PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh
2018
PERBANDINGAN OPTIMASI MANUAL DENGAN HASIL
OPTIMASI MENGGUNAKAN SOFTWARE PLANNING 4G
LTE XL DI KOTA MALANG
Proposal Skripsi ini digunakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Teknik (S.T.)
Di Institut Teknologi Telkom Purwokerto
2018
Disusun oleh
DOSEN PEMBIMBING
2018
i
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh
MUHAMMAD ‘ASHIM DIENULLAH
13101093
Mengetahui,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 7
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 7
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 8
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 8
1.4 Tujuan ....................................................................................................... 8
1.5 Manfaat ..................................................................................................... 9
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 9
BAB II DASAR TEORI ....................................................................................... 10
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................................ 10
2.2 LTE (Long Term Evolution) ................................................................... 11
2.2.1 Arsitektur LTE ................................................................................ 12
2.3 Alokasi Spektrum Frekuensi LTE Operator di Indonesia ...................... 14
2.4 Coverage Planning ................................................................................. 14
2.4.1 Link Budget ..................................................................................... 15
2.5 Model Propagasi ..................................................................................... 19
2.6 Luas Sel .................................................................................................. 20
2.7 Jumlah eNodeB ....................................................................................... 20
2.8 Unjuk Kerja Jaringan .............................................................................. 20
2.8.1 Reference Signal Received Power (RSRP) ..................................... 20
2.8.2 Singal to Interference Ratio (SINR) ............................................... 21
2.8.3 Throughput ...................................................................................... 21
2.9 Optimasi Jaringan ................................................................................... 22
2.9.1 Drive Test ........................................................................................ 22
2.9.2 Genex Assistant ............................................................................... 23
2.10 Tilting Antena Sektoral .......................................................................... 24
iii
2.11 Azimuth Antena ...................................................................................... 25
2.12 Software Planning Atoll ......................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 27
3.1 Diagram Alur Pengerjaan Skripsi ........................................................... 27
3.2 Alat Yang Digunakan ............................................................................. 28
3.3 Parameter Pengukuran ............................................................................ 29
3.3.1 Reference Signal Received Power (RSRP) ..................................... 29
3.3.2 Singal to Interference Ratio (SINR) ............................................... 29
3.3.3 Throughput ...................................................................................... 30
BAB IV JADWAL PENGERJAAN SKRIPSI ..................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 32
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
7
Bertolak dari latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul Skripsi
“Perbandingan Optimasi Manual Dengan Hasil Optimasi Menggunakan
Software Planning 4G LTE XL di Kota Malang“.
1.4 Tujuan
Tujuan dari penulisan Skripsi ini adalah untuk mengetahui performa
jaringan 4G LTE Operator XL di Kota Malang dengan mengamati parameter
RSRP, SINR, dan Throughput dan untuk mengetahui hasil perbandingan optimasi
existing dengan optimasi menggunakan software planning.
8
1.5 Manfaat
Adapun beberapa manfaat yang didapat dalam penulisan Skripsi ini :
1. Mengetahui performa jaringan 4G LTE Operator XL di Kota Malang.
2. Sebagai sarana pengetahuan mengenai optimasi jaringan.
3. Untuk mengetahui hasil perbandingan optimasi existing dengan optimasi
menggunakan software planning.
9
BAB II
DASAR TEORI
10
RSRP secara dedicated mengalami peningkatan sebesar 22,44% sedangakan
untuk Throughput Upload mengalami peningkatan sebesar 27,21%.
Penelitian Intan Larasati [6] pada tahun 2017 yang berjudul “ Optimasi
Jaringan LTE di Area Cigadung Bandung “ meneliti tentang jaringan LTE di area
Cigadung yang merupakan daerah sub urban dan kawasan perumahan. Dalam
penelitian tersebut proses optimasi dilakukan dengan cara merubah mechanical
tilting, electrical tilting, dan mengubah azimuth pada antena sectoral. Hasil dari
penelitian yang dilakukan adalah optimasi mechanical tilting, electrical tilting, dan
mengubah azimuth mebuat nilai dari parameter pengukuran kualitas jaringan yaitu
RSRP, SINR, dan Throughput jauh lebih baik. Dimana nilai RSRP sebelum
dilakukannya optimasi adalah 32,59% dan setelah dilakukan optimasi menjadi
91,14%. Kemudian untuk nilai SINR sebelum dilakukan optimasi adalah 6,90%
dan setelah dilakukan optimasi menjadi 93,06%. Sedangkan untuk nilai dari
Througput sebelum dilakukan optimasi adalah 512 Kbps dan setelah dilakukan
optimasi menjadi 14 Mbps.
