GANGGUAN KECEMASAN
A. Pendahuluan
Kecemasan adalah hal yang normal di dalam kehidupan karena kecemasan
sangat dibutuhkan sebagai pertanda akan bahaya yang mengancam. Namun
ketika kecemasan terjadi terus-menerus, tidak rasional dan intensitasnya
meningkat, maka kecemasan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan
disebut sebagai gangguan kecemasan (ADAA, 2010). Bahkan pada beberapa
penelitian menunjukkan bahwa gangguan kecemasan juga merupakan suatu
komorbiditas (Luana, et al., 2012).
Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum
dengan prevalensi seumur hidup yaitu 16%-29% (Katz, et al., 2013).
Dilaporkan bahwa perkiraan gangguan kecemasan pada dewasa muda di
Amerika adalah sekitar 18,1% atau sekitar 42 juta orang hidup dengan
gangguan kecemasan, seperti gangguan panik, gangguan obsesiv-kompulsif,
gangguan stres pasca trauma, gangguan kecemasan umum dan fobia
(Duckworth, 2013). Sedangkan gangguan kecemasan terkait jenis kelamin
dilaporkan bahwa prevalensi gangguan kecemasan seumur hidup pada wanita
sebesar 60% lebih tinggi dibandingkan pria (NIMH dalam Donner & Lowry,
2013).
Di Indonesia prevalensi terkait gangguan kecemasan menurut hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sebesar
6% untuk usia 15 tahun ke atas atau sekitar 14 juta penduduk di Indonesia
mengalami gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-
gejala kecemasan dan depresi (Depkes, 2014). Untuk itu, guna menurunkan
angka ganguan jiwa akibat kecemasan perlu dilakukan penyuluhan kesehatan
jiwa sebagai sarana untuk mengetahui bagaiman cara mengatasi gangguan
kecemasan yang sering dirasakan.
E. Strategi pelaksanaan
1. Metode
a) Melakukan pertemuan dengan perwakilan Puskesmas Pattingalloang
untuk menentukan waktu, sasaran, target dan tujuan pelaksanaan
kegiatan.
b) Menginformasikan kepada masyarakat secara langsung tentang rencana
kegiatan penyuluhan dan waktu pelaksanaan penyuluhan.
2. Kriteria Evaluasi
a) Evaluasi Struktur
1) 80 % dari jumlah masyarakat yang di informasikan dapat
menghadiri penyuluhan.
2) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
3) Mahasiswa dapat menyiapkan alat-alat dan media sesuai dengan
yang diperlukan
4) Acara berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
b) Evaluasi Proses
1) Peserta mengajukan pertanyaan
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
c) Evaluasi Hasil
1) Masyarakat dapat menyebutkan pengertian kecemasan
2) Masyarakat dapat menyebutkan penyebab kecemasan
3) Masyarakat dapat menyebutkan klasifikasi kecemasan
4) Masyarakat dapat menjelaskan tanda dan gejala kecemasan
5) Masyarakat dapat menyebutkan tipe gangguan kecemasan
6) Masyarakat dapat menjelaskan cara mengatasi gangguan kecemasan.
3. Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Juni 2017 pukul 09.30 WITA
sampai selesai bertempat di Puskesmas Pattingalloang.
4. Alat – Alat
Alat-alat yang digunakan selama kegiatan berupa Sound System, dan
leaflet, poster, LCD, dan Laptop.
: Fasilitator
: Observer
: Moderator
: Keluarga
6. Pembagian Tugas
Moderator : Rini Indriani, S.Kep
Penyuluh : Gita Apriati, S.kep
Fasilitator : Abdilah I. Jafar, S.Kep
Nurhasanah, S.Kep
Asniar Sunardi, S.Kep
Observer : Erwin, S.Kep
Farni, S.Kep
Siti Aulia R. Ohorella, S.Kep
Nur Rifka Assagaf, S.Kep
Resna Rumakey, S.Kep
Pujianti Baharuddin, S.Kep
7. UraianTugas
a. Penyuluh
Bertugas menyampaikan dan menjelaskan materi yang ada dengan
cara yang singkat, jelas, bermakna, serta mempraktekan isi materi.
b. Fasilitator
Memfasilitasi setiap peserta penyuluhan, membangkitkan kemampuan
peserta untuk aktif dalam diskusi.
8. Susunan Acara
a. Pembukaan
b. Penyampaian materi
c. Diskusi materi
d. Penutup