Anda di halaman 1dari 7

Nama : Putri Luthfiyah Zahra

Nim : 0303182121

Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam

CJR : Jurnal I

Topik/Judul Penelitian : Pelaksanaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran

Sumber Refrensi Jurnal : http://ejournal.unp.ac.id, Yulia Citra

Tujuan : Untuk mengetahui hasil perbandingan antara jurnal I, II, III

Latar Belakang Masalah : Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai
karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang
Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi
manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders)
harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum,
proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata
pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan sarana prasarana,
pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Identifikasi Masalah : Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di


SLB Negeri 2 Padang dalam bentuk observasi dan wawancara dengan guru dan kepala
sekolah di SLB Negeri 2 Padang tentang pelaksanakan pendidikan karakter, maka diperoleh
pengakuan bahwa di sekolah SLB Negeri 2 sudah terjadi kemerosotan nilai- nilai moral
seperti, belum terwujudnya kesopanan, disiplin, tanggung jawab dan rasa kepedulian antar
peserta didik dan peserta didik dengan guru. Semua itu terlihat saat peneliti melakukan
observasi dan wawancara di SLB Negeri 2 Padang, pada saat wawancara dengan salah satu
guru yang mengajar di SLB Negeri 2 Padang, guru tersebut mengakui bahwa niali kesopanan
dan kereligiusan peserta didik sudah berkurang karna guru pernah mendapatkan bukti ada
peserta didik yang menyimpan vidio yang tidak sopan di handphonenya, bahkan guru melihat
peserta didik tersebut menyaksikan vidio itu bersama-sama di sebuah ruang kelas. Untuk itu
perlu dicarikan solusinya, salah satu cara untuk mengatasi permasalahan itu adalah
menyelenggarakan pendidikan nilai dan karakter yang terintegrasi dalam tiap-tiap mata
pelajaran.

Metode Penelitian : Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan


pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan
jumlah sampel 27 orang guru yang mengajar dan para personil sekolah lainnya. Teknik
pengumpulan data disebarkan melalui angket yang menggunakan skala guttman dengan
alternative jawaban ada, tidak ada, ya, tidak. Jumlah item keseluruhan sebanyak 50 buah item
yang berkenaan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan karakter di SLB Negeri 2 Padang
Sarai. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan rumus statistik persentase.

Hasil peneltian : Penelitian ini dilakukan kepada semua guru-guru yang


mengajar di SLB Negeri 2 Padang, dengan jumlah sampel sebanyak 27 orang guru. Adapun
gambaran umum objek penelitian tersebut berdasarkan salah satu sekolah luar biasa yang
telah melaksanakan pembelajaran pendidikan karakter pada anak ABK, yaitu SLB Negeri 2
Padang. Berdasarkan hasil dari analisis data dan jawaban pertanyaan penelitian dalam hal
kebijakan sekolah terhadap pelaksanaan pendidikan karakter, menunjukkan bahwa sebagian
besar guru menjawab bahwa sekolah tidak memiliki visi dan misi mengenai pendidikan
karakter. Hal ini ditunjukkan dengan bukti yang terdapat pada profil SLB Negeri 2 Padang
memiliki visi “ Mewujudkan SLB Negeri 2 Padang sebagai sentra Pendidikan Khusus yang
bermutu.” Sedangkan SLB Negeri 2 Padang mempunyai MISI ;

1. Mengoptimalkan pelayanan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus sesuai


dengan potensi, minat dan bakat individu.
2. Mengintensifkan pendidikan agama/akhlak mulia melalui pendekatan persuasi,
rehabilitasi dan praktik ibadah.
3. Intensifikasi pelatihan kecakapan hidup melalui pembinaan fisik, mental dan
hubungan sosial antar pribadi, penguasan keterampilan tertentu sesuai dengan potensi,
minat dan bakat siswa.
4. Pembinaan kemahiran keterampilan kerja sesuai denganpotensi,minat dan bakat Anak
Berkebutuhan Khusus dengan alternatif pilihan karir.
5. Mengembangkan ICT untuk inovasi-inovasi pendidikan khusus ditingkat sekolah dan
wilayah melalui kerjasama kemitraan.
6. Memperluas jangkauan layanan Pendidikan Khusus bagiAnak Berkebutuhan Khusus
di Kota Padang dengan penyediaan layanan alternatif.

