Anda di halaman 1dari 15

PPL ONLINE Pusat Pembinaan Profesi Keuangan

Kementerian Keuangan
AKUNTAN PUBLIK 2018

PERATURAN MENTERI KEUANGAN


NOMOR 154/PMK.01/2017
TENTANG
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN AKUNTAN PUBLIK
Disusun oleh:
Bidang Pengembangan Profesi Keuangan – Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (PPPK),
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Disclaimer
Modul materi ini disusun sebagai salah satu bahan materi dalam Pendidikan Profesional
Berkelanjutan (PPL) Online yang diselenggarakan oleh PPPK. Modul materi ini menjelaskan lebih
lanjut beberapa hal yang menjadi perhatian utama dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor
154/PMK.01/2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik (selanjutnya disebut PMK
154). Apabila terdapat perbedaan penafsiran antara modul materi dengan substansi regulasi-nya,
maka yang digunakan sebagai pedoman penerapan tetap mengacu pada PMK 154.

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Profesi Akuntan Publik merupakan profesi yang memegang peranan sangat
penting dalam dunia bisnis modern yang saat ini menjadi semakin rumit dan dalam
pengelolaannya membutuhkan berbagai macam informasi dalam pengambilan
keputusan, terutama informasi keuangan yang berkualitas dan dapat dipercaya. Baik itu
informasi yang dibutuhkan oleh suatu entitasnya itu sendiri, maupun oleh masyarakat
yang membutuhkan informasi dimaksud.
Profesi Akuntan Publik senantiasa berkembang mengikuti kebutuhan masyakat
pengguna jasa, baik itu melalui pengembangan standar profesi Akuntan Publik, sistem
pengendalian mutu, etika profesi, bahkan melalui pemutakhiran regulasi yang dapat
melindungi profesi Akuntan Publik, dan Masyarakat Pengguna Jasa, serta menjamin
kepastian hukum dalam pemberian jasa dimaksud.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia merupakan suatu negara hukum,
dimana secara gambaran umum, negara yang dalam menjalankan tugasnya untuk
melindungi, memberikan jaminan keadilan, keteraturan dan kepastian terhadap
masyarakatnya, melalui landasan hukum yang dituangkan dalam peraturan atau regulasi
yang ditetapkan melibatkan unsur eksekutif, leglislatif dan yudikatif.
Selain itu, berkaca dari beberapa kasus yang terjadi melibatkan Profesi Akuntan
Publik pada dunia Internasional, dimana tidak sedikit masyarakat yang dirugikan akibat
tindakan beberapa oknum Akuntan Publik yang tidak mengedepankan jiwa

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 1


profesionalisme, independensi, dan kode etik profesi dalam memberikan jasanya,
melainkan memberikan opini yang tidak sesuai dengan kondisi dan kinerja laporan
keuangan suatu perusahaan yang sebenarnya, dengan tujuan untuk meningkatkan
kepercayaan publik terhadap perusahaan tersebut, dan mempengaruhi keputusan publik
untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Sejarah telah membuktikan
bahwa sebagian besar / mayoritas perusahaan semacam ini, pada akhirnya mengalami
kendala keuangan yang berujung pada kegagalan mengembalikan modal masyarakat
yang telah dikelolanya.
Namun, tidak sedikit juga Akuntan Publik yang menjadi kambing hitam dalam hal
masyarakat dirugikan akibat Informasi Keuangan yang tidak valid sesuai dengan kondisi
nyatanya, sedangkan hal tersebut diakibatkan adanya ketidakjujuran atau fraud yang
dilakukan oleh Perusahaan yang memberikan data keuangan dan menyusun laporan
keuangan. Sehingga walaupun Profesi Akuntan Publik telah menjalankan prosedur sesuai
dengan standar, namun dikarenakan adanya murni fraud oleh manajemen, maka
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan tetap dapat misleading, dan
berdampak pada kegagalan masyarakat dalam mengambil keputusan yang benar.
Sehubungan dengan beberapa hal yang telah diuraikan sebelumnya, maka di
Indonesia, Profesi Akuntan Publik adalah salah satu dari beberapa Profesi yang dipandang
perlu memiliki tingkat pengaturan yang tinggi, dan mendapatkan pengawasan dari
berbagai pihak yang berkepentingan, baik itu Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa
Keuangan, maupun Asosiasi Profesi Akuntan Publik.
Era baru Pengaturan dan Pengawasan terhadap Akuntan Publik dimulai dengan
berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik (UU Akuntan
Publik), yang kemudian diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun
2015 tentang Praktik Akuntan Publik (PP Akuntan Publik), dan akan diatur lebih teknis
melalui Peraturan Menteri Keuangan.
Pada saat itu, Peraturan Menteri Keuangan yang baru belum dapat ditetapkan
mengingat banyaknya substansi yang memerlukan tanggapan/masukan dari seluruh
pemangku kepentingan agar mendapatkan hasil yang diharapkan, sehingga Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik tetap
diberlakukan, namun substansinya tidak diberlakukan secara menyeluruh, dan
menyesuaikan dengan UU Akuntan Publik, dan PP Akuntan Publik.
Memperhatikan urgensi dimaksud, dan setelah melalui pembahasan dan kajian
yang komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik itu dari
pihak Regulator, Asosiasi Profesi, Akuntan Publik, dan Masyarakat luar melalui metode
hearing, penyebaran kuesioner, dan Focus Group Discussion, akhirnya pada Tahun 2017,
ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.01/2017 tentang Pembinaan dan