11
Spesifikasi LTE ditargetkan untuk melayani downlink sedikitnya 100
Mbps, uplink sedikitnya 50 Mbps. LTE mendukung operator scalable bandwidth
dari 1,4 MHz sampai 20 MHz. kecepatan rata-rata berkisar pada 15 Mbps dengan
delay 10 ms, walaupun nilai maksimal diharapkan dapat mencapai diatas 200
Mbps pada bandwidth 20 MHz. pada 2G dan 3G akses radio akan terkoneski pada
circuit switched domain maka E-UTRAN pada LTE hanya akan terkoneksi pada
EPC [7].
12
User Equipment (UE), E-UTRAN, EPC. Beikut ini adalah penjelasan dari
masing-masing bagian arsitektur LTE [7].
1. Bagian Akses Radio (LTE) :
a. UE (User Equipment), adalah perangkat untuk komunikasi disisi
pengguna. Perangkat tersebut dapat berupa telepon genggam, computer,
maupun perangkat cerdas lainnya yang dapat terhubung dengan internet.
b. Envolved NodeB (eNodeB) adalah interface jaringan LTE dengan
pengguna. Pada generasi sebelumnya, yaitu GSM (2G) dikenal sebagai
BTS dan UMTS (3G) dikenal sebagai NodeB. BTS (2G) dengan NodeB
(3G) maupun eNodeB mempunyai perbedaan, yaitu kemampuan untuk
melakukan fungsi control sambungan dan handover. Dengan demikian
tidak ada lagi pengatur tambahan seperti BSC dan RNS pada sistem LTE.
2. Bagian Sentral (SAE)
a. Serving Gateway (S-GW) yang bertugas sebagai pengatur jalan dan
meneruskan data berupa palet dari setiap UE. S-GW dan SGSN berfungsi
untuk menghubungkan LTE dengan tekonologi 3GPP lainnya seperti
GSM/EDGE Radio Access Network (GERAN) dan UMTS Terrestial
Radio Access Network (UTRAN).
b. Packet Data Network Gateway (P-GW) merupakan pengatur hubungan
jaringan data antara UE dengan paket data lain diluat 3GPP seperti
WLAN, WiMAX, CDMA 2001x dan EVDO.
c. Mobility Management Entity (MME) berfungsi sebagai pengatur utama
pada setiap bagian dari LTE/SAE. Pada saat UE tidak aktif, MME
berfungsi untuk melacak keberadaan pelanggan dengan melakukan
tracking dan paging. Saat UE aktif, MME berfungsi untuk memulihkan S-
GW selama berlangsungnya komunikasi.
d. Policy and Charging Rules Function (PCRF) bertugas sebagai penentu
Quality of Service (QoS) dan charging untuk masing-masing UE.
e. Home Subscriber Server (HSS) yaitu sistem database yang bertugas
membantu MME dalam melakukan manajemen pelanggan dan
pengamanan. Penerimaan atau penolakan UE pada saat autentikasi
bergantu pada database HSS.
13
2.3 Alokasi Spektrum Frekuensi LTE Operator di Indonesia
Pada tanggal 13 Februari 2015, Menteri Komunikasi dan Informatika
menandatangani surat edaran nomor 1 tahun 2015 tentang kebijakan penataan pita
frekuensi radio LTE 1800 MHz sesuai dengan alokasi frekuensi operator XL.
Pada frekuensi 1800 MHz, operator XL memiliki bandwidth sebesar 7,5 MHz [8].
14
Coverage planning merupakan sebuah metode perencanaan dari
spesifikasi alat dan parameter input jaringan secara teknik, diantaranya dengan
mempertimbangkan daya pancar, daya terima, pathloss, sensitivitas alat dan lain-
lain. Parameter yang digunakan dalam perencanaan coverage area terdiri dari :
parameter level daya rata-rata, SINR rata-rata, jumlah sel, serta luas area yang ter-
cover diatas nilai threshold. Secara toritis luas area yang ter-cover oleh jaringan
dengan nilai level daya terima diatas nilai sensitivitas eNodeB adalah 75% dari
total area [9].
