Anda di halaman 1dari 5

Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.

2, Juni 2014

SYAIR LAGU DALAM PENGAJARAN SASTRA

Oleh :
Rika Widawati
Dosen Jurusan MKDU Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Indonesia
Email: rika033113@gmail.com

Abtstract, literary workrika033113@gmail.com


is an expression and reflection of life. By understanding the
literary work people can try to uncover and understand what life is, seeing and
understanding the world. Literature teaching is to teach the value of life. Teaching literature
is aimed at fostering students in appreciating literature to develop their personality,
knowledge, and reasoning power.
Keywords: literature, teaching, song lyrics.

Abstrak, karya sastra merupakan ekspresi dan cerminan kehidupan. Dengan


memahami karya sastra akan mencoba mengungkap dan memahami hidup, melihat dan
memahami dunia. Mengajarkan sastra pada hakikatnya adalah mengajarkan nilai
kehidupan. Pengajaran sastra bertujuan membina siswa dalam mengapresiasi sastra untuk
mengembangkan kepribadian, wawasan yang luas, dan daya nalar.
Kata kunci: sastra, pengajaran, lirik lagu.

A. PENDAHULUAN mengetahui apa itu sastra dan karya sastra?


You are what you read! Begitulah Dan apa kegunaannya?
kutipan dialog dalam film “You’ve Got Secara harfiah, kata sastra berasal
Mail” untuk menunjukkan identitas dari bahasa sansekerta yang berarti tulisan.
dirinya. Apakah identitas remaja, Jadi sastra dapat dikatakan sebagai hasil
khususnya siswa SMA, saat ini sudah menulis seseorang tentang segala sesuatu
tampak dari bacaan mereka? Atau hanya yang berkaitan dengan kehidupan. Sastra
tampak dari model baju terbaru, model terbagi menjadi tiga genre, yaitu puisi,
rambut, handphone termutakhir, gosip cerita rekaan, dan drama.
selebrita, nonton konser musik, dan lain- Banyak pendapat yang
lain? Pernahkah mereka berpikir untuk mendefinisikan karya sastra, antara lain:
memperbanyak membaca, terutama karya literature is a monumental element of
sastra untuk menunjukkan identitas people’s culture. (Alwasilah, 2001:35).
dirinya? Mungkin hanya segelintir yang Pradopo (1995:106) membandingkan
membaca karya sastra. Nilai-nilai apakah karya sastra dengan artefak.
yang didapatkan dari kehidupan gemerlap Karya sastra adalah artefak, adalah
dan penuh hura-hura? Dan nilai-nilai benda mati, baru mempunyai makna dan
apakah yang didapat dari membaca karya menjadi objek estetik bila diberi arti oleh
sastra? Untuk menjawab hal ini kita harus manusia pembaca sebagaimana artefak
peninggalan manusia purba mempunyai

231 Syair Lagu Dalam Pengajaran Sastra


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014

arti bila diberi makna oleh arkeolog kebudayaan manusia, hal ini menunjukkan
(Pradopo. 1995:106) bahwa pendidikan dapat dimulai dengan
Pendidikan dan pengajaran sastra mengenal kebudayaan sendiri yang pada
dapat dianggap sebagai bagian dari ilmu akhirnya akan dapat memahami
humaniora, termasuk di dalamnya sebagai kebudayaan lain. Kesusastraan
bagian dari pendidikan yang bertujuan menawarkan nilai-nilai universal dan
menjadikan para siswa menjadi manusia kemudian akan menjadikan siswa menjadi
yang lebih baik, bukan siswa yang hanya lebih humanis.
memikirkan gaya rambut atau jadwal B. HASIL DAN PEMBAHASAN
sepak bola dunia. Melalui kegiatan 1. Pengajaran Sastra
membaca sastra siswa akan mendapatkan Karya sastra merupakan ekspresi dan
pendidikan moral, sebagaimana yang cerminan kehidupan. Dengan memahami
dikatakan oleh Sir Philip Sidney (1554:86) karya sastra akan mencoba mengungkap
dalam karyanya Apologie for Poetrie dan memahami hidup, melihat dan
(dalam Alwasilah, 2001:31), bahwa memahami dunia.
dengan membaca tentang tindakan- Mengajarkan sastra pada hakikatnya
tindakan heroik manusia, kita sendiri adalah mengajarkan nilai kehidupan.
dibimbing menuju kebaikan dan Pengajaran sastra bertujuan membina
kepahlawanan. siswa dalam mengapresiasi sastra untuk
Di awal telah dikatakan bahwa mengembangkan kepribadian, wawasan
kesusastraan adalah elemen monumental yang luas, dan daya nalar.

232 Syair Lagu Dalam Pengajaran Sastra


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014

Proses belajar mengajar (sastra) dapat dilihat pada gambar berikut:

