Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS ROA DAN ROE TERHADAP PROFITABILITAS BANK

DI BURSA EFEK INDONESIA


NUZUL IKHWAL
Universitas Putera Batam
E-mail: nuzulikhwalpoetra@gmail.com

Abstract
The research theme is the financial and banking institutions. The purpose of this study was to examine the
influence of return on assets and return on equity on profitability in banking companies listed in Indonesia
Stock Exchange. The data used in this research is secondary data from the financial statements on ten banking
company in the Indonesia Stock Exchange. A method of data analysis used in this research is the multiple
regression models. The study found that simultaneous return on assets and return on equity effect on the
profitability of the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange. Similar findings were also found
partial test results. This indicates that the return on assets and return on equity are variables to consider
for investors before making an investment decision. Partial variable ROA significant effect on profitability
because the value t-count > t-table that is equal to 3.254 > 1.667 with a significance value of 0.02 < 0.05,
ROE variables have a significant negative effect on profitability due to the value table-t > t-count amounting
to -2.250 > 1.667 with significant value 0.015 < 0.05, and variable ROA and ROE jointly affect the
profitability indicated by the value of the larger F-count 5.548 > 3.191 with significance value of 0.007.

Keywords: Return On Assets, Return On Equity, Profitabilitas

PENDAHULUAN terhadap perekonomian disuatu negara.


Industri keuangan dan perbankan di Industri perbankan yang sehat merupakan
Indonesia pernah mengalami perkembangan suatu kebutuhan bagi perekonomian yang
yang cukup pesat sebelum terjadinya krisis ingin tumbuh dan berkembang dengan baik.
ekonomi ditahun 1997. Hal tersebut bisa Dengan membaiknya kondisi
dilihat dengan banyaknya perusahaan yang perekonomian Indonesia memicu bangkitnya
bergerak dibidang perbankan dan keuangan gairah iklim usaha di Indonesia dan membuat
yang berdiri. Namun setelah terjadinya krisis dunia industri pada umumnya juga mengalami
ekonomi, banyak sekali bank yang dilikuidasi perkembangan. Semakin pulihnya keinginan
oleh pemerintah, dan ada yang melakukan untuk berusaha mempunyai dampak yang
merger untuk mempertahankan dirinya serta cukup besar bagi industri perbankan itu
ada beberapa perusahaan yang tetap bertahan. sendiri sebagai pihak perantara keuangan
Sektor perbankan mempunyai peranan atau financial intermediarest. Dengan semakin
penting dalam penggerak perekonomian di maraknya lembaga keuangan yang berdiri dan
Indonesia. Kesehatan dan stabilitas perbankan berkembang saat ini, maka perlunya dilakukan
dan keuangan akan sangat berpengaruh penilaian atas kinerja perusahaan-perusahaan
212 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

keuangan tersebut. Kondisi perbankan di penelitian sejenis, dapat menambah wawasan


Indonesia selama lima tahun terakhir (2009- berpikir dan mengaplikasikan konsep dan teori
2013) merupakan periode yang penuh dengan yang didapat kedalam dunia praktis. Hasil
dinamika baru bagi industri perbankan penelitian diharapkan dapat memberikan
nasional. Ditengah beratnya tantangan yang informasi tambahan bagi pihak manajemen
dihadapi, pihak perbankan pada umumnya dalam memberikan keputusan kedepan dalam
mampu mempertahankan kinerja yang positif. rangka meningkatkan kinerja perusahaan,
Profitabilitas, likuiditas dan solvabilitas bank Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan
stabil pada tingkat yang memadai. Namun informasi tambahan bagi pihak manajemen
demikian, fungsi intermediasi masih terkendala dalam memberikan keputusan kedepan dalam
akibat perubahan kondisi perekonomian yang rangka meningkatkan kinerja perusahaan.
kurang menguntungkan.
Kinerja Keuangan Perusahaan
Perusahaan dalam menjaga kelangsungan
Untuk memahami pengertian kinerja
hidup jangka panjang harus menghasilkan
keuangan, tentu dengan memahami terlebih
laba. Laba perusahaan yang tinggi akan
dahulu apa itu kinerja. Istilah kinerja sering
meningkatkan kesejahteraan bagi para pemilik
dihubungkan dengan kondisi keuangan
saham. Di sisi lain, laba perusahaan yang
perusahaan. Kinerja dapat diartikan sebagai
tinggi juga akan meningkatkan pertumbuhan
prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu
usaha perusahaan karena meningkatnya
periode tertentu yang mencerminkan tingkat
atau besarnya salah satu sumber modal juga
kesehatan perusahaan tersebut (Sukhemi,
tergantung pada besarnya laba yang akan
2007:23). Kinerja merupakan gambaran
dicapai perusahaan. Penelitian ini bertujuan
prestasi yang dicapai perusahaan dalam
untuk mengetahui pengaruh Return On
kegiatan operasionalnya baik menyangkut
Asset terhadap profitabilitas bank yang
aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek
terdaftar di Bursa Efek Indonesia, untuk
penghimpunan dana dan penyaluran dana,
mengetahui pengaruh Return On Equity
aspek teknologi, maupun aspek sumber daya
terhadap profitabilitas bank yang terdaftar
manusianya (Jumingan, 2006:239).
di Bursa Efek Indonesia, untuk mengetahui
pengaruh Return On Asset dan Return On Karena kinerja mencerminkan
Equity terhadap profitabilitas bank yang kemampuan perusahaan dalam mengelola
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. dan mengalokasikan sumber dayanya maka
kinerja menjadi hal penting yang harus dicapai
Penelitian diharapkan dapat memberikan
setiap perusahaan. Lebih lanjut tentang definisi
sumbangan pemikiran bagi perbankan
kinerja dapat dibaca dipengertian kinerja
mengenai Return On Asset dan Return On
menurut para ahli. Pada tulisan ini kami akan
Equity dan sebagai bahan informasi dan
berbagi pengertian kinerja keuangan menurut
referensi bagi pihak yang ingin melakukan
para ahli. Kinerja keuangan merupakan
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 213

