Anda di halaman 1dari 3

Mekanisme Kerja Beta Blocker

Golongan obat ini bekerja dengan cara menghambat adrenoseptor beta (beta bloker)
menghambat adrenoreseptor beta di jantung, pembuluh darah perifer, bronkus, pankreas, dan hati.
Beberapa beta-bloker seperti bisoprolol memiliki masa kerja yang panjang sehingga dapat
diberikan hanya sekali sehari. Bisoprolol efeknya kurang pada reseptor beta2 (bronkial), karena
itu relatif kardioselektif, tetapi tidak kardiospesifik. Beta bloker tersebut lebih sedikit
menimbulkan resistensi saluran nafas, tetapi tidak bebas dari efek samping ini (BPOM RI, 2015).
Mekanisme kerja beta blocker dijantung dengan cara menghambat reseptor beta sehingga
menurunkan denyut jantung. Sedangkan mekanisme kerja di ginjal dengan menghambat reseptor
beta sehingga menegah pelepasan renin dan menurunkan resistensi perifer pembuluh darah
(Michael B, 2006).

Dafpus:
Badan POM RI. 2015. Pusat Informasi Obat Nasional. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI.
Michael B. 2006. Beta Adrenoreceptor Blocking Drugs for The Treatment of Heart Failure,
Angina and Hypertensin. Ireland: Medicine Management Programme Preferred Drug.

Contoh Obat
Bisoprolol Fumarat
Indikasi bisoprolol fumarate yaitu untuk hipertensi, angina dn gagal jantung kronik.
Latar Belakang
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, jaringan arteri, vena, dan kapiler yang
mengangkut darah ke seluruh tubuh. Apabila salah satu dari sistem kardiovaskuler ini terganggu,
maka akan memicu terjadinya penyakit kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah nomor
satu penyebab kematian secara global. Gagal jantung merupakan salah satu penyakit
kardiovaskuler. Gagal jantung adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh ketidakmampuan
jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Hal
tersebut terjadi akibat adanya gangguan yang mengurangi pengisian ventrikel (disfungsi diastolik)
dan/atau kontraktilitas miokard (disfungsi sistolik) (Chopra, 2010).
Coronay Arthery Disease(CAD) dan hipertensi adalah dua penyebab utama gagal jantung.
Peningkatan tekanan darah secara cepat (hipertensi) menimbulkan hilangnya kemampuan
kompensasi jantung. Hipertensi menyebabkan otot-otot jantung menebal untuk melakukan
mekanisme kompensasi guna mengembalikan kontraktilitas seperti keadaan normal. Jika tekanan
(volume overload) terus berlanjut, maka akan terjadi ketidakmampuan otot jantung untuk
berkontraksi dengan sempurna mengakibatkan isi sekuncup (stroke volume) dan curah jantung
(cardiac output) menurun. Curah jantung yang rendah pada gagal jantung menyebabkan aktivitas
saraf simpatis meningkat, yang menstimulasi frekuensi serta kekuatan denyut jantung dan
mempertahankan tekanan darah dengan meningkatkan resistensi vaskular, akibatnya curah jantung
dapat meningkat kembali (Chopra, 2010).
Beta-blocker telah digunakan di pengobatan penyakit kardiovaskular selama 50 tahun.
Bisoprolol telah tersedia untuk sekitar 15 tahun. Ini memiliki empat indikasi utama untuk
digunakan: gagal jantung kronis, iskemik penyakit jantung, hipertensi dan tachyarrhythmias.
Penggunaan betablocker dalam gagal jantung sekarang didirikan, mengatasi keyakinan yang
sebelumnya dipegang bahwa mereka harus dihindari dalam pengaturan klinis ini karena inotropik
negatif efek. Meskipun beta blocker dilisensikan untuk pengelolaan hipertensi, kekhawatiran
memiliki efek metabolik yang merugikan tidak disarankan menggunakan lini pertama untuk ini
indikasi pada pasien dengan atau tanpa diabetes, kecuali mereka memiliki yang lain indikasi, yaitu
gagal jantung, penyakit jantung iskemik atau takaritmia (Smith et al, 2008).
Bisoprolol merupakan beta bloker generasi kedua secara selektif mengantagonis reseptor
β1 (kardioselektif). Bisoprolol memperlambat aktivitas jantung dengan cara menghentikan pesan
(neurotransmitter) yang dikirim oleh saraf simpatis ke jantung. Hal tersebut dilakukan dengan
memblokir reseptor betaadrenergik, akibatnya jantung berdetak lebih lambat sehingga tekanan
darah dalam pembuluh darah berkurang dan jantung akan lebih mudah untuk memompa darah ke
seluruh tubuh. Bisoprolol diberikan pada pasien dengan keadaan yang sudah stabil ditandai dengan
tidak adanya overload cairan (oedem) (Kasron, 2012).

Dafpus:
C Smith, M Fisher, G McKay. 2008. Bisoprolol. Vol. 25, No.8. P:334-335. CIBIS Investigators
and Committees: UK.
Kasron, 2012. Penyakit Jantung serta Pencegahan dan Pengobatannya. Yogyakarta:
Nuha Medika.
H.K. Chopra., 2010. Bisoprolol and heart failure. Indian Heart J: India.

Anda mungkin juga menyukai