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 2


Pengawasan Akuntan Publik, yang mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.
PMK 154 pada prinsipnya merupakan peraturan teknis yang mengatur secara lebih
detail hal-hal yang telah diatur secara umum pada UU Akuntan Publik dan PP Akuntan
Publik, yang dijabarkan dalam 17 BAB dan 61 Pasal.
Modul ini memberikan penjelasan lebih lanjut terhadap beberapa materi muatan
atau substansi pada PMK 154, agar tidak menimbulkan multitafsir pada saat membaca
PMK 154. Modul ini tidak membahas seluruh materi atau substansi PMK 154, sehingga
Peserta PPL diharapkan tetap mempelajari PMK 154 yang menjadi bahan terpisah pada
PPL, sehingga Peserta dapat memperoleh pemahaman yang memadai tentang regulasi
Akuntan Publik.

II. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik;


2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik; dan
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.01/2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Akuntan Publik.

III. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan modul ini adalah memberikan penjelasan lebih
lanjut terhadap beberapa substansi agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda terkait
PMK 154, sehingga diharapkan dapat membantu peserta dalam memahami substansi
ketentuan mengenai Akuntan Publik ini secara lebih baik

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 3


PENERAPAN PMK 154

I. Pemberlakuan
PMK 154 mulai berlaku pada tanggal 08 November 2017, dengan dicantumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1560 sesuai dengan prosedur
yang berlaku oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dengan demikian, maka seluruh proses Permohonan Izin terkait Profesi Akuntan
Publik, baik itu permohonan yang baru akan diajukan oleh pemohon, maupun
permohonan yang sudah diajukan dan telah diterima oleh PPPK Kementerian Keuangan,
namun belum ditetapkan oleh Menteri Keuangan, wajib mengikuti seluruh persyaratan
dan ketentuan yang telah diatur dalam PMK 154.

II. Hal-Hal Yang Perlu Mendapatkan Perhatian

1. Persyaratan Pengalaman Praktik Dalam Permohonan Izin Akuntan Publik


Izin Akuntan Publik diberikan kepada seluruh Pemohon yang telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan PMK 154, salah satunya yaitu memiliki Surat Keterangan
Pengalaman Praktik.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2007 tentang Jasa
Akuntan Publik, untuk dapat menjadi Akuntan Publik diwajibkan memiliki pengalaman
praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan paling sedikit 1000 (seribu) jam
dalam 5 (lima) tahun terakhir, dan paling sedikit 500 (lima ratus) diantaranya
memimpin dan/atau mensupervisi, yang disahkan oleh Pemimpin/Pemimpin Rekan
KAP.
Sedangkan dalam PMK 154, persyaratan dimaksud mengalami perubahan,
sehingga untuk dapat menjadi Akuntan Publik diwajibkan memiliki pengalaman
praktik di bidang jasa asurans dan/atau jasa lainnya yang diverifikasi oleh Asosiasi
Profesi Akuntan Publik, meliputi :
1) paling sedkit 1000 (seribu) jam jasa audit atas informasi keuangan historis dalam
7 (tujuh) tahun terakhir, dan paling sedikit 500 (lima ratus) diantaranya memimpin
dan/atau mensupervisi;
2) jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan dan manajemen, dalam
hal pengalaman jasa audit atas informasi keuangan historis hanya terpenuhi 90%
(sembilan puluh per seratus)

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 4


Contoh Ilustratif Pertama :

A adalah seseorang Tenaga Auditor yang telah bekerja selama 7 (tujuh) tahun terakhir
pada KAP XYZ di Jawa Barat, dengan pengalaman memberikan jasa audit atas
informasi keuangan historis sebanyak 700 (tujuh ratus) jam kerja sebagai ketua Tim,
dan 850 (delapan ratus lima puluh) jam kerja sebagai Anggota Tim. Beberapa waktu
yang lalu, A telah lulus ujian sertifikasi Certified of Public Accountant (CPA) yang
diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Akuntan Publik (IAPI). Dan kemudian A
berkeinginan untuk menjadi Akuntan Publik. Maka hal pertama yang harus dilakukan
oleh A adalah mengajukan permohonan kepada Asosiasi Profesi Akuntan Publik (IAPI)
untuk mendapatkan surat keterangan pengalaman praktik yang akan diterbitkan
berdasarkan verifikasi bukti-bukti pengalaman yang dilampirkan, sebelum
mengajukan permohonan Izin Akuntan Publik kepada Menteri Keuangan melalui PPPK
untuk memperoleh Izin Akuntan Publik yang bersangkutan.

Pengalaman Praktik Sesuai PMK Kondisi A Checklist

Masa Kerja 7 tahun terakhir 7 tahun terakhir 

Jam Kerja Audit : Min. 1000 Jam Kerja 1550 Jam Kerja 

a. Ketua Tim Min. 500 Jam Kerja 700 Jam Kerja 

b. Anggota Tim Min. 500 Jam Kerja 850 Jam Kerja 

Contoh Ilustratif Kedua :

B adalah seseorang Tenaga Auditor yang telah bekerja selama 7 (tujuh) tahun terakhir
pada KAP PKL di Jawa Timur, dengan pengalaman memberikan jasa audit atas
informasi keuangan historis sebanyak 500 (lima ratus) jam kerja sebagai ketua Tim,
dan 400 (empat ratus) jam kerja sebagai Anggota Tim. Selain itu, B juga memiliki
pengalaman memberikan jasa penyusunan laporan keuangan sebanyak 200 (dua
ratus) jam kerja. Beberapa waktu yang lalu, B telah lulus ujian sertifikasi Certified of
Public Accountant (CPA) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Akuntan Publik
(IAPI). Dan kemudian B berkeinginan untuk menjadi Akuntan Publik. Maka hal
pertama yang harus dilakukan oleh B adalah mengajukan permohonan kepada
Asosiasi Profesi Akuntan Publik (IAPI) untuk mendapatkan surat keterangan
pengalaman praktik yang akan diterbitkan berdasarkan verifikasi bukti-bukti
pengalaman yang dilampirkan, sebelum mengajukan permohonan Izin Akuntan Publik
kepada Menteri Keuangan melalui PPPK.

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 5


Pengalaman Praktik Sesuai PMK Kondisi B Checklist

Masa Kerja 7 tahun terakhir 7 tahun terakhir 

Jam Kerja Audit : Min. 1000 Jam Kerja 900 Jam Kerja 

a. Ketua Tim Min. 500 Jam Kerja 500 Jam Kerja 

b. Anggota Tim Min. 500 Jam Kerja 400 Jam Kerja 

Apabila demikian, maka Permohonan Izin Akuntan Publik yang diajukan tidak akan
mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan, mengingat pengalaman Jam Kerja
yang dilampirkan hanya Jam Kerja Audit Atas Informasi Keuangan Historis yang
berjumlah 900 Jam Kerja, atau 90% dari yang dipersyaratkan. Apabila yang
bersangkutan ingin mendapatkan persetujuan, maka harus mencantumkan Jam Kerja
pengalaman praktik lainnya dibidang Akuntansi, Keuangan, dan/atau Manajemen
minimal sebanyak 100 Jam Kerja, atau 10% dari kekurangannya.

Pengalaman Praktik Sesuai PMK Kondisi B Checklist

Masa Kerja 7 tahun terakhir 7 tahun terakhir 

Jam Kerja : Min. 1000 Jam Kerja 1100 Jam Kerja 

a. Jam Kerja Audit (90%) Min. 900 Jam Kerja 900 Jam Kerja 

1. Ketua Tim Min. 500 Jam Kerja 500 Jam Kerja 

2. Anggota Tim Min. 400 Jam Kerja 400 Jam Kerja 

b. Jam Kerja Jasa Lainnya Min. 100 Jam Kerja 200 Jam Kerja 
(10%) (10%)

2. Persyaratan Pengalaman Praktik Dalam Permohonan Izin Akuntan Publik (Khusus


Untuk Provinsi Yang Tidak Terdapat KAP atau Cabang KAP)
Bagi Pemohon yang berdomisili pada provinsi yang tidak terdapat KAP atau
Cabang KAP, dapat mengajukan Permohonan Izin Akuntan Publik setelah memenuhi
persyaratan sesuai dengan PMK 154, salah satunya yaitu memiliki Surat Keterangan
Pengalaman Praktik dengan kriteria khusus, yaitu :

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 6


1) memiliki pengalaman praktik di bidang jasa asurans dan/atau jasa lainnya,
meliputi :
a) paling sedikit 500 (lima ratus) jam jasa audit atas informasi keuangan historis
dalam 7 (tujuh) tahun terakhir ; dan
b) 500 (lima ratus) jam jasa lainnya yang diverifikasi oleh Asosiasi Profesi
Akuntan Publik
2) Dilarang pindah domisili sampai dengan berakhirnya masa berlaku izin Akuntan
Publik.

Contoh Ilustratif :
C adalah seseorang yang berdomisili sesuai KTP di Kota Tarakan, dimana belum ada
KAP atau Cabang KAP yang didirikan di Kota Tarakan. Selama 7 (tujuh) tahun terakhir,
C bekerja sebagai Tenaga Auditor pada KAP ADJ di Jakarta, dengan pengalaman
memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis sebanyak 550 (enam ratus)
jam kerja. Selain itu, C juga memiliki pengalaman memberikan jasa penyusunan
laporan keuangan sebanyak 600 (enam ratus) jam kerja. Beberapa waktu yang lalu, C
telah lulus ujian sertifikasi Certified of Public Accountant (CPA) yang diselenggarakan
oleh Asosiasi Profesi Akuntan Publik (IAPI). Dan kemudian C berkeinginan untuk
menjadi Akuntan Publik Khusus Domisili Tarakan. Maka hal pertama yang harus
dilakukan oleh C adalah mengajukan permohonan kepada Asosiasi Profesi Akuntan
Publik (IAPI) untuk mendapatkan surat keterangan pengalaman praktik yang akan
diterbitkan berdasarkan verifikasi bukti-bukti pengalaman yang dilampirkan, sebelum
mengajukan permohonan Izin Akuntan Publik kepada Menteri Keuangan melalui PPPK
untuk memperoleh Izin Akuntan Publik yang bersangkutan.

Pengalaman Praktik Sesuai PMK Kondisi A Checklist

Masa Kerja 7 tahun terakhir 7 tahun terakhir 

Jam Kerja : Min. 1000 Jam Kerja 1150 Jam Kerja 

a. Jam Kerja Audit Min. 500 Jam Kerja 550 Jam Kerja 

b. Jam Kerja Jasa Lainnya Min. 500 Jam Kerja 600 Jam Kerja 

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 7


3. Waktu Pengajuan Permohonan Perpanjangan Izin Akuntan Publik
Permohonan Perpanjangan izin Akuntan Publik diajukan paling lambat 60 hari
sebelum Izin Akuntan Publik berakhir, sedangkan paling cepat 180 hari. Apabila
seorang Akuntan Publik terlambat mengajukan, maka yang bersangkutan dikenakan
denda, dan perpanjangan Izin Akuntan Publiknya tidak akan diproses sebelum yang
bersangkutan melunasi denda dimaksud.

