Anda di halaman 1dari 7

EmAn-eMaN

The Power of Thinking Without Thinking

Minggu, 08 Mei 2011

AUDITING INTERNAL, OPERASIONAL, DAN PEMERINTAHAN

AUDITING INTERNAL

Definisi Auditing Internal

Auditing internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independent dan objektif,
yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Auditing internal membantu
organisasi mencapai tujuannya dengan memperkenalkanpendekatan yang sistematis dan berdisiplin
untuk mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan
pengelolaan.

Evolusi Auditing Internal

Auditing internal dimulai sebagai fungsi klerikal yang dilakukan oleh satu orang, yang terutama terdiri
dari pelaksanaan verifikasi tagihan secara independent sebelum melakukan pembayaran. Setelah
bertahun-tahun, auditing internal berevolusi menjadi aktivitas yang sangat professional yang mencakup
penilaian atas efisiensi dan efektivitas semua tahap operasi perusahaan, baik yang bersifat keuangan
maupun non keuangan.

Standar-Standar Praktik

IIA telah menetapkan standar praktik yang mengikat para anggotanya. Standar umum yang berkaitan
dengan masalah-masalah berikut ini :

Indepenensi

Keahlian professional

Ruang lingkup pekerjaan

Pelaksanaan pekerjaan audit


Pengelolaan departemen auditing internal

Hubungan dengan Auditor Eksternal

Biasanya terdapat hubungan yang erat antara auditor internal dan auditor independent dari luar entitas.
Pekerjaan auditor internal bisa menjadi pelengkap, tetapi bukan pengganti, pekerjaan auditor
independen dalam suatu audit atas laporan keuangan. Salah satu tanggung jawab direktur auditing
internal adalah mengkoordinasikan pekerjaan auditor internal dengan pekerjaan auditor eksternal.

Auditor Internal

Auditor Eksternal

Pemberi kerja

Perusahaan dan unit-unit pemerintahan

Kantor akuntan public

Organisasi nasional

Institute of Internal Auditors (IIA)

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

Gelar sertifikasi

Certified Internal Auditor (CIA)

Certified Public Accountant (CPA)

Lisensi untuk praktik

Tidak ada

Ada

Tanggung jawab utama

Kepada dewan komisaris

Kepada pihak ketiga

Ruang lingkung audit

Semua aktivitas dalam suatu organisasi


Terutama laporan keuangan

AUDITING OPERASIONAL

Definisi Auditing Operasional

Auditing operasional adalah suatu proses sistematis yang mengevaluasi efektivitas, efisiensi, dan
kehematan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manajemen serta melaporkan kepada
orang orang yang tepat hasil-hasil evaluasi tersebut berserta rekomendasi perbaikan.

Tahap-tahap dalam Audit Operasional

Memilih auditee

Merencanakan audit

Melaksanakan audit

Melaporkan temuan

Melakukan tindak lanjut

Keterlibatan dan Standar Akuntan Publik Independen

Berdasarkan keahlian dan pengalamannya, akuntan public independent memenuhi syarat untuk
,elakukan audit operasional. Pada tahun 1982, AICPA menunjuk komite spesifik untuk Auditing
Operasiomal dan Manajemen guna mempelajari keterlibatan akuntan independent dalam auditing
operasional.

AUDITING PEMERINTAHAN

Jenis-jenis Audit Pemerintah

Audit keuangan

- Audit atas laporan keuangan

- Audit terkait yang bersifat keuangan

Audit kinerja
- Audit kehematan dan efisiensi

- Audit program

Standar Auditing Pemerintah yang Berlaku Umum (GAGAS)

Standar umum

Kategori umum dari GAGAS terutama berkaitan dengan kualifikasi auditor dan organisasi audit. Standar
ini berlaku untuk audit pemerintah. Ada empat standar dalam kategori ini, yaitu :

- Kualifikasi

- Independensi

- Kemahiran profesional

- Pengendalian mutu

Standar pekerjaan lapangan untuk audit keuangan

standar pekerjaan lapangan GAGAS memasukkan ketiga standar pekerjaan lapangan AICPA tanpa
modifikasi. Melalui referensi, juga dimasukkan semua SAS terkait yang dikeluarkan oleh AICPA yang
dapat dianggap sebagai interpretasi standar pekerjaan lapangan. Untuk melengkapi standar-standar ini,
GAGAS memasukkan lima standar pekerjaan lapangan tambahan sebagai berikut :

