Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sehat merupakan hak dasar manusia, yang sekaligus menjadi salah


satu faktor selain pendidikan dan ekonomi, dalam menentukan Indeks
(pengembangan) SDM. Bahkan Undang-Undang RI No. 39 tahun 2009
tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa Pembangunan Kesehatan harus
ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat masyarakat yang setinggin-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya masyarakat. Lebih lanjut pada pasal 11
disebutkan bahwa, “ Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat
untuk mewujudkan, mempertahankan dan memajukan kesehatn setinggi-
tingginya”
Pembangunan Kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia
sebagai warga masayarakt dunia untuk mencapai Millenium Development
Goals (MDGs). Lima dari delapan agenda MDGs berkaitan langsung dengan
kesehatan, yaitu : Memberantas kemiskinan dan kelaparan, Menurunkan
angka kematian anak, Meningkatkan kesehatan Ibu, Memerangi HIV/AIDS,
Malaria dan penyakit lainnya, serta Melestarikan lingkungan hidup. Untuk
mencapai tujuan tersebut diperlukan intervensi perilaku dan lingkungan
tanpa mengabaikan faktor keturunan dan kesehatan.
Dalam mewujudkan pembangunan kesehatan ini, maka diperlukan
Promosi Kesehatan mulai dari tingkat Puskesmas. Promosi kesehatan pada
hakikatnya merupakan ujung tombak dari seluruh program yang ada di
Puskesmas dimana program ini tidak bisa berjalan sendiri dan harus
bergandengan tangan dengan seluruh program kesehatan yang ada di
Puskesmas. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan tidak hanya oleh petugas
khusus promosi kesehatan saja, melainkan juga oleh petugas-petugas
kesehatan lainnya. Karena semua petugas kesehatan pada hakikatnya adalah

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 1


petugas promosi kesehatan. Promosi kesehatan bukanlah hanya proses
penyadaran masyarakat atau pemberian dan peningkatan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan semata, akan tetapi di dalamnya terdapat
usaha untuk dapat memfasilitasi dalam rangka perubahan perilaku
masyarakat.
Untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan, peran serta
masyarakat dalam mewujudkan Upaya Kesehatan bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) juga sangat penting karena merupakan perpanjangan
tangan petugas kesehatan dalam memberdayakan masyarakat di lapangan.

1.2. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk melihat gambaran kegiatan promosi kesehatan dan upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Kapau.
2. Untuk mengetahui permasalahan dan menyusun rencana aksi dari
masalah yang ditemukan untuk tahun berikutnya.
3. Salah satu syarat untuk mengikuti lomba tenaga Promosi
Kesehatan berprestasi tingkat Kab. Agam tahun 2018.

1.3. SASARAN
Seluruh apatur pemerintahan baik di instansi vertikal maupun di
daerah, Tokoh Masyarakat, Tokoh agama, anak sekolah, tenaga kesehatan,
serta seluruh masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Kapau.

BAB II
ANALISA SITUASI PROMOSI KESEHATAN

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 2


2.1. GEOGRAFI
Wilayah kerja Puskesmas Kapau mencakup 21 Jorong dalam 3
Kenagarian (Kapau, Koto Tangah dan Gadut) di Kecamatan Tilatang
Kamang dengan batas-batasnya sebagai berikut:
 Sebelah Barat : berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Pakan Kamis
dan Kota Buklittinggi
 Sebelah Timur : berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Magek
 Sebelah Utara : berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Pakan Kamis
 Sebelah Selatan : berbatas dengan Kota Bukittinggi
Daerah ini terletak kurang lebih 900 m dari permukaan laut, beriklim sejuk
dengan temperatur antara 16.1 – 21.1 0C dengan kelembaban antara 82 –
90.8 %.

2.2. DEMOGRAFI
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Kapau 12.650 jiwa
dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak 3.387 KK.

2.3. SOSIAL, EKONOMI DAN BUDAYA


Distribusi mata pencarian pokok masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Kapau adalah : tani 60 %, , PNS 10%, swasta 5 %, dan dagang 25
%, dengan adat istiadat minang dan sebahagian besar beragama Islam.