Dalam hal sosialisasi, sebagian besar guru disekolah SLBN 2 Padang tidak melakukan
sosialisasi kepada orang tua yang menekankan bahwa anak-anak harus dikembangkan
pendidikan karakternya disekolah maupun dirumah, hal ini belum berjalan dengan maksimal.
Dalam hal dokumen penting yang dimiliki sekolah dan data daftar hambatan yang dialami
sekolah untuk mengembangkan pendidikan karakter dalam pembelajaran menunjukkan
bahwa belum maksimalnya administrasi disekolah yang menjalankan pendidikan karakter.
Dalam hal kebijakan lain seperti menyadari dan mengubah kebijakan penyelenggaraan
pendidikan karakter pada dasarnya menggunakan kurikulum yang berlaku disekolah umum,
yaitu KTSP. Namun dalam pelaksanaannya pada pembelajaran pendidikan karakter perlu
pengintegrasian nilai-nilai karakter kedalam kurikulum yang digunakan, Penilaian yang
digunakan disekolah. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa penilaian yang digunakan
disekolah sebagian besar guru tidak melaksanakan penilaian yang sesuai dengan pelaksanaan
pendidikan karakter. Penyelenggaraan pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung
jawab pemerintah.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa sebagian
besar sekolah tidak memiliki kebijakan dan administrasi mengenai pendidikan karakter,
sebagian besar sekolah yang memiliki lingkungan yang mendukung penyelenggaraan
pendidikan karakter, sebagian besar guru tidak memiliki pengetahuan dan sikap yang baik
dalam pendidikan karakter, sebagian besar guru tidak memiliki kompetensi yang baik,
sebagian besar sekolah telah menggunakan kurikulum dan sebagian besar guru belum
menggunakan penilaian yang cocok bagi pendidikan karakter dan sebagian besar masyarakat
belum mendukung jalannya pendidikan karakter.

CJR : Jurnal II

Topik/Judul Penelitian : Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembentukan


Kepribadian Holistik Siswa

Sumber Refrensi Jurnal : https://journal.uny.ac.id , Binti Maunah

Tujuan : Untuk mengetahui hasil perbandingan antara jurnal I, II, III

Latar Belakang Masalah : Pendidikan karakter merupakan penciptaan lingkungan


sekolah yang membantu siswa dalam perkembangan etika, tanggung jawab melalui model
dan pengajaran karakter yang baik melalui nilai-nilai universal. Nilai-nilai karakter ini sudah
seharusnya ditanamkan kepada siswa sehingga mereka mampu menerapkan dalam
kehidupannya baik di keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara sehingga dapat memberikan
kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Pendidikan karakter mempunyai tujuan
penanaman nilai dalam diri siswa dan pembaruan tata kehidupan bersama yang lebih
menghargai kebebasan individu. Selain itu pendidikan karakter bertujuan meningkatkan mutu
penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian
pembentukan karakter dan akhlak mulia siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai
dengan standar kompetensi lulusan.

Identifikasi Masalah : Penjelasan di atas mengarahkan bahwa pendidikan karakter


harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. Pertama, mempromosikan nilai-nilai
dasar etika sebagai basis karakter. Kedua, mengidentifikasi karakter secara komprehensif
supaya mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku. Ketiga, menggunakan pendekatan yang
tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter. Keempat, menciptakan komunitas
sekolah yang mempunyai kepedulian. Kelima, memberi kesempatan kepada siswa untuk
menunjukkan perilaku yang baik. Keenam, memiliki cakupan terhadap kurikulum yang
bermakna dan menantang yang menghargai semua siswa, membangun karakter mereka, dan
membantu untuk sukses. Ketujuh, mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para siswa.
Kedelapan, memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi
tanggungjawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama. Kesembilan,
memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun
karakter. Ke sepuluh, mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru
karakter dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan siswa.

