8. Diuretik
Adalah suatu obat yang dapat meningkatkan jumlah urin ( duiresis ) dengan jalan menghambat
reasorbsi air dan natrium serta mineral lain pada tubulus ginjal. Penggunaan diuretic terbanyak
adalah untuk anti hipertensi dan gagal jantung
Penggolongan dan mekanisme kerja diuretic adalah sebagai berikut
a. Golongan tiasid dan seperti tiasid
b. Golongan diuretic kuat ( loop duiritik / high ceeling)
c. Diuretic hemat kalium
d. Penghambat anhidrase karbonik
9. Antikonvulsi
Antikonvulsi digunakan terutama untuk mencegah dan mengobati bangkit aneppilepsi (
epilepticseizure). Golongan obat ini kebih cepat dinamakan antiepilepsi, sebab obat ini jarang
digunakan untuk gejala konvulsi penyakit lain. Bromide, obat pertama yang digunakan untuk
terapi epilepsy telah ditinggalkan karena ditemukannya berbagai antiepilepsi baru yang lebih
efektif
10. Antiepileptika
Antiepileptika adalah obat yang dapat menaggulangi serangan epilepsy berkat khasiat
antikonvulsinya, yakni merekadakan konvulsi (kejang klonus hemat). Disamping itu,
kebanyakan obat juga bersedatif (meredakan). Semua obat antikonvulsi memiliki masa paruh
panjang, dieliminasi dengan lambat, dan berakumulasi dalam tutbuh pada penggunaan kronis.
11. Antineoplastik
Obat-obatan ini mencapai hasil terapeutik dengan berbagai macam cara, memiliki lebih banyak
spesifikasi obat. Manfaatnya efektif terhadapat leukemia limfatik, penyakit hodgkins,
limfosarkoma, neuroblastoma, tumor wilms dan kanker payudara. Obat-obatan ini mempunyai
banyak reaksi sampingan sehubungan dengcan cara pemberiannya, biasakan dengan obat-obatan
yang telah digunakan. Sebagian besar diberikan pada lingkugan rumah sakit.
12. Psikofarma
Psikofarma adalah obat-obatan yang digunakan untuk klien dengan gangguan mental.
Psikofarma termasuk obat-obatan psikotropik yang bersifat neuroeleptika (bekerja pada system
saraf).
Pengobatan pada gangguan mental bersifat komprehensif yang meliputi :
a. Teori biologis (somatic) mencakup pemberian obat psikofarmaka, lobektomi elektro convulsi
therapy (ECT)
b. Psikoterapeutik
c. Terapi modalitas
13. Antiseptik
Antiseptik dan desinfektan digunakan untuk mencegah infeksi. Keduanya berbeda dengan
antimikroba karena selain bentuk umumnya larutan, pemakaianya selalu diaplikasikan ditempat
yang kemungkinan terdapat mikroba(kontak langsung) dan bekerja tidak selektif. Efeknya juga
dapat menyebabkan denaturasi protein, menginaktifasi enzim dan merusak membrane sel. Pada
konsentrasi tertentu efek diatas juga dapat terjadi pada sel manusia, jadi selektifitas karena factor
konsentrasi.
Antiseptic digunakan pada jaringan hidup, sedangkan sedinfektan untuk benda mati. Seperti
diguanakan pada peralatan medium ruang operasi untuk sterilisasi. Berikut ini dicantumkan
sebagai antiseptic dan sedinfektan beserta kegunaannya