gambaran kondisi keuangan perusahaan pada menyatakan: “Kinerja keuangan merupakan


suatu periode tertentu menyangkut aspek kondisi yang mencerminkan keadaan keuangan
penghimpunan dana maupun penyaluran suatu perusahaan berdasarkan sasaran, standar,
dana, yang biasanya diukur dengan indikator dan kriteria yang di tetapkan.”
kecukupan modal, likuiditas, dan profitabilitas Dari sejumlah pengertian kinerja keuangan
(Jumingan, 2006). di atas, dapat diambil kesimpulan sederhana
Kinerja keuangan merupakan gambaran bahwa kinerja keuangan merupakan pencapaian
dari pencapaian keberhasilan perusahaan prestasi perusahaan pada suatu periode yang
dapat diartikan sebagai hasil yang telah menggambarkan kondisi kesehatan keuangan
dicapai atas berbagai aktivitas yang telah perusahaan dengan indikator kecukupan
dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja modal, likuiditas dan profitabilitas. Pengukuran
keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan kinerja keuangan suatu perusahaan tergantung
untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan pada sudut pandang yang diambil dan tujuan
telah melaksanakan dengan menggunakan analisis. Karena alasan itu, pihak manajemen
aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara perusahaan sangat perlu menyesuaikan kondisi
baik dan benar (Fahmi, 2012:2). Menurut perusahaan dengan alat ukur penilaian kinerja
Sucipto (2003), pengertian kinerja keuangan yang akan digunakan serta tujuan pengukuran
yakni penentuan ukuran-ukuran tertentu kinerja keuangan tersebut.
yang dapat mengukur keberhasilan suatu Ada empat tujuan dilaksanakannya
organisasi atau perusahaan dalam menghasilkan pengukuran kinerja keuangan perusahaan
laba. Sementara itu menurut IAI (2007), (Munawir, 2004:31) yaitu untuk:
dikemukakan bahwa kinerja keuangan adalah 1. Mengetahui tingkat likuiditas, yaitu
kemampuan perusahaan dalam mengelola dan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya. kewajiban keuangan yang harus segera
Pengertian kinerja keuangan suatu perusahaan diselesaikan pada saat ditagih.
menunjukkan kaitan yang cukup erat dengan
2. Mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu
penilaian mengenai sehat atau tidak sehatnya
kemampuan perusahaan untuk memenuhi
suatu perusahaan. Sehingga jika kinerjanya
kewajiban keuangannya apabila perusahaan
baik, maka baik pula tingkat kesehatan
tersebut dilikuidasi, kewajiban keuangan
perusahaan tersebut. Menurut Mulyadi (2007,
yang dimaksud mencakup keuangan
2) menguraikan pengertian kinerja keuangan
jangka pendek maupun jangka panjang.
ialah: ”Penentuan secara periodik efektifitas
3. Mengetahui tingkat profitabilitas atau
operasional suatu organisasi dan karyawannya
rentabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang
dalam menghasilkan laba selama periode
ditetapkan sebelumnya.” Pendapat serupa
tertentu dengan menggunakan aktiva atau
dikemukakan oleh Sawir (2005, 1) yang
modal secara produktif.
214 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

4. Mengetahui tingkat stabilitas, yaitu salah satu rasio profitabilitas yang digunakan
kemampuan perusahaan dalam menjalankan untuk mengukur efektifitas perusahaan
dan mempertahankan usahanya sehingga didalam menghasilkan keuntungan dengan
tetap stabil. Kemampuan yang dimaksud memanfaatkan total asset yang dimilikinya.
diukur dari kemampuan perusahaan Return On Asset (ROA) merupakan rasio
membayar pokok hutang dan beban bunga antara laba sebelum pajak terhadap total
tepat pada waktunya. asset bank tersebut (Tjiptono & Fakhruddin,
2012:158). Return On Asset (ROA) merupakan
Demikian empat tujuan pengukuran
salah satu rasio profitabilitas yang digunakan
kinerja keuangan dan penjelasannya. Salah satu
untuk mengukur efektifitas perusahaan di
tujuan terpenting dalam pengukuran kinerja
dalam menghasilkan keuntungan dengan
keuangan selain empat tujuan yang disebutkan
memanfaatkan total asset yang dimilikinya.
di atas adalah untuk menilai apakah tujuan
Return On Asset (ROA) merupakan rasio antara
yang ditetapkan perusahaan telah tercapai,
laba sebelum pajak terhadap total asset bank
sehingga kepentingan investor, kreditor dan
tersebut (Tjiptono & Fakhruddin, 2012:158).
pemegang saham dapat terpenuhi.
Adapun rumus Return On Asset (ROA) adalah
Return On Asset (ROA) sebagai berikut:
Return on Asset (ROA) adalah salah ROA = Laba Bersih Sebelum Pajak x 100%
satu bentuk dari rasio profitabilitas untuk Total Asset
mengukur kemampuan perusahaan dalam Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan
menghasilkan laba dengan menggunakan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva
total aktiva yang ada dan setelah biaya-biaya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak.
modal (biaya yang digunakan mendanai Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
aktiva) dikeluarkan dari analisis. Return on Asset semakin banyak Return On Asset (ROA), berarti
(ROA) adalah rasio keuntungan bersih pajak kinerja perusahaan semakin efektif, karena
yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai tingkat pengembalian akan semakin besar.
seberapa besar tingkat pengembalian dari aset Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan
yang dimiliki perusahaan (Riyanto, 1997). perusahaan tersebut semakin diminati investor,
Return On Asses (ROA) yang positif karena dapat memberikan keuntungan (return)
menunjukan bahwa dari total aktiva yang yang besar bagi investor. Return On Asset
dipergunakan untuk operasi perusahaan kerap kali dipakai oleh manajemen puncak
mampu memberikan laba bagi perusahaan. untuk mengevaluasi unit-unit bisnis didalam
Sebaliknya jika Return On Asses (ROA) suatu perusahaan multidivisional. Indikator
negatif menunjukan total aktiva yang di profitabilitas yang berdasarkan Return On
pergunakan tidak memberikan keuntungan Asset (ROA) mempunyai keunggulan sebagai
atau rugi. Return On Asset (ROA) merupakan berikut:
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 215