Metode Penelitian : Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini


adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di dua lokasi yaitu: MTsN Jabung dan
SMPN 1 Talun Blitar.Dalam penelitian ini data primer diperoleh peneliti dari hasil
wawancara mendalam (indept interview) dengan informan kunci (key informan),yaitu: kepala
sekolah, para waka, wali kelas, dan siswadi dua lokasi penelitian. Setelah data terkumpul di
analisis dengan menggunakan teknik induktif yang menempuh langkah-langkah: reduksi data
(data reduction), penyajian data (data display), dan verifikasi data (conclusion
drawing/verification)

Hasil peneltian : Bentuk penanaman pendidikan karakter di MTsN Jabung


Blitar dan diSMPN 1 Talun Blitar dilaksanakan terintegrasi ke dalam visi dan misi sekolah
yang diimplementasikan melalui pembelajaran di semua bidang mata pelajaran dan melalui
kerjasama dengan keluarga orang tua siswa dan masyarakat. Pendidikan karakter di kedua
sekolah tersebut dimaknai dengan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadapAllah Swt., diri sendiri, sesama, lingkungan,
maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Adapun pelaksanaan Pendidikan
Karakter di MTsN Jabung dan SMPN 1 Talun adalah dengan memasukkan delapan belas
nilai karakter dalam semua materi pembelajaran, yaitu: nilai karakter religius, nilai karakter
jujur, nilai karakter toleransi, nilai karakter disiplin, nilai karakter kerja keras, nilai karakter
kreatif, nilai karakter mandiri, nilai karakter demokratis, nilai karakter rasa ingin tahu, nilai
karakter semangat kebangsaan, nilai karakter cinta tanah air, nilai karakter menghargai
prestasi, nilai karakter bersahabat/komunikatif, nilai karakter cinta damai, nilai karakter
gemar membaca, nilai karakter peduli lingkungan, nilai karakter peduli sosial, dan nilai
karakter tanggung jawab. Pelaksanaan Pendidikan Karakter di MTsN Jabung dan SMPN 1
Talun Blitar telah dilaksanakan dengan baik melalui kegiatan intakulikuler ekstrakurikuler.
Pendidikan karakter dalam lingkup intrakurikuler diimplementasikan melalui perangkat
pembelajaran yang terintegrasi pada semua bidang mata pelajaran. Pengelolaan tersebut
dilaksanakan secara intensif dengan menggunakan perencanaan pendidikan karakter,
pelaksanaan pendidikan karakter, dan evaluasi pendidikan karakter.

Kesimpulan : Pertama,pembentukan karakter anak dapat dilakukan melalui


dua strategi, yaitu internal sekolah dan eksternal sekolah. Kedua,strategi internal sekolah
dapat dilakukan melalui empat pilar, yakni kegiatan proses belajar mengajar di kelas,
kegiatan keseharian dalam bentuk budaya sekolah (school culture), kegiatan pembiasaan
(habituation),kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. Ketiga,strategi eksternal dapat
dilakukan melalui keluarga dan masyarakat. Keempat,ketika seluruh strategi tersebut dapat
dilaksanakan dengan baik, maka karakter anak akan menjadi terbentuk dan kuat.

CJR : Jurnal III

Topik/Judul Penelitian : Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Membentuk Sikap


dan Perilaku Sosial Peserta Didik Melalui Pembelajaran
Sejarah di SMA PGRI 1 Pati Tahun Pelajaran 2017/2018

Sumber Refrensi Jurnal : https://journal.unnes.ac.id, Cahyo Budi , Abdul Muntholib