Enviromental Input

Raw Input Learning-Teaching Process Output

Instrumental Input

Gambar 1. Proses kegiatan belajar mengajar


Gambar itu memperlihatkan bahwa Berdasarkan pendapat beberapa guru
hasil pembelajaran (output) dihasilkan oleh bahasa Indonesia yang ditemui, mereka
faktor proses belajar-mengajar. Proses mengatakan bahwa salah satu problematika
belajar-mengajar tidak bisa lepas dari pengajaran sastra adalah kurangnya minat
faktor siswa (raw input), faktor lingkungan siswa terhadap pembelajaran sastra. Salah
(enviromental input), dan faktor instrumen satu alasannya, yaitu siswa tidak tertarik
(instrumental input). pada materi sastra yang diajarkan
Dalam proses belajar, keadaan siswa Beranjak dari uraian tersebut timbul
dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang pertanyaan sebagai berikut.
terdiri atas lingkungan, sosial budaya dan Bagaimana cara menarik minat siswa
faktor instrumen yang terdiri atas untuk mempelajari sastra?
kurikulum, program, sarana dan guru. 2. Syair Lagu dalam Pengajaran
Dalam kurikulum disebutkan bahwa siswa Sastra
harus mampu mengapresiasi sastra. Sastra Dari uraian sebelumnya disebutkan
yang dipilih salah satunya adalah sastra bahwa siswa lebih berminat mendengarkan
lama. lagu dan menonton konser musik daripada
Melalui fenomena yang ada siswa membaca karya sastra yang berupa puisi,
lebih senang mendengarkan lagu dan cerita rekaan, dan drama.
menonton konser musik daripada membaca Dalam hal ini penulis menawarkan
karya sastra dalam bentuk puisi, cerita salah satu cara untuk menarik minat siswa
rekaan atau drama. dalam pengajaran sastra yaitu melalui syair
lagu. Syair lagu dipilih sebagai solusi
233 Syair Lagu Dalam Pengajaran Sastra
Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014

karena berhubungan dengan minat siswa Jalanku hampa dan kusentuh dia
terhadap musik atau lagu-lagu masa kini Terasa hangat oh di dalam hati
yang sedang trend. Salah satu proses Kupegang erat dan kuhalangi waktu
belajar yang baik menurut teori Quantum Tak urung jua kulihatnya pergi
adalah menumbuhkan minat. Tak pernah kuragu
Jika melihat jenis genre sastra, yang Dan slalu kuingat
terdiri atas puisi, cerita rekaan dan drama, Kerlingan matamu dan sentuhan hangat
maka syair lagu tidak termasuk ke dalam Aku saat itu takut mencari makna
sastra. Tetapi bila melihat beberapa puisi Tumbuhkan rasa yang sesakkan dada
yang dibuat melodinya seperti puisi Kau datang dan pergi oh begitu saja
Sapardi Joko Darmono yang berjudul Aku Semua ku terima apa adanya
Ingin, dan definisi sastra yang berarti hasil Mata terpejam dan hati menggumam
pikiran pengarang mengenai kehidupan Di ruang rindu kita bertemu
yang dituangkan ke dalam bentuk tulisan, Selain kata-kata yang disajikan puitis,
maka syair lagu pun dapat dimasukkan ke syair lagu tersebut bertema “Cinta”. Tema
dalam jenis sastra. Syair lagu merupakan cinta sangat diminati oleh siswa usia
tulisan yang berupa hasil pikiran remaja. Lagu tersebut sangat populer di
pengarang yang dituangkan dalam bentuk kalangan remaja, hal ini terlihat dari animo
syair yang dibuat melodinya. masyarakat yang didominasi oleh remaja
Banyak lagu-lagu Indonesia yang saat grup band Letto mengadakan konser
sedang trend di masyarakat menggunakan musik, dan para pengamen jalanan pun
kata-kata puitis dan memiliki makna yang tidak ketinggalan menyanyikan lagu
mendalam. Penulis mengambil contoh tersebut saat mereka mengamen. Bila
syair lagu yang berjudul “Ruang Rindu “ siswa diperintahkan untuk mengapresiasi
dinyanyikan oleh grup band berasal dari syair lagu tersebut, maka mereka akan
Yogyakarta yaitu Letto. mampu memaknai dan mengapresiasi lagu
tersebut dengan baik. Dan akhirnya
Ruang Rindu diharapkan mereka akan menyukai karya
Letto sastra lainnya terutama yang ada dalam
Di daun yang ikut kurikulum dan mampu mengapresiasi
Mengalir lembut karya sastra dengan baik.
Terbawa sungai ke ujung mata C. SIMPULAN
Dan aku mulai takut Problematika pengajaran sastra sangat
Terbawa cinta banyak, di antaranya guru yang tidak
Menghirup rindu yang sesakkan dada menyukai sastra, materi yang kurang

234 Syair Lagu Dalam Pengajaran Sastra


Edutech, Tahun 13, Vol.1, No.2, Juni 2014

menarik sehingga siswa tidak menyukai Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka


mata pelajaran sastra. Tetapi yang paling Pelajar.
banyak dijumpai oleh guru-guru adalah Teeuw, A., (1988). Sastra dan Ilmu Sastra.
masalah minat siswa terhadap sastra. Bila Bandung: Girimukti Pasaka.
siswa tidak berminat, maka tujuan
pengajaran sastra tidak akan tercapai.
Demi tercapainya tujuan pengajaran
sastra, maka guru diharapkan mampu
berpikir cerdas untuk menarik minat siswa
terhadap sastra. Banyak cara menuju roma,
artinya banyak cara yang dapat
menyelesaikan masalah.
Salah satu solusi yang dapat menarik
minat siswa terhadap karya sastra adalah
mencari sesuatu yang diminati oleh siswa
dan dapat digunakan dalam pengajaran
sastra.
Syair lagu yang sedang diminati oleh
siswa adalah solusinya. Syair lagu yang
puitis dan etis dapat digunakan dalam
pengajaran sastra untuk merangsang siswa
agar berminat terhadap sastra. Dengan
demikian diharapkan siswa akan menyukai
karya sastra lainnya seperti puisi lama dan
baru, cerita rekaan dan drama.
D. DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar., (2001). Language,
Culture, and Education: A Portrait
of Contemporary Indonesia.
Bandung: Andira.
Iskandarwassid., (2004). Tiga Pilar
Pengajaran Sastra. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Pradopo, Rachmat Joko., (1995). Beberapa
Teori Sastra, Metode Kritik, dan

235 Syair Lagu Dalam Pengajaran Sastra

Anda mungkin juga menyukai