara.
3) Institusi Pendidikan
Kami mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bacaan untuk
menambah pengetahuan bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa STIKes KUNINGAN dan
makalah ini dapat digunakan sebagai tambahan literatur yang membahas masalah tentang Kanker
Payudara.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul Hidayat. 2004. Pengantar konsep dasar keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
American Cancer Society. (2013). Brearst cancer. Brearst Cancer Facts & Figure.
Ana Zakiyah. (2015). Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri Dalam Praktik Keperawatan Berbasis Bukti (114th
ed.). Jakarta: Salemba Medika.