Tujuan : Untuk mengetahui hasil perbandingan antara jurnal I, II, III
Latar Belakang Masalah : Pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-
nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi
satu dalam perilaku kehidupan orang tersebut.Pendidikan karakter bukan hanya berurusan
dengan penanaman nilai pada diri peserta didik, melainkan merupakan sebuah usaha bersama
untuk menciptakan sebuah lingkungan pendidikan tempat setiap individu dapat menghayati
kebebasannya sebagai sebuah prasyarat bagi kehidupan moral yang dewasa.Kehidupan
masyarakat Indonesia saat ini pada umumnya terasa kurang nyaman, menyimpang dan
kurang tertib, sebagai akibat dari semakin meningkatnya perilaku moral manusia yang
melakukan berbagai tindakan seperti kebut-kebutan di jalan, penggunaan narkoba, dan
bullying yang merugikan sesama. Keadaan ini memerlukan adanya penanaman nilai-nilai
pendidikan karakter secara efektif dan transformatif.

Identifikasi Masalah : Mengetahui proses implementasi pendidikan karakter dalam


membentuk sikap dan perilaku sosial peserta didik melalui pembelajaran sejarah di SMA
PGRI 1 Pati, mengetahui sikap dan perilaku sosial peserta didik saat pembelajaran sejarah di
SMA PGRI 1 Pati, dan mengetahui kendala apa saja yang di alami guru sejarah dalam
implementasi pendidikan karakter dalam membentuk sikap dan perilaku sosial peserta didik
di SMA PGRI 1 Pati.

Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kualitatif.


Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah Pendekatan Fenomenologis Fokus penelitian
adalah pembatasan masalah yang akan menjadi objek penelitian. Penelitian ini akan
memfokuskan pada tiga permasalahan yaitu: (1) Proses Implementasi pendidikan karakter
dalam membentuk sikap dan perilaku sosial peserta didik melalui pembelajaran sejarah; (2)
Bagaimana sikap dan perilaku sosial peserta didik saat pembelajaran sejarah di SMA PGRI 1
Pati; (3) Kendala apa saja yang di alami guru sejarah dalam membentuk sikap dan perilaku
sosial peserta didik di SMA PGRI 1 Pati. Penelitian dilakukan di SMA PGRI 1 Pati tepatnya
di Kelas X dan XI IPS. Dalam teknik pengambilan sample menggunakan teknik simple
random sampling. Terdapat dua sumber data dalam penelitian ini yaitu 1) Data primer (2)
Data Sekunder Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari: (a) Sumber tertulis dari
penelitian ini nantinya didapatkan dari, penelitian terdahulu, sumber belajarnya, media
pembelajaran, Rencana Pembelajaran (RPP), Silabus. (b) Foto dalam penelitian penggunaan
foto-foto sebagai pelengkap dari data yang telah diperoleh melalui observasi atau
pengamatan, wawancara, sumber tertulisnya, proses pembelajaran. Selain itu. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah (1) wawancara. (2) Observasi. (3)
Dokumentasi. Uji Validitas menggunakan teknik triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data.
Hal ini dapat dicapai dengan jalan : (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil
wawancara,(2) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat
dan pandangan orang lain selain guru dengan siswa,(3) membandingkan hasil wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2010 : 331) Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan adalah (1) Reduksi data (Data Reduction), (2) Setelah data
reduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data atau penyajian data, (3) Langkah
ketiga dalam analisis data kualitatif atau penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil peneltian : Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti
terhadap perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru sejarah SMA PGRI 1 Pati,
menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran tersebut sudah dikembangkan dengan
mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa ke dalam
RPP. Sedangkan di dalam silabus tidak di muat secara eksplisit nilai nilai karakter yang harus
di miliki siswa. Begitu juga dengan nilai karakter nilai karakter yang dikaitkan dan
disesuaikan dengan materi sejarah. Dari hasil wawancara guru dan siswa menunjukkan
bahwa pembelajaran sejarah sangat berperan dalam pembentukan karakter sikap dan perilaku
sosial siswa. Karena dalam materi sejarah terdapat cerita sejarah dan tokoh pahlawan yang
dapat di jadikan contoh untuk bersikap dan berperilaku sosial.Pelaksanaan pembelajaran pada
dasarnya berpedoman pada perencanaan pembelajaran atau RPP, jadi untuk mengetahui
tentang pelaksanaan pembelajaran perlu dilakukan kajian dari RPP dan pendalaman melalui
observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian mengenai implementasi pendidikan karakter
dalam membentuk sikap dan perilaku sosial pada kegiatan awal pembelajaran sejarah adalah
guru berusaha menanamkan nilai karakter religius, terbukti dengan selalu membiasakan
berdoa sebelum dan sesudah pelajaran selesai. Selain religius siswa juga diharapkan
mempunyai sikap sosial disiplin.