- Komunikasi auditor

- Tindak lanjut audit

- Ketidaktaatan yang bukan tindakan ilegal

- Pendokumentasian penilaian risiko pengendalian untuk asersi-asersi yang secara signifikan


tergantung pada sistem informasi yang terkomputerisasi

- Kertas kerja

Standar pelaporan untuk audit keuangan

Untuk melengkapi keempat standar pelaporan yang berlaku umum yang dikeluarkan AICPA serta SAS
terkait, yang semuanya dimasukksn ke dalam GAGAS melalui referensi, yellow book mencantumkan lima
standar pelaporan tambahan berikut ini :

- Ketaatan pada GAGAS

- Ketaatan pada hukum dan peraturan serta pengendalian internal


- Informasi istimewa dan rahasia

- Pembagian laporan

Pelaporan mengenai Ketaatan pada Hukum dan Peraturan

Standar pelaporan yang kedua mensyaratkan bahwa laporan auditor mengenai laporan keuangan, atau
laporan terpisah yang diacu dalam laporan auditor itu, harus mencakup informasi yang sama mengenai
penyimpangan dan tindakan illegal yang dilaporkan kepada komite audit menurut standar AICPA.
Standar ini juga mengharuskan auditor untuk melqporkan penyimpangan atau tindakan illegal secara
langsung kepada pihak-pihak eksternal dalam dua kondisi jika auditee tidak melakukannya sesegera
mungkin setelah auditor mengkomunikasikannya kepda badan pengatur auditee.

Pelaporan mengenai Pengendalian Internal

GAGAS mengharuskan auditor untuk melaporkan kekurangan-kekurangan dalam pengendalian internal


yang mereka anggap sebagai kondisi yang dapat dilaporkan. Contoh kondisi yang dapat dilaporkan
mencakup :

Tidak adanya pemisahan tugas yang bai dan konsisten dengan tujuan pengendalian yang sesuai

Bukti gagalnya menjaga aktiva dari kehilangan, kerusakan, atau penyalahgunaan

Tidak cukupnya tingkat kesadaran pengendalian dalam organisasi

Kegagalan untuk menindaklanjuti dan mengoreksi kekurangan yang sebelumnya teridentifikasi dalam
pengendalian internal

SINGLE AUDIT ACT

Tujuan Single Audit Act

Memperbaiki pengelolaan keuangan pemerintah Negara bagian dan local serta organisasi nirlaba
berkenaan dengan program bantuankeuangan federal

Menetapkan persyaratan yang seragam untuk audit atas bantuan keuangan federal yang diberikan
kepada pemerintah Negara bagian dan local

Mendorong penggunaan sumberdaya audit secara efisien dan efektif


Memastikan bahwa departemen dan badan federal, hingga ke tingkat maksimum yang memungkinkan,
mengandalkan dan memanfaatkan pekerjaan audit yang dilakukan mengikuti persyaratan Single Audit
Act

Ruang Lingkup Audit Menurut Single Act

Ruang lingkup audit yang dilaksanakan dijelaskan dalam Undang-Undang dan OMB Circular A-133,
memiliki lima komponen utama, yaitu :

Umum

Laporan keuangan

Pengendalian internal

Ketaatan

Tindak lanjut audit

Persyaratan Pelaporan

Laporan auditor bisa ditulis dalam format laporan gabungan atau laporan terpisah. Selain pedoman yang
diberikan dalam OMB Circular A-133, auditor juga harus memperhatikan hal-hal berikut :

AU 801, Pertimbangan Auditing Ketaatan dalam Audit atas Entitas Pemerintahan dan Penerima Bantuan
Keuangan Pemerintah (SAS No. 74 dan 75)

AT 100, Standar Atestasi (SSAE No. 1, 4, 5, 7, dan 9)

At 400, Atestasi Ketaatan (SSAE No. 3, 4, dan 9 serta SAS No. 74)

Isi laporan auditor terdiri atas :

Pendapat mengenai laporan keuangan

Laporan mengenai pengendalian internal

Laporan mengenai ketaatan

Skedul temuan dan biaya yang diragukan


Unknown di 07.48

Berbagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai