Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk
menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum,dan skripsi(tugas
akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi
dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada
mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa
berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh pakar
dalam bidang persoalan yang dipelajari.penyusunan laporan praktikum ditugaskan
kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan
menyusun laporan penelitian.
Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan
yangberbentuk tulisan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh
komunitas keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati. Dalam
karya tulis ilmiah cirri-ciri keilmiahan dari suatu karya harus dapat
diertanggungjawabkan secara empiris dan obejektif. Teknik penulisan ilmiah serta
teknik notasi dengan menyebutkan sumber pengetahuan ilmiah yang digunakan
dalam penulisan. Enulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan
benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diindenfikasikan mana yang merupakan
subjek dan predikat serta hubungan apa antara subjek dan predikat kemungkinan
besar merupakan informasi yang tidak jelas. Penggunaan kata-kata yang sesuai
dengan pesan apa yang harus disampaikannya.
Karangan ilmiah menurut Brotowijoyo dalam Arifin (1985 : 8-9) adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar.
Penelitian menurut sekaran (2003) didefinisikan sebagai upaya yang
terorganisir dan sistematis untuk menginvestigasi masalah spesifik yang
membutuhkan suatu solusi. Penulis lainnya mendefinisikan penelitian sebagai
sebuah proses investigasi ilmiah terhadaoa sebuah masalah yang dilakukan seca
terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat krital dan

3
objektif yang memiliki tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas
satu atau beberapa masalah yang diteliti. Hasil dari penelitian tersebut digunakan
dalam karya tulis ilmiah.

1.2 Tujuan penulisan


Dengan adanya penulisan makalah ini, mahasiswa dapat mengetahui karya
tulis ilmiah dan cara penulisan serta membuat karya tulis ilmiah yang baik dan
benar. Sehingga karya tulis ilmiah tersebut tertulis secara sistematis.

1.3 Sistematika penulisan


BAB I terdidi dari pendahulaun, latar belakang, tujuan penulisan,
sistematika penulisan. BAB II terdiri dari pembahasan penulisan karya tulis
ilmiah. BAB III terdiri dari penutup, kesimpulan, dan saran.

4
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian karya ilmiah
Karangan ilmiah menurut Brotowijoyo dalam Arifin (1985 : 8-9) adalah
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar.
Penelitian menurut sekaran (2003) didefinisikan sebagai upaya yang
terorganisir dan sistematis untuk menginvestigasi masalah spesifik yang
membutuhkan suatu solusi. Penulis lainnya mendefinisikan penelitian sebagai
sebuah proses investigasi ilmiah terhadaoa sebuah masalah yang dilakukan seca
terorganisir, sistematik, berdasarkan pada data yang terpercaya, bersifat krital dan
objektif yang memiliki tujuan untuk menemukan jawaban atau pemecahan atas
satu atau beberapa masalah yang diteliti. Hasil dari penelitian tersebut digunakan
dalam karya tulis ilmiah.
Karya tulis ilmiah atau tulisan akademik atau tulisan argumentasi merupakan
gabungan narasi, deskripsi, dan eksposisi yang penulisnya didasarkan pada suatu
penalaran atau logika tertentu, didukung bukti (evidence),dan disertai dengan
argument. Penalaran atau logika hubungan dengan kebenaran premis yang
digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Tulisan argumentasi bertujuan
untuk mengubah sikap dan pendapat orang lain dengan menggunakan prinsip-
prinsip logika sebagai alat bantu utama.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat
argumentasi :
1. Mendasarkan pada fakta/informasi, biktu, dan konstelasi factual/informasi
2. Memepertimbangkan pandangan-pandangan atau pendapat-pendapat yang
bertentangan
3. Mengemukakan pokok persoalan dengan jelas
4. Menyelidiki persyaratan-persyaratan yang masih diperlukan
5. Mengandung kebenaran
6. Menghindari penggunaan istilah yang dapat menimbulkan prasangka

5
7. Memberikan batasan pada istilah yang dapat menimbulkan
ketidaksepakatan.

1.2 Jenis-jenis karya tulis ilmiah


Ada empat jenis karya tulis ilmiah sebagai berikut :

1. Makalah
Makalah merupakan naskah akademik yang sistematis dan utuh yang
berupa garis-garis besar (outline) mengenai suatu masalah tertentu,dan ditulis
dengan pendekatan satu atau lebih disiplin keilmuan tertentu, baik itu
menguraikan pendapat, gagasan maupun pembahasan dalam rangka
pemecahan masalah tersebut. Makalah adalah suatu karya tuis ilmiah yang
disusun oleh seseorang atau kelompok untuk membahas pokok bahasan
tertentu.
Secara umum tujuan penulisan makalah adalah untuk kepentingan
penyajian hasil penelitian atau gagasan pemikiran dalam suatu diskusi. Oleh
karena itu, makalah umumnya ditulis secara singkat ringkas tanpa bab-bab.

2. Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan para akademis
(mahasiswa) dalam kaitan dengan pembelajaran dan pendidikannya.

3. Artikel ilmiah
Artikel ilmiah adalah sebutan khusus untuk makalah yang mengalamu
variasi dan adaptasi tertentu, yang dipublikasi melalui suatu jurnal ilmiah atau
penerbitan khusus, tanpa meninggalkan prinsip dari struktur, format,
sistematika, dan isi makalah ilmiah.
Jadi, artikel merupakan karya tulis yang dimuat dalam majalah ilmiah.
Majalah imiah dapat dibedakan menjadi empat jenis, yakni ;
a. Majalah yang belum terdaftar secara nasional

6
b. Majalah yang sudah terdaftar di LIPI dan mempunyai ISSN
(international standard series number)
c. Terakreditasi secara internasional.

Artikel yang termuat dalam majalah tersebut semakin tinggi semakin


besar angka kreditnya. Artikel bukan hanya sekedar opini, tetapi harus
didukung oleh data dan atau teori-teori. Oleh karena itu, bahan tulisan
artikel umumnya berasal dari ringkasan penelitian (summary) dan atau
makalah. Artikel ilmiah ini ditulis secara ringkas dan berisi hal-hal penting.
Karena ringkas, maka ia tidak memiliki bab-bab. Artikel ilmiah dapat
berupa hasil penelitian atau gagasan konseptual.

4. Buku
Buku merupakan karya tulis yang dapat berupa modul, buku
pelajaran,diktat, maupun karya terjemahan. Sebagai karya ilmiah, menarik
dan mudan dipahami oleh pembaca serta bermanfaat untuk memcahka
masalah kehidupan masyarakat dalam arti yang luas.

1.2.1 Makalah
Makalah merupakan naskah akademik yang sistematis dan utuh yang
berupa garis-garis besar (outline) mengenai suatu masalah tertentu,dan ditulis
dengan pendekatan satu atau lebih disiplin keilmuan tertentu, baik itu
menguraikan pendapat, gagasan maupun pembahasan dalam rangka pemecahan
masalah tersebut. Makalah adalah suatu karya tuis ilmiah yang disusun oleh
seseorang atau kelompok untuk membahas pokok bahasan tertentu.
Secara umum tujuan penulisan makalah adalah untuk kepentingan
penyajian hasil penelitian atau gagasan pemikiran dalam suatu diskusi. Oleh
karena itu, makalah umumnya ditulis secara singkat ringkas tanpa bab-bab.
Sistematika penulisan makalah :
a. BAB I meliputi pendahuluan
b. BAB II meliputi landasan teori

7
c. BAB III meliputi penyajian metode dan pembahasan
d. BAB IV meliputi kesimpulan dan saran
e. Daftar pustaka.
1.2.2 Laporan penelitian
Laporan penelitian merupakan jenis karangan ilmiah yang
mendeskripsikan argument ilmiah dari suatu penelitian atau kajian. Skripsi, tesis,
dan disertasi juga merupakan laporan penelitian. Namun ketiganya merupakan
laporan penelitian untuk kepentingan penyelesaian studi sehingga elemen-
elemen pelengkap dari laporan ini mengikuti suatu ketentuan di suatu institusi
pendidikan. Laporan penelitian dari suatu kegiatan penelitian atau kajian disusun
sebagai karangan ilmiah. Namun, bentuk laporan yang disusun oleh peneliti
terdiri dari dua versi, yaitu laporan lengkap dan rangkuman eksekutif.
Rangkuman eksekutif merupakan bentuk singkat dari laporan penelitian
yang dilakukan. Bagian-bagian yang disajikan dalam tulisan jenis ini adalah
sajian permasalahan utama, landasan teori utama yang digunakan metodologi
penelitian yang dipakai, pembahasan secara singkat, simpulan, dan rekomendasi.
Jenis tulisan ini biasanya diperuntukkan bagi pengambil kebijakan dalam
memahami hasil penelitian.

1.3 Penentuan topik dan judul


Pada karya ilmiah, topik adalah hal paling dasar yang harus ditentukan
terlebih dahulu. Menentukan topik tidak bisa asal-asalan, ada beberapa hal yang
harus diperhatkan yaitu :
a. Sesuai dengan prodi/bidang ilmu yang kita tekuni
b. Menarik, utamanya bagi peneliti itu sendiri
c. Problematic, harus dapat menyelesaikan suatu permasalahan, baik yang
diperkirakan akan masalah ataupun sudah menjadi masalah. Masalah
tidaklah selalu negatife, bisa jadi masalah bersifat positif.
d. Mengandung pengetahuan dasar, karena topic bersifat mendasar.
e. Terbatas, walaupun bersifat dasar dan umum, topik haruslah tetap terbatas
akan suatu bidang tertentu.

8
f. Memperhatikan proses pengumpulan data.
g. Bermanfaat.

Judul memiliki sifat lebih spesifik dibandingkan topik, perubahan dari temake
judul cukup ditambahkan keterangan seperti tempat, metode penelitian, dll.

1.4 Penggunaan bahasa dan aspek penalaran


Ragam bahasa merupakan variasi penggunaan bahasa. Ragam bahasa dapat
dibedakan berdasar pada pokok pembicaraan, media yang digunakan, dan
hubungan antara komunikator dengan komunikan. Selanjutnya dalam tulisan ini
hanya akan dibahas ragam bahasa dari sudut media yang digunakan, yakni ragam
bahasa tulis dan dari sudut hubungan antara komunikator dan komunikan.
Dilihat dari hubungan komunikator dan komunikan, perbedaan ragam bahsa
tulis dan ragam bahsa lisan ada dua macam. Pertama hubungan dengan
peristiwanya, yakni bila digunakan ragam tulis pertisipan tidak berhadapan secara
lansung. Akibatnya bahasa yang digunakan dalam bahasa lisan seperti isyarat,
pandangan dan anggukan tidak dapat digunakan. Itulah sebabnya mengapa ragam
tulis lebih cermat. Pada ragam tulis, fungsi subjek, predikat, objek dan keterangan
serta hubungan antar fungsi itu harus nyata. Pada ragam lisan pertisipan pada
umunya bersemuka sehingga fungsi-fungsi itu kadang terabaikan. Meskipun
demikian, mereka dapat saling memahami maksud yang dikemukakan karena
dibantu dengan unsur paralinguistic. Orang yang halus rasa bahasanya sada bahwa
kalimat ragam tulis berbeda dengan ragam ujaran. Oleh Karena itu, sepatutnya
mereka berhati-hati dan berusaha agar kalimat yang ditulis ringkas dan jelas.
Bentuk akhir ragam tulis tidak jarang merupakan hasil beberapa kali
penyuntingan.

1.5 Sistematika penyajian


Sistematika penyajian yang dibahas dalam bagian ini adalah tata cara
penyajian subjudul serta tata cara menandai peringkat masing-masing subjdul

9
(pemonoran/numbering). Sistematika penyajian yang sama berlaku karya tulis dan
makalah.
Penyajian subjudul untuk skripsi dan makalah mengikuti sistematika dan jenis
huruf yang berbeda sebagai berikut :
1. Peringkat 1, ditulis dengan huruf kapital semua, dan diletakkan
ditengah.
2. Peringkat 2, ditunjukkan dengan urutan huruf capital (A,B,C dan
seterusnya) memakai titik dan ditulis dengan huruf capital pada huruf
pertama setiap kata serta ditebalkan (bold).
3. Peringkat 3, ditunjukka dengan urutan angka (1,2,3 dan seterusnya)
memakai titik dan ditulis dengan huruf capital pada huruf pertama
setiap kata ditebalkan (bold), dimulai lurus dengan kata pertama
subjudul pada peringkat 2.
4. Peringkat 4, ditunjukkan dengan urutan huruf kecil (a,b,c dan
seterusnya) memakai titik dan ditulis dengan huruf kapital pada huruf
pertama pada setiap kata serta ditebalkan (bold), dimulai lurus dengan
kata pertama subjudul pada peringkat 3.
5. Peringkat 5, ditunjukkan dengan urutan angka (1,2,3, dan seterusnya)
memakai kurung (kurung tutup) tanpa titik dan ditulis dengan huruf
capital pada huruf pertama setiap kata serta ditebalkan (bold), dimulai
lurus dengan subjudul pada peringkat 4.
6. Peringkat 6, ditunjukkan dengan urutan huruf (a,b,c dan seterusnya)
memakai 2 kurung (kurung buka tutup) tanpa titik dan ditulis dengan
huruf kapital pada huruf pertama setiap kata serta ditebalkan (bold),
dimulai lurus dengan subjudul pada peringkat 5.

1.5.1 Abstrak
Dalam makalah ilmiah artikel atau laporan penelitian, abstrak adalah
bagian paling penting untuk pembaca agar dapat dengan mudah mengidentidikasi
isi dasar dokumen secara cepat dan akurat. Dengan menggunakan abstrak,
memungkinkan pembaca untuk menentukan relevansi dari dokumen tersebut

10
dengan kepentingan mereka, dan untuk selanjutnya memutuskan harus membaca
dokumen tersebut atau tidak secara keseluruhan. Dengan demikian, masing-
masing makalah ilmiah wajib disertai denngan abstrak. Namun, tidak mudah
untuk menulis ringkasan singkat dari keseluruhan kandungan dokumen dalam
kalimat yang mampu mewakili keseluruhan isi dokumen dengan jelas. Selain itu,
tidak semua penulis tampaknya tahu apa isi abstrak dan akibatnya meletakkan
apapun yang dipandang penting olehnya. Oleh karena itu, banyak abstrak
dokumen kehilangan umpan makna disebabkan oleh tidak adanya bagian yang
paling penting tentang informasi yang harus ada. Tulisan ini adalah untuk
menjelaskan apa yang menjadi kewajiban kandungan setiap abstrak suatu
dokumen ilmiah.

1.5.2 Kata pengantar


Kata pengantar merupakan halaman yang berisi ucapan-ucapan dari si
penulis atas selesainya penulisan karya tulis tersebut. Dalam kata pengantar harus
mengandung beberapa unsure, diantaranya : berisi ucapan syujur tahun yang maha
Esa, penjelasan mengenai adanya tugas penulisan kary ailmiah, penjelasan tentang
pelaksanaan penulisan karya ilmiah, penjelasan adanya bantuan, bimbinganm dan
arahan dari pihak-pihak yang dianggap membantu. Seperti kepada seseorang,
sekelompok orang, atau organisasi/lembaga, ucapan terima kasih kepada
seseorang/lembang yang membantu, penyebutan nama kota, tanggan, bulan,
tahun, dan nama lengkap penulis, tanpa dibubuhin tandang tangan, harapan
penulisan atas karangan tersebut, dan manfaat bagi pembaca serta kesediaan
menerima kritik dan saran.

1.5.3 Daftar isi


Daftar isi adalah bagian perlengkapan pendahuluan yang memuat garis
besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh dari judul sampai
dengan riwayat hidup penulis sebagaimanan lazimnya sebuah knvensi naskah
karangan ilmiah. Daftar isis berfungsi untuk merujuk halaman jududl bab, subbab,
dan unsure-unsur perlengkapan dari sebuah buku yang bersangkutan.

11
Daftar isi disusun secara kosisten, baik penomoran, penulisam, maupun
tata letak judul babdan subbab. Konsisten ini dipengaruhi oleh bentuk yang
digunakan. Jika menggunakan angka decimal, angka pertama nomor BAB I pada
baris pertama harus diikuti secara lurus dengan angka pertama nomor BAB II,
BAB III,dan seterusnya.

1.5.4 Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bab pertama dari karya tulis yang berisi jawaban
apa dan mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Bagian ini memberikan gambaran
mengenai topik penelitian yang hendak disajikan. Oleh karena itu, pada bab
pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, dan tujuan
penelitian.

1.5.5 Isi
Bagian isi ialah bagian inti dalam karya ilmiah yang meliputi bab
pendahuluan, bab landasan teoritis, bab objek lokasi penelitian (khusus praktik
kerja), bab pembahasan (analisis data), dam bab penutup. Dengan kata lain,
bagian isi merupakan penelitian isi penulisan.

1.5.6 Penutup
Penutup merupakan bagian terakhir dari sistematika penulisan karya ilmiah
yang memuat:
1. Kasimpulan yaitu yang berisi ringkasan secara garis besar dari hasil
penelitian yang diteliti.
2. Saran ialah yang berisi masukan atau pendapat dari hasil penulisan karya
ilmiah demi kesempurnaan suatu penulisan.
3. Daftar pustaka, berisi tentang referensi-referensi yang digunakan penulisa
sebagai bahan dasar penulisan karya ilmiah. Biasanya dari buku ataupun
website.
4. Lampiran-lampiran.

12
1.5.7 Daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan salah satu yang harus ada dalam penulisan
karya tulis ilmiah.Ddengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa menggetahui
sumber acuan yang menjadi landasan dalam pengkajian.
Salah satu yang harus ada (mutlak) dalam penulisan karangan ilmiah
adalah adanya sumber acuan dan daftar pustaka. Dengan adanya daftar pusataka,
pembaca bsa mengetahui sumber acuan yang menjadi landasan dalam pengkajian.
Teknik dan cara penulisan daftar pustaka akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya.

1.6 Teknik pengutipan dan peyususnan dafatar pustaka


a. Teknik Pengutipan
Pengutipan berasal dari kata “kutip” turunan dari kata “mengutip”
yang berarti mengambil perkataan atau kalimat dari buku dan sebagainya,
mengumpulkan dari berbagai sumber. Sedangkan “kutipan” dalam bidang
linguistic berarti pengambilalihan satu kalimat atau lebih dari karya
tulislain untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argument dalam tulisan
sendiri. Dengan demikian, pengutipan dapat diartikan sebagai proses, cara
mengutip, sebuah atau beberapa pendapat dari sumber lain untuk
digunakan sebagai pendukung sebuah tulisan.
b. Penyusunan Daftar Rujukan/Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah tulisan yang tersusun akhir sebuah karya ilmiah
yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit dan
tahun terbit sebagai sumber atau rujukan seorang penulis. Daftar pustaka
ada pada semua jenis karya tulis ilmiah seperti buku, skripsi, makalah,
artikel dan sebagainya.

1.6.1 Penulisan catatan pustaka dan penyusunan daftar pustaka


Penulisan daftar pustaka memiliki cara yang baku tetapi tidak mengikat,
karena setiap sumber atau karya tulis yang digunakan biasanya beragam. Aturan
yang biasanya digunakan sebagia berikut:

13
1. Disusun berdasarkan urutan abjad berturut-turut dari atas kebawah.
2. Susunannya tidak menggunakan urutan angka dan huruf.
3. Jarak penyusunan antara sumber yang satu dengan yang lain
biasanya menggunakan jarak spasi.
Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengukuti
salah satu dari tiga sistem berikut:
1. Nama dan tahun daftar pustaka disusun secara abjad berdasarkan
nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah
dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbit.
2. Kombinasi abjad dan nomor, pada sistem ini cara penunjukannya
dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan
nomor pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
3. Sistem nomor, kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan
susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada
naskah dan tidak menurut abjad.

1.6.1.1 Teknik pengutipan


Teknik pengutipan dibagi dua antara lain:
1. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah kutipan dengan mengambil pendapat/uraian
dari buku sumber lain yang penyajiannya dnegan bahasa sendiri.
Cotoh: sehingga ada tiga kategori pemberian barang dan jasa menurut
hubungannya yaitu barang komplementer, barang substitusi, dan barang bebas.

2. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah kutipan dari buku tulis yang harus sama dengan
aslinya baik dengan susunan kata-katanya maupun tanda bacanya. Kutipan
yang panjangnya lima baris lebih, diketik berspasi satu dengan mengosongkan
lima ketik dari garis batas/margin sebelah kiri dengan tidak diberi tanda kutip.
Contoh: menurut Sumarto, dalam bukunya berjudul perpajakan (2016:46),
yang dimaksud dengan objek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan

14
kemampuan ekonomis diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal
dari Indonesia maupun dari Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak
bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun.

1.6.1.2 Penyusunan daftar rujukan


Daftar rujukan disebut juga daftar pustaka (bibliografi). Daftar rujukan
adalah daftar buku, majalah, jurnal, surat kabar, atau jenis rujukan/bacaab lainnya
yang digunakan sebagai acuan dalam pembahasan, pengumpulan data,
ataupenyusunan karya ilmiah. Dalam daftar rujukan hanya dimuat jenis bacaan
yang pernah dikutip, baik secara lansung maupunsecara tidak lansung, dan
kutipannya tertera dalam teks karya ilmiah itu.
Daftar rujukan adalah daftar alphabetis yang memuat nama pengarang,
tahun penerbit, judul buku, data publikasi, kota tempat buku tersebut diterbitkan,
dan nama penerbit. Dalam penyusunan setiap bagian itu, kecuali tempat terbit
diakhiri oleh tanda titik. Di belakang kota tempat buku itu diterbitkan diberikan
tanda titik dua. Jika bahan bacaan tidak diketahui nama pengarangnya,
lembaga/badan yang menerbitkan bacaan itu digunakan sebagai pengganti nama
pengarang. Urutan bacaan dalm daftar rujukan perlu diberi nomor.

1.6.1.3 Gaya selikung atau format penulisan


Gaya selikung adalah pedoman, cara, atau gaya penulisan yang berlaku
dilingkungan sebuah media. Dengan adanya gaya selikung ini, wartawan akan
“kompak” dalam penggunaan ejaan, kalimat, dan penulisan sebuah kata.

15
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan, karya ilmiah
adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya.Karya ilmiah juga biasa juga
dikenal sebuah karangan yang disajikan secara fakta dan ditulis dengan baik
dan benar.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah adalah untuk menyampaikan
gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam
suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu
pengetahuan/hasil penelitian.
Dalam penulisan ilmiah sipenulis harus mengikuti aturan dan prosedur
yang berlaku dalam proses pembuatannya, serta tersusun secara sistematis,
logis dan actual. Tulisan ilmiah disajikan dalam bentuk ilmiah, objektif,
menggunakan bahasa baku, lugas dan jelas.

16

Anda mungkin juga menyukai