Anda di halaman 1dari 4

PATOFISIOLOGI

Semua jenis penyakit pada fase berat dapat menimbulkan terjadinya inpending gagal napas atau gagal
napas.

Apabila pasien dalam ke adaan ini (klik di sini / pembahasan ventilator) maka dibutuhkan ventilasi
mekanik (ventilator).

PEMERIKSAAN PENUNJANG

.Analisa gas darah /AGD serial

Rontgen Thorak serial

Lab : Kultur sensi- spuntum , elektrolit, dll

EKG : 12 lead, Monitor

Pemeriksaan fisik

MANAJEMEN TERAPI

Observasi . Observasi yang paling penting adalah pengawasan perawat terhadap kondisi pasien yang
selaras dengan ventilator, tidak ada perlawanan , atau malah tidak adanya hubungan dengan ventilator.
VS (Tensi, nadi, irama pernafasan, observasi neurologis) , tiap jam. CVP : tiap 2 jam. Suhu : tiap 4 jam.
Observasi ventilator : tiap jam. AGD : minimal tiap hari. Mengobservasi suara paru setiap shift. Balance
cairan tiap 2-3jam.

Suction. Dilakukan untuk membersihkan parudari sekresi-sekresi dan untuk menghindari sumbatan
pada tube, hal ini penting! tidak hanya untuk membersihkan sekret-sekret dari paru-paru namun juga
untuk mengeck ETT, terrsumbat atau tidak, ini dilakukan minimal tiap 2 jam, atau sesuai kebutuhan.

Pertukaran gas secara optimal. untuk meningkatkan jalan nafas dilakukan ventilasi pada paru-paru. Posisi
yang baik diberikan adalah posisi semi fowler walaupun ada kontraindikasi, seperti pada pasien cidera
tulang belakang. Dengan batuan perawat pasien diberi posisi upright agar paru paru dapat mengembag
lebih mudah. Pasien juga memerlukan miring kiri dan kanan untuk membantu kerja paru paru dan
mencegah decubitus.

Kebersihan umum dan perawatan kulit Memandikan pasien, perawatan mulut, perawatan mata,
perawatan daerah yg tertekan.

Emosi. Munculnya perasaan yang sangat menakutkan pada pasin pasien dengan ventilator, hal ini karena
pasien tidak dapat bicara, pasien tidak dapat mengerti dengan baik karna penyakitnya dan daya ingat
pasien kurang baik karena pemberian obat obatan . Perawatlah seharusnya mencoba dan memberikan
kenyamanan pada pasien dan selalu menjeaskan apa saja yang sedang terjadi setiap saat.
Nutrisi. Untuk mempertahankan kekuatan otot, nutrisi sangat penting bagi pasien dengan ventilator,
walaupun keadaan pasien mulai membaik. Jika pasien menggunakan ventilator selama lebih dari 3 hari,
pasien sharusnya diberi makanan parenteral atau enteral. Makanan enteral memiliki beberapa
keuntungan yang penting dibanding TPN, yaitu :

membantu mencegah stres ulcer

mempertahankan lingkungan

mempertahankan lingkungan GIT yang normal.

Sedikit menimbulkan infeksi.

Adanya diare sebaiknya di atasi dengan lamonil dan sedapat mungkin kurangi frekwensi pemberian
makanan dan mulai kembali pemberian maknan dengan pelan pelan.

7. Pencegahan komplikasi.

Mempertahankan jalan napas dg cara :

Mencegah extubasi oleh sendiri

Mempertahankan posisi kedalaman ETT

Humidifikasi yang optimal, untuk mencegah tersumbatnya ETT.

ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa yang lazim muncul, Rencana ,serta intervensi

1. Bersihkan jalan nafas tidak efektif

Definisi : Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernafasan untuk
mempertahankan kebersihan jalan nafas.

Tujuan : bersihan jalan napas adekuat.

Kriteria hasil :

Tidak nampak sesak napas,


RR 12-20x/mnt

Irama reguler,

Suara paru vesikuler,

Batuk efektif,

tidak ada sianosis.

Intervensi :

insersi jalan napas dan sterilisasi

manajemen jalan napas

kurangi kecemasan

manajemen jalan napas buatan

pencegahan aspirasi

fisioterapi dada

ventilasi mekanik

weaning ventilasi mekanik

terapi oksigen

pengaturan posisi

monitoring respirasi

bantuan ventilasi

monitoring tanda vital

2. Gangguan pertukaran gas

Definisi : Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan /atau pengeluaran karbondioksida di dalam
membran kapiler alveoli.

Tujuan : analisa gas darah pasien dalam batas normal

Kriteria hasil :

kesadaran composmentis kec pada pasien gangguan SSP


keluhan sakit kepala dan kelemahan tidak ada

PH darah arteri 7,35-7,45

PCO2 35-45mmHg, 50-60 pada pasien PPOK

PO2 > 80mmHg

ekg sinus ritem

HR 60-100x/menit

RR 12-20x/mnt

Tidal Volume 8-10 ml/kg BB

tidak tampak sesak napas

sianosis tidak ada

warna kulit tidak pucat

tidak ada keringat dingin

tidak ada nasal flaring

Intervensi :

manajemen asam basa

monitoring asam basa

manajemen jalan napas

interpretasi data laboratorium

terapi oksigen

monitoring respirasi

monitoring tanda vital

3. Pola nafas tidak efektif

Anda mungkin juga menyukai