Anda di halaman 1dari 21

KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI

KURANG DARI KEPEMILIKAN PENUH

Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan

Oleh :

Khoirotul Inayah

201610200085

16.2c
KONSOLIDASI PADA ANAK PERUSAHAAN YANG DIMILIKI
KURANG DARI KEPEMILIKAN PENUH

Menurut Baker (2010: 187-217) menyebutkan bahwa seluruh aset ,


kewajiban, pendapatan dan beban anak perusahaan termasuk dalam laporan keuangan
konsolidasi apakah anak perusahaan dimiliki penuh atau tidak. Persentase
kepemilikan induk atas anak perusahaan tidak memengaruhi besarnya jumlah laporan
keuangan anak perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasi -
100% harus dimasukkan. Sehingga, jika induk tidak memiliki kepemilikanpenuh di
anak perusahaan, maka klaim pemegang saham non pengendali harus tercermin di
laporan keuangan konsolidasi.
A. Pengaruh Kepemilikan Nonpengendali
Ketika anak perusahaan dimiliki kurang dari kepemilikan penuh,
pendekatan umum yang digunakan untuk konsolidasi sama dengan kepemilikan
penuh, hanya saja perbedaan terletak pada laba bersih dan saldo laba konsolidasi.
1. Laba Bersih Konsolidasi
Laba bersih konsolidasi adalah bagian dari total laba perusahaan yang
dialokasikan ke pemegang saham induk perusahaan. Laba bersih konsolidasi
dihitung dengan menambahkan bagian induk atas laba anak perusahaan,
disesuaikan dengan penghapusbukuan diferensial atau dengan penurunan nilai
(Goodwill) dengan laba induk perusahaan dari hasil operasinya sendiri.
Perhitungan laba bersih konsolidasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
pendekatan tambahan (Additive Approach)dapat digunakan dengan
menambah bagian induk atas laba bersih anak perusahaan dengan laba induk
perusahaan menggunakan metode ekuitas. Alternatif lain yang digunakan
adalah pendekatan residual (residual Approach), seperti yang digunakan
dalam kertas kerja konsolidasi, dengan lab terpisah induk dan laba bersih anak
perusahaan. Perbedaaan terletak pada urutan perhitungan, keduanya
memberikan hasil yang sama.
Untuk mengilustrasikan perhitungan laba bersih konsolidasi, asumsi
PT Idaman memiliki saam 80% saham PT Amanah, yang dibeli pada nilai
bukunya. Selama tahun 20XI PT Amanah melaporkan laba bersih sebesar Rp.
25.000.000,-, sementara PT Idaman memperoleh laba sebesar Rp.100.000.0,-
dari hasil operasinya dan pendapatan dengan metode ekuias sebesar
Rp.20.000.000,-. Laba bersih konsolidasi dihitung dengan cara berikut:
a. Perhitungan tambahan
Laba operasi terpisah PT Idaman Rp. 100.000.000,-
Laba bersih PT Amanah Rp. 25.000.000,-
Proporsi kepemilikan PT Idaman( x0.80) Rp. 20.000.000,-
Laba konsolidasi Rp. 120.000.000,-
b. Perhitungan Residual
Laba bersih PT Idaman Rp. 120.000.000,-
Pendapatan anak perusahaan (Rp. 20.000.000)
Rp. 100.000.000,-
Laba bersih PT Amanah Rp. 25.000.000,-
Rp. 125.000.000,-
Laba kepemilikan (Rp. 25.000.000 x 0.20%) (Rp. 5.000.000,-)
p. 120.000.000,-
2. Saldo Laba Konsolidasi
Saldo laba konsolidasi merupakan bagian dari laba tidak terdistribusi
perusahaan yang dikonsolidasi yang dimiliki oleh pemegang saham induk
perushaaan. Untuk mengilustrasikan perhitungan saldo laba konsolidasi ketika
terdapat kepemilikan non pengendali, dengan asumsi PT Idaman membeli 80
% saham PT Amanah pada 1 januari 20XI dan mencatata investasi
menggunakan metode ekuitas. Laba bersih dan dividen yang diperoleh dan
diumumkan PT Idaman dan PT amanah selama dua tahun setelah akuisisi
sebagai berikut:
PT. Idaman PT.
Amanah
Saldo laba, 1 jan 20XI 400.000.000 250.000.000
Laba bersih, 20XI 120.000.000 25.000.000
Dividen 20XI (30.000.000) (10.000.000)
Saldo 31 des 20XI 490.000.000 265.000.000
Laba bersih 20X2 148.000.000 35.000.000
Dividen, 20X2 (30.000.000) (10.000.000)
Saldo laba, 31 Des 608.000.000 290.000.000

