Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
DISUSUN OLEH :
Novitasari Akbariyah
NIM : 1110018200014
iv
ABSTRACT
The whole result shows that the teachers used to apply for this system of
course prefer it if they carry out assessment using it. On the contrary, for teachers
who do not utilize this system yet of course prefer their manual notes. This system
is regarded new and needs other improvement so the function can be more
maximal.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum wr.wb
1. Ibu Dra. Nurlena Rifa’i, M.A., Ph.D. , Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan beserta staf.
2. Bapak Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd., Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan
dan selaku dosen pembimbing 2, yang selalu memberikan dukungan dan
waktunya.
3. Bapak Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom., sebagai dosen pembimbing 1
yang telah sabar meluangkan waktunya untuk membimbing dan
memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Dr. H. Fathi Ismail, M.M., sebagai dosen penasehat akademik, yang
tiada hentinya memberikan arahan dan bimbingannya selama perkuliahan.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan membimbing penulis
selama studi.
6. Bapak Drs. Rukiman Lumban Batu , selaku Kepala SMA Negeri 6 Jakarta
yang telah memberikan izin kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi
ini beserta Ibu Agustin S.Pd dan Bapak Drs. Hamid, selaku guru di SMA
Negeri 6 Jakarta yang sangat membantu penulis untuk memperoleh data.
7. Pimpinan dan Staf perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
memberikan pelayanan dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada
penulis untuk meminjam buku-buku.
vi
8. Ayah dan Ibu tercinta yang telah merawat dan mendidik dengan penuh
kasih sayang, memberikan motivasi dan do’anya kepada penulis dalam
menjalani hidup dan segala pengorbanan yang tidak dapat dinilai
harganya.
9. Ibu Hartiningsih S.Pd dan Idham Kholik, yang telah merawat, melindungi
dengan penuh kasih serta memberikan dukungan lewat ucapan maupun
waktu, yang sangat besar.
10. Kepada seluruh keluarga, kakak dan adik yang selalu memberikan
semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tulisan ini.
11. Kepada Alm. KH. Marim Al Maksum, yang sedari dulu selalu
memberikan do’anya yang sangat besar dan tiada henti.
12. Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemani, selalu mendukung dan
selalu menghibur dalam kepenatan, Nurul Hidayati, Santi Setyaningrum,
Indriani dan Nurhilda.
13. Kepada teman baik, Irfan Ardian, S.Pd. yang selalu mengingatkan,
menemani dan mendukung penulis menyelesaikan skripsi
14. Kepada teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan kelas A 2010.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut
membantu atas terselesaikannya skripsi ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……………………………………………………………... iv
KATA PENGANTAR …………………………………………… ….... vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………... x
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………... xii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… xiii
BAB I PENDAHULUAN
viii
C. Penelitian yang Relevan …………………………………………… 33
D. Kerangka Berpikir ……………………………………………. 35
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………… 94
B. Saran …………………………………………………………… 95
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dari masa ke masa senantiasa
berkembang. Perkembangan teknologi hendaknya membuat kita terpacu untuk
terus belajar agar tidak tertinggal dari bangsa - bangsa lain. Perkembangan
tersebut tidak lepas dari segala yang Allah ciptakan sebagai pertanda bagi
manusia. Sebagaimana firman Allah berikut ini:
1
Departemen Agama RI, Al Qur’an Tajwid dan Terjemahnya, (Bandung: PT. Syaamil Cipta
Media,2006), h. 220
1
2
jelas terdapat dalam QS. Yunus yang telah dijelaskan di atas, selain itu ada QS.
Al-Ghasiyah, ayat 17-20:
2
Ibid, h.592
3
Eti, Pontjorini dan prima, Sistem Informasi ManajemenPendidikan,. (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013), h. 13.
3
Jadi segala aspek kehidupan ini merupakan sumber ibadah kepada Tuhan.
Karena itulah tujuan Allah menciptakan makhluk-Nya. Bukan hanya jin dan
manusia tapi juga hewan dan tumbuhan yang ada di muka dan perut bumi, serta
yang ada di dalam lautan. Ada baiknya dalam segala kegiatan kehidupan kita
niatkan karena Allah, agar segala sesuatunya dapat diridhoi oleh-Nya, termasuk
dalam pengembangan diri salah satunya penggunaan SIM. Fungsi SIM pada
4
UU Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003), ( Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2011),
h.3
5
Departemen Agama RI, Op Cit, h.523
5
bidang pendidikan dengan suatu perusahaan pun tidak ada bedanya, yaitu sebagai
penunjang kegiatan suatu organisasi. Jika SIM mampu menunjang kegiatan, tentu
akan menjadikan pekerjaan dalam suatu organisasi menjadi mudah dan mampu
meningkatkan kinerja SDM (tenaga pendidik,tenaga kependidikan). SDM yang
berhubungan langsung dengan peserta didik adalah guru.
Kinerja guru menurut Supardi merupakan suatu kondisi yang menunjukkan
kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya di madrasah serta
menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau
selama melakukan aktivitas pembelajaran 6. Jika kinerja SDM pada pendidikan
menjadi meningkat maka tentunya akan meningkatkan mutu dari pendidikan.
Untuk meningkatkan mutu dalam pendidikan diperlukan adanya penerapan
fungsi Manajemen Pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan kegiatan
menerapkan fungsi manajemen seperti planning, organizing, actuating dan
controlling7, dalam dunia pendidikan. Penerapan ini dapat berupa perencanaan
rencana strategis sekolah, mengimplementasikan rencana tersebut hingga
mengontrol keberlangsungan rencana yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan
fungsi ini akan lebih mudah jika didukung oleh ketersediaan SIM Pendidikan,
yang dimana SIM ini akan memudahkan SDM sekolah dalam menjalankan
pekerjaan
Penggunaan SIM dalam dunia pendidikan dapat berupa sistem akutansi,
website, sistem perpustakaan, sistem penilaian, dll. Pada kurikulum baru saat ini,
yaitu kurikulum 2013, dinas terkait menerapkan Sistem Informasi Penilaian dan
Administrasi Sekolah/Madrasah (SIP), yang dimana sistem ini berguna untuk
mempermudah tenaga pendidik untuk melakukan penilaian. SIP merupakan
sebuah teknologi tepat guna atau disebut ”appropriate system” yang didedikasikan
6
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), h. 54
7
Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah: dari teori sampai praktik. (Jakarta: Bumi Aksara. 2013)
h. 41
6
untuk kemajuan pendidikan khususnya di Provinsi DKI Jakarta8. Sistem ini baru
diterapkan kebeberapa sekolah di daerah Jakarta, salah satunya SMA 6 Jakarta.
SMA 6 jakarta adalah sekolah negeri yang terletak di daerah Bulungan Blok
M, Jakarta Selatan. Sekolah ini berdiri pada tahun 1952. SMA 6 merupakan salah
satu yang telah menerapkan SIP, dinas melakukan pelatihan kepada guru-guru di
sekolah ini selama beberapa kali. Diharapkan dengan menggunakan sistem baru
ini akan mempermudah guru dalam proses penilaian sehingga akan berdampak
pada peningkatan kinerja guru. Karena sekolah ini merupakan salah satu yang
menerapkan penggunaan SIP, maka ini yang menjadi alasan penulis melakukan
penelitian di sekolah ini. Penulis tertarik untuk melihat penerapan Sistem
Informasi Penilaian (SIP) di sekolah ini. Maka, penulis pun mengambil judul
“Penerapan Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMAN
6 Jakarta”
B. Identifikasi Masalah
Dari Pengajuan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut di atas. Maka
pokok permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Penggunaan SIP di SMA Negeri 6 Jakarta yang belum merata pada
masing-masing tingkatan kelas.
2. Pemanfaatan aplikasi SIP oleh guru yang belum maksimal .
3. Tidak semua SDM dapat menggunakan SIP.
4. SIP hanya dapat diakses di lingkungan sekolah.
5. Aplikasi SIP yang masih perlu perbaikan.
8
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013/2014, Prosedur Operasional Standar (POS)
Penggunaan Aplikasi SIP, ( Jakarta: Mei 2013), h.i
7
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan tersebut, maka
pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pemanfaatan dalam penggunaan
SIP oleh guru di SMA Negeri 6 Jakarta
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: bagaimana
pemanfaatan dalam penggunaan Sistem Informasi Penilaian dan Administrasi
Sekolah oleh guru di SMA Negeri 6 Jakarta?.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan penerapan Sistem
Informasi Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) oleh guru di SMAN 6
Jakarta.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1) Bagi Dinas Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan untuk menjadi bahan evaluasi dan
pengembangan bagi perkembangan sistem informasi pada bidang
pendidikan.
2) Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah
untuk mengembangkan sistem informasi penilaian sehingga dapat
membantu dalam berjalannya manajemen di sekolah
3) Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi para
guru untuk dapat memperbaiki kekurangannya dalam menggunakan SIP.
8
4) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti lain
mengenai penerapan sistem informasi penilaian pada lembaga pendidikan
atau sekolah serta pemanfaatan dalam menerapkan sistem ini bagi sekolah
dan agar dapat dikembangkan lagi oleh peneliti lain.
G. Sistematika Penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pemanfaatn SIP oleh guru.
Sistematika penulisan pada proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan. Bab ini merupakan bagian yang memaparkan latar
belakang dalam penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat dari penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Teori. Kajian teori merupakan bagian yang memuat konsep-
konsep teoritis yang digunakan sebagai landasan untuk menjawab masalah
penelitian. Kajian ini diambil dari sumber-sumber yang relevan dan terpercaya.
Dalam bab ini terdapat penjabaran mengenai pengertian sistem informasi
pendidikan, komponennya, tujuan, serta fungsi.
Bab III Metodologi Penelitian. Bab ini merupakan bagian yang menjelaskan
mengenai metode penelitian yang digunakan, sumber data, teknik pengumpulan
data, teknik analisa data.
BAB II
KAJIAN TEORI
1
Hanif Al Fatta. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. (Yogyakarta: CV. Andi Offset. 2007),
h.3
2
Zulkifli. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2005), Cet ke-5, h 27.
3
Chr. Jimmy L. Gaol. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi, (Jakarta: PT.
Grasindo, 2008), h. 9
4
Hanif Al Fatta. Op Cit. h.4
9
10
b. Informasi
Pengertian informasi menurut Mc. Leod dalam buku Hanif,
mengatakan informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang
memiliki arti6. Selanjutnya, menurut Shrode D. Voich, informasi
merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar
operasionalisasi dan manajemen berfungsi secara efektif.7
Lalu menurut Gordon B. Davis yang tidak berbeda dengan Mc. Leod
dalam buku Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi,
bahwa informasi adalah:
Information is data that has been processed into a form that is
meaningful to the recipient and is of real or perceived value in
current or prospective actions or decisions.” Yang mengandung
pengertian: Informasi adalah data yang telah diproses/ diolah ke
dalam bentuk yang sangat berarti untuk penerimanya dan merupakan
nilai yang sesungguhnya atau mudah dipahami dalam tindakan atau
keputusan yang sekarang atau nantinya 8.
5
Zulkifli. Op Cit, h. 4
6
Hanif Al Fatta. Op Cit, h. 9
7
Nanang Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2009), h. 45
8
Chr, Jimmy L. Gaol. Op Cit, h. 8
11
c. Manajemen
Kata Manajemen tentu sudah menjadi kata yang tak asing lagi,
penggunaan kata manajemen merujuk pada pengaturan suatu kegiatan
pekerjaan. Untuk lebih jelasnya, menurut beberapa ahli akan dipaparkan,
definisi manajemen menurut Richard L Daft yang dikutip dalam buku
Sistem Informasi Manajemen, yaitu pencapaian tujuan organisasi dengan
cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi 11.
Lalu menurut James A.F Stoner yang dijelaskan oleh Handoko dan
dikutip Ais tidak berbeda jauh dengan Richard L Daft, manajemen adalah
9
Ibid, h. 8-9
10
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.
173.
11
Rohmat Taufiq, Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode
Pengembangan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 35
12
12
Ais Zakiyudin, Sistem Informasi Manajemen: Edisi 2, (Jakarta: Mitra Wacana Media,2012), h. 17
13
Eti Rochaety, Ponjtorini dan Prima, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2009) h. 4
14
Zulkifli. Op Cit, h. 4
15
Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012), h.91
13
Output
Input Pemrosesan Data
Data
16
Hanif Al Fatta, Op Cit, h. 9
17
Raymond dan George. Sistem Informasi Manajemen. edisi kedelapan. (Jakarta: PT. Intan Sejati
Klaten, 2004) h. 259
18
Gordon B Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian 1 Pengantar. ( Jakarta:
PT. Ikrar Mandiriabadi, 1999). Cet 11. h. 3
14
SIM menurut Raymond Mc Leod, Jr, yang dikutip oleh Eti dkk yaitu,
sebuah sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi untuk
kebutuhan bagi pemakainya 19.
Menurut Ais Zakiyudin, SIM adalah penggunaan sumber daya
informasi secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja
organisasi20. SIM menurut Eti, Faizal dan Tupi, merupakan perpaduan
antara Sumber Daya Manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk
memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data dalam
rangka mendukung proses pengambilan keputusan sebuah perusahaan”.21
Menurut Azar Susanto yang dikutip oleh Rohmat Taufiq yaitu;
Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari sub-sub
yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi
informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam proses
pengambilan keputusan saat melaksanakan fungsinya 22.
19
Eti Rochaety, Faizal, dan Tupi. Sistem Informasi Manajemen. edisi 2. (Jakarta: Mitra Wacana
Media. 2013), h.10
20
Ais Zakiyudin. Op Cit, h. 19
21
Eti, Faizal dan Tupi. Op Cit, h. 10
22
Rohmat Taufiq. Op Cit, h. 57
15
23
Eti Rochaety, Pontjorini dan Prima, Op Cit, h. 13
24
Deni Darmawan. Sistem Informasi Manajemen.cet.1. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2013),
h.26
25
Yakub dan Vico, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h. 64
16
26
Hanif Al Fatta. Op Cit, h. 10
27
Ibid, h. 11
17
a) Intranet,
jaringan internal lembaga pendidikan yang menghubungkan antara
kantor pusat dan kantor cabang yang terpisah secara geografis, baik
lokasi maupun regional
b) Internet,
jaringan komputer publik yang berpotensi sebagai penghubung
lembaga pendidikan dengan para pengguna program pendidikan atau
calon siswa atau mahasiswanya.
c) Ekstranet,
jaringan yang dibangun sebagai alat komunikasi antar lembaga
pendidikan dan lembaga pendukungnya, seperti departemen
pendidikan, masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha28.
28
Eti Rochaety, Pontjorini dan Prima, Op Cit, h.22-23
29
Ais, Op Cit, h. 20
30
Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian II Struktur dan
Pengembangannya, (Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1998), cet. Ke9, h.275
18
dipakai?
3. Kelayakan ekonomis a. Apakah manfaat sistem
melebihi biaya operasional?
a) Evaluasi teknis
Evaluasi teknis pada aplikasi baru berguna untuk mengetahui
apakah secara teknis layak untuk menjalankan pengolahan informasi.
Banyak aplikasi di luar kemampuan teknis dari perangkat keras dan
perangkat lunak yang tersedia untuk pemakaian.
Apabila aplikasi sudah dijalankan, maka evaluasi berikutnya dapat
menunjukkan apakah aplikasi sudah berjalan secara efektif. Secara
teknis apakah sudah baik atau belum suatu sistem, dapat dilihat
melalui kelengkapan perlengkapan yang tersedia pada lokasi
penerapan, karena hal ini akan memberikan dampak pada kesepatan
akses sistem.
Evaluasi teknis dalam penerapan sistem dapat berupa kelengkapan
perangkat untuk menerapkan sebuah sistem. Karena untuk
menerapkan suatu sistem, tentu akan membutuhkan perangkat atau
hal-hal yang dibutuhkan.
b) Evaluasi operasional
Kelayakan dalam operasional berhubungan dengan apakah data
yang diinput dapat disediakan dan outputnya dapat digunakan, selain
itu dapat dilihat dari kemudahan penggunaan sistem yang dirasakan
oleh pengguna. Misalnya, secara teknis adalah mungkin bagi penjual
untuk mengadakan hubungan telepon dengan pembeli dalam setiap
penjualan, tetapi secara operasional hal ini adalah tidak praktis31.
31
Ibid, h. 276
19
Kegunaan lainnya menurut Yacub dan Vico tidak berbeda jauh dengan
yang telah dipaparkan oleh Eti, Faizal dan Tupi. adalah sebagai berikut:(a)
Meningkatkan kemudahan memperoleh data; (b) Menjamin tersedianya
kualitas dan keterampilan; (c) Mengembangkan proses perencanaan secara
efektif; (d) Mengidentifikasi kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi; (e) Memperbaiki produktivitas pengembangan aplikasi37.
Kegunaan lainnya yang dipaparkan oleh Rohmat Taufiq tidak berbeda
dengan kedua pendapat yang telah dipaparkan di atas :
(a) Meningkatkan aksesibilitas data; (b) Menjamin tersedianya
kualitas dan keterampilan; (c) Mengembangkan proses
perencanaan yang efektif; (d) Mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan akan keterampilan sistem informasi; (e) Menetapkan
investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi; (f)
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi; (g) Memperbaiki
produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
36
Eti Rochaety, faizal, dan tupi, Op Cit, h.11-13
37
Yakub dan Vico, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), h.45
21
38
Rohmat,Op Cit, h. 63
39
Eti Rochaety, Pantjorini dan Prima, Op Cit,h. 146
22
Masalah
Sistem Informasi
Akutansi
Informasi
Sistem Informasi
Manajemen
Keputusan Pendidikan
Sistem Pendukung
Keputusan
Pemecahan
Masalah
Sistem Berbasis
Pengetahuan
40
Ibid, h. 169
23
Sistem
Informasi
Manajemen
Pendidikan
SI SI SI SI SI
Keuangan Operasi Pemasaran SDM Penilaian
41
ibid, h.168
24
42
Ibid, h.169
43
Ibid, h, 172
44
Ibid, h, 174
25
45
Ibid, h. 177
46
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tahun 2013/2014, Prosedur Operasional Standar (POS)
Penggunaan Aplikasi SIP, (Jakarta: Mei 2013), h. 2
26
47
Ibid, h.1
48
Ibid, h.54
49
Ibid.
27
1) Sekolah/ Madrasah:
a. Mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk
mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan
akuntabel;
b. Menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif dan mudah
diakses;
c. Menugaskan seorang guru atau tenaga kependidikan untuk
melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau
pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah/
madrasah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam
dan didokumentasikan;
d. Melaporkan data informasi sekolah/ madrasah yang telah
terdokumentasikan kepadaDinas Pendidikan Kabupaten/ Kota.
2) Komunikasi antarwarga sekolah/ madrasah di lingkungan sekolah/
madrasah dilaksanakan secara efektif dan efisien50.
50
Suparlan, Manajemen Berbasis Sekolah: dari teori sampai dengan praktik, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013), h.95-96
51
Eti, SIMP, h.177
28
c) Log in
Untuk log in,masukkan NIP serta password yang telah terdaftar, lalu klik
login52
52
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta tahun 2013/2014, Op Cit, h. 67
31
53
Ibid, h. 79-85
33
2. Penelitian yang telah dilakukan oleh Ibnu Mas’ud (2009) dengan judul “
Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa Berbasis WEB” 55. Metode
pengumpulan data yang dilakukan adalah Observasi, studi kepustakaan dan
wawancara serta terdapat tambahan untuk metode pengembangan sistem.
Pada penelitian Ibnu Mas’ud
54
Fifi, “Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Meningkatkan Pelayanan
Sekolah terhadap Masyarakat pada Website SMA Bakti Mulya 400”, Skripsi pada Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta: 2011. Dipublikasikan.
55
Ibnu Mas’ud, “Sistem Informasi Nilai Akademik Siswa Berbasis WEB”, Skripsi pada Sarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:2009. Dipublikasikan.
35
3. Penelitian tesis yang telah dilakukan oleh Akur Supriyanto (2013) dengan
judul “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan BIOSMK di
SMK Permata Nusantara Pati”56. Pendekatan yang digunakan adalah
kualitatif fenomenologis dengan studi kasus. Pengumpulan data dengan
teknik wawancara mendalam, observasi, dan pengkajian dokumen. Temuan
penelitian adalah bahwa penerapan SIM Pendidikan BIOSMK banyak
memiliki manfaat, serta hasil pekerjaan lebih cepat, tepat dan akurat.
Perbedaan pada penelitian:
1) Sistem yang diteliti berbeda dengan penulis
2) Penelitian ini adalah penelitian tesis
3) Metode pengumpulan data tidak menggunakan angket, penulis
menggunakan angket
4) Lokasi penelitian berbeda.
5) Penelitian ini fokus pada implementasi SIM pendidikan pada masing-
masing fungsi manajemen, penulis hanya meneliti dampak penerapan saja
pada proses manajemen yaitu pengambilan keputusan dan kinerja guru.
D. Kerangka Pikir
Pendidikan merupakan suatu kegiatan pembentukan akhlak mulia peserta
didik dalam proses kegiatan pembelajaran, pendidikan pula terdapat kegiatan
56
Akur Supriyanto, “Implementasi Sistem Informasi Manajemen Pendidikan BIOSMK di SMK
Permata Nusantara Pati”, Tesis pada Pascasarjana IKIP PGRI Semarang: 2013. Dipublikasikan.
36
MASALAH
1) Pekerjaan tidak efisien
2) Tidak cepat dalam
pengambilan keputusan
3) Pekerjaan lebih sulit
dilakukan
4) Kurang akuratnya suatu
informasi
5) SIM terdahulu sering down
6) Sulit untuk diakses dimana
saja
Sistem Informasi
Penilaian Siswa
Pengambilan
(SIP)
keputusan Informasi
HASIL
1) Hasil pekerjaan lebih
maksimal
2) Keakuratan informasi
3) Lebih terorganisir
4) Dapat lebih cepat dalam
mengambil keputusan
5) Pekerjaan lebih mudah
dikerjakan
A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Sistem Informasi
Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMA Negeri 6 Jakarta.
39
40
dan pengolahan data akan dilakukan sekitar 6 bulan, dimulai sejak bulan
Juni hingga November 2014.
Dalam penelitian ini yang menjadi data sekunder ialah data-data yang
dimiliki oleh sekolah seperti data jumlah tenaga pendidik dan
kependidikan, data jumlah peserta didik, dan data-data lain yang dianggap
penting dan terkait dalam penerapan sistem informasi penilaian siswa di
sekolah.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data utama yang akan dilakukan penulis adalah dengan
observasi, wawancara dan teknik pelengkap dari penelitian adalah dengan
studi dokumentasi serta angket.
Adapun teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah:
1) Observasi
Pada pengumpulan data dengan observasi atau pengamatan,saya akan
mengamati cara penggunaan Sistem Informasi Penilaian di sekolah, serta
kemampuan guru dalam menggunakannya dan perangkat yang
mendukung dengan pemakaian SIP.
2) Wawancara
Pada teknik ini akan digunakan dengan mewawancarai bapak Kepala
SMAN 6, bapak Agus selaku pengelola SIP di SMAN 6 Jakarta, Ibu
Endang selaku Wakasek bidang Kurikulum, dan beberapa guru. Hal ini
dimaksudkan agar penulis dapat memperoleh data lebih lengkap mengenai
penerapan SIP, serta dampaknya terhadap proses manajemen di sekolah.
Untuk kisi-kisi wawancara dijabarkan pada tabel 3.1
3) Angket
Angket yang akan disebar kepada sampel guru kelas X, alasannya
karena yang menggunakan SIP ini baru kelas X. Untuk kisi-kisi angket
dijabarkan secara rinci pada tabel 3.2
42
Keterangan:
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = number of cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu)
43
P = angka persentase1
8. Kisi-kisi Instrumen
Langkah awal sebelum dibuat daftar pertanyaan angket adalah membuat kisi-
kisi berdasarkan dimensi yang ada. Adapun kisi-kisi instrument penerapan sistem
informasi penilaian sebagai berikut:
1
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), h. 43.
44
Perencanaan 15 23 2
strategis
TOTAL 15 23 10 48
Selain kisi-kisi wawancara, terdapat pula kisi-kisi angket. Angket ini akan
diberikan kepada guru kelas X. kisi-kisi angket sebagai berikut:
45
46
3. Identitas Sekolah
a) Nama Sekolah : SMA Negeri 6 Jakarta
b) Nomor Statistik Sekolah/NPSN : 20102574
c) A l a m a t : Jl. Mahakam 1/2
Kelurahan : Kramat Pela
Kecamatan : Kebayoran Baru
Kotamadya : Jakarta Selatan
Propinsi : DKI Jakarta
Telpon/Fax : 021-7208762
d) Status Sekolah : Negeri
e) Nilai Akreditasi : A
f) Waktu KBM : 06.30 – 14.20 WIB
g) Status Pemilikan Gedung : Pemda DKI Jakarta
h) Tahun Akreditasi : 2009
i) Luas Tanah : 6500 m2
j) Luas Bangunan : 5031
k) Website : www.sman6jkt.sch.id
l) Email : info@sman6jkt.sch.id
4. Siswa
Siswa di SMA Negri 6 Jakarta terbilang tidak sedikit, keseluruhan
berjumlah 978 siswa dengan masing-masing tingkatan memiliki 5 jurusan IPA
dan 4 jurusan IPS, data lengkapnya sebagai berikut:
49
Tabel 4.1
Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik
SMAN 6 Jakarta
5. Data guru
Guru yang terdapat di SMAN 6 tidaklah sedikit, jumlahnya terdapat
sekitar 70, datanya sebagai berikut:
Tabel 4.2
Data Guru
Pendidikan
No Nama Mata Pelajaran
Terakhir
1. Dra. Nurul Hidayah P. Agama Islam S1
2. Abdul Aziz, M.Ag. P. Agama Islam S2
3. Sayuti, S.Ag P. Agama Islam S1
4. Lolita S. Lahaya Ginzel, S.S P. Agama Katolik S1
P. Agama Hindu dan
5. Drs. I Wayan Nurada S1
Sejarah
P. Agama Kristen dan
6. Tomas Magor, S.Pd. S1
geografi
7. Dra. Nursiah Napitupulu, M.M Kewarganegaraan S2
8. Dra. Hj. Ida Kadariah Kewarganegaraan S1
9. Drs. Rusyanto M.Pd Kewarganegaraan S1
10. Drs. Tateng Jayasukmana B. Indonesia S1
11. Dra. Zulfinar B. Indonesia S1
12 Dra. Etty Ekowaty B. Indonesia S1
13. Drs. Wibowo Slamet B. Indonesia S1
14. Dewi Nurhayati, S.Pd. B. Indonesia S1
15. Henry Sinaga S.Pd B. Indonesia S1
16. Dra. Farida B. Inggris S1
17. Asih Utami Dewi S.Pd B. Inggris S1
18. Dra. Nuslina M.R. Djo Naga B. Inggris S1
19. Rama Anggraeni S.Pd B. Inggris S1
20. Dra. Rahayu Yuliningsih B. Inggris S1
21. Taufik Fernando S.Pd B. Inggris S1
22. Dra. Endang Wijiastuti M.M Matematika S2
23. Siti Mukhlisoh S.Pd Matematika S1
24. Drs. Dwi Purnomo Nugroho Matematika S1
25. Mugiyanti S.Pd. Matematika S1
26. Abdul Muis, S.T. Matematika S1
27. Dra. Hj. Besty Dwihari Kimia S1
28. Pragustiani Kimia S1
29. Dra. Herni Budiningsih Kimia S1
30. Rahmi Kurniati S.Pd. Kimia S1
31. Drs. Sahata Aritonang, M.M Kimia S2
51
1
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
54
sekolah, namun Dinas memanggil tim IT yang berada di sekolah. Dari pihak
Dinas terdapat pelatih dari sanggar, lalu akan dikoordinasikan pada setiap sekolah
untuk memberikan pewakilannya yaitu tim IT untuk melakukan pelatihan cara
pengoperasiannya, input, proses, hingga print outnya 2.
Penerapan di SMA 6 ini termasuk cepat, karena termasuk pada sekolah
pilihan yang menerapkan terlebih dahulu sistem, sehingga dipanggillah tim IT
sekolah ini untuk melakukan pelatihan. Di SMAN 6 yang menjadi perwakilan
salah satunya adalah bapak Agus selaku ketua tim IT. Setelah tim IT dilatih oleh
dinas, maka sosialisasi kepada guru di sekolah akan dilaksanakan oleh tim IT
yang telah dilatih tersebut pada masing-masing sekolah3.
Pelatihan tentunya tidak hanya dilakukan sekali, agar pengguna mahir dalam
menggunakan sistem sudah tentu dilakukan sosialisasi yang berkali-kali.
Pelatihan dan sosialisasi di SMAN 6 Jakarta dilakukan kurang lebih 3 kali dan
mayoritas guru yang mengikuti pelatihan ini mengatakan bahwa sistem ini lebih
mudah dan lebih praktis4.
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah diperoleh melalui wawancara,
observasi, serta angket sebagai pelengkap, meliputi, pertama, evaluasi aplikasi
terkait teknis, operasional dan ekonomis. Kedua, fungsi SIM yaitu SIP seperti
Aksesibilitas data, kualitas dan keterampilan, pengembangan perencanaan efektif,
pendukung pengambilan keputusan, pengendalian operasional, pengendalian
manajemen, analisis keputusan dan arah tindakan, dan perencanaan strategis di
SMA Negeri 6 Jakarta. Deskripsi data dan interpretasi data akan dijabarkan sesuai
dengan kegunaan masing-masing menu yang terdapat dalam aplikasi SIP. Data-
data yang telah penulis temukan adalah sebagai berikut:
2
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
3
Ibid
4
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
55
9
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
10
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
11
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
12
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
13
Ibid
14
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmi Kurniati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 15.04 WIB
15
Ibid
57
Desain Menu pada SIP terbilang mudah dan sangat simple, dari
jawaban di 5 orang guru dapat disimpulkan bahwa desain menu pada SIP
ini sedikit dan simple sehingga sangat mudah dipahami. Wakasek pun
menganggap demikian bahwa sistem yang baru ini didesain sangat simpel
dan mudah dipahami, dan operator pun menganggap hal yang sama bahwa
desain SIP tidak berbelit-belit dan ringkas, sehingga gurupun mampu
menguasai aplikasi ini.
Menu pada SIP hanya terdapat 5, yaitu setup materi pembelajaran,
setup penilaian, preview nilai, preview nilai LCK16. Karena menu yang
tersedia hanya sedikit, sudah tentu sangat memudahkan guru untuk cepat
memahami penggunaannya.
Tabel 4.4
Desain Menu SIP Mudah dipahami
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 6 17,1% 35
Setuju 4 23 65,7% 92
Ragu-ragu 3 5 14,3 % 15
Tidak Setuju 2 1 2,9 % 2
Sangat tidak 1 - - -
Setuju
Jumlah 35 100% 144
16
Hasil observasi di SMAN 6 Jakarta, pada hari Selasa, 10 Juni 2014
58
wawancara, observasi dan angket sama, yaitu desain menu SIP mudah
dipahami.
Untuk menerapkan SIP dibutuhkan, dukungan internet yang bagus,
perangkat komputer yang bagus, operator atau tim IT yang ahli dalam
bidang ini, karena setiap sistem berbeda maka operator harus memiliki
kemampuan yang mumpuni terhadap penggunaan sistem online SIP 17. SIP
dapat diakses di mana saja, asalkan memiliki koneksi internet, hal ini
sama dengan sistem sebelumnya yaitu SAS Buffer 18.
Maka dapat disimpulkan, bahwa untuk menerapkan Sistem Informasi
Penilaian dan Administrasi Sekolah (SIP) siswa diperlukan, pertama,
koneksi internet; kedua, perangkat komputer yang terbaik; ketiga, operator
atau tim IT sekolah yang memahami sistem.
Kemudahan akses pada berbagai device, aplikasi SIP dapat diakses
di rumah, PC, bahkan HP pun bisa mengaksesnya, namun tentu akan lebih
jelas terlihat menggunakan komputer atau laptop19. Pengguna/ guru tidak
harus mengakses aplikasi SIP di lingkungan sekolah saja, namun dapat
diakses di luar sekolah pula20. Dari kemudahan yang sudah ada, tidak
semua guru/pengguna sudah mengakses aplikasi ini di luar lingkungan
sekolah, mereka cenderung mengaksesnya di lingkungan sekolah.
Mengakses di lingkungan sekolah lebih aman, dan jika terjadi kesalahan
dapat langsung konsultasi pada tim data/ tim IT 21.
17
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
18
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
19
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
20
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
21
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
59
Tabel 4.5
Kemudahan Akses Berbagai Device
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 10 28,5% 50
Setuju 4 18 51,4% 72
Ragu-ragu 3 5 14,3% 15
Tidak Setuju 2 1 2,9 % 2
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 140
22
Hasil observasi akses aplikasi SIP, pada hari Senin, 13 Oktober 2014
60
23
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
24
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
25
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
26
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
61
Tabel 4.6
Penggunaan SIP Memudahkan Kegiatan Penilaian
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 8 22,8% 40
Setuju 4 21 60% 84
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 2 5,7% 4
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 138
27
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
28
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
29
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
62
penilaian. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara dan
angket sama, yaitu SIP dapat diakses berbagai device dan dimana saja,
sehingga memudahkan kegiatan penilaian.
Pada penggunaan sistem ini tergolong mudah, karena menu yang
tergolong sedikit, sehingga memudahkan guru untuk cepat memahami
penggunaan sistem ini. Selain itu, dalam mengakses sistem ini lebih cepat
karena SIP bersifat lokal, yang dimana servernya lokal, sehingga
menunjang kecepatan prosesnya, oleh karena banyak hal SIP dapat
membantu pengerjaan penilaian.
Penanganan Kesalahan data, mudah dalam menangani kesalahan,
karena bersifat internal maka dapat langsung lapor ke operator dan nanti
akan diperbaiki30. Pihak operator data tentunya akan membantu untuk
memperbaiki kesalahan itu31. Selain lapor operator, bisa langsung
memeperbaikinya sendiri32. Kemudahan dalam menangani kesalahan data
dapat dilihat dari letak ruang operator sistem dengan ruang guru yang
bersebelahan, ini menandakan bahwa guru akan lebih mudah untuk
meminta bantuan operator jika terjadi kesalahan pada data 33.
Tabel 4.7
Kemudahan Penanganan Kesalahan Data
30
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
31
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
32
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
33
Hasil observasi di SMAN 6 Jakarta, pada hari Senin, 13 Oktober 2014
63
34
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
64
Tabel 4.8
Pengelolaan Data Lebih Tertata
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 10 28,5% 50
Setuju 4 21 60% 84
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 144
35
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
36
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmi Kurniati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 15.04 WIB
65
c) Ekonomis
Perbedaan manfaat penggunaan SIP dengan sistem terdahulu
(kinerja dan biaya), menurut Wakasek bid. Kurikulum, sbb:
“SIP karena lebih simple sehingga membuat para guru-
guru menyukai sehingga kinerja dalam hal penilaian pun lebih
cepat karena mudah ya, dan sebelumnya waktu pelatihan itu
mereka sudah diinformasikan secara manualnya kemudian
konversinya bagaimana dan intervalnya, begitu mereka
memasukkan nilai skor dari 1-100, dia langsung masuk ke
konversi 1-4. Dan bagusnya SIP, dia otomatis masuk ke
konversi nilai 1-4 itu walau kita memasukkan nilai 1-100,
bagus jadi dia tidak terpengaruh jadi temen-temen tidak
terlalu kagetlah37”.
37
Hasil wawancara dengan Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
66
Dari hasil wawancara dengan pak Hamid, bahwa intinya adalah SIP
bersifat gratis yang tentunya akan lebih hemat daripada mengeluarkan
biaya tambahan untuk membeli sistem sendiri. Sedangkan untuk tenaga,
pak Hamid berpendapat bahwa itu tergantung dari pribadi yang
mengerjakannya, jika individu itu terbiasa dan menyukai manual saja
tentu akan sedikit menyulitkan dengan penggunaan sistem ini.
Wawancara lain dengan guru, yaitu ibu Agustin, sbb:
“Kalau hal biaya itu pasti ada perbedaannya, dengan
menggunakan SIP sebenarnya biaya yang dikeluarkan
tidaklah sedikit, semisal dibutuhkan adanya perangkat
komputer, jaringan internet dan lain sebagainya . kalau hal
tenaga tentu lebih meminimalisir, karena kita tidak perlu
memback up terlalu banyak nilai39”.
38
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
39
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
67
kalau aplikasi sudah jelas dari pemerintah yang diberikan secara gratis.
Biaya lain seperti pembelian perangkat komputer, tersedianya jaringan
internet, dan lain-lain.
Penerapan SIP perlu dibandingkan dengan adanya listrik, artinya
adalah dalam penerapan SIP tentunya ada yang harus di bayar 40. Data ini
didukung oleh hasil angket mengenai penerapan SIP yang menghemat
biaya.
Tabel 4.9
Penerapan SIP Menghemat Biaya
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 6 17,1% 35
Setuju 4 23 65,7% 92
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 3 8,6% 6
Sangat tidak 1 - - -
Setuju
Jumlah 35 100% 142
40
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
68
dengan raport41. Data ini didukung oleh hasil angket mengenai penerapan
SIP yang menghemat tenaga, hasil angket berbentuk tabel.
Tabel 4.9
Penerapan SIP Menghemat Tenaga
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 5 14,3% 25
Setuju 4 27 77,1% 108
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 6 17,1% 12
Sangat tidak 1 - - -
Setuju
Jumlah 35 100% 154
41
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
69
2. Fungsi SIP
Aplikasi SIP (sistem informasi penilaian dan administrasi sekolah) terdiri
dari 5 menu (gambar), yaitu setup materi pembelajaran, setup penilaian, setup
penilaian eskur, preview nilai, preview nilai LCK 42. Karena menu yang
tersedia hanya sedikit, sudah tentu sangat memudahkan guru untuk cepat
memahami penggunaannya.
42
Hasil observasi di SMAN 6 Jakarta, pada hari Selasa, 10 Juni 2014
70
43
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
71
Tabel 4.10
Pengembangkan Perencanaan dalam Proses Pembelajaran
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 2 5,7% 10
Setuju 4 22 62,8% 88
Ragu-ragu 3 5 14,3% 15
Tidak Setuju 2 4 11,4% 8
Sangat tidak 1 2 5,7% 2
Setuju
Jumlah 35 100% 123
44
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudalddiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
45
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
72
bahwa hasil wawancara dan angket sama, yaitu menu ini dapat
membantu guru dalam membuat perencanaan pembelajaran.
Kegunaan menu setup materi pelajaran pada perencanaan sekolah
menurut dari wawancara dengan wakasek di atas tentu ada, karena di
dalam menu setup materi pelajaran telah dimasukkan berbagai
informasi mengenai KI dan KD yang nantinya akan menghasilkan
nilai dan akan terbaca secara sistematis sehingga mampu menunjang
perencanaan pada bidang akademik. Sedangkan kegunaan menu di
dalam SIP (setup materi pelajaran) untuk perencanaan pembelajaran,
yaitu menunjang dalam mengembangkan perencanaan. Karena SIP
merupakan sarana penunjang proses penilaian dan penyimpan nilai,
sehingga guru mampu melihat nilai kapan saja. Informasi mengenai KI
KD bisa cepat mengetahuinya, sehingga mampu lebih cepat menyusun
perencanaan dalam proses pembelajaran.
Dari sekian banyak yang beranggapan bahwa SIP memiliki
kegunaan dalam menunjang perencanaan pembelajaran, ada pula yang
beranggapan bahwa, menu di dalam SIP tidak memiliki kegunaan
apapun, aplikasi ini hanya untuk input nilai saja. Dari keseluruhan
jawaban, dapat disimpulkan bahwa menu setup materi pelajaran
membantu dalam mengembangkan perencanaan sekolah dan lebih dari
setengah guru beranggapan dapat membantu dalam mengembangkan
perencanaan pembelajaran.
73
46
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
74
Tabel 4.11
Pembuatan Rancangan Pembelajaran
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 - -
Setuju 4 27 77,1% 108
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 1 2,9% 2
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 129
47
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
75
Tabel 4.12
Menyusun Rancangan Pembelajaran yang Efektif dan Efisien
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 4 11,4% 20
Setuju 4 22 62,8% 88
Ragu-ragu 3 5 14,3% 15
Tidak Setuju 2 3 8,6% 6
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 130
48
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
49
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
77
Pada menu Preview Nilai, guru dapat melihat tampilan nilai dari para
siswa. Nilai ini terdiri dari KI yang berjumlah 4, 1 dan 2 menerangkan
sikap siswa. Tampilan ini dapat dilihat pada gambar di atas dan memiliki
kegunaan untuk membantu guru melihat perkembangan siswa, seperti
hasil wawancara yang telah dilakukan penulis kepada para responden.
Kegunaannya yaitu:
1) Pendukung Pengambilan Keputusan
Melihat Perkembangan Siswa melalui menu pada SIP,
tampilan pada menu preview nilai membuat guru mampu melihat
perkembangan siswa, guru mampu melakukan evaluasi hasil belajar
sehingga dapat mengembangkan mutu50. Pada menu ini, guru/
pengguna dapat melihat rekapan nilai dan mengetahui hasil akhir nilai,
yang dapat memberi informasi mengenai perkembangan siswa dalam
50
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
78
Tabel 4.13
Perkembangan Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 2 5,7% 10
Setuju 4 21 60% 84
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 5 14,3% 10
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 123
51
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
52
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmi Kurniati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 15.04 WIB
79
siswa. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara dan
angket sama, yaitu menggunakan SIP dapat membantu guru melihat
perkembangan siswa. Tidak semua pengguna berpendapat sama,
karena masih terdapat sebagian kecil yang tidak mempergunakan SIP
untuk melihat perkembangan siswa, hanya sekedar melihat nilai saja.
Jika SIP dapat membantu guru untuk melihat perkembangan siswa,
tentu dari perkembangan ini guru akan memiliki hasil dari penilaian.
Menu ini berguna untuk membantu guru dalam mengawasi nilai siswa
dan melihat hasil akhir penilaian dari masing-masing siswa. Dari menu ini
tentu guru akan mampu menganalisis tindak lanjut bagi siswa yang perlu
untuk ditindaklanjuti. Kegunaannya lebih jelas, yaitu:
1) Pengendalian Operasional
Hubungan aplikasi SIP dengan pengendalian operasional
sekolah dan pembelajaran. Pada pengendalian operasional sekolah,
80
kepala sekolah dapat melihat guru yang telah menginput data nilai,
dan dapat mengendalikan melalui online. Kepala sekolah akan
memantau melalui online menggunakan SIP, dan dapat mengingatkan
bagi yang lalai53.
Untuk menu Preview nilai LCK, dapat digunakan untuk
pengendalian operasional pembelajaran, guru dapat
mempergunakannya untuk menunjang pengendalian. Pengendalian ini
dapat berupa melihat nilai siswa yang belum ada nilainya, sehingga
guru akan mampu melakukan tindak lanjut54. Sebenarnya pengaruh
menu preview nilai LCK untuk pengendalian operasional
pembelajaran tidak berhubungan secara langsung, tergantung dari
pribadi pengguna/guru yang menggunakannya akan memanfaatkan
sebagai penunjang pengendalian operasional pembelajaran55.
Bagi sebagian pengguna, aplikai SIP pada menu preview nilai
LCK ini tidak digunakan untuk pengendalian operasional
pembelajaran, karena sudah memiliki catatan yang dibuat secara
manual dan lebih rinci dari yang ada pada sistem56. Selain itu, daya
pembeda pada output yang dihasilkan tidak terlalu terlihat karena beda
tipis antara satu nilai dengan nilai lain, dan tidak sedetail catatan
manual57.
Dapat disimpulkan dari jawaban Wakasek bahwa Kepala Sekolah
dapat melihat guru yang sudah input nilai atau yang belum, sehingga
53
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
54
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudalddiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
55
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
56
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
57
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14 Oktober
2014 Pukul 14.42 WIB
81
Tabel 4.14
Mengawasi Nilai Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 2 5,7% 10
Setuju 4 25 71,4% 100
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 1 2,9% 2
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 131
Tabel 4.15
Menentukan Hasil Akhir Penilaian Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 4 11,4% 20
Setuju 4 26 74,3% 104
Ragu-ragu 3 5 14,3% 15
Tidak Setuju 2 - - -
Sangat tidak 1 - - -
Setuju
Jumlah 35 100% 139
dalam menginput nilai tepat waktu. Aplikasi SIP pula dapat membantu
pengendalian operasional pada proses pembelajaran melalui menu
preview nilai LCK. Hal ini kembali kepada pribadi masing-masing
pengguna, karena tidak semua berpendapat sama. Terdapat beberapa
guru berpendapat tidak begitu besar pengaruhnya, karena mereka
sudah memiliki catatan nilai sendiri. Sehingga mereka melakukan
pengendalian terhadap proses pembelajaran dengan melihat nilai yang
sudah ada dalam catatan. Hal ini menandakan bahwa guru yang lebih
terbiasa menggunakan sistem online akan menyukai dengan
penggunaan SIP, sebaliknya guru yang lebih menyukai manual akan
lebih memilih menggunakan catatn manual.
2) Pengendalian Manajemen
Pengaruh Hasil SIP yang ada pada menu preview nilai LCK
dengan Pengelolaan Kelas. Hasil SIP pada menu preview nilai LCK
bisa saja digunakan untuk membantu dalam mengelola kelas, dalam
arti bahwa hasil dari SIP menghasilkan nilai siswa, guru akan mampu
melihat kemampuan siswa dan perkembangan siswa sehingga guru
mampu untuk mengelola kelas dengan baik. Tidak banyak guru yang
memanfaatkan hasil SIP yang ada pada menu previw nilai LCK untuk
membantu dalam mengelola kelas, karena guru telah memiliki catatan
manual yang telah dibuat yang dapat membantu dalam pengelolaan
kelas58.
Sebenarnya, guru dapat mengelola kelas dengan bagus itu
berhubungan dengan analisis, bukan dengan aplikasi SIP. Analisis
yang biasa dilakukan guru berupa proses mengajarnya sudah benar
atau belum atau soal yang dibuat sulit atau tidak, jadi sebagai alat ukur
58
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmi Kurniati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 15.04 WIB
84
Tabel 4.16
Pengelolaan Kelas
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 2 5,7% 10
Setuju 4 25 72,4% 100
Ragu-ragu 3 4 11,4% 12
Tidak Setuju 2 3 8,6% 6
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 129
Tabel 4.17
Pelaporan Penilaian Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 6 17,1% 35
Setuju 4 25 71,4% 100
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 - -
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 145
60
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudalddiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
61
Hasil wawancara dengan Ibu Rahmi Kurniati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 15.04 WIB
62
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14 Oktober
2014 Pukul 14.42 WIB
63
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
86
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil wawancara dan angket
sama, yaitu menggunakan SIP tetap menjadikan pelaporan nilai siswa
kepada Kepala sekolah.
Dapat disimpulkan bahwa hasil penilaian yang terdapat pada SIP
dilaporkan secara berkala kepada kepala sekolah melalui wakasek bid.
Kurikulum dan operator sistem. Selain dilaporkan secara berkala
melalui sistem, guru juga wajib mengumpulkan nilai secara manual
kepada Wakasek bid. Kurikulum sebagai arsip penilaian.
Kegunaan SIP untuk Kepsek/ Wakasek. SIP tentunya berguna
bagi Kepala Sekolah selaku Pemimpin dan manajer sekolah. SIP ini
karena lebih praktis, tidak perlu ditulis tangan, maka menjadikan lebih
rapi64. Selain itu, dapat pula melihat kinerja guru dalam hal penilaian.
Pada penggunaan SIP ini, Kepala Sekolah dapat mengakses SIP dan
dapat melihat keseluruhan nilai tanpa mampu merubah nilai65.
Operator sistem menjadikan Kepala Sekolah sebagai admin, sehingga
mampu melihat semua nilai dari keseluruhan mata pelajaran66. Hal ini
tentunya sangat berguna, karena kepala sekolah dapat melakukan
pengawasan terhadap perkembangan akademik.
64
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
65
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
66
Ibid
87
67
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
68
Hasil wawancara dengan Bapak Hamid Sudaldiono (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa,
14 Oktober 2014 Pukul 13.10 WIB
69
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
88
Tabel 4.19
Pengambilan Keputusan Akan Tindak Lanjut Bagi Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 3 8,6% 15
Setuju 4 26 74,3% 104
Ragu-ragu 3 3 8,6% 9
Tidak Setuju 2 2 5,7% 4
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 133
89
70
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta),
pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
90
kegiatan evaluasi ini melalui menu preview nilai LCK. Beberapa guru
berpendapat bahwa dengan menggunakan menu preview nilai LCK
pada aplikasi SIP dapat membantu kegiatan evaluasi, namun hal ini
pula tergantung dari individunya yang mau mempergunakan sebagai
evaluasi atau tidak71.
Guru yang tidak menggunakan SIP sebagai evaluasi hasil
pembelajaran berpendapat bahwa saat guru input nilai pada SIP, guru
telah memiliki data manual, jadi tanpa melihat menu preview nilai
LCK pada aplikasi SIP guru dapat mengevaluasinya 72. Jika dengan
menggunakan SIP, individu mampu untuk melakukan evaluasi
pembelajaran, tentu akan mudah untuk mengetahui potensi yang ada
dalam diri siswa.
Tabel 4.20
Potensi Siswa
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 1 2,9% 5
Setuju 4 25 71,4% 100
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 2 5,7% 4
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 128
71
Hasil wawancara dengan Ibu Etty Ekowati (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14.42 WIB
72
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
91
Tabel 4.21
Mengevaluasi Kemampuan Individu (guru)
Jawaban Bobot Nilai F P S
Sangat setuju 5 3 8,6% 15
Setuju 4 22 62,8% 88
Ragu-ragu 3 6 17,1% 18
Tidak Setuju 2 3 8,6% 6
Sangat tidak 1 1 2,9% 1
Setuju
Jumlah 35 100% 128
3. Harapan responden
Harapan responden untuk aplikasi SIP ini, yang diharapkan yaitu tetap
hanya guru saja yang mampu melihat SIP, jadi kalau ada kesalahan intern
tidak langsung menyebar. Kalau pihak luar dapat melihat nilai menggunakan
aplikasi ini ditakutkan akan dapat merubah nilai (hacker)73. Selain itu,
terdapat guru yang menginginkan agar rentang nilai yang digunakan tidak
dengan skala huruf (A-D), karena agar masing-masing nilai terlihat berbeda,
contoh siswa yan mendapat nilai 95 akan berbeda dengan siswa yang
mendapat nilai 9374.
Pihak manajemen atas atau dalam lingkup sekolah seperti kepala sekolah/
wakil kepala sekolah. Keinginannya segera lebih sempurna lagi dalam sistem
penilaian dan meningkat kecepatan akses aplikasi. Kesempurnaan ini tentu
harus melalui perbaikan seperti yang terjadi saat ini, namun perbaikan
program lebih dipercepat akan lebih baik bagi pemakainya atau guru-guru75.
Selain itu, pada menu yang sudah tersedia dalam aplikasi SIP perlu
ditambahkan absen daftar siswa pada masing-masing kelas, untuk saat ini
menu yang ada belum terdapat absen siswa76.
Dari keseluruhan harapan, dapat disimpulkan bahwa responden memiliki
keinginan agar aplikasi ini hanya pihak guru atau pihak internal sekolah saja
yang dapat mengaksesnya, dikhawatirkan pihak eksternal akan mampu
73
Hasil wawancara dengan Ibu Agustin Suartini (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 13.52 WIB
74
Hasil wawancara dengan Ibu Rahayu Yuliningsih (Guru SMA N 6 Jakarta), pada hari Selasa, 14
Oktober 2014 Pukul 14,17WIB
75
Hasil wawancara dengan Ibu Endang Widjiastuti (Wakasek bid. Kurikulum SMA N 6 Jakarta), pada
hari Kamis, 16 Oktober 2014 Pukul14.10 WIB
76
Hasil wawancara dengan Bapak Agus Setyanto (Tim IT SMA N 6 Jakarta), pada hari Rabu, 15
Oktober 2014 Pukul 12.33WIB
93
merubah nilai jika dapat diakses oleh pihak luar. Selain itu, rentang nilai yang
mengikuti kurikulum 2013, membuat guru kurang menyukainya, karena daya
pembeda antar siswa sangat tipis. Untuk menu pada aplikasi SIP, diharapkan
oleh responden untuk menambah menu, yaitu menu absen daftar siswa.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitan ini, terdapat beberapa hal yang dijumpai peneliti di
dalam proses penelitian, sehingga penelitian tidak memberikan hasil
sebagaimana mestinya, yaitu:
1. Peneliti
Dari segi peneliti sendiri memiliki beberapa keterbatasan dalam
melakukan penelitian, yaitu: keterbatasan dari aspek waktu, kesempatan
dan biaya. Selain itu, keterbatasan komunikasi dengan para informan
membuat penulis kesulitan dalam menentukan jadwal wawancara dan lain
sebagainya.
2. SMA Negeri 6 Jakarta.
Adapun beberapa hal keterbatasan penelitian yang berasal dari pihak
tempat penelitian adalah: pertama, sistem informasi penilaian yang
sedang masa perbaikan sehingga belum dapat diakses. Kedua, Kepala
Sekolah yang sedang sakit, sehingga informasi mengenai penelitian ini
tidak dapat sepenuhnya terlengkapi, Ketiga, data angket yang tidak
seluruhnya dikembalikan, karena ada beberapa guru yang sedang
mengikuti pelatihan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan Sistem Informasi Penilaian
dan Administrasi Sekolah (SIP) di SMA Negeri 6 Jakarta yang dilakukan
dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan angket, penulis
dapat memberikan kesimpulan bahwa pemanfaatan SIP menurut criteria
aplikasi dan fungsi sistem sudah baik. Hal ini, dapat dilihat melalui hasil
pengumpulan data yang telah dilakukan oleh penulis.
Hasil wawancara, observasi dan angket menunjukkan bahwa keseluruhan
dimensi kriteria SIP telah sangat baik dalam penerapannya, karena jaringan
internet telah tersedia di SMA 6, desain menu SIP yang terbilang mudah,
aplikasi SIP juga dapat diakses pada berbagai device. Pengoperasian aplikasi
ini juga terbilang mudah, dalam hal penanganan kesalahan data dapat
dilakukan sendiri atau bahkan dapat pula dengan bantuan operator.Ruang
operator sistem terletak bersebelahan dengan ruang guru, ini menandakan
bahwa penyusunan lokasi ruangan di SMA 6 Jakarta sangat memperhatikan
kemudahan bagi guru, dari kemudahan ini tentu akan membuat pekerjaan
penilaian guru lebih efektif dan efisien.
Aplikasi SIP memiliki 5 menu, dan memiliki kegunaannya masing-masing.
Aplikasi SIP merupakan sistem yang diberikan secara gratis oleh Dinas
Pendidikan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Sistem ini terbilang
ekonomis, dapat dilihat dari biaya yang dikeluarkan oleh sekolah tidak terlalu
besar, karena sekolah tidak harus membeli sistem sendiri. Namun yang
menjadi kekurangannya adalah sistem ini hingga akhir November belum
dapat diakses, karena sedang dalam perbaikan oleh Dinas Pendidikan.
Dari kemampuan sekolah dan aplikasi untuk menerapkan sistem aplikasi yang
dilihat dari dimensi kriteria yaitu teknis, operasional dan ekonomis pada
penerapan SIP ini, tentu akan sangat membantu guru dalam menyelesaikan
tugas penilaian siswa. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengumpulan data
94
95
mengenai dimensi fungsi sistem aplikasi SIP. Pengumpulan data pada fungsi
sistem ini menunjukkan bahwa, penggunaan SIP dapat bermanfaat dalam
proses pembelajaran dan peningkatan mutu pada sekolah. Pada proses
pembelajaran, aplikasi SIP dapat membantu kegiatan pemasukan nilai pada
raport, karena apliksi ini telah terintegrasi langsung dengan aplikasi raport.
Selain itu, aplikasi SIP dapat membantu guru untuk mengetahui nilai
pencapaian pada siswa, sehingga informasi ini akan berguna bagi penyusunan
rencana pembelajaran, pengelolaan kelas hingga menentukan tindak lanjut
bagi siswa. Bagi guru yang sudah terbiasa dengan penggunaan sistem sehari-
hari tentu akan lebih menyukai dengan menggunakan aplikasi SIP, namun
bagi guru yang tidak terbiasa dengan penggunaan sistem, tentu akan lebih
memilih catatan manual yang telah disusun terlebih dahulu. Secara
keseluruhan aplikasi SIP ini sudah baik dalam penerapannya, sekolah telah
siap untuk menerapkan aplikasi dan guru pun sudah menggunakan sistem
aplikasi dengan baik.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini sebagai bahan rekomendasi dengan
mempertimbangkan hasil penelitian baik dilapangan maupun secara teoritis,
maka beberapa hal yang dapat dijadikan saran dari penulis adalah sebagai
berikut:
1) Dinas Pendidikan
Untuk Dinas, agar mengembangkan sistem ini dengan lebih baik,
karena sistem ini merupakan sistem yang menunjukkan hasil akhir,
bukan merupakan proses. Jadi, bisa dengan diberikan tampilan grafik
nilai siswa, agar guru dapat melihat lebih detail perkembangan siswa.
Selain itu, perlu penambahan untuk menu absensi siswa, agar guru dan
Kepala Sekolah dapat memantau secara online.
2) Bagi Sekolah
Untuk sekolah agar memanfaatkan kegunaan aplikasi SIP dengan baik,
supaya dapat maksimal pemanfaatannya dalam kegiatan sekolah.
96
3) Bagi Guru
Agar aplikasi SIP dapat digunakan dalam proses pembelajaran, seperti
melihat hasil nilai dilokasi manapun tanpa harus membuka catatan
manualnya. Dengan hal ini, guru dapat memaksimalkan penggunaan
aplikasi SIP.
4) Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini dapat dikembangkan kembali, dengan mencari pengaruh
dari adanya sistem informasi penilaian dengan kinerja guru, selain itu
dapat pula ditambah informannya dari pihak Dinas.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: CV. Andi
Offset, 2007
Amsyah, Zulkifli. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2005. Cet ke-5
B Davis, Gordon. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian 1
Pengantar. Jakarta: PT. Ikrar Mandiriabadi. 1999. Cet 11
----, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen: Bagian II Struktur dan
Pengembangannya. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo. 1998. Cet 9
Darmawan, Deni. Sistem Informasi Manajemen.cet.1. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya. 2013
Departemen Agama RI. Al Qur’an Tajwid dan Terjemahnya. Bandung: PT. Syaamil
Cipta Media,2006
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013/2014. Prosedur Operasional
Standar (POS) Penggunaa Aplikasi SIP. Jakarta: Mei 2013
Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009
Hadi Sutopo, Ariesto. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012
Jimmy L. Gaol, Chr. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi,
Jakarta: PT. Grasindo, 2008
Raymond dan George. Sistem Informasi Manajemen. edisi kedelapan. Jakarta: PT.
Intan Sejati Klaten., 2004
Rochaety, Eti. dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2009
Rochaety, Eti. Sistem Informasi Manajemen. edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media.
2013
Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2012
Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah: dari teori sampai dengan praktik. Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2013
Supardi. Kinerja Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013
Taufiq, Rohmat. Sistem Informasi Manajemen: Konsep Dasar, Analisis dan Metode
Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan. Bandung:
Alfabeta, 2010
UU Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 Tahun 2003). Jakarta: Sinar Grafika
Offset, 2011
Yakub dan Vico. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2014
Zakiyudin, Ais. Sistem Informasi Manajemen: Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
1) Apa yang Bapak ketahui mengenai SIP? Serta perbedaan dengan SAS Buffer?
2) Bagaimana penerapan SIP di SMAN 6 Jakarta?
3) Apakah infrastruktur yang ada di sekolah sudah mendukung aplikasi SIP?
4) Apa saja yang dibutuhkan untuk menerapkan SIP?
5) Apakah device milik pribadi dapat membuka situs SIP?
6) Bagaimana menurut anda, ketika menggunakan SIP?
7) Adakah perbedaan secara nyata saat menggunakan SIP dengan SAS (dalam
hal biaya dan kinerja)?
8) Keuntungan apa saja yang didapat ketika menerapkan SIP?
9) Bagaimana kinerja guru (tingkat kerajinan dalam pelaporan nilai) yang
menggunakan SIP dengan yang tidak? Apa terdapat perbedaan?
10) Menurut Bapak, adakah kegunaan SIP pada proses perencanaan sekolah?
11) Laporan apa saja yang dapat disajikan oleh aplikasi SIP serta kegunaan dari
laporan tersebut?
12) Adakah hubungan penerapan SIP dengan pengendalian operasional sekolah?
Jika ada, sebutkan?
13) Adakah kegunaan SIP untuk Kepala Sekolah/ Wakasek? Apa saja?
14) Apa hasil output SIP dapat membantu evaluasi dan menganalisis tindak lanjut
bagi mutu sekolah?
15) Apa informasi yang dihasilkan SIP dapat membantu dalam merancang
perencanaan untuk kemajuan akademik/tumbuh kembang siswa.?
1
LAMPIRAN 1
Wawancara guru
23) Apa informasi yang dihasilkan SIP membantu dalam membuat rancangan
pembelajaran?
3
Lampiran 2
Angket
Penerapan Sistem Informasi Penilaian (SIP) Siswa
Di SMA Negeri 6 Jakarta
Kuesioner ini merupakan bagian dari tahapan analisis penyusunan skripsi mahasiswa
program S1 jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Kuesioner ini bertujuan untuk memperoleh data dari para guru di SMA N 6
Jakarta mengenai penerapan Sistem Informasi Penilaian (SIP) Siswa.
Untuk kebutuhan di atas, mohon kiranya Bapak/ibu sebagai responden dapat memberikan
pilihan sebagai jawaban atas pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner ini untuk kemudian
dapat diolah dalam proyek analisis implementasi SIP ini.
PETUNJUK PENGISIAN
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Data Responden
Jabatan
4
Unit/Bagian
5
14 Penerapan SIP membuat saya mengerjakan
penilaian lebih cepat dan efisien
15 Saya mengerjakan penilaian dengan lebih teliti
jika menggunakan SIP
16 Dengan SIP menjadikan hasil penilaian saya
lebih sedikit kesalahan
17 Hasil output SIP sangat sulit saya mengerti
18 Informasi dari output SIP tidak berpengaruh
bagi proses penilaian siswa lebih lanjut
19 Dengan menggunakan SIP, Saya mampu
mengembangkan perencanaan dalam proses
pembelajaran
20 Saya melihat perkembangan siswa melalui SIP
21 SIP menghasilkan informasi yang
memudahkan dalam menentukan hasil akhir
penilaian siswa perindividu
22 Saya lebih mudah melaksanakan perencanaan
pembelajaran setelah tahu detail penilaian
persiswa melalui SIP
23 Saya mampu mengelola kelas, karena
mengetahui perkembangan dan tindak lanjut
untuk masing siswa setelah menggunakan SIP
24 Hasil output SIP dilaporkan secara berkala
pada Kepala sekolah/ wakasek
25 Dengan menggunakan SIP membuat saya lebih
mampu mengambil keputusan dalam proses
pembelajaran
26 Output SIP menjadikan saya lebih mudah
mengambil keputusan akan tindak lanjut bagi
siswa
27 Penerapan SIP membantu saya mengetahui
potensi yang ada dalam diri siswa
28 SIP membantu mengevaluasi kemampuan saya
dalam pembelajaran
29 Informasi yang dihasilkan SIP membantu
dalam membuat rancangan pembelajaran
30 Output penilaian dengan SIP memudahkan
saya menyusun rancangan pembelajaran lebih
efektif dan efisien
6
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 3
2. Penanganan kesalahan data Ruang operator terdiri Ruang operator terletak
dari beberapa di lantai 1 dan
komputer, dengan bersebelahan dengan
beberapa petugas. ruang guru, ini
Ruang operator ini menandakan pihak
terletak di lantai 1, sekolah sengaja
bersebelahan dengan menempatkan ruang
ruang guru, operator dekat dengan
terpampang di depan ruang guru. Tentu hal
pintu, bahwa bagi ini agar memudahkan
yang tidak guru, jika ingin
berkepentingan bertanya atau
dilarang masuk. menangani kesalahan
(ruang operator) Selain terdapat data nilai kepada tim
perangkat komputer, data.
adapula alat printer di
ruangan ini.
3. Desain menu Untuk dapat
Desain pada SIP
mengakses aplikasi
terbilang sedikit dan
ini, pengguna
mudah dipahami. Menu
diwajibkan untuk log ini hanya terdiri dari
in terlebih dahulu. Log
lima menu saja, dan
in ini terdiri dari NIP
hanya untuk melihat
dan Password, yang nilai saja. Namun dari
telah diatur oleh pihak
kemampuan SIP untuk
operator. Menu pada memperlihatkan nilai
SIP terdapat, pertama,
ini, jika pengguna
setup materi
mampu memanfaatkan
pembelajaran ; kedua,dengan maksimal, tentu
setup penilaian;
akan berguna bagi
ketiga, setup penilaian
banyak hal. Kegunaan
eskur; keempat,
lain, karena aplikasi ini
preview nilai; kelima,
dapat diakses
preview nilai LCK diberbagai tempat,
maka akan
mempermudah guru
untuk melihat nilai, jika
tidak membawa nilai
siswa.
3. Kemampuan akses diberbagai tempat Aplikasi SIP dapat Merupakan kemajuan
diakses selain di aplikasi SIP dapat
8
LAMPIRAN 3
sekitar sekolah. diakses di berbagai
Penulis mencoba tempat, karena tidak
mengaksesnya semua sekolah mampu
beberapa kali di untuk mengakses
rumah, dan aplikasi ini aplikasi SIP mereka di
bisa di akses. Aplikasi luar lingkungan
ini lebih cepat sekolah. Aplikasi SIP
memproses ketimbang pada beberapa sekolah
aplikasi SAS buffer hanya dapat diakses
yang sedikit lebih pada lingkungan
lama. sekolah, tentu
pekerjaan penilaian ini
hanya dapat dikerjakan
di lingkungan sekolah
saja dan hanya berguna
untuk sarana input
nilai. Sedangkan di
SMA 6, aplikasi ini
dapat diakses di
berbagai lokasi, dengan
catatan terdapat
koneksi internet.
Perbedaan ini
dikarenakan perbedaan
kemampuan tim ahli
sistem yang terdapat di
setiap sekolah berbeda,
sehingga penerapan
aplikasi SIP ini pula
pun berbeda.
9
LAMPIRAN 4
Wawancara Wakasek:
Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Awal Penerapan Pada penerapan Sistem
Aplikasi Di sekolah ini diadakan kurang Informasi Penilaian (SIP),
lebih 3 kali sosialisasi dan tergolong lebih mudah
pelatihan dan mayoritas guru dipahami, hal ini dapat dilihat
mengatakan lebih mudah dan pada kegiatan sosialisasi di
lebih praktis SIP. SMAN 6 Jakarta hanya
sekitar 3 kali saja.
b) Kelengkapan Infrastuktur Infrastruktur di SMA 6 sudah
Secara keseluruhan sudah memadai dan mendukung
mendukung, dari jaringan akan penerapan SIP. Dari
internetnya sudah tersedia dan jaringan internet, hingga
perangkat komputernya juga ada. perangkat komputer yang
telah tersedia.
c) Kemampuan Jaringan Jaringan internet untuk
dalam Mengakses Sistem mengakses aplikasi SIP
Masalah jaringan tentu lebih terbilang cepat, karena SMA
cepat SIP, karena kita baru saja 6 telah memasang internet
memasang internet dengan dengan kualitas lebih baik
kecepatan yang lebih cepat dari sebelumnya. Desain
ketimbang sebelumnya, sehingga menu pada SIP lebih simpel
mendukung akses pada aplikasi daripada sistem yang
SIP. sebelumnya, sehingga
memudahkan guru untuk
d) Desain Menu: memahami cara
Desainnya berbeda, lebih simpel penggunaannya.
pada sistem sekarang yaitu SIP. Untuk menerapkan SIP,
Sistem penilaiannya dengan SAS dibutuhkan operator atau
buffer beda, output keluarannya orang yang ahli menangani
beda, antara SIP dengan Buffer, sistem informasi, perangkat
kalau SIP itu ada konversi komputer yang bagus dan
10
nilainya yang keluar, kalau SAS akses internet yang ada pada
buffer itu berbentuk angka 1-100. lingkungan sekolah. Aplikasi
Kalau SIP 1-4. Sebelum SAS Sistem Informasi Penilaian
Buffer, ada juga SAS online dan (SIP) dapat diakses pada
lebih mudah SIP ini, dan lebih berbagai device. Device yang
relevan masuk ke perguruan dapat mengaksesnya adalah
tinggi nanti kan, karna perguruan PC, laptop, dan handphone.
tinggi nanti sistemnya juga
memakai A,B,C,D.
e) Kebutuhan untuk
Penerapan SIP:
Yang pasti dukungan internet
yang bagus, operator yang ahli
dalam bidang ini karna setiap
sistem itu berbeda jadi operator
harus memiliki kemampuan yang
mumpuni terhadap penggunaan
sistem online. Komputer, juga
dibutuhkan untuk mengaksesnya,
jadi tentunya dibutuhkan
perangkat komputer yang bagus.
11
maksimal.
12
bisa dicetak cepat. Kalau SAS penerapan SIP adalah sistem
biasanya ada hambatannya, ini masih dalam perbaikan,
kadang-kadang harus download sehingga membuat guru
ini itu dan lain sebagainya. Jadi belum dapat input nilai.
SIP lebih praktis.
Kesulitannya, mungkin sekarang
belum bisa diakses, padahal kita
sudah seharusnya memasukkan
nilai
13
SIP SIP akan menghasilkan
Tentunya print outnya itu berguna informasi yang berguna untuk
untuk evaluasi hasil belajar yah, kegiatan evaluasi hasil belajar
jadi nantinya si guru bahkan yang tentunya akan
sekolah mampu mengembangkan meningkatkan hasil belajar
mutu. dan mutu sekolah.
14
online itu. Kepala sekolah sehingga dapat dikendalikan.
langsung bisa mantau bisa
langsung mengingatkan bagi yang
lalai, bagi yang belum bener
ngerjainnya bisa dilihat.
15
Ada, karena disitu ada cenderung menurun.
evaluasinya ada analisanya,
kepala sekolah bisa melihat
pelajaran mana yang cenderung
menurun.
16
Wawancara Guru:
Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Penerapan sistem sangat
Aplikasi Memadai, dan semua komputer dibutuhkan berbagai perangkat
yang tersedia dapat digunakan untuk mendukung kelancaran
mengakses SIP. terlaksananya sistem. Jumlah
komputer dan semua yang
b) Kemampuan Jaringan mendukung penerapan SIP
dalam Mengakses Sistem sangat diharapkan memadai.
Sangat cepat, saat ini lebih cepat Komputer yang telah tersedia di
karena telah dipasang fash net, SMA 6 sudah baik, karena
sehingga menjadikan fasilitas secara keseluruhan dapat
akses lebih cepat. Biaya yang dipakai untuk mengakses
dikeluarkan saja sudah 5jt/bulan aplikasi sistem penilaian ini.
dan juga speed proses nya lebih Kemampuan jaringan sangat
cepat diakses untuk kepentingan dibutuhkan untuk mengakses
internal. Kalau SAS aplikasi SIP lebih cepat.
mendownloadnya memakai Fasilitas internet di SMA 6
internet lokal. merupakan internet yang telah
diperbarui, yaitu fashnet dengan
c) Desain Menu: biaya yang dibebankan sekitar 5
SIP itu menurut saya hampir juta/bulan. Internet ini memiliki
sama dengan SAS buffer, namun speed yang cepat, sehingga
terdapat sedikit perbedaan dalam mendukung kelancaran akses
menampilkan indikator aplikasi SIP.
kompetensi siswa, dan SIP itu Desain menu pada SIP
menunya lebih simple, SIP itu tidak terlalu mengalami
diperuntukkan pada kurikulum perubahan yang banyak.
2013, sudah mencapai 4 ranah, Perbedaannya, aplikasi SIP
menggunakan ki kd. menampilkan indikator dan ki
kd sesuai dengan kurikulum
d) Kemampuan Komputer 2013. Untuk memberikan
Memproses Sistem kemudahan bagi para guru
Sangat cepat, karena memang dalam proses penilaian, aplikasi
17
fasilitas di sekolah ini sangat SIP ini diatur agar dapat diakses
memadai dan sudah terbaru. dimana pun. Hal ini dilakukan
untuk membebaskan guru agar
e) Kemudahan Akses pada dapat mengerjakan dan melihat
Berbagai Device nilai kapanpun dan dimanapun,
Iya, dapat diakses di komputer, tidak harus di sekitar sekolah
notebook, jadi tidak harus saja.
mengakses di lingkungan sekolah
tapi dapat diakses di luar juga.
18
sistem ini, jika dia lebih
menyukai penilaian hanya manual
saja tentunya penggunaan sistem
ini sedikit memberatkan si
individu tersebut.
2. Fungsi Aksesibilitas a) Penerapan SIP Sebagai Aplikasi SIP diterapkan sebagai
SIM data Pengganti SAS Buffer pengganti sistem penilaian SAS
Sangat bagus, termasuk buffer. Tentunya SIP
kemajuan, karena sistem yang dimaksudkan untuk
terdahulu yaitu SAS online memperbaiki sistem
menunya terlalu banyak dan sebelumnya, serta lebih sesuai
sering sekali lemot karena terlalu dengan tuntutan kemajuan
banyak yang akses secara teknologi pada saat ini. SIP
bersamaan, kalau SIP bersifat merupakan aplikasi yang berada
hanya lokal saja, jadi hanya bisa pada jangkauan lokal,
di akses oleh pihak sekolah maksudnya aplikasi ini bersifat
sehingga tidak terlalu lama untuk lebih pribadi pada masing-
mengaksesnya. masing sekolah.
Pengerjaan penilaian
b) Perbedaan pengerjaan nilai menggunakan aplikasi SIP
menggunakan SIP dengan dengan secara manual tentu
Manual berbeda. Aplikasi SIP ini akan
Tentu menggunakan SIP akan secara otomatis menghitung
lebih cepat, karena kita hanya hasil akhir tanpa perlu
perlu memasukkan nilai, nanti pengguna menghitung lagi.
sistem akan menghitung hasil Tentunya ini termasuk
akhirnya sendiri. kemudahan yang ada pada
penerapan aplikasi SIP. Selain
c) Kemudahan dan Kesulitan kemudahan, adapula kesulitan
Penggunaan SIP pada penerapan SIP ini karena
Tentu desain menu yang simpel terbilang baru, maka masih
sehingga sangat memudahkan terjadi kebingungan yang
saya dalam memahami dialami pengguna. Pengguna
penggunaanya, dan akses sedikit kesulitan dengan
jaringannya juga lebih cepat. interval nilai yang ada SIP.
Untuk kesulitannya menurut saya
dari interval nilai yang
membingungkan. Karena
bentuknya sekarang kualitatif A-
D, misalnya dari 80 ke 89 B.
Menjadi masalah interval karna
beda 0,1 saja sudah beda nilai,
dengan limit sedikit itu anak akan
dirugikan. Kalau manual kan bisa
19
saja diubah atau diberikan
tambahan, kalau sudah
menggunakan ini tidak dapat
seperti itu. Lemot, karena kalau
semua medngakses diperlukan
server yang kuat, kalau ingin
server kuat ujung-ujungnya biaya
yang besar karena semakin server
kuat semakin biaya besar.
Kualitas dan a) Ketelitian terhadap Nilai Kualitas dan keterampilan
keterampil-an Kalau saya menjadi lebih teliti, pengguna tentu meningkat
karena saat kita memasukkan nilai dengan menggunakan SIP.
itu kita sebaiknya mengecek Kualitas data yang dihasilkan
terlebih dahulu apakah data yang oleh guru tentu dikarenakan
sudah diinput telah sesuai, kalau ketelitian seseorang yang lebih
sudah baru dapat kita save. baik. Guru merasa lebih teliti,
karena sikap kepedulian
b) Kemudahan Dalam terhadap nilai menjadi
Memahami Output SIP meningkat. Guru akan
Saya mudah memahaminya, mengecek terlebih dahulu yang
karena tampilan outputnya juga telah diinput, baru akan disave,
simpel sesuai dengan data yang ini menandakan bahwa guru
telah input ke dalam sistem. sangat peduli terhadap
keakuratan nilai yang telah
d) Kegunaan Informasi Dari diinput.
SIP Aplikasi SIP akan
Untuk melihat rakapan penilaian menghasilkan output yang
siswa, dan melihat apakah siswa mudah dipahami, karena
sudah sesuai dengan standar nilai tampilan output pada SIP sesuai
atau belum, sehingga dapat dengan data yang diinput.
ditindak lanjuti, berupa remedial. Selain itu kegunaanya untuk
melihat rekapan nilai siswa
sehingga dapat ditindak lanjuti.
Pengemba- a) Kegunaan SIP untuk Perencanaan sekolah dan
ngan Pengembangan pada Proses pembelajaran dapat
Perencanaan Perencanaan Sekolah dan dikembangkan dengan bantuan
efektif Pembelajaran SIP. Guru yang biasa
Iya, saya pribadi terbiasa melihat menggunakan sistem akan
nilai siswa terlebih dahulu terbiasa menggunakan aplikasi
sebelum menyusun perencanaan sistem seperti SIP untuk
pembelajaran. Terlebih saat ini membantu menyusun
sudah ada sistem, sehingga saya perencanaan pembelajaran,
bisa melihat nilai siswa di dengan melihat nilai siswa yang
manapun, tidak harus di sekolah dapat diakses di lokasi
20
saja. manapun.
21
Analisis a) Analisis Tindak Lanjut Informasi yang dihasilkan oleh
keputusan Bagi Pembelajaran dan SIP dapat digunakan untuk
dan arah Mutu Sekolah menganalisis tindak lanjut
tindakan Iya, karena pada dasarnya SIP dalam pembelajaran. Karena
dapat diakses dimana saja, SIP dapat diakses dimanapun,
sehingga jika kita ingin maka memudahkan guru untuk
menganalisis tindakan seperti menganalisis tindakan seperti
menetukan remedial siswa bisa di menentukan remedial siswa.
rumah. Selain itu guru juga dapat
mengevaluasi dirinya sendiri,
b) Evaluasi Hasil dengan melihat keseluruhan
Pembelajaran nilai siswa.
Iya dapat, dari hasil SIP ini
tentunya dapat melihat hasil
sehingga kita dapat mengevaluasi
siswa.
22
Wawancara Guru:
Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Untuk menerapkan aplikasi
Aplikasi Iya, tentu sudah, karena seluruh SIP, diperlukan infrastruktur
komputer di sekolah ini dapat yang cukup memadai agar
mengakses SIP dapat mengakses sistem.
Kemampuan jaringan dalam
b) Kemampuan Jaringan mengakses SIP tergolong cepat,
dalam Mengakses Sistem karena bersifat lokal, yang
Cepat, karena ini bersifat local, hanya dapat diakses oleh pihak
maka lebih cepat karena hanya lokal sekolah. Selain itu
diakses oleh pihak local sekolah perangkat komputer juga
saja memberikan andil dalam
kecepatannya.
c) Desain Menu: Aplikasi SIP didesain
Sangat simple dan mudah dengan menu yang simpel
dipahami daripada SAS online, dibanding sistem sebelumnya,
yang terlalu ribet sehingga memudahkan untuk
memahami cara penggunaan
d) Kemampuan Komputer sistem. Sistem Informasi
Memproses Sistem Penilaian (SIP) ini dapat
Sangat cepat, karena sifatnya diakses pada berbagai device,
internal itu tadi sehingga cepat namun terdapat guru yang
sekali memproses data. hanya mengakses aplikasi
melalui komputer/pc saja.
e) Kemudahan Akses pada
Berbagai Device
Saya baru buka di komputer
sekolah saja.
23
SAS online, saya belum pernah guru untuk memproses data.
menggunakan SAS buffer, Jika guru/pengguna mengalami
sehingga sangat memudahkan kesalahan data, dapat langsung
kita dalam memasukkan penilaian lapor kepada pihak operator
siswa, tidak terlalu bertele-tele. yang selalu ada di sekolah,
kesalahan yang dilaporkan akan
b) Penanganan Kesalahan diperbaiki secara segera.
Data. Kemudahan yang dirasakan
Kita hanya perlu bilang ke oleh pengguana yaitu akses
operator saja, nanti akan jaringan cepat, hal ini
diperbaiki dikarenakan jaringan internet
yang telah diperbarui.
c) Kemudahan dalam Kemudahan lainnya yaitu
Menggunakan SIP. sarana penyimpanan data, dan
Akses jaringan cepat, dapat dapat diakses dimana pun.
menyimpan data nilai dan
tentunya lebih aman, dapat
diakses dimana saja, menunya
simpel jadi memudahkan kita
memahami sistem tersebut.
24
sebelumnya. Perbedaan
b) Perbedaan pengerjaan nilai pengerjaan menggunakan SIP
menggunakan SIP dengan dengan manual tentu dirasakan
Manual oleh para guru. Karena, jika
Cepat, sebentar bisa selesai. Kita mengerjakan dengan aplikasi
hanya perlu input nilai saja, hasil SIP akan lebih cepat
akhir dihitung oleh sistem. Untuk menyelesaikan penilaian siswa
penilaian ini, sesuai dengan KI- sehingga waktu akan lebih
KD yang telah ditemtukan oleh efisien.
pihak Dinas, pihak dinas Kemudahan yang dirasakan
memasukkan KI-KD, kita hanya oleh guru yang menggunakan
memasukkan nilainya saja. Pada SIP yaitu akses lebih cepat,
SAS online, indikator harus kita keamanan data lebih terjaga,
masukkan sendiri, jika mudah dalam proses
menggunakan SIP sudah penghitungan. Dari kemudahan
dimasukkan oleh pihak dinas yang dirasakan oleh pengguna,
terkait. terdapat pula kekurangan di
awal penerapannya. Salah
c) Kemudahan dan Kesulitan satunya yaitu terdapat KI yang
Penggunaan SIP tidak sesuai dengan silabus,
Akses lebih cepat, keamanan namun untuk saat ini sudah
lebih terjaga, sistematis, diperbaiki.
Memudahkan menginput nilai,
hasilnya dapat langsung dilihat,
mudah dipahami dibandingkan
dengan SAS online. kalau kita
awal melihat kok sussah, tapi
setelah kita ikut pelatihan ternyata
lebih mudah dibanding dengan
SAS online, 2/3 kali. Ada dari tim
IT dari dinas. Kekurangannya,
kemarin pas awal-awal ditemukan
ada KI yang kita ajarkan itu tidak
sesuai di silabus, mungkin masih
dikarenakan baru, setelah dari
MGMP lapor, baru diperbaiki.
Sempet pula ada kendala, kemarin
nilai ada yang turun ke bawah,
tapi itu hanya terkait
pengaturannya saja, setelah
diperbaiki oleh tim IT sudah
dapat digunakan kembali.
25
keterampil-an Teliti tentunya, saat kita meningkat, karena guru sudah
masukkan nilai pasti kita akan biasa untuk meneliti data yang
mengecek terlebih dahulu nilai diinput terlebih dahulu sebelum
itu. disave. Namun, sebenarnya hal
ini tergantung dari individu
b) Kemudahan Dalam yang menggunakan sistem itu
Memahami Output SIP sendiri. Output SIP tentu
Saya belum pernah memprint out memiliki kegunaan bagi guru,
nilai dari SIP, hanya memastikan namun tidak semua guru sudah
nilai yang dimasukkan sudah melihat print out dari SIP.
benar atau belum saja pada Informasi yang dihasilkan oleh
website SIP. SIP yaitu untuk mengetahui
rekapan hasil belajar siswa, dan
e) Kegunaan Informasi Dari lain sebagainya.
SIP
Informasi yang dihasilkan tentu
untuk melihat hasil pembelajaran
siswa, dan SIP itu sudah
terintegrasi dengan rapot, tanpa
kita memasukkan atau
memberikan kepada guru wali
kelas.
26
Pengendali- a) Hubungan SIP dengan SIP dapat mendukung
an Pengendalian Operasional pengendalian operasional pada
operasional Sekolah dan Pembelajaran proses pembelajaran, namun
Bisa, tapi tanpa itu kita juga bisa masih banyak guru yang
menggunakan catatan manual menggunakan catatan manual
yang biasa kita buat, kan lebih yang telah disusun, karena data
rinci. ini lebih rinci dibanding yang
ada pada sistem.
Pengendali- a) Pengaruh SIP dengan Pengendalian manajemen
an Pengelolaan Kelas oleh guru dapat berupa
manajemen Bisa saja, tapi kalau saya biasa kemampuan pengelolaan kelas.
melihat nilai yang telah saya catat Kemampuan ini, dapa didukung
secara manual saja. dengan penggunaan sistem
informasi seperti SIP, namun
b) Penyampaian kepada karena masalah kebiasaan, guru
Manajemen Atas/ Kepala lebih cenderung menggunakan
Sekolah catatan manual pribadi yang
Iyaa, dari tim IT, ke bagian telah dibuat.
kurikulum lalu ke kepala sekolah Penilaian secara berkala
setelah itu ke wali kelas. diberikan kepada kepala
sekolah melalui wakilnya. Jika
penilaian ini sudah diberikan
kepada kepala sekolah, baru
setelah itu akan diberikan
kepada wali kelas.
Analisis a) Analisis Tindak Lanjut Kegiatan analisis keputusan
keputusan Bagi Pembelajaran dan dapat dilakukan dengan bantuan
dan arah Mutu Sekolah aplikasi SIP dan juga dapat
tindakan Iya bisa, tapi karena faktor tidak. Hal ini tergantung dari
kebiasaan, saya terbiasa pribadi yang menggunakan
menganalisis itu dengan catatan aplikasi SIP dan kembali pada
manual yang ada. kebiasaan individu. Catatan
manual yang telah dibuat oleg
b) Evaluasi Hasil guru lebih detail serta dapat
Pembelajaran mngevaluasi hasil pembelajaran
Jadi sebelum kita memasukkan siswa dan guru itu pribadi.
data ke dalam SIP, kita sudah
memiliki data manual, jadi tanpa
melihat SIP juga kita dapat
melihat dengan jelas, siswa yang
masih rendah dalam hal
pembelajaran dan sebagainya.
27
strategis dalam pembuatan akan berguna bagi guru dalam
rancangan pembelajaran melakukan pengembangan
iya bisa, dari nilai yang kita rancangan pembelajaran.
ketahui nantinya dapat membantu
mengembangkan rancangan itu.
28
Wawancara Guru:
Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Infrastruktur yang ada di
Aplikasi Sudah cukup bagus dan lengkap SMA 6 jakarta terbilang bagus
dan lengkap, sehingga dapat
b) Kemampuan Jaringan menerapkan aplikasi sistem
dalam Mengakses Sistem informasi terbaru. Jaringan
Ini bagus, Cuma sekarang kan internetpun sudah ada di
sedang menunggu dibuka oleh lingkungan sekolah, tentunya
ahlinya jadi belum bisa diakses, memudahkan para guru dan
bisa 2 hari selesai. Kalau dulu pengguna aplikasi SIP untuk
online kan tergantung dikbud yaa mengaksesnya. SIP merupakan
kita belum selesai, disananya aplikasi yang berbasis online,
sudah off jaringan, ini mudah oleh karena itu dibutuhkan
Cuma yang tidak setuju oleh saya koneksi internet yang terbilang
adalah rentang nilainya bagus. Alat komputer yang
menggunakan angka. Jadi anak sudah tersedia di sekolahh
yang pintar sekali dengan yang terbilang lengkap dan cepat
pintar itu dekat, keinginan kita dalam memproses sistem ini.
kan kelihatan bedanya. Desain menu pada aplikasi
SIP lebih mudah dipahami
c) Desain Menu: dibanding dengan sistem yang
Desain menu lebih mudah sebelumnya. Aplikasi SIP ini
dipahami. Menu sip ini hanya diperuntukkan bagi kelas
diperuntukkan untuk kelas 10 dan 10 saja, karena sesuai dengan
kelas 11, bagi yang tahun lalu penerapan kurikulum 2013
sudah menerapkan. Jadi seperti yang baru. Di SMA 6 ini, kelas
kuliah menggunakan skor 11 juga memakai aplikasi SIP,
misalnya A itu nilainya sekian karena pada tahun lalu sudah
sampai 100, B sekian sampai menerapkan kurikulum 2013
sekian. Disini sikap C tidak bisa. lebih dahulu.
Skor minimal 76-80 itu C. untuk Aplikasi penilaian ini dapat
di SMA 6 rentang nya seperti itu. diakses pada berbagai device
Kalau menurut ibu kurang setuju, seperti, komputer dan lain
29
karena kita kan kebiasaan nilai sebagainya, namun beberapa
anak 91, 92 nanti kan jadi A. pengguna hanya mengakses
Kalau SIP ini kita masukin aplikasi ini pada PC saja,
nilainya gelondongan, ratus, sehingga belum mengetahui
kalau yang SAS kan skor bisa, dan lain sebagainya, namun
skornya misalkan praktik 1-5, beberapa pengguna hanya
kalau kognitif maksimal 9 itu mengakses aplikasi ini pada PC
kalau SAS, kalau yang ini saja, sehingga belum
gelondongan yaa, ratusan. mengetahui apabila aplikasi ini
Mestinya SIP bisa diakses kapan dapat diakses oleh device apa
saja, namun kita bukanya nunggu saja.
dari dinas membuka kuncinya
terlebih dahulu. Kalau SAS dulu
bisa kapan saja.
d) Kemampuan Komputer
Memproses Sistem
Lebih cepat SIP dibanding sistem
yang terdahulu, karena yang
terdahulu terlalu berbelit-belit.
30
sebelum deadline ya, kalau sudah kepada pihak operator sekolah,
deadline kan harus dibuka dulu namun harus melihat waktu
akhir pengumpulan data.
c) Kemudahan dalam
Menggunakan SIP.
Pada saat input nilai enak, karena
nilai yang kita masukkan ratusan,
jadi lebih cepat
31
c) Kelebihan dan Kesulitan sebenarnya tidak terlalu
Penggunaan SIP dirasakan guru, karena bersifat
Kelebihannya kita tidak perlu lokal itu maka mempercepat
menulis manual untuk dalam akses aplikasi SIP. Selain
dimasukkan ke dalam raport lagi, itu adalah pada pihak dinas,
jaringan aksesnya cepat karena yang saat ini belum dapat
local, desain simple jadi mudah digunakan, karena masih dalam
dipahami masa perbaikan.
Kesulitannya mungkin tergantung
pihak pusatnya, kalau belum di on
kan kita tidak bisa mengakses
sesukanya, apalagi saat ini sedang
dalam masa perbaikan.
Kalau bagi orangtua sendiri,
tentunya susah melacak nilai,
maksudnya adalah nilai yang
tertera kan sudah nilai akhir yang
hanya 1-4 saja, nah tentu orang
tua sulit untuk mengetahui kenapa
nilai anak dapat segini, kecuali
orang tua tersebut mendatangi
guru yang bersangkutan dan
menanyakan mengenai rincian
nilai.
Kualitas dan a) Ketelitian terhadap Nilai Ketelitian pada pengerjaan nilai
keterampil-an Menurut saya lebih teliti secara dengan menggunakan SIP tidak
manual, karena dengan adanya terlalu besar, karena
kemudahan ini sebenarnya tentu kemudahan yang ditawarkan
akan membuat para guru sedikit oleh sistem terbaru ini yang
mengentengkan bila salah dapat membuat pengguna atau guru
diprint ulang, kalau dulu kan menjadi menurun ketelitiannya.
tidak. Hal ini dikarenakan SIP
memudahkan guru, dan guru
b) Kemudahan Dalam merasa dapat memperbaikinya
Memahami Output SIP jika terjadi kesalahan.
Bagi saya sendiri mudah SIP merupakan sistem penilaian
dipahami, karena kan tadi itu yaa yang akan menghasilkan
simple, tidak terlalu bertele-tele, informasi yang berguna bagi
jadi yang ada di outputnya yaaa guru, namun yang dirasakan
nilai keseluruhannya. oleh guru SIP hanya memiliki
kegunaan untuk merekap dan
f) Kegunaan Informasi Dari mengemas nilai sebelum
SIP dilaporkan kepada orang tua
Hanya untuk merekap dan murid. Informasi ini dapat
32
mengemas nilai sebelum berupa output. Output yang
dilaporkan ke orang tua itu secara dihasilkan oleh SIP mudah
sistematis dan membantu kita dipahami karena ringkas.
dalam menentukan rentang nilai
sehingga tau hasil akhir
kemampuan siswa.
33
bagus kan itu berhubungan pengelolaan kelas.
dengan analisis bukan dengan SIP Walau telah diterapkan
, analisis kita, proses mengajarnya aplikasi SIP, dan kepala sekolah
benar atau tidak soalnya terlalu dapat mengakses dan melihat
sulit atau tidak. Sebagai alat ukur nila siswa sendiri, namun
evaluasi. Kalau mau dihubungkan penilaian siswa tetap harus
bisa, tapi tidak secara langsung. disampaikan kepada kepala
sekolah. Karena kegiatan ini
b) Penyampaian kepada akan berhubungan dengan
Manajemen Atas/ Kepala evaluasi
Sekolah
Harus, jadi guru meng-entri nilai
melalui sistem itu, terus nanti dari
proses pembelajarannya,
perencanaan evaluasi sampai
penilaian ini namanya evaluasi ,
SIP ini kan sebagai alat. Kepala
sekolah wajib tahu.
Beliau hanya melihat hasil dan
tidak dapat merubah nilai.
34
35
Wawancara Guru:
Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Kelengkapan infrastruktur
Aplikasi Sudah, sangat mendukung. mempengaruhi kelancaran
Semua komputer di sekolah dapat penerapan SIP. Infrastruktur
mengakses SIP. yang sudah tersedia di SMA 6
Jakarta secara keseluruhan
b) Kemampuan Jaringan sudah mendukung, dan
dalam Mengakses Sistem perangkat komputer yang ada di
Bagus, sangat cepat. Enggak beda sekolah dapat mengakses
jauh dengan SAS buffer, dalam aplikasi ini. Koneksi internet
arti begini kita liat sikonnya kalau sudah tersedia di sekolah ini,
masukkannya bersamaan semua sehingga mempermudah
guru otomatis itu agak lambat ya , mengakses aplikasi SIP.
tapi kalau saat-saat sebagian guru Kecepatan jaringan untuk
ngajar sebagian masukin nilai itu mengakses SIP akan tergantung
cepet sih. pada kemampuan jaringan
internet dan banyak tidaknya
c) Desain Menu: pengguna yang mengakses
Kalau menurut saya sih sama ya, secara bersamaan. Karena
dalam arti itu kan karna masalah apabila kondisinya banyak guru
kebiasaan saja, mungkin karena yang menginput nilai secara
dulu kita menggunakan SAS lebih bersamaan akan membuat
familiar, nah sekarang ini jaringan sedikit lambat, berbeda
menggunakan model yang baru. dengan sebaliknya jika hanya
Pada prinsipnya sama. sebagian yang menginput nilai
akan lebih cepat.
d) Kemampuan Komputer Desain menu yang ada
Memproses Sistem pada SIP tidak berbeda dengan
Komputer sekolah sangat cepat sistem sebelumnya, karena itu
memproses sistem informasi akan menjadi hal kebiasaan.
penilaian, karena itu memang di Dengan sistem yang sebelum
sekolah ini sudah dilengkapai SIP, guru sudah terbiasa dengan
dengan fasilitas internet yang tampilannya dan desainnya.
36
cukup bagus, sehingga juga Kini diterapkan sistem baru,
menunjang kecepatan akses SIP. tentu guru kurang familiar
dengan sistem baru ini, namun
e) Kemudahan Akses pada pada prinsipnya sama. Aplikasi
Berbagai Device SIP lebih sering diakses di
Saya hanya mengakses SIP di lingkungan sekolah oleh para
lingkungan sekolah saja, lebih guru, karena jika terjadi
aman yaaa, jika terjadi kesalahan kesalahan dapat langsung
ada tim data yang membantu. melapor kepada tim data
Saya belum pernah mencoba sekolah.
mengakses di rumah.
c) Kemudahan dalam
Menggunakan SIP.
Kemudahannya karena ini sistem
baru jadi lebih cepat yah,
sistemnya baru, perangkatnya
juga baru, semuanya diperbarui,
37
jadi jauh lebih cepat .
38
akan mengefisienkan waktu
b) Perbedaan pengerjaan nilai pengerjaan. Kelebihan dengan
menggunakan SIP dengan penggunaan SIP yaitu desain
Manual simpel, memudahkan guru
Tergantung data yang mau kita untuk memahami. Akses
input, kadang setengah jam jaringan pada SIP terbilang
selesai, SAS juga sama, dalam cepat untuk saat ini.
artian gini kita yang Kesulitannya yaitu tahapan
menggunakan itu berapa banyak yang harus dilalui oleh aplikasi
dokumen nilai yang mau kita SIP, sedikit lebih rumit
input , nah kalau tidak semua dibanding sisem sebelumnya.
guru mengakses berbarengan
tentu akan lebih cepat aksesnya,
tapi bisa juga lama artinya
tergantung waktunya, banyak
tidaknya dokumen yang mau kita
entri.
Dengan SAS sama, hanya gini
SAS online itu kan di pusat yah,
SAS buffer di sekolah tapi hanya
dapat diakses di lingkungan
sekolah saja, sehingga kalau pada
saat yang bersamaan, pada saat
semuanya itu sibuk, tetap saja
akan menghambat jaringan
39
sangat sulit membedakan antar hitung yang terjadi saat
anak yang satu dengan anak yangpenghitungan manual.
lain itu, kalau di manual kita bisa Output SIP, tidak semua
memberikan nilai sesuai dengan guru telah melihatnya, sebagian
kenyataan di lapangan dengan tidak pernah memintanya atau
objektif tapi kalau sudah masukmemprint kan sendiri, karena
sistem sudah dia mau remed mau merasa tidak begitu dibutuhkan.
tidak yaa nilai remednya itu nilai Aplikasi SIP akan
KKM yaa itu artinya ada menghasilkan informasi yang
perbedaan antar KKM murni langsung diterima oleh
dengan yang remed penggunanya, karena nilai yang
ada pada SIP nanti akan
b) Kemudahan Dalam diproses menjadi nilai akhir dan
Memahami Output SIP guru akan mampu
Oh saya tidak pernah mengevaluasinya.
memintanya, sepertinya
mudah dimengerti
40
pengambil-an Siswa melalui SIP terlihat nilai keseluruhan yang
keputusan Kita bisa melihat perkembangan telah dihitung menghasilkan
siswa, bila nilai keseluruhannya hasil akhir. Hasil akhir ini tentu
telah dihitung, hasil akhir akan akan menunjukkan
menunjukkan perkembangan perkembangan siswa.
siswa dan kita akan mampu Sebenarnya, pada nilai yang
melihatnya. telah diinput pula dapat dilihat
perkembangan siswa.
Pengendali- a) Hubungan SIP dengan Aplikasi SIP dapat
an Pengendalian Operasional membantu guru dalam
operasional Sekolah dan Pembelajaran mengendalikan operasional
Tetap ada, tapi memang tidak se pembelajaran, namun tidak
detail kalau kita manual yaa, begitu besar. Karena daya
karena kan daya pembedanya pembedanya tipis, sehingga
tipis. lebih terlihat jika menggunakan
manual.
Pengendali- a) Pengaruh SIP dengan Kemampuan guru dalam
an Pengelolaan Kelas mengelola kelas, dapat
manajemen Iya bisa saja, karena mungkin saja didukung dengan aplikasi SIP,
kita melihat nilai yang sudah kita dengan cara melihat nilai yang
entri ke SIP sehingga kita bisa sudah diinput ke dalam SIP.
mengelola kelas dengan baik Penilaian pada SIP pula
dilaporkan kepada kepala
b) Penyampaian kepada sekolah, melalui pihak wakasek
Manajemen Atas/ Kepala bidang kurikulum terlebih
Sekolah dahulu.
Iya disampaikan, pihak kurikulum
yang menyampaikan kepada
kepala sekolah.
41
mau intropeksi yaaa, kembali siswa, selain itu guru dapat pula
kepada si guru tersebut mau tidak mengintropeksi kemampuan
beliau intropeksi, kalau dai mau dirinya, namun hal ini kembali
ya dia bisa, kalau dia tidak mau kepada individu guru.
yaa itu lagi kembali kepada
pribadi si guru tesebut, pada
pribadi masing-masing.
42
Wawancara Guru:
Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Infrastruktur di SMA 6
Aplikasi Iya, tentu sudah lengkap. Jakarta sudah dapat dikatakan
lengkap, jaringan untuk
b) Kemampuan Jaringan mengakses aplikasi SIP pun
dalam Mengakses Sistem sudah tersedia di sekolah ini.
Memang lebih cepat karena Komputer di SMA 6 ini pun
menunya hanya sedikit, Cuma terbilang bagus, oleh karena itu,
entri nilai dan tampilan nilai itu seluruhnya dapat mengakses
pun dari yang kita masukin sama aplikasi SIP. Desain menu yang
rata-rata nilai saja. Selain itu, juga ada pada aplikasi SIP sedikit,
tergantung dengan lokasi dimana sehingga mudah dipahami,
kita akses SIP, kalau kualitas berbeda dengan sistem
jaringan kita jelek ya pasti akan sebelumnya yang memiliki
susah untuk akses dengan cepat. menu lebih banyak dan lebih
lengkap.
c) Desain Menu: Aplikasi SIP ini dapat
Lebih mudah, karena menunya diakses oleh berbagai device,
simple, menunya sedikit, kalau bahkan handphone pun dapat
SAS kan menunya banyak dan mengakses aplikasi ini,
banyak yang bisa dimanfaatkan, tentunya diharuskan adanya
kalau SIP tidak, memang lebih koneksi internet.
cepat karena menunya hanya
sedikit, Cuma entri nilai dan
tampilan nilai itu pun dari yang
kita masukin sama rata-rata nilai
saja .
Kalau SAS itu menunya banyak
bisa melihat bank soal segala
macam dan menunya banyak
banget dan bisa diprint , bisa print
KKM, RPP.
43
d) Kemampuan Komputer
Memproses Sistem
Iya cukup cepat, karena fasilitas
komputer disini bisa dibilang
sudah yang bagus..
44
D,tapi saya tidak tahu karena itu
urusan admin dan anak-anak saja,
dan saya tidak pernah
menanyakan pada siswa
mengenai nilai tersebut
45
Perencanaan Perencanaan Sekolah dan nilai saja bagi guru yang tidak
efektif Pembelajaran terbiasa menggunakan SIP.
Tidak, SIP gunanya untuk
masukin nilai saja
46
mempunyai nilai manual. manual yang dimilikinya,
karena alasan lebih detail nilai
yang ada pada catatan tersebut.
Perencanaan a) Informasi SIP berguna Aplikasi SIP tentu akan
strategis dalam pembuatan menghasilkaninformasi yang
rancangan pembelajaran berguna dalam pembuatan atau
Tidak, karena saya sudah pengembangan rancangan
memiliki nilai secara manualnya. pembelajaran. Namun, karena
aplikasi SIP lebih ringkas,
sehingga terdapat pula guru
yang lebih menyukai
menggunakan nilai manualnya.
47
Wawancara:
Fokus
No Kajian/ Sub Dimensi Deskripsi Makna
Dimensi
1 Kriteria Teknis a) Kelengkapan Infrastuktur Secara teknis aplikasi SIP
Aplikasi Iya, karena fasilitas disini terbilang mudah, sehingga guru
tergolong lengkap ya. pun cepat memahami cara
penggunaanya. Untuk
b) Kemampuan Jaringan menerapkan SIP, diperlukan
dalam Mengakses Sistem infrastruktur yang lengkap, dan
kalau kecepatan itu relative, kalau infrastruktur yang ada di SMA
SIP kita tergantung pada 6 tergolong lengkap. Koneksi
jaringan,kalau jaringannya bagus internetpun sudah tersedia dan
saya kira tidak terpengaruh, dia kecepatannya relative lebih
hanya berbeda sistem cepat. Kecepatan akses aplikasi
penilaiannya saja dari sistem SIP ini tergantung pada
sebelumnya. jaringan internet yang ada.
Desain meu SIP pula ringkas,
c) Desain Menu: sehingga guru mampu lebih
Desain tidak terlalu berbelit-belit cepat menguasainya.
dibanding dengan SAS online, Untuk menerapkan SIP
yang jelas kalau SIP aplikasinya diperlukan beberapa perangkat,
sistem penilaiannya bulat, kalau pertama, tersedianya koneksi
bufferkan dia perindikator internet; kedua, memiliki server
istilahnya. Karena desain yang sendiri.
ringkas tadi, sehingga guru pun
mampu menguasai.
d) Kebutuhan untuk
Penerapan SIP:
kalau kita SIP itu bisa diakses
kapan saja dan dimana saja,
asalkan servernya tetap aktif,
kalau untuk saat ini kebetulan
sedang dalam perbaikan artinya
kalau kita sudah on kan terus
48
dalam proses input guru jadi
dimana saja bisa, asalkan ada
koneksi internet, sama seperti
buffer.
Punya server sendiri, ada koneksi
internet, kita dapat mengakses
dari mana saja, dari rumah, yang
jelas ada koneksi internet bisa.
49
tidak terlalu berbeda dengan penilaiannya dan menunya.
sebelumnya, hanya desain Dari menu pada SIP ini
penilaiannya saja yang berbeda terbilang ringkas dan simpel,
dan SIP ini lebih sedikit sehingga guru lebih mudah
menunya, jadi guru lebih mudah mengerjakan peneilaian dengan
mengerjakan penilaian. menggunakan SIP.
Kalau kesulitannya, karena ini Kesulitannya, karena
sistem masih baru, masih perlu sistem ini masih baru, jadi
dikembangkan lagi, sekarang saja masih perlu untuk
sedang off. Jadi, sistem ini belum dikembangkan lagi. Selain itu,
dibuka oleh pihak dinas. karena sistem ini sedang masa
perbaikan, untuk saat ini
aplikasi SIP belum dapat
diakses.
Pengendali- a) Kegunaan SIP untuk Aplikasi SIP tentu
an Kepsek dan Wakasek memiliki kegunaan bagi
manajemen Kepala sekolah bisa melihat manajemen atas, atau dalam
dengan kita kasih password sekolah kepala sekolah. Kepala
admin, jadi operator mensetting sekolah telah disetting menjadi
itu semua. Admin itu bisa melihat admin, sehingga dapat
seluruh nilai dan seluruh mata mengakses aplikasi SIP dan
pelajaran, tapi kalau guru dia melihat keseluruhan nilai ,
hanya bisa membuka mata tanpa bisa mengubahnya.
pelajaran dia sendiri, termasuk Operatorpun sama, berperang
operator karena sama dengan sebagai admin.
admin.
50
LAMPIRAN 13
BIODATA PENULIS
Riwayat Organisasi