2.4. SARANA KESEHATAN DAN PENDIDIKAN


2.4.1 Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kapau adalah :

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 3


 Puskesmas induk : 1 buah
 Pustu : 1 buah
 Poskesri : 3 buah
 Polindes : 3 buah
 Bidan Praktek Swasta : 8 buah
 Puskesmas Keliling : 1 buah
 Kendaraan roda 2 : 6 buah

2.4.2 Sarana Pendidikan


Sarana pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Kapau adalah :
 TK : 7 buah
 SD : 11 buah
 SMP/ MTsN : 3 buah
 SMA/SMK/ MA : 1 buah
 Pondok Pesantren : 2 buah

2.5. PERAN SERTA MASYARAKAT


Bentuk Peran Serta Masyarakat di Puskesmas Kapau selama tahun
2017 tercatat sebagai berikut :
a. Posyandu Balita : 28 Buah
b. Posyandu integrasi BKB dan PAUD : 3 buah
c. Kader Posyandu aktif : 114 orang
d. Posyandu Lansia aktif : 10 Kelompok
e. UKS yang dibina : 11 SD
f. Sekolah dilatih dokter kecil : 11 sekolah
g. Jumlah dokter kecil yang dilatih : 55 orang
h. Toga yang dibina : 495 buah
i. Poskestren yang dibina : 2 buah

BAB III
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2011

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 4


3.1. Langkah Dalam Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehatan

Dalam melaksanakan kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas


Kapau selalu mengacu pada tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada
3 strategi dasar promosi kesehatan yaitu :

1. Advokasi
Dalam melakukan promosi kesehatan advokasi memegang peranan
yang sangat penting, karena ini merupakan langkah awal dalam
melaksanakan promosi kepada para penentu kebijakan seperti
Pemuka Masyarakat, Tokoh Agama dan Aparatur pemerintahan yang
bertujuan agar dapat membuat kebijakan yang berwawasan kesehatan
serta dukungan yang nyata dalam pelaksanaan program kesehatan
yang akan dilaksanakan di Puskesmas Kapau.
2. Bina Suasana
Menindaklanjuti setelah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak,
maka bina suasana perlu dilakukan yaitu dengan menggalang
kemitraan dan membina suasana yang kondusif demi terwujudnya
perilaku hidup bersih dan sehat bagi individu, kelompok dan
masyarakat untuk mencapai tujuan program kesehatan yang ada di
Puskesmas Kapau.
3. Gerakan Masyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah pemberian informasi secara terus menerus dan
berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran, untuk
membantu sasaran, agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu
menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau
(aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan
perilaku yang diperkenalkan (aspek praktice). Kegiatannya dapat
berupa peningkatan pengetahuan dengan melakukan penyuluhan,
pendidikan, serta melaksanakan kegiatan yang berwawasan
kesehatan diseluruh masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 5


Kapau sehingga diharapkan dapat memperkuat sumber daya
manusia untuk meningkatkan dan menumbuhkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan masyarakat untuk melaksanakan hidup
bersih dan sehat di keluarga, serta terlaksananya pembinaan dan
pembentukan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

3.2 Pelaksanaan Dan Hasil Kegiatan Promosi Kesehatan


3.2.1 Advokasi
Melakukan advokasi kepada penentu kebijakan di wilayah kerja
Puskesmas Kapau. Bentuk kegiatan yang telah dilakukan :

Tabel 3.1
Bentuk dan Hasil Advokasi yang telah dilakukan di Puskesmas Kapau
Tahun 2017

Bentuk kegiatan dan


No Sasaran Hasil yang telah dicapai
permasalahan
1 Camat, Wali Sosialisasi Jorong STBM Terbentuknya jorong STBM
Nagari, PKK,
Kader dan Kepala
Jorong

2. Camat, Ka. UPT Pembinaan Kader 1. Telah terbentuknya


Pendidikan, Kesehatan Remaja (KKR) struktur Kepengurusan
Kepsek MTsN 1 di sekolah KKR di MTsN 1 Agam
Agam 2. Telah terpilihnya Kader
KKR di MTsN 1 Agam

3 Ka. UPT Penyuluhan dan peragaan Semua SD sudah


Pendidikan, gerakan Cuci Tangan dilaksanakan
Kepsek SD Dengan Sabun di Sekolah
4 Sekolah Dasar Penyebaran Media cetak Telah di berikan dan
( spanduk, stiker ) terpasang di sekolah , Stiker
dan CTPS percontohan
5 Mesjid Penyebaran akrilik WC Dibacakan oleh pengurus
bersih dan spanduk Mesjid sebelum ibadah sholat
Thaharah Mesjid Jum’at
3.2.2 Bina Suasana
Bentuk-bentuk kegiatan yang telah dilakukan dalam menggalang
kemitraan dengan berbagai Lintas sektor adalah :

