Anda di halaman 1dari 12

DIENUL ISLAM DAN

KETUHANAN DALAM ISLAM

Nama Kelompok :
1. R. M. Nandana Nariwasita K. ( 5103 )
2. Bagas Prakosa Puspa ( 5110 )
3. Choirul Amin ( 5122 )

MATA KULIAH : AGAMA ISLAM


DOSEN/PENGAJAR : Aziz Yon H. ST. M.Sc.
PENGERTIAN DIENUL ISLAM
Dienul Islam berasal dari bahasa Arab yakni “Ad-Din” dan “Al Islam”
dengan pengertian :
Dari segi bahasa :
Kata ad din berarti agama, aturan atau teratur.
Kata Islam, bisa berarti : berserah diri; dalam artian menyerahkan
diri sepenuhnya kepada kekuasaan dan kehendak Allah swt.,
sejahtera, selamat; yaitu sejahtera dan selamat hidupnya di dunia
dan di akhirat. Damai; yaitu ajaran Islam membawa konsep
perdamaian di dunia lahir batin.
Kesimpulan :
Dienul Islam ialah wahyu Allah swt yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad saw. untuk disampaikan kepada segenap umat
manusia, sebagai pedoman hidup guna memperoleh kebahagiaan
di dunia dan akhirat, lahir batin.
TUJUAN DIENUL ISLAM
Tujuan dari Dienul Islam adalah mentauhidkan Allah swt. demi tercapainya
kebahagiaan hidup lahir batin dunia dan akhirat, sejalan dengan do’a yang
diajarkan dalam Al Qur’an :

‫َو ِﻣ ْﻧ ُﮭ ْم َﻣنْ َﯾﻘُو ُل َر ﱠﺑ َﻧﺎ آ ِﺗ َﻧﺎ ِﻓﻲ اﻟ ﱡد ْﻧ َﯾﺎ َﺣ َﺳ َﻧ ًﺔ َو ِﻓﻲ‬


‫ﺎر‬
ِ ‫ﱠ‬
‫ﻧ‬ ‫اﻟ‬ ‫اب‬
َ ‫ذ‬َ ‫ﻋ‬
َ ‫ﺎ‬ َ
‫ﻧ‬ ‫ﻗ‬
ِ ‫و‬
َ ً
‫ﺔ‬ َ
‫ﻧ‬ ‫ﺳ‬
َ ‫ﺣ‬
َ ‫ة‬
ِ ‫ر‬
َ ‫ﺧ‬ِ ‫اﻵ‬ْ
Artinya : Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: "Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami
dari siksa neraka". ( QS. Al Baqarah : 201 )
RUANG LINGKUP DIENUL ISLAM

Bila merujuk kepada tujuan Dienul Islam yaitu tercapainya kebahagiaan


dunia dan akhirat, maka ruang lingkup Dienul Islam meliputi :
a. Hubungan antara manusia dengan Allah swt.
Firman Allah dalam Al Qur’an :

‫ون‬
ِ ‫د‬ُ ‫ﺑ‬
ُ ْ‫ﻌ‬ ‫ﯾ‬
َ ‫ﻟ‬
ِ ‫ﻻ‬‫ﱠ‬ ِ ‫إ‬ ‫س‬
َ ْ
‫ﻧ‬ ‫اﻹ‬
ِ ْ ‫و‬
َ ‫نﱠ‬‫ﺟ‬ِ ْ
‫اﻟ‬ ُ ‫َو َﻣﺎ َﺧ َﻠ ْﻘ‬
‫ت‬
Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( QS. Adz Dzariyat : 56 )

Ayat di atas memberikan pengertian bahwa tujuan diciptakannya


manusia yaitu berbakti kepadaNya. Rasul saw. bertugas memberi
penjelasan dan contoh kepada umatnya bagaimana cara beribadah
yang benar.
RUANG LINGKUP DIENUL ISLAM

b. Hubungan antara sesama manusia


Manusia diciptakan Allah swt sebagai makhluk sosial, antara satu
dengan lainnya saling membutuhkan dan memiliki kecenderungan
besar untuk hidup bermasyarakat. Islam mengajarkan agar terjadi
hubungan timbal balik yang baik antara sesamanya, antara laki-laki
dan wanita, antara keluarga dengan keluarga lainnya, antara bangsa
yang satu dengan bangsa lainnya, dalam tatanan hubungan yang
saling menguntungkan dan tidak boleh saling merugikan, apalagi
saling membanggakan dan menyombongkan diri.
c. Hubungan antara manusia dengan alam sekitar
Allah swt. memerintahkan (QS. Al Qashas : 77) agar manusia selalu
berbuat baik pada dirinya dan memperlakukan dengan baik segala
sesuatu yang ada di muka bumi. Bumi, langit dan segala sesuatu
yang ada pada hakekatnya diciptakan Allah swt untuk kepentingan
manusia agar semua potensi alam dapat dimanfaatkan dengan cara
yang baik dengan memperhatikan keseimbangan agar tidak terjadi
dampak negatif setelah pemanfaatannya.
CIRI-CIRI DIENUL ISLAM

a. Dienul Islam sebagai Agama Fitrah


Fitrah artinya watak hakiki dan asli dari tiap-tiap manusia. Agama
Islam merupakan agama yang tidak bertentangan dengan watak
hakiki setiap manusia karena pada dasarnya manusia itu diciptakan
Allah swt. atas kodrat yang “hanif”, maksudnya senantiasa memihak
kepada kebenaran.
b. Dienul Islam sebagai Agama Tauhid
Dienul Islam meluruskan manusia untuk meyakini bahwa Allah swt
adalah Tuhan Yang Tunggal (tauhid), tidak ada Tuhan kecuali Dia
saja.
c. Dienul Islam sebagai Rahmat bagi Alam
Ajaran Dienul Islam membicarakan berbagai hal termasuk pula
tentang proses kejadian alam, berbagai keadaan alam dan berita
tentang rahasia alam. Hal ini tidak hanya sekedar untuk diketahui
manusia tetapi juga untuk mendorong manusia bagaimana menyikapi
terhadap alam sehingga terjadilah keadaan yang harmonis, serasi
dan seimbang.
CIRI-CIRI DIENUL ISLAM

d. Dienul Islam mendorong manusia untuk maju


Islam mendorong umatnya untuk pandai dan berilmu. Banyak ayat-
ayat Al-Qur’an yang memotivasi manusia untuk menggunakan akal
sehingga memperoleh pelajaran/ilmu untuk mencapai kemajuan.
e. Dienul Islam sebagai pedoman hidup
Yang dimaksud dengan pedoman hidup di sini adalah pandangan
hidup muslim yang setia kepada Islam tentang berbagai masalah
asasi dalam kehidupan manusia, yang disimpulkannya dari Al Qur’an
dan As-Sunnah.
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Pengertian Tuhan dalam Perspektif Islam


Dalam konsep Islam, Tuhan disebut Allah dan diyakini sebagai Zat
Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang maha Kuat dan maha
Tahu, Yang Abadi Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam.
Dalam Al-Qur'an perkataan tuhan di kenal dengan istilah rabb,
maalik atau malik dan Ilaah. Masing-masing istilah tersebut mempunyai
tekanan arti sendiri-sendri.
• Rabb
Rabb adalah "Tuhan Sang Maha Pencipta", yang meciptakan
keseluruhan alam ini tidak hanya sekedar menciptakan tetapi juga di
maksudkan sebagai " Sang Maha Pemelihara".
• Malik
Dalam Al-Qur'an, kata Malik di pakai untuk menunjukan pada Tuhan
yang berkuasa mempunyai, memiliki atau merajai sesuatu.
• Illah
Secara etimologis ''llaah'‘ mempuyai arti sebagai yang disembah
dengan sebenarnya atau tidak sebenarnya.Apa saja yang disembah
manusia ,dia itu llaah namanya.
KONSEP TENTANG ALLAH