1. Merupakan indikator pengukuran yang 1. Rasio Likuiditas


komprehensif untuk melihat keadaan Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
suatu perusahaan berdasarkan laporan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya,
keuangan yang ada. yang dihitung dengan membandingkan aktiva
2. Mudah dihitung, dipahami dan sangat lancar perusahaan dengan kewajiban lancar.
berarti dalam nilai absolute. Rasio likuiditas ini terdiri dari:
3. Merupakan denominator yang dapat a. Current Ratio
diterapkan pada setiap unit organisasi yang Mengetahui kemampuan perusahaan
bertanggung jawab terhadap profitabilitas memenuhi kewajiban jangka
dan unit usaha. pendeknya, dengan membandingkan
semua aktiva likuid yang dimiliki
Selain mempunyai keunggulan Return On
perusahaan dengan kewajiban lancar.
Asset (ROA) juga memiliki kelemahan sebagai
b. Acid Test
berikut:
Mengukur kemampuan perusahaan
1. Pengukuran kinerja dengan menggunakan
memenuhi kewajiban jangka
Return On Asset (ROA) membuat
pendek dengan menggunakan aktiva
manajer divisi memiliki kecenderungan
lancar yang lebih likuid yaitu tanpa
untuk melewatkan project-project yang
memasukan unsur persediaan dibagi
menurunkan divisional Return On Asset
dengan kewajiban lancar.
(ROA), meskipun sebenarnya project-
project tersebut dapat meningkatkan tingkat 2. Rasio Manajemen Aktiva
keuntungan perusahaan secara keseluruhan. Rasio manajemen aktiva (Asset Manajement
Ratio), mengukur seberapa efektif
2. Manajemen cenderung untuk berfokus
perusahaan pengelola aktivanya. Rasio
pada tujuan jangka pendek dan bukan
manajemen aktiva terdiri dari:
tujuan jangka panjang.
a. Inventory Turnover
3. Sebuah project dalam Return On Asset
Un t u k m e n g e t a h u i f re k u e n s i
(ROA) dapat meningkatkan tujuan jangka
pergantian persediaan yang masuk ke
pendek, tetapi project tersebut mempunyai
dalam perusahaan, mulai dari bahan
konsekuensi negatif dalam jangka panjang
baki kemudian diolah dan dikeluarkan
yang berupa pemutusan beberapa tenaga
dalam bentuk produk jadi melalui
penjualan, pengurangan budget pemasaran
penjualan dalam satu periode.
dan penggunaan bahan baku yang relatif
murah sehingga menurunkan kualitas b. Days Sales Outstanding,
produk dalam jangka panjang. Mengetahui jangka waktu rata-rata
penagihan piutang dan menjadikan
Faktor yang mempengaruhi Return On kas yang berasal dari penjualan kredit
Asset (ROA) sebagai berikut: perusahaan.
216 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

c. Fixet Asset Turnover laba bersih (net profit) perusahaan dengan


Untuk mengetahui keefektivan aset bersihnya (ekuitas atau modal). Rasio ini
perusahaan menggunakan seluruh aktiva mengukur berapa banyak keuntungan yang
tetapnya dengan membandingkan dihasilkan oleh Perusahaan dibandingkan
penjualan terhadap aktiva tetap bersih. dengan modal yang disetor oleh pemegang
d. Total Asset Turnover saham. Rasio ini menggunakan hubungan
Untuk mengetahui kefektifan antara keuntungan setelah pajak dengan modal
perusahaan menggunakan seluruh sendiri yang digunakan perusahaan, yang
aktiva dengan membandingkan dianggap sebagai modal sendiri adalah saham
penjualan terhadap total aktiva. biasa, agio saham, laba ditahan, saham preferen,
dan cadangan-cadangan lain.
3. Rasio Manajemen Utang
Rasio manajemen aktiva bertujuan untuk Return On Equity (ROE) diasumsikan
mengetahui sejauh mana kemampuan sebagai ekspektasi investor atas semua dana
perusahaan memenuhi kewajiban yang ditanamkan pada perusahaan. Semakin
jangka panjang (utang) perusahaan yang besar profitabilitas perusahaan, maka investor
digunakan untuk membiayai seluruh akan tertarik membeli atau mencari saham
aktivitas perusahaan. Manajemen utang tersebut karena berharap di kemudian hari
terdiri dari: akan mendapatkan mengembalian yang besar
atas penyertaannya yang besar. Dan hal ini
a. Debts Ratio
memungkinkan naiknya harga penawaran
Mengetahui persentase dana yang
saham disaat dilakukan perdagangan yang
disediakan oleh kreditur.
disebabkan karena permintaan akan saham
b. Times Interest Earned (TIE) tersebut meningkat. Perolehan laba cukup
Untuk mengukur seberapa besar tinggi atau rasio ROE berkisar antara 5%
laba operasi dapat menurun sampai sampai 12,5% (SE BI No.6/23/DPNP tanggal
perusahaan tidak dapat memenuhi 31 Mei 2004). Return On Equity (ROE)
beban bunga tahunan. merupakan pengembalian atas equitas biasa
c. LoFixed Charge Coverage Ratio merupakan laba bersih terhadap equitas biasa
Hampir sama dengan Times Interest yang mengukur tingkat pengembalian atas
Earned (TIE), namun mengakui investasi pemegang saham biasa (Kasmir,
bahwa banyak aktiva perusahaan 2012:205). Adapun rumus untuk mengitung
yang direlease dan harus melakukan Return On Equity (ROE) adalah sebagai
pembayaran dana pelunasan. berikut:
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak x 100%
Return On Equity (ROE) Total Equity
Return on Equity (ROE) adalah rasio Semakin tinggi Return On Equity (ROE)
profitabilitas yang membandingkan antar maka kinerja perusahaan semakin efektif.
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 217