B. Penyusunan Neraca Konsolidasi Sesaat Setelah Akuisisi


Kepemilikan Pengendali
Proses konsolidasi untuk anak perusahaan dengan kepemilikan
mayoritas sam dengan anak perusahaan kepemilikan penuh, hanya saja klaim
pemilik nonpengendali atau kepemilikan minoritas harus dimasukkan. Asumsi
PT. induk membeli 80% saham biasa PT anak seharga 310.000.000. Situasi
kepemilikan sebagai berikut:
Biaya perolehan investasi 310.000.000
Nilai Buku
Saham biasa PT Anak 200.000.000
Saldo laba PT Anak 100.000.000
300.000.000
Bagian PT Induk (80%x300.000.000) (240.000.000)
Perbedaan nilai buku dan harga perolehan 70.000.000
Gambar 1 : Neraca PT Induk dan PT Anak, 1 Jan 20X1, sesaat setelah penggabungan
Sumber : Baker, E Richard, dkk (2012:190)

Berikut neraca konsolidasi, 1 januari 20X1

Gambar 2: Neraca PT Induk dan PT Anak, 1 Jan 20X1, sesaat setelah penggabungan
Sumber : Baker, E Richard, dkk (2012:190)
C. Konsolidasi Setelah Akuisisi Kepemilikan Pengendali
Konsolidasi setelah akuisisi melibatkan penyusunan seperangkat lengkap
laporan keuangan konsolidasi.
1. Tahun Penggabungan Usaha
Penggabungan usaha PT Induk dan PT Anak terjadi pada awal tahun
20X1. Selanjutnya, PT Induk mengakui laba dan dividen dari PT Anak
selama tahun berjalan dan laporan keuangan konsolidasi menggambarkan
dua perusahaan seolah-olah satu perusahaan sepanjang tahun.
a. Ayat jurnal Induk Perusahaan
PT Induk mencatat jurnal sebagai berikut selama tahun 20X1.
Pada waktu pembelian
(4) Investasi pada saham PT Anak 310.000.000
Kas 310.000.000
Pencatatan dividen
(5) Kas 24.000.000
Investasi pada saham anak 24.000.000
Pencatatan pendapatan metode ekuitas
(6) Investasi pada saham PT Anak 40.000.000
Pendapatan dari anak perusahaan 40.000.000