Kesimpulan : Dari hasil pemaparan data dan analisis diatas maka dapat
disimpulkan bahwa: proses pelaksanaan pendidikan karakter dalam membentuk sikap sosial
peserta didik di SMA PGRI 1 Pati dilakukan dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke
dalam pembelajaran sejarah dengan begitu nila-nilai karakter bisa tertanamkan kepada
peserta didik. Dalam mengintegrasikan pembelajaran tersebut guru sejarah menyisipkannya
kedalam RPP. Nilai-nilai karakter nantinya akan disesuaikan dengan materi yang akan
diajarkan di kelas. Selanjutnya guru juga melatih peserta didik untuk selalu menerapkan
karakter-karakter sikap dan perilaku sosial di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat serta menerapkan langsung ketika pembelajaran berlangsung seperti ketika guru
memberi tugas kepada peserta didik dimana peserta didik harus bersikap jujur dalam
mengerjakan tugasnya yang artinya peserta didik diharapkan tidak mencontek tugas peserta
didik lain. Sesuai dengan kompetensi sikap sosial yang harus dibentuk dalam kurikulum 2013
dimana di dalamnya telah mencangkup seluruh sikap sosial yang berkaitan langsung
kompetensi inti dua maka SMA PGRI 1 Pati telah menyesuaikan sikap-sikap yang dibentuk
dalam pembelajaran sejarah, kompetensi sikap yang dibentuk dalam proses pendidikan
karakter di SMA PGRI 1 Pati antara lain Jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong
royong, santun, percaya diri. Perilaku sosial peserta didik di SMA PGRI 1 Pati juga sudah
baik walaupun masih terdapat beberapa siswa yang melanggar aturan yang di terapkan di
SMA PGRI 1 Pati. Kendala yang di alami guru sejarah pada implementasi pendidikan
karakter dalam membentuk sikap dan perilaku sosial peserta didik adalah peraturan
pemerintah yang sering berubah-ubah dalam administrasi sebelum mengajar, dan karakter
siswa yang berbeda.
Kelebihan dan Kekurangan

JURNAL KELEBIHAN KELEMAHAN


JURNAL I Isi : jurnal singkat, padat dan Tidak memaparkan bagian
jelas. Sehingga memudahkan latar belakang dan
pembaca dalam memahami identifikasi masalah pada sub
isi jurnal tersebut. bagian tertentu
Data : menggunakan data Tidak memaparkan contoh
yang lengkap dan terperinci gambar ketika melakukan
Kerapian penulisan sesuai penelitian
dengan kaidah penulisan
ilmiah/ jurnal
JURNAL II Menggunakan dua sekolah Tidak menggunakan data
sebagai media penelitian. dalam hasil penelitian nya
Hasil penelitian yang di Kata-kata yang digunakan
jelaskan cukup terperinci. sulit dipahami, berbelit-belit.
Hasil akhir memaparkan Tidak memaparkan bagian
bagan skema yang cukup latar belakang dan
jelas identifikasi masalah pada sub
bagian tertentu
Tidak memaparkan contoh
gambar ketika melakukan
penelitian
JURNAL III Menggunakan tabel Tidak menggunakan data
presentasi dalam penelitian dalam hasil penelitian nya
nya. Kata-kata yang digunakan
sulit dipahami, berbelit-belit.
Tidak memaparkan bagian
latar belakang dan
identifikasi masalah pada sub
bagian tertentu
Tidak memaparkan contoh
gambar ketika melakukan
penelitian

Anda mungkin juga menyukai