Anda di halaman 1dari 20

Project digital

Judul : penghitung papan skor otomatis

Rangkaian :

1. Rangkaian counter

OCT

Sensor Sentuh Penghitung Tamu


Sensor
==> jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis,magnetis,panas sinar,dan
kimia menjadi tegangan arus listrik.Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat
melakukan pengukuran atau pengendalian.

Disini salah satu sensor yang dibahas adalah sensor sentuh.Tubuh manusia dapat mempengaruhi
kinerja dari rangkaian elektronika, hal ini karena tubuh manusia memiliki ion-ion yang bermuatan listrik
walaupun sangat kecilsekali. Ion-ion bermuatan listrik pada tubuh manusia tersebut bisa
dimanfaatkanuntuk membuat suatu rangkaian sensor yang berfungsi jika mengenai bagian tubuh
manusia akan aktif yaitu rangkaian sensor sentuh. Rangkaian sensor sentuh di atasmemanfaatkan
suatu rangkaian monostable sebagai penahan aktif rangakian beban. Sensor sentuh pada dasarnya
adalah saklar dengan berbagai macam variasi bentuknya. Penggunaan sensor sentuh biasanya
digunakan pada tangan robot.

Cara kerja Sensor Sentuh ( Tactile Sensor ) yaitu active low. Karena rangkaian ini menggunakan
reistor, resistor pulp up dan pulp down. Rangkaian pulp up bersifat active low mengeluarkan sinyal 1
kecuali saat saklar aktif, namun sebaliknya resistor pulp down akan aktif jika mengeluarkan sinyal 0
kecuali saat saklar tidak aktif. Contoh penggunaan sensor sentuh sederhana yaitu mempunyai prinsip
kerja sebagai switch atau saklar jika rangkaian mengeluarkan sinyal 1 saat tombol tidak
ditekan,namun jika sungut tertekan maka sinyal output akan menjadi 0 karena dihubungkan dengan
ground.

Komponen-komponen yang digunakan adalah:


1. IC 555
2. IC 4026
3. BD139
4. Touchpad
5. Resistor 22K
6. Battery 12V
7. Kapasitor 10u
8. 3214G-1-104E
9. 7 Segment Display

UNTUK MATERI LENGKAPNYA DAPAT DI DOWNLOAD DISINI


Diposting 6th October 2016 oleh Aditya

1
Lihat komentar
1.

Lulu lala~ 1 Maret 2019 19.21

makasih banyak sudah share ilmunya disini min,


solder uap
Balas

Rangkaian Logika dan Teknik

Digital

 Klasik

 Kartu Lipat

 Majalah

 Mozaik

 Bilah Sisi

 Cuplikan
 Kronologis
1.
OCT

Sensor Sentuh Penghitung Tamu


Sensor
==> jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis,magnetis,panas sinar,dan
kimia menjadi tegangan arus listrik.Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat
melakukan pengukuran atau pengendalian.

Disini salah satu sensor yang dibahas adalah sensor sentuh.Tubuh manusia dapat mempengaruhi
kinerja dari rangkaian elektronika, hal ini karena tubuh manusia memiliki ion-ion yang bermuatan listrik
walaupun sangat kecilsekali. Ion-ion bermuatan listrik pada tubuh manusia tersebut bisa
dimanfaatkanuntuk membuat suatu rangkaian sensor yang berfungsi jika mengenai bagian tubuh
manusia akan aktif yaitu rangkaian sensor sentuh. Rangkaian sensor sentuh di atasmemanfaatkan
suatu rangkaian monostable sebagai penahan aktif rangakian beban. Sensor sentuh pada dasarnya
adalah saklar dengan berbagai macam variasi bentuknya. Penggunaan sensor sentuh biasanya
digunakan pada tangan robot.

Cara kerja Sensor Sentuh ( Tactile Sensor ) yaitu active low. Karena rangkaian ini menggunakan
reistor, resistor pulp up dan pulp down. Rangkaian pulp up bersifat active low mengeluarkan sinyal 1
kecuali saat saklar aktif, namun sebaliknya resistor pulp down akan aktif jika mengeluarkan sinyal 0
kecuali saat saklar tidak aktif. Contoh penggunaan sensor sentuh sederhana yaitu mempunyai prinsip
kerja sebagai switch atau saklar jika rangkaian mengeluarkan sinyal 1 saat tombol tidak
ditekan,namun jika sungut tertekan maka sinyal output akan menjadi 0 karena dihubungkan dengan
ground.