Sebagai tambahan, PT Induk harus menghapusbukukan sebagai


diferensial pembelian dengan jurnal sebagai berikut:
(7) Pendapatan PT Anak 4000.000
Investasi saham PT anak 4.000.000
(menyesuaikan laba atas diferensial yang terkait pada persediaan yang telah
terjual)
(8) Pendapatan dari anak perusahaan 4.800.000.000
Investasi saham PT Anak 4.800.000
(mengamortisasi diferensial yang terkait pada bangunan dan peralatan
4.800.000/10 th)
(9) Pendapatan dari anak perusahaan 2.000.000
Investasi pada saham PT Anak 2.000.000
(mengamortisasi goodwill 10.000.000/5 th)
b. Kertas Kerja Konsolidasi- Tahun Penggabungan Usaha
Setelah laba anak perusahaan akrual dimasukkan dalam
pembukuan PT. Induk, data seraca saldo yang telah disesuaikan dari
perusahaan yang bergabung dimasukkan ke dalam kertas kerja
konsolidasi. Berikut ayat jurnal eliminasi yang dibuat
(10) Pendapatan dari anak perusahaan 29.200.000
Dividen diumumkan 24.000.000
Investasi pada saham PT Anak 5.200.000
(mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan)
(11) pendapatan untuk kepemilikan 10.000.000
Dividen diumumkan 6.000.000
Investasi saham PT Anak 4.000.000
(mengeliminasi pendapatan PT Anak)
(12) saham biasa PT Anak 200.000.000
Saldo laba, 1 jan 100.000.000
Diferensial 70.000.000
Investasi pada saham PT Anak 310.000.000
Kepemilikan non pengendali 60.000.000
(eliminasi saldo investasi awal)
(13) Beban HPP 4.000.000
Tanah 8.000.000
Bangunan dan Goodwill 10.000.000
Diferensial 70.000.000
(mengalokasikan diferensial)
(14) Beban penyusutan 4.800.000
Akum. Penyusutan 4.800.000
(mengamortisasi bangunan dan peralatan 4.800.000/10 th)
(15) Beban Amortisasi 2.000.000
Goodwill 2.000.000
(mengamortisasi diferensial yang terkait dengan goodwill 10.000.000/5 th)

Gambar 3: Kertas Kerja Metode Ekuitas untuk Laporan Keuangan Konsolidasi, Tahun
Penggabungan Usaha 80% Pembelian di atas Nilai Buku
Sumber : Baker, Richard E, dkk (2010:196)
Gambar 4: Laba Bersih dan Saldo Laba Konsolidasi, 20X1: 80% Pembelian di atas Nilai
Buku
Sumber : Baker, Richard E, dkk (2010:196)

2. Tahun Kedua Kepemilikan


Metode Ekuitas dan prosedur konsoldasi yang diterpkan pada tahun
kedua kepemilikan dan setelahnya mengikuti prosedur yangs ama dengan
konsolidasi tahun pertama. Berikut penjelasannya
a. Ayat Jurnal Induk Perusahaan
(16) Kas 32.000.000
Investasi saham PT Anak 32.000.000
(Dividen dari PT anak 40.000.000x80%)
(17) Investasi saham PT Anak 60.000.000
Pendapatan dari PT anak 60.000.000
(Mencatat pendapatan metode ekuitas 75.000.000x80%)
(18) Pendapatan dari PT Anak 4.800.000
Investasi pada saham Anak 4.800.000
(mengamortisasi diferensial yang terkait pada bangunan dan peralatan)
(19) Pendapatan dari PT anak 2.000.000
Investasi pada saham PT Anak 2.000.000
(mengamortisasi diferensial terkait goodwill)
b. Kertas Kerja Konsolidasi
Berikut ayat jurnal eliminasi untuk menyusun laporan
keuangan konsolidasi tahun kedua:
(20) Pendapatan dari anak perusahaan 53.200.000
Dividen diumumkan 32.00.000
Investasi pada saham anak 21.200.000
(mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan)
(21) Pendapatan untuk kepemilikan 15.000.000
minoritas
Dividen diumumkan 8.000.000
Kepemilikan non pengendali 7.000.000
(mengalokasikan laba ke kepemilikan non pengendali)
(22) Saham biasa PT Anak 200.000.000
Saldo laba, 1 jan 120.000.000
Diferensial 58.200.000
Investasi pada saham PT Anak 315.000.000
Kepemilikan non pengendali 64.000.000
(mengeliminasi saldo investasi awal)
(23) Land 8.000.000
Gedung dan peralatan 48.000.000
Goodwill 8.000.000
Diferensial 59.200.000
Akum. Penyusutan 4.800.000
(memunculkan saldo awal diferensial)
(24) Beban Penyusutan 4.800.000
Akum. Penyusutan 4.800.000
(mengamortisasi diferensial bangunan & peralatan 48.000.000/10 th)
(25) Beban Amortisasi 2.000.000
Goodwill 2.000.000
(Mengamortisasi diferensial terkait goodwill 10.000.000/5

Gambar 5: Kertas Kerja Metode Ekuitas untuk Laporan Keuangan Konsolidasi, Tahun
Kedua Penggabungan Usaha 80% Pembelian di Atas Nilai Buku
Sumber : Baker, Richard E, dkk (2010:200)
D. PENGHENTIAN KONSOLIDASI
Anak perusahaan terkonsolidasi sikeluarkan dari konsolidasi jika tidak lagi
memenuhi kriteria konsolidasi, biasanya karena induk perusahaan tidak lagi memiliki
pengendali atas anak perusahaan (misalnya, anak perusahaan bangkrut). Pada
beberapa kasus, anak perusahaan juga tidak memenuhi kualifikasi untuk dilaporkan
menggunakan metode ekuitas, dan induk harus dilaporkan menggunakan metode
biaya. Ketika terjadi perubahan metode akuntansi, laporan keuangan setelah
perubahan terjadi terpandang sebagai laporan keuangan entitas berbeda.
E. PERLAKUAN LABA KOMPREHENSIF LAINNNYA
Laba komprehensif lainnnya (other comprehensif income), dimana di
dalamnya termasuk semua pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian yang
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku.
Berikut laba bersih dan saldo laba konsolidasi

Gambar 6: Laba bersih dan saldo laba konsolidasi 20X1, 80% Pembelian di Atas Nilai Buku
Sumber : Baker, Richard E, dkk (2010:201)
Gambar 7: Laporan Keuangan Konsolidasi
Sumber : Baker, Richard E, dkk (2010:202)