Paling Cepat Paling Lambat


Diajukan 180 Hari Diajukan 60 Hari
Sebelum Izin Sebelum Izin Izin Akuntan Publik
Berakhir Berakhir Berakhir

180 60 Izin
Hari Hari Berakhir

Masa Penghitungan Denda


Keterlambatan Pengajuan
Masa Pengajuan
Izin Akuntan Publik
Perpanjangan Izin Akuntan
Publik

Contoh Ilustratif :
D adalah seseorang Akuntan Publik yang telah mendapatkan Izin Akuntan Publik
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor XX/PMK.01/2013, tanggal 13 Mei
2013. Izin Akuntan Publik berlaku selama 5 (lima) tahun sejak tanggal ditetapkan,
sehingga Izin Akuntan Publik D berlaku sampai dengan tanggal 12 Mei 2018. Apabila D
ingin tetap menjadi Akuntan Publik, maka paling cepat tanggal 13 November 2017, atau
paling lambat 13 Maret 2018, harus sudah mengajukan Permohonan Perpanjangan Izin
Akuntan Publik. Apabila D mengajukan antara tanggal 14 Maret 2018 s.d. 12 Mei 2018,
maka permohonan yang bersangkutan dapat diproses lebih lanjut setelah melunasi
denda keterlambatan pengajuan permohonan Perpanjangan Izin Akuntan Publik. Dan
apabila D baru mengajukan pada tanggal 13 Mei 2018 atau lebih, maka permohonam
yang bersangkutan tidak dapat diproses mengingat Izin Akuntan Publiknya sudah
dinyatakan tidak berlaku.

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 8


Tanggal Izin Akuntan Publik  13 Mei 2013
Tanggal Hari Terakhir Izin  12 Mei 2018
Tanggal Paling Cepat Mengajukan  13 November 2017
Tanggal Paling Lambat Mengajukan  13 Maret 2018
Periode Pengajuan + Denda  14 Maret 2018 s.d. 12 Mei 2018
Tanggal Izin Tidak Berlaku  13 Mei 2018

4. Larangan Bagi Akuntan Publik yang Sedang Menjalani Cuti Profesi


Akuntan Publik yang sedang menjalani penghentian pemberian jasa asurans
untuk sementara waktu atau Cuti Profesi, dilarang :
a) Memberikan jasa asurans, berupa :
1) Penandatanganan perikatan jasa asurans; dan
2) Penandatanganan laporan pemberian jasa asurans.
b) Menjadi pemimpin KAP, termasuk juga Pemimpin Cabang KAP.

5. Persyaratan Memiliki Kantor Terpisah Dari Kegiatan Lain pada Permohonan Izin KAP
dan Permohonan Izin Pendirian Cabang KAP
KAP dan Cabang KAP memiliki kewajiban untuk menjaga rahasia perusahaan
klien, mengingat bidang pekerjaannya yang memang banyak memegang atau
mengetahui informasi keuangan perusahaan klien yang dapat berpengaruh terhadap
kelangsungan hidup perusahaan klien dimaksud. Dan untuk meminimalisir terjadinya
kebocoran informasi, terutama yang dapat terjadi dilingkungan kantor, maka Ruang
kantor yang akan digunakan untuk KAP atau Cabang KAP harus terisolasi dari kegiatan
lain, dengan kata lain yaitu steril dari kegiatan apapun, baik itu kegiatan rumah tangga,
maupun kegiatan usaha lainnya.
Terisolasi yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah :
a. Apabila seluruh bangunan akan digunakan untuk kantor, dan semua akses masuk
ke dalam bangunan dimaksud memiliki pintu yang dapat dikunci, maka ruangan
dimaksud sudah pasti memenuhi ketentuan terisolasi.
b. Apabila suatu bangunan terdiri dari 2 (dua) lantai, dimana lantai 1 akan digunakan
untuk KAP atau cabang KAP, sedangkan lantai 2 akan digunakan untuk kegiatan
usaha lainnya, maka untuk dapat memenuhi ketentuan terisolasi, ruangan KAP
atau Cabang KAP di lantai 1, harus memiliki penyekat ruangan yang memisahkan
antara ruangan KAP atau Cabang KAP dengan akses bersama menuju lantai 2, dan
ruangan di lantai 2 pun harus memiliki penyekat ruangan.

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 9


c. Apabila ruangan kantor KAP atau Cabang KAP akan menggunakan salah satu
ruangan pada rumah yang bercampur dengan kegiatan rumah tangga, maka untuk
dapat memenuhi ketentuan terisolasi, akses masuk menuju ruangan kantor dan
kegiatan rumah tangga harus berbeda, dan antara ruangan kantor dan kegiatan
rumah tangga harus memiliki penyekat ruangan.
d. Apabila ruangan kantor KAP atau Cabang KAP akan menggunakan gedung
perkantoran yang disewakan kepada banyak perusahaan, maka untuk dapat
memenuhi ketentuan terisolasi, seluruh ruangan yang ada pada lantai dimana
ruangan kantor KAP atau cabang KAP berada, dan/atau ruangan yang berada pada
sekitaran akses menuju ruangan kantor KAP atau cabang KAP, harus memiliki
penyekat ruangan.
e. Kriteria penyekat ruangan sebagaimana dimaksud pada huruf b, c dan d, adalah
sebagai berikut :
1) Memiliki ketinggian melebihi orang dewasa, sehingga apabila saat orang
dewasa melompat, tetap tidak dapat melihat kedalam ruangan. Akan lebih
baik apabila penyekat ruangan dimaksud sampai ke atap bangunan.
2) Memiliki pintu yang dipasang pada penyekat dimaksud, dan harus dapat
dikunci.
3) Direkomendasikan penyekat ruangan dimaksud tidak bersifat transparan,
namun apabila memang tidak mendapatkan penyekat ruangan yang lain, maka
dapat ditutupi menggunakan kertas atau apapun sesuai kreativitas pemohon.

6. Penggunaan Nama KAP


Pada prinsipnya, nama KAP hanya dapat digunakan oleh 1 (satu) KAP di
Indonesia, sehingga apabila nama KAP dimaksud sudah digunakan, maka tidak dapat
digunakan kembali oleh KAP lain. Selain itu, berlaku juga ketentuan sebagai berikut :

a. Untuk KAP Perseorangan


1) Nama yang digunakan adalah nama Akuntan Publik yang mendirikan dan
mengelola KAP.
2) Tidak dapat menggunakan kata-kata “dan Rekan” atau “& Rekan”.
3) Dalam hal nama Akuntan Publik lebih dari 1 (satu) kata, nama KAP harus
menggunakan paling sedikit 1 (satu) kata yang merupakan bagian dari nama
lengkap Akuntan Publik dimaksud.
4) Tidak dapat digunakan oleh ahli waris ataupun oleh pihak manapun dalam hal
Akuntan Publik bersangkutan meninggal dunia atau mengundurkan diri
sebagai Akuntan Publik.

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 10


Contoh Ilustrasi :
Sumitomo Carnivor adalah seorang Akuntan Publik yang telah terdaftar, dan akan
mendirikan KAP dengan bentuk usaha Perseorangan. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka alternatif nama KAP yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut :
- KAP Sumitomo Carnivor;
- KAP Sumitomo; atau
- KAP Carnivor.

b. KAP Persekutuan Perdata dan Firma


1) Nama yang digunakan adalah nama salah seorang atau beberapa Akuntan
Publik yang merupakan Rekan pada KAP dimaksud.
2) Dalam hal terdapat Rekan Non Akuntan Publik pada KAP dimaksud, maka
nama Rekan Non Akuntan Publik dimaksud tidak dapat dijadikan nama KAP.
3) Penggunaan kata “dan Rekan” atau “& Rekan” hanya dapat digunakan dalam
hal tidak seluruh Akuntan Publik yang merupakan Rekan pada KAP,
dicantumkan namanya sebagai nama KAP.
4) Dalam hal nama Akuntan Publik lebih dari 1 (satu) kata, nama KAP harus
menggunakan paling sedikit 1 (satu) kata yang merupakan bagian dari nama
lengkap Akuntan Publik dimaksud.
5) Nama Akuntan Publik yang telah meninggal dunia, dapat tetap dipertahankan
sebagai nama atau bagian nama KAP, setelah mendapat persetujuan tertulis
yang disahkan dengan Akta Notaris dari ahli waris Akuntan Publik yang
meninggal dunia tersebut.
6) Nama Akuntan Publik yang telah mengundurkan diri sebagai Akuntan Publik,
dapat tetap dipertahankan sebagai nama atau bagian nama KAP, setelah
mendapat persetujuan tertulis yang disahkan dengan Akta Notaris dari yang
bersangkutan.