Rasio ini juga digunakan untuk mengukur 3. Price earning ratio


kemampuan dari modal sendiri untuk Adalah rasio yang menggambarkan
menghasilkan keuntungan bagi seluruh rasio perbandingan antara harga saham
pemegang saham, baik saham biasa maupun terhadap earning perusahaan.
saham preferen. 4. Inventory turnover
Return On Equity (ROE) memiliki keunggulan Adalah rasio yang mengukur kemampuan
sebagai berikut: dana yang tertanam dalam inventory
1. Kemampuan perusahaan menghasilkan berputar dalam suatu periode tertentu atau
laba (profitability). likuididas dari inventori.
5. Total assets turnover ratio
2. Efisiensi perusahaan dalam mengelola asset
Adalah kemampuan dana yang tertanam
(asset management).
dalam keseluruhan aktiva berputar dalam
3. Utang yang dipakai dalam melakukan
suatu periode tertentu atau kemampuan
usaha (financial leverage).
modal yang diinvestasikan untuk
Kekurangan Return On Equity (ROE) menghasilkan revenue.
sebagai berikut:
Profitabilitas
1. Return On Equity (ROE) tidak mem-
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu
pertimbangkan resiko.
perusahaan adalah memperoleh laba atau
2. Return On Equity (ROE) tidak mem-
keuntungan. Rasio profitabilitas merupakan
pertimbangkan jumlah modal yang di
rasio untuk mengukur tingkat kemampuan
investasikan.
perusahaan dalam mencari keuntungan.
Tingkat Return On Equity (ROE) suatu Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat
perusahaan belum tentu memberikan nilai efektivitas manajemen suatu perusahaan.
tambah yang besar pula terhadap investor, Hal ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan
karena nilai pengembalian investasi tergantung dari penjualan dan pendapatan investasi
pada besar modal yang diinvestasikan. Variabel (Kasmir, 2015, 196). Rasio profitabilitas
yang mempengaruhi return on equity adalah: adalah merupakan rasio utama dalam seluruh
1. Current ratio laporan keuangan, karena tujuan utama
Adalah kemampuan untuk membayar perusahaan adalah hasil operasi/keuntungan.
hutang yang segera dipenuhi dengan aktiva Keuntungan adalah hasil akhir dari kebijakan
lancar. dan keputusan yang di ambil manajemen. Rasio
2. Dept to equity ratio keuntungan akan digunakan untuk mengukur
Adalah rasio yang mencerminkan bagian keefektifan operasi perusahaan sehingga
dari setiap rupiah modal sendiri yang menghasilkan keuntungan pada perusahaan.
dijadikan jaminan untuk keseluruhan Rasio profitabilitas sangat penting bagi semua
hutang. pengguna laporan tahunan, khususnya investor
218 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

ekuitas dan kreditor. Bagi investor ekuitas, atas margin laba kotor (Gross Profit Margin)
laba merupakan satu-satunya faktor penentu dan margin laba bersih (Net Profit Margin).
perubahan nilai efek/sekuritas. Pengukuran Profitabilitas dalam hubungannya dengan
dan peramalan laba merupakan pekerjaan investasi terdiri atas tingkat pengembalian
paling penting bagi investor ekuitas. Bagi atas aktiva (Return On Total Assets) dan tingkat
kreditor, laba dan arus kas operasi umumnya pengembalian atas ekuitas (Return On Equity).
merupakan sumber pembayaran bunga dan Penggunaan rasio profitabilitas dapat
pokok. Profitabilitas merupakan hasil bersih dilakukan dengan menggunakan rasio atau
dari sejumlah kebijakan dan keputusan perbandingan antara berbagai komponen di
perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur laporan keuangan, terutama laporan neraca
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam dan laporan laba rugi. Adapun tujuan dan
menghasilkan keuntungan. manfaat rasio profitabilitas sebagai berikut
Menurut Gitman (2003, 591), profitabilitas (Kasmir, 2015:197):
adalah: “Profitability is the relationship between 1. Untuk mengukur atau menghitung laba
revenues and cost generated by using the firm’s yang diperoleh perusahaan dalam satu
asset both current and fixed in productive periode tertentu.
activities.” Profitabilitas merupakan faktor yang 2. Untuk menilai posisi laba perusahaan
seharusnya mendapat perhatian penting karena tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu
3. Untuk menilai perkembangan laba dari
perusahaan harus berada dalam keadaan yang
waktu ke waktu.
menguntungkan (profitable). Tanpa adanya
4. Untuk menilai besarnya laba bersih
keuntungan (profit), maka akan sangat sulit bagi
sesudah pajak dengan modal sendiri.
peusahaan untuk menarik modal dari luar. Para
kreditur, pemilik perusahaan, dan terutama 5. Untuk mengukur produktivitas seluruh
sekali dari pihak manajemen perusahaan dana perusahaan yang digunakan baik
akan berusaha meningkatkan keuntungan modal pinjaman maupun modal sendiri.
karena disadari benar betapa pentingnya Hipotesis didalam penelitian ini adalah:
arti dari profit terhadap kelangsungan dan 1) Terdapat pengaruh yang signifikan dalam
masa depan perusahaan. Van Horne dan ROA terhadap tingkat profitabilitas bank
Wachowicz (2005, 222) mengemukakan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara
rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis, simultan. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan
yaitu rasio yang menunjukkan profitabilitas dalam ROE terhadap tingkat profitabilitas
dalam kaitannya dengan penjualan dan rasio bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
yang menunjukkan profitabilitas dalam 3) Terdapat pengaruh yang signifikan dalam
kaitannya dengan investasi. Profitabilitas ROA dan ROE terhadap tingkat profitabilitas
dalam hubungnya dengan penjualan terdiri bank yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 219

