Kata Pembuka
Sebelum tulisan ini, bulan lalu saya telah menulis dan mem-posting di blog saya tentang
“Triple I Code” (https://hadisupriyono.blogspot.co.id/2018/02/sekilas-tentang-triple-i-
code.html). Di akhir tulisan itu, saya berjanji akan melanjutkan tulisan tentang “triple i code”.
Dengan tulisan ini penulis berharap kepada teman-teman semua, baik yang terlibat langsung
maupun tidak langsung dengan pelaksanaan implementasi Code ini dapat me-review kembali
apa yang sudah dilakukan, apa yang sedang dilakukan, dan apa yang kedepan harus dilakukan.
Khususnya bagi teman-teman yang di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang sejak
diberlakukannya Code ini sudah sangat sibuk bekerja keras siang dan malam tanpa mengenal
lelah demi kejayaan maritim Indonesia.
Beberapa Code yang terdampak terhadap pemberlakuan Triple I Code ini yaitu:
1. SOLAS 1074/Protocol 1988:
• FSS Code 11-2/3.22
• FTP Code 11-2/3.23
• LSA Code 111/3.10
• CSS Code Sub Chapter 19, V1/2.2.1
• Grain Code V1/8.1
• IMDG Code V11/1.1
• IBC Code V11/8.1 & MARPOL Annex II Reg.1(10)
• IGC Code V11/11.
• INF Code V11/11-2
• ISM Code IX/1.1
• 1994 HSC Code X/1.1
• 2000 HSC Code X/1.2
• Res. A.739(18) X1-1/1 – RO (Recognized Organization) Code
2. MARPOL 1973/78
• Res. MEPC 94(46) as ameded Annex I Reg. 13G & 13H
• BCH Code Annex II, Reg. 1(11)
• Nox Tech Code
3. STCW 1978
• STCW Code Part A Reg 1/1.2.3
Lebih lanjut, dalam upaya menjaga dan meningkatkan mutu implementasi instrumen
hukum IMO, pemerintah negara yang sudah meratifikasi konvensi IMO diwajibkan untuk:
Menerbitkan dan memelihara rekaman (record) sebagai bukti tentang kesesuaian terhadap
persyaratan dan kegiatan (operation) yang effective
Menerbitkan prosedur untuk mendefinisikan kontrol dan tanggung jawab dalam bagian-
bagian organisasi (department)
Membudayakan upaya meningkatkan pelaksanaan (implementasi) semua konvensi dan
peraturan2 wajib lainnya.
Mampu mendeteksi dan menghilangkan sebab2 terjadinya NC, melalui audit secara teratur
(regular) dan berkesinambungan.
Menyediakan SDM yang cukup dalam jumlah, kualitaas dan berpengalaman untuk
melaksanakan fungsi kontrol;
Memastikan bahwa investigasi terhadap terjadinya kecelakaan kapal2 berbendera nasional,
dapat dilaksanakan secara cepat dan tepat waktu.
Hak, kewajiban dan tanggung jawab khusus bagi Flag State, Coastal State, dan Port
State
Coastal State (negara yang perairannya dilayari/dilalui oleh kapal-kapal bendera asing):
Mengimplementasikan semua konvensi yang telah diratifikasi dan peraturan2 lainnya.
Memiliki hak mendelegasikan kewenangan kepada pihak yang di tunjuk (RO)
Melaksanakan survey dan investigasi pada semua kapal-kapal yang mengibarkan
benderanya.
Melakukan evaluasi dan peninjauan ulang terhadap pelaksanaan konvensi dan aturan2
lainnya
Memberikan layanan: komunikasi radio, berita cuaca, SAR, Hidrografi, route kapal,
sistim pelaporan kapal-kapal
Menyediakan VTS
Menyediakan dan merawat alat-alat bantu navigasi
Port State (negara yang pelabuhannya disinggahi oleh kapal-kapal berbendera asing):
Menyediakan fasiltas penampungan pembuangan minyak, sampah dll sesuai dengan
ketentuan MARPOL, BWM, dan instrumen hukum lainnya (bila ada);
Melaksanakan PSC (Port State Control) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
Melakukan registrasi kepada sumua Supplier BBM kapal.
Penutup
Tulisan di atas adalah hanya ringkasan dari code yang sesungguhnya, dan mungkin
tidak lengkap. Untuk lebih memahami secara rinci dan lengkap, silakan pembaca baca Resolusi
A.1070(28) yang text nya dapat di unduh secara mudah di internet. Apabila anda adalah orang
yang terlibat langsung dengan implementasi “triple I code” ini, saya menyarankan untuk
membaca Resolusi IMO nomor Resolution A.1121(30) tertanggal 18 Desember 2018.
Penulis berharap semoga para pembaca mampu memahami “triple I code” dan bersedia
memberikan appresiasi kepada teman-teman di Ditjenhubla yang telah bersusah payah untuk
menyusun, mengembangkan dan mensosialisasikan serta upaya menegakkan aturan-aturan
nasional sesuai ketentuan internasional, yang merupakan bentuk nyata tanggung jawabnya
sebagai ‘Administration’. Semoga maritim Indonesia maju seperti cita-cita nenek moyang
kita…aamiiin…