Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH

Pencak silat diperkirakan menyebar di Kepulauan Nusantara pada abad ke-7 Masehi. Saat ini,
pencak silat telah diakui sebagai budaya suku Melayu, yaitu para penduduk daerah pesisir Pulau
Sumatra dan Semenanjung Malaka, serta kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca
bahasa Melayu.

Di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi, telah mengembangkan silat
tradisional.

Penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara telah diajarkan bersamaan dengan silat. Silat
berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat yang menjadi bagian dari latihan spiritual.

Selanjutnya, perkembangan silat didorong oleh para ahli beladiri dari keraton serta para pendekar silat
lainnya, yang legenda kehebatan ilmunya banyak tersebar di seantero wilayah nusantara. Sebagai
contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad
ke-14 merupakan pendekar silat yang terhebat.

ALIRAN-ALIRA PENCAK SILAT DI INDONESIA

PRESTASI INDONESIA DALAM PENCAK SILAT


JAKARTA, Indonesia — Atlet pencak silat Indonesia, Wewey Wita, menambah
perolehan medali emas Indonesia dalam ajang SEA Games 2017 pada Selasa, 29
Agustus, sehari menjelang penutupan acara dua tahunan tersebut.

Wewey berhasil membawa pulang emas setelah mengalahkan pesilat Vietnam, Tran
Thi Them, dengan skor 4-1. Pertandingan final tersebut ada di nomor tanding kelas B
dan berlangsung di Stadium Juara, Kuala Lumpur, Malaysia.

Seperti apa sosok seorang Wewey Wita? Berikut beberapa fakta mengenai dirinya.

Menangis setelah mendapatkan emas

Bertarung di kelas B nyatanya bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan oleh
Wewey. Pasalnya, ia biasa bertanding di Kelas C dengan kualifikasi berat badan 55-60
kg. Namun, agar bisa mengukuti kejuaraan SEA Games, ia harus pindah nomor ke
kelas B.

Ketika Wewey harus turun kelas, ia juga harus menurunkan berat badannya karena
kualifikasi berat badan untuk kelas B ada di angka 50-55 kg. Setelah diet, ia berhasil
menurunkan berat badan sebesar lima kilogram.

Ada banyak perjuangan yang harus ia lakukan untuk SEA Games tahun ini. Selain diet,
ia juga harus berlatih keras dan menjalani satu bulan latihan di negeri tirai bambu,
Tiongkok.

Namun, seluruh kerja kerasnya terbayar sudah ketika ia mendapatkan emas. Ia pun
menangis ketika disambut pelatih dan rekannya.

Anda mungkin juga menyukai