Operasional Variabel Penelitian dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya


Variabel penelitian adalah suatu atribut (Sugiyono, 2014:80). Populasi dalam penelitian
atau sifat atau nilai dari orang, objek atau ini adalah perusahaan-perusahaan perbankan
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
kemudian ditarik kesimpulan. yang dimiliki oleh populasi tersebut dan harus
benar-benar representatif (mewakili) akan
1. Variabel Independent (Bebas)
keseluruhan populasi yang diambil. Pemilihan
Variabel independent atau variabel bebas
sampel pada penelitian ini menggunakan
adalah variabel yang mempengaruhi atau
metode purposive sampling, dengan kriteria
yang menjadi sebab perubahannya atau
yang digunakan sebagai bedengan kriteria yang
timbulnya variabel dependent (terikat).
digunakan sebagai berikut:
Variabel independent dalam penelitian ini
adalah Return On Asset (ROA) dan Return a. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
On Equity (ROE). Efek Indonesia pada periode 2009-2013.
b. Laporan keuangan perusahaan tersedia
2. Variabel Dependent (Terikat)
lengkap pada tahun pengamatan tersebut.
Variabel dependent atau variabel terikat
adalah variabel yang dipengaruhi atau Sampel dalam penelitian ini adalah
yang menjadi akibat, karena adanya perusahaan yang perbankan yang terdaftar di
variabel bebas. Variabel dependent didalam Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan
penelitian ini adalah profitabilitas. data dengan teknik dokumentasi. Metode
Dokumentasi adalah metode pengumpulan
METODOLOGI PENELITIAN data yang digunakan untuk menelusuri
Jenis penelitian yang digunakan di dalam data historis (Sugiyono, 2014:137). Metode
penelitian ini adalah penelitian kausalitas dokumentasi merupakan metode yang
dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian bersumber pada benda-benda tertulis berupa
kausalitas adalah desain penelitian yang disusun buku-buku, majalah, dokumen, peraturan,
untuk meneliti kemungkinan adanya sebab notulen rapat, catatan-catatan yang penulis
akibat antar variabel yang diteliti. Didalam dapat dari pemikiran penulis atau catatan-
penelitian ini, umumnya hubungan sebab catatan yang penulis dapat dari hasil interview
akibat tersebut sudah dapat diprediksi oleh dan juga terdapat data-data yang di dapat
peneliti, sehingga peneliti dapat menyatakan dari internet dalam bentuk e-book atau hasil
klasifikasi variabel penyebab, variabel antara download buku-buku di internet agar dapat
dan variabel terikat. Populasi adalah wilayah mendukung fakta-fakta dan menjadi bahan
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek penghubung dalam penelitian ini, data yang
yang mempunyai kualitas dan karakteristik digunakan berupa dokumen laporan keuangan
tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk perusahaan selama 5 tahun terakhir yang
220 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

diperoleh lewat unduhan pada web Indonesia Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
Stock Exchange (IDX). mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan
Alat analisis data menggunakan perangkat varian dari residual untuk semua pengamatan
lunak Statistic Package for Social Sciences (SPSS) yang pada model regresi.
versi 21. SPSS merupakan program aplikasi e. Uji Autokorelasi
komputer yang digunakan untuk melakukan Uji autokorelasi digunakan untuk tujuan
perhitungan statistik dengan menggunakan yaitu mengetahui ada tidaknya korelasi antar
komputer. Kelebihan program ini adalah dapat anggota serangkaian data yang diobservasi dan
melakukan secara cepat semua perhitungan dianalisis menurut ruang atau waktu, cross
statistik dari yang sederhana sampai yang rumit section atau time series. Uji ini bertujuan untuk
sekalipun (Wibowo, 2012:8). melihat ada tidaknya korelasi antara residual
a. Analisis Deskriptif pada suatu pengamatan dengan pengamatan
Ilmu statistik yang menjelaskan tentang yang lain pada model. Dalam pengujian ini
bagaimana data akan dikumpulkan dan menggunakan metode Durbin -Watson.
selanjutnya diringkas dalam unit analisis Kesimpulan ada atau tidaknya autokorelasi
penting yang meliputi frekuensi, nilai rata-rata didasarkan pada: jika nilai Durbin-Watson
(mean), nilai tengah (median), modus dan range berada pada range nilai dU hingga (4-dU)
serta variasi lain (Wibowo, 2012:1). maka ditarik kesimpulan bahwa model
b. Uji Normalitas tidak terdapat autokorelasi. Nilai kritis yang
Uji normalitas digunakan untuk digunakan adalah default SPSS = 5%. Cara
mengetahui apakah populasi data berdistribusi yang lain adalah dengan menilai tingkat
normal atau tidak. (Wibowo, 2012: 61-62). profitabilitas, jika > 0,05 berarti tidak terjadi
autokorelasi dan sebaliknya.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk Uji Pengaruh
mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan Analisis regresi linier berganda merupakan
asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya hubungan secara linear antara dua atau lebih
hubungan linear antara variabel independent variabel independent (X1, X2,…Xn) dengan
dalam model regresi. Untuk mengetahui ada variabel dependent (Y). Analisis ini untuk
atau tidaknya multikolinieritas dalam model memprediksikan nilai dari variabel dependent
regresi dilakukan dengan menganalisis nilai apabila nilai variabel independent mengalami
Tolerance dan Variance Influence Factor (VIF). kenaikan atau penurunan dan untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel
d. Uji Heteroskedastisitas
independent dengan variabel dependent apakah
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana
setiap variabel independent berhubungan
terjadi ketidaksamaan varian dari residual
positif atau negatif (Wibowo, 2012:127).
untuk semua pengamatan pada model regresi.
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 221