Contoh Ilustrasi :
Sumitomo Carnivor, dan Jaradi Abdi adalah 2 (dua) orang Akuntan Publik yang
telah terdaftar, dan akan mendirikan KAP dengan bentuk usaha Persekutuan
Perdata atau Firma. Sehubungan dengan hal tersebut, maka alternatif nama KAP
yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
- KAP Sumitomo Carnivor dan Jaradi Abdi;
- KAP Sumitomo dan Jaradi;

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 11


- KAP Sumitomo, atau KAP Jaradi;
- KAP Sumitomo Carnivor & Rekan;
- KAP Jaradi Abdi & Rekan

7. Percepatan Proses Penetapan Perizinan dan Persetujuan


Dalam rangka meningkatkan pelayanan perizinan yang menjadi kewenangan
di lingkungan PPPK, serta mendukung pelaksanaan proses administrasi yang lebih
cepat dan memberikan kemudahan dalam iklim usaha di Indonesia, melalui Surat
Edaran Nomor SE-04/PPPK/2018, Kepala PPPK telah menetapkan komitmen
percepatan proses Perizinan dan Persetujuan, paling lama adalah sebagai berikut :

Proses Perizinan dan Persetujuan : 20 hari kerja atau 30 hari kalender

Proses Perizinan dan Persetujuan : 10 hari kerja

8. Pembayaran Biaya PNBP

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2018, telah ditetapkan


besaran biaya yang akan dibebankan kepada pemohon sesuai dengan jenis
permohonan atau persetujuan yang akan diajukan. Biaya dimaksud akan masuk dalam
komponen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan rincian sebagai berikut :

No Jenis PNBP Satuan Tarif

A. Biaya Perizinan

1 Izin Akuntan Publik Per izin Rp. 1.000.000,-

2 Perpanjangan Izin Akuntan Publik Per izin Rp. 1.000.000,-

3 Izin Usaha KAP :

a. Perseorangan Per izin Rp. 1.500.000,-

b. Jumlah Rekan 2-4 orang Per izin Rp. 3.000.000,-

c. Jumlah Rekan 5 orang atau lebih Per izin Rp. 6.000.000,-

4 Izin Pendirian Cabang KAP Per izin Rp. 2.000.000,-

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 12


No Jenis PNBP Satuan Tarif

B. Biaya Persetujuan

1 Persetujuan Pencantuman Nama Per Rp. 5.000.000,-


KAPA atau OAA bersama-sama Persetujuan
dengan Nama KAP

2 Persetujuan Pendaftaran KAP atau Per Rp. 10.000.000,-


OAA Persetujuan

Seluruh pembayaran dilakukan menggunakan kode billing yang terdiri dari 15 (lima
belas) angka unik yang dapat dibayarkan melalui Teller Bank, ATM atapun Internet
Banking. Kode Billing berlaku selama 7 (tujuh) hari sejak tanggal diberikan. Adapun
untuk meminta kode billing sebagaimana dimaksud, Pemohon dapat menyampaikan
permintaan kode billing kepada Subbidang Perizinan Profesi Akuntansi melalui email
perizinan.akuntan@kemenkeu.go.id.

Contoh Kode Billing Pembayaran Biaya Izin Usaha KAP (Rekan 6 orang) :

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 13


PENUTUP

Dengan diterbitkannya Modul ini, diharapkan dapat membantu Peserta PPL Online ini dalam
lebih memahami PMK 154, sehingga dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dapat
terjadi pada saat mengajukan permohonan perizinan dan persetujuan yang diajukan kepada
PPPK, Kementerian Keuangan.

Dengan lebih memahami PMK 154, maka proses permohonan perizinan dan/atau persetujuan
yang diajukan akan dapat lebih cepat selesai mendapatkan penetapan oleh Menteri Keuangan,
mengingat salah satu faktor lambatnya proses memperoleh izin atau persetujuan adalah
adanya kesalahan atau ketidaksesuaian dokumen yang diserahkan dengan dokumen yang
dipersyaratkan dalam PMK 154.

Proses perizinan dan persetujuan yang lebih cepat dan mudah, merupakan concern utama
PPPK sebagai Regulator yang membidangi Profesi Akuntan Publik. Hal ini pula yang menjadi
salah satu pertimbangan dalam menetapkan Surat Edaran Nomor SE-04/PPPK/2018, dimana
proses perizinan dan persetujuan mengalami percepatan menjadi paling lama 10 hari kerja.

Modul ini merupakan modul yang akan terus mendapatkan penyempurnaan materi, seiring
dengan bertambahnya materi muatan atau substansi yang layak mendapatkan perhatian
sehingga perlu dijelaskan lebih lanjut, yang akan didapatkan seiring waktu bersamaan dengan
penerapan PMK 154 pada masyarakat profesi Akuntan Publik.

Modul PPL Online - PMK Pembinaan dan Pengawasan Akuntan Publik | 14

Anda mungkin juga menyukai