Komponen-komponen yang digunakan adalah:


1. IC 555
2. IC 4026
3. BD139
4. Touchpad
5. Resistor 22K
6. Battery 12V
7. Kapasitor 10u
8. 3214G-1-104E
9. 7 Segment Display

UNTUK MATERI LENGKAPNYA DAPAT DI DOWNLOAD DISINI


Diposting 6th October 2016 oleh Aditya

1
Lihat komentar

1.

Lulu lala~ 1 Maret 2019 19.21

makasih banyak sudah share ilmunya disini min,


solder uap
Balas
2.
MAY

Bab 5 Elektronika Digital


Spesifikasi IC dan Pengantarmukaan Sederhana

Tugas Rangkaian Logika dan Teknik Digital

Oleh : Aditya Wahyu Pramana


Dosen : Darwison, MT
Referensi :
Buku Elektronika Digital, oleh Roger L Tokheim
Penerbit : Erlangga.

Baiklah pada materi ini, saya akan menjelaskan mengenai Spesifikasi IC dan Simple Interface

Bagian 1 Tingkat Logika dan Batas Derau


Pada bagian ini, hanya karakteristik tegangan dari TTL dan IC CMOS yang akan dipelajari. Pada
gambar 5-1 menunjukan pembalik dari logika TTL bipolar. Pabrik menentukan bahwa untuk operasi
yang benar, masukkan RENDAH harus mempunyai jangkauan dari GND sampai 0,8 V. Juga masukan
TINGGI harus berada pada jangkauan 2,0 sampai 5,5 V. Bagian yang tidak termasuk dalam bidang
masukan atau dari 0,8 sampai 2,0 V adalah daerah yang tidak terdefinisikan atau daerah yang tidak
bisa ditentukan. Untuk itu, masukan 3,2 adalah masukan TINGGI, masukkan 0,5 dianggap masukan
RENDAH. Masukkan 1,6 pada daerah yang tidak terdefinisikan harus dihilangkan karena masukan
pada daerah tidak terdefinisi akan memberikan hasil pada keluaran yang tidak dapat diperkirakan.

Tegangan yang diberikan untuk tingkat logika RENDAH dan TINGGI pada gambar 5-1 untuk
komponen TTL. Tegangan ini berbeda untuk kelompok logika yang lain seperti kelompok logika IC
CMOS seri 4000 dan 74C00 yang populer beroperasi pada jangkauan catu daya yang luas ( dari +3
sampai +15 V). Definisi tingkat logika TINGGI dan RENDAH untuk bentuk pembalik CMOS
diilustrasikan pada gambar 5-2(a).
CMOS pembalik akan memberikan respon tegangan masukan antara 70-100% Vdd sebagai TINGGI.
Demikian juga tegangan antara 0-30% Vdd dianggap RENDAH untuk IC seri 4000 dan 74COO.
Bentuk tegangan keluaran untuk IC CMOS ditunjukan pada gambar 5-2(a). Tegangan masukan
biasanya hampir berada pada jalur tegangan catu daya.
IC CMOS seri 74HCOO modern beroperasi pada catu daya tegangan rendah (dari +2 sampai 6 V).
Karakteristik tegangan masukan dan keluaran dringkas dalam diagram tegangan pada Gambar 5-
2(b). Definisi untuk TINGGI dan RENDAH untuk masukan dan keluaran pada seri 74COO mendekati
kesamaan dengan IC CMOS yang lain.
Diagram profil tegangan untuk IC CMOS seri 74HCTOO digambarkan pada Gambar 5-2(c). Definisi
RENDAH dan TINGGI untuk masukkan seri ini seperti masukan pada TTL. Ini dapat dilihat dengan
membandingkan sis masukan dari profil tegangan TTL dan seri 74HCTOO. Keluaran profil tegangan
untuk 74HCTOO sejenis dengan IC CMOS yang lain. Ini dapat diselidiki dengan membandingkan
profil tegangan keluaran pada gambar 5-2(a),(b), dan (c). Secara ringkas, seri 74HCT00 mempunyai
bentuk profil tegangan masukan TTL dengan keluaran CMOS.
Keuntungan utama CMOS adalah keperluan daya rendah dan kekebalan yang bagus terhadap
derau. Batas derau adalah kekurangpekaan rangkaian atau ketahanan terhadap tegangan yang
tidak diinginkan. Batas derau untuk TTL dan kelompok CMOS dibandingkan pada gambar 5-3.
Batas derau CMOS lebih baik daripada kelompok TTL.
Berdasarkan diagram pada gambar 5-4, RENDAH, TINGGI dari daerah yang tak terdefinisikan
sebagai masukan TTL. Jika tegangan masukan sebenarnya 0,2 V , maka batas yang aman antara
daerah yang tak terdefinisikan adalah 0,6 V. Ini merupakan batas derau. Dengan kata lain, ini akan
mengambil lebih dari +0,6 V untuk ditambahkan ke tegangan RENDAH untuk menggeser masukan
ke dalam daerah yang tak terdefinisikan.
Sebenarnya, secara praktis, batas derau selalu lebih besar karena tegangan harus bertambah untuk
ambang pensaklaran yaitu sebesar 1,2 V seperti gambar 5-4. Dengan masukan RENDAH sebesar
0,2 V dan ambang pensaklaran sekitar 1,2 V batas derau sebenarnya 1 V.

Bagian 2. Spesifikasi IC yang Lain


1. Kemampuan Pengendali
Transistor bipolar mempunyai jumlah daya maksimum dan penilaian arus kolektor. Nilai ini menetukan
kemampuan pengendali. Satu petunjuk dari dari kemampuan pengendali keluaran IC digital disebut
fan-out, yaitu bilangan masukan standar yang dapat dikendalikan oleh gerbang-gerbang keluaran.
Bentuk harga fan-out untuk IC TTL adalah 10. Fan-out dari TTL schottky daya rendah 20 dan IC
CMOS seri 4000 dianggap sekitar 50.
Cara lain untuk meneliti karakterisktik gerbang arus gerbang adalah dengan menguji aliran keluaran
dan parameter beban masukan. Pada diagram gambar 5-5(a), gerbang TTL standar mampu
mengendalikan 16 mA ketika keluaran RENDAH dan 400 µA ketika keluaran TINGGI. Ini tampak
seperti tak sebanding menguji profil beban masukan untuk gerbang TTL. Pembeban masukan hanya
40 µA dengan masukan TINGGI dan 1,6 mA ketika masukan RENDAH. Maksudnya bahwa keluaran
gerbang TTL standar dapat mengendalikan 10 masukan.
Sebagai ringkasan aliran keluaran dan karakteristik beban masukan beberapa kelompok IC digital
populer dijelaskan pada gambar 5-5(b). Beban yang dinyatakan dengan gerbang tunggal disebut fan-
in dari kelompok IC. Kolom pembebasan masukan gambar 5-5(b) dapat diambil sebagai fan-in dari
kelompok IC ini.
Apabila diberi suatu problem antarmuka yang ada pada gambar 5-6(a). Jika pembalik 74CS04
mempunyai fan-out yang cukup untuk mengendalikan 4 gerbang NAND TTL sebelah kanan. Profil
arus dan tegangan untuk LS-TTL dan gerbang TTL standar diberikan pada gambar 5-6(b).
Karakteristik tegangan semua kelompok TTL sama. Gerbang LS-TTL dapat mengendalikan sepuluh
gerbang TTL standar ketika keluaran TINGGI. Namun gerbang LS-TTL hanya dapat mengendalikan
lima gerbang TTL standar saat RENDAH.

2. Penundaan Penjalaran
Kecepatan tanggapan terhadap perubahan pada masukan adalah perhatian yang penting dalam
pemakaian IC digital berkecepatan tinggi. Misalkan pada gambar 5-7(a), bentuk gelombang tertinggi
menunjukan masukan ke pembalik bergerak dari RENDAH ke TINGGI dan kemudian dari TINGGI ke
RENDAH. Paling bawah dari bentuk gelombang menunjukan tanggapan keluaran untuk berubah pada
masukan. Selisih perlambatan antara waktu perubahan masukan dan keluaran disebut penghambat
penundaan penjalaran pembalik. Penundaan penjalaran ditunjukan pada gambar 5-7(a) untuk IC
pembalik TTL 7404 standar.
Bentuk penundaan penjalaran untuk pembalik TTL standar ( seperti IC 7404 ) sekitar 12 ns untuk
perubahan RENDAH ke TINGGI. Sedangkan transisi masukan dari TINGGI ke RENDAH sekitar 7 ns.
Bentuk penundaan penjalaran dirangkum pada grafik pada gambar 5-7(b).
Sedangan kelompok CMOS seri 4000 adalah yang paling lambat. Umumnya IC TTL lebih cepat
daripada IC CMOS.

3. Disipasi Daya
Bentuk penundaan penjalaran untuk pembalik TTL standar ( seperti IC 7404 ) sekitar 12 ns untuk
perubahan RENDAH ke TINGGI. Sedangkan transisi masukan dari TINGGI ke RENDAH sekitar 7 ns.
Bentuk penundaan penjalaran dirangkum pada grafik pada gambar 5-7(b).
Sedangan kelompok CMOS seri 4000 adalah yang paling lambat. Umumnya IC TTL lebih cepat
daripada IC CMOS.

Bagian 3. MOS & IC CMOS


1. IC MOS
Jenis MOSFET merupakan perbaikan dari bentuk komponen dasar IC CMOS. Karena penyederhaan
komponen MOS menggunakan bidang lebih kecil pada chip silikon. Untuk itu dalam komponen MOS
bentuk tiap chip lebih berfungsi dari IC bipolar. Chip MOS lebih kecil ukurannya, mengkonsumsi daya
lebih sedikit, mempunyai batas derau yang berbeda dan fan-out yang lebih tinggi dari IC bipolar.
Kerugian utama komponen MOS adalah kecepatannya yang relatif kurang.

2. IC CMOS
Komponen CMOS menggunakan saluran P dan saluran N-nya yang keduanya dihubungkan dari
ujung ke ujung. IC CMOS terkenal dengan konsumsi daya yang sangat rendah. Kelompok IC CMOS
juga mempunyai keuntungan yaitu harganya yang rendah, sederhana dalam penyusunan, kehilangan
panasnya rendah, fan-out yang baik, jangkauan yang luas, perlakuan derau yang baik. Kelompok IC
CMOS digital beroperasi pada daerah tegangan yang luas .
Kekurangan utama IC CMOS adalah agak lambat jika dibandingkan dengan IC TTL bipolar seperti
TTL. Juga diperlukan perawatan tambahan ketika merawat IC CMOS karena harus dilindungi dari
beban statis. Muatan statis atau tegangan transien pada rangkaian dapat merusak lapisan silikon
oksida yang sangat tipis pada bagian chip CMOS. Teknologi CMOS digunakan dalam pembuatan
beberapa kelompok IC digital. Yang paling populer adalah IC seri 4000, 74C00, dan 74HC00. Seri
4000 adalah yang paling tua dan mungkin merupakan kelompok CMOS yang digunakan secara luas.
Seri 7400 mempunyai kelompok logika CMOS yang lama yaitu feet-to-feet, fungsi-ke-fungsi yang
ekivalen dengan IC TTL seri 7400. Kelompok logika CMOS seri 74HC00 didesain untuk mengganti
seri 74C00 dan beberapa IC seri 4000. Ini mempunyai kaki-ke-kaki, fungsi-ke-fungsi yang sama
dengan IC seri 4000 dan 7400. Ini merupakan kelompok CMOS kecepatan tinggi dengan kemampuan
aliran yang baik. IC ini beroperasi pada catu daya 2-6 V.