Uji t dependent. R2 sama dengan 0 maka tidak


Uji ini digunakan untuk mengetahui ada sedikit pun persentase sumbangan atau
apakah dalam model regresi variabel independent pengaruh yang diberikan variabel independent/
(X 1, X 2,…X n) secara parsial berpengaruh bebas terhadap variabel dependent/terikat, atau
signifikan terhadap variabel dependent (Y). variasi variabel independent yang digunakan
Rumus t-hitung pada analisis regresi adalah: dalam model tidak menjelaskan sedikit pun
variasi variabel dependent, sebaliknya R 2
t=B
Std.Error sama dengan 1, maka persentase sumbangan
pengaruh yang diberikan variabel independent
Uji F terhadap variabel dependent adalah sempurna
Uji F atau uji simultan merupakan atau variasi variabel independent yang
pengujian yang digunakan untuk mengetahui digunakan didalam model menjelaskan 100%
apakah variabel independent atau variabel variasi variabel dependent atau variabel terikat.
bebas (X 1, X 2,…X n) secara bersama-sama Rumus didalam mencari koefisien determinasi
atau simultan berpengaruh secara signifikan (R2) dengan dua variabel independent adalah
terhadap variabel dependent atau variabel sebagai berikut:
terikat (Y). F hitung dapat dicari dengan rumus
sebagai berikut:
F hitung =

HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah data baku diperoleh dan
Uji Koefisien Determinasi
dilakukan pengolahan data dengan bantuan
Uji R2 atau uji determinasi merupakan komputerisasi, maka berdasarkan input
suatu ukuran yang penting dalam regresi, data dari laporan keuangan Bank Indonesia
karena dapat menginformasikan baik atau tahun 2009-2013 maka dapat dihitung
tidaknya model regresi yang terestimasi, dengan menggunakan rasio-rasio. Rasio yang
atau dengan kata lain angka tersebut dapat digunakan dalam penelitian ini meliputi
mengukur seberapa dekatkah garis regresi Return On Asset (ROA) dan Return On Equity
yang terestimasi dengan data sesungguhnya. (ROE) dan Profitabilitas. Selanjutnya apabila
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-
persentasi sumbangan pengaruh variabel rata (mean) dan standar deviasi dari masing-
independent (X1, X2,…Xn) secara serentak masing variabel penelitian dapat dilihat pada
terhadap variabel dependent (Y). Koefisien ini tabel berikut ini:
menunjukan seberapa besar persentase variasi
variabel independent yang digunakan dalam
model mampu menjelaskan variasi variabel
222 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Tabel 1. Analisis Deskriptif

Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance


ROA 0,090 2,860 0,83220 0,615312 0,379
ROE 1,830 23,930 8,07260 5,499676 30,246
Profitabilitas 73224 5086510 1490904,9 1332705,2 1776103242113,9
Valid N

Sumber: Data sekunder, Olahan, 2016

Dari tabel 1 diatas menunjukan bahwa yang akan diterima. Dari tabel diatas, hasil
variabel Return On Asset (ROA) mempunyai analisis menunjukan nilai probabilitas
nilai rata-rata sebesar 0,8322, besarnya Return memiliki nilai signifikansi 1,000. Hasil ini
On Asset (ROA) sesuai dengan aturan BI yaitu lebih besar dari nilai alphanya yaitu 0,05
Return On Asset (ROA) yang baik harus diatas dan masing-masing variabel bernilai 1,000,
1,5%. Rata-rata Return On Equity (ROE) maka disampaikan model tidak mengalami
sebesar 8,07260, besarnya Rata-rata Return gejala heteroskedastisitas. Sementara itu secara
On Equity (ROE) yang baik menurut BI 5% parsial pengaruh dari dua variabel independent
- 12%, semakin tinggi tingkat profitabilitas, tersebut terhadap profitabilitas ditunjukan
maka semakin besar tingkat pengembalian pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel 2. Uji t

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients


Model t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1233735,256 310405,573 3,975 0,000
ROA 1938910,448 595875,965 0,895 3,254 0,002
ROE -168024,132 66667,544 - 0,693 -2,520 0,015

Sumber: Data sekunder, Olahan, 2016

Melalui perhitungan dengan menggunakan (X2) memiliki t-hitung -2,520 < t-tabel 1,677
SPSS dapat diketahui sebagai berikut: Dari dan nilai signifikansi sebesar 0,015 < 0,05
tabel 2 Diatas dapat dilihat bahwa, variabel menandakan bahwa variabel Return On Equity
Return On Asset (ROA) (X1) memiliki t-hitung (ROE) (X2) mempunyai pengaruh negatif dan
3,254 > t-tabel 1,677 dan nilai signifikansi signifikan terhadap profitabilitas perusahaan
Return On Asset (ROA) sebesar 0,002 < 0,05 perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
menandakan bahwa Return On Asset (ROA) Indonesia sehingga dapat disimpulkan bahwa
(X1) mempunyai pengaruh yang signifikan hipotesis kedua diterima. Berdasarkan hasil
terhadap profitabilitas perusahaan perbankan output SPSS nampak bahwa pengaruh secara
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga bersama-sama dua variabel independent pada
dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama persamaan pertama Return On Asset (ROA) dan
diterima. Dari tabel 2 diatas dapat dilihat Return On Equity (ROE) terhadap profitabilitas
bahwa, variabel Return On Equity (ROE) ditunjukan pada tabel sebagai berikut:
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 223

Tabel 3. Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.