Tabel 3.2

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 6


Hasil Kegiatan Bina Suasana Yang telah dilakukan di Puskesmas Kapau
Tahun 2017

Bentuk kegiatan dan Hasil yang telah


No Sasaran
permasalahan dicapai
1. Pokjanal a. Rendahnya D/S balita ke 1. Adanya Kerjasama
Posyandu dan Posyandu dengan Lintas
Lintas Sektor b. Kurangnya kerjasama dengan sektor dalam
lintas sektor untuk pembinaan
pembinaan Posyandu yang
bermasalah

2. UPT 1. Penerapan Program UKS di 1. Sosialisasi UKS


Pendidikan dan semua tingkat pendidikan pada guru UKS,
Ka. Sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan Ka. Sekolah SD,
SMA SMP dan
SMA/SMK
2. Adanya kerjasama
antara Puskesmas
Kapau dengan Ka.
Sekolah Tk lanjut
untuk konseling
remaja

3. UPT Penanganan masalah flu burung Kerjasama dalam


Peternakan dan rabies penanganan masalah
flu burung dan rabies
4. UPT KB Masalah prilaku remaja Adanya kerjasama
dalam program
PKBR, safari KB-Kes,
integrasi posyandu,
BKB dan Paud

3.2.3 Gerakan Pemberdayaan Masyarakat (Empowerment)


Bentuk-bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat menuju
terbentuknya Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) di Puskesmas Kapau
sebagai berikut :
A. Penyuluhan

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 7


1. Penyuluhan Dalam Gedung
Dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan maka di Puskesmas Kapau dilakukan penyuluhan dalam
gedung yang dilaksanakan dalam 2 bentuk yaitu penyuluhan
langsung dan penyuluhan tidak langsung.
a. Penyuluhan langsung
Melakukan penyuluhan kelompok, penyuluhan perorangan secara
langsung selalu dilakukan petugas saat melayani pasien.
b. Penyuluhan tidak langsung
Penyuluhan dengan menggunakan media (Studio Mini, dsb )
Untuk merubah prilaku masyarakat maka harus dilakukan
penyuluhan dengan berbagai cara dan berbagai media. Biasanya
penyuluhan kalau dilakukan secara langsung baik kelompok
maupun massal, orang sering lupa dengan apa yang diterimanya
tetapi disamping ia mendengar dia juga melihat apa yang disuruh
maka mereka akan mudah mengingat apa yang diberikan
kepadanya.
Bentuk lain dari penyuluhan tidak langsung di Puskesmas Kapau
adalah melalui media-media informasi yang dipasang atau
diletakkan disekitar bangunan Puskesmas Kapau seperti berupa
kantong-kantong yang berisi leafled kesehatan, poster, banner,
spanduk, slogan-slogan kesehatan, dan lain-lain.
c. Klinik Konsultasi Terpadu
Untuk penyuluhan perorangan Puskesmas Kapau menyediakan
klinik konsultasi terpadu antar lintas program, berupa klinik gizi,
klinik KB, klinik sanitasi. Pelayanan klinik konsultasi tersebut
dibuka setiap hari kerja.
2. Penyuluhan Luar Gedung
Penyuluhan luar gedung dilaksanakan pada saat kegiatan
posyandu balita, posyandu lansia, Posbindu PTM, di sekolah-
sekolah, arisan ibu-ibu, pertemuan tingkat Nagari/ Jorong dan