1. Modifikasi Kertas Kerja Konsolidasi


Apabila induk perusahaan atau anak perusahaan mencatat laba
komprehensif lainya, kertas kerja konsolidasi umumnya memasukkan
bagian tambahan untuk laba komprehensif lainnya. Bagian ini
memfasilitasi penghitungan jumlah laba komprehensif lainnya, jika ada
yang akan dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali, dan jumlah
akumulasi laba komprehensif lainnya yang akan dilaporkan dalam neraca
konsolidasi.
Untuk mengilustrasikan proses konsolidasi apabila anak perusahaan
melaporkan laba komprehensif lainnya, diasumsikan selama tahun 20X2
PT Anak membeli investasi yang diklasifikasikan sebagai tersedia menjadi
untuk dijual seharga 20.000.000. pada tanggal 31 Des 20X2, nilai wajar
dari efek meningkat menjadi 30.000.000. Selain pengaruh akuntansi untuk
investasi efek PT Anak tersebut, informasi laporan keuangan yang
dilaporkan oleh PT Induk dan PT Anak pada tanggal 31 Des 20X2.
a. Ayat Jurnal Penyesuaian yang Dicatat oleh Anak Perusahaan
(26) Investasi pada Efek Tersedia untuk dijual 10.000.000
Keuntungan Investasi belum Direalisasi 10.000.000
b. Ayat Jurnal Penyesuaian yang Dicatat oleh Induk Perusahaan
Tahun 20X2, PT Induk mencatat semua ayat jurnal (16) sampai (19)
sehubungan dengan investasinya di PT Anak seolah-olah anak
perusahaan tidak melaporkan laba komprehensif lainnya. Selain itu
pada tanggal 31 Desember 20X2, PT Induk secara terpisah mengakui
bagian proporsionalnya atas keuntungan belum direalisasi anak
perusahaan dari peningkatan nilai wajar efek tersedia untuk dijual.
(19a) Investasi pada Saham PT Anak 8.000.000
Laba Komprehensif lainnya dari anak perusahaan 8.000.000
Mencatat bagian proporsional PT Induk atas peningkatan wajar nilai
efek tersedia untuk dijual yang dimiliki anak perusahaan.
F. KONSOLIDASI DAN METODE BIAYA
Tidak semua induk perusahaan menggunakan metode ekuitas untuk
mencatat investasi pada anak perusahaan yang akan dikonsolidasi. Pemilihan
etode biaya atau metode ekuitas tidak mempunyai pengaruh terhadap laporan
keuangan konsolidasi. Hal ini terjadi karena saldo akun investasi, pendapatan
induk perusahaan dari anak perusahaa, dan akun-akun terkait akan dieliminasi
dalam penyusuna laporan keuangan.
1. Konsolidasi tahun penggabungan usaha
Untuk mengilustrasikan cara penyusunan laporan keuangan
konsolidasi jika induk perusahaan mencatat investasinya di anak
perusahaan menggunakan metode biaya, akan menggunakan asumsi
bahwa PT Induk membeli 80% saham biasa PT Anak pada tanggal 20X1
seharga 310.000.000. harga beli tersebut lebih tinggi 70.000.000 dari nilai
buku saham yang diakuisi. Dari total diferensial tersebut, 8.000.000 terkait
dengan tanah, 48.000.000 terkait dengan bangunan dan peralatan yang
mempunyai sisa umur 10 tahun dari tanggal penggabungan usaha,
4000.000 terkait dengan persediaan yang dijual, dan 10.000.000 terkait
dengan goodwill yang memiliki masa ekonomi 5 tahun.
Berikut ayat jurnal induk perusahaan- metode biaya
(35) Pendapatan dividen 24.000.000
Dividen diumumkan 24.000.000
(Mengeliminasi pendapatan dividen dari anak perusahaan)
(36) Pendapatan untuk kepemilikan 10.000.000
nonpengendali
Dividen diumumkan 6.000.000
Kepemilikan nonpengendali 4.000.000
(mengalokasikan laba ke kepemilikan nonpengendali)
(37) Saham biasa PT Anak 200.000.000
Saldo laba, 1 januari 100.000.000
Diferensial 70.000.000
Investasi pada saham PT Anak 310.000.000
Kepemilikan nonpengendali 60.000.000
(38) Harga Pokok Penjualan 4.000.000
Tanah 8.000.000
Bangunan dan Peralatan 48.000.000
Goodwill 10.000.000
Diferensial 70.000.000
(39) Beban penyusutan 4.800.000
Beban amortisasi 2.500.000
Akum. Penyusutan 4.800.000
Goodwill 2.500.000
(mengalokasikan diferensial pada tanggal akuisisi)
2. Konsolidasi tahun kedua kepemilikan
Perbedaaan konsolidasi antara akuntansi metode biaya dan akuntansi
metode ekuitas lebih terlihat di tahun kedua kepemilikan. Untuk melihat
ini, asumsi bahwa PT Induk memperoleh laba dari operasi terpisahnya
sebesar 160.000.000 selama tahun 20X2 dan membayar dividen sebesar
60.000.000 PT Anak melaporkan laba bersih sebesar 75.000.000 untuk
tahun 20X2 dan membayar dividen sebesar 40.000.000.
Berikut kertas kerja metode biaya untuk laporan keuangan konsolidasi,
tahun penggabungan usaha 80% pembelian di atas nilai buku
Ayat jurnal Induk Perusahaan Metode Biaya
Hanya terdapat satu ayat jurnal yang dicatat oleh induk perusahaan di
tahun 20X2 sehubungan dengan investasinya di anak perusahaan, yaitu:
(40) Kas 32.000.000
Pendpaatam dividen 32.000.000
(mencatat dividen dari PT Anak 40.000.000x80%)
3. Kertas kerja konsolidasi tahun kedua setelah penggabungan usaha
Dua ayat jurnal eliminasi pertama sama dengan yang digunakan pada
tahun pertama. Ayat jurnal (41) mengeliminasi pendapatan dividen dari
PT Anak sehubungan dengan investasi PT Induk
(41) Pendapatan Dividen 32.000.000
Dividen Diumumkan 32.000.000
(mengeliminasi pendapatan dividen dari anak perusahaan)
(42) Pendapatan untuk kepemilikan nonpengendali 15.000.000
Dividen diumumkan 8.000.000
Kepemilikan nonpengendali 7.000.000
(mengalokasikan laba ke kepemilikan minoritas)
(43) Saham Biasa PT Anak 200.000.000
Saldo laba, 1 jan 100.000.000
Diferensial 70.000.000
Investasi pada saham PT Anak 310.000.000
Kepemilikan nonpengendali 60.000.000
(Mengeliminasi saldo investasi pada tanggal akuisisi)
Laporan keuangan metode biaya