Regression 16621133025808,7 2 8310566512904,37 5,548 0,007a
1 Residual 70407925837776,9 47 1498040975271,85
Total 87029058863585,7 49

Sumber: Data sekunder, Olahan, 2016

Berdasarkan tabel 3 Uji statistik F diatas uraian diatas, maka hipotesis ketiga diterima
output regresi menunjukan nilai F-hitung karena didukung data dan dengan ekspetasi
5,548 > F-tabel 3,191 dan nilai signifikansi penelitian. Koefisien deteminasi atau R2
0,007 atau dibawah tingkat signifikansi merupakan kemampuan prediksi dari kedua
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independent (Return On Asset dan
Return On Asset (ROA) dan Return On Equity Return On Equity). Berikut hasil output SPSS
(ROE) secara bersama-sama berpengaruh koefisien determinasi (R2):
signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan
Tabel 4. Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 0,437a 0,191 0,157 1223944,841597

Sumber: Data sekunder, Olahan, 2016

Berdasarkan hasil output SPSS determinasi Dari uji-t diketahui bahwa nilai t-hitung
2
(R ) sebesar 0,191 atau 19,1% hal ini berarti 3,254 > t-tabel 1,677 dan nilai signifikansi
19,1% variasi profitabilitas yang bisa dijelaskan ROA sebesar 0,002 < 0,05. Sehingga dapat
oleh variasi dari dua variabel bebas yaitu disimpulkan bahwa variabel Return On Asset
Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROA) berpengaruh terhadap profitabilitas.
(ROE), sedangkan sisanya sebesar 80,9% Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
dijelaskan oleh variabel lain. Berdasarkan hasil oleh Setyono (2014) yang menyatakan bahwa
pengujian secara statistik dapat terlihat secara Return On Asset (ROA) berpengaruh terhadap
jelas bahwa secara parsial semua variabel bebas profitabilitas. Dari hasil analisis yang dilakukan
berpengaruh terhadap variabel terikat. Semua uji-t diperoleh nilai t-hitung lebih besar
variabel independent berpengaruh terhadap dari t-tabel yaitu 3,254 > 1,667. Dan untuk
variabel dependent. Return On Asset (ROA) mengetahui pengaruh ini signifikan atau tidak,
dan Return On Equity (ROE) secara bersama- dapat dilihat dari nilai signifikan yaitu 0,002
sama pengaruh terhadap profitabilitas. Hasil yang mana lebih kecil dari 0,05. Maka dapat
tersebut sesuai dengan hipotesis yang diajukan. diambil kesimpulan bahwa Return On Asset
Berdasarkan hasil penelitian yang telah (ROA) berpengaruh terhadap profitabilitas
dilakukan maka hasil yang diperoleh adalah pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
sebagai berikut: Bursa Efek Indonesia.
224 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Dari uji-t diketahui bahwa nilai F-hitung untuk variabel Return On Asset
t-hitung -2,520 > t-tabel 1,677 dan nilai (ROA) lebih besar dari F-tabel dan untuk
signifikansi sebesar 0,015 < 0,05. Sehingga variabel Return On Equity (ROE) lebih kecil
dapat disimpulkan bahwa variabel Return dari F-tabel dan untuk mengetahui apakah
On Equity (ROE) berpengaruh terhadap pengaruh ini signifikan atau tidak, dapat
profitabilitas. Hasil ini sesuai dengan penelitian dilihat dari nilai signifikansinya 0,007 yang
yang dilakukan oleh Setyono (2014) yang mana lebih kecil dari 0,05 maka dapat diambil
menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) kesimpulan bahwa Return On Asset (ROA)
ber-pengaruh terhadap profitabilitas. Dari berpengaruh terhadap profitabilitas pada
hasil analisis yang dilakukan uji-t diperoleh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
nilai t-hitung untuk variabel Return On Equity Efek Indonesia dan Return On Equity (ROE)
(ROE) > dari nilai t-tabel yaitu -2,520 > 1,667. tidak berpengaruh terhadap profitabilitas
Dan untuk mengetahui pengaruh ini signifikan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di
atau tidak, dapat dilihat dari nilai signifikan Bursa Efek Indonesia. Hasil ini sesuai dengan
yaitu 0,015 yang mana lebih besar dari 0,05. penelitian yang dilakukan oleh Setyono (2014)
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa Return yang menyatakan bahwa Profitabilitas dapat
On Equity (ROE) berpengaruh negatif terhadap dipengaruhi oleh Return On Asset (ROA) dan
profitabilitas pada perusahaan perbankan yang Return On Equity (ROE).
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
KESIMPULAN
Dari uji statistik F menunjukkan bahwa
nilai signifikansi adalah 0,007 atau dibawah Banyak perbankan yang diakuisisi oleh
0,05. Sehingga variabel Return On Asset (ROA) pemerintah serta melakukan merger agar bisa
dan Return On Equity (ROE) mempunyai bertahan ditengah kondisi perekonomian
pengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Indonesia kurang baik saat krisis, namun
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dengan membaiknya kondisi perekonomian
ketiga diterima karena adanya daya dukung Indonesia saat ini memicu bangkitnya gairah
data dan sesuai dengan ekspetasi penelitian. iklim bagi industri perbankan. Berdasarkan
Profitabilitas dapat dipengaruhi oleh Return hasil analisis data dan pembahasan yang telah
On Asset (ROA) dan Return On Equity dikemukakan pada Bab sebelumnya, dapat
(ROE) dalam upaya untuk meningkatkan diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
profitabilitas yang telah ditetapkan oleh 1. Return On Asset (ROA) dan Return On Equity
perusahaan. Profitabilitas yang akan dicapai (ROE) merupakan indikator untuk menilai
oleh perusahaan pada dasarnya merupakan kinerja keuangan perusahaan. Semakin tinggi
faktor untuk menilai kemampuan kinerja nilai Return On Asset (ROA) dan Return On
keuangan perusahaan yang baik. Dari hasil Equity (ROE), semakin tinggi pula tingkat
analisis yang dilakukan uji F diperoleh nilai pengembalian yang diterima.
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 225