15
Selanjutnya adalah menentukan persamaan Effective Receiver Faded
Sensitivity (RXEFS), nilai dari RXEFS ditentukan dengan mengurangkan
loss dan menjumlahkan gain diantara penerima dan Rx antena. Titik
acuan dari persamaan ini adalah energy yang diterima pada Rx antena
[11].
RXEFS = RXFS – GRX + LRXLL……...……………………………….(2.2)
Keteragan :
RXFS = Rx Faded Sensitivity (dBm)
GRX = Gain Antena Rx (dBm)
LRXLL = Rx Line Loss (dB)
SR = kTB + NF + SINR…………………………………………….(2.3)
Keterangan :
k = Konstanta Boltzman (1.38 x 10-20 mW/K)
T = Temperature (K)
B = System Bandwidth (MHz)
NF = Noise Figure (dB)
SINR = Signal to Noise Ratio (dB)
B = NRB x 180 KHz
Keterangan :
NRB = Jumlah Resource Blok (RB)
Tabel 2.1 Subscarrier Bandwidth [10]
16
Tabel 2.2 Minimum AWGN (Additive White Gaussian Noise) [10]
17
Effective Radiated Power (EIRP) yang ditentukan dengan mengurangi
loss dan menjumlahkan gain diantara power amplifier dengan antena ke
dalam bentuk daya keluaran sebenarnya dari transmitter [10].
Persamaan dari EIRP arah downlink adalah sebagai berikut : [10]
EIRP = P + GTXDG – LTXLL + GTX + GAA………………………………………….(2.5)
Keterangan :
P = Transmit RF Power (dBm)
GTXDG = Transmit Diversity Gain (dB)
LTXLL = Transmit RF Line Loss (dB)
GTX = Transmit Antena Gain (dB)
GAA = Transmit Adaptive Aray Gain (dB)
Selanjutnya adalah menentukan persamaan Effective Receiver Faded
Sensitivity (RXEFS), nilai dari RXEFS ditentukan dengan mengurangkan
loss dan menjumlahkan gain diantara penerima dan Rx antena. Titik
acuan dari persamaan ini adalah energy yang diterima pada Rx antena.
RXEFS = RXFS – GRX + LRXLL.............................................................(2.6)
Keteragan :
RXFS = Rx Faded Sensitivity (dBm)
GRX = Gain Antena Rx (dBm)
LRXLL = Rx Line Loss (dB)
SR = kTB + NF + SINR…………………………………………….(2.7)
Keterangan :
k = Konstanta Boltzman (1.38 x 10-20 mW/K)
T = Temperature (K)
B = System Bandwidth (MHz)
NF = Noise Figure (dB)
SINR = Signal to Noise Ratio (dB)
B = NRB x 180 KHz
Keterangan :
NRB = Jumlah Resource Blok (RB)
Setelah menentukan EIRP dan RXEFS maka persamaan MAPL arah
uplink adalah sebagai berikut :
18
MAPL = EIRP – SR – IM – LEV - MSF……………………………..(2.8)
Keterangan :
EIRP = Effective Isotropic Radiated Power (dBm)
SR = Sensitivity Receiver (dBm)
IM = Interference Margin (dB)
LEV = Body Loss (dB)
MSF = Long Normal Margin (dB)
19
Dengan memasukkan nilai MAPL ke dalam rmus model propagasi COST-231
maka akan memperoleh besarnya radius sel.
20
Tabel 2.3 Rentang Nilai RSRP [12]
2.8.3 Throughput
Throughput adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui
banyaknya jumlah data yang diterima dalam keadaan baik yang ditransmisikan
dari sumber data ke peneriman. Berikut contoh range throughput yang digunakan
oleh suatu operator. Untuk rentang nilai throughput dapat dilihat pada tabel 2.5
[12].
Tabel 2.5 Rentang Nilai Throughput [12]
21
2.9 Optimasi Jaringan
Optimasi jaringan adalah proses menjaga dan meningkatan kualitas sebuah
jaringan seluler. Sebuah jaringan dengan kualitas yang baik akan berdampak
langsung kepada kepuasan konsumen. Optimasi jaringan dilakukan ketika kualitas
jaringan dalam keadaan buruk [13].
a. Tujuan Optimasi Jaringan
Adapun dilakukannya optimasi jaringan :
1. Meningkatkan kualitas jaringan.
2. Meningkatkan kemampuan jaringan.
3. Melakukan perawatan peralatan yang berguna agar konsumen tetap merasa
puas.
b. Manfaat Optimasi Jaringan
Adapun manfaat dari optmasi jaringan :
1. Pemberdayaan sistem dan peralatan secara optimal.
2. Meminimalkan biaya perbaikan.
3. Mengoptimalkan kepuasan pelanggan.
22
Untuk mendapatkan data drive test, perlu digunakan tools untuk
mendapatkan data tersebut. Adapun tools yang harus digunakan untuk proses
drive test adalah sebagai berikut :
1. Genex Probe
Sebuah software yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi
sebuah jaringan radio frequency yang dipancarkan oleh eNodeB [13].
23
Gambar 2.5 Tampilan Workspace Genex Assistant [13]
24
b. Electrical Tilting
Electrical Tilting yaitu tilting antena dengan cara mengubah cara fasa antena.
Dampak yang diakibatkan dari electrical tilting adalah beamwidth pada antena
akan berubah Mengubah fasa antena dapat dilakukan dengan cara mengubah
konfigurasi electrical tilt pada bagian bawah antena.
25
2.12 Software Planning Atoll
Software Planning Atoll adalah sebuah software radio planning simulasi,
di dalamnya terdapat satu set alat dan fitur-fitur komperhensif yang
memungkinkan user untuk membuat suatu proyek perencanaan microwave
ataupun perencanaan radio [18].
26
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
Drive Test
Analisa
Tidak
Selesai
27
Proses pengerjaan Skripsi ini dimulai dengan melakukan pengumpulan
data kualitas jaringan 4G LTE milik operator XL. Setelah selesai dilakukan proses
drive test, proses selanjutnya yang dilakukan adalah menganalisa hasil data drive
test yang telah diperoleh. Jika dalam menganalisa hasil data drive test ditemukan
masalah, proses selanjutnya adalah melakukan proses optimasi. Optimasi yang
dilakukan pada Skripsi ini adalah optimasi secara physical tuning yaitu dengan
mengubah arah pancar antena (azimuth), tinggi antenna, dan tilting antena secara
mechanical maupun electrical dengan software planning atoll. Dengan
menggunakan software planning atoll hasil proses optimasi dapat diketahui
apakah peningkatan kualitas jaringan telah sesuai dengan yang diharapkan atau
belum yang kemudian akan dibandingkan dengan hasil optimasi existing yang
dilakukan oleh tim RNO (Radio Network Optimization).
28
performa dari jaringan LTE milik operator XL sudah sesuai dengan nilai-
nilai yang ditetapkan atau belum.
29
melakukan suatu panggilan. Dimana pada tekenologi generasi sebelumnya, yaitu
teknologi 2G deikenal dengan nama RxQual dan pada teknologi 3G dikenal
dengan nama Ec/No. Berikut contoh range SINR yang digunaka oleh suatu
operator. Untuk rentang nilai SINR dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Rentang Nilai SINR
3.3.3 Throughput
Throughput adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui
banyaknya jumlah data yang diterima dalam keadaan baik yang ditransmisikan
dari sumber data ke peneriman. Berikut contoh range throughput yang digunakan
oleh suatu operator. Untuk rentang nilai throughput dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel Rentang Nilai Throughput
30
BAB IV
JADWAL PENGERJAAN SKRIPSI
Bulan
No Kegiatan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Penyusunan Laporan Skripsi
4 Sidang Skripsi
31
DAFTAR PUSTAKA
32
[11] Lutfita Faradina Hermawan, Via. “Perencanaan Jaringan Long Term
Evolution (LTE) 1800 MHz Di Wilayah Magelang Menggunakan BTS
Existing Operator XYZ.” Purwokerto: Sekolah Tinggi Teknologi
Telematika Telkom, 2016
[12] Hikmaturokhman, Alfin, and Lingga Wardana. "4G Handbook Edisi
Bahasa Indonesia Jilid 2." Jakarta: Penerbit nulis buku (2015).
[13] Septyandini Fitri, “Analisis Drop Call Pada Layanan Suara Sistem LTE
Berdasarkan Data Statistik dan Drive Test Pada Daerah Dayeuh Kolot
Bandung”. Bandung: Universitas Telkom. 2016.
[14] Boru Ginting, Melinda, “Optimasi Jaringan Coverage UMTS Dengan
Azimuth Dan Tilting Antena Sektoral Di Sukoharjo Menggunakan Metode
Automatic Cell Planning (ACP) Dan Unautomatic Planning.” Purwokerto:
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom, 2017.
33