Gambar : Laporan Keuangan Konsolidasi Metode Biaya, Tahun Kedua Setelah


Penggabungan Usaha
Ayat jurnal kertas kerja yang lain diperlukan untuk memunculkan saldo yang tepat
untuk kepemilikan nonpengendali dalam neraca konsolidasi. Ayat jurnal tambahan
diperlukan untuk mengalokasikan ke pemegang saham nonpengendali bagiannya atas
peningkatan ekuitas pemegang saham anak perusahan yang terjadi antara tanggal
penggabungan usaha dan awal periode berjalan. Peningkatan tersebut dihitung
sebagai berikut:
Saldo laba PT Anak tanggal 1 jan 20X2 120.000.000
Saldo laba PT Anak saat akuisisi (100.000.00)
Laba yang tidak didistribusikan 20.000.000
Bagian kepemilikan nonpengendali ( x0,2 )
Kenaikan dialokasikan ke kepemilikan nonpengendali 4.000.000

Ayat jurnal yang diperlukan yaitu :


(44) Saldo Laba, 1 Januari 4.000.000
Kepemilikan nonpengendali 4.000.000
(45) Tanah 8.000.000
Bangunan dan peralatan 48.000.000
Goodwill 8.000.000
Saldo laba 1 jan 10.800.000
Diferensiasi 70.000.000
Akum. Penyusutan 4.800.000
(mengalokasikan sisa diferensial pada awal periode)
(46) beban penyusutan 4.800.000
Akum. Penyusutan 4.800.000
(47) Beban Amortisasi 2.000.000
Goodwill 2.000.000

Dalam metode biaya, induk perusahaan tidak mengakui amortisasi atau


penghapusbukuan diferensial dalam pembukuannya sendiri. Sebagai akibatnya, saldo
laba awal yang dilaporkan oleh induk perusahaan harus dikurangi
penghapusbukuankumulatif dari diferensialyang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasi pada periode-periode sebelumnya untuk mengembalikan saldonya sesuai
dengan saldo lab yang dilaporkan entitas konsolidasi tahun-tahun sebelumnya tidak
terbawa ke tahun berjalan.
Saldo laba konsolidasi
Saldo laba konsolidasi tanggal 1 Jan 20X2, diperoleh dari kertas kerja
konsolidasi dengan menggabungkan saldo laba induk perusahaan dan saldo laba anak
perusahaan debit dan kredit dari beberapa ayat jurnal eliminasi. Saldo laba 1 jan
20X1 sebesar 408.700.000 dihitung dengan cara yang sama dengan saldp 31
desember 20X1.
Saldo awal dari saldo laba anak perusahaan tidak di elminiasi sepenuhnya dalam
metode biaya karena saldo laba induk perusahaan tidak termasuk laba anak
perusahaan yang tidak didistribusikan sejak akuisisi. Sebagai akibatnya, sebagian dari
saldo laba anak perusahaan harus dipindahkan mendatar dan dimasukkan dalam
saldo laba konsolidasi.
DAFTAR PUSTAKA
Baker, Richard E, dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai