Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI DIET BAGI PASIEN GAGAL JANTUNG PADA LANSIA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Keperawatan Mata Kuliah Gerontik

Disusun oleh :
AKMAL ZAKI ASADUDDIN
A11601235

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2019
Satuan Acara Penyuluhan
Pencegahan Jatuh Pada Lansia Ny. K

Topik : Gagal Jantung Pada Lansia


Sub Topik : Terapi Diet bagi Pasien Gagal Jantung
Sasaran : Lansia Tn. M
Tempat : Petanahan, Kebumen
Hari/tgl : Jumat, 25 April 2019
Waktu : 10.00 - selesai
Penyuluh : Akmal Zaki Asaduddin

A. LATAR BELAKANG

Penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian secara global.


Di dunia 17,5 juta orang meninggal akibat gangguan kardiovaskular atau 31 %
mewakili dari seluruh kematian secara global (WHO, 2016). Benua Asia
menduduki tempat tertinggi kematian akibat penyakit kardiovaskuler dengan
jumlah 712,1 jiwa, Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Filipina dengan
jumlah kematian 371,0 jiwa (WHO, 2014).

Berdasarkan diagnosis dokter prevalensi penyakit gagal jantung kongestif


di Indonesia yaitu 0,13 % atau sekitar 229,696 orang. Jumlah penderita penyakit
gagal jantung kongestif terbanyak terdapat diprovinsi Jawa Timur sebanyak
54,826 orang (0,19 %) sedangkan Provinsi Jawa Tengah berada diurutan ketiga
untuk penderita gagal jantung kongestif dengan jumlah sebanyak 43,361 orang
(0,18%) (Riskesdes, 2013). Dan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro klaten pada
bulan Januari-mei 2016 penderita kardiovaskuler sebanyak 5313 kasus (Arsip
rekam medis, 2016), jumlah kejadian penderita gagal jantung di RSUP Dr.
Soeradji Tirtonegoro Klaten dari bulan Januari-mei sebanyak 239 kasus.

Penyebab umum gagal jantung kongestif adalah rusaknya atau massa otot
jantung yang berkurang karena iskemi akut atau kronik, peningkatan resistensi
vaskuler karena hipertensi, atau karena takiaritmia (misalnya fi brilasi atrial).
Dewasa ini studi epidemiologi menunjukkan bahwa sekitar setengah pasien gagal
jantung kongestif memiliki fraksi ejeksi (ejection fraction, EF) ventrikel kiri yang
baik (EF 40-50%), sehingga tidak lagi dipikirkan bahwa gagal jantung kongestif
secara primer terjadi akibat penurunan fraksi ejeksi ventikel kiri (Ervinaria, 2014).

Faktor resiko yang menjadi pemicu tingginya angka penderita


kardiovaskuler adalah diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas, merokok, dan
minum-minuman yang beralkohol untuk jangka waktu yang lama. Pentingnya
pola makan yang baik bagi pasien gagal jantung kongestif sebagaimana dilakukan
dalam penelitian Marcia (2016) yang meneliti upaya meningkatkan kualitas hidup
pada pasien gagal jantung kongestif. Penelitian ini menunjukkan bahwa langkah-
langkah yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gagal jantung
meliputi, monitoring perilaku di rumah baik pola makan dan aktivitas fisik,
peningkatan self care pasen, dan pemeriksaan kesehatan dengan rutin.

Pola makan yang baik pada pasien penyakit jantung merupakan hal yang
sangat penting. Namun dalam kenyataannya pola makan pada pasien gagal
jantung kongestif belum dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kendala utama
penanganan diet penderita kardiovaskuler adalah kejenuhan atau ketidakpatuhan
dalam menjalankan diet. Kepatuhan diet dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan,
pendidikan, sosial ekonomi, dan dukungan keluarga (Pradono, 2005).

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit, Tn. T dan
keluarga dapat memahami terapi diet gagal jantung.
2. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti proses penyuluhan 1 x 20 menit dapat:

1. Menjelaskan tujuan terapi diet


2. Menjelaskan makanan yang dianjurkan bagi pasien gagal jantung
3. Menjelaskan makanan yang tidak dianjurkan bagi pasien gagal jantung
C. RENCANA KEGIATAN
1. Nama Kegiatan : Penyuluhan Diet CHF Pada Lansia
2. Waktu dan tempat : Pukul 10.00 WIB/ Rumah Tn. M
3. Sasaran : Lansia Kakek M
4. Alat dan Media :
a. Leaflet
b. Lembar balik
5. Materi : Terlampir
6. Metode : Ceramah dan diskusi
7. Susunan Acara :
a. Proses Kegiatan

No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien Waktu


1. Pendahuluan: 2 menit
a. Menyampaikan salam a. Membalas salam
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan dengan
c. Menjelaskan tujuan aktif
d. Menyampaikan kontrak c. Mendengarkan dan
waktu memberikan respon
e. Apersepsi
2. Penjelasan Materi
1. Pengertian CHF a. Mendengarkan, 15 menit
2. Penyebab CHF pada lansia memperhatikan
3. Menjelaskan makanan yang b. Menanyakan hal-hal yang
dianjurkan bagi pasien gagal belum jelas
jantung
4. Menjelaskan makanan yang
tidak dianjurkan bagi pasien
gagal jantung
3. Evaluasi 2 menit
a. Mengevaluasi penerimaan a. Menjawab pertanyaan
informasi b. Mendemonstrasikan
b. Memberikan pertanyaan kembali tentang cara
lisan pembuatan larutan jeruk
nipis kecap
4. Penutup 1 menit
a. Menyimpulkan hasil a. Aktif bersama dalam
penyuluhan menyimpulkan.
b. Memberikan salam b. Membalas salam
Total Waktu 20 menit
b. Setting Tempat

Keterangan:
Penyuluh dan peserta dalam
penyuluhan duduk berhadapan.

= Penyaji

8. Kriteria Evaluasi = Lansia Tn. M


a. Evaluasi Struktur
1) Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap, disiapkan
minimal 15 menit sebelum penyuluhan dan dapat digunakan dalam
penyuluhan, yaitu : leaflet.
2) Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan disampaikan melalui
leaflet . Materi dan media sudah disiapkan minimal dua hari sebelum
penyuluhan.
3) Persiapan Peserta
Penyuluh sudah mengontrak waktu dengan sasaran yang akan
diberikan penyuluhan sehari sebelum penyuluhan dilakukan.
4) Persiapan Tempat
Tempat yang akan dipakai untuk melaksanakan penyuluhan sudah
siap dengan baik minimal 15 menit sebelum penyuluhan dimulai.
5) Persiapan Pertanyaan
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada sasaran sudah
dipersiapkan ketika penyusunan materi.
b. Evaluasi Proses
Lansia Tn. M dapat menyimak penyuluhan sampai selesai.
c. Evaluasi Hasil
1) Jangka Pendek
a) Lansia Tn. M mampu menjelaskan dengan benar pengertian
CHF
b) Lansia Tn. M mampu menyebutkan dengan benar Penyebab
CHF
c) Lansia Tn. M mampu menyebutkan dengan benar makanan yang
dianjurkan bagi pasien gagal jantung
d) Lansia Ny. K mampu menyebutkan dengan benar makanan yang
tidak dianjurkan bagi pasien gagal jantung
Lampiran Materi
A. Pengertian Penyakit
 Gagal jantung sering disebut dengan gagal jantung kongestif adalah
ketidakmampuan jantunguntuk memompakan darah yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. Istilah gagal
jantung kongestif sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan
kanan ( Brunner & Suddarth, 2002).
 Congestive Heart Failure (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa
kelainan fungsi jantung sehingga jantung tidak mampu memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan/atau kemampuannya
hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal
(Mansjoer, 2001).
 Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan jaringan akan oksigen dan
nutrisi (Smeltzer & Bare, 2001).

B. Diet penyakit jantung


1. Tujuan Diet
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memeberatkan kerja jantung.
b. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
c. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.

2. Makanan yang dianjurkan


a. Konsumsi buah dan sayuran
Simpanlah buah dalam lemari es, lemari makan atau laci mobil
anda,khususnya buah yang dapat di makan bersama kulitnya seperti
apel,jambu,belimbing.
b. Lalapan.
Sering memakan lalapan atau tambahkan sayuran seperti
tomat,ketimun,bawang bomby,selada pada hamburger/sandwich yang
anda makan. Buatlah minuman dari rumput laut, kolang-kaling, selasih,
cincau, dll. Tanpa menggunakan sirup yang berlebihan (kalau
perlu,gunakan sirup diet seperti Tropikana Slim). ingat konsumsi secara
berlebihan gula pasir (sirup,softdrink) dan bahkan pula gula diet yang
mengandung fruktosa dapat meningkatkan kadar trigliserida.
c. Roti / Roti Gandum.
d. Makan makanan sereal berserat tinggi seperti havermout pada waktu
sarapan.
e. Ganti daging merah dengan daging putih seperti ayam kampong.
Jangan mengonsumsi bagian kepala,ekor,dan kulit. Kaldu ayam yang
berminyak sebaiknya disaring dengan menggunakan saringan halus yang
kalau perlu alasnya bisa di lapisi dengan kapas steril untuk menahan
minyak tersebut.
f. Jangan menggoreng makanan dengan banyak minyak atau dengan
jelantah.minyak tak-jenuh seperti minyak jagung atau kedelai akan
berubah menjadi minyak jenuh jika dimasak dengan panas yang tinggi
atau jika dipakai berkali-kali untuk menggoreng. Gunakan minyak dalam
jumlah sedikit sekali pakai (misalnya,satu sendok minyak untuk
menumis). Kalau dapat,pilih minyak tak-jenuh tunggal seperti minyak
zaitun dan minyak kacang yang di konsumsi sebagai dressing salad atau
steak.
g. ikan yang kaya akan asam lemak omega-3.
h. Gunakan susu skim,susu kedelai,atau yogurt non-fat dari pada susu
fullcream.
i. Gunakan bumbu kacang/mete yang disangrai (jangan digoreng dengan
minyak) jika anda ingin membuat gado-gado.
j. Lebih baik gunakan bumbu seperti kunyit, bawang putih,dll. Untuk
memepes ikan dari pada menggorengnya dengan mentega atau
margarine.
k. Bagilah makanan sehari menjadi 5 hingga 6 kali makan dengan porsi
kecil.
l. Diet rendah sisa / serat ikan yang kaya akan asam lemak omega-3.
m. Gunakan susu skim,susu kedelai,atau yogurt non-fat dari pada susu
fullcream.
n. Gunakan bumbu kacang/mete yang disangrai (jangan digoreng dengan
minyak) jika anda ingin membuat gado-gado.
o. Lebih baik gunakan bumbu seperti kunyit, bawang putih,dll. Untuk
memepes ikan dari pada menggorengnya dengan mentega atau
margarine.
p. Bagilah makanan sehari menjadi 5 hingga 6 kali makan dengan porsi
kecil.
Makan dengan porsi kecil lebih dapat ditolerir oleh pasien yang sesak.
Usakan agar asupan kalori sesuai dengan kebutuhan pasien (yang
ditentukan oleh dokter). Pasien kegemukan harus diturunkan berat
badanya secara bertahap. Sebaliknya pada pasien dengan cardiac
cachexia harus diberikan formola enteral yang memberikan energi 1,5
kcal / ml seperti Nutren 2.0 (lazimnya formola enteral memberikan 1kcal
/ ml ).
q. Diet rendah sisa / serat.
r. Gunakan sayuran yang segar dan bukan sayuran dalam kaleng.
s. Sekali seminggu cobalah makan makanan alternatif yang rendah seperti
kecap Tropicana Slim, sup tanpa garam, krekers diet yang baik
mengandung garam, dll.
t. Gunakan botol air minum dengan ukuran menurut kebutuhan cairan yang
sudah ditentukan selama sehari. Anda harus menuang air dalam botol
tersebut dengan jumlah yang sama dengan jumlah air minum atau
makanan cair yang diminum / dimakan. Botol air yang kosong
menunjukkan bahwa pasien sudah mengonsumsi cairan dengan
jumlah yang telah ditentukan untuk hari ini. Mulailah setiap hari dengan
botol yang berisi air yang baru.
u. Makanlah buah – buahan yang banyak mengandung kalium 1-2 kali /
hari.
v. Kurangi asupan natrium hingga 2 gram per hari bagi orang dewasa dan
45-70 mg / BB / hari untuk anak – anak. Pengurangan natrium dapat pula
dilakukan menggunakan garam diet yang terbuat dari kalium klorida
sebagai pengganti garam dapur ( jika fungsi ginjalnya normal).
w. Pada gagal jantung akut diperlukan diet rendah sisa / serat agar pasien
tidak sampai mengalami buang air besar yang membuatnya mengejan.
Jika fase akut sudah terlampaui , preparat laksan dan pelunak feses
kadang – kadang diresepkan dokter untuk mencegah sembelit dan
defikasi yang sulit.
3. Makanan yang Tidak Dianjurkan
a. Produk makanan jadi: cake, pie, pastries, biskuit, kue-kue berlemak.
b. Daging berlemak, kambing, babi, jerohan, otak, sosis, sardin, kuning
telur 3 butir/minggu, susu whole, keju, es krim.
c. Nabati / sayuran yang dimasak dengan santan, minyak, sayuran dan buah
yang diawetkan .
d. Mayones, salad dressing dari telur, mentega dll.

Anda mungkin juga menyukai