Abstract
The research theme is the financial and banking institutions. The purpose of this study was to examine the
influence of return on assets and return on equity on profitability in banking companies listed in Indonesia
Stock Exchange. The data used in this research is secondary data from the financial statements on ten banking
company in the Indonesia Stock Exchange. A method of data analysis used in this research is the multiple
regression models. The study found that simultaneous return on assets and return on equity effect on the
profitability of the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange. Similar findings were also found
partial test results. This indicates that the return on assets and return on equity are variables to consider
for investors before making an investment decision. Partial variable ROA significant effect on profitability
because the value t-count > t-table that is equal to 3.254 > 1.667 with a significance value of 0.02 < 0.05,
ROE variables have a significant negative effect on profitability due to the value table-t > t-count amounting
to -2.250 > 1.667 with significant value 0.015 < 0.05, and variable ROA and ROE jointly affect the
profitability indicated by the value of the larger F-count 5.548 > 3.191 with significance value of 0.007.
4. Mengetahui tingkat stabilitas, yaitu salah satu rasio profitabilitas yang digunakan
kemampuan perusahaan dalam menjalankan untuk mengukur efektifitas perusahaan
dan mempertahankan usahanya sehingga didalam menghasilkan keuntungan dengan
tetap stabil. Kemampuan yang dimaksud memanfaatkan total asset yang dimilikinya.
diukur dari kemampuan perusahaan Return On Asset (ROA) merupakan rasio
membayar pokok hutang dan beban bunga antara laba sebelum pajak terhadap total
tepat pada waktunya. asset bank tersebut (Tjiptono & Fakhruddin,
2012:158). Return On Asset (ROA) merupakan
Demikian empat tujuan pengukuran
salah satu rasio profitabilitas yang digunakan
kinerja keuangan dan penjelasannya. Salah satu
untuk mengukur efektifitas perusahaan di
tujuan terpenting dalam pengukuran kinerja
dalam menghasilkan keuntungan dengan
keuangan selain empat tujuan yang disebutkan
memanfaatkan total asset yang dimilikinya.
di atas adalah untuk menilai apakah tujuan
Return On Asset (ROA) merupakan rasio antara
yang ditetapkan perusahaan telah tercapai,
laba sebelum pajak terhadap total asset bank
sehingga kepentingan investor, kreditor dan
tersebut (Tjiptono & Fakhruddin, 2012:158).
pemegang saham dapat terpenuhi.
Adapun rumus Return On Asset (ROA) adalah
Return On Asset (ROA) sebagai berikut:
Return on Asset (ROA) adalah salah ROA = Laba Bersih Sebelum Pajak x 100%
satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk Total Asset
mengukur kemampuan perusahaan dalam Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva
total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak.
modal (biaya yang digunakan mendanai Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
aktiva) dikeluarkan dari analisis. Return on Asset semakin banyak Return On Asset (ROA), berarti
(ROA) adalah rasio keuntungan bersih pajak kinerja perusahaan semakin efektif, karena
yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai tingkat pengembalian akan semakin besar.
seberapa besar tingkat pengembalian dari aset Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan
yang dimiliki perusahaan (Riyanto, 1997). perusahaan tersebut semakin diminati investor,
Return On Asses (ROA) yang positif karena dapat memberikan keuntungan (return)
menunjukan bahwa dari total aktiva yang yang besar bagi investor. Return On Asset
dipergunakan untuk operasi perusahaan kerap kali dipakai oleh manajemen puncak
mampu memberikan laba bagi perusahaan. untuk mengevaluasi unit-unit bisnis didalam
Sebaliknya jika Return On Asses (ROA) suatu perusahaan multidivisional. Indikator
negatif menunjukan total aktiva yang di profitabilitas yang berdasarkan Return On
pergunakan tidak memberikan keuntungan Asset (ROA) mempunyai keunggulan sebagai
atau rugi. Return On Asset (ROA) merupakan berikut:
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 215
ekuitas dan kreditor. Bagi investor ekuitas, atas margin laba kotor (Gross Profit Margin)
laba merupakan satu-satunya faktor penentu dan margin laba bersih (Net Profit Margin).
perubahan nilai efek/sekuritas. Pengukuran Profitabilitas dalam hubungannya dengan
dan peramalan laba merupakan pekerjaan investasi terdiri atas tingkat pengembalian
paling penting bagi investor ekuitas. Bagi atas aktiva (Return On Total Assets) dan tingkat
kreditor, laba dan arus kas operasi umumnya pengembalian atas ekuitas (Return On Equity).
merupakan sumber pembayaran bunga dan Penggunaan rasio profitabilitas dapat
pokok. Profitabilitas merupakan hasil bersih dilakukan dengan menggunakan rasio atau
dari sejumlah kebijakan dan keputusan perbandingan antara berbagai komponen di
perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur laporan keuangan, terutama laporan neraca
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam dan laporan laba rugi. Adapun tujuan dan
menghasilkan keuntungan. manfaat rasio profitabilitas sebagai berikut
Menurut Gitman (2003, 591), profitabilitas (Kasmir, 2015:197):
adalah: “Profitability is the relationship between 1. Untuk mengukur atau menghitung laba
revenues and cost generated by using the firm’s yang diperoleh perusahaan dalam satu
asset both current and fixed in productive periode tertentu.
activities.” Profitabilitas merupakan faktor yang 2. Untuk menilai posisi laba perusahaan
seharusnya mendapat perhatian penting karena tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu
3. Untuk menilai perkembangan laba dari
perusahaan harus berada dalam keadaan yang
waktu ke waktu.
menguntungkan (profitable). Tanpa adanya
4. Untuk menilai besarnya laba bersih
keuntungan (profit), maka akan sangat sulit bagi
sesudah pajak dengan modal sendiri.
peusahaan untuk menarik modal dari luar. Para
kreditur, pemilik perusahaan, dan terutama 5. Untuk mengukur produktivitas seluruh
sekali dari pihak manajemen perusahaan dana perusahaan yang digunakan baik
akan berusaha meningkatkan keuntungan modal pinjaman maupun modal sendiri.
karena disadari benar betapa pentingnya Hipotesis didalam penelitian ini adalah:
arti dari profit terhadap kelangsungan dan 1) Terdapat pengaruh yang signifikan dalam
masa depan perusahaan. Van Horne dan ROA terhadap tingkat profitabilitas bank
Wachowicz (2005, 222) mengemukakan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara
rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis, simultan. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan
yaitu rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam ROE terhadap tingkat profitabilitas
dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
yang menunjukkan profitabilitas dalam 3) Terdapat pengaruh yang signifikan dalam
kaitannya dengan investasi. Profitabilitas ROA dan ROE terhadap tingkat profitabilitas
dalam hubungnya dengan penjualan terdiri bank yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 219
diperoleh lewat unduhan pada web Indonesia Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
Stock Exchange (IDX). mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan
Alat analisis data menggunakan perangkat varian dari residual untuk semua pengamatan
lunak Statistic Package for Social Sciences (SPSS) yang pada model regresi.
versi 21. SPSS merupakan program aplikasi e. Uji Autokorelasi
komputer yang digunakan untuk melakukan Uji autokorelasi digunakan untuk tujuan
perhitungan statistik dengan menggunakan yaitu mengetahui ada tidaknya korelasi antar
komputer. Kelebihan program ini adalah dapat anggota serangkaian data yang diobservasi dan
melakukan secara cepat semua perhitungan dianalisis menurut ruang atau waktu, cross
statistik dari yang sederhana sampai yang rumit section atau time series. Uji ini bertujuan untuk
sekalipun (Wibowo, 2012:8). melihat ada tidaknya korelasi antara residual
a. Analisis Deskriptif pada suatu pengamatan dengan pengamatan
Ilmu statistik yang menjelaskan tentang yang lain pada model. Dalam pengujian ini
bagaimana data akan dikumpulkan dan menggunakan metode Durbin -Watson.
selanjutnya diringkas dalam unit analisis Kesimpulan ada atau tidaknya autokorelasi
penting yang meliputi frekuensi, nilai rata-rata didasarkan pada: jika nilai Durbin-Watson
(mean), nilai tengah (median), modus dan range berada pada range nilai dU hingga (4-dU)
serta variasi lain (Wibowo, 2012:1). maka ditarik kesimpulan bahwa model
b. Uji Normalitas tidak terdapat autokorelasi. Nilai kritis yang
Uji normalitas digunakan untuk digunakan adalah default SPSS = 5%. Cara
mengetahui apakah populasi data berdistribusi yang lain adalah dengan menilai tingkat
normal atau tidak. (Wibowo, 2012: 61-62). profitabilitas, jika > 0,05 berarti tidak terjadi
autokorelasi dan sebaliknya.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk Uji Pengaruh
mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan Analisis regresi linier berganda merupakan
asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan secara linear antara dua atau lebih
hubungan linear antara variabel independent variabel independent (X1, X2,…Xn) dengan
dalam model regresi. Untuk mengetahui ada variabel dependent (Y). Analisis ini untuk
atau tidaknya multikolinieritas dalam model memprediksikan nilai dari variabel dependent
regresi dilakukan dengan menganalisis nilai apabila nilai variabel independent mengalami
Tolerance dan Variance Influence Factor (VIF). kenaikan atau penurunan dan untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel
d. Uji Heteroskedastisitas
independent dengan variabel dependent apakah
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana
setiap variabel independent berhubungan
terjadi ketidaksamaan varian dari residual
positif atau negatif (Wibowo, 2012:127).
untuk semua pengamatan pada model regresi.
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 221
Dari tabel 1 diatas menunjukan bahwa yang akan diterima. Dari tabel diatas, hasil
variabel Return On Asset (ROA) mempunyai analisis menunjukan nilai probabilitas
nilai rata-rata sebesar 0,8322, besarnya Return memiliki nilai signifikansi 1,000. Hasil ini
On Asset (ROA) sesuai dengan aturan BI yaitu lebih besar dari nilai alphanya yaitu 0,05
Return On Asset (ROA) yang baik harus diatas dan masing-masing variabel bernilai 1,000,
1,5%. Rata-rata Return On Equity (ROE) maka disampaikan model tidak mengalami
sebesar 8,07260, besarnya Rata-rata Return gejala heteroskedastisitas. Sementara itu secara
On Equity (ROE) yang baik menurut BI 5% parsial pengaruh dari dua variabel independent
- 12%, semakin tinggi tingkat profitabilitas, tersebut terhadap profitabilitas ditunjukan
maka semakin besar tingkat pengembalian pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Uji t
Melalui perhitungan dengan menggunakan (X2) memiliki t-hitung -2,520 < t-tabel 1,677
SPSS dapat diketahui sebagai berikut: Dari dan nilai signifikansi sebesar 0,015 < 0,05
tabel 2 Diatas dapat dilihat bahwa, variabel menandakan bahwa variabel Return On Equity
Return On Asset (ROA) (X1) memiliki t-hitung (ROE) (X2) mempunyai pengaruh negatif dan
3,254 > t-tabel 1,677 dan nilai signifikansi signifikan terhadap profitabilitas perusahaan
Return On Asset (ROA) sebesar 0,002 < 0,05 perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
menandakan bahwa Return On Asset (ROA) Indonesia sehingga dapat disimpulkan bahwa
(X1) mempunyai pengaruh yang signifikan hipotesis kedua diterima. Berdasarkan hasil
terhadap profitabilitas perusahaan perbankan output SPSS nampak bahwa pengaruh secara
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga bersama-sama dua variabel independent pada
dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama persamaan pertama Return On Asset (ROA) dan
diterima. Dari tabel 2 diatas dapat dilihat Return On Equity (ROE) terhadap profitabilitas
bahwa, variabel Return On Equity (ROE) ditunjukan pada tabel sebagai berikut:
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 223
Tabel 3. Uji F
Berdasarkan tabel 3 Uji statistik F diatas uraian diatas, maka hipotesis ketiga diterima
output regresi menunjukan nilai F-hitung karena didukung data dan dengan ekspetasi
5,548 > F-tabel 3,191 dan nilai signifikansi penelitian. Koefisien deteminasi atau R2
0,007 atau dibawah tingkat signifikansi merupakan kemampuan prediksi dari kedua
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent (Return On Asset dan
Return On Asset (ROA) dan Return On Equity Return On Equity). Berikut hasil output SPSS
(ROE) secara bersama-sama berpengaruh koefisien determinasi (R2):
signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan
Tabel 4. Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil output SPSS determinasi Dari uji-t diketahui bahwa nilai t-hitung
2
(R ) sebesar 0,191 atau 19,1% hal ini berarti 3,254 > t-tabel 1,677 dan nilai signifikansi
19,1% variasi profitabilitas yang bisa dijelaskan ROA sebesar 0,002 < 0,05. Sehingga dapat
oleh variasi dari dua variabel bebas yaitu disimpulkan bahwa variabel Return On Asset
Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROA) berpengaruh terhadap profitabilitas.
