Anda di halaman 1dari 3

Cendawan Penicillium sp memiliki karaktesistik morfologi yaitu, konidiofor

muncul dari miselium secara tunggal atau kurang sering di synnemata, bercabang
di dekat puncak, penisilin, berakhir dengan phialides; konidia (phialospores)
hialin atau berwarna cerah dalam massa, terdiri dari 1-sel, sebagian besar
berbentuk bulat atau bulat telur, dalam rantai basipetal kering. Menurut Pitt ( 1979
) menyebutkan bahwa untuk species Penicillium, konidiofor sederhana atau
bercabang, metula, phialides, dan konidia diamati. Penampilan kepala spora
seperti kuas; dan kepala spora disebut penicillus yang dalam bahasa latin berarti
kuas.

1. Alternaria sp
Setelah hasil Washing Test diamati menggunakan mikroskop kompon
ditemukan cendawan Alternaria sp dengan karakteristik seperti bentuk konidianya
bulat dan bagian ujungnya lonjong, memiliki septet, warna konidianya cokelat.
Karakteristik dari cendawan ini sesuai dengan literatur ( Mathur dan Kongsdal,
2003 ) yang mengatakan bahwa cendawan ini memiliki konidia yang beraneka
ragam mulai dari lonjong, silindris, seperti buah pir. Ukuran septatnya ada yang
melintang, memanjang hingga miring. Total panjang konidia ini mencapai 10 – 71
nm dan memiliki warna cokelat terang hingga cokelat gelap.

2. Rhizoctonia solani
Jamur R. solani memiliki ciri-ciri: tidak membentuk konidia, hifa muda
tidak berwarna, hifa dewasa berwarna putih, hingga coklat kehitaman, panjang
hifa 8-12 µm, memiliki septa. Hifa biasanya membentuk percabangan dengan
sudut 90°. Kumpulan hifa membentuk sklerotia yang mengumpul terpusat pada
satu titik dan menyebar dikoloni. Pembentukan sklerotia dirangsang oleh faktor
peningkatan suhu (Agrios, 2004; Garcia et al., 2006).

3. Aspergillus flavus
Pada saat diamati dengan menggunakan mikroskop stereo terlihat warna
dari koloni Aspergillus flavus ini berwarna kuning muda, kuning tua dan hijau
dan saat pengamatan dengan mikroskop kompon terlihat konidia berbentuk bulat.
Menurut Wangge et al ( 2012 ), spesies A. flavus secara mikroskopis memiliki ciri
koloni yang pada saat muda berwarna putih dan akan berubah menjadi berwarna
hijau kekuningan setelah membentuk konidia. Secara mikroskopis ciri dari badan
buah A. flavus adalah vesikula berbentuk bulat hingga semi bulat dan konidia
berbentuk bulat hingga semi bulat ( Amalia, 2013 ) juga menyatakan bahwa A.
flavus memiliki koloni yang berwarna kuning, hijau, abu – abu hingga kehitaman.

2. Aspergillus fumigatus

Identifikasi A. fumigatus terutama didasarkan pada morfologi konidia dan


konidiofor. Cendawan ini ditandai dengan konidia echinulate hijau, berdiameter
2,5 hingga 3 μm, diproduksi dalam rantai secara basipetal dari phialides
kehijauan, 6 hingga 8 berukuran 2 hingga 3 μm. Beberapa isolat A. fumigatus
tidak berpigmen dan menghasilkan konidia putih ( Sarfati, J., et al ). Rantai
konidia ditanggung langsung pada vesikel klavat luas (berdiameter 20 hingga 30
μm) tanpa adanya metula. Tidak ada tahap seksual yang diketahui untuk spesies
ini. A. fumigatus adalah penanam cepat; ukuran koloni dapat mencapai 4 ± 1 cm
dalam seminggu ketika ditanam pada agar Czapek-Dox pada 25 ° C ( Raper K.
B., Fennell D.I.,1965 ). A. fumigatus adalah spesies termofilik, dengan
pertumbuhan terjadi pada suhu setinggi 55 ° C dan bertahan hidup pada suhu
hingga 70 ° C ( Haines J. (1995), Kwon-Chung K. J., Bennett J. E. (1992),
Raper K. B., Fennell D.I.,(1965), Samson R. A., Van Reenen-Hoekstra E. S.
(1988)).

Anda mungkin juga menyukai