Materi PPL Online PMK Nomor 154 Tahun 2017
Materi PPL Online PMK Nomor 154 Tahun 2017
Kementerian Keuangan
AKUNTAN PUBLIK 2018
Disclaimer
Modul materi ini disusun sebagai salah satu bahan materi dalam Pendidikan Profesional
Berkelanjutan (PPL) Online yang diselenggarakan oleh PPPK. Modul materi ini menjelaskan lebih
lanjut beberapa hal yang menjadi perhatian utama dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
154/PMK.01/2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik (selanjutnya disebut PMK
154). Apabila terdapat perbedaan penafsiran antara modul materi dengan substansi regulasi-nya,
maka yang digunakan sebagai pedoman penerapan tetap mengacu pada PMK 154.
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Profesi Akuntan Publik merupakan profesi yang memegang peranan sangat
penting dalam dunia bisnis modern yang saat ini menjadi semakin rumit dan dalam
pengelolaannya membutuhkan berbagai macam informasi dalam pengambilan
keputusan, terutama informasi keuangan yang berkualitas dan dapat dipercaya. Baik itu
informasi yang dibutuhkan oleh suatu entitasnya itu sendiri, maupun oleh masyarakat
yang membutuhkan informasi dimaksud.
Profesi Akuntan Publik senantiasa berkembang mengikuti kebutuhan masyakat
pengguna jasa, baik itu melalui pengembangan standar profesi Akuntan Publik, sistem
pengendalian mutu, etika profesi, bahkan melalui pemutakhiran regulasi yang dapat
melindungi profesi Akuntan Publik, dan Masyarakat Pengguna Jasa, serta menjamin
kepastian hukum dalam pemberian jasa dimaksud.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia merupakan suatu negara hukum,
dimana secara gambaran umum, negara yang dalam menjalankan tugasnya untuk
melindungi, memberikan jaminan keadilan, keteraturan dan kepastian terhadap
masyarakatnya, melalui landasan hukum yang dituangkan dalam peraturan atau regulasi
yang ditetapkan melibatkan unsur eksekutif, leglislatif dan yudikatif.
Selain itu, berkaca dari beberapa kasus yang terjadi melibatkan Profesi Akuntan
Publik pada dunia Internasional, dimana tidak sedikit masyarakat yang dirugikan akibat
tindakan beberapa oknum Akuntan Publik yang tidak mengedepankan jiwa
III. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan modul ini adalah memberikan penjelasan lebih
lanjut terhadap beberapa substansi agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda terkait
PMK 154, sehingga diharapkan dapat membantu peserta dalam memahami substansi
ketentuan mengenai Akuntan Publik ini secara lebih baik
I. Pemberlakuan
PMK 154 mulai berlaku pada tanggal 08 November 2017, dengan dicantumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1560 sesuai dengan prosedur
yang berlaku oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dengan demikian, maka seluruh proses Permohonan Izin terkait Profesi Akuntan
Publik, baik itu permohonan yang baru akan diajukan oleh pemohon, maupun
permohonan yang sudah diajukan dan telah diterima oleh PPPK Kementerian Keuangan,
namun belum ditetapkan oleh Menteri Keuangan, wajib mengikuti seluruh persyaratan
dan ketentuan yang telah diatur dalam PMK 154.
A adalah seseorang Tenaga Auditor yang telah bekerja selama 7 (tujuh) tahun terakhir
pada KAP XYZ di Jawa Barat, dengan pengalaman memberikan jasa audit atas
informasi keuangan historis sebanyak 700 (tujuh ratus) jam kerja sebagai ketua Tim,
dan 850 (delapan ratus lima puluh) jam kerja sebagai Anggota Tim. Beberapa waktu
yang lalu, A telah lulus ujian sertifikasi Certified of Public Accountant (CPA) yang
diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Akuntan Publik (IAPI). Dan kemudian A
berkeinginan untuk menjadi Akuntan Publik. Maka hal pertama yang harus dilakukan
oleh A adalah mengajukan permohonan kepada Asosiasi Profesi Akuntan Publik (IAPI)
untuk mendapatkan surat keterangan pengalaman praktik yang akan diterbitkan
berdasarkan verifikasi bukti-bukti pengalaman yang dilampirkan, sebelum
mengajukan permohonan Izin Akuntan Publik kepada Menteri Keuangan melalui PPPK
untuk memperoleh Izin Akuntan Publik yang bersangkutan.
Jam Kerja Audit : Min. 1000 Jam Kerja 1550 Jam Kerja
B adalah seseorang Tenaga Auditor yang telah bekerja selama 7 (tujuh) tahun terakhir
pada KAP PKL di Jawa Timur, dengan pengalaman memberikan jasa audit atas
informasi keuangan historis sebanyak 500 (lima ratus) jam kerja sebagai ketua Tim,
dan 400 (empat ratus) jam kerja sebagai Anggota Tim. Selain itu, B juga memiliki
pengalaman memberikan jasa penyusunan laporan keuangan sebanyak 200 (dua
ratus) jam kerja. Beberapa waktu yang lalu, B telah lulus ujian sertifikasi Certified of
Public Accountant (CPA) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Akuntan Publik
(IAPI). Dan kemudian B berkeinginan untuk menjadi Akuntan Publik. Maka hal
pertama yang harus dilakukan oleh B adalah mengajukan permohonan kepada
Asosiasi Profesi Akuntan Publik (IAPI) untuk mendapatkan surat keterangan
pengalaman praktik yang akan diterbitkan berdasarkan verifikasi bukti-bukti
pengalaman yang dilampirkan, sebelum mengajukan permohonan Izin Akuntan Publik
kepada Menteri Keuangan melalui PPPK.
Jam Kerja Audit : Min. 1000 Jam Kerja 900 Jam Kerja
Apabila demikian, maka Permohonan Izin Akuntan Publik yang diajukan tidak akan
mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan, mengingat pengalaman Jam Kerja
yang dilampirkan hanya Jam Kerja Audit Atas Informasi Keuangan Historis yang
berjumlah 900 Jam Kerja, atau 90% dari yang dipersyaratkan. Apabila yang
bersangkutan ingin mendapatkan persetujuan, maka harus mencantumkan Jam Kerja
pengalaman praktik lainnya dibidang Akuntansi, Keuangan, dan/atau Manajemen
minimal sebanyak 100 Jam Kerja, atau 10% dari kekurangannya.
a. Jam Kerja Audit (90%) Min. 900 Jam Kerja 900 Jam Kerja
b. Jam Kerja Jasa Lainnya Min. 100 Jam Kerja 200 Jam Kerja
(10%) (10%)
Contoh Ilustratif :
C adalah seseorang yang berdomisili sesuai KTP di Kota Tarakan, dimana belum ada
KAP atau Cabang KAP yang didirikan di Kota Tarakan. Selama 7 (tujuh) tahun terakhir,
C bekerja sebagai Tenaga Auditor pada KAP ADJ di Jakarta, dengan pengalaman
memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis sebanyak 550 (enam ratus)
jam kerja. Selain itu, C juga memiliki pengalaman memberikan jasa penyusunan
laporan keuangan sebanyak 600 (enam ratus) jam kerja. Beberapa waktu yang lalu, C
telah lulus ujian sertifikasi Certified of Public Accountant (CPA) yang diselenggarakan
oleh Asosiasi Profesi Akuntan Publik (IAPI). Dan kemudian C berkeinginan untuk
menjadi Akuntan Publik Khusus Domisili Tarakan. Maka hal pertama yang harus
dilakukan oleh C adalah mengajukan permohonan kepada Asosiasi Profesi Akuntan
Publik (IAPI) untuk mendapatkan surat keterangan pengalaman praktik yang akan
diterbitkan berdasarkan verifikasi bukti-bukti pengalaman yang dilampirkan, sebelum
mengajukan permohonan Izin Akuntan Publik kepada Menteri Keuangan melalui PPPK
untuk memperoleh Izin Akuntan Publik yang bersangkutan.
a. Jam Kerja Audit Min. 500 Jam Kerja 550 Jam Kerja
b. Jam Kerja Jasa Lainnya Min. 500 Jam Kerja 600 Jam Kerja
180 60 Izin
Hari Hari Berakhir
Contoh Ilustratif :
D adalah seseorang Akuntan Publik yang telah mendapatkan Izin Akuntan Publik
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor XX/PMK.01/2013, tanggal 13 Mei
2013. Izin Akuntan Publik berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan,
sehingga Izin Akuntan Publik D berlaku sampai dengan tanggal 12 Mei 2018. Apabila D
ingin tetap menjadi Akuntan Publik, maka paling cepat tanggal 13 November 2017, atau
paling lambat 13 Maret 2018, harus sudah mengajukan Permohonan Perpanjangan Izin
Akuntan Publik. Apabila D mengajukan antara tanggal 14 Maret 2018 s.d. 12 Mei 2018,
maka permohonan yang bersangkutan dapat diproses lebih lanjut setelah melunasi
denda keterlambatan pengajuan permohonan Perpanjangan Izin Akuntan Publik. Dan
apabila D baru mengajukan pada tanggal 13 Mei 2018 atau lebih, maka permohonam
yang bersangkutan tidak dapat diproses mengingat Izin Akuntan Publiknya sudah
dinyatakan tidak berlaku.
5. Persyaratan Memiliki Kantor Terpisah Dari Kegiatan Lain pada Permohonan Izin KAP
dan Permohonan Izin Pendirian Cabang KAP
KAP dan Cabang KAP memiliki kewajiban untuk menjaga rahasia perusahaan
klien, mengingat bidang pekerjaannya yang memang banyak memegang atau
mengetahui informasi keuangan perusahaan klien yang dapat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup perusahaan klien dimaksud. Dan untuk meminimalisir terjadinya
kebocoran informasi, terutama yang dapat terjadi dilingkungan kantor, maka Ruang
kantor yang akan digunakan untuk KAP atau Cabang KAP harus terisolasi dari kegiatan
lain, dengan kata lain yaitu steril dari kegiatan apapun, baik itu kegiatan rumah tangga,
maupun kegiatan usaha lainnya.
Terisolasi yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah :
a. Apabila seluruh bangunan akan digunakan untuk kantor, dan semua akses masuk
ke dalam bangunan dimaksud memiliki pintu yang dapat dikunci, maka ruangan
dimaksud sudah pasti memenuhi ketentuan terisolasi.
b. Apabila suatu bangunan terdiri dari 2 (dua) lantai, dimana lantai 1 akan digunakan
untuk KAP atau cabang KAP, sedangkan lantai 2 akan digunakan untuk kegiatan
usaha lainnya, maka untuk dapat memenuhi ketentuan terisolasi, ruangan KAP
atau Cabang KAP di lantai 1, harus memiliki penyekat ruangan yang memisahkan
antara ruangan KAP atau Cabang KAP dengan akses bersama menuju lantai 2, dan
ruangan di lantai 2 pun harus memiliki penyekat ruangan.
Contoh Ilustrasi :
Sumitomo Carnivor, dan Jaradi Abdi adalah 2 (dua) orang Akuntan Publik yang
telah terdaftar, dan akan mendirikan KAP dengan bentuk usaha Persekutuan
Perdata atau Firma. Sehubungan dengan hal tersebut, maka alternatif nama KAP
yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
- KAP Sumitomo Carnivor dan Jaradi Abdi;
- KAP Sumitomo dan Jaradi;
A. Biaya Perizinan
B. Biaya Persetujuan
Seluruh pembayaran dilakukan menggunakan kode billing yang terdiri dari 15 (lima
belas) angka unik yang dapat dibayarkan melalui Teller Bank, ATM atapun Internet
Banking. Kode Billing berlaku selama 7 (tujuh) hari sejak tanggal diberikan. Adapun
untuk meminta kode billing sebagaimana dimaksud, Pemohon dapat menyampaikan
permintaan kode billing kepada Subbidang Perizinan Profesi Akuntansi melalui email
perizinan.akuntan@kemenkeu.go.id.
Contoh Kode Billing Pembayaran Biaya Izin Usaha KAP (Rekan 6 orang) :
Dengan diterbitkannya Modul ini, diharapkan dapat membantu Peserta PPL Online ini dalam
lebih memahami PMK 154, sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dapat
terjadi pada saat mengajukan permohonan perizinan dan persetujuan yang diajukan kepada
PPPK, Kementerian Keuangan.
Dengan lebih memahami PMK 154, maka proses permohonan perizinan dan/atau persetujuan
yang diajukan akan dapat lebih cepat selesai mendapatkan penetapan oleh Menteri Keuangan,
mengingat salah satu faktor lambatnya proses memperoleh izin atau persetujuan adalah
adanya kesalahan atau ketidaksesuaian dokumen yang diserahkan dengan dokumen yang
dipersyaratkan dalam PMK 154.
Proses perizinan dan persetujuan yang lebih cepat dan mudah, merupakan concern utama
PPPK sebagai Regulator yang membidangi Profesi Akuntan Publik. Hal ini pula yang menjadi
salah satu pertimbangan dalam menetapkan Surat Edaran Nomor SE-04/PPPK/2018, dimana
proses perizinan dan persetujuan mengalami percepatan menjadi paling lama 10 hari kerja.
Modul ini merupakan modul yang akan terus mendapatkan penyempurnaan materi, seiring
dengan bertambahnya materi muatan atau substansi yang layak mendapatkan perhatian
sehingga perlu dijelaskan lebih lanjut, yang akan didapatkan seiring waktu bersamaan dengan
penerapan PMK 154 pada masyarakat profesi Akuntan Publik.