Anda di halaman 1dari 6

PELANGGARAN

1. Jenis-Jenis Pelanggaran Pemilihan


1) Pelanggaran kode etik penyelenggara Pemilihan
adalah pelanggaran terhadap etika penyelenggara
Pemilihan yang berpedoman pada sumpah dan/atau
janji sebelum menjalankan tugas sebagai
penyelenggara Pemilihan.
2) Pelanggaran administrasi Pemilihan adalah
pelanggaran yang meliputi tata cara, prosedur, dan
mekanisme yang berkaitan dengan administrasi
pelaksanaan Pemilihan dalam setiap tahapan
penyelenggaraan Pemilihan di luar tindak pidana
Pemilihan dan pelanggaran kode etik penyelenggara
Pemilihan.
3) Tindak pidana Pemilihan merupakan pelanggaran atau
kejahatan terhadap ketentuan Pemilihan sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang ini.
Selain ketiga jenis pelanggaran itu, dalam UU
Pemilihan juga mengatur adanya pelanggaran administrasi
terkait larangan memberikan dan/atau menjanjikan uang
atau materi lainnya yang bersifat terstruktur, sistematis dan
massif atau disingkat Pelanggaran TSM. Pelanggaran TSM
adalah perbuatan yang dilakukan oleh calon dan/ atau tim
kampanye dalam bentuk menjanjikan dan/atau
memberikan uang atau materi lainnya untuk
mempengaruhi penyelenggara pemilihan dan/atau
pemilih yang dilakukan secara terencana dan meluas
dengan melibatkan struktur pemerintahan atau
penyelenggara pemilihan yang dapat mempengaruhi hasil
Pemilihan secara langsung maupun tidak langsung” (Pasal
1 angka 12 Peraturan Bawaslu Nomor 13 tahun 2016).

2. Sumber Dugaan Pelanggaran


Dugaan pelanggaran pemilihan dapat diketahui dari
beberapa sumber, yaitu:
1) Laporan
2) Temuan
3. Langkah-Langkah Penanganan Pelanggaran

Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 3


Mengkaji Memutu
Laporan

Langkah Pertama: Menerima Temuan/ Laporan. Kegiatan


penerimaan laporan mencermati dan menilai
keterpenuhan syarat formil dan materil.

Syarat Formil:
1) pihak yang berhak melaporkan;
2) Identitas Terlapor
3) waktu pelaporan tidak melebihi ketentuan batas
waktu; dan keabsahan Laporan Dugaan Pelanggaran
yang meliputi:
a) kesesuaian tanda tangan dalam formulir laporan
dugaan pelanggaran dengan kartu identitas; dan
b) tanggal dan waktu Pelaporan.
Syarat Materil:
1) peristiwa dan uraian kejadian;
2) waktu dan tempat peristiwa terjadi;
3) saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut; dan
4) barang bukti yang mungkin diperoleh atau diketahui.

Langkah Kedua: Memeriksa. Pemeriksaan dilakukan


terhadap pelapor, terlapor, saksi, pihak terkait dan
meminta keterangan ahli yang dituangkan dalam Berita
Acara. Selain itu, memeriksa keabsahan barang bukti.

Langkah Ketiga: Mengkaji. Melakukan kajian yang


dituangkan dalam dokumen kajian. Sitimatika Kajian
I. Kasus Posisi
II. Data
III. Kajian
 Dasar Hukum
 Fakta Keterangan
 Analisis
IV. Kesimpulan
V. Rekomendasi

Langkah Keempat: Memutus. Isi Keputusan:


1) Bukan pelanggaran pemilihan
2) Pelanggaran pemilihan:
 Pelanggaran administrasi.
 Pelanggaran pidana
 Pelanggaran kode etik
3) Sengketa pemilihan.
1. Prinsip Penyelesaian Sengketa
a. Penyelesaian Sengketa antar peserta Pemilihan
dilaksanakan melalui acara cepat (Penyelesaian
Sengketa Cepat) terhadap perihal atau peristiwa pada
tahapan yang singkat serta diselesaikan dan diputus di
tempat kejadian pada hari yang sama.
b. Penyelesaian sengketa tersebut tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
c. Sengketa Pemilihan terjadi karena hak peserta Pemilihan
yang dirugikan secara langsung oleh tindakan KPU
Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota sebagai akibat
dikeluarkannya keputusan KPU Provinsi atau keputusan
KPU Kabupaten/Kota.
d. Sengketa Pemilihan terjadi karena hak peserta Pemilihan
yang dirugikan secara langsung oleh tindakan peserta
Pemilihan lain.
e. Keputusan KPU Provinsi atau keputusan KPU
Kabupaten/Kota berupa surat keputusan dan/atau
berita acara.
2. Kewenangan
Kewenangan untuk melaksanakan Penyelesaian Sengketa
antar peserta Pemilihan yang dilaksanakan melalui acara
cepat diberikan kepada Panwas Kecamatan berdasarkan
mandat dari Bawaslu Kabupaten/Kota.
3. Jenis sengketa
Sengketa Pemilihan meliputi:
a. sengketa antara peserta Pemilihan dengan
penyelenggara Pemilihan, dan
b. sengketa antarpeserta Pemilihan.
4. Tata cara
a. Penyelesaian Sengketa Cepat pemilihan dilakukan
melalui musyawarah.
b. Penyelesaian Sengketa Cepat pemilihan dilakukan
melalui musyawarah dengan acara cepat.
5. Waktu penyelesaian sengketa
Dalam hal penyelesaian sengkata antarpeserta Pemilihan
tidak dapat diselesaikan dan diputus di tempat kejadian
pada hari yang sama, Pengawas Pemilihan dapat
menyelesaikan dan memutus pada hari berikutnya paling
lama 3 (tiga) hari terhitung sejak permohonan diajukan
kepada Pengawas Pemilihan.
TEKNIS PELAPORAN HASIL KINERJA
1. Pengertian Laporan
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu
keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang
disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang
ditugaskan kepada si pelapor.
2. Jenis-jenis laporan yaitu:
a. Laporan berkala
b. Laporan administrasi
c. Laporan kegiatan
d. Laporan hasil kunjungan
Semua jenis laporan tersebut merupakan salah satu
parameter pengukuran kinerja seseorang terhadap hasil
yang dicapai sesuai dengan parameter keberhasilan yang
disusun lembaga.

Anda mungkin juga menyukai