Konsep ketuhanan dalam Islam digolongkan menjadi dua :


1. Alquran dan Hadist
Menurut para mufasir, melalui wahyu pertama al-Quran (Al-'Alaq
96:1-5), Tuhan menunjukkan dirinya sebagai pengajar manusia.
Tuhan mengajarkan manusia berbagai hal termasuk di antaranya
konsep ketuhanan. Umat Muslim percaya Al-Quran adalah kalam
Allah, sehingga semua keterangan Allah dalam al-Quran merupakan
"penuturan Allah tentang diri-Nya."
Selain itu menurut Al-Quran sendiri, pengakuan akan Tuhan
telah ada dalam diri manusia sejak manusia pertama kali diciptakan.
Ketika masih dalam bentuk roh, dan sebelum dilahirkan ke bumi, Allah
menguji keimanan manusia terhadap-Nya dan saat itu manusia
mengiyakan Allah dan menjadi saksi. Sehingga menurut ulama,
pengakuan tersebut menjadikan bawaan alamiah bahwa manusia
memang sudah mengenal Tuhan.
KONSEP TENTANG ALLAH
2. Sufisme
Sufisme ialah spekulasi berdasarkan penafsiran mandalam yang
bersifat spekulatif, filosofis, bahkan mistis. Sebagian ulama berbeda
pendapat terkait konsep Tuhan. Namun begitu, perbedaan tersebut
belum sampai mendistorsi Al-Quran.

BUKTI ADANYA ALLAH


Adanya Allah swt adalah sesuatu yang bersifat aksiomatik
(sesuatu yang kebenarannya telah diakui, tanpa perlu pembuktian
yang bertele-tele). Mengimani Wujud Allah Subhanahu wa Ta’ala
Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah, akal, syara,dan indera.
1. Dalil Fitrah
Manusia diciptakan dengan fitrah bertuhan, sehingga kadangkala
disadari atau tidak, disertai belajar ataupun tidak naluri
berketuhanannya itu akan bangkit.
BUKTI ADANYA ALLAH
2. Dalil Akal
Akal yang digunakan untuk merenungkan keadaan diri
manusia, alam semesta dia dapat membuktikan adanya Tuhan.
3. Dalil Naqli
Meskipun secara fitrah dan akal manusia telah mampu
menangkap adanya Tuhan, namun manusia tetap membutuhkan
informasi dari Allah swt untuk mengenal dzat-Nya. Sebab akal dan
fitrah tidak bisa menjelaskan siapa Tuhan yang sebenarnya.
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah
menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia
bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang
yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)
matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk
kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah
hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam".(Al-
A’raf:54)
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah swt adalah pencipta
semesta alam dan seisinya, dan Dia pulalah yang mengaturnya.
BUKTI ADANYA ALLAH
4. Dalil Inderawi
Bukti inderawi tentang wujud Allah swt dapat dijelaskan melalui
dua fenomena:
a. Pengabulan Doa
Kita dapat mendengar dan menyaksikan beberapa orang yang
doa nya dikabulkan. Serta meminta pertolongan kepada Allah
yang Maha Kuasa. Contohnya seperti Nabi Muhammad Saw,
doa beliau selalu dikabulkan oleh Allah SWT. Karena Nabi
Muhammad adalah manusia yang di muliakan Allah SWT.
b. Mukjizat
Dalam aqidah Islam mukjizat dimaknakan sebagai suatu
peristiwa yang terjadi di luar kebiasaan yang digunakan untuk
mendukung kebenaran kenabian seorang nabi dan/atau
kerasulan seorang rasul, sekaligus melemahkan lawan-
lawan/musuh-musuh yang meragukan kebenarannya.
Pengertian ini terkait dengan kehadiran seorang nabi atau
rasul.

Anda mungkin juga menyukai