Bagian 4 Pengantarmukaan TTL dan CMOS dengan Saklar


Elektronik
Pada bagian ini, akan membahas beberapa metode dalam penggunaan saklar elektronik untu
memasukkan data ke dalam salah satu TTL atau rangkaian digital CMOS. Tiga saklar rangkaian
antarmuka sederhana yang digambarkan pada gambar 5-9(a) akan menurunkan masukan pembalik
TTL ke tingkat ground atau RENDAH. Pelepasan penekanan saklar pada gambar 5-9(a) membuka
saklar. Masukan ke pembalik TTL sekarang biarkan naik. Di dalam TTL, biasanya masukan naik pada
tingkat logika TINGGI.
Kenaikan masukan pada TTL biasanya tidak tergantung yang lain. Gambar 5-9(b) merupakan
penyempurnaan rangkaian masukan saklar pada gambar 5-9(a). Hambatan sebesar 10 Kuntuk
memastikan bahwa masukan ke pembalik TTL berubah menjadi TINGGI ketika saklar terbuka.
Hambatan 10 K disebut hambatan pendorong. Rangkaian pada gambar 5-9(a) dan (b)
mengilustrasikan saklar RENDAH aktif. Ini disebut saklar RENDAH aktif karena masukan berubah
menjadi RENDAH hanya ketika saklar diaktifkan.
Saklar masukan TINGGI aktif digambarkan pada Gambar 5-9(c). Ketika saklar masukan diaktifkan,
tegangan sebesar +5 V dihubungkan secara langsung dengan masukan pembalik TTL. Ketika saklar
diputus masukan ditekan menjadi RENDAH oleh hambatan penurun yang harganya rendah.
Dua atau lebih rangkaian pengantarmukaan saklar terhadap CMOS digambarkan pada gambar 5-10.
Saklar masukan RENDAH aktif digambarkan pada gambar 5-10(a). Hambatan pendorong 100K
mendorong tegangan ke +5 V ketika saklar masukan terbuka. Gambar 5-10(b) mengilustrasikan saklar
TINGGI aktif mengumpan CMOS pembalik. Hambatan penurun 100K memastikan bahwa masukan
pembalik CMOS mendekati ground ketika saklar masukan terbuka.
Saklar rangkaian antarmuka dalam gambar -9 dan 5-10 bekerja dengan baik untuk beberapa aplikasi,
namun tidak ad saklar yang saling diperkuat. Tidak adanya rangkaian penguat dapat ditunjukan
dengan pengoperasian pencacah yang ditunjukkan pada gambar 5-11(a). Setiap penekanan saklar
masukan harus menyebabkan perhitungan persepuluhan yang bertambah 1.
Rangkaian saklar penguat ditambahkan pada rangkaian perhitungan gambar 5-11(b). Perhitungan
persepuluhan akan mellakukan penghitungan setiap masukan saklar dalam siklus TINGGI-RENDAH.
Gerbang penghubung silang NAND dalam rangkaian penguat kadang-kadang disebut flip-flop RS
atau kancing.
Rangkaian penguat sederhana pada gambar 5-12(a) hanya bekerja pada IC CMOS seri 4000 yang
lambat. IC CMOS 40106 adalah pembalik spesial, karena ini adalah pembalik pemicu schmitt yang
cepat bergerak bila keadaan RENDAH atau TINGGI berubah menjadi TINGGI/RENDAH atau
sebaliknya. Rangkaian penguat saklar pada gambar 5-12(b) akan mengaktifkan IC CMOS seri 4000
atau 74HC00 atau IC TTL. Pemakaian umum yang lain dari rangkaian penguat saklar diilustrasikan
pada gambar 5-12(c). Rangkaian penguat saklar dapat mengendalikan masukan CMOS atau TTL.

Bagian 5 Pengantarmukaan TTL dan CMOS dengan LED


Pengantarmukaan komponen CMOS seri 4000 terhadap lampu indikator LED sederhana sangat
mudah. Gambar 5-13(a-f) menunjukan 6 contoh pengendalian indikator LED oleh IC CMOS. Gambar
5-13(a) dan (b) menunjukan catu daya CMOS pada +5 V. Pada tegangan rendah tidak ada hambatan
pembatas yang dibutuhkan pada hubungan seri dengan LED. Pada gambar 5-13(a) ketika keluaran
pembalik CMOS TINGGI, indikator LED keluaran menyala. Kebalikannya juga benar untuk gambar 5-
13(b) ketika keluaran CMOS berubah rendah, indikator LED menyala.
Gambar 5-13(c) dan (d) menunjukan IC CMOS seri 4000 dioperasikan pada catu daya yang besar
(+10 - +15 V). Karena tegangan yang besar, hambatan pembatas 1K ditempatkan seri dengan lampu
indikator keluaran LED. Ketika keluaran pembalik TINGGI ( gambar 5-13(c) ), indikator keluaran LED
menyala. Pada gambar 5-13(d) indikator LED diaktifkan oleh keluaran CMOS.
Gambar 5-13(e) dan (f) menunjukan penyangga CMOS yang akan digunakan untuk mengendalikan
indikator LED. Gambar 5-13(e) menunjukan pemakaian pembalik penyangga CMOS, hambatan
pembatas 1K harus dipasang secara seri dengan indikator LED keluaran. Gambar TTL standar
kadang-kadang dipakai untuk mengendalikan LED secara langsung. Dua contoh diilustrasikan
gambar 5-13(g) dan (h). Ketika masukan pembalik pada gambar 5-13(g) TINGGI, arus akan mengalir
melalui LED sehingga menyala. Lampu indikator pada gambar 5-13(h) menyala hanya ketika keluaran
dari pembalik 7404 bergerak ke rendah.
Tiga pemanfaatan desain indikator LED keluaran didiagramkan pada gambar 5-14. LED pada gambar
5-14(a) akan menyala ketika keluaran pembalik bergerak ke TINGGI. LED pada gambar 5-14(b)
menyala apabila keluaran pembalik RENDAH. Rangkaian indikator LED pada gambar 5-14(a) dan (b)
digabungkan pada gambar 5-14(c). Lampu merah ( LED I) akan menyala apabila keluaran pembalik
TINGGI. Selama waktu tersebut LED II akan mati. Apabila keluaran pembalik bergerak ke RENDAH,
transistor Q1 berubah mati, sedangkan Q2 berubah menjadi hidup. Lampu hijau (LED II) menyala
apabila keluran pembalik rendah.
Rangkaian pada gambar 5-14(c) adalah dasar rangkaian logika probe sederhana namun ketelitiannya
kurang daripada kebanyakan pemeriksa logika yang lain. Lampu indikator yang ditunjukan gambar 5-
15 menggunakan lampu pijar. Apabila keluaran pembalik keluaran bergerak ke TINGGI, transistor
diubah ke hidup dan lampu menyala. Ketika keluaran pembalik RENDAH, lampu tidak akan menyala.

Bagian 6 Pengantarmukaan TTL dan CMOS


Tingkat logika CMOS dan TTL didefinisikan berbeda. Perbedaan ini diilustrasikan dalam gambar 5-
16(a). Aliran arus keluaran untuk TTL standar lebih besar daripada kemampuan aliran CMOS. Tetapi
profil tegangan tidak cocok. Keluaran RENDAH dari TTL cocok karena mereka sesuai pada kumpulan
masukan RENDAH yang lebih luas daripada IC CMOS. Kisaran keluaran IC TTL TINGGI yang
mungkin tidak sesuai di dalam jangkauan TINGGI IC CMOS. Ketidaksesuaian ini menyebabkan
problem.
Rangkaian pelengkap untuk pengantarmukaan TTL-standar terhadap CMOS ditunjukkan pada
gambar 5-16(b). Rangkaian bekerja untuk pengendalian IC CMOS seri 4000 dan 74HC00. Gambar 5-
17(a) menunjukan pengendali LS-TTL yang populer atau gerbang CMOS. Perhatkan bahwa
digunakan transistor pendorong 2,2 K. Transistor pendorong dipakai untuk mendorong TTL TINGGI
mendekati +5 V sehingga akan sesuai dengan karakteristik tegangan masukan IC CMOS.
Pada gambar 5-17(b) pembalik CMOS adalah pendorong pembalik LS-TTL secara langsung. Simetri
yang melengkapi IC semikonduktor oksida logam dapat mengendalikan masukan LS-TTL dan ALS-
TTL. Masalah ketidaksesuaian tegangan dari TTL ke CMOS telah diuraikan pada Gambar 5-16.
Metode lain dalam pemecahan problem tersebut diilustrasikan pada gambar 5-17(d).
Pengantarmukaan pada gambar 5-17(d) menggunakan IC tanpa pembalik seri 74HCT34.
Gambar 5-18 menunjukan tiga contoh pengantarmukaan TTL terhadap CMOS dan CMOS terhadap
TTL. Gambar 5-18(a) menunjukan pembalik secara umum menggunakan transistor NPN. Transistor
dan kelompok hambatan mengubah keluaran TTL tegangan rendah ke masukan tegangan yang lebih
tinggi yang diperlukan untuk mengoperasikan pembalik CMOS. Keluaran CMOS mempunyai
jangkauan tegangan kira-kira 0-10 V. Gambar 5-18(b) menunjukan penyangga TTL kolektor terbuka
dan hambatan pendorong digunakan untuk mengubah TTL tegangan rendah ke CMOS tegangan
tinggi.
Gambar 5-18 menunjukan tiga contoh pengantarmukaan TTL terhadap CMOS dan CMOS terhadap
TTL. Gambar 5-18(a) menunjukan pembalik secara umum menggunakan transistor NPN. Transistor
dan kelompok hambatan mengubah keluaran TTL tegangan rendah ke masukan tegangan yang lebih
tinggi yang diperlukan untuk mengoperasikan pembalik CMOS. Keluaran CMOS mempunyai
jangkauan tegangan kira-kira 0-10 V. Gambar 5-18(b) menunjukan penyangga TTL kolektor terbuka
dan hambatan pendorong digunakan untuk mengubah TTL tegangan rendah ke CMOS tegangan
tinggi.

Bagian 7 Pengantarmukaan dengan Bel Listrik, Relai, Motor,


dan Soloneida
Gambar 5-19 menunjukan pengantarmukaan yang penting untuk mengendalikan bel listrik Piezo
dengan elemen logika digital. Pembalik TTL standar menunjukkan pengendalian bel listrik Piezo
secara langsung. Bel piezo digambarkan sekitar 3 sampai 5 Ma ketika berbunyi. Perhatikan bahwa
bel listrik Piezo mempunyai cara penilaian yang berlawanan.
Transistor telah ditambahkan pada keluaran pembalik pada gambar 5-19(b) untuk mengaktifkan bel
listrik Piezo. Apabila keluaran pembalik bergerak ke TINGGI, transistor diubah ke on dan bel listrik
berbunyi. Keluaran pembalik REnDAH mengubah transistor mati, saklar bel listrik mati.

Gambar 5-20 menunjukkan TTL atau pembalik CMOS yang harus diantarmuka dengan relai. Apabila
keluaran pembalik TINGGI, transistor diubah ke on, dan relai diaktifkan. Apabila diaktifkan, kontak
terbuka normal dan relai tertutup seperti angker dinamo menutup dan menurun. Apabila keluaran
pembalik RENDAH, transistor menghentikan penghantaran dan relai tidak diaktifkan dan membuka
ke atas ke posisi menutup normal.
Rangkaian pada gambar 5-21(a) menggunakan relai untuk mengisolasi motor listrik dari komponen
logika. Apabila keluaran pembalik RENDAH, transistor menghentikan penghantaran dan kontak relai
membuka kembali posisi NC-nya. Ini membuat motor menjadi mati. Motor listrik pada gambar 5-21(a)
menghsilkan gerak putaran. Solenoida digerakkan oleh gerbang logika gambar 5-21(b).

Masih Belom ngerti yo kawan ?? A ada baiknya kawan-kawan download saja materinya
DOWNLOAD MATERI : DI SINI

MATERI UAS MENGENAI APLIKASI COUNTER BISA DI-DOWNLOAD :DI SINI

Diposting 1st May 2016 oleh Aditya

0
Tambahkan komentar
3.
APR

30

Bab 1 Teknik Digital

Tugas Rangkaian Logika dan Teknik Digital

Oleh : Aditya Wahyu Pramana


Dosen : Darwison, MT
Referensi:
Buku Teknik Digital karangan Wijaya Widjanarka.N
Penerbit Erlangga

1. Sejarah Bilangan dan Angka

Dimulainya pengetahuan manusia dalam mengetahui bilangan yaitu dimulai pada saat zaman
primitif. Mereka telah mengenal matematika walaupun masih sederhana dengan memakai jari jemari
mereka sebagai alat bantu hitung.
Dari situlah dimulainya perkembangan hitung menghitung dengan munculnya berbagai alat hitung
yang dikembangkan oleh beberapa bangsa yang ada di berbagai belahan dunia.

2. Sistem Bilangan Desimal

Bilangan Desimal dalam teknik digital adalah dasar dari semua bilangan dan angka.Kemampuan
manusia primitif dalam proses menghitung hanya terbatas pada bilangan 20. Akan tetapi, masalahnya
akan timbul jika jumlah bilangan besar. Hal ini sungguh tidak praktis dan merepotkan. Peradaban
manusia yang berkembang membuat sitem bilangan desimal mengalami perkembangan, hingga
akhirnya jumlah dinyatakan dengan angka atau digit. Pada abad ke-15, masyarakat Eropa
menggunakan simbol sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
Sistem mereka menggunakan basis atau dasar 10, yang kemudian disebut dengan bilangan desimal.
Desimal berasal dari bahasa Latin “DECERN” yang artinya sepuluh.

3. Bilangan Biner
Peradaban manusia dan alam kehidupan alam semesta berlangsung secara kontinu, secara terus
menerus ini disebut sebagai analog. Sedangkan komputer bekerja dengan sistem digital. Sistem
analog mengukur dan menanggapi secara terus menerus setiap perubahan listrik atau besaran fisik.
Contoh analog adalah pengukuran suhu dan tekanan.
Sistem atau cara analog dibuat dan bekerja secara analogi atau berdasarkan kesamaan fisik dari
objek sesungguhnya. Sistem digital memproses dengan sistem atau cara atau bentuk yang terputus-
putus (diskrit) yang dituangkan dalam angka, bilangan, huruf, atau simbol. Sistem digital juga
melakukan penyimpanan data dan informasi yang telah diproses tadi. Data dan informasi yang
disimpan dapat digunakan dan diolah lagi sewaktu-waktu di waktu yang akan datang. Sebab sistem
digital secara garis besarnya hanya berada

untuk mngetahui angka yang dimunculkan oleh bilangan biner, bilangan biner tersebut harus
dikonversi menjadi bilangan desimal
contohnya dapat dilihat sebagai berikut :

begitu pula sebaliknya

4. Bilangan Oktal (Berbasis 8)

Sistem bilangan oktal menggunakan metode pengelompokan bilangan biner menjadi tiga
kelompok. Delapan angka yang diperkenankan adalah 0,1,2,3,4,5,6,dan 7.

mengubah Oktal ke desimal

mengubah desimal ke oktal

mengubah oktal ke biner


mengubah biner ke oktal

5. Sistem bilangan Hexadesimal

Bilangan hexadesimal atau hex digunakan dalam sistem mikroprosesor. Bilangan ini jauh lebih
singkat dibanding dengan bilangan biner. Hal ini memudahkan penulisan dan penghafalannya.
Dunia industri biasanya menggunakan program dan data yang diproses mikroprosesor dalam bentuk
hex. Dengan hex, data biner yang panjang dapat diperpendek. Program software mikroprosesor
dengan level tinggi menggunakan hex sebagai perantara begitu juga penganilsaan hardware
mikroprosesor.
Hexadesimal menggunakan 16 digit pengelompokan bilangan yaitu :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E F

Mengubah Hexa ke desimal

mengubah desimal ke hexa

mengubah hexa menjadi biner

mengubah biner ke hexa

6. Sistem bilangan Binary Code Decimal (BCD)

sistem desimal disandi secara biner atau BCD digunakan untuk menyatakan setiap 10 angka
desimal setiap kode 4-bit. Kode ini sangat berguna untuk outputing bagi display yang selalu
menggunakan numerik atau angka, demikian juga angka seperti ada pada jam digital atau voltmeter
digital.

Bilangan BCD sangat berguna jika informasi data desimal hendak disalurkan ke dalam atau ke luar
dari sebuah sistem digital. Sebagai contoh rangkaian kalkulator saku dapat mengolah bilangan
BCD. Dengan memasukan bilangan desimal melalui papan tombol kalkulator, akan diperoleh
jawaban berbentuk bilangan desimal pada penampang – penampil LED dan LCD.
7. Perbandngan sistem bilangan dan segitiga konversi

berikut adalah tabel perbandingan sistem bilangan desimal, biner, hexa, dan BCD

Dalam melakukan proses pengubahan bilangan, terkadang terjadi kesalahan. Untuk itu dibuat lah
suatu cara untuk memudahkannya yaitu menggunakan segitiga konversi bilangan yaitu :
Diposting 30th April 2016 oleh Aditya

0
Tambahkan komentar


Memuat

Anda mungkin juga menyukai