(ROE), sedangkan sisanya sebesar 80,9% Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
dijelaskan oleh variabel lain. Berdasarkan hasil oleh Setyono (2014) yang menyatakan bahwa
pengujian secara statistik dapat terlihat secara Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap
jelas bahwa secara parsial semua variabel bebas profitabilitas. Dari hasil analisis yang dilakukan
berpengaruh terhadap variabel terikat. Semua uji-t diperoleh nilai t-hitung lebih besar
variabel independent berpengaruh terhadap dari t-tabel yaitu 3,254 > 1,667. Dan untuk
variabel dependent. Return On Asset (ROA) mengetahui pengaruh ini signifikan atau tidak,
dan Return On Equity (ROE) secara bersama- dapat dilihat dari nilai signifikan yaitu 0,002
sama pengaruh terhadap profitabilitas. Hasil yang mana lebih kecil dari 0,05. Maka dapat
tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan. diambil kesimpulan bahwa Return On Asset
Berdasarkan hasil penelitian yang telah (ROA) berpengaruh terhadap profitabilitas
dilakukan maka hasil yang diperoleh adalah pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
sebagai berikut: Bursa Efek Indonesia.
224 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016
Dari uji-t diketahui bahwa nilai F-hitung untuk variabel Return On Asset
t-hitung -2,520 > t-tabel 1,677 dan nilai (ROA) lebih besar dari F-tabel dan untuk
signifikansi sebesar 0,015 < 0,05. Sehingga variabel Return On Equity (ROE) lebih kecil
dapat disimpulkan bahwa variabel Return dari F-tabel dan untuk mengetahui apakah
On Equity (ROE) berpengaruh terhadap pengaruh ini signifikan atau tidak, dapat
profitabilitas. Hasil ini sesuai dengan penelitian dilihat dari nilai signifikansinya 0,007 yang
yang dilakukan oleh Setyono (2014) yang mana lebih kecil dari 0,05 maka dapat diambil
menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) kesimpulan bahwa Return On Asset (ROA)
ber-pengaruh terhadap profitabilitas. Dari berpengaruh terhadap profitabilitas pada
hasil analisis yang dilakukan uji-t diperoleh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
nilai t-hitung untuk variabel Return On Equity Efek Indonesia dan Return On Equity (ROE)
(ROE) > dari nilai t-tabel yaitu -2,520 > 1,667. tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
Dan untuk mengetahui pengaruh ini signifikan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
atau tidak, dapat dilihat dari nilai signifikan Bursa Efek Indonesia. Hasil ini sesuai dengan
yaitu 0,015 yang mana lebih besar dari 0,05. penelitian yang dilakukan oleh Setyono (2014)
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Return yang menyatakan bahwa Profitabilitas dapat
On Equity (ROE) berpengaruh negatif terhadap dipengaruhi oleh Return On Asset (ROA) dan
profitabilitas pada perusahaan perbankan yang Return On Equity (ROE).