2. Berdasarkan hasil pengujian menunjukan Creswell, John W. 2009. Research Design


bahwa variabel Return On Asset (ROA) Qualitative, Quantitative and Mix Methods
memiliki t-hitung sebesar 3,254 > t-tabel Approaches. California: SAGE Publications.
1,677 dan besarnya nilai signifikansi Return
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian
On Asset (ROA) sebesar 0,002 < 0,05,
Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
variabel ROE memiliki t-hitung sebesar
-2,250 > t-tabel 1,677 dan nilai signifikansi Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin.
ROE sebesar 0,015 < 0,05, dan secara 2011. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta:
bersama-sama variabel Return On Asset Salemba Empat.
(ROA) dan Return On Equity (ROE)
Dechow, P. M. and D. J. Skinner. 2000.
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Earnings Management: Reconciling
variabel Profitabilitas. Hal ini dibuktikan
the Views of Accounting Academics,
dari nilai F hitung lebih besar dari F tabel
Practitioners, and Regulators. Accounting
yaitu 5,548 > 3,191 dengan nilai signifikansi
Horizons, 14 (2): 235-250.
sebesar 0,007. Karena nilai signifikansi nya
lebih kecil dari 0,05 atau 5%, maka model Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan
regresi dapat digunakan dalam memprediksi Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Profitabilitas atau dapat dikatakan bahwa
Fan, J. P. H. and Wong, T. J. 2002.
Return On Asset (ROA) dan Return On Equity
Corporate Ownership Structure and the
(ROE) secara bersama-sama berpengaruh
Informativeness of Accounting Earnings
terhadap profitabilitas.
in East Asia. Journal of Accounting and
Economics, 33: 401-425.
DAFTAR PUSTAKA
Fischer, Marily and Kenneth Rosenzweig.
Ardison, Kym Marcel M, Antonio Martinez,
1995. Attitude of Students and Accounting
and Fernando Galdi. 2012. The Effect
Practitioners Concerning the Ethical
of Leverage on Earning Management in
Acceptability of Earnings Management.
Brazil. Scientific and Applied Accounting,
Journal of Business Ethics, 14: 433-444.
5 (3): 305-324.
Fraenkel, J. R dan Wellen, N. E. 2008. How to
Bringham dan Houston. 2010. Dasar-Dasar
Design and Evaluate Research in Education.
Manajemen Keuangan Buku 1. Jakarta:
New York: McGraw-Hill,
Salemba Empat.
Halim, Abdul. Analisis Investasi. Jakarta:
Bushee, B. 1998. The Influence of Institutional
Salemba Empat, 2005.
Investors on Myopic R & D Investment
Behavior. The Accounting Review, 73 (3): Hanafi, Mamduh. Manajemen Keuangan.
305-333. Yogyakarta: BPFE, 2004.
226 Al Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan-Volume 1, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori Portofolio dan Lennox, C. 1999. Are Large Auditors More
Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE, 2014. Accurate Than Small Auditors? Accounting
and Business Research, 29 (3): 193-228.
Healy, P. & Wahlen, J. 1999. A Review of
the Earnings Management Literature Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan
and its Implications for Standard Setting. Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba
Accounting Horizons, 13 (4): 365-384. Empat.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2011. Noor, Juliansyah. 2013. Analisis Data
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Penelitian: Ekonomi dan Manajemen.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN, Jakarta: Gramedia.

Iturriaga, FJL & Hoffmann, PS. 2008. Earnings Payamta dan Doddys. 2001. Analisis pengaruh
Management and Internal Mechanisms of Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja
Corporate Governance: Empirical evidence Perbankan. Jurnal Riset Akuntansi, 7 (3):
from Chilean firms. Corporate Ownership 265-282.
& Control, 3 (1): 17-29.
Rahmawati. 2008. Motivasi, Batasan, dan
Jelinek, K. The Effect of Leverage on Eearnings Peluang Manajemen Laba (Studi Empiris
Management. 2007. The Journal of Business pada Industri Perbankan yang Terdaftar di
and Economics Studies, 13 (2): 24-108. Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Indonesia, 23 (4): 385-403.
Jiambalvo, J., Rajagopal, S., & Venkatachalam,
M. 2002. Institutional Ownership and Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-dasar
the Extent to Which Stock Prices Reflect Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:
Future Earnings. Contemporary Accounting BPEE.
Research, 19 (1): 117-145.
Rivai, Veithzal, Andria P. dan Idroes, Feri
Jones, J. 1991. Earnings Management during N. 2007. Bank and Financial Institution
Import Relief Investigations. Journal of Management (Conventional and Sharia
Accounting Research, 29 (2): 193-223. System). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Rusdin. 2006. Pasar Modal: Teori, Masalah
Jakarta: Bumi Aksara. dan Kebijakan dalam Praktik. Bandung:
Alfabeta.
Kasmir. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2012. S., Munawir. 2004. Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Liberty.
La Porta, Lopez de Silanes & Shleifer. 1999.
Corporate Ownership around the World. Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian
Journal of Finance, 54 (2): 471-517. Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Analisis ROA dan ROE (Nuzul Ikhwal) 227

Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan Watts, R., dan Zimmerman. 1978. Toward
dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. a Positive Theory of the Determination
Jakarta: Gramedia Pustaka. of Accounting Standards. The Accounting
Reviews, 53: 112-134.
Soeratno dan Arsyard. 2008. Metodologi
Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Wibowo. 2012. Aplikasi Praktis SPSS dalam
Yogyakarta: AMP YKPN. Penelitian. Yogyakarta: Gava Media.

Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Widyaningdyah, A. U. 2001. Analisis Faktor-


Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Faktor yang Berpengaruh terhadap
Alfabeta. Earnings Management pada Perusahaan
Go Public di Indonesia. Jurnal Akuntansi
Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan Teori,
dan Keuangan. 3 (2): 89-101.
Konsep, dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonisia.

Anda mungkin juga menyukai