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 8


Kecamatan. Materi penyuluhan yang diberikan biasanya
disesuaikan dengan situasi dan permasalahan kesehatan yang
sedang tren di masyarakat.
3. Penyuluhan di Radio
 Dialog interaktif
Bekerja sama dengan Puskesmas Biaro lintas program dan
lintas sektor terkait sesuai dengan permasalahan yang sedang
tren di masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan tergantung dari
permasalahan kesehatan yang sedang trend atau hangat di
masyarakat.
4. Penyuluhan Keliling
Dalam rangka memaksimalkan pemberian informasi kepada
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kapau, maka promosi
kesehatan juga dilakukan dengan menggunakan Puskesmas
Keliling (Puskel) yang telah dilengkapi dengan TOA. Penyuluhan
dengan Puskel dilakukan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat
massal seperti kegiatan posyandu, pelaksanaan imunisasi campak,
PIN, pengobatan massal filariasis, kejadian flu burung, DBD,
pembagian kapsul Vit. A dan lain-lain.
B. Pendidikan dan Pelatihan Pemberdayaan
Masyarakat (PSM)
1. Sosialisasi UKS Tingkat lanjut
Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
adalah melalui pelayanan kesehatan anak usia sekolah yang lebih
dikenal dengan nama Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Guru yang
merupakan ujung tombak pelaksanaan pendidikan kesehatan
disekolah harus dibekali dengan pengetahuan tentang kesehatan.
Untuk itu Puskesmas Kapau bekerja sama dengan TP UKS Kecamatan
mengadakan sosialisasi UKS untuk semua guru UKS tingkat lanjut.

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 9


Sasaran dalam sosialisasi UKS ini adalah kepala sekolah, Guru UKS,
Guru BK dan bagian Kesiswaan pada tingkat SMP, MTs dan SMA/
SMK yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kapau.
Kegiatan ini bertujuan agar kepala sekolah serta guru-guru yang
terkait dengan pelaksanaan program UKS di sekolah tingkat lanjut
mengetahui dan memahami bentuk kegiatan UKS tingkat lanjut,
sehingga memudahkan dalam menjalin kerjasama dengan pihak
sekolah.
2. Sosialisasi Poskestren
Sosialisasi ini ditujukan kepada semua Pimpinan/ Direktur Pondok
pesantren, bagian kesiswaan, serta pembina asrama yang berada di 2
Pondok pesantren ( Pondok Pesantren Mu’allimin Sawah Dangka,
Pondok Pesantren MTI Kapau ) yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Kapau.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan semua pimpinan Pondok
pesantren mengetahui dan memahami proses pembentukan dan
pelaksanaan kegiatan Poskestren di Pondok pesantren.
3. Pembinaan Kelas Ibu Hamil
Dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian
Bayi, mempertahankan kesehatan ibu selama hamil dan
mempersiapkan calon bayi yang sehat. Pembinaan yang diberikan
berupa peningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan,
proses persalinan, senam ibu hamil, perencanaan persalinan dan
perawatan bayi. Pembinaan ini diberikan oleh petugas KIA dan
bekerja sama dengan Pembina.

C. Pembinaan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat ( UKBM )


1. Posyandu
Wilayah kerja Puskesmas Kapau mempunyai 29 buah posyandu yang
tersebar di 21 jorong, yang dalam pelaksanaannya sudah berjalan

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 10


secara rutin setiap bulan. Berdasarkan pendataan yang dilakukan ke
semua posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kapau tahun
2017 bekerja sama dengan pembina desa, maka didapatkan data
sebagai berikut :
1. Sebagian besar posyandu belum memiliki gedung sendiri untuk
melaksanakan kegiatan Posyandu. Dari 29 Posyandu yang ada,
24 buah diantaranya belum mempunyai gedung sendiri.
2. Masih belum lengkapnya pencatatan dan data-data di posyandu.
3. Dilihat dari peran serta kader dalam kegiatan posyandu sudah
cukup baik yang ditandai dengan jumlah kader 140 orang , kader
yang aktif sebanyak ± 114 orang di 29 posyandu, pengetahuan
dan keterampilan kader masih kurang.
4. Semua posyandu sudah dilengkapi dengan alat timbangan balita
(dacin).
5. Peran serta masyarakat untuk membawa balitanya ke posyandu
masih rendah.
Untuk mengatasi permasalahan Posyandu ini maka Puskesmas
Kapau bekerja sama dengan Pokjanal Posyandu Kec Tilatang Kamang
melakukan pembinaan secara berkala ke Posyandu yang bermasalah.
Bentuk kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka
peningkatan kualitas posyandu adalah :
1. Mengadakan pembinaan secara rutin setiap bulannya yang
bekerja sama dengan lintas sektor dan lintas program.
2. Pembuatan Format SIP untuk setiap Posyandu.
3. Menyebarluaskan leaflet tentang posyandu dan jadwal
pelaksanaan posyandu ke semua jorong yang ada di wilayah
Kerja Puskesmas Kapau.
4. Menghidupkan dana sehat di Posyandu arisan ibu-ibu balita,
perayaan ulang tahun balita di posyandu, yang sebagian dari
kegiatan tersebut disisihkan untuk pengadaan PMT di posyandu.

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 11


Tabel 3.4
Data Tingkat Perkembangan Posyandu di Puskesmas Kapau
Tahun 2016 dan 2017

No Strata 2016 2017


1 Pratama 0 1
2 Madya 3 3
3 Purnama 19 19
4 Mandiri 6 6
Jumlah 28 29

Dari Tabel 3.4 terlihat bahwa pada tahun 2017 terjadi


peningkatan strata Posyandu. Pada tahun 2016 Strata
Posyandu Madya terjadi penurunan dan bertambahnya strata
posyandu mandiri menjadi 6 buah. Sedangkan posyandu
integrasi dengan BKB dan PAUD terdapat 3 Posyandu.
2. Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )
UKS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat anak usia sekolah agar terbentuk perilaku hidup sehat
dengan berpedoman pada TRIAS UKS yaitu Pendidikan kesehatan,
Pelayanan kesehatan dan Pembinaan lingkungan sekolah sehat.
Untuk kelancaran pelaksanaan program-program UKS dan
menanamkan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah mulai dari
Taman Kanak-kanak sampai Tingkat lanjut maka Puskesmas Kapau
selalu menjalin kerjasama dengan UPT Pendidikan dibawah naungan
Tim Pembina UKS Kecamatan.
Bentuk Kegiatan UKS/ UKGS yang telah dilaksanakan
berdasarkan TRIAS UKS sebagai berikut :
a. Pendidikan Kesehatan
1. Pelatihan guru UKS tingkat Sekolah Dasar beserta bidan desa
2. Pelatihan UKS tingkat lanjut kepada guru UKS

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 12


3. Pelatihan dokter kecil telah dilaksanakan terhadap 11 SDN
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kapau. Dokter kecil ini
dibina dan dilatih langsung oleh Pembina desa.
4. Penyuluhan Narkoba dan kesehatan reproduksi di SMP dan
SMA tiap tahunnya.

b. Pelayanan Kesehatan
1. Skreening kesehatan terhadap semua TK (5 TK) dan SD ( 11
SD) tiap tahun.
2. Sejak tahun 2011 telah dimulai pelaksanaan skreening kepada
siswa kelas 1 Tingkat lanjut ( 2 SMP/MTs dan 1 SMA/SMK)
3. Pelaksanaan BIAS di 11 SD yang telah dilaksanakan tiap tahun
4. Pelaksanaan Imunisasi DT, TT, dan campak di 11 SD
5. Pemeriksaan Mata terhadap 11 SD, 2 SMP/MTs dan 1 SMA
6. Pemeriksaan garam beryodium pada murid SD
7. Pemeriksaan gondok terhadap murid SD
8. Lomba UKS tingkat Kecamatan Tilatang Kamang dilakukan
oleh TP UKS Kecamatan.
9. Sampai bulan Desember 2011 telah dilaksanakan pemeriksaan
gigi terhadap 11 SD.

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS )


Dalam rangka mengetahui gambaran perilaku hidup bersih
dan sehat masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kapau maka pada
bulan Desember 2012 telah dilakukan survey cepat PHBS berdasarkan
10 indikator PHBS dengan hasil sebagai berikut :

4. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 13


TOGA merupakan bahan obat tradisional yang mudah dicari
dan dijangkau sebagai alternatif pertama pertolongan pengobatan di
Rumah Tangga secara alamiah sebelum mendapatkan pengobatan
lebih lanjut . Untuk saat ini tanaman obat keluarga di masyarakat
masih dipergunakan sebatas untuk keperluan sehari-hari termasuk
apotik hidup dan belum dikelola sebagai penghasilan tambahan.
Untuk memasyarakatkan kembali penggunaan TOGA bagi
peningkatan kesehatan keluarga maka Puskesmas Kapau telah
membuat TOGA percontohan yang dilengkapi dengan nama/ jenis
tanaman, manfaatnya bagi kesehatan dan cara penggunaannya.
5. Posyandu Lansia
Di wilayah kerja Puskesmas Kapau mempunyai lansia
sebanyak 2631 orang dengan jumlah kelompok lansia sebanyak 11
kelompok yang di kelola oleh 11 orang kader. Bentuk kegiatan yang
dilaksanakan pada posyandu lansia berupa pemeriksaan kesehatan
rutin tiap bulannya, senam lansia dan penyuluhan kesehatan. Dengan
adanya kegiatan ini para lansia tetap menjadi produktif dan
mengurangi beban keluarga.

6. Polindes
Pondok bersalin desa (Polindes) yang merupakan salah satu
bentuk peran serta masyarakat yang sampai saat ini masih dianggap
sebagai milik pemerintah, sehingga masih ada beberapa polindes
yang kondisi sarana dan prasarananya tidak memenuhi syarat
kesehatan. Diwilayah kerja Puskesmas Kapau terdapat 6 buah
polindes dengan strata pratama 2 buah, madya 1 buah dan purnama 3
buah.

7. BATRA (Pengobat Tradisional)

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 14


Terdapat 14 pengobat tradisional di wilayah kerja Puskesmas
Kapau tahun 2012 dengan jenis pengobat tradisional diantaranya:
Batra ramuan, Tukang pungur gigi, urut/ pijat. Pembinaan telah
dilakukan kepada beberapa orang batra yang bertujuan agar pengobat
tradisional dapat bekerja sama dengan petugas kesehatan dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat tanpa menyalahi aturan-aturan
yang telah ditetapkan tapi belum satupun Batra yang memiliki izin.

8. Dana Sehat
Pada saat ini dana sehat yang ada baru sebatas dana yang
dikumpulkan untuk kegiatan posyandu. Sumber lain dari dana sehat
untuk posyandu berasal dari arisan ibu-ibu balita di beberapa
posyandu yang berdasarkan kesepakatan anggota disisihkan sedikit
untuk dana membuat PMT dan perayaan ulang tahun Balita.
Dengan adanya program pemerintah dengan nama Jamkesda,
maka diharapkan nantinya JPKM ini dapat berkembang di
masyarakat.

11. Pembentukan Nagari / Jorong Siaga


Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk
hidup sehat maka pada tahun 2012 dibentuklah jorong siaga. Dalam
rangka mendukung program pemerintah tersebut maka pada awal
Maret 2012 ini di wilayah kerja Puskesmas Kapau telah dilaksanakan
pembentukan Jorong Siaga yang bertempat di Nagari Kapau dengan 4
lokasi di Kenagariaan Kapau
Tahap-tahap dalam pembentukan nagari siaga ini sebagai
berikut :
a. Sosialisasi kepada Wali nagari, wali jorong, Tokoh masyarakat,
Tokoh agama LP dan LS.
b. Rekuitmen dan pelatihan kader sebanyak 40 orang

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 15


c. Survey Mawas Diri yang dilaksanakan oleh kader bersama-sama
dengan petugas kesehatan.
c. Musyawarah masyarakat Desa (MMD)
MMD diikuti oleh Kepala Jorong, Toma, Tokoh agama, kader dan
masyarakat di 4 Jorong di Nagari Kapau yang berjumlah lebih
kurang 52 orang. Berdasarkan hasil survey mawas diri ditemukan
prioritas masalah dan potensi yang dimiliki di Jorong - Jorong
tersebut berdasarkan besar masalah, tingkat kegawatannya,
kemudahan dalam penanggulangannya dan dilihat dari
manfaatnya antara lain:
1.Masalah pembuangan sampah
2.Jarak kandang ternak dengan rumah
3.Partisipasi masyarakat untuk membawa balita ke Posyandu
(D/S) rendah
Permasalahan dan pemecahan masalah yang ditemui dari hasil
SMD sebagai berkut :
Tabel 3.5
Daftar permasalahan dan tindakan aksi setelah dilakukan Pembentukan
Jorong Siaga di Tiga Jorong Nagari Kapau
Tahun 2012

Masalah yg Pemecahan Masalah/ Metode/


No Sasarannya Pelaksana
ditemui rencana aksi Media
1 Pembuanga a. Goro bersama Pemuda dan - Seluruh
n sampah seluruh masyaraka
b. Membuat tempat masyarakat t
pembakaran sitapung
sampah/ lobang Seluruh
sampah di rumah anggota
masing-masing rumah - Pemuda
tangga

c. Penyuluhan Seluruh Ceramah


tentang bahaya masyarakat dan Kader dan
sampah bagi sitapung diskusi petugas
kesehatan kesehatan
2 Jarak Penyuluhan tentang Seluruh Ceramah Kader dan
Kandang bahaya yg ditimbulkan masyarakat Diskusi/ petuga
ternak oleh kandang ternak yg sitapung tanyajawa kesehatan
dengan kotor b

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 16


rumah
3 D/S a. Penyuluhan Seluruh ibu Ceramah Kader dan
tentang manfaat balita dan petugas
Posyandu diskusi kesehatan
Kader

b. Pendekatan Ibu balita


khusus kepada Kunjunga
ibu balita yg n rumah
susah diajak ke
posyandu

4 Menginformasikan Ibu Balita Pengurus


melalui Majlis Penyuluha mesjid
taklim/ pengurus n
mesjid untuk terus
mengingatkan
jadwal
pelaksanaan
posyandu.

5 Memajang poster Ibu Balita Kader


tentang ajakan ke dan Kesehatan
posyandu di tempat- masyarakat Poster
tempat umum umum

Setelah dilakukan pembentukan Jorong Siaga ini maka dipilihlah


warga yang bersedia menjadi pendonor, ambulan desa.

D. Kegiatan Inovasi Promosi Kesehatan


Dalam rangka meningkatkan promosi program-program kesehatan
kepada masyarakat dan tindak lanjut dari berbagai permasalahan yang
muncul, maka dibentuklah beberapa kegiatan inovatif seperti:
1. Membentuk Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Puskesmas Kapau telah membuka klinik Remaja melalui program
PKPR. Di tahun 2012 telah dilaksanakan sosialisasi Pembentukan
PKPR yang dilakukan di SMK 1 Tilatang Kamang dan SMP 3 Tilatang
Kamang.

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 17


Dalam rangka mengatasi permasalahan dikalangan remaja ini
maka Puskesmas Kapau telah membuka klinik konsultasi remaja yang
pelayanannya dibuka setiap hari senin.
Bentuk-bentuk pelayanan yang dibuka di Klinik PKPR ini
diantaranya :
a. Konsultasi masalah lingkungan sosial remaja
- Lingkungan keluarga
- Lingkungan sekolah
- Lingkungan masyarakat
b. Konsultasi tentang pengetahuan dan sikap remaja terhadap
masalah kesehatan reproduksi
c. Konsultasi masalah penyimpangan perilaku sex pada remaja
d. Konsultasi masalah penyalahgunaan narkoba
e. Menerima rujukan dari guru BK

2. Wilayah kerja Puskesmas Kapau termasuk daerah endemis


Demam Berdarah Dangue (DBD), maka setiap tahunnya diadakan
usaha untuk mengatasi permasalahan tersebut. Tindakan yang telah
dilakukan sebagai berikut :
- Melakukan penyuluhan keliling dengan menggunakan Puskel
dengan materi DBD.
- Melakukan advokasi ke Wali Nagari dan Kepala Jorong agar
rutin melakukan Goro Bersama, dsb

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 18


BAB IV
PENUTUP

Promosi kesehatan adalah upaya perubahan atau perbaikan perilaku dibidang


kesehatan disertai dengan upaya mempengaruhui lingkungan atau hal- hal lain yang
sangat berpengaruh terhadap perbaikan perilaku dan kualitas kesehatan.
Promosi kesehatan meliputi pendidikan atau penyuluhan kesehatan , ini merupakan
bagian penting dari promkes.Promosi kesehatan juga berarti upaya yang bersifat
primotif (peningkatan), kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan) dalam
rangkaian upaya kesehatan yang komprehensif.
Keberhasilan dan kemajuan program promosi kesehatan di
Puskesmas tidak terlepas dari kerjasama dengan Lintas sektor dan lintas
program di Puskesmas. Dan juga sangat tergantung pada kemampuan dan
motivasi petugas dalam bekerja. Sehingga sangat diperlukan peningkatan
kualitas SDM melalui pendidikan formal maupun informal terhadap semua

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 19


petugas kesehatan dan dibutuhkan kepekaan tinggi, yang mau bekerja keras,
secara cerdas dan ikhlas serta mampu memainkan berbagai peran. Karena
semua petugas kesehatan pada hakikatnya adalah petugas promosi
kesehatan. Dan yang penting sekali adanya dukungan, partisipasi aktif serta
kesadaran masyarakat agar mandiri untuk hidup sehat.

Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 20


Laporan Tahunan Promkes Kapau Tahun 2017 21

Anda mungkin juga menyukai