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
KESIMPULAN
Dari uji statistik F menunjukkan bahwa
nilai signifikansi adalah 0,007 atau dibawah Banyak perbankan yang diakuisisi oleh
0,05. Sehingga variabel Return On Asset (ROA) pemerintah serta melakukan merger agar bisa
dan Return On Equity (ROE) mempunyai bertahan ditengah kondisi perekonomian
pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Indonesia kurang baik saat krisis, namun
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dengan membaiknya kondisi perekonomian
ketiga diterima karena adanya daya dukung Indonesia saat ini memicu bangkitnya gairah
data dan sesuai dengan ekspetasi penelitian. iklim bagi industri perbankan. Berdasarkan
Profitabilitas dapat dipengaruhi oleh Return hasil analisis data dan pembahasan yang telah
On Asset (ROA) dan Return On Equity dikemukakan pada Bab sebelumnya, dapat
(ROE) dalam upaya untuk meningkatkan diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
profitabilitas yang telah ditetapkan oleh 1. Return On Asset (ROA) dan Return On Equity
perusahaan. Profitabilitas yang akan dicapai (ROE) merupakan indikator untuk menilai
oleh perusahaan pada dasarnya merupakan kinerja keuangan perusahaan. Semakin tinggi
faktor untuk menilai kemampuan kinerja nilai Return On Asset (ROA) dan Return On
keuangan perusahaan yang baik. Dari hasil Equity (ROE), semakin tinggi pula tingkat
analisis yang dilakukan uji F diperoleh nilai pengembalian yang diterima.
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 225
Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Lennox, C. 1999. Are Large Auditors More
Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE, 2014. Accurate Than Small Auditors? Accounting
and Business Research, 29 (3): 193-228.
Healy, P. & Wahlen, J. 1999. A Review of
the Earnings Management Literature Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan
and its Implications for Standard Setting. Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba
Accounting Horizons, 13 (4): 365-384. Empat.
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2011. Noor, Juliansyah. 2013. Analisis Data
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Penelitian: Ekonomi dan Manajemen.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN, Jakarta: Gramedia.
Iturriaga, FJL & Hoffmann, PS. 2008. Earnings Payamta dan Doddys. 2001. Analisis pengaruh
Management and Internal Mechanisms of Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja
Corporate Governance: Empirical evidence Perbankan. Jurnal Riset Akuntansi, 7 (3):
from Chilean firms. Corporate Ownership 265-282.
& Control, 3 (1): 17-29.
Rahmawati. 2008. Motivasi, Batasan, dan
Jelinek, K. The Effect of Leverage on Eearnings Peluang Manajemen Laba (Studi Empiris
Management. 2007. The Journal of Business pada Industri Perbankan yang Terdaftar di
and Economics Studies, 13 (2): 24-108. Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, 23 (4): 385-403.
Jiambalvo, J., Rajagopal, S., & Venkatachalam,
M. 2002. Institutional Ownership and Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-dasar
the Extent to Which Stock Prices Reflect Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Future Earnings. Contemporary Accounting BPEE.
Research, 19 (1): 117-145.
Rivai, Veithzal, Andria P. dan Idroes, Feri
Jones, J. 1991. Earnings Management during N. 2007. Bank and Financial Institution
Import Relief Investigations. Journal of Management (Conventional and Sharia
Accounting Research, 29 (2): 193-223. System). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Rusdin. 2006. Pasar Modal: Teori, Masalah
Jakarta: Bumi Aksara. dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung:
Alfabeta.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2012. S., Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty.
La Porta, Lopez de Silanes & Shleifer. 1999.
Corporate Ownership around the World. Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian
Journal of Finance, 54 (2): 471-517. Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 227
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Watts, R., dan Zimmerman. 1978. Toward
dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. a Positive Theory of the Determination
Jakarta: Gramedia Pustaka. of Accounting Standards. The Accounting
Reviews, 53: 112-134.
Soeratno dan Arsyard. 2008. Metodologi
Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Wibowo. 2012. Aplikasi Praktis SPSS dalam
Yogyakarta: AMP YKPN. Penelitian. Yogyakarta: Gava Media.