Anda di halaman 1dari 179

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PENILAIAN

DAN ADMINISTRASI SEKOLAH (SIP)


Di SMA Negeri 6 Jakarta

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

DISUSUN OLEH :
Novitasari Akbariyah
NIM : 1110018200014

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ABSTRAK

Novitasari Akbariyah, (NIM : 1110018200014). Penerapan Sistem Informasi


Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMA Negeri 6 Jakarta. Skripsi
Program Strata Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan satu variabel. Tujuan


dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan aplikasi SIP oleh guru.
Penyusunan proposal dan observasi awal dilakukan dari bulan Juni-Oktober.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Jakarta pada bulan Oktober sampai
dengan November 2014 dan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan angket
sebagai pelengkap.

Informan wawancara terdiri dari 7 informan dan untuk responden angket


keseluruhan guru kelas X (sepuluh). Data observasi, diambil dari pengamatan
mengenai sistem dan kelengkapan infrastruktur di sekolah. Hasil wawancara
menunjukkan bahwa guru menyukai dengan adanya sistem SIP, karena sistem ini
lebih simpel sehingga mudah dipahami. Kegunaan sistem inipun beragam, dari
mulai membantu keberlangsungan sekolah dan proses pembelajaran. Namun,
tidak semua guru merasa sistem ini dapat membantu dalam proses pembelajaran,
dikarenakan guru masih dapat melihat nilai secara manual.

Hasil dari keseluruhan menunjukkan bahwa guru yang terbiasa menggunakan


sistem, tentu lebih menyukai jika mengerjakan penilaian menggunakan sistem.
Sebaliknya bagi guru yang belum memanfaatkan sistem ini, tentu lebih memilih
menggunakan catatan manualnya. Sistem ini terbilang masih baru dan perlu
pengembangan lagi, agar fungsinya dapat lebih maksimal.

Kata kunci : Penerapan, Sistem Informasi Penilaian, Aplikasi Penilaian,


Sistem Informasi Manajemen

iv
ABSTRACT

Novitasari Akbariyah, (NIM: 1110018200014). The Implementation of


Assessment Information and School Administration System (SIP) in SMA
Negeri 6 Jakarta. Skripsi of Strata One (S-1) Faculty of Education and
Teachership State Islamic University of Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.

This research is a qualitative research using one variable. The objective of


this research is to know the utilization of SIP application by teachers. Arranging
the proposal and initial observation are conducted from June–October. This
research is conducted at SMA Negeri 6 Jakarta in October to November of 2014
and uses descriptive qualitative research method. Data collection is conducted by
interviews, observations and questionnaire as the complement.

The source of interviews consists of 7 sources and the respondents of the


questionnaire are the entire teachers of X (tenth) grade). The data of the
observation is taken from observing on the systems and the completeness of
infrastructures in school. The result of interviews indicates that teachers like the
existence of SIP system since this system is simpler that it is easy to understand.
The use of this system may vary, starting from helping the sustainability of the
school and its learning process. However, not all the teachers feel that this system
can help in the learning proves, because the teachers can still see the score
manually.

The whole result shows that the teachers used to apply for this system of
course prefer it if they carry out assessment using it. On the contrary, for teachers
who do not utilize this system yet of course prefer their manual notes. This system
is regarded new and needs other improvement so the function can be more
maximal.

Key Word : Implementation, Assessment Information System, Applications


Assessment, Management Information Systems

v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, dengan ridho-Nya, penulis dapat


menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Penerapan Sistem Informasi Penilaian
dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMA Negeri 6 Jakarta”. Dengan segala
kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, M.A., Ph.D. , Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan beserta staf.
2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd., Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
dan selaku dosen pembimbing 2, yang selalu memberikan dukungan dan
waktunya.
3. Bapak Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom., sebagai dosen pembimbing 1
yang telah sabar meluangkan waktunya untuk membimbing dan
memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. H. Fathi Ismail, M.M., sebagai dosen penasehat akademik, yang
tiada hentinya memberikan arahan dan bimbingannya selama perkuliahan.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan membimbing penulis
selama studi.
6. Bapak Drs. Rukiman Lumban Batu , selaku Kepala SMA Negeri 6 Jakarta
yang telah memberikan izin kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi
ini beserta Ibu Agustin S.Pd dan Bapak Drs. Hamid, selaku guru di SMA
Negeri 6 Jakarta yang sangat membantu penulis untuk memperoleh data.
7. Pimpinan dan Staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
memberikan pelayanan dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
penulis untuk meminjam buku-buku.

vi
8. Ayah dan Ibu tercinta yang telah merawat dan mendidik dengan penuh
kasih sayang, memberikan motivasi dan do’anya kepada penulis dalam
menjalani hidup dan segala pengorbanan yang tidak dapat dinilai
harganya.
9. Ibu Hartiningsih S.Pd dan Idham Kholik, yang telah merawat, melindungi
dengan penuh kasih serta memberikan dukungan lewat ucapan maupun
waktu, yang sangat besar.
10. Kepada seluruh keluarga, kakak dan adik yang selalu memberikan
semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini.
11. Kepada Alm. KH. Marim Al Maksum, yang sedari dulu selalu
memberikan do’anya yang sangat besar dan tiada henti.
12. Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemani, selalu mendukung dan
selalu menghibur dalam kepenatan, Nurul Hidayati, Santi Setyaningrum,
Indriani dan Nurhilda.
13. Kepada teman baik, Irfan Ardian, S.Pd. yang selalu mengingatkan,
menemani dan mendukung penulis menyelesaikan skripsi
14. Kepada teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan kelas A 2010.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut
membantu atas terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penulisan


Skripsi ini, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran bagi para pembaca
dengan senang hati dan hati lapang.

Wassalamu ‘alaikum wr.wb

Jakarta, Desember 2014

Penulis

vii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………………………………... iv
KATA PENGANTAR …………………………………………… ….... vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………... x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………... xii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………… 1


B. Identifikasi Masalah …………………………………………… 6
C. Pembatasan Masalah …………………………………………… 7
D. Rumusan Masalah …………………………………………… 7
E. Tujuan dan Manfaat ………………………………………..... 7
F. Sistematika ………………………………………………….... 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ..………………… 9
2. Pengertian SIM Pendidikan ………………………………….. 15
3. Komponen SIM Pendidikan ………………………………….. 16
4. Jenis SIM Pendidikan ………………………………….. 16
5. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ….. 17
6. Tujuan dan Fungsi SIM Pendidikan …………………………… 19
7. Subsistem SIM Pendidikan …………………………………… 21
B. Sistem Informasi Penilaian (SIP)
1. Pengertian Sistem Informasi Penilaian(SIP) ……………………. 25
2. Dasar Hukum Penerapan SIP …………………….……………… 26
3. Tata Cara Penggunaan SIP …………………………………… 27

viii
C. Penelitian yang Relevan …………………………………………… 33
D. Kerangka Berpikir ……………………………………………. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian ………………………………………….. 39


B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………….. 39
C. Pendekatan dan metode Penelitian …….. …………………... 40
D. Teknik pengumpulan data ………………………………….. 40
E. Teknik analisis data ………………………………………….. 42
F. Kisi-kisi instrument ………………………………………….. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian …………………………… 45


B. Deskripsi dan Interpretasi Data …………………………………… 53
C. Keterbatasan Penelitian …………………………………………… 93

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………… 94
B. Saran …………………………………………………………… 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ukuran kelayakan/hasil karya SIM ……………………… 17


Tabel 3.1 Pedoman Interpretasi ….……………………………..….. 43
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara……………………………………… 44
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket…………………………………………. 45
Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik SMAN 6 Jakarta……. 49
Tabel 4.2 Data Guru ………………………………………………... 51
Tabel 4.3 Kondisi Fasilitas Sarana dan Prasarana …………………. 53
Tabel 4.4 Desain Menu SIP Mudah dipahami……………………… 59
Tabel 4.5 Kemudahan Akses Berbagai Device ……………………. 62
Tabel 4.6 Penggunaan SIP Memudahkan Kegiatan Penilaian……… 64
Tabel 4.7 Kemudahan Penanganan Kesalahan Data ……………….. 65
Tabel 4.8 Pengelolaan Data Lebih Tertata …………………………. 66
Tabel 4.9 Penerapan SIP Menghemat Biaya……………………….. 70
Tabel 4.10 Penerapan SIP Menghemat Tenaga ……………………… 70
Tabel 4.11 Penilaian SIP Lebih Mudah dari Sistem Sebelumnya……. 72
Tabel 4.12 Pengerjaan Nilai Menjadi Lebih Cepat dan Efisien………. 73
Tabel 4.13 Ketelitian Terhadap Data Penilaian………………………. 76
Tabel 4.14 Keakuratan Data Penilaian ………………………………. 77
Tabel 4.15 Pengembangkan Perencanaan……………………………. 80
Tabel 4.16 Kemampuan Melihat Perkembangan Siswa……………… 82
Tabel 4.17 Informasi SIP dalam Menentukan hasil Akhir …………… 83
Tabel 4.18 Kemudahan Dalam Mengawasi Nilai Siswa……………… 85
Tabel 4.19 Kemampuan Mengelola Kelas dengan SIP ……………… 87
Tabel 4.20 Output SIP dilaporkan Secara Berkala………………….. 88
Tabel 4.21 Kemampuan dalam Mengambil Keputusan …………….. 90
Tabel 4.22 SIP Membantu Guru Mengambil Keputusan …………… 91
Tabel 4.23 Mengetahui Potensi Siswa………………………………. 93
Tabel 4.24 SIP Membantu Mengevaluasi Kemampuan Individu …… 93
Tabel 4.25 SIP Membantu Pembuatan Rancangan Pembelajaran…… 95
ix
Tabel 4.26 Mudah Menyusun Rancangan Pembelajaran ……………. 95
Tabel 4.27 Pedoman Intepretasi …………………………………….. 97
Tabel 4.28 Hasil Interpretasi Data Angket ………………………….. 98

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Konsep Sistem Informasi ………………………............. 13


Gambar 2.2 Sistem Informasi Berbasis Komputer ………………....... 22
Gambar 2.3 Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ……………..... 23
Gambar 2.4 Tampilan setup materi pelajaran ……………………...... 28
Gambar 2.5 Setup input penilaian 1 ………………………………... 29
Gambar 2.6 Setup input penilaian 2 ………………………………... 29
Gambar 2.7 Menu Log in ……………………………………………. 30
Gambar. 2.8 Menu input nilai ……………………………………..… 30
Gambar 2.9 Preview Nilai ………………………………………...… 32
Gambar 2.10 Setup penilaian Eskur ……………………………….…. 32
Gambar 2.11 Menu download …………………………………….….. 33
Gambar 2.12. Bagan kerangka berpikir …………………………….…. 38

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara


Lampiran 2 Pedoman Quisioner
Lampiran 3 Hasil Observasi
Lampiran 4 Hasil Wawancara
Lampiran 5 Rekapitulasi Data Angket
Lampiran 6 Validitas Angket
Lampiran 7 Realibilitas Angket
Lampiran 8 Lembar Uji Referensi
Lampiran 9 Struktur Organisasi di SMA Negeri 6 Jakarta
Lampiran 10 Surat Permohonan Bimbingan Skripsi
Lampiran 11 Surat Izin Penelitian
Lampiran 12 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 13 Biodata Penulis

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dari masa ke masa senantiasa
berkembang. Perkembangan teknologi hendaknya membuat kita terpacu untuk
terus belajar agar tidak tertinggal dari bangsa - bangsa lain. Perkembangan
tersebut tidak lepas dari segala yang Allah ciptakan sebagai pertanda bagi
manusia. Sebagaimana firman Allah berikut ini:

               

Artinya: “Katakanlah, “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi !”


Tidaklah bermanfaat tanda-tanda kebesaran Allah dan rasul-rasul yang memberi
peringatan bagi orang yang tidak beriman.”( QS. Yunus ayat 101)1.
Dari potongan ayat ini, menjelaskan bahwa manusia diwajibkan untuk
melakukan penelitian agar dapat berkembang, segala sesuatu dalam kehidupan
dan segala ciptaan-Nya agar dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan yang
berguna, sehingga akan bermanfaat bagi kehidupan manusia mendatang.
Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat maju,
teknologi menjadi suatu alat penunjang dalam kehidupan sehari-hari yang akan
membantu dalam kegiatan apapun. Banyak ayat Al-Qur’an yang menyinggung
tentang pengembangan iptek, seperti wahyu pertama QS. Al-`Alaq 1-5 menyuruh
manusia untuk membaca, menulis, melakukan penelitian dengan dilandasi iman
dan akhlak yang mulia. Sedangkan perintah untuk melakukan penelitian secara

1
Departemen Agama RI, Al Qur’an Tajwid dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syaamil Cipta
Media,2006), h. 220

1
2

jelas terdapat dalam QS. Yunus yang telah dijelaskan di atas, selain itu ada QS.
Al-Ghasiyah, ayat 17-20:

             

       

Artinya: ”Maka tidakkah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia


diciptakan? Dan langit, bagaimana ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana
ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan?” (QS. Al-Ghasiyah: 17-20)2.
Menjelaskan tentang pentingnya mengembangkan pemikirannya. Ayat ini
berindikasi agar manusia mau berpikir mengenai kekuasaan Allah baik di langit
maupun bumi. Dengan memperhatikan ciptaan Allah akan menambah
pengetahuan dan wawasan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan
sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia di bumi. Oleh Karena itu, sangat
jelas bahwa manusia dianjurkan untuk terus berfikir dan berkembang, juga pada
saat teknologi sudah maju seperti saat ini.
Karena teknologi sudah semakin maju, maka segala bentuk informasi pun
menjadi mudah didapatkan. Jika dahulu informasi antar Negara membutuhkan
waktu yang lama untuk menyebar, kini dengan adanya teknologi tidak perlu
menunggu lama. Salah satu bentuk perkembangan global adalah adanya sistem
informasi manajemen, SIM menurut Raymon Mc. Leod dalam buku Eti adalah
sebuah sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi untuk kebutuhan
bagi pemakainya 3. SIM berguna untuk menunjang kegiatan suatu perusahaan,
sehingga akan mempermudah serta menaikkan produktivitas.
Dari fungsi SIM yaitu berguna dalam menunjang kegiatan, tentu akan
memberikan dorongan kepada para anggota, staf, dan semua anggota untuk

2
Ibid, h.592
3
Eti, Pontjorini dan prima, Sistem Informasi ManajemenPendidikan,. (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013), h. 13.
3

melakukan kegitannya dengan baik. Dengan mengadakan sistem informasi


manajemen menggunakan teknologi ini pula lebih efisien, waktu yang digunakan
sedikit namun jumlah data yang diselesaikan lebih banyak dibanding dengan
penggunaan manual. Organisasi apapun perlu menerapkan SIM berbasis
teknologi agar tetap mampu bersaing dengan organisasi lainnya serta mampu
mengikuti perkembangan global.
Kemajuan teknologi khususnya pada bidang sistem informasi manajemen
memberikan suatu peluang bagi organisasi untuk dapat melebihi pesaingnya.
Untuk dapat meraih itu diperlukan sumber daya yang mampu untuk
mengembangkan sistem informasi manajemen. Pada nyatanya masih terdapat
individu-individu yang sulit untuk menggunakan sistem informasi manajemen
berbasis teknologi yang terbaru. Bukan hanya itu saja, kekurangan fasilitas pun
juga akan menghambat terlaksananya sistem informasi yang diharapkan.
Sehingga akan mengakibatkan pada penggunaan waktu yang tidak efisien dan
hasil kerja individu dalam organisasi akan lebih rendah, bahkan kinerja individu
pun juga rendah. Oleh karena itu, organisasi harus mampu meminimalisir segala
kekurangan yang ada bahkan menerapkan SIM dalam organisasinya, agar mampu
untuk bersaing dengan organisasi yang lain.
Sistem Informasi Manajemen bukan hanya diterapkan pada sebuah
perusahaan, bidang pendidikan pun sudah menerapkannya agar lebih efisien dan
efektif sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidikan menjurus
kepada sebuah institusi yang bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa, seperti
halnya tujuan pendidikan yang ada di Indonesia. Menurut UU no.20 tahun 2003,
arti pendidikan adalah:
Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
4

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta


keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara 4.

Dari UU di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan berfungsi untuk


mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Dalam hal ini, guru yang secara langsung berperan
mencerdaskan peserta didik yang tak lain adalah generasi penerus bangsa. Guru
dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, selain itu guru juga harus mampu
menyampaikan pengetahuan itu dengan cara yang menarik serta mampu
memahami pengadministrasian pendidikan.
Pada era modern ini dalam setiap tahapan jenjang pendidikan telah diajarkan
tata cara penggunaan komputer yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku.
Sehingga pada masa sekarang ini, setiap orang telah mampu mengoperasikan
komputer sekalipun seorang anak-anak. Dalam ajaran Islam meningkatkan taraf
hidup merupakan bagian dari anjuran agama, asalkan segala sesuatunya kembali
pada peribadatan kepada Yang Maha Kuasa. Seperti dalam firman Al-Qur’an
surat Ad Dzariyat ayat 56:

٦٥ ِ‫وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِّنَ َوٱلۡإِنسَ إِلَا لِيَعۡبُدُون‬


“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku”5

Jadi segala aspek kehidupan ini merupakan sumber ibadah kepada Tuhan.
Karena itulah tujuan Allah menciptakan makhluk-Nya. Bukan hanya jin dan
manusia tapi juga hewan dan tumbuhan yang ada di muka dan perut bumi, serta
yang ada di dalam lautan. Ada baiknya dalam segala kegiatan kehidupan kita
niatkan karena Allah, agar segala sesuatunya dapat diridhoi oleh-Nya, termasuk
dalam pengembangan diri salah satunya penggunaan SIM. Fungsi SIM pada
4
UU Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003), ( Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2011),
h.3
5
Departemen Agama RI, Op Cit, h.523
5

bidang pendidikan dengan suatu perusahaan pun tidak ada bedanya, yaitu sebagai
penunjang kegiatan suatu organisasi. Jika SIM mampu menunjang kegiatan, tentu
akan menjadikan pekerjaan dalam suatu organisasi menjadi mudah dan mampu
meningkatkan kinerja SDM (tenaga pendidik,tenaga kependidikan). SDM yang
berhubungan langsung dengan peserta didik adalah guru.
Kinerja guru menurut Supardi merupakan suatu kondisi yang menunjukkan
kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya di madrasah serta
menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau
selama melakukan aktivitas pembelajaran 6. Jika kinerja SDM pada pendidikan
menjadi meningkat maka tentunya akan meningkatkan mutu dari pendidikan.
Untuk meningkatkan mutu dalam pendidikan diperlukan adanya penerapan
fungsi Manajemen Pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan kegiatan
menerapkan fungsi manajemen seperti planning, organizing, actuating dan
controlling7, dalam dunia pendidikan. Penerapan ini dapat berupa perencanaan
rencana strategis sekolah, mengimplementasikan rencana tersebut hingga
mengontrol keberlangsungan rencana yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan
fungsi ini akan lebih mudah jika didukung oleh ketersediaan SIM Pendidikan,
yang dimana SIM ini akan memudahkan SDM sekolah dalam menjalankan
pekerjaan
Penggunaan SIM dalam dunia pendidikan dapat berupa sistem akutansi,
website, sistem perpustakaan, sistem penilaian, dll. Pada kurikulum baru saat ini,
yaitu kurikulum 2013, dinas terkait menerapkan Sistem Informasi Penilaian dan
Administrasi Sekolah/Madrasah (SIP), yang dimana sistem ini berguna untuk
mempermudah tenaga pendidik untuk melakukan penilaian. SIP merupakan
sebuah teknologi tepat guna atau disebut ”appropriate system” yang didedikasikan

6
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h. 54
7
Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah: dari teori sampai praktik. (Jakarta: Bumi Aksara. 2013)
h. 41
6

untuk kemajuan pendidikan khususnya di Provinsi DKI Jakarta8. Sistem ini baru
diterapkan kebeberapa sekolah di daerah Jakarta, salah satunya SMA 6 Jakarta.
SMA 6 jakarta adalah sekolah negeri yang terletak di daerah Bulungan Blok
M, Jakarta Selatan. Sekolah ini berdiri pada tahun 1952. SMA 6 merupakan salah
satu yang telah menerapkan SIP, dinas melakukan pelatihan kepada guru-guru di
sekolah ini selama beberapa kali. Diharapkan dengan menggunakan sistem baru
ini akan mempermudah guru dalam proses penilaian sehingga akan berdampak
pada peningkatan kinerja guru. Karena sekolah ini merupakan salah satu yang
menerapkan penggunaan SIP, maka ini yang menjadi alasan penulis melakukan
penelitian di sekolah ini. Penulis tertarik untuk melihat penerapan Sistem
Informasi Penilaian (SIP) di sekolah ini. Maka, penulis pun mengambil judul
“Penerapan Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMAN
6 Jakarta”

B. Identifikasi Masalah
Dari Pengajuan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut di atas. Maka
pokok permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Penggunaan SIP di SMA Negeri 6 Jakarta yang belum merata pada
masing-masing tingkatan kelas.
2. Pemanfaatan aplikasi SIP oleh guru yang belum maksimal .
3. Tidak semua SDM dapat menggunakan SIP.
4. SIP hanya dapat diakses di lingkungan sekolah.
5. Aplikasi SIP yang masih perlu perbaikan.

8
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013/2014, Prosedur Operasional Standar (POS)
Penggunaan Aplikasi SIP, ( Jakarta: Mei 2013), h.i
7

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pemanfaatan dalam penggunaan
SIP oleh guru di SMA Negeri 6 Jakarta

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: bagaimana
pemanfaatan dalam penggunaan Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi
Sekolah oleh guru di SMA Negeri 6 Jakarta?.

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan penerapan Sistem
Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) oleh guru di SMAN 6
Jakarta.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1) Bagi Dinas Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan untuk menjadi bahan evaluasi dan
pengembangan bagi perkembangan sistem informasi pada bidang
pendidikan.
2) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah
untuk mengembangkan sistem informasi penilaian sehingga dapat
membantu dalam berjalannya manajemen di sekolah
3) Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para
guru untuk dapat memperbaiki kekurangannya dalam menggunakan SIP.
8

4) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti lain
mengenai penerapan sistem informasi penilaian pada lembaga pendidikan
atau sekolah serta pemanfaatan dalam menerapkan sistem ini bagi sekolah
dan agar dapat dikembangkan lagi oleh peneliti lain.

G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pemanfaatn SIP oleh guru.
Sistematika penulisan pada proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Bab ini merupakan bagian yang memaparkan latar
belakang dalam penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat dari penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Teori. Kajian teori merupakan bagian yang memuat konsep-
konsep teoritis yang digunakan sebagai landasan untuk menjawab masalah
penelitian. Kajian ini diambil dari sumber-sumber yang relevan dan terpercaya.
Dalam bab ini terdapat penjabaran mengenai pengertian sistem informasi
pendidikan, komponennya, tujuan, serta fungsi.
Bab III Metodologi Penelitian. Bab ini merupakan bagian yang menjelaskan
mengenai metode penelitian yang digunakan, sumber data, teknik pengumpulan
data, teknik analisa data.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen ini terbentuk dari Sistem, Informasi dan
Manajemen. Ketiga unsur ini akan dijelaskan terlebih dahulu masing-
masingnya.
a. Sistem
Sistem merupakan suatu kata yang sering kita dengar dalam
kehidupan sehari-hari, biasanya sistem itu identik dengan pengendalian
manusia. Definisi sistem dalam kamus Webster’s Unbriged yang dikutip
oleh Hanif adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan
membentuk satu kesatuan atau organisasi 1. Contohnya adalah sistem tata
surya, sistem irigasi, dan sistem informasi2.
Menurut Robert G Murdick dalam buku Sistem Informasi
Manajemen, Analisis perancangan sistem informasi, yaitu, “Sistem as a
set of element joined together for a common objective”. (sistem adalah
satu kumpulan dari beberapa bagian/ unsur yang bergabung untuk suatu
tujuan bersama)3. Pendapat dari Robert ini tidak berbeda dengan pendapat
Mc. Leod, yang dikutip oleh Hanif, mendefinisiskan sistem sebagai
sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai suatu tujuan4.

1
Hanif Al Fatta. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. (Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2007),
h.3
2
Zulkifli. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2005), Cet ke-5, h 27.
3
Chr. Jimmy L. Gaol. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi, (Jakarta: PT.
Grasindo, 2008), h. 9
4
Hanif Al Fatta. Op Cit. h.4

9
10

Selanjutnya adalah menurut Zulkifli dalam bukunya Manajemen


Sistem Informasi, yaitu:
Sistem adalah himpunan sesuatu “benda” nyata atau abstrak (a set
of things) yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen
yang saling berkaitan, berhubungan, berketergantungan, dan saling
mendukung, yang secara keseluruhan bersatu dalam satu kesatuan
(unity) untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien dan efektif5.

Dari pengertian sistem di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa


sistem adalah suatu himpunan yang terdiri dari unsur-unsur atau bagian-
bagian yang dimana masing-masing unsur tersebut tidak memiliki fungsi
yang sama namun memiliki keterkaitan untuk mencapai tujuan bersama.

b. Informasi
Pengertian informasi menurut Mc. Leod dalam buku Hanif,
mengatakan informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang
memiliki arti6. Selanjutnya, menurut Shrode D. Voich, informasi
merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar
operasionalisasi dan manajemen berfungsi secara efektif.7
Lalu menurut Gordon B. Davis yang tidak berbeda dengan Mc. Leod
dalam buku Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi,
bahwa informasi adalah:
Information is data that has been processed into a form that is
meaningful to the recipient and is of real or perceived value in
current or prospective actions or decisions.” Yang mengandung
pengertian: Informasi adalah data yang telah diproses/ diolah ke
dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan
nilai yang sesungguhnya atau mudah dipahami dalam tindakan atau
keputusan yang sekarang atau nantinya 8.

5
Zulkifli. Op Cit, h. 4
6
Hanif Al Fatta. Op Cit, h. 9
7
Nanang Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2009), h. 45
8
Chr, Jimmy L. Gaol. Op Cit, h. 8
11

Selanjutnya Robert G. Murdick, yang dikutip Jimmy mengatakan:


Information consist of data that have been retirived,processed, or
otherwise used for informative or inference purposes, argument, or as
a basic for forecasting or decision making. Yang mengandung
pengertian sebagai berikut: Informasi terdiri atas data yang telah
didapatkan, diolah/ diproses, atau sebaliknya yang digunakan untuk
tujuan penjelasan/ penerangan, uraian, atau sebagai sebuah dasar
untuk pembuatan ramalan atau pembuatan keputusan9.

Berguna atau tidaknya suatu informasi tergantung pada beberapa hal


yang dikemukaan oleh George Terry dikutip oleh Moekijat dan di
tampilkan ulang dalam buku Manajemen Pendidikan, seperti: (1) Tujuan
si penerima, (2) Ketelitian penyampaian, (3) Waktu, (4) Ruang atau
tempat, (5) Bentuk, (6) Semantik10.
Jadi informasi menurut penulis adalah data yang telah dianalisis serta
diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi penerimanya dan berguna
pula dalam pengambilan keputusan.

c. Manajemen
Kata Manajemen tentu sudah menjadi kata yang tak asing lagi,
penggunaan kata manajemen merujuk pada pengaturan suatu kegiatan
pekerjaan. Untuk lebih jelasnya, menurut beberapa ahli akan dipaparkan,
definisi manajemen menurut Richard L Daft yang dikutip dalam buku
Sistem Informasi Manajemen, yaitu pencapaian tujuan organisasi dengan
cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi 11.
Lalu menurut James A.F Stoner yang dijelaskan oleh Handoko dan
dikutip Ais tidak berbeda jauh dengan Richard L Daft, manajemen adalah
9
Ibid, h. 8-9
10
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.
173.
11
Rohmat Taufiq, Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode
Pengembangan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 35
12

proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan


usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan12.
Manajemen menurut George R. Terry, yang dikutip oleh Eti dkk,
merupakan proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia maupun sumber daya lainnya 13.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli, penulis
mengambil kesimpulan bahwa manajemen merupakan suatu kegiatan
organisasi yang berupa pengaturan dari mulai perencanaan,
pengorganisasian, penerapan, pengawasan hingga evaluasi. Kegiatan ini
dilakukan agar sebuah aktivitas dapat berjalan teratur sesuai rencana guna
mencapai tujuan yang telah di tetapkan bersama.

d. Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi yang dipaparkan Zulkifli yaitu suatu rangkaian
informasi yang didalamnya terdapat bagian-bagian yang berhubungan dan
saling berketergantungan satu sama lain, mulai dari bagian yang besar ke
bagian yang lebih kecil, yaitu sub, subsub, subsubsub, dan seterusnya
sampai yang terkecil14. Menurut Ariesto Sistem Informasi memiliki
makna sistem yang bertujuan menampilkan informasi15.

12
Ais Zakiyudin, Sistem Informasi Manajemen: Edisi 2, (Jakarta: Mitra Wacana Media,2012), h. 17
13
Eti Rochaety, Ponjtorini dan Prima, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2009) h. 4
14
Zulkifli. Op Cit, h. 4
15
Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012), h.91
13

Sistem Informasi berdasarkan konsep (input, processing, output)


dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut16 :

Output
Input Pemrosesan Data
Data

Gambar 2.1. Konsep Sistem Informasi

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa Sistem informasi terdiri


dari input atau masukan, proses, dan output. Input pada sistem informasi
ini seperti pemasukan data-data yang telah disaring terlebih dahulu
sehingga menjadi suatu informasi yang berguna, lalu setelah data
informasi tersebut dimasukkan akan diproses dan akhirnya akan menjadi
suatu output atau hasil yang dapat digunakan dalam menjalankan proses
manajemen.
Pengertian Sistem Informasi Manajemen menurut Raymond McLeod
dan George Schell dalam buku Sistem Informasi Manajemen, SIM
didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa 17.
Sedangkan Gordon berpendapat bahwa SIM adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi
guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi18.

16
Hanif Al Fatta, Op Cit, h. 9
17
Raymond dan George. Sistem Informasi Manajemen. edisi kedelapan. (Jakarta: PT. Intan Sejati
Klaten, 2004) h. 259
18
Gordon B Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian 1 Pengantar. ( Jakarta:
PT. Ikrar Mandiriabadi, 1999). Cet 11. h. 3
14

SIM menurut Raymond Mc Leod, Jr, yang dikutip oleh Eti dkk yaitu,
sebuah sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi untuk
kebutuhan bagi pemakainya 19.
Menurut Ais Zakiyudin, SIM adalah penggunaan sumber daya
informasi secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja
organisasi20. SIM menurut Eti, Faizal dan Tupi, merupakan perpaduan
antara Sumber Daya Manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk
memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data dalam
rangka mendukung proses pengambilan keputusan sebuah perusahaan”.21
Menurut Azar Susanto yang dikutip oleh Rohmat Taufiq yaitu;
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari sub-sub
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi
informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam proses
pengambilan keputusan saat melaksanakan fungsinya 22.

Dari pengertian SIM menurut para ahli, penulis mengambil


kesimpulan bahwa SIM merupakan suatu sistem yang sudah
terkomputerisasi dan menyajikan informasi yang berguna bagi berjalannya
fungsi manajemen dalam suatu organisasi. Karena dengan adanya sistem
informasi manajemen akan memudahkan manajer dalam pengambilan
keputusan yang akan berdampak pula terhadap kemajuan organisasi.
Sistem Informasi Manajemen itu sendiri menyajikan data serta informasi
yang dapat diakses dan digunakan oleh orang dalam organisasi sesuai
dengan tingkatan manajemen di mana dia berada.

19
Eti Rochaety, Faizal, dan Tupi. Sistem Informasi Manajemen. edisi 2. (Jakarta: Mitra Wacana
Media. 2013), h.10
20
Ais Zakiyudin. Op Cit, h. 19
21
Eti, Faizal dan Tupi. Op Cit, h. 10
22
Rohmat Taufiq. Op Cit, h. 57
15

2. Pengertian SIM Pendidikan


SIM Pendidikan tidak berbeda dengan SIM secara umum, hanya
penerapan SIM tersebut pada bidang yang berbeda. Pengertian SIM
Pendidikan yang dipaparkan oleh Eti adalah suatu sistem yang dirancang
untuk menyediakan dan mengambil keputusan pada kegiatan manajemen
(perencanaan, Pergerakan, Pengorganisasian, dan Pengendalian) dalam
lembaga pendidikan23. Menurut Eti dkk ini SIM pendidikan merupakan suatu
pendukung berjalannya kegiatan manajemen, yang dimaksudkan kata
menyediakan adalah informasi yang dihasilkan dari sistem yang telah
dijalankan tersebut. Informasi yang didapatkan dari hasil sistem tersebut akan
berguna pada proses manajemen yaitu dalam pengambilan keputusan.
Pengertian SIM Pendidikan yang dipaparkan Deni juga sama sependapat
dengan Eti, bahwa SIM Pendidikan adalah sistem yang didisain untuk
kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas
manajemen pada suatu organisasi pendidikan24. SIM pendidikan menurut
Yakub dan Vico yaitu suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan data
atau informasi guna mendukung pengambilan keputusan kegiatan belajar
mengajar25.
Maka menurut penulis SIM Pendidikan adalah suatu sistem yang sudah
terkomputerisasi dan menyajikan informasi yang berguna bagi berjalannya
fungsi manajemen dalam lembaga pendidikan. Sistem ini pula dirancang
untuk memudahkan SDM sekolah dalam melaksanakan fungsi manajemen.

23
Eti Rochaety, Pontjorini dan Prima, Op Cit, h. 13
24
Deni Darmawan. Sistem Informasi Manajemen.cet.1. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2013),
h.26
25
Yakub dan Vico, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 64
16

3. Komponen Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Menurut Hanif dalam bukunya Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi menjelaskan bahwa sistem informasi manajemen pendidikan adalah
suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen seperti perangkat keras,
perangkat lunak, database, telekomunikasi dan Manusia 26. Sementara menurut
Davis dalam buku Hanif Al Fatta “Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi”, sistem informasi manajemen terdiri dari elemen-elemen berikut,
(a) Perangkat keras komputer (hardware); (b) Perangkat lunak (software),
yang terdiri dari perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan, dan
program aplikasi ; (c) Database; (d) Prosedur; (e) Petugas Operasional27.
Dari kedua pendapat yang dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa komponen SIM Pendidikan terdiri dari Perangkat Keras, yang berupa
alat komputer dan perlengkapannya; Perangkat lunak, yang berupa software
aplikasi sistem; Database, yang dimaksud ada data-data yang berkaitan
dengan aplikasi; Prosedur, merupakan tata cara penggunanaan aplikasi;
Petugas Operasional, merupakan tim data yang ahli terhadap aplikasi sistem.

4. Jenis Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Penggunaan perangkat komputer telah memberikan sumbangan yang
tinggi berupa teknologi canggih dan terandalkan pada sistem informasi.
Dampaknya, sebuah sistem informasi berdasarkan komputer akan mengalami
perbedaan dengan sistem-sistem yang diolah secara manual.
Salah satu fasilitas yang ditawarkan oleh teknologi informasi dalam dunia
pendidikan adalah pembentukan jaringan komunikasi antar lembaga
pendidikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Ada tiga jenis
jaringan yang bisa dibentuk dalam jaringan komunikasi antar lembaga
pendidikan menurut Eti, yaitu:

26
Hanif Al Fatta. Op Cit, h. 10
27
Ibid, h. 11
17

a) Intranet,
jaringan internal lembaga pendidikan yang menghubungkan antara
kantor pusat dan kantor cabang yang terpisah secara geografis, baik
lokasi maupun regional
b) Internet,
jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung
lembaga pendidikan dengan para pengguna program pendidikan atau
calon siswa atau mahasiswanya.
c) Ekstranet,
jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antar lembaga
pendidikan dan lembaga pendukungnya, seperti departemen
pendidikan, masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha28.

5. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Karakteristik penerapan SIM, menurut Turban dalam buku Ais, adalah,
(a) Beroperasi pada tugas-tugas yang terstruktur; (b) Meningkatkan efisiensi
dengan mengurangi biaya, (c) Menyediakan laporan dan kemudahan akses29.
Suatu aplikasi sistem informasi dapat dievaluasi menjadi tiga ukuran
menurut Gordon yang tak jauh berbeda dengan karakteristik penerapan SIM
menurut Turban, yaitu: teknis, operasional, dan ekonomis30.

Tabel 2.1 Ukuran kelayakan/hasil karya SIM

Ukuran kelayakan Catatan/komentar


1. Kelayakan teknis a. Dapatkan aplikasi dikerjakan
dengan teknologi yang ada?
b. Apakah teknologinya
membuktikan kemampuan
mendukung aplikasi?
2. Kelayakan operasional a. Dapatkah sistem berjalan
dengan berhasil?
b. Apakah sistem telah/sedang

28
Eti Rochaety, Pontjorini dan Prima, Op Cit, h.22-23
29
Ais, Op Cit, h. 20
30
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian II Struktur dan
Pengembangannya, (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1998), cet. Ke9, h.275
18

dipakai?
3. Kelayakan ekonomis a. Apakah manfaat sistem
melebihi biaya operasional?

a) Evaluasi teknis
Evaluasi teknis pada aplikasi baru berguna untuk mengetahui
apakah secara teknis layak untuk menjalankan pengolahan informasi.
Banyak aplikasi di luar kemampuan teknis dari perangkat keras dan
perangkat lunak yang tersedia untuk pemakaian.
Apabila aplikasi sudah dijalankan, maka evaluasi berikutnya dapat
menunjukkan apakah aplikasi sudah berjalan secara efektif. Secara
teknis apakah sudah baik atau belum suatu sistem, dapat dilihat
melalui kelengkapan perlengkapan yang tersedia pada lokasi
penerapan, karena hal ini akan memberikan dampak pada kesepatan
akses sistem.
Evaluasi teknis dalam penerapan sistem dapat berupa kelengkapan
perangkat untuk menerapkan sebuah sistem. Karena untuk
menerapkan suatu sistem, tentu akan membutuhkan perangkat atau
hal-hal yang dibutuhkan.
b) Evaluasi operasional
Kelayakan dalam operasional berhubungan dengan apakah data
yang diinput dapat disediakan dan outputnya dapat digunakan, selain
itu dapat dilihat dari kemudahan penggunaan sistem yang dirasakan
oleh pengguna. Misalnya, secara teknis adalah mungkin bagi penjual
untuk mengadakan hubungan telepon dengan pembeli dalam setiap
penjualan, tetapi secara operasional hal ini adalah tidak praktis31.

31
Ibid, h. 276
19

Evaluasi aplikasi setelah pelaksanaan harus melihat seberapa baik


aplikasi itu bekerja, hal ini dapat dilihat dari masukan, tingkat
kesalahan, ketepatan waktu hasil pengolahan, dan pemanfaatannya 32.
c) Evaluasi ekonomis
Bilamana suatu proyek diusulkan, proyek ini perlu mengalami
pengujian kelayakan ekonomis. Setelah pemasangannya, proyek ini
perlu ditelaah secara periodik menurut ukuran biaya/efektifitas33.
Untuk mengetahui kelayakan ekonomis dari proyek dan mengevaluasi
manfaat ekonomis sistem SIM, ada baiknya untuk mengelompokkan
biaya dan manfaat yang dirasakan oleh pengguna. Biaya dapat dilihat
dari pengeluaran dan pendapatan, sehingga akan mengetahui beban
dalam penerapan sistem. Manfaat dalam segi ekonomis yaitu dalam
hal tenaga yang dikeluarkan saat menggunakan sistem.

6. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Tujuan dari SIM adalah memberikan informasi untuk pembuatan
keputusan dalam merencanakan, memulai, mengatur, dan mengendalikan
operasi sub-sistem dari perusahaan organisasi dan juga untuk memberikan
perusahaan sebuah sinergi dalam prosesnya. Tujuan utama SIM yang
dijelaskan oleh Jimmy ialah membantu proses manajemen pada suatu
organisasi34.
Tujuan SIM Pendidikan menurut Eti rochaety beserta kawan-kawan, SIM
Pendidikan menyediakan informasi guna mendukung proses pengambilan
keputusan pada bidang pendidikan35.
Beberapa kegunaan/ fungsi sistem informasi menurut Eti, Faizal dan Tupi
dalam bukunya Sistem Informasi Manajemen, antara lain:
32
Ibid, h. 277
33
Ibid, h. 277
34
Chr. Jimmy L.Gaol. Op Cit, h. 18.
35
Eti Rochaety, Pantjorini dan Prima, Op Cit, h. 13
20

Yaitu: (a) Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara


tepat waktu dan akurat bagi para pemakai; (b) Menjamin
tersedianya kualitas dan keterampilan; (c) Mengembangkan proses
perencanaan yang efektif; (d) Mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi; (e)
Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi;
(f) Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi
ekonomis; (g) Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem; (h) Organisasi
menggunakan SIM untuk mengolah transaksi-transaksi; (i) Bank
menggunakan SIM untuk mengolah cek-cek nasabah dan memuat
berbagai laporan rekening dan transaksi; (j) Perusahaan
menggunakan SIM untuk mempertahankan persediaan pada tingkat
paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia; (k)
Untuk pendukung pengambil keputusan; (l) SIM berdasarkan
aktivitas/ kegiatan manajemen; (m) Pengendalian Operasional; (n)
Pengendalian Manajemen; (o) Analisis keputusan atau arah
tindakan yang mungkin; (p) Untuk perencanaan strategis36.

Kegunaan lainnya menurut Yacub dan Vico tidak berbeda jauh dengan
yang telah dipaparkan oleh Eti, Faizal dan Tupi. adalah sebagai berikut:(a)
Meningkatkan kemudahan memperoleh data; (b) Menjamin tersedianya
kualitas dan keterampilan; (c) Mengembangkan proses perencanaan secara
efektif; (d) Mengidentifikasi kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi; (e) Memperbaiki produktivitas pengembangan aplikasi37.
Kegunaan lainnya yang dipaparkan oleh Rohmat Taufiq tidak berbeda
dengan kedua pendapat yang telah dipaparkan di atas :
(a) Meningkatkan aksesibilitas data; (b) Menjamin tersedianya
kualitas dan keterampilan; (c) Mengembangkan proses
perencanaan yang efektif; (d) Mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan akan keterampilan sistem informasi; (e) Menetapkan
investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi; (f)
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi; (g) Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan

36
Eti Rochaety, faizal, dan tupi, Op Cit, h.11-13
37
Yakub dan Vico, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h.45
21

sistem; (h) Organisasi menggunakan SIM untuk mengolah


transaksi-transaksi38.

Dalam dunia pendidikan, SIM pendidikan digunakan untuk mendukung


berbagai kegiatan yang berkaitan dengan SDM pendidikan. Selain itu,
Teknologi informasi telah menjadi salah satu alat untuk meningkatkan
efisiensi aktivitas operasional lembaga pendidikan. Dengan menggunakan
SIM tentunya akan mampu meningkatkan kinerja SDM. Kinerja SDM dapat
meningkatkan kompetensi pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), perilaku
(behavior), dan motivasi (motivation) yang digunakan untuk mengukur
kinerja seseorang yang langsung dikaitkan dengan perilaku dan kompetensi
yang ditujukan dalam pekerjaan39.
Kesimpulan dari keseluruhan pendapat, yang sesuai dengan bidang
pendidikan yaitu:
1) Meningkatkan aksesibilitas data/ kemudahan akses
2) Menjamin tersedianya kualitas data dan keterampilan pengguna
3) Mengembangkan perencanaan yang efektif
4) Untuk mendukung pengambilan keputusan
5) Sebagai pengendalian operasional
6) Sebagai pengendalian manajemen
7) Analisis keputusan dan arah tindakan
8) Untuk Perencanaan strategis.

7. Subsistem SIM Pendidikan


Sistem informasi manajemen pendidikan terdiri dari subsistem informasi
manajemen, terdapat subsistem-subsistem yang lainnya dalam proses
pengambilan keputusan. Penerapan SIM pada saat ini tidak terlepas dari

38
Rohmat,Op Cit, h. 63
39
Eti Rochaety, Pantjorini dan Prima, Op Cit,h. 146
22

penggunaan teknologi komputer, begitu pula penerapan SIM pada bidang


pendidikan, seperti gambar di bawah ini merupakan bagan SIM Pendidikan
berbasis komputer dalam proses pengambilan keputusan pada buku Eti:

Sistem Informasi Pendidikan


Berbasis Komputer

Masalah
Sistem Informasi
Akutansi

Informasi
Sistem Informasi
Manajemen
Keputusan Pendidikan

Sistem Pendukung
Keputusan

Pemecahan
Masalah
Sistem Berbasis
Pengetahuan

Gambar 2.2. Sistem Informasi berbasis Komputer untuk pemecahan masalah 40

Keputusan yang akan diambil sebagai pemecahan masalah yang dihadapi


lembaga pendidikan akan didasarkan atas informasi yang dihasilkan oleh
sistem informasi manajemen pendidikan. Sistem informasi pada SIM
Pendidikan diilustrasikan dalam gambar berikut:

40
Ibid, h. 169
23

dalam gambar berikut:

Sistem
Informasi
Manajemen
Pendidikan

SI SI SI SI SI
Keuangan Operasi Pemasaran SDM Penilaian

Gambar, 2.3 : sistem informasi manajemen pendidikan

Gambar di atas menunjukkan bahwa integrasi dari setiap fungsional


manajemen pendidikan akan menghasilkan sistem informasi manajemen
pendidikan yang akurat sebagai subsistem pendukung keputusan41. Beberapa
macam sistem informasi berbasis komputer Ety Rochaety, dkk. seperti terlihat
pada gambar 2.3, adalah:

41
ibid, h.168
24

a) Sistem Informasi Keuangan dalam Pendidikan


Aplikasi sistem informasi manajemen keuangan digunakan untuk
membantu proses pengolahan data keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan berdasarkan sistem pencatatan yang disebut akutansi42. Pada
bidang pendidikan SIM keuangan ini sudah diterapkan guna untuk
memudahkan proses mengelola administrasi keuangan sekolah, rata-rata
prosesnya dikelola dalam Microsoft excel.
b) Sistem Informasi Operasi dalam Pendidikan
Operasi jasa pendidikan lebih menekankan pada bagaimana
menyajikan jasa pendidikan agar dapat diterima dengan mudah oleh
konsumen atau pengguna jasa pendidikan (siswa/mahasiswa)43. SIM
Operasi ini merupakan suatu aplikasi yang diterapkan untuk memudahkan
proses operasi pendidikan, seperti sistem administrasi sekolah.
c) Sistem Informasi Pemasaran Jasa Pendidikan
Sistem informasi pemasaran bermanfaat untuk mengatur arus
informasi pemasaran jasa pendidikan karena tingkat persaingan jasa
pendidikan karena tingkat persaingan jasa pendidikan saat ini sangat ketat
seperti halnya persaingan di dunia bisnis44. SIM Pemasaran Jasa ini dapat
berupa website, yang dimana sekolah mengelola dan memberikan
informasi yang terkini pada pihak internal maupun ekternal.
d) Sistem Informasi Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan
Sesuai dengan pendapat Eti dkk, bahwa Sistem informasi sumber
daya manusia dalam pendidikan merupakan sebuah prosedur sistematis
pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, validasi, serta pengambilan
kembali data sumber daya manusia yang dibutuhkan lembaga

42
Ibid, h.169
43
Ibid, h, 172
44
Ibid, h, 174
25

pendidikan45. Hal ini dibutuhkan oleh SDM untuk membantu dalam


melaksanakan kegiatan pekerjaannya. Pada SIM SDM ini dapat berupa
SIM data SDM pendidikan.

e) Sistem Informasi Penilaian dalam Pendidikan


Sistem Penilaian ini berguna untuk mengetahui kinerja dari masing-
masing SDM hingga kualitas atau kemajuan dari suatu organisasi. Dalam
bidang pendidikan, penilaian ini juga dimaksudkan untuk konsumen atau
peserta didik, seperti contoh terdapat banyak sekali sistem berbasis
komputer yang dirancang untuk proses penilaian bahkan pihak eksternal
pun dapat melihat nilai tersebut, hal ini berguna untuk mengetahui tumbuh
kembang peserta didik.

B. Sistem Informasi Penilaian (SIP) Siswa


Sistem Informasi Penilaian (SIP) Siswa merupakan suatu penerapan sub
sistem atau bagian dari SIM Pendidikan, yang dimana penerapan SIP ini
dimaksudkan untuk memberi kemudahan bagi tenaga pendidik dalam proses
penilaian siswa.
1. Pengertian
SIP sebetulnya merupakan turunan dari Sistem Administrasi Sekolah
(SAS) yang merupakan sistem ikonik milik Dinas Pendidikan DKI Jakarta
yang sudah selayaknya membuat semua pelaku pendidikan di DKI Jakarta:
guru, staf tata usaha, kepala sekolah, pengawas paket, Dinas Pendidikan, dan
masyarakat (khususnya: orang tua dan siswa) dapat menikmati sistem ini
dengan nyaman46.

45
Ibid, h. 177
46
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tahun 2013/2014, Prosedur Operasional Standar (POS)
Penggunaan Aplikasi SIP, (Jakarta: Mei 2013), h. 2
26

Sekolah sudah banyak dibebani pendataan yang terlalu banyak, maka


dianggap tidak perlu lagi membuat sistem aplikasi yang mendata hal tersebut,
karena semua pasti sudah terfasilitasi di dalamnya, jadi lebih baik
mengintegrasikan sistem-sistem tersebut daripada membuat sistem baru yang
memiliki input dan output yang sama.
SIP merupakan sebuah teknologi tepat guna atau disebut ”appropriate
system”47 yang dibuat untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, dengan
konsep sederhana, tepat guna, effisien, tapi power full dan selalu berpedoman
pada prinsip kurikulum 2013 atau perubahan kurikulum di masa yang akan
datang. SIP hadir untuk menjawab amanat penilaian pada kurikulum 2013,
sehingga secara mudah dan efektif dapat membantu guru dalam implementasi
penilaian kurikulum 2013.

2. Dasar hukum penerapan


Menu setup penilaian merupakan menu untuk memilih Kompetensi inti
(KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diberi nilai. Kompetensi Dasar
yang dipilih dimunculkan dalam bentuk esensi kompetensi, dimana pada saat
dipilih esensi kompetensinya akan muncul Kompetensi Dasar terkait48.
Kompetensi Dasar yang terdapat pada sistem ini merupakan Kompetensi
Dasar yang terdapat dalam Peraturan Menteri No. 69 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum. Dimana selanjutnya Kompetensi Dasar tersebut
dibuatkan esensi kompetensinya49.
Berkenaan dengan sistem informasi manajemen, pemerintah telah
mengatur tentang standar pengelolaan tentang sistem informasi manajemen
yang dijelaskan oleh Suparlan dalam bukunya Manajemen Berbasis Sekolah,
sebagai berikut:

47
Ibid, h.1
48
Ibid, h.54
49
Ibid.
27

1) Sekolah/ Madrasah:
a. Mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk
mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan
akuntabel;
b. Menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif dan mudah
diakses;
c. Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk
melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau
pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah/
madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam
dan didokumentasikan;
d. Melaporkan data informasi sekolah/ madrasah yang telah
terdokumentasikan kepadaDinas Pendidikan Kabupaten/ Kota.
2) Komunikasi antarwarga sekolah/ madrasah di lingkungan sekolah/
madrasah dilaksanakan secara efektif dan efisien50.

Contoh sederhana dalam bidang pendidikan, seperti penyediaan data


tentang jumlah tenaga kependidikan dan pendidik (tenaga
51
pengajar/guru/dosen) . Contoh lainnya seperti dalam pengolahan nilai siswa
dari beberapa mata pelajaran. Data yang dimasukkan dalam basis data adalah
data siswa dan data nilai dari 3 aspek yang masuk dalam penilaian (Sikap,
Keterampilan dan Kognitif). Dari dalam basis data, data tersebut dimasukkan
ke dalam model matematik yang menghitung nilai tersebut untuk
mendapatkan nilai akhir. Perangkat lunak aplikasi digunakan untuk membuat
laporan yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh wali kelas.
Laporan berisi daftar nilai siswa untuk semua mata pelajaran selanjutnya
digunakan untuk pengambilan keputusan memperbaiki dan meningkatkan
hasil belajar siswa.

50
Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah: dari teori sampai dengan praktik, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013), h.95-96
51
Eti, SIMP, h.177
28

3. Tata cara penggunaan SIP


Pada menu Setup Penilaian ini, pengguna akan :
a) Menentukan esensi kompetensi, pada semester berapa Kompetensi
tersebut akan diberikan
b) Selanjutnya pengguna akan dituntun untuk membuat setup penilaian,
dimana pengguna wajib mengisikan :
1) Kelas
2) Peminatan
3) Mata pelajaran
4) Nama guru
5) Semester

Gambar 2.4 tampilan setup materi pelajaran

6) Lalu ke setup dan input penilaian:


(a) Kode penilaian ke: (akan di generate secara otomatis oleh
sistem)
(b) Pilih esensi kompetensi
29

(c) Pilih jenis kompetensi yang akan dinilai (Pengetahuan,


Keterampilan, atau Sikap)
(d) Selanjutnya pilih jenis penilaiannya (seperti: tes tulis,
observasi, projek)
(e) Isikan tanggal tesnya (dd-mm-yyy)

Gambar 2.5. setup input penilaian 1

Gambar 2.6. setup materi pelajaran 2


30

c) Log in
Untuk log in,masukkan NIP serta password yang telah terdaftar, lalu klik
login52

Gambar 2.7. menu log in

d) Cara Input dan Import nilai


Untuk INPUT: isikan nilai satu persatu untuk setiap peserta didik
Pilih menu di sebelah kiri setup dan input penilaian siswa. Pada menu ini
guru dapat menambah penilaian serta memasukkan dan menghapus nilai
yang telah diinput.

52
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tahun 2013/2014, Op Cit, h. 67
31

Gambar. 2.8. menu input nilai

Untuk import nilai dengn ,menggunakan upload XML:


1) Pilih menu Proses Penilaian
2) Klik Proses PenilaianInput Nilai
3) Isikan Kelas, Peminatan, Mata Pelajaran, Nama Guru, Semester
4) Pilih peminatan yang akan diisi
5) Pilih rombel  klik Proses
6) Kemudian klik Download
7) Setelah itu, klik kanan pada file  Save link as
8) Pilih folder yang diinginkan untuk menyimpan, jangan mengubah
nama file dan format
9) Untuk membuka file, klik kanan pada file  buka dengan M.excel
10) Pilih open with As an XML table
11) Jika ada message, beri centang, ok
12) Isikan nilai pada kolom yang tersedia, lalu save dengan format XML
13) Letakkan pada folder (nama file harus sama dengan awal)
14) Confirm Save As  Do you want to replace it?  Yes
15) Saving the file as XML data will… Continue
16) Do You want to save..  No
17) Kembali ke program SIP, pilih Upload Browse
32

18) Pilih file tadi  klik open upload


19) Simpan53.
Selain itu kita dapat melihat tampilan setelah kita menginput nilai siswa
pada menu preview nilai

Gambar 2.9. Preview Nilai

e) Setup Penilaian Eskur


Pada sistem informasi penilaian ini pula terdapat menu setup penilaian
eskur yang akan diisi oleh Pembina ekstrakurikuler

53
Ibid, h. 79-85
33

Gambar. 2.10. Setup penilaian Eskur

f) Menu Download Nilai


Terakhir adalah menu preview nilai LCK, jadi menu ini adalah menu
preview tampilan nilai yang dapat kita download, dan pada menu ini pula
terdapat menu download

Gambar. 2.11. Menu download


34

C. Penelitian yang relevan


1. Penelitian yang telah dilakukan oleh Fifi (2011) dengan judul “Penerapan
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Pelayanan
Sekolah terhadap Masyarakat pada Website SMA Bakti Mulya 400” 54.
Variabel yang diteliti adalah SIMP (X) dan pelayanan sekolah (Y), untuk
sampel diambil seluruh siswa/ siswi dan metode penelitian dengan cara
menghitung frekuensi presentase. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa
penerapan SIMP di SMA Bakti Mulya dalam mempermudah komunikasi
sekolah dengan masyarakat dikatakan cukup baik.
Pada penelitian Fifi:
1) Sistem yang diteliti adalah website, sedangkan penulis meneliti sistem
informasi penilaian siswa
2) Perbedaan lokasi penelitian
3) Pendekatan yang digunakan kuantitatif, sedangkan peneliti kualitatif
4) Sampel yang diambil adalah siswa, sedangkan penulis sumber data adalah
guru, kepala sekolah dan orang-orang yang terkait dalam penelitian

2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ibnu Mas’ud (2009) dengan judul “
Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa Berbasis WEB” 55. Metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah Observasi, studi kepustakaan dan
wawancara serta terdapat tambahan untuk metode pengembangan sistem.
Pada penelitian Ibnu Mas’ud

54
Fifi, “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Pelayanan
Sekolah terhadap Masyarakat pada Website SMA Bakti Mulya 400”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta: 2011. Dipublikasikan.
55
Ibnu Mas’ud, “Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa Berbasis WEB”, Skripsi pada Sarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:2009. Dipublikasikan.
35

1) Sistem yang diteliti Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa berbasis


WEB, Peneliti adalah sistem Informasi Penilaian yang dimana baru
diterapkan bersamaan dengan kurikulum 2013
2) Perbedaan lokasi penelitian
3) Pada penelitian ini lebih menitik beratkan pada pengembangan sistem,
sedangkan penulis tidak.

3. Penelitian tesis yang telah dilakukan oleh Akur Supriyanto (2013) dengan
judul “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan BIOSMK di
SMK Permata Nusantara Pati”56. Pendekatan yang digunakan adalah
kualitatif fenomenologis dengan studi kasus. Pengumpulan data dengan
teknik wawancara mendalam, observasi, dan pengkajian dokumen. Temuan
penelitian adalah bahwa penerapan SIM Pendidikan BIOSMK banyak
memiliki manfaat, serta hasil pekerjaan lebih cepat, tepat dan akurat.
Perbedaan pada penelitian:
1) Sistem yang diteliti berbeda dengan penulis
2) Penelitian ini adalah penelitian tesis
3) Metode pengumpulan data tidak menggunakan angket, penulis
menggunakan angket
4) Lokasi penelitian berbeda.
5) Penelitian ini fokus pada implementasi SIM pendidikan pada masing-
masing fungsi manajemen, penulis hanya meneliti dampak penerapan saja
pada proses manajemen yaitu pengambilan keputusan dan kinerja guru.

D. Kerangka Pikir
Pendidikan merupakan suatu kegiatan pembentukan akhlak mulia peserta
didik dalam proses kegiatan pembelajaran, pendidikan pula terdapat kegiatan

56
Akur Supriyanto, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan BIOSMK di SMK
Permata Nusantara Pati”, Tesis pada Pascasarjana IKIP PGRI Semarang: 2013. Dipublikasikan.
36

administrasi, sebagai penerapan fungsi manajemen. Kegiatan untuk menjalankan


suatu pendidikan tidaklah sedikit, dimulai dari membuat perencanaan pendidikan,
pendataan siswa, inventarisasi lembaga, pengorganisasian, pengawasan, dan lain
sebagainya. Kegiatan yang tidak sedikit ini tentu akan menghabiskan waktu
banyak untuk menyelesaikannya, serta dibutuhkan ketelitian yang tinggi agar
kualitas dari pekerjaan yang dilakukan ini dapat bernilai baik. Dari hal tersebut,
tentu kegiatan akan diselesaikan, namun tidak efisien terhadap waktu, terlebih
lagi hasil yang didapatkan pula kurang akurat..
Untuk menunjang segala bentuk kegiatan di dalam proses pendidikan, perlu
adanya penggunaan teknologi, guna untuk mempermudah segala bentuk
pekerjaan. Teknologi terkini memberikan kemudahan untuk mendapatkan
informasi dari segala penjuru, tanpa harus menunggu waktu yang terlalu lama.
Teknologi ini berupa Sistem Informasi Manajemen, dan sudah biasa diterapkan
pada bidang Bisnis, Pemerintahan serta Pendidikan. Kegunaan dari penerapan
SIM ini akan memudahkan SDM pendidikan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Kegiatan yang dilakukan akan lebih mudah dikerjakan, sehingga dapat lebih
efisien dan efektif terhadap hasil akhir dari sebuah pekerjaan. Sistem informasi
manajemen memiliki peran penting dalam proses pekerjaan. apapun macam jenis
pekerjaan, dapat dengan mudah diselesaikan dengan menggunakan sistem
informasi.
Perkembangan semakin berkembang pesat, sehingga sistem informasi
semakin dibutuhkan oleh organisasi-organisasi untuk tetap dapat berkembang.
Sistem informasi memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat mengefisienkan
penggunaan waktu. Pada saat sebelum adanya sistem informasi, segala pekerjaan
dilakukan secara manual, dan hal ini terlalu menghabiskan waktu. Dengan
digunakannya sistem informasi tentu akan mempermudah SDM dalam melakukan
pekerjaan dengan baik sehingga waktu yang dipergunakan pun sangat efisien dan
pula akan meningkatkan kinerja SDM serta hasil kerja.
37

Kegunaan SIM bukan hanya dapat mengefisienkan waktu pengerjaan, SIM


akan menghasilkan informasi yang berguna untuk proses manajemen seperti
pengambilan keputusan. Pada sekolah, kegunaan penggunaan SIM tentunya akan
berpengaruh pada kinerja SDM dan kualitas layanan serta mutu sekolah. SIM
dapat pula memudahkan tenaga kependidikan dalam mengevaluasi kinerja
sekolah, tentunya akan berakibat pada perbaikan-perbaikan yang akan semakin
memajukan kualitas pendidikan.
Penerapan SIM di dalam pendidikan dapat berupa Sistem Informasi Akutansi
(keuangan), website, pengisian raport, penilaian, dan lain sebagainya. Sistem
informasi manajemen diterapkan dalam dunia pendidikan, salah satunya sistem
yang terdapat di SMA Negeri 6 Jakarta, di SMA tersebut menggunakan Sistem
Informasi Penilaian. SMAN 6 Jakarta mengunakan Sistem Informasi Penilaian
Sekolah/ Madrasah yang dimana sistem ini baru diterapkan beberapa sekolah
daerah Jakarta. Sistem ini menggantikan Sistem Administrasi Sekolah,
dikarenakan penggunaan SAS kurang efisien. Ada beberapa keluhan penggunaan
sistem terdahulu kurang maksimal, susah terakses, hanya pada waktu tertentu saja
dapat mengaksesnya.
Oleh karena itu, untuk kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013, sistem ini
diganti menjadi Sistem Informasi Penilaian. Pada sistem baru ini, guru dapat
lebih mudah mengakses, dan dapat dimana saja mengakses sistem ini. Jika dilihat
dari kegunaannya, tentu sistem ini diperuntukkan untuk memudahkan guru dalam
proses penilaian siswa atau peserta didik sehingga akan meningkatkan kinerja
guru dan tentu akan menaikkan efisiensi dan efektifitas proses manajemen di
dalam lembaga.
38

Bagan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

MASALAH
1) Pekerjaan tidak efisien
2) Tidak cepat dalam
pengambilan keputusan
3) Pekerjaan lebih sulit
dilakukan
4) Kurang akuratnya suatu
informasi
5) SIM terdahulu sering down
6) Sulit untuk diakses dimana
saja

Sistem Informasi
Penilaian Siswa
Pengambilan
(SIP)
keputusan Informasi

HASIL
1) Hasil pekerjaan lebih
maksimal
2) Keakuratan informasi
3) Lebih terorganisir
4) Dapat lebih cepat dalam
mengambil keputusan
5) Pekerjaan lebih mudah
dikerjakan

Gambar 2.12. Bagan kerangka berpikir


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Sistem Informasi
Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMA Negeri 6 Jakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Adapun tempat penelitian yang menjadi objek penelitian adalah SMA
Negeri 6, yang terletak di daerah Bulungan Blok M, Jakarta Selatan.
Sekolah ini tepatnya beralamat di Jl Mahakam I No 2 Blok C dekat
dengan SMAN 70 Jakarta dan terletak di lokasi yang cukup ramai pusat
perbisnisan.
Alasan saya memilih lokasi ini, karena tidak semua sekolah telah
menerapkan sistem informasi terkini, sedangkan SMAN 6 Jakarta
merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan Sistem Informasi
Penilaian siswa, sehingga dikarenakan SMAN 6 Jakarta ini telah
menerapkan sistem ini, maka saya memiliki alasan untuk menjadikan
sekolah ini sebagai objek penelitian penerapan sistem informasi penilaian
siswa.
2. Waktu Penelitian
Waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan dalam proses penelitian
dilakukan secara bertahap mulai dari observasi, perumusan masalah,
penyusunan instrumen, menyebarkan instrumen kepada sampel yang
menjadi objek penelitian, kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data
dan analisis data wawancara serta kuesioner sebagai kegiatan inti
penelitian. Proses penyusunan proposal, perencanaan, pengumpulan data

39
40

dan pengolahan data akan dilakukan sekitar 6 bulan, dimulai sejak bulan
Juni hingga November 2014.

C. Pendekatan dan Metode Penelitian


Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, karena penelitian ini melihat
bagaimana penerapan sistem informasi penilaian. Pendekatan kualitatif ini
dilakukan dengan menggunakan bentuk deskriptif. Adapun alasan penulis
menggunakan pendekatan penelitian ini adalah karena penulis bertujuan untuk
menjelaskan dan menggambarkan secara mendalam mengenai permasalahan yang
terkait dalam penelitian ini. Dengan demikian penulis sendiri akan lebih mudah
mengetahui dan memahami gambaran dari objek yang akan diteliti.

D. Teknik Pengumpulan Data


1. Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data yakni
sumber data primer dan sumber data sekunder.
a. Data primer
Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer ialah kepala
sekolah SMA N 6 Jakarta karena dalam penerapan sistem informasi
penilaian kepala sekolahlah yang paling mengetahui bagaimana dampak
penerapan sistem informasi penilaian di sekolah, 1 orang wakil kepala
sekolah bidang kurikulum, 1 orang selaku pengelola sistem, dan 5 orang
guru kelas X (sepuluh) yang dipilihkan oleh kepala sekolah, karena
kelima guru inilah yang dianggap paling mengetahui keadaan di sekolah.
Terakhir adalah untuk data angket diambil sampel keseluruhan guru kelas
X.
b. Data sekunder
41

Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder ialah data-data yang
dimiliki oleh sekolah seperti data jumlah tenaga pendidik dan
kependidikan, data jumlah peserta didik, dan data-data lain yang dianggap
penting dan terkait dalam penerapan sistem informasi penilaian siswa di
sekolah.

2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data utama yang akan dilakukan penulis adalah dengan
observasi, wawancara dan teknik pelengkap dari penelitian adalah dengan
studi dokumentasi serta angket.
Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah:
1) Observasi
Pada pengumpulan data dengan observasi atau pengamatan,saya akan
mengamati cara penggunaan Sistem Informasi Penilaian di sekolah, serta
kemampuan guru dalam menggunakannya dan perangkat yang
mendukung dengan pemakaian SIP.
2) Wawancara
Pada teknik ini akan digunakan dengan mewawancarai bapak Kepala
SMAN 6, bapak Agus selaku pengelola SIP di SMAN 6 Jakarta, Ibu
Endang selaku Wakasek bidang Kurikulum, dan beberapa guru. Hal ini
dimaksudkan agar penulis dapat memperoleh data lebih lengkap mengenai
penerapan SIP, serta dampaknya terhadap proses manajemen di sekolah.
Untuk kisi-kisi wawancara dijabarkan pada tabel 3.1
3) Angket
Angket yang akan disebar kepada sampel guru kelas X, alasannya
karena yang menggunakan SIP ini baru kelas X. Untuk kisi-kisi angket
dijabarkan secara rinci pada tabel 3.2
42

E. Teknik Analisis Data


Setelah data yang dibutuhkan dalam penelitian dikumpulkan dengan
lengkap dari narasumber, tahap berikutnya adalah analisis data. Pada tahap ini,
data dikerjakan dan dimanfaatkan sehingga dapat menyimpulkan hasil yang
dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan dan permasalahan yang diajukan oleh
peneliti.
Untuk mengolah dan menganalisa hasil data penelitian yang telah
terkumpul dari narasumber terkait, dilakukan tiga langkah yaitu sebagai berikut:
1. Proses seleksi dan klasifikasi data
Proses ini dilakukan dengan cara mengelompokan jawaban-jawaban dari
sumber data berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terkait
penerapan sistem informasi penilaian. Sumber data yaitu angket dan
wawancara.
2. Proses kategorisasi data
Proses ini dilakukan dengan cara mengelompokan data yang didapat dalam
penelitian berdasarkan ruang lingkup masalah yang diteliti.
3. Proses interpretasi data
Proses ini dilakukan dengan cara mencari persamaan dan perbedaan dari
aspek-aspek jawaban masalah, sehingga kemudian dapat ditarik kesimpulan.
Untuk sumber data dari angket akan dianalisis menggunakan rumus
prosentase.
Rumusnya:
P X 100%

Keterangan:
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = number of cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu)
43

P = angka persentase1

8. Kisi-kisi Instrumen

Langkah awal sebelum dibuat daftar pertanyaan angket adalah membuat kisi-
kisi berdasarkan dimensi yang ada. Adapun kisi-kisi instrument penerapan sistem
informasi penilaian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara


No. Soal
Jumlah
No. Dimensi Sub Dimensi Kepsek/ Guru Tim
data Soal
Wakasek
1 Kriteria Teknis 1,2,3,4,5 1, 2, 3, 4 1,2,3,4,5 14
Aplikasi Operasional 6 5,6,7 6 5
Ekonomis 7 8,9 7 4
2. Fungsi Aksesibilitas 8 10,11,12 8,9 6
SIM data
Kualitas dan 9 13,14,15 4
keterampilan
Pengembangan 10 16 2
Perencanaan
efektif
Pendukung 11 17 2
pengambilan
keputusan
Pengendalian 12 18 2
operasional
Pengendalian 13 19, 20 10 4
manajemen
Analisis 14 21, 22 3
keputusan dan
arah tindakan

1
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), h. 43.
44

Perencanaan 15 23 2
strategis
TOTAL 15 23 10 48

Selain kisi-kisi wawancara, terdapat pula kisi-kisi angket. Angket ini akan
diberikan kepada guru kelas X. kisi-kisi angket sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket

No. Indikator Sub Indikator No. Soal Jumlah Soal


1 Kriteria Aplikasi Teknis 1, 2, 3, 4, 5, 6 6
Operasional 7, 8, 9, 10 4
Ekonomis 11, 12 3
2. Fungsi SIM Aksesibilitas data 13, 14 2
Kualitas dan 15, 16, 17, 18 4
keterampilan
Pengembangan 19 1
Perencanaan
efektif
Pendukung 20, 21 2
pengambilan
keputusan
Pengendalian 22 1
operasional
Pengendalian 23, 24 2
manajemen
Analisis keputusan 25, 26, 27, 28 4
dan arah tindakan
Perencanaan 29, 30 2
strategis
30
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1. Sejarah Singkat SMA Negeri 6 Jakarta
Pada tahun 1952 atas pelopor dari Bapak Martodipuro dibantu oleh
tokoh-tokoh masyarakat setempat di Kebayoran Baru berdirilah suatu Sekolah
Menengah Umum Tingkat Atas (SMA) tepatnya pada tanggal 1 Agustus
1952, sekolah ini mendapat status "negeri" yang kemudian disebut dengan
SMA Negeri II ABC dan Bapak Sunarto Elifes sebagai kepala sekolah
pertama. Pada tahun pelajaran 1955/1956, yaitu pada masa kepala
sekolah Bapak Zainuddin (1956-1958) SMA ini berganti nama dengan SMA
Negeri VI ABC. Tahun 1958-1960 Bapak Hasim Harahap menjadi kepala
sekolah. bersamaan dengan itu sekolah membuka filial yang menamakan
dirinya SMA Negeri 9.
Pada tanggal 30 April 1960 Bapak J. Basiran (1960-1962) menjadi kepala
sekolah sampai dengan tahun 1962 pada masa ini sebuah filial dibuka lagi
yaitu SMA Negeri 11. Kepala sekolah wanita yang pertama dari SMA 6
adalah Ibu Atmiyati (1962-1964) kemudian digantikan oleh Bapak Soetjipto
(1964-1967). Kemudian sejalan dengan berubahnya sistem pendidikan, yaitu
dengan munculnya SMA Gaya Baru, maka pada tahun pelajaran 1964/ 1965
SMA Negeri VI ABC berganti nama dengan SMA Negeri 6.
Pada saat cikal bakal SMA Negeri 6 didirikan, sekolah ini berlokasi di
Jalan Bulungan. Kemudian dari 1 Januari 1969 sekarang, SMA Negeri 6
menempati gedung baru yang berlokasi di Jalan Mahakam I, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan. Kemudian secara berturut-turut pergantian kepala sekolah di
SMA Negeri 6 adalah sebagai berikut:
a) Bapak Sationo (1967-1975)
b) Bapak T. Padidi (1975-1980)

45
46

c) Bapak Wirwahyu (1980-1985)


d) Bapak Drs. Soebroto (1985-1989)
e) Ibu Hj. Jajoek M. Asaat
f) Ibu Hj. Sri Rahajoe S. Soemadi
g) Ibu Hj. Ida Hasidah
h) Bapak Tatang
i) Bapak Sidik Jasin
j) Bapak Syafruddin
k) Ibu Dra. Kadarwati Mardiutama, M.Si. (2008 s.d 2013).
l) Bapak Drs. Rukiman Lumban Batu (2013 s.d sekarang).

2. Visi, Misi, Dan Tujuan


a. Visi
Unggul Berprestasi Santun Berperilaku
b. Misi
Membimbing siswa untuk:
1) Meningkatkan akhlak mulia (moral, religius) dan sopan santun.
2) Menguasai ilmu pengetahuan, kemampuan analisis, mampu
menentukan pilihan dan gemar belajar.
3) Mengembangkan daya kreatif, rajin, suka bekerja keras dan tahan uji
4) Meningkatkan ketrampilan yang bermanfaat dalam mengelola sumber
daya alam dan menjaga kelestarian lingkungan.
5) Meningkatkan toleransi terhadap perbedaan dalam persatuan Indonesia
yang demokratis dan pluralistik.
6) Meningkatkan wawasan kebangsaan nasional.
c. Tujuan Pendidikan SMA Negeri 6 Jakarta:
1) Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan, memiliki
daya kreatif, rajin, suka bekerja keras dan tahan uji.
47

2) Memiliki toleransi terhadap perbedaan dalam menunjang persatuan


Indonesia yang demokratis dan pluralistik, sehingga terwujudnya
sekolah sebagai benteng moralitas bangsa.
3) Seluruh warga sekolah mampu mengelola sumber daya alam dan
menjaga kelestarian lingkungan.
4) Seluruh warga sekolah memiliki akhlak mulia (moral, religius) serta
bersikap sopan santun.
5) Meningkatkan jaringan kerjasama dengan masyarakat, dunia usaha
dan industri di dalam dan luar negeri.
Visi pada sekolah ini adalah unggul berprestasi santun berprilaku. Untuk
mewujudkan visi ini diperlukan SDM sekolah yang berkualitas, dalam arti
mampu menguasai cara mendidik, serta berpengetahuan luas. Selain itu SDM
juga perlu memberikan contoh baik bagi peserta didik, tugas ini tidaklah
mudah karena harus membentuk watak anak didik dengan baik serta
memberikan tingkatan intelektual tinggi bagi mereka. Bukan hanya ini saja
SDM sekolah memiliki pekerjaan masing-masing tergantung pada jabatan
yang disandangnya, salah satunya adalah guru yang merupakan seorang yang
berinteraksi secara langsung dengan peserta didik. Tugas yang dibebankan
guru tidaklah sedikit selain itu kewajiban yang dipikulnya pun berat.
Pekerjaan mendidik, mengelola kelas, tanggap teknologi, penilaian,
hingga administrasi. Untuk memudahkan pekerjaan guru ini tentu dibuatlah
teknologi, salah satunya sistem informasi pada penilaian siswa. Dengan
adanya sistem ini tentunya akan membantu untuk meringankan beban
pekerjaan guru, dan mempermudah guru mendidik peserta didik dengan baik
sehingga visi sekolahpun akan tercapai.
48

3. Identitas Sekolah
a) Nama Sekolah : SMA Negeri 6 Jakarta
b) Nomor Statistik Sekolah/NPSN : 20102574
c) A l a m a t : Jl. Mahakam 1/2
Kelurahan : Kramat Pela
Kecamatan : Kebayoran Baru
Kotamadya : Jakarta Selatan
Propinsi : DKI Jakarta
Telpon/Fax : 021-7208762
d) Status Sekolah : Negeri
e) Nilai Akreditasi : A
f) Waktu KBM : 06.30 – 14.20 WIB
g) Status Pemilikan Gedung : Pemda DKI Jakarta
h) Tahun Akreditasi : 2009
i) Luas Tanah : 6500 m2
j) Luas Bangunan : 5031
k) Website : www.sman6jkt.sch.id
l) Email : info@sman6jkt.sch.id

4. Siswa
Siswa di SMA Negri 6 Jakarta terbilang tidak sedikit, keseluruhan
berjumlah 978 siswa dengan masing-masing tingkatan memiliki 5 jurusan IPA
dan 4 jurusan IPS, data lengkapnya sebagai berikut:
49

Tabel 4.1
Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik
SMAN 6 Jakarta

No. Kelas Jumlah Keterangan/Jurusan


MIA-1 36 Sains
MIA-2 35 Sains
MIA-3 35 Sains
MIA-4 34 Sains
1. X MIA-5 36 Sains
IIS-1 35 Sosial
IIS-2 34 Sosial
IIS-3 34 Sosial
IIS-4 36 Sosial
MIA-1 36 Sains
MIA-2 35 Sains
MIA-3 35 Sains
MIA-4 36 Sains
2. XI MIA-5 36 Sains
IIS-1 32 Sosial
IIS-2 36 Sosial
IIS-3 36 Sosial
IIS-4 34 Sosial
IPA-1 40 Sains
IPA-2 40 Sains
IPA-3 39 Sains
IPA-4 39 Sains
3. XII IPA-5 39 Sains
IPS-1 37 Sosial
IPS-2 38 Sosial
IPS-3 37 Sosial
IPA-4 38 Sosial
Jumlah 978 siswa
50

5. Data guru
Guru yang terdapat di SMAN 6 tidaklah sedikit, jumlahnya terdapat
sekitar 70, datanya sebagai berikut:

Tabel 4.2
Data Guru
Pendidikan
No Nama Mata Pelajaran
Terakhir
1. Dra. Nurul Hidayah P. Agama Islam S1
2. Abdul Aziz, M.Ag. P. Agama Islam S2
3. Sayuti, S.Ag P. Agama Islam S1
4. Lolita S. Lahaya Ginzel, S.S P. Agama Katolik S1
P. Agama Hindu dan
5. Drs. I Wayan Nurada S1
Sejarah
P. Agama Kristen dan
6. Tomas Magor, S.Pd. S1
geografi
7. Dra. Nursiah Napitupulu, M.M Kewarganegaraan S2
8. Dra. Hj. Ida Kadariah Kewarganegaraan S1
9. Drs. Rusyanto M.Pd Kewarganegaraan S1
10. Drs. Tateng Jayasukmana B. Indonesia S1
11. Dra. Zulfinar B. Indonesia S1
12 Dra. Etty Ekowaty B. Indonesia S1
13. Drs. Wibowo Slamet B. Indonesia S1
14. Dewi Nurhayati, S.Pd. B. Indonesia S1
15. Henry Sinaga S.Pd B. Indonesia S1
16. Dra. Farida B. Inggris S1
17. Asih Utami Dewi S.Pd B. Inggris S1
18. Dra. Nuslina M.R. Djo Naga B. Inggris S1
19. Rama Anggraeni S.Pd B. Inggris S1
20. Dra. Rahayu Yuliningsih B. Inggris S1
21. Taufik Fernando S.Pd B. Inggris S1
22. Dra. Endang Wijiastuti M.M Matematika S2
23. Siti Mukhlisoh S.Pd Matematika S1
24. Drs. Dwi Purnomo Nugroho Matematika S1
25. Mugiyanti S.Pd. Matematika S1
26. Abdul Muis, S.T. Matematika S1
27. Dra. Hj. Besty Dwihari Kimia S1
28. Pragustiani Kimia S1
29. Dra. Herni Budiningsih Kimia S1
30. Rahmi Kurniati S.Pd. Kimia S1
31. Drs. Sahata Aritonang, M.M Kimia S2
51

32. Drs. Rukiman Lumbanbatu Fisika S1


33. Drs. Nelson Sirait Fisika S1
34. Dra Husniwati Fisika S1
35. Drs. Hamzah Ainur Rafiq Fisika S1
36. Dra. Diah Krisnawati Biologi S1
37. Dra. Namih Biologi S1
38. Sri Rukmi Dariyanti S.Pd. Biologi S1
39. Sri Sumiarsih S.Pd Biologi S1
40. Drs. Hamid Sudaldiono Sejarah S1
41. Intan, S.Pd. Sejarah S1
42. Darmidi, S.Pd. Geografi S1
43. Denny Mawardi, S.Pd Geografi S1
44. Dwi Agustiani, S.Pd. Ekonomi S1
45. Sutarti, S.Pd. Ekonomi S1
46. Dra. Mahmudah Ekonomi S1
47. Drs. Siswanta Sosiologi S1
48. Achmad Sutrisno, S.Pd. Sosiologi S1
49. Dra. Eny Widyastuti Seni Rupa Murni S1
50. Esther Layas Sinuraya Seni Musik S1
51. Neddy Indrawardi, S.Pd. Seni Musik S1
52. Suwartono, S.Pd. Penjasorkes S1
53. Agustin Suartini, S.Pd Penjasorkes S1
54. Andi, S.Pd Penjasorkes S1
55. Drs. Taman Wijaya, S.E B.Perancis S1
56. Dra. Nunung Widijastuti B. Perancis S1
B. Jerman dan Wakasek
57. Dra. Moy Lientje S1
Bid. Sapras
Rustami Imelda Hartieni,
58. B. Jerman S1
S.Pd.
59. Kaspitarini, S.E TIK S1
60. Prastuti Damariyanti, S.Kom TIK S1
61. Drs. Ersan Fauzi BK S1
62. Dra. Hj. Naniek Krishnawati BK S1
63. Drs. Dery Wahyu Winarno BK S1
64. Drs. Muchlis Alaydrus BK S1
65. Dra. Maria Ganap BK S1
Cinematography dan TV
66. Gunanto Bimo W. S1
Production
67. Budhi Prayitno, M.A Matematika S2
68. Setyani, S.Pd Matematika S1
69. Dra. Dastimar B. Indonesia S1
70. Dra. Hj. Sri Hastuti Ekonomi S1
71. Hj. Sudarni, S.Pd Biologi S1
72. Daulat Hutabarat Fisika S1
73. Dra. Christina Sumarni, M.M B. Indo S2
52

74. Dra. Hj. Badriyah Matematika S1


75. M. Sabur Matematika S1

6. Kurikulum atau proses pembelajaran

Kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum 2013 untuk kelas X


(sepuluh) dan XI (sebelas) tahun ajaran 2014/2015, sedangkan untuk kelas
XII (dua belas) masih menggunakan KTSP. Kurikulum 2013 sudah diterapka
pada tahun ajaran 2013/2014, sehingga kelas XI (sebelas) pun menggunakan
kurikulum ini.

7. Fasilitas dan Sarana Prasarana


Sarana dan Prasana di SMA Negeri 6 terbilang sangat memadai, karena
fasilitas keseluruhan berguna untuk menunjang keberlangsungan proses
pendidikan di sekolah, data lengkap sarana dan prasana yang tersedia, sebagai
berikut:
Tabel 4.3
Kondisi Fasilitas Sarana dan Prasarana
No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan/ kondisi
1. Ruang Kelas 29 Baik
2. Ruang Kepala Madrasah 1 Baik
3. Ruang Wakil Kepala 1 Baik
4. Ruang Guru 1 Baik
5. Ruang Tata Usaha 1 Baik
6. Laboratorium 5 Baik
Komputer dan bahasa 3 Baik
7. Perpustakaan 1 Baik
10. Ruang BP/BK 1 Baik
11. Ruang UKS 1 Baik
12. Ruang OSIS 1 Baik
13. Ruang Aula / mushola 1 Baik
15. Kantin 1 Baik
17. WC Guru 3 Baik
19. WC Siswa
a. Putra 2 Baik
b. Putri 3 Baik
53

20. Tempat Wudhu 3 Baik


21. Lapangan 2 Baik
22. Pos Jaga 1 Baik
23. Koperasi 1 Baik
25. Parkir 1 Baik
27. Tiang Bendera 1 Baik
28. Gawang Futsal 2 Baik
29. Tiang volly 1 Baik

B. Deskripsi dan Interpretasi Data


Dalam penelitian, penulis menggunakan data penelitian bersifat kualitatif,
data yang ditampilkan bersifat narasi dan disertai dengan tabel hasil angket.
Metode yang penulis gunakan yaitu Wawancara, Observasi, dan Angket.
Dalam proses wawancara yang dilakukan oleh peneliti, pertanyaan tersebut
ditujukan kepada 5 orang guru, 1 operator sistem, Wakasek dan Kepala Sekolah.
Berhubung Kepala Sekolah sedang berhalangan hadir dikarenakan sakit, oleh
karena itu wawancara diwakili oleh Wakasek bidang kurikulum yang tentunya
mengetahui secara pasti mengenai penerapan sistem ini. Sedangkan untuk
responden angket hanya guru kelas 10. Soal angket telah diuji validitas dan
realibilitas, hasilnya terdapat 7 nomor yang tidak valid sehingga tidak dapat
digunakan, dan untuk realibilitasnya sudah dianggap reliabel (hasil validitas dan
realibilitas disertakan pada lampiran).
Penulis melakukan penelitian pada aplikasi SIP, kepanjangan dari Sistem
Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah. Sistem ini diberikan secara cuma-
cuma (gratis) oleh pihak Dinas untuk sekolah1. Kegunaan SIP tentunya untuk
mempermudah guru dalam proses penilaian, sehingga mampu melakukan
pekerjaan lebih efisien waktu. SIP sebagai suatu bentuk penilaian atau penunjang
terlaksananya kurikulum 2013.
Awal penerapan SIP ini, tidak langsung diperkenalkan kepada pihak

1
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
54

sekolah, namun Dinas memanggil tim IT yang berada di sekolah. Dari pihak
Dinas terdapat pelatih dari sanggar, lalu akan dikoordinasikan pada setiap sekolah
untuk memberikan pewakilannya yaitu tim IT untuk melakukan pelatihan cara
pengoperasiannya, input, proses, hingga print outnya 2.
Penerapan di SMA 6 ini termasuk cepat, karena termasuk pada sekolah
pilihan yang menerapkan terlebih dahulu sistem, sehingga dipanggillah tim IT
sekolah ini untuk melakukan pelatihan. Di SMAN 6 yang menjadi perwakilan
salah satunya adalah bapak Agus selaku ketua tim IT. Setelah tim IT dilatih oleh
dinas, maka sosialisasi kepada guru di sekolah akan dilaksanakan oleh tim IT
yang telah dilatih tersebut pada masing-masing sekolah3.
Pelatihan tentunya tidak hanya dilakukan sekali, agar pengguna mahir dalam
menggunakan sistem sudah tentu dilakukan sosialisasi yang berkali-kali.
Pelatihan dan sosialisasi di SMAN 6 Jakarta dilakukan kurang lebih 3 kali dan
mayoritas guru yang mengikuti pelatihan ini mengatakan bahwa sistem ini lebih
mudah dan lebih praktis4.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diperoleh melalui wawancara,
observasi, serta angket sebagai pelengkap, meliputi, pertama, evaluasi aplikasi
terkait teknis, operasional dan ekonomis. Kedua, fungsi SIM yaitu SIP seperti
Aksesibilitas data, kualitas dan keterampilan, pengembangan perencanaan efektif,
pendukung pengambilan keputusan, pengendalian operasional, pengendalian
manajemen, analisis keputusan dan arah tindakan, dan perencanaan strategis di
SMA Negeri 6 Jakarta. Deskripsi data dan interpretasi data akan dijabarkan sesuai
dengan kegunaan masing-masing menu yang terdapat dalam aplikasi SIP. Data-
data yang telah penulis temukan adalah sebagai berikut:

2
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
3
Ibid
4
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
55

1. Kriteria Aplikasi SIP


a) Teknis Aplikasi SIP
Kelengkapan infrastruktur pendukung SIP, untuk menerapkan SIP
tentunya dibutuhkan infrastruktur yang lengkap. Infrastruktur merupakan
penunjang dalam melaksanakan sistem ini, jika infrastruktur pada suatu
sekolah lengkap, maka akan semakin memudahkan penerapan sistem. Di
SMAN 6 infrastruktur secara keseluruhan sudah mendukung, dari jaringan
internetnya sudah tersedia serta perangkat komputer yang sudah ada 5.
Semua komputer yang telah tersedia di sekolah, dapat digunakan untuk
mengakses aplikasi sistem informasi penilaian6.
Jika dilihat langsung dari setiap ruang di SMAN 6, sekolah ini
memiliki ruang khusus bagi tim IT, yang memiliki tugas masing-masing.
Seperti website, data peserta didik yang harus diinput di portal dinas,
hingga sistem penilaian, salah satunya SIP (Sistem Informasi Penilaian
dan Administrasi Sekolah). Ruangan ini terdiri dari beberapa komputer
dengan masing-masing penggunanya, ruangan ini tidak boleh dimasuki
oleh orang yang tidak berkepentingan. Ruangan ini terletak di lantai satu
bersebelahan dengan ruang guru, hal ini tentunya sangat memudahkan
guru, jika terjadi kesalahan data atau ingin menanyakan mengenai sistem 7.
Komputer juga sudah tersedia di sekolah ini, salah satunya terdapat di
ruang tamu lantai satu bersebelahan dengan ruang sistem. Selain itu, guru
juga dapat mempergunakan komputer yang terdapat di ruang guru dan
pada laboratorium komputer, karena keseluruhan komputer juga cukup
baik, sehingga dapat memproses sistem dengan cepat8.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa infrastruktur yang tersedia di
5
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
6
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
7
Hasil observasi di SMAN 6 Jakarta, pada hari Senin, 13 Oktober 2014
8
Hasil observasi di SMAN 6 Jakarta, pada hari Senin, 13 Oktober 2014
56

SMA Negeri 6 Jakarta secara keseluruhan sudah sangat memadai sehingga


mendukung terlaksananya penerapan Sistem Informasi Penilaian dan
Administrasi Sekolah (SIP) siswa.
Desain menu SIP berbeda, lebih simple pada sistem sekarang yaitu
SIP. Sistem penilaiannya SIP berbeda dengan sistem sebelumnya yaitu
SAS buffer. Output keluarannya berbeda, antara SIP dengan Buffer, kalau
SIP menggunakan konversi nilainya 1-4 yang keluar, kalau SAS buffer itu
berbentuk angka 1-1009. Aplikasi SIP diperuntukkan pada kurikulum
2013, dan sudah mencapai 4 ranah menggunakan KI-KD10. Desain menu
lebih mudah dipahami oleh pengguna 11. Menu sip ini diperuntukkan untuk
kelas 10 dan kelas 11, bagi yang tahun lalu sudah menerapkan12.
Aplikasi SIP diperuntukkan untuk dapat diakses di mana saja, namun
saat ini menunggu pihak Dinas membuka aplikasi ini, karena aplikasi SIP
saat ini sedang diperbaiki13. Aplikasi SIP tidak jauh berbeda dengan SAS
Buffer, bagi yang mudah untuk beradaptasi. Menu yang terdapat pada SIP
ini sedikit sehingga ringkas, namun karena sedikit ini tidak dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin. Sedangkan SAS online memiliki
menu banyak dan banyak yang dapat dimanfaatkan14.
Pada aplikasi SAS online sebelum adanya SAS buffer bahkan SIP,
memiliki banyak menu, seperti dapat melihat bank soal, dapat memprint
out KKM, RPP15.

9
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
10
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
11
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
12
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
13
Ibid
14
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmi Kurniati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 15.04 WIB
15
Ibid
57

Desain Menu pada SIP terbilang mudah dan sangat simple, dari
jawaban di 5 orang guru dapat disimpulkan bahwa desain menu pada SIP
ini sedikit dan simple sehingga sangat mudah dipahami. Wakasek pun
menganggap demikian bahwa sistem yang baru ini didesain sangat simpel
dan mudah dipahami, dan operator pun menganggap hal yang sama bahwa
desain SIP tidak berbelit-belit dan ringkas, sehingga gurupun mampu
menguasai aplikasi ini.
Menu pada SIP hanya terdapat 5, yaitu setup materi pembelajaran,
setup penilaian, preview nilai, preview nilai LCK16. Karena menu yang
tersedia hanya sedikit, sudah tentu sangat memudahkan guru untuk cepat
memahami penggunaannya.
Tabel 4.4
Desain Menu SIP Mudah dipahami
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 6 17,1% 35
Setuju 4 23 65,7% 92
Ragu-ragu 3 5 14,3 % 15
Tidak Setuju 2 1 2,9 % 2
Sangat tidak 1 - - -
Setuju
Jumlah 35 100% 144

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum desain menu


pada aplikasi SIP terbilang mudah dimengerti dan dipahami. Hal ini dapat
terlihat pada hasil angket, bahwa 23 guru dari 35 responden atau 65,7%
mengatakan setuju jika desain menu pada SIP mudah
dipahami/dimengerti. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil

16
Hasil observasi di SMAN 6 Jakarta, pada hari Selasa, 10 Juni 2014
58

wawancara, observasi dan angket sama, yaitu desain menu SIP mudah
dipahami.
Untuk menerapkan SIP dibutuhkan, dukungan internet yang bagus,
perangkat komputer yang bagus, operator atau tim IT yang ahli dalam
bidang ini, karena setiap sistem berbeda maka operator harus memiliki
kemampuan yang mumpuni terhadap penggunaan sistem online SIP 17. SIP
dapat diakses di mana saja, asalkan memiliki koneksi internet, hal ini
sama dengan sistem sebelumnya yaitu SAS Buffer 18.
Maka dapat disimpulkan, bahwa untuk menerapkan Sistem Informasi
Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) siswa diperlukan, pertama,
koneksi internet; kedua, perangkat komputer yang terbaik; ketiga, operator
atau tim IT sekolah yang memahami sistem.
Kemudahan akses pada berbagai device, aplikasi SIP dapat diakses
di rumah, PC, bahkan HP pun bisa mengaksesnya, namun tentu akan lebih
jelas terlihat menggunakan komputer atau laptop19. Pengguna/ guru tidak
harus mengakses aplikasi SIP di lingkungan sekolah saja, namun dapat
diakses di luar sekolah pula20. Dari kemudahan yang sudah ada, tidak
semua guru/pengguna sudah mengakses aplikasi ini di luar lingkungan
sekolah, mereka cenderung mengaksesnya di lingkungan sekolah.
Mengakses di lingkungan sekolah lebih aman, dan jika terjadi kesalahan
dapat langsung konsultasi pada tim data/ tim IT 21.

17
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
18
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
19
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
20
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
21
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
59

Kemudahan akses pada berbagai device juga penulis rasakan, aplikasi


ini telah diakses di luar lingkungan sekolah dan tanpa hambatan, aplikasi
ini cepat terakses, namun untuk sementara ini aplikasi sistem sedang tidak
dapat diakses dikarenakan dalam masa perbaikan22.

Tabel 4.5
Kemudahan Akses Berbagai Device
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 10 28,5% 50
Setuju 4 18 51,4% 72
Ragu-ragu 3 5 14,3% 15
Tidak Setuju 2 1 2,9 % 2
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 140

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum SIP memberikan


kemudahan untuk mengaksesnya pada berbagai device. Hal ini dapat
terlihat pada hasil angket, bahwa 18 guru dari 35 responden atau 51,4%
mengatakan setuju jika SIP memberikan kemudahan untuk mengaksesnya
pada berbagai device. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil
wawancara dan angket sama, yaitu SIP dapat diakses berbagai device dan
dimana saja.
Dari pembahasan teknis ini dapat diambil kesimpulan bahwa,
kemampuan jaringan di SMAN 6 terbilang cepat, karena telah
menggunakan fasilitas internet fashnet terbaru, yang menelan biaya 5
juta/bulan. Desain menu pada SIP, terbilang simpel sehingga mudah
dipahami, namun ada beberapa pengguna yang menginginkan menu pada

22
Hasil observasi akses aplikasi SIP, pada hari Senin, 13 Oktober 2014
60

SIP lebih diperbanyak.


Di dalam penerapan SIP tentunya dibutuhkan beberapa hal, yaitu
fasilitas yang lengkap terdiri dari komputer, koneksi internet yang cepat,
dan terakhir adalah operator ahli mengenai sistem. Aplikasi SIP ini dapat
diakses tidak hanya di PC saja, notebook atau laptop bahkan handphone
(HP) pun dapat mengaksesnya. Namun, terdapat kelemahan saat
mengakses SIP menggunakan HP, karena sudah tentu tampilan yang ada
tidak akan sebesar jika mengakses SIP ini di laptop atau PC. Dari hal ini
tentu SIP ini sesuai dengan kebutuhan pada masa sekarang, karena dapat
diakes pada perangkat apa saja, dan dimana saja.

b) Operasional Aplikasi SIP


Penggunaan Sistem Informasi Penilaian, sangat mudah sekali dan
tentunya sangat membantu dalam pengerjaan penilaian dibanding dengan
sistem sebelumnya 23. Kemudahan ini dikarenakan menu SIP yang simpel,
sehingga pak Hamid salah satu guru merasa lebih cepat paham terhadap
sistem ini24. Aplikasi SIP berbeda dengan sistem terdahulu yaitu SAS
online, dan tentu memudahkan pengguna dalam memasukkan penilaian
siswa, tidak terlalu bertele-tele25.
Tapi walaupun sudah menggunakan aplikasi SIP, sebaiknya memiliki
data back up. Karena yang dinput ke SIP adalah nilai yang sudah dikemas,
sehingga orang tua sulit untuk melacaknya. Jadi, kalau terdapat orang tua
yang bertanya mengenai rincian nilai, dapat diberikan portofolio26.

23
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
24
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
25
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
26
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
61

Sebelum kita memasukkan nilai ke dalam SIP, kita harus menyiapkan


semua dokumen atau data, jadi saat kita berhadapan dengan komputer,
bisa cepat memasukkan data, tapi kalau kita tidak siap datanya tentu akan
menghambat pemasukkan nilai27. Aplikasi SIP ini masih perlu
pengembangan karena sistem ini masih baru dan masih perlu banyak
perbaikan28. Namun adapula yang tidak terpengaruh dengan penerapan
SIP ini. SIP memiliki tingkat kemudahan lebih tinggi dari sistem
sebelumnya, sehingga guru pun hanya perlu pelatihan yang tidak terlalu
banyak, namun sudah mampu menguasai29.

Tabel 4.6
Penggunaan SIP Memudahkan Kegiatan Penilaian
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 8 22,8% 40
Setuju 4 21 60% 84
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 2 5,7% 4
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 138

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum penggunaan SIP


memberikan kemudahan pada kegiatan penilaian. Hal ini dapat terlihat
pada hasil angket, bahwa 21 guru dari 35 responden atau 60% mengatakan
setuju jika penggunaan SIP memberikan kemudahan pada kegiatan

27
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
28
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
29
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
62

penilaian. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara dan
angket sama, yaitu SIP dapat diakses berbagai device dan dimana saja,
sehingga memudahkan kegiatan penilaian.
Pada penggunaan sistem ini tergolong mudah, karena menu yang
tergolong sedikit, sehingga memudahkan guru untuk cepat memahami
penggunaan sistem ini. Selain itu, dalam mengakses sistem ini lebih cepat
karena SIP bersifat lokal, yang dimana servernya lokal, sehingga
menunjang kecepatan prosesnya, oleh karena banyak hal SIP dapat
membantu pengerjaan penilaian.
Penanganan Kesalahan data, mudah dalam menangani kesalahan,
karena bersifat internal maka dapat langsung lapor ke operator dan nanti
akan diperbaiki30. Pihak operator data tentunya akan membantu untuk
memperbaiki kesalahan itu31. Selain lapor operator, bisa langsung
memeperbaikinya sendiri32. Kemudahan dalam menangani kesalahan data
dapat dilihat dari letak ruang operator sistem dengan ruang guru yang
bersebelahan, ini menandakan bahwa guru akan lebih mudah untuk
meminta bantuan operator jika terjadi kesalahan pada data 33.

Tabel 4.7
Kemudahan Penanganan Kesalahan Data

30
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
31
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
32
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
33
Hasil observasi di SMAN 6 Jakarta, pada hari Senin, 13 Oktober 2014
63

Jawaban Bobot Nilai F P S


Sangat setuju 5 5 14,3% 25
Setuju 4 23 65,7% 92
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 1 2,9% 2
Sangat tidak 1 - - -
Setuju
Jumlah 35 100% 137

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum penanganan


kesalahan data pada SIP cukup mudah. Hal ini dapat terlihat pada hasil
angket, bahwa 23 guru dari 35 responden atau 65,7% mengatakan setuju
jika penanganan kesalahan data pada SIP cukup mudah. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara, observasi dan angket sama,
yaitu penanganan kesalahan data pada aplikasi SIP cukup mudah
dilakukan.
Maka dapat disimpulkan bahwa penanganan jika terjadi kesalahan
data, terdapat dua cara yaitu, pertama, pengguna/ guru melaporkan pada
pihak operator mengenai letak kesalahan dan nanti akan diperbaiki oleh
operator, kedua, pengguna/ guru dapat memperbaikinya sendiri tanpa
bantuan operator sistem.
Kemudahan dalam menggunakan SIP, Kemudahannya adalah
dalam penilaian, hanya perlu dimasukkan (input) nilai, sistem akan
menghitung, sehingga akan memudahkan kita tanpa perlu menghitung
lagi34. Selain itu, Akses jaringan cepat, dapat menyimpan data nilai dan
tentunya lebih aman dan sistematis, dapat diakses dimana saja, menunya

34
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
64

simpel jadi memudahkan pengguna memahami sistem tersebut 35.


Sebenarnya fungsi SIP hanya satu, yaitu untuk penilaian saja. Sedangkan
sistem sebelumnya (SAS online) memang tidak lebih mudah, tapi banyak
menu dan lebih banyak yang dapat diperoleh36.

Tabel 4.8
Pengelolaan Data Lebih Tertata
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 10 28,5% 50
Setuju 4 21 60% 84
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 144

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum dengan


menggunakan SIP memberi kemudahan pada pengelolaan data yang
menjadi lebih tertata.. Hal ini dapat terlihat pada hasil angket, bahwa 21
guru dari 35 responden atau 60% mengatakan setuju jika pengelolaan data
menjadi lebih tertata.
Pada Kriteria Operasional ini, dapat disimpulkan bahwa, penggunaan
SIP dirasa sangat mudah, selain itu tentunya sangat membantu dalam
pengerjaan penilaian, dibanding dengan sistem yang sebelumnya, sistem
yang simpel dan tidak berbelit-belit. SIP masih perlu pengembangan
karena sistem ini masih baru dan masih perlu banyak perbaikan. Tidak

35
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
36
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmi Kurniati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 15.04 WIB
65

semua pengguna merasakan dampak penggunaan SIP ini, ada beberapa


diantaranya yang merasa biasa saja, karena sudah terbiasa dengan
penggunaan excel.
Desain SIP simpel sehingga mudah untuk dipahami serta menjadikan
penggunaanya lebih mudah dikuasai. Kemudahan lainnya adalah dalam
memperbaiki kesalahan data penilaian. Suatu data yang telah diinput ke
dalam SIP, kemungkinan besar akan terjadi kesalahan input data. Untuk
memperbaiki data jika terdapat kesalahan dalam pengerjaan penilaian
adalah dengan melapor kepada operator ahli yang nantinya akan dibantu
unutuk menanggulangi kesalahan yang telah dilakukan. Selain melapor
pada operator ahli, guru yang bersangkutan pun dapat dengan sendiri data
yang telah diinputnya.

c) Ekonomis
Perbedaan manfaat penggunaan SIP dengan sistem terdahulu
(kinerja dan biaya), menurut Wakasek bid. Kurikulum, sbb:
“SIP karena lebih simple sehingga membuat para guru-
guru menyukai sehingga kinerja dalam hal penilaian pun lebih
cepat karena mudah ya, dan sebelumnya waktu pelatihan itu
mereka sudah diinformasikan secara manualnya kemudian
konversinya bagaimana dan intervalnya, begitu mereka
memasukkan nilai skor dari 1-100, dia langsung masuk ke
konversi 1-4. Dan bagusnya SIP, dia otomatis masuk ke
konversi nilai 1-4 itu walau kita memasukkan nilai 1-100,
bagus jadi dia tidak terpengaruh jadi temen-temen tidak
terlalu kagetlah37”.

Dari hasil wawancara ini, dapat disimpulkan bahwa SIP merupakan


sistem yang gratis secara cuma-cuma yang diberikan oleh Dinas untuk
sekolah. SIP juga memiliki desain yang simpel dan ringkas yang membuat

37
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
66

para guru/ penggunanya mudah dengan cepat untuk memahami


penggunaannya. Karena kemudahan tersebut, akan membuat kinerja
dalam hal penilaian akan meningkat dan lebih cepat menyelesaikan
penilaian. Untuk mempermudah lagi, guru dapat memasukkan nilai skor
sesuai seperti sebelum diterapkan sistem ini, sehingga membuat guru tidak
kebingungan pada saat penerapan SIP.
Wawancara lainnya dengan seorang guru, yaitu pak Hamid, sbb:
“Kalau dalam hal tenaga itu tergantung dari individu,
dia lebih paham secara manual atau menggunakan sistem
ini, jika dia lebih menyukai penilaian hanya manual saja
tentunya penggunaan sistem ini sedikit memberatkan si
individu tersebut38”.

Dari hasil wawancara dengan pak Hamid, bahwa intinya adalah SIP
bersifat gratis yang tentunya akan lebih hemat daripada mengeluarkan
biaya tambahan untuk membeli sistem sendiri. Sedangkan untuk tenaga,
pak Hamid berpendapat bahwa itu tergantung dari pribadi yang
mengerjakannya, jika individu itu terbiasa dan menyukai manual saja
tentu akan sedikit menyulitkan dengan penggunaan sistem ini.
Wawancara lain dengan guru, yaitu ibu Agustin, sbb:
“Kalau hal biaya itu pasti ada perbedaannya, dengan
menggunakan SIP sebenarnya biaya yang dikeluarkan
tidaklah sedikit, semisal dibutuhkan adanya perangkat
komputer, jaringan internet dan lain sebagainya . kalau hal
tenaga tentu lebih meminimalisir, karena kita tidak perlu
memback up terlalu banyak nilai39”.

Dari hasil wawancara ini, kesimpulannya adalah bahwa dengan


adanya SIP perlu memperhatikan biaya lain selain pembelian aplikasi,

38
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
39
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
67

kalau aplikasi sudah jelas dari pemerintah yang diberikan secara gratis.
Biaya lain seperti pembelian perangkat komputer, tersedianya jaringan
internet, dan lain-lain.
Penerapan SIP perlu dibandingkan dengan adanya listrik, artinya
adalah dalam penerapan SIP tentunya ada yang harus di bayar 40. Data ini
didukung oleh hasil angket mengenai penerapan SIP yang menghemat
biaya.
Tabel 4.9
Penerapan SIP Menghemat Biaya
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 6 17,1% 35
Setuju 4 23 65,7% 92
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 3 8,6% 6
Sangat tidak 1 - - -
Setuju
Jumlah 35 100% 142

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum bahwa penerapan


SIP menghemat biaya. Hal ini dapat terlihat pada hasil angket, bahwa 23
guru dari 35 responden atau 65,7% mengatakan setuju jika penerapan SIP
menghemat biaya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil
wawancara dan angket sama, yaitu penerapan SIP menghemat biaya,
dalam arti pembelian aplikasinya.
Penggunaan SIP menjadikan tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit,
karena tidak perlu memberikan nilai manual kepada wali kelas yang
nantinya akan ditulis ulang, jadi sistem ini sudah terintegrasi langsung

40
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
68

dengan raport41. Data ini didukung oleh hasil angket mengenai penerapan
SIP yang menghemat tenaga, hasil angket berbentuk tabel.
Tabel 4.9
Penerapan SIP Menghemat Tenaga
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 5 14,3% 25
Setuju 4 27 77,1% 108
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 6 17,1% 12
Sangat tidak 1 - - -
Setuju
Jumlah 35 100% 154

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum bahwa penerapan


SIP menghemat tenaga. Hal ini dapat terlihat pada hasil angket, bahwa 27
guru dari 35 responden atau 77,1% mengatakan setuju jika penerapan SIP
menghemat tenaga. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil
wawancara dan angket sama, yaitu penerapan SIP menghemat tenaga.
Beban (dalam hal biaya dan tenaga) tidak terlalu dirasakan, karena
SIP merupakan aplikasi yang diberikan gratis oleh Dinas. Selain dari itu,
harus diperhatikan pula biaya yang akan dikeluarkan setiap bulannya,
seperti listrik, pengadaan komputer, perawatan perangkat. Maka, walau
aplikasi ini gratis, namun untuk menyelenggarakannya pada sekolah
diperlukan infrastruktur yang memadai dan menunjang terlaksananya
sistem. Selain itu, karena lebih simple sistem ini dibanding dengan sistem
sebelumnya, dan membuat para guru-guru menyukai sehingga kinerja
dalam hal penilaian pun lebih cepat karena mudah.

41
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
69

2. Fungsi SIP
Aplikasi SIP (sistem informasi penilaian dan administrasi sekolah) terdiri
dari 5 menu (gambar), yaitu setup materi pembelajaran, setup penilaian, setup
penilaian eskur, preview nilai, preview nilai LCK 42. Karena menu yang
tersedia hanya sedikit, sudah tentu sangat memudahkan guru untuk cepat
memahami penggunaannya.

gambar 4.1 Menu Setup Materi Pembelajaran

Masing-masing menu ini memiliki fungsi/kegunaan yang berbeda-beda.


Fungsi/kegunaannya masing-masing menu, yaitu:

42
Hasil observasi di SMAN 6 Jakarta, pada hari Selasa, 10 Juni 2014
70

a) Kegunaan Setup Materi Pembelajaran

Gambar 4.2 setup materi pembelajaran 2

Pada menu ini, guru dapat menyusun perencanaan, seperti hasil


wawancara bahwa aplikasi SIP membantu guru dalam menyusun
perencanaan dalam pembelajaran.
Menu ini membantu guru dalam kegiatan:
1) Pengembangan Perencanaan Efektif
Kegunaan menu SIP setup materi pelajaran pada
pengembangan Proses Perencanaan Sekolah dan Pembelajaran itu
ada, karena aplikasi ini adalah sistem informasi penilaian yang di
dalamnya terdapat informasi dan akan terbaca secara sistematis. Menu
setup materi pelajaran dapat menunjang perencanaan sekolah dalam
bidang akademik, karena informasi yang ada di dalamnya terdapat
informasi mengenai sekolah43.

43
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
71

Menu ini pula memiliki kegunaan dalam pengembangan proses


perencanaan pembelajaran, karena pada aplikasi ini sudah terdapat KI
dan KD yang sudah tentu membantu guru untuk mengembangkan
perencanaan. Selain itu Informasi yang dihasilkan adalah nilai peserta
didik, dapat menyusun perencanaan pembelajaran dengan terlebih
dahulu melihat nilai siswa, terlebih saat ini sistem sudah dapat diakses
di mana saja44. Kegunaan sebenarnya aplikasi yaitu sebagai sistem
yang berguna untuk penilaian saja, tergantung dari pribadi pengguna
ingin menggunakan informasi pada aplikasi SIP untuk
mengembangkan perencanaan pembelajaran atau bahkan tidak45.

Tabel 4.10
Pengembangkan Perencanaan dalam Proses Pembelajaran
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 2 5,7% 10
Setuju 4 22 62,8% 88
Ragu-ragu 3 5 14,3% 15
Tidak Setuju 2 4 11,4% 8
Sangat tidak 1 2 5,7% 2
Setuju
Jumlah 35 100% 123

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum 24 guru dari


35 atau 68,5% menggunakan menu ini untuk mengembangkan
perencanaan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, dapat disimpulkan

44
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudalddiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
45
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
72

bahwa hasil wawancara dan angket sama, yaitu menu ini dapat
membantu guru dalam membuat perencanaan pembelajaran.
Kegunaan menu setup materi pelajaran pada perencanaan sekolah
menurut dari wawancara dengan wakasek di atas tentu ada, karena di
dalam menu setup materi pelajaran telah dimasukkan berbagai
informasi mengenai KI dan KD yang nantinya akan menghasilkan
nilai dan akan terbaca secara sistematis sehingga mampu menunjang
perencanaan pada bidang akademik. Sedangkan kegunaan menu di
dalam SIP (setup materi pelajaran) untuk perencanaan pembelajaran,
yaitu menunjang dalam mengembangkan perencanaan. Karena SIP
merupakan sarana penunjang proses penilaian dan penyimpan nilai,
sehingga guru mampu melihat nilai kapan saja. Informasi mengenai KI
KD bisa cepat mengetahuinya, sehingga mampu lebih cepat menyusun
perencanaan dalam proses pembelajaran.
Dari sekian banyak yang beranggapan bahwa SIP memiliki
kegunaan dalam menunjang perencanaan pembelajaran, ada pula yang
beranggapan bahwa, menu di dalam SIP tidak memiliki kegunaan
apapun, aplikasi ini hanya untuk input nilai saja. Dari keseluruhan
jawaban, dapat disimpulkan bahwa menu setup materi pelajaran
membantu dalam mengembangkan perencanaan sekolah dan lebih dari
setengah guru beranggapan dapat membantu dalam mengembangkan
perencanaan pembelajaran.
73

b) Menu Setup dan Input penilaian

Gambar 4.3 Menu Setup dan Input Penilaian

Pada menu ini berfungsi untuk penyusunan perencanaan pembelajaran


oleh guru. Pembuatan rancangan pembelajaran dalam hal penilaian tentu
harus dirancang sedemikian rupa, agar menghasilkan pembelajaran yang
lebih efektif. Kegunaan menu ini, yaitu:
1) Perencanaan Strategis
Menu setup dan input penilaian berguna dalam pembuatan
Rancangan Pembelajaran, dengan setelah melihat menu ini, guru
dapat mengembangkan rencana yang telah dibuat, seperti halnya
RPP46. Selain itu, karena aplikasi SIP dapat diakses di mana saja,
maka jika guru lupa untuk membawa RPP, aplikasi SIP dapat diakses
untuk membantu melihat rencana penilaian sehingga dapat

46
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
74

mengembangkan rancangan pembelajaran47. Namun kegunaan ini


tidak sepenuhnya dirasakan oleh guru, karena beberapa guru belum
mempergunakan informasi pada aplikasi SIP untuk mengembangkan
rancangan pembelajaran.

Tabel 4.11
Pembuatan Rancangan Pembelajaran
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 - -
Setuju 4 27 77,1% 108
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 1 2,9% 2
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 129

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum informasi


yang dihasilkan SIP membantu guru dalam membuat rancangan
pembelajaran. Hal ini dapat terlihat pada hasil angket, bahwa 27 guru
dari 35 responden atau 77,1% menggunakan menu setup dan input
penilaian pada SIP untuk membuat rancangan pembelajaran. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara dan angket
sama, walau tidak sepenuhnya aplikasi SIP ini membantu, karena
sebagian guru telah memiliki back up manualnya sehingga sudah
dapat membuat rancangan tanpa bantuan SIP.

47
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
75

Tabel 4.12
Menyusun Rancangan Pembelajaran yang Efektif dan Efisien
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 4 11,4% 20
Setuju 4 22 62,8% 88
Ragu-ragu 3 5 14,3% 15
Tidak Setuju 2 3 8,6% 6
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 130

Dari tabel di atas menunjukkan dengan menggunakan SIP akan


mampu untuk menyusun rancangan pembelajaran yang efektif dan
efisien. Hal ini dapat terlihat pada hasil angket, bahwa 22 guru dari 35
responden atau 62,8% mengatakan setuju jika informasi yang
dihasilkan SIP membantu dalam menyusun rancangan pembelajaran
yang efisien dan efektif.
Maka, dapat diambil kesimpulan kata yang tepat bukan
pembuatan, penggunaan SIP dapat membantu untuk mengembangkan
rancangan pembelajaran, bagi guru yang lebih menyukai memakai
sistem. Sedangkan beberapa guru yang tidak terbiasa memanfaatkan
sistem akan lebih memilih menggunakan catatan manualnya.
Selain itu, menu ini juga berguna Informasi SIP berguna dalam
pembuatan perencanaan kemajuan akademik siswa. Pada aplikasi
SIP terdapat informasi yang dihasilkan, berguna dalam pembuatan
perencanaan kemajuan akademik siswa. Karena pada SIP terdapat
mengenai prestasi siswa, sikap siswa, yang tentunya lebih detail, hal
76

ini tentunya membantu dalam penentuan bagi kemajuan bidang


akademik siswa48.
Maka, dapat disimpulkan bahwa informasi SIP berguna dalam
pembuatan perencanaan kemajuan akademik siswa, dikarenakan pada
SIP terdapat informasi mengenai prestasi siswa dan sikap siswa.

c) Setup Penilaian Ekskur

gambar 4.4 Menu Setup Penilaian Ekskur

Penilaian ini berguna untuk digunakan untuk menginput nilai dari


kegiatan eskur. Kegiatan eskur yang ada di SMAN 6 Jakarta dilakukan
oleh guru khusus terlatih dan menu ini dikhususkan untuk membantu
penilaian oleh guru pada bidang khusus ekskur49.

48
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
49
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
77

d) Menu Preview Nilai

gambar 4.5 Menu Preview Nilai

Pada menu Preview Nilai, guru dapat melihat tampilan nilai dari para
siswa. Nilai ini terdiri dari KI yang berjumlah 4, 1 dan 2 menerangkan
sikap siswa. Tampilan ini dapat dilihat pada gambar di atas dan memiliki
kegunaan untuk membantu guru melihat perkembangan siswa, seperti
hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada para responden.
Kegunaannya yaitu:
1) Pendukung Pengambilan Keputusan
Melihat Perkembangan Siswa melalui menu pada SIP,
tampilan pada menu preview nilai membuat guru mampu melihat
perkembangan siswa, guru mampu melakukan evaluasi hasil belajar
sehingga dapat mengembangkan mutu50. Pada menu ini, guru/
pengguna dapat melihat rekapan nilai dan mengetahui hasil akhir nilai,
yang dapat memberi informasi mengenai perkembangan siswa dalam

50
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
78

hal mata pelajaran51. Hal ini kembali kepada masing-masing individu,


karena dari beberapa kegunaan ini, ada pula yang tidak
mempergunakan aplikasi SIP untuk melihat perkembangan siswa,
hanya sebatas nilai yang diinput52.
Kesimpulannya bahwa aplikasi SIP dapat membantu dalam
melihat perkembangan siswa, hal ini sesuai dengan jawaban
wawancara Wakasek dan 4 dari 5 orang guru. Semuanya beranggapan,
aplikasi SIP ini akan menghasilkan hasil akhir yang nantinya akan
menunjukkan perkembangan siswa sehingga mampu untuk
mengembangkan mutu. Hanya 1 dari 5 orang guru yang tidak
mempergunakan SIP untuk melihat perkembangan siswa.

Tabel 4.13
Perkembangan Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 2 5,7% 10
Setuju 4 21 60% 84
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 5 14,3% 10
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 123

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 23 guru atau 65,7% telah


menggunakan menu pada aplikasi SIP untuk melihat perkembangan

51
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
52
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmi Kurniati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 15.04 WIB
79

siswa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara dan
angket sama, yaitu menggunakan SIP dapat membantu guru melihat
perkembangan siswa. Tidak semua pengguna berpendapat sama,
karena masih terdapat sebagian kecil yang tidak mempergunakan SIP
untuk melihat perkembangan siswa, hanya sekedar melihat nilai saja.
Jika SIP dapat membantu guru untuk melihat perkembangan siswa,
tentu dari perkembangan ini guru akan memiliki hasil dari penilaian.

e) Menu Preview LCK

gambar 4.6 Menu Preview Nilai LCK

Menu ini berguna untuk membantu guru dalam mengawasi nilai siswa
dan melihat hasil akhir penilaian dari masing-masing siswa. Dari menu ini
tentu guru akan mampu menganalisis tindak lanjut bagi siswa yang perlu
untuk ditindaklanjuti. Kegunaannya lebih jelas, yaitu:
1) Pengendalian Operasional
Hubungan aplikasi SIP dengan pengendalian operasional
sekolah dan pembelajaran. Pada pengendalian operasional sekolah,
80

kepala sekolah dapat melihat guru yang telah menginput data nilai,
dan dapat mengendalikan melalui online. Kepala sekolah akan
memantau melalui online menggunakan SIP, dan dapat mengingatkan
bagi yang lalai53.
Untuk menu Preview nilai LCK, dapat digunakan untuk
pengendalian operasional pembelajaran, guru dapat
mempergunakannya untuk menunjang pengendalian. Pengendalian ini
dapat berupa melihat nilai siswa yang belum ada nilainya, sehingga
guru akan mampu melakukan tindak lanjut54. Sebenarnya pengaruh
menu preview nilai LCK untuk pengendalian operasional
pembelajaran tidak berhubungan secara langsung, tergantung dari
pribadi pengguna/guru yang menggunakannya akan memanfaatkan
sebagai penunjang pengendalian operasional pembelajaran55.
Bagi sebagian pengguna, aplikai SIP pada menu preview nilai
LCK ini tidak digunakan untuk pengendalian operasional
pembelajaran, karena sudah memiliki catatan yang dibuat secara
manual dan lebih rinci dari yang ada pada sistem56. Selain itu, daya
pembeda pada output yang dihasilkan tidak terlalu terlihat karena beda
tipis antara satu nilai dengan nilai lain, dan tidak sedetail catatan
manual57.
Dapat disimpulkan dari jawaban Wakasek bahwa Kepala Sekolah
dapat melihat guru yang sudah input nilai atau yang belum, sehingga

53
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
54
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudalddiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
55
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
56
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
57
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14 Oktober
2014 Pukul 14.42 WIB
81

Kepala Sekolah dapat memantaunya dan mengingatkan bagi yang


lalai. SIP pula dapat digunakan untuk menentukan pengendalian
operasional pada proses pembelajaran, karena dapat mengetahui nilai
siswa yang belum lengkap sehingga akan ditentukan penyelesaiannya.
Namun, tidak semua guru beranggapan bisa digunakan, adapula yang
berpendapat tanpa menggunakan SIP pun bisa, karena mereka telah
memiliki catatan secara manual.

Tabel 4.14
Mengawasi Nilai Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 2 5,7% 10
Setuju 4 25 71,4% 100
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 1 2,9% 2
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 131

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 27 guru menggunakan


menu preview nilai LCK pada aplikasi SIP untuk melihat detaul
penilaian sehingga mampu mengawasi nilai siswa. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara dan angket sama,
mengatakan SIP memberikan kemudahan guru untuk mengetahui
detail penilaian sehingga guru mampu untuk mengawasi nilai siswa.
Sebagian kecil guru yang tidak biasa menggunakan sistem, akan
menggunakan catatatn manual yang lebih detail.
82

Tabel 4.15
Menentukan Hasil Akhir Penilaian Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 4 11,4% 20
Setuju 4 26 74,3% 104
Ragu-ragu 3 5 14,3% 15
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat tidak 1 - - -
Setuju
Jumlah 35 100% 139

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 30 guru menggunakan


aplikasi SIP untuk melihat informasi pada menu preview nilai LCK
yang menghasilkan hasil akhir penilaian siswa, maka dapat dikatakan
bahwa menu ini sangat membantu guru.
Dapat diambil kesimpulan bahwa menu preview nilai pada
aplikasi SIP dapat membantu guru untuk melihat perkembangan siswa
mengenai nilai pada setiap mata pelajaran sehingga guru akan mampu
melihat hasil akhir dari siswa dan dapat memberikan solusi bagi yang
membutuhkan pemecahan masalah. Namun, kegunaan ini tergantung
dari individu yang mempergunakan sistem, karena jika individu ini
tidak memanfaatkan SIP maka SIP hanya berguna untuk penilaian
saja.
Maka dapat disimpulkan bahwa, aplikasi SIP memudahkan
manajemen atas (wakasek dan kepala sekolah) dalam memantau guru
83

dalam menginput nilai tepat waktu. Aplikasi SIP pula dapat membantu
pengendalian operasional pada proses pembelajaran melalui menu
preview nilai LCK. Hal ini kembali kepada pribadi masing-masing
pengguna, karena tidak semua berpendapat sama. Terdapat beberapa
guru berpendapat tidak begitu besar pengaruhnya, karena mereka
sudah memiliki catatan nilai sendiri. Sehingga mereka melakukan
pengendalian terhadap proses pembelajaran dengan melihat nilai yang
sudah ada dalam catatan. Hal ini menandakan bahwa guru yang lebih
terbiasa menggunakan sistem online akan menyukai dengan
penggunaan SIP, sebaliknya guru yang lebih menyukai manual akan
lebih memilih menggunakan catatn manual.

2) Pengendalian Manajemen
Pengaruh Hasil SIP yang ada pada menu preview nilai LCK
dengan Pengelolaan Kelas. Hasil SIP pada menu preview nilai LCK
bisa saja digunakan untuk membantu dalam mengelola kelas, dalam
arti bahwa hasil dari SIP menghasilkan nilai siswa, guru akan mampu
melihat kemampuan siswa dan perkembangan siswa sehingga guru
mampu untuk mengelola kelas dengan baik. Tidak banyak guru yang
memanfaatkan hasil SIP yang ada pada menu previw nilai LCK untuk
membantu dalam mengelola kelas, karena guru telah memiliki catatan
manual yang telah dibuat yang dapat membantu dalam pengelolaan
kelas58.
Sebenarnya, guru dapat mengelola kelas dengan bagus itu
berhubungan dengan analisis, bukan dengan aplikasi SIP. Analisis
yang biasa dilakukan guru berupa proses mengajarnya sudah benar
atau belum atau soal yang dibuat sulit atau tidak, jadi sebagai alat ukur

58
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmi Kurniati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 15.04 WIB
84

evaluasi analisis. SIP memiliki hubungan tidak langsung dengan


pengelolaan kelas59.

Tabel 4.16
Pengelolaan Kelas
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 2 5,7% 10
Setuju 4 25 72,4% 100
Ragu-ragu 3 4 11,4% 12
Tidak Setuju 2 3 8,6% 6
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 129

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 27 guru dari 35 menggunakan


menu preview nilai LCK pada aplikasi SIP untuk medukung pengelolaan
kelas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa SIP memiliki pengaruh
terhadap pengelolaan kelas bagi beberapa guru. Sebagian lagi ada yang
beranggapan bisa, namun tidak secara langsung berpengaruh. Sisanya
beranggapan tidak, karena telah memiliki semua catatan secara manual.
SIP dapat berguna untuk mengelola kelas bagi guru yang biasa
menggunakan sistem informasi untuk mendukungnya, dan sebagian yang
terbiasa menggunakan data manual, penerapan SIP tidak akan
berpengaruh terhadapnya.
Penyampaian kepada Manajemen Atas/ Kepala Sekolah.
Hasil dari SIP ini tentunya dilaporkan pada manajemen atas atau
dalam lingkup sekolah dapat disebut dengan Kepala Sekolah secara
59
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
85

berkala60. Kepala Sekolah wajib mengetahui nilai seluruh siswa, oleh


karena itu Kepala Sekolah dapat mengakses SIP untuk melihat nilai61.
Selain Kepala Sekolah, Wakasek bidang kurikulum pun wajib
mengetahuinya, oleh karena itu selain guru menginput nilai, guru tetap
diwajibkan untuk mengumpulkan hasil manualnya ke bagian
kurikulum62. Urutannya adalah, pengumpulan nilai kepada bagian
kurikulum lalu kepada kepala sekolah setelah itu wali kelas63.

Tabel 4.17
Pelaporan Penilaian Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 6 17,1% 35
Setuju 4 25 71,4% 100
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 - -
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 145

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum pelaporan


hasil nilai SIP dilaporkan secara berkala. Hal ini dapat terlihat pada
hasil angket, bahwa 31 responden dari 35 mengatakan setuju jika
aplikasi SIP memudahkan mereka dalam melaporkan penilaian siswa.

60
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudalddiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
61
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmi Kurniati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 15.04 WIB
62
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14 Oktober
2014 Pukul 14.42 WIB
63
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
86

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara dan angket
sama, yaitu menggunakan SIP tetap menjadikan pelaporan nilai siswa
kepada Kepala sekolah.
Dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian yang terdapat pada SIP
dilaporkan secara berkala kepada kepala sekolah melalui wakasek bid.
Kurikulum dan operator sistem. Selain dilaporkan secara berkala
melalui sistem, guru juga wajib mengumpulkan nilai secara manual
kepada Wakasek bid. Kurikulum sebagai arsip penilaian.
Kegunaan SIP untuk Kepsek/ Wakasek. SIP tentunya berguna
bagi Kepala Sekolah selaku Pemimpin dan manajer sekolah. SIP ini
karena lebih praktis, tidak perlu ditulis tangan, maka menjadikan lebih
rapi64. Selain itu, dapat pula melihat kinerja guru dalam hal penilaian.
Pada penggunaan SIP ini, Kepala Sekolah dapat mengakses SIP dan
dapat melihat keseluruhan nilai tanpa mampu merubah nilai65.
Operator sistem menjadikan Kepala Sekolah sebagai admin, sehingga
mampu melihat semua nilai dari keseluruhan mata pelajaran66. Hal ini
tentunya sangat berguna, karena kepala sekolah dapat melakukan
pengawasan terhadap perkembangan akademik.

3) Analisis Keputusan dan Arah tindakan


Analisis Tindak Lanjut bagi pembelajaran dan mutu sekolah.
Kepala sekolah dapat melihat pelajaran apa yang memberikan nilai
rendah dan apa analisanya pada menu preview nilai LCK dalam
aplikasi SIP, dan dapat dievaluasi. Jadi Kepala Sekolah dapat

64
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
65
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
66
Ibid
87

memantau lewat aplikasi SIP 67. Sedangkan untuk pembelajaran, guru


dapat memanfaatkan menu previw nilai LCK dalam aplikasi SIP untuk
menganalisis tindak lanjut bagi siswa. Pada dasarnya aplikasi SIP
dapat diakses di mana saja, sehingga guru dapat menganalisis tindakan
seperti menentukan remedial siswa dapat dikerjakan di rumah68.
Di dalam aplikasi SIP terdapat nilai peserta didik yang dapat
dilihat guru melalui menu preview nilai LCK dan tentu dapat
menganalisis keputusan yang akan diambil pada kegiatan
pembelajaran. Namun, sebenarnya guru tanpa menggunakan SIP pun
bisa, karena sudah memiliki data sendiri, sehingga tidak terlalu
berpengaruh69.
Tabel 4.18
Pengambilan Keputusan dalam Proses Pembelajaran
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 3 8,6% 15
Setuju 4 25 71,4% 100
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 2 5,7% 4
Sangat tidak 1 2 5,7% 2
Setuju
Jumlah 35 100% 130

67
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
68
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
69
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
88

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara umum dengan


menggunakan menu previw nilai LCK pada aplikasi SIP guru lebih
mampu untuk mengambil keputusan pada proses pembelajaran. Hal ini
dapat terlihat pada hasil angket, bahwa 28 guru dari 35 responden
menggunakan menu pada aplikasi SIP ini untuk mengambil keputusan
pada proses pembelajaran. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan SIP menjadikan individu lebih mampu mengambil
keputusan pada proses pembelajaran bagi pengguna yang biasa
menggunakan sistem untuk melakukannya. Sedangkan pengguna yang
tidak biasa menggunakan sistem, akan mengatakan penggunaan SIP
tidak terlalu berpengaruh terhadap pengambilan keputusan dan analisis
tindak lanjut, karena telah memiliki catatan sendiri.
Selain itu informasi yang dihasilkan SIP akan membantu guru
mengambil keputusan akan tindak lanjut bagi siswa, seperti tabel di
bawah:

Tabel 4.19
Pengambilan Keputusan Akan Tindak Lanjut Bagi Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 3 8,6% 15
Setuju 4 26 74,3% 104
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 2 5,7% 4
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 133
89

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa penggunaan menu preview


nilai LCK pada aplikasi SIP membuat guru lebih mudah mengambil
keputusan akan tindak lanjut bagi siswa. Hal ini dapat terlihat pada
hasil angket, bahwa 29 guru dari 35 responden mengatakan setuju jika
informasi yang dihasilkan SIP pada menu preview nilai LCK
membantu dalam mengambil keputusan akan tindak lanjut bagi siswa.
Kesimpulannya aplikasi SIP dapat membantu untuk menganalisis
tindakan bagi mutu sekolah, karena pada SIP terdapat evaluasi dan
analisis sehingga Kepala Sekolah dapat melihat pelajaran yang
cenderung menurun, sehingga nanti akan mampu untuk menentukan
solusi apa yang akan dilakukan bagi masalah ini. SIP pula dapat
membantu dalam menganalisis tidakan pada kegiatan pembelajaran,
karena sistem ini sarana penyimpanan dan pemrosesan nilai, jadi guru
dapat membuka nilai dimana saja tanpa melihat catatan manual,
sehingga guru dapat menganalisis tindak lanjut seperti pemberian
remedial. Namun, ini balik kepada individu yang menggunakannya,
karena masih terdapat guru yang menggunakan catatan manual sebagai
data untuk analisis tindak lanjut, jadi dengan ada atau tidaknya SIP
tidak terlalu berpengaruh.
Evaluasi Hasil Pembelajaran menggunakan SIP. Kepala
Sekolah dapat melakukan evaluasi keseluruhan mata pelajaran, karena
Kepala Sekolah sebagai admin pada aplikasi SIP, maka dapat
mengakses seluruh pelajaran. Aplikasi SIP dapat membantu Kepala
Sekolah dalam mengevaluasi hasil pembelajaran secara keseluruhan,
karena sistemnya online dan terdapat analisanya, maka kepala sekolah
dapat mengetahui mata pelajaran yang cenderung menurun 70. Aplikasi
SIP pula dapat membantu mengevaluasi hasil pembelajaran bagi guru,

70
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
90

kegiatan evaluasi ini melalui menu preview nilai LCK. Beberapa guru
berpendapat bahwa dengan menggunakan menu preview nilai LCK
pada aplikasi SIP dapat membantu kegiatan evaluasi, namun hal ini
pula tergantung dari individunya yang mau mempergunakan sebagai
evaluasi atau tidak71.
Guru yang tidak menggunakan SIP sebagai evaluasi hasil
pembelajaran berpendapat bahwa saat guru input nilai pada SIP, guru
telah memiliki data manual, jadi tanpa melihat menu preview nilai
LCK pada aplikasi SIP guru dapat mengevaluasinya 72. Jika dengan
menggunakan SIP, individu mampu untuk melakukan evaluasi
pembelajaran, tentu akan mudah untuk mengetahui potensi yang ada
dalam diri siswa.

Tabel 4.20
Potensi Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 1 2,9% 5
Setuju 4 25 71,4% 100
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 2 5,7% 4
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 128

71
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
72
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
91

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa secara penerapan menu


preview nilai LCK pada aplikasi SIP membantu guru untuk
mengetahui potensi dalam diri siswa. Hal ini dapat terlihat pada hasil
angket, bahwa 26 guru dari 35 responden mengatakan setuju jika
penerapan SIP membantu guru mengetahui potensi pada siswa. Selain
mengetahui potensi siswa, tentu guru dapat pula mengevaluasi
kemampuan yang ada dalam dirinya.

Tabel 4.21
Mengevaluasi Kemampuan Individu (guru)
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 3 8,6% 15
Setuju 4 22 62,8% 88
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 3 8,6% 6
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 128

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa menu preview nilai LCK


pada aplikasi SIP membantu guru untuk mengevaluasi kemampuan
dalam diri. Hal ini dapat terlihat pada hasil angket, bahwa 22 guru dari
35 responden atau 62,8% mengatakan setuju jika SIP membantu guru
untuk mengevaluasi kemampuan dalam diri.
Maka dapat disimpulkan bahwa SIP membantu Kepala Sekolah
untuk mngevaluasi keseluruhan mata pelajaran. Sedangkan untuk guru
yang terbiasa menggunakan sistem, SIP akan membantu untuk
mengevaluasi pembelajaran. Hal ini sesuai dengan hasil angket, yang
92

lebih dari setengahnya beranggapan bahwa SIP membantu mengetahui


potensi siswa dan mengevaluasi kemampuan personal.

3. Harapan responden
Harapan responden untuk aplikasi SIP ini, yang diharapkan yaitu tetap
hanya guru saja yang mampu melihat SIP, jadi kalau ada kesalahan intern
tidak langsung menyebar. Kalau pihak luar dapat melihat nilai menggunakan
aplikasi ini ditakutkan akan dapat merubah nilai (hacker)73. Selain itu,
terdapat guru yang menginginkan agar rentang nilai yang digunakan tidak
dengan skala huruf (A-D), karena agar masing-masing nilai terlihat berbeda,
contoh siswa yan mendapat nilai 95 akan berbeda dengan siswa yang
mendapat nilai 9374.
Pihak manajemen atas atau dalam lingkup sekolah seperti kepala sekolah/
wakil kepala sekolah. Keinginannya segera lebih sempurna lagi dalam sistem
penilaian dan meningkat kecepatan akses aplikasi. Kesempurnaan ini tentu
harus melalui perbaikan seperti yang terjadi saat ini, namun perbaikan
program lebih dipercepat akan lebih baik bagi pemakainya atau guru-guru75.
Selain itu, pada menu yang sudah tersedia dalam aplikasi SIP perlu
ditambahkan absen daftar siswa pada masing-masing kelas, untuk saat ini
menu yang ada belum terdapat absen siswa76.
Dari keseluruhan harapan, dapat disimpulkan bahwa responden memiliki
keinginan agar aplikasi ini hanya pihak guru atau pihak internal sekolah saja
yang dapat mengaksesnya, dikhawatirkan pihak eksternal akan mampu

73
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
74
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
75
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
76
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
93

merubah nilai jika dapat diakses oleh pihak luar. Selain itu, rentang nilai yang
mengikuti kurikulum 2013, membuat guru kurang menyukainya, karena daya
pembeda antar siswa sangat tipis. Untuk menu pada aplikasi SIP, diharapkan
oleh responden untuk menambah menu, yaitu menu absen daftar siswa.

C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitan ini, terdapat beberapa hal yang dijumpai peneliti di
dalam proses penelitian, sehingga penelitian tidak memberikan hasil
sebagaimana mestinya, yaitu:
1. Peneliti
Dari segi peneliti sendiri memiliki beberapa keterbatasan dalam
melakukan penelitian, yaitu: keterbatasan dari aspek waktu, kesempatan
dan biaya. Selain itu, keterbatasan komunikasi dengan para informan
membuat penulis kesulitan dalam menentukan jadwal wawancara dan lain
sebagainya.
2. SMA Negeri 6 Jakarta.
Adapun beberapa hal keterbatasan penelitian yang berasal dari pihak
tempat penelitian adalah: pertama, sistem informasi penilaian yang
sedang masa perbaikan sehingga belum dapat diakses. Kedua, Kepala
Sekolah yang sedang sakit, sehingga informasi mengenai penelitian ini
tidak dapat sepenuhnya terlengkapi, Ketiga, data angket yang tidak
seluruhnya dikembalikan, karena ada beberapa guru yang sedang
mengikuti pelatihan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan Sistem Informasi Penilaian
dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMA Negeri 6 Jakarta yang dilakukan
dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan angket, penulis
dapat memberikan kesimpulan bahwa pemanfaatan SIP menurut criteria
aplikasi dan fungsi sistem sudah baik. Hal ini, dapat dilihat melalui hasil
pengumpulan data yang telah dilakukan oleh penulis.
Hasil wawancara, observasi dan angket menunjukkan bahwa keseluruhan
dimensi kriteria SIP telah sangat baik dalam penerapannya, karena jaringan
internet telah tersedia di SMA 6, desain menu SIP yang terbilang mudah,
aplikasi SIP juga dapat diakses pada berbagai device. Pengoperasian aplikasi
ini juga terbilang mudah, dalam hal penanganan kesalahan data dapat
dilakukan sendiri atau bahkan dapat pula dengan bantuan operator.Ruang
operator sistem terletak bersebelahan dengan ruang guru, ini menandakan
bahwa penyusunan lokasi ruangan di SMA 6 Jakarta sangat memperhatikan
kemudahan bagi guru, dari kemudahan ini tentu akan membuat pekerjaan
penilaian guru lebih efektif dan efisien.
Aplikasi SIP memiliki 5 menu, dan memiliki kegunaannya masing-masing.
Aplikasi SIP merupakan sistem yang diberikan secara gratis oleh Dinas
Pendidikan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Sistem ini terbilang
ekonomis, dapat dilihat dari biaya yang dikeluarkan oleh sekolah tidak terlalu
besar, karena sekolah tidak harus membeli sistem sendiri. Namun yang
menjadi kekurangannya adalah sistem ini hingga akhir November belum
dapat diakses, karena sedang dalam perbaikan oleh Dinas Pendidikan.
Dari kemampuan sekolah dan aplikasi untuk menerapkan sistem aplikasi yang
dilihat dari dimensi kriteria yaitu teknis, operasional dan ekonomis pada
penerapan SIP ini, tentu akan sangat membantu guru dalam menyelesaikan
tugas penilaian siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengumpulan data

94
95

mengenai dimensi fungsi sistem aplikasi SIP. Pengumpulan data pada fungsi
sistem ini menunjukkan bahwa, penggunaan SIP dapat bermanfaat dalam
proses pembelajaran dan peningkatan mutu pada sekolah. Pada proses
pembelajaran, aplikasi SIP dapat membantu kegiatan pemasukan nilai pada
raport, karena apliksi ini telah terintegrasi langsung dengan aplikasi raport.
Selain itu, aplikasi SIP dapat membantu guru untuk mengetahui nilai
pencapaian pada siswa, sehingga informasi ini akan berguna bagi penyusunan
rencana pembelajaran, pengelolaan kelas hingga menentukan tindak lanjut
bagi siswa. Bagi guru yang sudah terbiasa dengan penggunaan sistem sehari-
hari tentu akan lebih menyukai dengan menggunakan aplikasi SIP, namun
bagi guru yang tidak terbiasa dengan penggunaan sistem, tentu akan lebih
memilih catatan manual yang telah disusun terlebih dahulu. Secara
keseluruhan aplikasi SIP ini sudah baik dalam penerapannya, sekolah telah
siap untuk menerapkan aplikasi dan guru pun sudah menggunakan sistem
aplikasi dengan baik.

B. Saran
Dari hasil penelitian ini sebagai bahan rekomendasi dengan
mempertimbangkan hasil penelitian baik dilapangan maupun secara teoritis,
maka beberapa hal yang dapat dijadikan saran dari penulis adalah sebagai
berikut:
1) Dinas Pendidikan
Untuk Dinas, agar mengembangkan sistem ini dengan lebih baik,
karena sistem ini merupakan sistem yang menunjukkan hasil akhir,
bukan merupakan proses. Jadi, bisa dengan diberikan tampilan grafik
nilai siswa, agar guru dapat melihat lebih detail perkembangan siswa.
Selain itu, perlu penambahan untuk menu absensi siswa, agar guru dan
Kepala Sekolah dapat memantau secara online.
2) Bagi Sekolah
Untuk sekolah agar memanfaatkan kegunaan aplikasi SIP dengan baik,
supaya dapat maksimal pemanfaatannya dalam kegiatan sekolah.
96

3) Bagi Guru
Agar aplikasi SIP dapat digunakan dalam proses pembelajaran, seperti
melihat hasil nilai dilokasi manapun tanpa harus membuka catatan
manualnya. Dengan hal ini, guru dapat memaksimalkan penggunaan
aplikasi SIP.
4) Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dikembangkan kembali, dengan mencari pengaruh
dari adanya sistem informasi penilaian dengan kinerja guru, selain itu
dapat pula ditambah informannya dari pihak Dinas.
DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi
Offset, 2007
Amsyah, Zulkifli. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2005. Cet ke-5
B Davis, Gordon. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian 1
Pengantar. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi. 1999. Cet 11
----, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian II Struktur dan
Pengembangannya. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. 1998. Cet 9
Darmawan, Deni. Sistem Informasi Manajemen.cet.1. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2013
Departemen Agama RI. Al Qur’an Tajwid dan Terjemahnya. Bandung: PT. Syaamil
Cipta Media,2006
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013/2014. Prosedur Operasional
Standar (POS) Penggunaa Aplikasi SIP. Jakarta: Mei 2013
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009
Hadi Sutopo, Ariesto. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012
Jimmy L. Gaol, Chr. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi,
Jakarta: PT. Grasindo, 2008
Raymond dan George. Sistem Informasi Manajemen. edisi kedelapan. Jakarta: PT.
Intan Sejati Klaten., 2004
Rochaety, Eti. dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2009
Rochaety, Eti. Sistem Informasi Manajemen. edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.
2013
Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2012
Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah: dari teori sampai dengan praktik. Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2013
Supardi. Kinerja Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013
Taufiq, Rohmat. Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode
Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan. Bandung:
Alfabeta, 2010
UU Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003). Jakarta: Sinar Grafika
Offset, 2011
Yakub dan Vico. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2014
Zakiyudin, Ais. Sistem Informasi Manajemen: Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

Soal Wawancara Kepsek/ Wakasek

1) Apa yang Bapak ketahui mengenai SIP? Serta perbedaan dengan SAS Buffer?
2) Bagaimana penerapan SIP di SMAN 6 Jakarta?
3) Apakah infrastruktur yang ada di sekolah sudah mendukung aplikasi SIP?
4) Apa saja yang dibutuhkan untuk menerapkan SIP?
5) Apakah device milik pribadi dapat membuka situs SIP?
6) Bagaimana menurut anda, ketika menggunakan SIP?
7) Adakah perbedaan secara nyata saat menggunakan SIP dengan SAS (dalam
hal biaya dan kinerja)?
8) Keuntungan apa saja yang didapat ketika menerapkan SIP?
9) Bagaimana kinerja guru (tingkat kerajinan dalam pelaporan nilai) yang
menggunakan SIP dengan yang tidak? Apa terdapat perbedaan?
10) Menurut Bapak, adakah kegunaan SIP pada proses perencanaan sekolah?
11) Laporan apa saja yang dapat disajikan oleh aplikasi SIP serta kegunaan dari
laporan tersebut?
12) Adakah hubungan penerapan SIP dengan pengendalian operasional sekolah?
Jika ada, sebutkan?
13) Adakah kegunaan SIP untuk Kepala Sekolah/ Wakasek? Apa saja?
14) Apa hasil output SIP dapat membantu evaluasi dan menganalisis tindak lanjut
bagi mutu sekolah?
15) Apa informasi yang dihasilkan SIP dapat membantu dalam merancang
perencanaan untuk kemajuan akademik/tumbuh kembang siswa.?

1
LAMPIRAN 1

Wawancara guru

1) Apakah infrastruktur di SMA 6 Jakarta mendukung aplikasi SIP?


2) Bagaimana kemampuan jaringan dalam penerapan SIP ini?
3) Bagaimana desain menu pada SIP? Apakah sangat mudah dipahami?
4) Bagaimana komputer sekolah memproses sistem? cepat atau lambat?
5) Bagaimana menurut bapak/ibu ketika menggunakan SIP?
6) Bagaimana penanganan kesalahan data saat menggunakan SIP?
7) Kemudahan apa saja yang didapatkan ketika menggunakan SIP?
8) Apakah SIP dapat diakses pada berbagai device?
9) Adakah perbedaan penggunaan SIP dengan manual dalam hal biaya?
10) Bagaimana menurut bapak/ibu dengan adanya penerapan SIP pengganti SAS
buffer?
11) Berapa lama mengerjakan penilaian dengan menggunakan SIP dibanding
manual?
12) Apa saja kemudahan dan kesulitan yang dialami selama menggunakan SIP?
13) Bagaimana ketelitian terhadap data penilaian setelah menggunakan SIP?
14) Bagaimana Hasil output SIP? Apa sulit dimengerti?
15) Apa saja kegunaan informasi yang dihasilkan oleh SIP?
16) Dapatkah bapak/ibu mengembangkan perencanaan pembelajaran dengan
menggunakan laporan SIP?
17) Bisakah anda melihat perkembangan siswa melalui SIP?
18) Bisakah digunakan dalam menentukan pengendalian pada operasional
pendidikan (proses pembelajaran)?
19) Apakah hasil SIP memiliki pengaruh terhadap pengelolaan kelas?
20) Apakah disampaikan pada manajemen atas?
21) Apa hasil SIP membantu dalam menganalisis tindakan yang akan ditempuh
pada kegiatan pembelajaran?
22) Apakah dapat mengevaluasi hasil pembelajaran dengan menggunakan SIP?
2
LAMPIRAN 1

23) Apa informasi yang dihasilkan SIP membantu dalam membuat rancangan
pembelajaran?

SOAL PENGELOLA SIP DI SEKOLAH

1) Bagaimana infrastruktur di sekolah ini?


2) Bagaimana kemampuan jaringan dalam mengakses sistem SIP?
3) Seperti apa desain menu pada SIP?
4) Kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk menerapkan SIP?
5) Device apa saja yang dapat mengakses SIP?
6) Bagaimana pengeoperasiannya, apakah sama dengan SAS Buffer?
7) Menurut bapak, adakah perbedaan penggunaan SIP dalam hal kinerja dan
biaya?
8) Menurut bapak, alasan aplikasi SAS Buffer diubah menjadi SIP?
9) Kemudahan dan kesulitan apa saja yang dirasakan?
10) Kegunaan SIP bagi Kepsek atau Wakasek?

3
Lampiran 2

Angket
Penerapan Sistem Informasi Penilaian (SIP) Siswa
Di SMA Negeri 6 Jakarta

Kuesioner ini merupakan bagian dari tahapan analisis penyusunan skripsi mahasiswa
program S1 jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data dari para guru di SMA N 6
Jakarta mengenai penerapan Sistem Informasi Penilaian (SIP) Siswa.
Untuk kebutuhan di atas, mohon kiranya Bapak/ibu sebagai responden dapat memberikan
pilihan sebagai jawaban atas pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner ini untuk kemudian
dapat diolah dalam proyek analisis implementasi SIP ini.

PETUNJUK PENGISIAN

I. Bacalah dengan teliti pernyataan-pernyataan di bawah ini!


Berilah tanda (√) dengan memilih jawaban yang telah tersedia sesuai dengan pendapat dan
keyakinan anda. Jawaban anda tidak mempengaruhi nilai akademis/kinerja anda!

Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

Data Responden

Jabatan

4
Unit/Bagian

a. Pria b. Wanita / ………. tahun


Jenis Kelamin/Umur

Pendidikan Terakhir a. SMP b. SMA c. D3 d. S1 e. S2 f. S3


a. <3thn b. 3-6 thn c. 6-9 thn d. 9-12 thn
Lama Bekerja
e. >23 thn
Status a. kawin b. belum kawin

Sistem Informasi Penilaian (SIP) Siswa

No. Pernyataan SS S R TS STS


1 Infrastruktur yang tersedia di sekolah
mendukung pelaksanaan SIP
2 Kemampuan akses pada jaringan SIP cukup
cepat
3 Saya menggunakan device pribadi untuk
membuka aplikasi SIP
4 Saya mengakses aplikasi SIP di lingkungan
sekolah dan di luar sekolah
5 Menu yang tersedia pada aplikasi SIP sangat
mudah dimengerti
6 Menurut saya, pengadaan SIP sesuai dengan
kebutuhan masa kini
7 SIP mudah saya operasikan/ jalankan
8 Saya lebih mudah mengerjakan penilaian
dengan SIP daripada manual
9 Saat menggunakan SIP sangat mudah dalam
memperbaiki data, jika terjadi kesalahan
10 Dengan SIP, pengelolaan data penilaian
menjadi lebih tertata
11 Penggunaan SIP sangat menghemat biaya yang
saya keluarkan
12 Tenaga yang saya gunakan lebih sedikit jika
menggunakan SIP
13 Penilaian siswa menggunakan SIP lebih mudah
dari pada sistem yang terdahulu (SAS Buffer)

5
14 Penerapan SIP membuat saya mengerjakan
penilaian lebih cepat dan efisien
15 Saya mengerjakan penilaian dengan lebih teliti
jika menggunakan SIP
16 Dengan SIP menjadikan hasil penilaian saya
lebih sedikit kesalahan
17 Hasil output SIP sangat sulit saya mengerti
18 Informasi dari output SIP tidak berpengaruh
bagi proses penilaian siswa lebih lanjut
19 Dengan menggunakan SIP, Saya mampu
mengembangkan perencanaan dalam proses
pembelajaran
20 Saya melihat perkembangan siswa melalui SIP
21 SIP menghasilkan informasi yang
memudahkan dalam menentukan hasil akhir
penilaian siswa perindividu
22 Saya lebih mudah melaksanakan perencanaan
pembelajaran setelah tahu detail penilaian
persiswa melalui SIP
23 Saya mampu mengelola kelas, karena
mengetahui perkembangan dan tindak lanjut
untuk masing siswa setelah menggunakan SIP
24 Hasil output SIP dilaporkan secara berkala
pada Kepala sekolah/ wakasek
25 Dengan menggunakan SIP membuat saya lebih
mampu mengambil keputusan dalam proses
pembelajaran
26 Output SIP menjadikan saya lebih mudah
mengambil keputusan akan tindak lanjut bagi
siswa
27 Penerapan SIP membantu saya mengetahui
potensi yang ada dalam diri siswa
28 SIP membantu mengevaluasi kemampuan saya
dalam pembelajaran
29 Informasi yang dihasilkan SIP membantu
dalam membuat rancangan pembelajaran
30 Output penilaian dengan SIP memudahkan
saya menyusun rancangan pembelajaran lebih
efektif dan efisien

6
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
2. Penanganan kesalahan data Ruang operator terdiri Ruang operator terletak
dari beberapa di lantai 1 dan
komputer, dengan bersebelahan dengan
beberapa petugas. ruang guru, ini
Ruang operator ini menandakan pihak
terletak di lantai 1, sekolah sengaja
bersebelahan dengan menempatkan ruang
ruang guru, operator dekat dengan
terpampang di depan ruang guru. Tentu hal
pintu, bahwa bagi ini agar memudahkan
yang tidak guru, jika ingin
berkepentingan bertanya atau
dilarang masuk. menangani kesalahan
(ruang operator) Selain terdapat data nilai kepada tim
perangkat komputer, data.
adapula alat printer di
ruangan ini.
3. Desain menu Untuk dapat
Desain pada SIP
mengakses aplikasi
terbilang sedikit dan
ini, pengguna
mudah dipahami. Menu
diwajibkan untuk log ini hanya terdiri dari
in terlebih dahulu. Log
lima menu saja, dan
in ini terdiri dari NIP
hanya untuk melihat
dan Password, yang nilai saja. Namun dari
telah diatur oleh pihak
kemampuan SIP untuk
operator. Menu pada memperlihatkan nilai
SIP terdapat, pertama,
ini, jika pengguna
setup materi
mampu memanfaatkan
pembelajaran ; kedua,dengan maksimal, tentu
setup penilaian;
akan berguna bagi
ketiga, setup penilaian
banyak hal. Kegunaan
eskur; keempat,
lain, karena aplikasi ini
preview nilai; kelima,
dapat diakses
preview nilai LCK diberbagai tempat,
maka akan
mempermudah guru
untuk melihat nilai, jika
tidak membawa nilai
siswa.
3. Kemampuan akses diberbagai tempat Aplikasi SIP dapat Merupakan kemajuan
diakses selain di aplikasi SIP dapat

8
LAMPIRAN 3
sekitar sekolah. diakses di berbagai
Penulis mencoba tempat, karena tidak
mengaksesnya semua sekolah mampu
beberapa kali di untuk mengakses
rumah, dan aplikasi ini aplikasi SIP mereka di
bisa di akses. Aplikasi luar lingkungan
ini lebih cepat sekolah. Aplikasi SIP
memproses ketimbang pada beberapa sekolah
aplikasi SAS buffer hanya dapat diakses
yang sedikit lebih pada lingkungan
lama. sekolah, tentu
pekerjaan penilaian ini
hanya dapat dikerjakan
di lingkungan sekolah
saja dan hanya berguna
untuk sarana input
nilai. Sedangkan di
SMA 6, aplikasi ini
dapat diakses di
berbagai lokasi, dengan
catatan terdapat
koneksi internet.
Perbedaan ini
dikarenakan perbedaan
kemampuan tim ahli
sistem yang terdapat di
setiap sekolah berbeda,
sehingga penerapan
aplikasi SIP ini pula
pun berbeda.

9
LAMPIRAN 4

Wawancara Wakasek:

Hari/ tgl : Kamis/ 16 Oktober 2014

Waktu : Jam 14.10 s/d 14.38 WIB.

Tempat : Ruang Wakil Kepala Sekolah bid. Kurikulum

Sumber : Dra. Endang Widjiastuti, M.M.

Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Awal Penerapan Pada penerapan Sistem
Aplikasi Di sekolah ini diadakan kurang Informasi Penilaian (SIP),
lebih 3 kali sosialisasi dan tergolong lebih mudah
pelatihan dan mayoritas guru dipahami, hal ini dapat dilihat
mengatakan lebih mudah dan pada kegiatan sosialisasi di
lebih praktis SIP. SMAN 6 Jakarta hanya
sekitar 3 kali saja.
b) Kelengkapan Infrastuktur Infrastruktur di SMA 6 sudah
Secara keseluruhan sudah memadai dan mendukung
mendukung, dari jaringan akan penerapan SIP. Dari
internetnya sudah tersedia dan jaringan internet, hingga
perangkat komputernya juga ada. perangkat komputer yang
telah tersedia.
c) Kemampuan Jaringan Jaringan internet untuk
dalam Mengakses Sistem mengakses aplikasi SIP
Masalah jaringan tentu lebih terbilang cepat, karena SMA
cepat SIP, karena kita baru saja 6 telah memasang internet
memasang internet dengan dengan kualitas lebih baik
kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya. Desain
ketimbang sebelumnya, sehingga menu pada SIP lebih simpel
mendukung akses pada aplikasi daripada sistem yang
SIP. sebelumnya, sehingga
memudahkan guru untuk
d) Desain Menu: memahami cara
Desainnya berbeda, lebih simpel penggunaannya.
pada sistem sekarang yaitu SIP. Untuk menerapkan SIP,
Sistem penilaiannya dengan SAS dibutuhkan operator atau
buffer beda, output keluarannya orang yang ahli menangani
beda, antara SIP dengan Buffer, sistem informasi, perangkat
kalau SIP itu ada konversi komputer yang bagus dan

10
nilainya yang keluar, kalau SAS akses internet yang ada pada
buffer itu berbentuk angka 1-100. lingkungan sekolah. Aplikasi
Kalau SIP 1-4. Sebelum SAS Sistem Informasi Penilaian
Buffer, ada juga SAS online dan (SIP) dapat diakses pada
lebih mudah SIP ini, dan lebih berbagai device. Device yang
relevan masuk ke perguruan dapat mengaksesnya adalah
tinggi nanti kan, karna perguruan PC, laptop, dan handphone.
tinggi nanti sistemnya juga
memakai A,B,C,D.

e) Kebutuhan untuk
Penerapan SIP:
Yang pasti dukungan internet
yang bagus, operator yang ahli
dalam bidang ini karna setiap
sistem itu berbeda jadi operator
harus memiliki kemampuan yang
mumpuni terhadap penggunaan
sistem online. Komputer, juga
dibutuhkan untuk mengaksesnya,
jadi tentunya dibutuhkan
perangkat komputer yang bagus.

f) Kemudahan Akses pada


Berbagai Device
Bisa, di rumah juga sudah bisa
dilaksanakan. PC bisa. Lewat HP
juga bisa, namun tampilannya
tentu berbeda lebih kecil. Tentu
lebih enak dengan komputer atau
laptop.

Operasional a) Penggunaan Sistem Penggunaan SIP


Informasi Penilaian terbilang mudah sehingga
Sangat mudah sekali dan tentunya mampu untuk membantu
sangat membantu dalam dalam pengerjaan penilaian
pengerjaan penilaian, dibanding siswa. Sistem yang
dengan sistem yang sebelumnya, diselenggarakan sebelum SIP
ini merupakan sistem yang simpel tidak cukup simpel dan agak
dan tidak berbelit-belit. Tapi berbelit-belit. Namun karena
mungkin masih perlu SIP merupakan sistem baru,
pengembangan karena sistem ini maka masih perlu
masih baru dan masih perlu pengembangan lagi, agar
banyak perbaikan. fungsinya dapat lebih

11
maksimal.

Ekonomis a) Perbedaan manfaat SIP diperuntukkan untuk


penggunaan SIP dengan membantu guru dalam
sistem terdahulu (kinerja menyelesaikan proses
dan biaya) penilaian siswa. Oleh karena
Untuk sementara ini SIP belum itu, tentunya SIP akan
ada bayar macam-macam, karena mempermudah guru untuk
dari pemerintah. SIP karena lebih menyelesaikan tugas tersebut.
simple sehingga membuat para SIP merupakan sistem yang
guru-guru menyukai sehingga mudah dipahami oleh guru,
kinerja dalam hal penilaian pun sehingga membuat kinerja
lebih cepat karena mudah ya, dan guru lebih baik dari
sebelumnya waktu pelatihan itu sebelumnya. Selain itu, pada
mereka sudah diinformasikan penerapan SIP tidak
secara manualnya kemudian dibutuhkan biaya yang
konversinya bagaimana dan banyak, SIP merupakan
intervalnya, begitu mereka aplikasi yang diberikan gratis
memasukkan nilai skor dari 1- kepada sekolah. Namun,
100, dia langsung masuk ke untuk membuat infratruktur
konversi 1-4. Dan bagusnya SIP, mampu untuk menerapkan
dia otomatis masuk ke konversi SIP ini, tentu harus diperbarui
nilai 1-4 itu walau kita dan bahkan memberikan
memasukkan nilai 1-100, bagus beban tambahan, semisal
jadi dia tidak terpengaruh jadi biaya listrik.
temen-temen tidak terlalu
kagetlah.

2. Fungsi Aksesibilitas a) Penerapan SIP Sebagai Sebelum adanya SIP,


SIM data Pengganti SAS Buffer sudah ada sistem penilaian
Bagus sekali tentunya, pula semacam SIP. Aplikasi
memudahkan dalam proses SIP diterapkan sebagai ganti
penilaian dikarenakan menu yang sistem sebelumnya tentu
simpel. Bukan hanya itu saja, SIP dikarenakan kemajuan dan
juga dapat sebagai sarana perkembangan dari sistem
penyimpanan data penilaian, jadi sebelumnya. Kemudahan
kita bisa akses nilai dimana saja. penggunaan SIP adalah
proses penilaiannya cepat,
b) Kemudahan dan sudah terintegrasi dengan
Kesulitan Penggunaan SIP rapot, sehingga guru tidak
Prosesnya cepat, pada saat guru perlu membuat Salinan yang
selesai melakukan input nilai itu terlalu banyak untuk
langsung bisa terlihat nilai diberikan kepada wali kelas.
akhirnya , sampai ke raport pun Kesulitan dalam

12
bisa dicetak cepat. Kalau SAS penerapan SIP adalah sistem
biasanya ada hambatannya, ini masih dalam perbaikan,
kadang-kadang harus download sehingga membuat guru
ini itu dan lain sebagainya. Jadi belum dapat input nilai.
SIP lebih praktis.
Kesulitannya, mungkin sekarang
belum bisa diakses, padahal kita
sudah seharusnya memasukkan
nilai

Kualitas dan a) Kinerja Guru Setelah Sistem Informasi


keterampilan Menggunakan SIP berbasis teknologi diterapkan
Disamping melihat sendiri Kepala untuk memudahkan pengguna
Sekolah, kan guru-guru selain menyelesaikan pekerjaan,
memasukkan nilai ke online sehingga akan meningkatkan
seperti itu mereka juga kinerja pekerja. Sistem
menyerahkan ke kurikulum secara Informasi yang diterapkan
manual, harus dikumpul juga. dalam bidang pendidikan
Kalau ada pemerikasaan dari tentu tidak sedikit jumlahnya,
dinas yang dilihatkan hasil kerja salah satunya SIP (sistem
guru yang manual. informasi penilaian), yang
Selain itu, penilaian diperuntukkan untuk
menggunakan sistem ini tentunya memudahkan guru
hasil lebih akurat dan tidak salah menyelesaikan tugas
hitung, sedangkan jika manual, penilaian siswa, sehingga
atau menggunakan sistem membantu meningkatkan
terdahulu kita harus mengecek kinerja. Penilaian
kembali apa terjadi kesalahan menggunakan SIP
atau tidak, mengecek ini juga menghasilkan data yang lebih
harus berulang kali, pada saat kita akurat.
print juga perlu dicek. Penerapan Sistem
Informasi Penilaian tentunya
b) Kemudahan Dalam agar memudahkan penilaian
Memahami Output SIP siswa yang dilakukan oleh
Saya sudah melihat print out SIP, guru. Kemudahan ini seperti
karena saya termasuk pengguna sistem lebih simpel dibanding
pertama waktu itu, karena orang dengan sistem sebelumnya,
yang buat langsung kita Tarik serta sistem ini telah
kesini , pak Lukito, Print outnya terintegrasi ke dalam raport,
lebih mudah dipahami. Kalau sehingga guru tidak harus
SAS terlalu ribet dan tidak simple membuat catatan manual lagi
karena lampirannya. yang harus diserahkan kepada
wali kelas untuk dimasukkan
c) Kegunaan Informasi Dari ke dalam raport.

13
SIP SIP akan menghasilkan
Tentunya print outnya itu berguna informasi yang berguna untuk
untuk evaluasi hasil belajar yah, kegiatan evaluasi hasil belajar
jadi nantinya si guru bahkan yang tentunya akan
sekolah mampu mengembangkan meningkatkan hasil belajar
mutu. dan mutu sekolah.

Pengemba- a) Kegunaan SIP untuk SIP memiliki banyak


ngan Pengembangan pada Proses kegunaan, karena ini
Perencanaan Perencanaan Sekolah dan merupakan sistem informasi
efektif Pembelajaran penilaian yang tentunya akan
Ada, karena kan itu sistem menghasilkan informasi
informasi dan penilaian, kita mengenai nilai dan
masukkan berbagai informasi dan perkembangan akademik
nantinya akan terbaca sistematis siswa. Penggunaan SIP akan
dan juga mampu menunjang menghasilkan data yang
perencanaan dalam bidang terbaca secara sistematis,
akademik. Kan itu termasuk maka akan menunjang
penilaian kan itu juga masuk pembuatan perencanaan
segala informasi mengenai dalam bidang akademik.
sekolah.

Pendukung a) Melihat Perkembangan SIP menghasilkan


pengambil-an Siswa melalui SIP beberapa informasi yang
keputusan Iya bisa, tentunya print outnya itu berguna untuk guru.
berguna untuk evaluasi hasil Informasi ini salah satunya
belajar yah, jadi nantinya si guru yaitu kemudahan melihat
bahkan sekolah mampu melihat perkembangan siswa. Pada
perkembangan siswa sehingga SIP, gurur atau pengguna
bisa mengembangkan mutu. akan mampu melihat hasil
nilai yang tertata sistematis,
sehingga memudahkan dalah
hal melihat perkembangan
siswa pada mata pelajaran
tertentu. Hal ini berguna
untuk mendukung kegiatan
evaluasi hasil belajar.
Pengendali- a) Hubungan SIP dengan Aplikasi SIP membantu
an Pengendalian Operasional kepala sekolah/wakasek
operasional Sekolah dan Pembelajaran untuk melakukan
Ada, kepala sekolah dapat melihat pengendalian operasional.
siapa guru yang sudah Kegiatan ini seperti
memasukkan data nilai dan yang memantau guru yang belum
belum, bisa kita kendalikan lewat menginput nilai siswa,

14
online itu. Kepala sekolah sehingga dapat dikendalikan.
langsung bisa mantau bisa
langsung mengingatkan bagi yang
lalai, bagi yang belum bener
ngerjainnya bisa dilihat.

Pengendali- a) Kegunaan SIP untuk Penerapan sistem


an Kepsek dan Wakasek tentunya memiliki kegunaan
manajemen Kalau saya selaku guru juga tentu tersendiri, salah satunya
nilai tidak harus dihitung sesuai Sistem Informasi Penilaian
konversi yang diminta sekarang yang sedang diterapkan di
kan, tidak perlu hitung manual sekolah menengah atas. SIP
lagi, kita masukkan saja skornya memiliki kegunaan bagi guru
nanti akan dikonversi sendiri dan kepala sekolah.
sudah langsung terhitung, Kegunaan SIP bagi guru yaitu
gampang. seperti kemudahan dalam
Kalau untuk kepala menghitung nilai, karena nilai
sekolah/wakasek, yaa lebih yang sudah diinput tidak
praktis, yaaa memang dulu sistem harus dihitung lagi untuk
raport itu ditulis tangan, tentunya menjadikan konversi akhir.
sekarang lebih rapi, namanya era Sedangkan untuk kepala
teknologi seperti ini massa kita sekolah, sebagai sarana
tidak memanfaatkan kemajuan memantau kinerja guru,
teknologi yang ada.. dan dapat dengan memanfaatkan SIP ini
melihat kinerja guru dalam hal tentu akan memudahkan
penilaian. kepala sekolah untuk
mengawasi guru yang telah
input nilai dan yang belum.
Analisis a) Analisis Tindak Lanjut Pada aplikasi SIP
keputusan Bagi Pembelajaran dan terdapat informasi mengenai
dan arah Mutu Sekolah perkembangan siswa melalui
tindakan Ada, karena disitu ada nilai yang didapatnya. Selain
evaluasinya ada analisanya, itu hasil akhir dari aplikasi
kepala sekolah bisa melihat SIP akan langsung dapat
pelajaran mana yang cenderung dikonversi pada raport, pada
menurun, pelajaran mana yang raport ini terdapat penjelasan
ngasihnya rendah-rendah, kenapa dan analisa sebagai bentuk
analisanya apa disitu. Jadi kepala evaluasi bagi siswa. Selain itu
sekolah bisa mantau lewat SIP kepala sekolah pula dapat
itu. SAS buffer tidak selengkap menganalisis tindak lanjut
itu dan agak ribet. bagi mutu sekolah melalui
SIP, karena kepala sekolah
b) Evaluasi Hasil dapat melihat nilai pada
Pembelajaran setiap mata pelajaran yang

15
Ada, karena disitu ada cenderung menurun.
evaluasinya ada analisanya,
kepala sekolah bisa melihat
pelajaran mana yang cenderung
menurun.

Perencanaan a) Informasi SIP berguna SIP menghasilkan


strategis dalam pembuatan informasi yang dapat berguna
perencanaan kemajuan untuk mengembangkan
akademik siswa. perencanaan bagi kemajuan
Ada, disitu kan ada mengenai akademik siswa. Karena di
prestasi, kan tertulis juga, sikap dalam SIP terdapat informasi
juga, kita harus lihat perhitungan mengenai kemampuan
nilai sikap kan ada berbagai akademik siswa berupa
indikator, jadi sikap itu bukan prestasi. Selain itu, terdapat
dari dia baik langsung A, tidak, pula informasi mengenai
sikap itu indikator sikap 1 sikap, pada penilaian sikap ini
misalkan dia datang tidak terdapat indikator yang lebih
terlambat, pada saat guru rinci mengenai sikap.
menjelaskan dia baik di kelas
tidak banyak bicara, tidak main
hp, indikatornya banyak kita buat
sendiri, jadi sikap itu bukan hanya
1 dia baik lalu sudah.jadi lebih
teliti, lebih detail.

Jakarta, Desember 2014


Wakasek bid. Kurikulum SMAN 6 Jakarta

Dra. Endang Widjiastuti, M.M.

16
Wawancara Guru:

Hari/ tgl : Selasa/ 14 Oktober 2014

Waktu : Jam 13.20 s/d 13.51 WIB.

Tempat : Ruang Tamu

Sumber : Drs. Hamid Sudaldiono

Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Penerapan sistem sangat
Aplikasi Memadai, dan semua komputer dibutuhkan berbagai perangkat
yang tersedia dapat digunakan untuk mendukung kelancaran
mengakses SIP. terlaksananya sistem. Jumlah
komputer dan semua yang
b) Kemampuan Jaringan mendukung penerapan SIP
dalam Mengakses Sistem sangat diharapkan memadai.
Sangat cepat, saat ini lebih cepat Komputer yang telah tersedia di
karena telah dipasang fash net, SMA 6 sudah baik, karena
sehingga menjadikan fasilitas secara keseluruhan dapat
akses lebih cepat. Biaya yang dipakai untuk mengakses
dikeluarkan saja sudah 5jt/bulan aplikasi sistem penilaian ini.
dan juga speed proses nya lebih Kemampuan jaringan sangat
cepat diakses untuk kepentingan dibutuhkan untuk mengakses
internal. Kalau SAS aplikasi SIP lebih cepat.
mendownloadnya memakai Fasilitas internet di SMA 6
internet lokal. merupakan internet yang telah
diperbarui, yaitu fashnet dengan
c) Desain Menu: biaya yang dibebankan sekitar 5
SIP itu menurut saya hampir juta/bulan. Internet ini memiliki
sama dengan SAS buffer, namun speed yang cepat, sehingga
terdapat sedikit perbedaan dalam mendukung kelancaran akses
menampilkan indikator aplikasi SIP.
kompetensi siswa, dan SIP itu Desain menu pada SIP
menunya lebih simple, SIP itu tidak terlalu mengalami
diperuntukkan pada kurikulum perubahan yang banyak.
2013, sudah mencapai 4 ranah, Perbedaannya, aplikasi SIP
menggunakan ki kd. menampilkan indikator dan ki
kd sesuai dengan kurikulum
d) Kemampuan Komputer 2013. Untuk memberikan
Memproses Sistem kemudahan bagi para guru
Sangat cepat, karena memang dalam proses penilaian, aplikasi

17
fasilitas di sekolah ini sangat SIP ini diatur agar dapat diakses
memadai dan sudah terbaru. dimana pun. Hal ini dilakukan
untuk membebaskan guru agar
e) Kemudahan Akses pada dapat mengerjakan dan melihat
Berbagai Device nilai kapanpun dan dimanapun,
Iya, dapat diakses di komputer, tidak harus di sekitar sekolah
notebook, jadi tidak harus saja.
mengakses di lingkungan sekolah
tapi dapat diakses di luar juga.

Operasional a) Penggunaan Sistem Mengenai operasional,


Informasi Penilaian penggunaan SIP terbilang
Sangat mudah, karena menu mudah dipahami oleh
simple itu tadi saya menjadi lebih penggunanya. Pada penggunaan
cepat paham terhadap SIP ini. sistem tentu akan terjadi
kesalahan data yang diinput
b) Penanganan Kesalahan oleh guru. Kesalahan yang
Data. terjadi pada saat input SIP
Mudah dalam menangani dapat diperbaiki, dengan
kesalahan, karena bersifat internal melapor kepada pihak operator
maka dapat langsung lapor ke atau ahli sistem yang ada pada
operator nanti akan diperbaiki. masing-masing sekolah.
Aplikasi SIP dibuat untuk
c) Kemudahan dalam memberikan kemudahan bagi
Menggunakan SIP. guru dan semua pengguna.
Kemudahannya adalah dalam Kemudahan yang didapatkan
penilaian tentunya, Hanya tinggal adalah sistem ini otomatis, jadi
dimasukkan (input) nilai , nanti user hanya perlu memasukkan
oleh sistem akan dihitung, nilai saja, dan nanti akan
sehingga akan memudahkan kita dikonversi langsung pada
tanpa perlu menghitung lagi. Lalu raport.
Dapat mencetak sewaktu-waktu,
desain menu mudah dipahami.
Ekonomis a) Perbedaan manfaat Aplikasi SIP merupakan
penggunaan SIP dengan sistem yang diberikan gratis
sistem terdahulu (kinerja pada pihak sekolah, sebagai
dan biaya) bentuk kepedulian dinas untuk
Untuk biaya, SIP ini kan gratis memudahkan pekerjaan guru.
dari dinas, jadi tentunya lebih Namun, tidak keseluruhan guru
hemat dibanding kita membeli menggunakan sistem ini secara
sistem secara pribadi. Kalau optimal, mungkin beberapa
dalam hal tenaga itu tergantung guru ini lebih terbiasa
dari individu, dia lebih paham menggunakan catatan manual
secara manual atau menggunakan yang telah dibuatnya.

18
sistem ini, jika dia lebih
menyukai penilaian hanya manual
saja tentunya penggunaan sistem
ini sedikit memberatkan si
individu tersebut.
2. Fungsi Aksesibilitas a) Penerapan SIP Sebagai Aplikasi SIP diterapkan sebagai
SIM data Pengganti SAS Buffer pengganti sistem penilaian SAS
Sangat bagus, termasuk buffer. Tentunya SIP
kemajuan, karena sistem yang dimaksudkan untuk
terdahulu yaitu SAS online memperbaiki sistem
menunya terlalu banyak dan sebelumnya, serta lebih sesuai
sering sekali lemot karena terlalu dengan tuntutan kemajuan
banyak yang akses secara teknologi pada saat ini. SIP
bersamaan, kalau SIP bersifat merupakan aplikasi yang berada
hanya lokal saja, jadi hanya bisa pada jangkauan lokal,
di akses oleh pihak sekolah maksudnya aplikasi ini bersifat
sehingga tidak terlalu lama untuk lebih pribadi pada masing-
mengaksesnya. masing sekolah.
Pengerjaan penilaian
b) Perbedaan pengerjaan nilai menggunakan aplikasi SIP
menggunakan SIP dengan dengan secara manual tentu
Manual berbeda. Aplikasi SIP ini akan
Tentu menggunakan SIP akan secara otomatis menghitung
lebih cepat, karena kita hanya hasil akhir tanpa perlu
perlu memasukkan nilai, nanti pengguna menghitung lagi.
sistem akan menghitung hasil Tentunya ini termasuk
akhirnya sendiri. kemudahan yang ada pada
penerapan aplikasi SIP. Selain
c) Kemudahan dan Kesulitan kemudahan, adapula kesulitan
Penggunaan SIP pada penerapan SIP ini karena
Tentu desain menu yang simpel terbilang baru, maka masih
sehingga sangat memudahkan terjadi kebingungan yang
saya dalam memahami dialami pengguna. Pengguna
penggunaanya, dan akses sedikit kesulitan dengan
jaringannya juga lebih cepat. interval nilai yang ada SIP.
Untuk kesulitannya menurut saya
dari interval nilai yang
membingungkan. Karena
bentuknya sekarang kualitatif A-
D, misalnya dari 80 ke 89 B.
Menjadi masalah interval karna
beda 0,1 saja sudah beda nilai,
dengan limit sedikit itu anak akan
dirugikan. Kalau manual kan bisa

19
saja diubah atau diberikan
tambahan, kalau sudah
menggunakan ini tidak dapat
seperti itu. Lemot, karena kalau
semua medngakses diperlukan
server yang kuat, kalau ingin
server kuat ujung-ujungnya biaya
yang besar karena semakin server
kuat semakin biaya besar.
Kualitas dan a) Ketelitian terhadap Nilai Kualitas dan keterampilan
keterampil-an Kalau saya menjadi lebih teliti, pengguna tentu meningkat
karena saat kita memasukkan nilai dengan menggunakan SIP.
itu kita sebaiknya mengecek Kualitas data yang dihasilkan
terlebih dahulu apakah data yang oleh guru tentu dikarenakan
sudah diinput telah sesuai, kalau ketelitian seseorang yang lebih
sudah baru dapat kita save. baik. Guru merasa lebih teliti,
karena sikap kepedulian
b) Kemudahan Dalam terhadap nilai menjadi
Memahami Output SIP meningkat. Guru akan
Saya mudah memahaminya, mengecek terlebih dahulu yang
karena tampilan outputnya juga telah diinput, baru akan disave,
simpel sesuai dengan data yang ini menandakan bahwa guru
telah input ke dalam sistem. sangat peduli terhadap
keakuratan nilai yang telah
d) Kegunaan Informasi Dari diinput.
SIP Aplikasi SIP akan
Untuk melihat rakapan penilaian menghasilkan output yang
siswa, dan melihat apakah siswa mudah dipahami, karena
sudah sesuai dengan standar nilai tampilan output pada SIP sesuai
atau belum, sehingga dapat dengan data yang diinput.
ditindak lanjuti, berupa remedial. Selain itu kegunaanya untuk
melihat rekapan nilai siswa
sehingga dapat ditindak lanjuti.
Pengemba- a) Kegunaan SIP untuk Perencanaan sekolah dan
ngan Pengembangan pada Proses pembelajaran dapat
Perencanaan Perencanaan Sekolah dan dikembangkan dengan bantuan
efektif Pembelajaran SIP. Guru yang biasa
Iya, saya pribadi terbiasa melihat menggunakan sistem akan
nilai siswa terlebih dahulu terbiasa menggunakan aplikasi
sebelum menyusun perencanaan sistem seperti SIP untuk
pembelajaran. Terlebih saat ini membantu menyusun
sudah ada sistem, sehingga saya perencanaan pembelajaran,
bisa melihat nilai siswa di dengan melihat nilai siswa yang
manapun, tidak harus di sekolah dapat diakses di lokasi

20
saja. manapun.

Pendukung a) Melihat Perkembangan Untuk melakukan kegiatan


pengambil-an Siswa melalui SIP pengambilan keputusan tentu
keputusan Iya bisa, tergantung dari pribadi ada data yang mendukung
masing-masing guru tersebut. pengambilan keputusan, data
yang erupa informasi ini yaitu
perkembangan siswa.
Perkembangan siswa dapat guru
lihat pada aplikasi SIP, namun
perkembangan ini hanya berupa
nilai, dan pribdai masing-
masing guru yang memberikan
analisisnya sendiri.
Pengendali- a) Hubungan SIP dengan Aplikasi SIP dapat membantu
an Pengendalian Operasional pengendalian operasional
operasional Sekolah dan Pembelajaran pembelajaran, yang berupa
Iya, tentu bisa. Karena jika ingin informasi mengenai nilai yang
menyusun perencanaan tadi untuk dapat diakses di lokasi
proses pembelajaran, tentu kita manapun. Susunan nilai ini
sebaiknya terlebih dahulu melihat akan dapat dianalisis dan
kemampuan siswa melalui nilai menghasilkan informasi
yang sudah ada, sehingga dapat mengenai kemampuan siswa,
dikembangkan perencanaannya sehingga dapat dikembangkan
dan akan berdampak pada proses dan mendukung dalam proses
pembelajaran. Selain itu kita juga pengembangan perencanaan
tau siapa nilai yang belum ada. pembelajaran.

Pengendali- b) Pengaruh SIP dengan Pengendalian manajemen oleh


an Pengelolaan Kelas guru dapat dilakukan dengan
manajemen Iya ada, Sama dengan SAS buffer dukungan SIP, pengendalian ini
juga dapat seperti itu berupa kemampuan
pengelolaan kelas dengan
c) Penyampaian kepada menggunakan SIP. Kegunaan
Manajemen Atas/ Kepala ini tergantung dari pribadi
Sekolah masing-masing guru, karena
Iya disampaikan, dan kepala sistem ini sama dengan sistem
sekolah sendiri dapat memantau sebelumnya.
nilai, sebagai TOP manajemen Penilaian siswa yang sudah
beliau harus membawahi diinput pada SIP akan
operator. Pada prinsipnya dengan dilaporkan kepada pihak
kurikulum yang ada itu sudah manajemen atas, yaitu kepala
dilaporkan, sebenarnya, sudah sekolah dan wakilnya.
dilaporkan berkala.

21
Analisis a) Analisis Tindak Lanjut Informasi yang dihasilkan oleh
keputusan Bagi Pembelajaran dan SIP dapat digunakan untuk
dan arah Mutu Sekolah menganalisis tindak lanjut
tindakan Iya, karena pada dasarnya SIP dalam pembelajaran. Karena
dapat diakses dimana saja, SIP dapat diakses dimanapun,
sehingga jika kita ingin maka memudahkan guru untuk
menganalisis tindakan seperti menganalisis tindakan seperti
menetukan remedial siswa bisa di menentukan remedial siswa.
rumah. Selain itu guru juga dapat
mengevaluasi dirinya sendiri,
b) Evaluasi Hasil dengan melihat keseluruhan
Pembelajaran nilai siswa.
Iya dapat, dari hasil SIP ini
tentunya dapat melihat hasil
sehingga kita dapat mengevaluasi
siswa.

Perencanaan a) Informasi SIP berguna Guru mengetahui nilai yang ada


strategis dalam pembuatan pada SIP dapat menjadi
rancangan pembelajaran informasi bagi guru untuk
Iya ada, dengan setelah mengembangkan rencana yang
mengetahui nilai siswa tersebut di awal tahun telah dibuat.
kita dapat mengembangakan Rencana ini berupa RPP, dan
rencana yang telah kita buat, setiap pertemuan dapat
seperti halnya RPP, dapat kita dikembangkan sesuai dengan
kembangkan. keadaan siswa.

Jakarta, Desember 2014


Guru Sejarah SMAN 6 Jakarta

Drs. Hamid Sudaldiono

22
Wawancara Guru:

Hari/ tgl : Selasa/ 14 Oktober 2014

Waktu : Jam 13.52 s/d 14.17 WIB.

Tempat : Ruang Tamu

Sumber : Agustin Suartini, S.Pd.

Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Untuk menerapkan aplikasi
Aplikasi Iya, tentu sudah, karena seluruh SIP, diperlukan infrastruktur
komputer di sekolah ini dapat yang cukup memadai agar
mengakses SIP dapat mengakses sistem.
Kemampuan jaringan dalam
b) Kemampuan Jaringan mengakses SIP tergolong cepat,
dalam Mengakses Sistem karena bersifat lokal, yang
Cepat, karena ini bersifat local, hanya dapat diakses oleh pihak
maka lebih cepat karena hanya lokal sekolah. Selain itu
diakses oleh pihak local sekolah perangkat komputer juga
saja memberikan andil dalam
kecepatannya.
c) Desain Menu: Aplikasi SIP didesain
Sangat simple dan mudah dengan menu yang simpel
dipahami daripada SAS online, dibanding sistem sebelumnya,
yang terlalu ribet sehingga memudahkan untuk
memahami cara penggunaan
d) Kemampuan Komputer sistem. Sistem Informasi
Memproses Sistem Penilaian (SIP) ini dapat
Sangat cepat, karena sifatnya diakses pada berbagai device,
internal itu tadi sehingga cepat namun terdapat guru yang
sekali memproses data. hanya mengakses aplikasi
melalui komputer/pc saja.
e) Kemudahan Akses pada
Berbagai Device
Saya baru buka di komputer
sekolah saja.

Operasional a) Penggunaan Sistem Pengoperasionalan aplikasi SIP


Informasi Penilaian berbeda dengan sistem
Menurut saya, sangat berbeda sebelumnya. Pada aplikasi SIP
dengan sistem terdahulu yaitu terbilang memudahkan para

23
SAS online, saya belum pernah guru untuk memproses data.
menggunakan SAS buffer, Jika guru/pengguna mengalami
sehingga sangat memudahkan kesalahan data, dapat langsung
kita dalam memasukkan penilaian lapor kepada pihak operator
siswa, tidak terlalu bertele-tele. yang selalu ada di sekolah,
kesalahan yang dilaporkan akan
b) Penanganan Kesalahan diperbaiki secara segera.
Data. Kemudahan yang dirasakan
Kita hanya perlu bilang ke oleh pengguana yaitu akses
operator saja, nanti akan jaringan cepat, hal ini
diperbaiki dikarenakan jaringan internet
yang telah diperbarui.
c) Kemudahan dalam Kemudahan lainnya yaitu
Menggunakan SIP. sarana penyimpanan data, dan
Akses jaringan cepat, dapat dapat diakses dimana pun.
menyimpan data nilai dan
tentunya lebih aman, dapat
diakses dimana saja, menunya
simpel jadi memudahkan kita
memahami sistem tersebut.

Ekonomis a) Perbedaan manfaat Secara ekonomis, aplikasi


penggunaan SIP dengan SIP termasuk menghemat
sistem terdahulu (kinerja biaya. Karena aplikasi ini
dan biaya) diberikan gratis oleh dinas,
Untuk biaya, SIP ini kan gratis sehingga sekolah tidak perlu
dari dinas, jadi tentunya lebih mengeluarkan biaya untuk
hemat dibanding kita membeli pembeliannya. Selain itu
sistem secara pribadi. Kalau aplikasi SIP memberikan
dalam hal tenaga itu tergantung keringanan dalam proses
dari individu, dia lebih paham menyelesaikan pekerjaan
secara manual atau menggunakan penilaian. Karena SIP dapat
sistem ini, jika dia lebih membantu proses pengerjaan
menyukai penilaian hanya manual penilaian, sudah tentu aplikasi
saja tentunya penggunaan sistem ini dapat meringankan tenaga
ini sedikit memberatkan si yang harus dikeluarkan oleh
individu tersebut. para guru.
2. Fungsi Aksesibilitas a) Penerapan SIP Sebagai SIP diterapkan sebagai
SIM data Pengganti SAS Buffer pengganti aplikasi SIP yang
Saya hanya menggunakan SAS dimaksudkan untuk lebih
online, jadi tentu sangat memudahkan pengguna dalam
memudahkan penggunaan karena proses penilaian. Aplikasi SIP
desain yang simple dan mudah merupakan pengembangan dari
dipahami sistem yang telah ada pada

24
sebelumnya. Perbedaan
b) Perbedaan pengerjaan nilai pengerjaan menggunakan SIP
menggunakan SIP dengan dengan manual tentu dirasakan
Manual oleh para guru. Karena, jika
Cepat, sebentar bisa selesai. Kita mengerjakan dengan aplikasi
hanya perlu input nilai saja, hasil SIP akan lebih cepat
akhir dihitung oleh sistem. Untuk menyelesaikan penilaian siswa
penilaian ini, sesuai dengan KI- sehingga waktu akan lebih
KD yang telah ditemtukan oleh efisien.
pihak Dinas, pihak dinas Kemudahan yang dirasakan
memasukkan KI-KD, kita hanya oleh guru yang menggunakan
memasukkan nilainya saja. Pada SIP yaitu akses lebih cepat,
SAS online, indikator harus kita keamanan data lebih terjaga,
masukkan sendiri, jika mudah dalam proses
menggunakan SIP sudah penghitungan. Dari kemudahan
dimasukkan oleh pihak dinas yang dirasakan oleh pengguna,
terkait. terdapat pula kekurangan di
awal penerapannya. Salah
c) Kemudahan dan Kesulitan satunya yaitu terdapat KI yang
Penggunaan SIP tidak sesuai dengan silabus,
Akses lebih cepat, keamanan namun untuk saat ini sudah
lebih terjaga, sistematis, diperbaiki.
Memudahkan menginput nilai,
hasilnya dapat langsung dilihat,
mudah dipahami dibandingkan
dengan SAS online. kalau kita
awal melihat kok sussah, tapi
setelah kita ikut pelatihan ternyata
lebih mudah dibanding dengan
SAS online, 2/3 kali. Ada dari tim
IT dari dinas. Kekurangannya,
kemarin pas awal-awal ditemukan
ada KI yang kita ajarkan itu tidak
sesuai di silabus, mungkin masih
dikarenakan baru, setelah dari
MGMP lapor, baru diperbaiki.
Sempet pula ada kendala, kemarin
nilai ada yang turun ke bawah,
tapi itu hanya terkait
pengaturannya saja, setelah
diperbaiki oleh tim IT sudah
dapat digunakan kembali.

Kualitas dan a) Ketelitian terhadap Nilai Ketelitian pengguna tentunya

25
keterampil-an Teliti tentunya, saat kita meningkat, karena guru sudah
masukkan nilai pasti kita akan biasa untuk meneliti data yang
mengecek terlebih dahulu nilai diinput terlebih dahulu sebelum
itu. disave. Namun, sebenarnya hal
ini tergantung dari individu
b) Kemudahan Dalam yang menggunakan sistem itu
Memahami Output SIP sendiri. Output SIP tentu
Saya belum pernah memprint out memiliki kegunaan bagi guru,
nilai dari SIP, hanya memastikan namun tidak semua guru sudah
nilai yang dimasukkan sudah melihat print out dari SIP.
benar atau belum saja pada Informasi yang dihasilkan oleh
website SIP. SIP yaitu untuk mengetahui
rekapan hasil belajar siswa, dan
e) Kegunaan Informasi Dari lain sebagainya.
SIP
Informasi yang dihasilkan tentu
untuk melihat hasil pembelajaran
siswa, dan SIP itu sudah
terintegrasi dengan rapot, tanpa
kita memasukkan atau
memberikan kepada guru wali
kelas.

Pengemba- a) Kegunaan SIP untuk Aplikasi Sip memiliki kegunaan


ngan Pengembangan pada Proses dasarnya sebagai sarana
Perencanaan Perencanaan Sekolah dan penilaian saja. Untuk
efektif Pembelajaran menggunakan aplikasi SIP
Sebenarnya SIP itu sebagai sarana sebagai pendukung pekerjaan
penilaian saja, tapi kembali pada guru, akan kembali kepada
pribadi masing-masing, kalau pribadi masing-masing.
mau mengembangkan
perencanaan pembelajaran tanpa
menggunakan SIP itu sendiri
sangat bisa, karena kita sudah
memiliki catatan nilai siswa yang
bahkan lebih lengkap.

Pendukung a) Melihat Perkembangan Informasi pada aplikasi SIP


pengambil-an Siswa melalui SIP dapat berguna untuk
keputusan Bisa kita liat, di dalam SIP mendukung dalam pengambilan
terdapat nilai-nilai siswa, tentu keputusan. Informasi ini berupa
kita dapat melihat perkembangan nilai-nilai siswa yang sudah
akademik siswa. diinput oleh guru ke dalam
sistem.

26
Pengendali- a) Hubungan SIP dengan SIP dapat mendukung
an Pengendalian Operasional pengendalian operasional pada
operasional Sekolah dan Pembelajaran proses pembelajaran, namun
Bisa, tapi tanpa itu kita juga bisa masih banyak guru yang
menggunakan catatan manual menggunakan catatan manual
yang biasa kita buat, kan lebih yang telah disusun, karena data
rinci. ini lebih rinci dibanding yang
ada pada sistem.
Pengendali- a) Pengaruh SIP dengan Pengendalian manajemen
an Pengelolaan Kelas oleh guru dapat berupa
manajemen Bisa saja, tapi kalau saya biasa kemampuan pengelolaan kelas.
melihat nilai yang telah saya catat Kemampuan ini, dapa didukung
secara manual saja. dengan penggunaan sistem
informasi seperti SIP, namun
b) Penyampaian kepada karena masalah kebiasaan, guru
Manajemen Atas/ Kepala lebih cenderung menggunakan
Sekolah catatan manual pribadi yang
Iyaa, dari tim IT, ke bagian telah dibuat.
kurikulum lalu ke kepala sekolah Penilaian secara berkala
setelah itu ke wali kelas. diberikan kepada kepala
sekolah melalui wakilnya. Jika
penilaian ini sudah diberikan
kepada kepala sekolah, baru
setelah itu akan diberikan
kepada wali kelas.
Analisis a) Analisis Tindak Lanjut Kegiatan analisis keputusan
keputusan Bagi Pembelajaran dan dapat dilakukan dengan bantuan
dan arah Mutu Sekolah aplikasi SIP dan juga dapat
tindakan Iya bisa, tapi karena faktor tidak. Hal ini tergantung dari
kebiasaan, saya terbiasa pribadi yang menggunakan
menganalisis itu dengan catatan aplikasi SIP dan kembali pada
manual yang ada. kebiasaan individu. Catatan
manual yang telah dibuat oleg
b) Evaluasi Hasil guru lebih detail serta dapat
Pembelajaran mngevaluasi hasil pembelajaran
Jadi sebelum kita memasukkan siswa dan guru itu pribadi.
data ke dalam SIP, kita sudah
memiliki data manual, jadi tanpa
melihat SIP juga kita dapat
melihat dengan jelas, siswa yang
masih rendah dalam hal
pembelajaran dan sebagainya.

Perencanaan a) Informasi SIP berguna Informasi yang dihasilkan SIP

27
strategis dalam pembuatan akan berguna bagi guru dalam
rancangan pembelajaran melakukan pengembangan
iya bisa, dari nilai yang kita rancangan pembelajaran.
ketahui nantinya dapat membantu
mengembangkan rancangan itu.

28
Wawancara Guru:

Hari/ tgl : Selasa/ 14 Oktober 2014

Waktu : jam 14.17 s/d 14.38 WIB.

Tempat : Ruang Tamu

Sumber : Dra. Hj. Rahayu Yuliningsih

Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Infrastruktur yang ada di
Aplikasi Sudah cukup bagus dan lengkap SMA 6 jakarta terbilang bagus
dan lengkap, sehingga dapat
b) Kemampuan Jaringan menerapkan aplikasi sistem
dalam Mengakses Sistem informasi terbaru. Jaringan
Ini bagus, Cuma sekarang kan internetpun sudah ada di
sedang menunggu dibuka oleh lingkungan sekolah, tentunya
ahlinya jadi belum bisa diakses, memudahkan para guru dan
bisa 2 hari selesai. Kalau dulu pengguna aplikasi SIP untuk
online kan tergantung dikbud yaa mengaksesnya. SIP merupakan
kita belum selesai, disananya aplikasi yang berbasis online,
sudah off jaringan, ini mudah oleh karena itu dibutuhkan
Cuma yang tidak setuju oleh saya koneksi internet yang terbilang
adalah rentang nilainya bagus. Alat komputer yang
menggunakan angka. Jadi anak sudah tersedia di sekolahh
yang pintar sekali dengan yang terbilang lengkap dan cepat
pintar itu dekat, keinginan kita dalam memproses sistem ini.
kan kelihatan bedanya. Desain menu pada aplikasi
SIP lebih mudah dipahami
c) Desain Menu: dibanding dengan sistem yang
Desain menu lebih mudah sebelumnya. Aplikasi SIP ini
dipahami. Menu sip ini hanya diperuntukkan bagi kelas
diperuntukkan untuk kelas 10 dan 10 saja, karena sesuai dengan
kelas 11, bagi yang tahun lalu penerapan kurikulum 2013
sudah menerapkan. Jadi seperti yang baru. Di SMA 6 ini, kelas
kuliah menggunakan skor 11 juga memakai aplikasi SIP,
misalnya A itu nilainya sekian karena pada tahun lalu sudah
sampai 100, B sekian sampai menerapkan kurikulum 2013
sekian. Disini sikap C tidak bisa. lebih dahulu.
Skor minimal 76-80 itu C. untuk Aplikasi penilaian ini dapat
di SMA 6 rentang nya seperti itu. diakses pada berbagai device
Kalau menurut ibu kurang setuju, seperti, komputer dan lain

29
karena kita kan kebiasaan nilai sebagainya, namun beberapa
anak 91, 92 nanti kan jadi A. pengguna hanya mengakses
Kalau SIP ini kita masukin aplikasi ini pada PC saja,
nilainya gelondongan, ratus, sehingga belum mengetahui
kalau yang SAS kan skor bisa, dan lain sebagainya, namun
skornya misalkan praktik 1-5, beberapa pengguna hanya
kalau kognitif maksimal 9 itu mengakses aplikasi ini pada PC
kalau SAS, kalau yang ini saja, sehingga belum
gelondongan yaa, ratusan. mengetahui apabila aplikasi ini
Mestinya SIP bisa diakses kapan dapat diakses oleh device apa
saja, namun kita bukanya nunggu saja.
dari dinas membuka kuncinya
terlebih dahulu. Kalau SAS dulu
bisa kapan saja.

d) Kemampuan Komputer
Memproses Sistem
Lebih cepat SIP dibanding sistem
yang terdahulu, karena yang
terdahulu terlalu berbelit-belit.

e) Kemudahan Akses pada


Berbagai Device
Saya kurang tau yaa, karena saya
mengaksesnya hanya di sekolah
saja.

Operasional a) Penggunaan Sistem Penggunaan SIP terbilang


Informasi Penilaian mudah, namun walau dengan
Penggunaan aplikasi ini mudah, adanya aplikasi SIP ini, guru
tapi walaupun kita menggunakan tetap harus memiliki back up
SIP, kita harus punya back upnya.manualnya. Banyak kemudahan
Karena yang kita masukkan pada yang dirasakan pengguna saat
aplikasi SIP adalah nilai ratusanmenggunakan aplikasi ini,
yang sudah dikemas sehingga aplikasi ini baru sehingga
orang tua sulit untuk melacaknya.seluruh perangkatpun
Jadi, kalau ada orang tua yang diperbarui, kemampuan akses
bertanya mengenai nilainya kita pun akhirnya menjadi lebih
sudah punya portofolionya. cepat. Kemudahan lainnya
adalah saat penanganan
b) Penanganan Kesalahan kesalahan data. Jika terjadi
Data. kesalahan data, data ini dapat
Bisa langsung sama kita sendiri, diperbaiki oleh si pengguna
bisa juga dengan operator, sendiri atau bahkan dapat lapor

30
sebelum deadline ya, kalau sudah kepada pihak operator sekolah,
deadline kan harus dibuka dulu namun harus melihat waktu
akhir pengumpulan data.
c) Kemudahan dalam
Menggunakan SIP.
Pada saat input nilai enak, karena
nilai yang kita masukkan ratusan,
jadi lebih cepat

Ekonomis a) Perbedaan manfaat Secara ekonomis, aplikasi SIP


penggunaan SIP dengan tentu lebih menghemat tenaga
sistem terdahulu (kinerja guru dibanding memberikan
dan biaya) nilai secara manual. Sistem ini
Tentu berbeda yaa, kalau biaya juga langsung terintegrasi
dari sekolah itu sudah kebijakan kepada raport, sehingga tidak
sekolah, kalau masalah tenaga perlu guru menulis berulang-
lebih sedikit, karena tidak perlu ulang kali. Untuk biaya, semua
memberikan nilai manual kepada pengeluaran setelah pengadaan
wali kelas yang nantinya akan SIP menjadi urusan dan
ditulis ulang, jadi sistem ini sudah kebijakan pihak sekolah.
terintegrasi langsung dengan
raport.

2. Fungsi Aksesibilitas a) Penerapan SIP Sebagai Aplikasi SIP diterapkan sebagai


SIM data Pengganti SAS Buffer pengganti sistem sebelumnya.
Menurut saya ada kemajuan, Aplikasi SIP merupakan
dalam hal desain menu yang perbaikan sehingga didesain
memang didesain semudah semudah mungkin, agar guru
mungkin bagi guru, sehingga mampu untuk memahami cara
kami pun saat disosialisasikan penggunaannya. Perbedaan
mudah memahami penggunaan aplikasi SIP
penggunaannya dengan hanya manual tentu
dirasakan oleh guru, waktu
b) Perbedaan pengerjaan nilai lebih efisien dan tidak perlu
menggunakan SIP dengan menghitung sebelum nilai
Manual dimasukkan ke dalam raport.
Lebih cepat tentunya, karena kita Pada penerapan SIP tentu
tinggal masukkan nilai, nanti akan terdapat kelebihan dan
terhitung sendiri hasil akhirnya, kesulutan dalam
dan desainnya juga mudah simple penggunaannya. Kelebihannya,
sehingga saya sendiri lebih cepat guru merasa akses lebih cepat ,
mengerjakannya 2 hari juga simpel dan tidak perlu
selesai. mengeluarkan tenaga untuk
menulis kembali. Kesulitannya

31
c) Kelebihan dan Kesulitan sebenarnya tidak terlalu
Penggunaan SIP dirasakan guru, karena bersifat
Kelebihannya kita tidak perlu lokal itu maka mempercepat
menulis manual untuk dalam akses aplikasi SIP. Selain
dimasukkan ke dalam raport lagi, itu adalah pada pihak dinas,
jaringan aksesnya cepat karena yang saat ini belum dapat
local, desain simple jadi mudah digunakan, karena masih dalam
dipahami masa perbaikan.
Kesulitannya mungkin tergantung
pihak pusatnya, kalau belum di on
kan kita tidak bisa mengakses
sesukanya, apalagi saat ini sedang
dalam masa perbaikan.
Kalau bagi orangtua sendiri,
tentunya susah melacak nilai,
maksudnya adalah nilai yang
tertera kan sudah nilai akhir yang
hanya 1-4 saja, nah tentu orang
tua sulit untuk mengetahui kenapa
nilai anak dapat segini, kecuali
orang tua tersebut mendatangi
guru yang bersangkutan dan
menanyakan mengenai rincian
nilai.
Kualitas dan a) Ketelitian terhadap Nilai Ketelitian pada pengerjaan nilai
keterampil-an Menurut saya lebih teliti secara dengan menggunakan SIP tidak
manual, karena dengan adanya terlalu besar, karena
kemudahan ini sebenarnya tentu kemudahan yang ditawarkan
akan membuat para guru sedikit oleh sistem terbaru ini yang
mengentengkan bila salah dapat membuat pengguna atau guru
diprint ulang, kalau dulu kan menjadi menurun ketelitiannya.
tidak. Hal ini dikarenakan SIP
memudahkan guru, dan guru
b) Kemudahan Dalam merasa dapat memperbaikinya
Memahami Output SIP jika terjadi kesalahan.
Bagi saya sendiri mudah SIP merupakan sistem penilaian
dipahami, karena kan tadi itu yaa yang akan menghasilkan
simple, tidak terlalu bertele-tele, informasi yang berguna bagi
jadi yang ada di outputnya yaaa guru, namun yang dirasakan
nilai keseluruhannya. oleh guru SIP hanya memiliki
kegunaan untuk merekap dan
f) Kegunaan Informasi Dari mengemas nilai sebelum
SIP dilaporkan kepada orang tua
Hanya untuk merekap dan murid. Informasi ini dapat

32
mengemas nilai sebelum berupa output. Output yang
dilaporkan ke orang tua itu secara dihasilkan oleh SIP mudah
sistematis dan membantu kita dipahami karena ringkas.
dalam menentukan rentang nilai
sehingga tau hasil akhir
kemampuan siswa.

Pengemba- a) Kegunaan SIP untuk Aplikasi SIP memiliki


ngan Pengembangan pada Proses kegunaan untuk membantu guru
Perencanaan Perencanaan Sekolah dan dalam mengembangkan
efektif Pembelajaran perencanaan pembelajaran,
Ya jelas bisa, karena disitu isinya karena pada aplikasi SIP
nilai siswa yang telah kita entri, terdapat nilai yang telah guru
kita bisa melihatnya sehingga bisa input. Maka, guru dapat
mengembangkan perencanaan mengakses kapan saja, sehingga
pembelajaran. bisa mengembangkan
perencanaan di tempat mana
saja.
Pendukung a) Melihat Perkembangan Aplikasi SIP pula dapat
pengambil-an Siswa melalui SIP memberikan informasi
keputusan Iya ada, kan itu rekapan nilai dan mengenai perkembangan siswa.
guru dapat mengetahui hasil Guru dapat melihat
akhirnya, sehingga dapat perkembangan siswa dengan
mengetahui perkembangan siswa melihat rekapan nila dan hasil
dalam hal mata pelajaran. akhir yang sudah dikemas
dalam sistem informasi
penilaian (SIP).
Pengendali- a) Hubungan SIP dengan Aplikasi SIP juga dapat
an Pengendalian Operasional membantu guru dalam
operasional Sekolah dan Pembelajaran mengendalikan operasional
Iya bisa, sebenarnya tidak pembelajaran, namun ini
berhubungan secara langsung, tergantung dari pribadi
kalau kita menggunakan SIP itu pengguna aplikasi. Karena jika
untuk membantu dalam sistem ini tidak dimanfaatkan
pelaksanaan operasional bisa saja, untuk pengendalian operasional
tergantung pribadi si guru. pembelajaran, tentu SIP tidak
akan membantu guru dalam
mengendalikan opersional
pembelajaran.
Pengendali- a) Pengaruh SIP dengan Untuk mengelola kelas, guru
an Pengelolaan Kelas dapat menggunakan
manajemen Sebetulnya, kan kita melihat nilai kemampuan manajemen
anak ini sekian, kalau kita kelasnya. SIP tidak berhungan
memanaj kelas bagus, nilai nya secara langsung dengan

33
bagus kan itu berhubungan pengelolaan kelas.
dengan analisis bukan dengan SIP Walau telah diterapkan
, analisis kita, proses mengajarnya aplikasi SIP, dan kepala sekolah
benar atau tidak soalnya terlalu dapat mengakses dan melihat
sulit atau tidak. Sebagai alat ukur nila siswa sendiri, namun
evaluasi. Kalau mau dihubungkan penilaian siswa tetap harus
bisa, tapi tidak secara langsung. disampaikan kepada kepala
sekolah. Karena kegiatan ini
b) Penyampaian kepada akan berhubungan dengan
Manajemen Atas/ Kepala evaluasi
Sekolah
Harus, jadi guru meng-entri nilai
melalui sistem itu, terus nanti dari
proses pembelajarannya,
perencanaan evaluasi sampai
penilaian ini namanya evaluasi ,
SIP ini kan sebagai alat. Kepala
sekolah wajib tahu.
Beliau hanya melihat hasil dan
tidak dapat merubah nilai.

Analisis a) Analisis Tindak Lanjut


keputusan Bagi Pembelajaran dan
dan arah Mutu Sekolah Aplikasi SIP dapat membnatu
tindakan Iya bisa, tapi karena faktor guru untuk menganalisis tindak
kebiasaan, saya terbiasa lanjut bagi pembelajaran,
menganalisis itu dengan catatan namun ini kembali pada pribadi
manual yang ada. pengguna. Karena bagi guru
yang terbiasa menggunakan
b) Evaluasi Hasil catatan manual, akan
Pembelajaran menggunakan catatan manual
Iya dapat, walaupun memiliki sebagai pendukung analisis.
hubungan tidak langsung, karna Sedangkan bagu yang lebih
balik lagi ke individu, mau menyukai menggunakan sistem
mengevaluasi dengan melihat berbasis online, akan lebih
sistem ini atau dengan lihat menyukai penggunaan sistem.
catatan yang sudah dia tulis.

34
35
Wawancara Guru:

Hari/ tgl : Selasa/ 14 Oktober 2014

Waktu : jam 14.42 s/d 14.56 WIB.

Tempat : Ruang Tamu

Sumber : Dra. Etty Ekowaty

Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Kelengkapan infrastruktur
Aplikasi Sudah, sangat mendukung. mempengaruhi kelancaran
Semua komputer di sekolah dapat penerapan SIP. Infrastruktur
mengakses SIP. yang sudah tersedia di SMA 6
Jakarta secara keseluruhan
b) Kemampuan Jaringan sudah mendukung, dan
dalam Mengakses Sistem perangkat komputer yang ada di
Bagus, sangat cepat. Enggak beda sekolah dapat mengakses
jauh dengan SAS buffer, dalam aplikasi ini. Koneksi internet
arti begini kita liat sikonnya kalau sudah tersedia di sekolah ini,
masukkannya bersamaan semua sehingga mempermudah
guru otomatis itu agak lambat ya , mengakses aplikasi SIP.
tapi kalau saat-saat sebagian guru Kecepatan jaringan untuk
ngajar sebagian masukin nilai itu mengakses SIP akan tergantung
cepet sih. pada kemampuan jaringan
internet dan banyak tidaknya
c) Desain Menu: pengguna yang mengakses
Kalau menurut saya sih sama ya, secara bersamaan. Karena
dalam arti itu kan karna masalah apabila kondisinya banyak guru
kebiasaan saja, mungkin karena yang menginput nilai secara
dulu kita menggunakan SAS lebih bersamaan akan membuat
familiar, nah sekarang ini jaringan sedikit lambat, berbeda
menggunakan model yang baru. dengan sebaliknya jika hanya
Pada prinsipnya sama. sebagian yang menginput nilai
akan lebih cepat.
d) Kemampuan Komputer Desain menu yang ada
Memproses Sistem pada SIP tidak berbeda dengan
Komputer sekolah sangat cepat sistem sebelumnya, karena itu
memproses sistem informasi akan menjadi hal kebiasaan.
penilaian, karena itu memang di Dengan sistem yang sebelum
sekolah ini sudah dilengkapai SIP, guru sudah terbiasa dengan
dengan fasilitas internet yang tampilannya dan desainnya.

36
cukup bagus, sehingga juga Kini diterapkan sistem baru,
menunjang kecepatan akses SIP. tentu guru kurang familiar
dengan sistem baru ini, namun
e) Kemudahan Akses pada pada prinsipnya sama. Aplikasi
Berbagai Device SIP lebih sering diakses di
Saya hanya mengakses SIP di lingkungan sekolah oleh para
lingkungan sekolah saja, lebih guru, karena jika terjadi
aman yaaa, jika terjadi kesalahan kesalahan dapat langsung
ada tim data yang membantu. melapor kepada tim data
Saya belum pernah mencoba sekolah.
mengakses di rumah.

Operasional a) Penggunaan Sistem Pada penggunaan SIP,


Informasi Penilaian terbilang mudah dipahami oleh
Jadi sebelum kita memasukkan para penggunanya. Sebelum
nilai ke dalam SIP, kita harus guru menginput nilai, guru
menyiapkan semua dokumen ya, terlebih dahulu menyiapkan
jadi saat kita berhadapan dengan semua dokumen yang akan
komputer kita bisa cepat diinput. Karena jika guru telah
memasukkan data, tapi kalau kita menyiapkan semuanya, tentu
tidak siap datanya tentu akan akan lebih efisien waktu pada
menghambat pemasukkan nilai. saat input nilai. Sebaliknya, jika
Untuk lain-lainnya si saya kira guru belum siap, tentu akan
mudah yaa, karena kami sendiri menghabiskan waktu lama.
selaku guru sudah disosialisasikan Penanganan kesalahan data
dan dilakukan pelatihan sangat mudah, karena sistem ini
penggunaan SIP ini, memang ada bersifat internal, jadi guru dapat
beda dalam arti rentang nilai, tapi langsung lapor ke pihak
itu tidak menyulitkan karena operator sistem di sekolah dan
semua sudah ada panduannya. oleh operator akan diperbaiki.
Selain itu, karena sistem ini
b) Penanganan Kesalahan baru, maka keseluruhan
Data. perangkat pun diperbarui,
Mudah dalam menangani sehingga mendukung akses
kesalahan, karena bersifat internal aplikasi.
maka dapat langsung lapor ke
operator nanti akan diperbaiki.

c) Kemudahan dalam
Menggunakan SIP.
Kemudahannya karena ini sistem
baru jadi lebih cepat yah,
sistemnya baru, perangkatnya
juga baru, semuanya diperbarui,

37
jadi jauh lebih cepat .

Ekonomis a) Perbedaan manfaat Penggunaan SIP akan langsung


penggunaan SIP dengan otomatis dihitung oleh sistem,
sistem terdahulu (kinerja sehingga hasil akhirnya akan
dan biaya) jauh lebih akurat dibanding
Yaa kalau SIP kan otomatis manual yang terkadang masih
langsung dihitung yaa dengan terdapat selisih. Sedangkan
komputer, kalau manual kan penghitung secara manual tentu
harus menghitung ulang dan akan menghabiskan lebih
harus lebih teliti dan jeli. Kalau di banyak tenaga dan waktu. Untk
SIP kan kita sudah mengakses masalah biaya, penerapn SIP ini
nilai otomatis kan sistem yang gratis diberikan oleh dinas
menghitung sehingga pada nilai kepada sekolah, sehingga
akhirnya mungkin jauh lebih sangat menghemat pengeluaran.
akurat dibandingkan dengan Namun, perlu pula diperhatikan
model manual yang terkadang ada pengeluaran biaya listrik yang
selisih . kemungkinan akan bertambah
Kalau biaya, itu saya kurang tahu, setelah penggunaan aplikasi ini.
untuk hal pengeluaran pulpen
atau kertas pada saat sebelum
adanya sistem tentu ada, tapi kita
bandingkan juga dengan
listriknya saya kurang tau yaa,
artinya gini SIP itu kan kita harus
bayar kan.

2. Fungsi Aksesibilitas a) Penerapan SIP Sebagai Aplikasi SIP tidak jauh


SIM data Pengganti SAS Buffer berbeda dengan aplikasi
Dibanding dengan SAS buffer si sebelumnya, yaitu SAS buffer.
sama menurut saya mengenai Perbedaannya hanya pada
penilaiannya, kalau dulu SAS kan bentuk penilaiannya saja yang
menggunakan skor, orang diinput oleh guru, namun hal ini
familiar dengan skor, nah sudah dilatih terlebih dahulu,
sedangkan dikurikulum yang baru sehingga meminimalisir
dengan SIP itu kita di breafing kekurang pahaman guru
dulu nih, SIP ini di set nya mengenai data yang akan
dengan apa, dengan angka utuh diinput.
gelondongan angka, yaa kita Pengerjaan nilai dengan
siapkan dengan angka seperti itu, menggunakan SIP akan lebih
walaupun mungkin ada beberapa cepat, jika guru sudah
temen barangkali yang kadang- menyiapkan dokumen yang
kadang suka lupa skor. akan diiput olehnya, sehingga

38
akan mengefisienkan waktu
b) Perbedaan pengerjaan nilai pengerjaan. Kelebihan dengan
menggunakan SIP dengan penggunaan SIP yaitu desain
Manual simpel, memudahkan guru
Tergantung data yang mau kita untuk memahami. Akses
input, kadang setengah jam jaringan pada SIP terbilang
selesai, SAS juga sama, dalam cepat untuk saat ini.
artian gini kita yang Kesulitannya yaitu tahapan
menggunakan itu berapa banyak yang harus dilalui oleh aplikasi
dokumen nilai yang mau kita SIP, sedikit lebih rumit
input , nah kalau tidak semua dibanding sisem sebelumnya.
guru mengakses berbarengan
tentu akan lebih cepat aksesnya,
tapi bisa juga lama artinya
tergantung waktunya, banyak
tidaknya dokumen yang mau kita
entri.
Dengan SAS sama, hanya gini
SAS online itu kan di pusat yah,
SAS buffer di sekolah tapi hanya
dapat diakses di lingkungan
sekolah saja, sehingga kalau pada
saat yang bersamaan, pada saat
semuanya itu sibuk, tetap saja
akan menghambat jaringan

c) Kelebihan dan Kekurangan


Penggunaan SIP
Akses ke SIP cepat untuk
sekarang ini, desain simpel, jadi
cepat memahami.
Kesulitan menggunakan SIP
Itu kan ada beberapa tahap yang
harus dilalui, artinya ketika
mengentrikan sesuatu harus
kembali keluar, kembali keluar
beberapa kali.
SAS buffer jauh lebih mudah.

Kualitas dan a) Ketelitian terhadap Nilai Ketelitian pengerjaan nilai


keterampil-an Kalau untuk penghitungan lebih setelah menggunakan SIP lebih
bagus SIP, tetapi masalahnya kan bagus, karena nilai dihitung
kalau dipenilaian itu kan nilai oleh sistem, maka akan
sudah ada kriterianya sehingga meminimalisisr kesalahan

39
sangat sulit membedakan antar hitung yang terjadi saat
anak yang satu dengan anak yangpenghitungan manual.
lain itu, kalau di manual kita bisa Output SIP, tidak semua
memberikan nilai sesuai dengan guru telah melihatnya, sebagian
kenyataan di lapangan dengan tidak pernah memintanya atau
objektif tapi kalau sudah masukmemprint kan sendiri, karena
sistem sudah dia mau remed mau merasa tidak begitu dibutuhkan.
tidak yaa nilai remednya itu nilai Aplikasi SIP akan
KKM yaa itu artinya ada menghasilkan informasi yang
perbedaan antar KKM murni langsung diterima oleh
dengan yang remed penggunanya, karena nilai yang
ada pada SIP nanti akan
b) Kemudahan Dalam diproses menjadi nilai akhir dan
Memahami Output SIP guru akan mampu
Oh saya tidak pernah mengevaluasinya.
memintanya, sepertinya
mudah dimengerti

c) Kegunaan Informasi Dari


SIP
Sudah pasti untuk mengetahui
nilai siswa. Informasi ini bisa
langsung diterima oleh siapa saja
pengguna SIP, hanya memang
kan kita tidak tau itu updatenya
kapan,lalu langsung tidak
berkepentingan dengan kita atau
dengan sekolah.

Pengemba- a) Kegunaan SIP untuk Informasi yang dihasilkan pada


ngan Pengembangan pada Proses SIP akan berguna bagi guru
Perencanaan Perencanaan Sekolah dan dalam menyusun perencanaan
efektif Pembelajaran pembelajaran. Karena informasi
Iya dapat, tentu akan berpengaruh ini berasal dari DInas yang
pada guru dalam menyusun berupa KI, sehingga guru dapat
perencanaan pembelajaran membuat perencanaan
Artinya informasi apapun, kita pembelajaran.
bisa cepet tau, karena informasi
kan dari dinas langsung jadi kita
bisa lebih cepat tau berbagai
macam informasi, berbagai
macam keputusan.

Pendukung a) Melihat Perkembangan Pada aplikasi Sip akan

40
pengambil-an Siswa melalui SIP terlihat nilai keseluruhan yang
keputusan Kita bisa melihat perkembangan telah dihitung menghasilkan
siswa, bila nilai keseluruhannya hasil akhir. Hasil akhir ini tentu
telah dihitung, hasil akhir akan akan menunjukkan
menunjukkan perkembangan perkembangan siswa.
siswa dan kita akan mampu Sebenarnya, pada nilai yang
melihatnya. telah diinput pula dapat dilihat
perkembangan siswa.
Pengendali- a) Hubungan SIP dengan Aplikasi SIP dapat
an Pengendalian Operasional membantu guru dalam
operasional Sekolah dan Pembelajaran mengendalikan operasional
Tetap ada, tapi memang tidak se pembelajaran, namun tidak
detail kalau kita manual yaa, begitu besar. Karena daya
karena kan daya pembedanya pembedanya tipis, sehingga
tipis. lebih terlihat jika menggunakan
manual.
Pengendali- a) Pengaruh SIP dengan Kemampuan guru dalam
an Pengelolaan Kelas mengelola kelas, dapat
manajemen Iya bisa saja, karena mungkin saja didukung dengan aplikasi SIP,
kita melihat nilai yang sudah kita dengan cara melihat nilai yang
entri ke SIP sehingga kita bisa sudah diinput ke dalam SIP.
mengelola kelas dengan baik Penilaian pada SIP pula
dilaporkan kepada kepala
b) Penyampaian kepada sekolah, melalui pihak wakasek
Manajemen Atas/ Kepala bidang kurikulum terlebih
Sekolah dahulu.
Iya disampaikan, pihak kurikulum
yang menyampaikan kepada
kepala sekolah.

Analisis a) Analisis Tindak Lanjut Sarana penyimpanan nilai


keputusan Bagi Pembelajaran dan pada aplikasi SIP dapat
dan arah Mutu Sekolah digunakan untuk menyimpan
tindakan Bisa, karena SIP sudahnilai dan mendukung analisis
menyimpan nilai, jika kita ingin tindak lanjut bagi pembelajaran.
akses tanpa harus membuka buku Jadi, dengan adanya aplikasi
kan bisa jadi bisa analisis tindakSIP, guru tidak harus membuka
lanjut, mungkin ada yang perlu catatan nilai, dengan melihat
remed, atau ada yang belum aplikasi SIP guru sudah dapat
memiliki nilai. menganalisis tindak lanjut bagi
siswa, yang berupa remedial.
b) Evaluasi Hasil Aplikasi SIP dapat
Pembelajaran membantu guru untuk
Sebenernya bisa, bisa kalau kita mengevaluasi hasil belajar

41
mau intropeksi yaaa, kembali siswa, selain itu guru dapat pula
kepada si guru tersebut mau tidak mengintropeksi kemampuan
beliau intropeksi, kalau dai mau dirinya, namun hal ini kembali
ya dia bisa, kalau dia tidak mau kepada individu guru.
yaa itu lagi kembali kepada
pribadi si guru tesebut, pada
pribadi masing-masing.

Perencanaan a) Informasi SIP berguna Informasi yang dihasilkan oleh


strategis dalam pembuatan aplikasi SIP dapat berguna
rancangan pembelajaran dalam mengembangakn
iya, sudah pasti membantu, walau rancangan pembelajaran. Jadi,
tanpa SIP kita juga bisa, tapi jika guru dapat mengakses aplikasi
kita lupa membawa nilai atau SIP ini dimanapun dan
memang ingin lihat nilai, kita bisa kapanpun, sehingga guru dapat
akses SIP, jadinya kita bisa mengembangakn perencanaan
mengembangkan rancangan atau setelah melihat nilai siswa pada
RPP itu. SIP tanpa harus membuka
catatan manual.

Jakarta, Desember 2014


Guru B.Indonesia SMAN 6 Jakarta

42
Wawancara Guru:

Hari/ tgl : Selasa/ 14 Oktober 2014

Waktu : Jam 15.04 s/d 15.18 WIB.

Tempat : Ruang Tamu

Sumber : Rahmi Kurniati, S.Pd.

Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Infrastruktur di SMA 6
Aplikasi Iya, tentu sudah lengkap. Jakarta sudah dapat dikatakan
lengkap, jaringan untuk
b) Kemampuan Jaringan mengakses aplikasi SIP pun
dalam Mengakses Sistem sudah tersedia di sekolah ini.
Memang lebih cepat karena Komputer di SMA 6 ini pun
menunya hanya sedikit, Cuma terbilang bagus, oleh karena itu,
entri nilai dan tampilan nilai itu seluruhnya dapat mengakses
pun dari yang kita masukin sama aplikasi SIP. Desain menu yang
rata-rata nilai saja. Selain itu, juga ada pada aplikasi SIP sedikit,
tergantung dengan lokasi dimana sehingga mudah dipahami,
kita akses SIP, kalau kualitas berbeda dengan sistem
jaringan kita jelek ya pasti akan sebelumnya yang memiliki
susah untuk akses dengan cepat. menu lebih banyak dan lebih
lengkap.
c) Desain Menu: Aplikasi SIP ini dapat
Lebih mudah, karena menunya diakses oleh berbagai device,
simple, menunya sedikit, kalau bahkan handphone pun dapat
SAS kan menunya banyak dan mengakses aplikasi ini,
banyak yang bisa dimanfaatkan, tentunya diharuskan adanya
kalau SIP tidak, memang lebih koneksi internet.
cepat karena menunya hanya
sedikit, Cuma entri nilai dan
tampilan nilai itu pun dari yang
kita masukin sama rata-rata nilai
saja .
Kalau SAS itu menunya banyak
bisa melihat bank soal segala
macam dan menunya banyak
banget dan bisa diprint , bisa print
KKM, RPP.

43
d) Kemampuan Komputer
Memproses Sistem
Iya cukup cepat, karena fasilitas
komputer disini bisa dibilang
sudah yang bagus..

e) Kemudahan Akses pada


Berbagai Device
Saya sudah pernah mengakses di
rumah, di hp juga bisa asalkan
ada internet

Operasional a) Penggunaan Sistem Penggunaan aplikasi SIP


Informasi Penilaian tidak terlalu berpengaruh bagi
Biasa saja, saya sudah biasa pakai guru yang sudah biasa
excel, jadi ketika ada sistem ini yamenggunakan Microsoft excel.
tidak memiliki pengaruh Karena sistem ini masih
sedikitpun. terbilang baru, maka belum
dapat digunakan semaksimal
b) Penanganan Kesalahan mungkin. Kemudahan yang
Data. dirasakan dalam menggunakan
Belum pernah salah, jadi saya aplikasi ini hanya sekedar input
tidak tahu. nilai saja. Karena menu yang
terdapat pada SIP sedikit, maka
c) Kemudahan dalam belum dapat digunakan lebih
Menggunakan SIP. banyak kecuali hanya input
Manfaatnya kalau SIP itu Cuma nilai.
satu, yaitu hanya untuk nilai saja.
Kalau sistem sebelumnya, SAS
online itu memang sebenarnya
tidak lebih mudah, tapi banyak
menu dan lebih banyak yang bisa
kita peroleh.

Ekonomis a) Perbedaan manfaat Pengerjaan penilaian


penggunaan SIP dengan menggunakan SIP dengan
sistem terdahulu (kinerja sistem terdahulu tidak berbeda
dan biaya) bagi guru yang sudah terbiasa
Sama saja menurut saya, karena dengan cara manual. Karena
sebelum saya memasukkan nilai jika sudah terbiasa dengan
ke dalam SIP itu saya sudah manual, akan merasa kurang
menghitung-hitung terlebih puas bila menggunakan sistem,
dahulu, apalagi sistem SIP ini masih
SIP akhirnya menghasilkan A- banyak perbaikan.

44
D,tapi saya tidak tahu karena itu
urusan admin dan anak-anak saja,
dan saya tidak pernah
menanyakan pada siswa
mengenai nilai tersebut

2. Fungsi Aksesibilitas a) Penerapan SIP Sebagai Aplikasi SIP sebagai


SIM data Pengganti SAS Buffer pengganti sistem sebelumnya
Kalau saya lebih suka SAS terbilang belum memenuhi
online, karena lebih lengkap, keinginan beberapa guru,
lemot itu tergantung internetnya, karena menu yang terlalu
kita bayar berapa. sedikit ini, maka belum dapat
dimanfaatkan sepenuhnya. Bagi
b) Perbedaan pengerjaan nilai guru yang sudah terbiasa dan
menggunakan SIP dengan menyukai menghitung nilai
Manual tanpa bantuan sistem online,
Sama saja tidak akan terpengaruh dengan
Saya biasa menggunakan excel, adanya SIP.
jadi tidak terpengaruh dengan Bagi guru yang merapa
adanya penerapan SIP ini penerapan SIP belum
memberikan manfaat yang
c) Kemudahan dan Kesulitan banyak, tentunya akan merasa
Penggunaan SIP sistem ini belum memberikan
Mau memakai aplikasi apapun atau bahkan kesulitan apapun.
saya mudah untuk adaptasi, jadi
tidak merasa kesulitan.

Kualitas dan a) Ketelitian terhadap Nilai Ketelitian nilai jika


keterampil-an Saya sudah terbiasa menghitung mengerjakan penilaian
sendiri bahkan menggunakan menggunakan SIP tidak akan
excel, jadi ketelitian saya tidak berpengaruh bagi guru yang
terpengaruh dengan adanya SIP. telah biasa menggunakan excel
untuk menghitung keseluruhan.
b) Kemudahan Dalam Hal ini kembali dari faktor
Memahami Output SIP kebiasaan dan keinginan.
Sudah, karena SIP itu sama Karena terdapat guru yang
dengan nilai yang kita entri kan menginginkan aplikasi SIP ini
ya tentu mudah. Namun SIP lebih baik dan lengkap dari
belum mewakili keinginan. sistem sebelumnya.
c) Kegunaan Informasi Dari
SIP
Hanya mengetahui nilai saja.
Pengemba- a) Kegunaan SIP untuk Aplikasi SIP hanya
ngan Pengembangan pada Proses memiliki fungsi sarana input

45
Perencanaan Perencanaan Sekolah dan nilai saja bagi guru yang tidak
efektif Pembelajaran terbiasa menggunakan SIP.
Tidak, SIP gunanya untuk
masukin nilai saja

Pendukung a) Melihat Perkembangan Perkembangan siswa dapat


pengambil-an Siswa melalui SIP dilihat melalui aplikasi SIP.
keputusan Perkembangan nilai saja Guru melihatnya melalui
perkembangan nilai yang ada
pada aplikasi SIP ini.
Pengendali- a) Hubungan SIP dengan Aplikasi SIP memiliki
an Pengendalian Operasional kegunaan untuk mengendalikan
operasional Sekolah dan Pembelajaran operasional pembelajaran, hal
Tidak, karena sudah ada catatan ini tentu bagi guru yang
nilai jadi tidak perlu membuka menyukai menggunakan
SIP lagi hanya untuk melihat nilai aplikasi SIP sedangkan bagi
guru yang belum terbiasa, tentu
akan lebih memilih
menggunakan catatan nilai yang
telah dibuatnya.
Pengendali- a) Pengaruh SIP dengan Pengelolaan kelas tidak
an Pengelolaan Kelas memiliki hubungan dengan
manajemen Tidak, saya mengelola kelas saya adanya penerapan SIP bagi
dengan melihat segala catatan guru yang telah memiliki
yang telah saya buat. catatan manualnya. Sebenarnya,
jika aplikasi SIP ini
b) Penyampaian kepada dimanfaatkan semaksimal
Manajemen Atas/ Kepala mungkin, tentu akan memiliki
Sekolah pengaruhnya, walau masih
Kepala sekolah bisa membuka perlu dikembangkan lagi.
sendiri, bahkan DINAS pun juga Kepala sekolah dapat
bisa membuka sendiri aplikasi SIP,
Saya kurang tau secara teknisnya sehingga dapat memantau
seperti apa, yang saya tau sudah secara langsung penilaian
pasti kepsek bisa akses. terhadap siswa.

Analisis a) Analisis Tindak Lanjut Aplikasi SIP tidak akan


keputusan Bagi Pembelajaran dan memiliki kegunaan bagi guru
dan arah Mutu Sekolah dalam menganalisisi tindak
tindakan Tidak. lanjut pembelajaran, hal ini
merupakan pendapat guru yang
b) Evaluasi Hasil tidak terbiasa menggunakan
Pembelajaran sistem online seperti SIP.
Tidak, karena kita sudah Sehingga lebih memilih catatan

46
mempunyai nilai manual. manual yang dimilikinya,
karena alasan lebih detail nilai
yang ada pada catatan tersebut.
Perencanaan a) Informasi SIP berguna Aplikasi SIP tentu akan
strategis dalam pembuatan menghasilkaninformasi yang
rancangan pembelajaran berguna dalam pembuatan atau
Tidak, karena saya sudah pengembangan rancangan
memiliki nilai secara manualnya. pembelajaran. Namun, karena
aplikasi SIP lebih ringkas,
sehingga terdapat pula guru
yang lebih menyukai
menggunakan nilai manualnya.

Jakarta, Desember 2014


Guru Kimia SMAN 6 Jakarta

47
Wawancara:

Hari/ tgl : Rabu/ 15 Oktober 2014

Waktu : Jam 12.33 s/d 12.50 WIB.

Tempat : Ruang Tamu

Sumber : Agus Setyanto, S.Kom.

Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Secara teknis aplikasi SIP
Aplikasi Iya, karena fasilitas disini terbilang mudah, sehingga guru
tergolong lengkap ya. pun cepat memahami cara
penggunaanya. Untuk
b) Kemampuan Jaringan menerapkan SIP, diperlukan
dalam Mengakses Sistem infrastruktur yang lengkap, dan
kalau kecepatan itu relative, kalau infrastruktur yang ada di SMA
SIP kita tergantung pada 6 tergolong lengkap. Koneksi
jaringan,kalau jaringannya bagus internetpun sudah tersedia dan
saya kira tidak terpengaruh, dia kecepatannya relative lebih
hanya berbeda sistem cepat. Kecepatan akses aplikasi
penilaiannya saja dari sistem SIP ini tergantung pada
sebelumnya. jaringan internet yang ada.
Desain meu SIP pula ringkas,
c) Desain Menu: sehingga guru mampu lebih
Desain tidak terlalu berbelit-belit cepat menguasainya.
dibanding dengan SAS online, Untuk menerapkan SIP
yang jelas kalau SIP aplikasinya diperlukan beberapa perangkat,
sistem penilaiannya bulat, kalau pertama, tersedianya koneksi
bufferkan dia perindikator internet; kedua, memiliki server
istilahnya. Karena desain yang sendiri.
ringkas tadi, sehingga guru pun
mampu menguasai.

d) Kebutuhan untuk
Penerapan SIP:
kalau kita SIP itu bisa diakses
kapan saja dan dimana saja,
asalkan servernya tetap aktif,
kalau untuk saat ini kebetulan
sedang dalam perbaikan artinya
kalau kita sudah on kan terus

48
dalam proses input guru jadi
dimana saja bisa, asalkan ada
koneksi internet, sama seperti
buffer.
Punya server sendiri, ada koneksi
internet, kita dapat mengakses
dari mana saja, dari rumah, yang
jelas ada koneksi internet bisa.

e) Kemudahan Akses pada


Berbagai Device
Saat ini hanya PC dan notebook,
dan bisa diakses dimana saja.

Operasional a) Penggunaan Sistem Aplikasi SIP memiliki


Informasi Penilaian tingkat kemudahan yang lebih
saya kira pengoperasiannya sama- tinggi, sehingga gurupun hanya
sama mudah, karena terletak pada perlu pelatihan yang terlalu
local saja. SIP ini pula tingkat banyak, namun sudah mampu
kemudahannya lebih tinggi, menguasai cara
sehingga guru pun hanya perlu penggunaannya. Aplikasi ini
pelatihan yang tidak terlalu terletak pada lokal, dan cara
banyak, namun sudah mampu pengoperasinannya sama
menguasai. mudah dengan sistem
sebelumnya.
Ekonomis a) Perbedaan manfaat Aplikasi SIP merupakan
penggunaan SIP dengan sistem yang diberikan gratis
sistem terdahulu (kinerja oleh dinas, sehingga sekolah
dan biaya) tidak perlu mengeluarkan biaya
Menggunakan SIP dari lebih untuk pembeliannya.
Pemerintah, oleh karena itu kita
tidak mengeluarkan biaya untuk
menggunakannya.

2. Fungsi Aksesibilitas a) Penerapan SIP Sebagai Sistem informasi penilaian


SIM data Pengganti SAS Buffer ini diterapkan tentu sudah
Mungkin agar lebih mudah saja
dengan melakukan penelitian
diterima oleh masyarakat, baik
terlebih dahulu. SIP ini lebih
dalam sistem penilaiannya, atau
mudah diterima oleh pengguna
cara penyampaiannya, makanya
karena keringkasannya.
dibuatlah SIP. Kemudahan pada aplikasi ini
tidak terlalu berbeda dengan
b) Kemudahan dan Kesulitan sistem sebelumnya, yang
Penggunaan SIP membedakan hanya desain

49
tidak terlalu berbeda dengan penilaiannya dan menunya.
sebelumnya, hanya desain Dari menu pada SIP ini
penilaiannya saja yang berbeda terbilang ringkas dan simpel,
dan SIP ini lebih sedikit sehingga guru lebih mudah
menunya, jadi guru lebih mudah mengerjakan peneilaian dengan
mengerjakan penilaian. menggunakan SIP.
Kalau kesulitannya, karena ini Kesulitannya, karena
sistem masih baru, masih perlu sistem ini masih baru, jadi
dikembangkan lagi, sekarang saja masih perlu untuk
sedang off. Jadi, sistem ini belum dikembangkan lagi. Selain itu,
dibuka oleh pihak dinas. karena sistem ini sedang masa
perbaikan, untuk saat ini
aplikasi SIP belum dapat
diakses.
Pengendali- a) Kegunaan SIP untuk Aplikasi SIP tentu
an Kepsek dan Wakasek memiliki kegunaan bagi
manajemen Kepala sekolah bisa melihat manajemen atas, atau dalam
dengan kita kasih password sekolah kepala sekolah. Kepala
admin, jadi operator mensetting sekolah telah disetting menjadi
itu semua. Admin itu bisa melihat admin, sehingga dapat
seluruh nilai dan seluruh mata mengakses aplikasi SIP dan
pelajaran, tapi kalau guru dia melihat keseluruhan nilai ,
hanya bisa membuka mata tanpa bisa mengubahnya.
pelajaran dia sendiri, termasuk Operatorpun sama, berperang
operator karena sama dengan sebagai admin.
admin.

Jakarta, Desember 2014


Tim Ahli Sistem SMAN 6 Jakarta

50
LAMPIRAN 13

BIODATA PENULIS

Nama : Novitasari Akbariyah


Tempat/Tanggal Lahir : Grobogan, 9 Juni 1992
Alamat : Jalan KH. Abd. Safei Rt.016/02 no.16
Tebet-Jakarta Selatan 12860
No. Telepon/Hp : (021) 8310036/081293113734
Email : novi.novita@yahoo.co.id

Latar Belakang Pendidikan


2010-2014 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jurusan Manajemen Pendidikan
2007-2010 : SMA Negeri 43 Jakarta Selatan
2004-2007 : SMP Negeri 73 Tebet, Jakarta Selatan
1998-2004 : SD Negeri 013 Pg Tebet Timur, Jakarta Selatan

Riwayat Organisasi

2004 – 2007 : Palang Merah Remaja SMPN 73 Jakarta


Jabatan: Bendahara (2005-2006)
2012 – 2013 : Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan Manajemen
Pendidikan (BEM-J)
Jabatan: Anggota Divisi KOMINFO
2010 – Sekarang : Majelis Taklim Assafinatunnajaa Tebet
Jabatan: Sekretaris II
2014 - Sekarang : Karang Taruna Rt.016/02 Tebet
Jabatan: Bendahara

Anda mungkin juga menyukai