Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD

“Tugas – Tugas Perkembangan Siswa SD”

Dosen :

Ayong Lianawati, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
Melati Kusuma N. 178000016

Erlinda Widyatna 178000037

Inekke Fatimatus H. 178000106

Wilda Aditasya A. 178000122

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Makalah ini berjudul “Tugas – Tugas Perkembangan Siswa SD”, dengan tujuan
penulisan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman
dari materi ini. Selain itu, penulisan makalah ini tak terlepas pula dengan tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling di SD, untuk program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Namun, penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun.

Surabaya, 27 September 2019

Penulis.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Sumber Tugas – Tugas Perkembangan ..................................... 3
B. Tugas – Tugas Perkembangan pada Setiap Fase Perkembangan ....................... 3
C. Tugas – Tugas Perkembangan siswa SD ........................................................... 5
D. Peranan Sekolah dalam Mengembangkan Tugas Perkembangan
Siswa SD ............................................................................................................ 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending


process) artinya manusia secara terus menerus berkembang dipengaruhi oleh
pengalaman atau belajar. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi artinya
setiap aspek perkembangan individu baik fisik, emosi, intelegensi maupun sosial

saling mempengaruhi jika salah satu aspek tersebut tidak ada. Perkembangan itu
mengikuti pola atau arah tertentu artinya perkembangan terjadi secara teratur sehingga
hasil perkembangan dari tahap sebelumnya yang merupakan prasyarat bagi
perkembangan selanjutnya. Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya
pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat), Setiap
fase perkembangan mempunyai ciri khas tertentu. Setiap individu yang normal akan
mengalami tahapan / fase perkembangan.

Sekolah Dasar (SD) sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan


menghasilkan perkembangan optimal pada setiap individu sesuai dengan kemampuan
atau potensinya, minatnya serta nilai sebagai pandangan hidupnya (Nurihsan dan
Sudianto: 2005, Prayitno dan Amti: 2001, Depdiknas: 2008). Perkembangan optimal
ini meliputi semua aspek pribadinya yakni aspek jasmani, intelektualitas, moral,
sosial, serta aspek pribadi lainnya. Dengan kata lain setiap aspek kepribadian itu harus
memperoleh kesempatan berkembang secara seimbang tanpa ada pengabaian dari
salah satunya.

Pada usia siswa sekolah dasar ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan
dipahami oleh seorang guru dalam proses pendidikan yakni tahapan dan tugas - tugas
perkembangan serta aspek apa saja yang dapat menghambat dan mendukung proses
perkembangan siswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Pemahaman
terhadap tahapan dan karakteristik serta aspek yang mendukung dan yang
menghambat secara praktis dapat membantu guru, antara lain; pertama, untuk
mengetahui apa yang diharapkan dari siswa, pada kira - kira usia berapa diharapkan
munculnya berbagai perilaku, dan kapan biasanya perilaku tersebut akan digantikan
dengan pola perilaku yang lebih matang. Kedua, karena secara normal perkembangan
siswa mempunyai kecenderungan yang sama maka memungkinkan bagi guru untuk
menyusun pedoman dalam bentuk skala tinggi berat, skala usia - berat, skala usia -
tinggi, skala usia - mental, usia perkembangan sosial dan emosional. Ketiga, dapat
mengevaluasi apakah perilaku siswa sesuai dengan harapan menurut norma usia
tersebut. Keempat, Guru dapat memberikan bimbingan yang tepat yang harus
diberikan dan bukan sebaliknya malah menghambat.

1
Kelima, para guru dapat mempersiapkan hal - hal yang dibutuhkan dalam
membimbing perkembangan sesuai dengan harapan yang telah di rencanakan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dibahas


dalam makalah ini terinci sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan pengertian tugas – tugas perkembangan?


2. Apa saja sumber tugas – tugas perkembangan?
3. Apa saja tugas – tugas perkembangan pada setiap fase perkembangan?
4. Bagaimanakah tugas – tugas perkembangan siswa di SD?
5. Bagaimanakah peranan sekolah dalam mengembangkan tugas – tugas
perkembangan siswa SD?

C. Tujuan

1. Mengetahui apa pengertian tugas – tugas perkembangan.


2. Mengetahui apa saja sumber tugas – tugas perkembangan.
3. Mengetahui apa saja tugas – tugas perkembangan pada setiap fase perkembangan.
4. Menjelaskan tugas – tugas perkembangan siswa di SD.
5. Menjelaskan peranan sekolah dalam mengembangkan tugas – tugas
perkembangan siswa SD.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Sumber Tugas – Tugas Perkembangan

Robert Havighurst (1961) mengartikan tugas – tugas perkembangan sebagai


suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu,
yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan
kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan
menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan
penolakan masyarakat, dan kesulitan – kesulitan dalam menuntaskan tugas – tugas
berikutnya.
Tugas – tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku atau
keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau fase
perkembangannya. Hurlock (1981) menyebut tugas – tugas perkembangan ini sebagai
social expectations. Dalam arti, setiap kelompok budaya mengharapkan anggotanya
menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola perilaku yang
disetujui bagi berbagai usia sepanjang rentang kehidupan.
Munculnya tugas – tugas perkembangan, bersumber pada faktor – faktor
berikut :
1. Kematangan fisik misalnya :
a. Belajar berjalan karena kematangan otot – otot kaki
b. Belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada
masa remaja karena kematangan organ – organ seksual.
2. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya :
a. Belajar membaca
b. Belajar menulis
c. Belajar berhitung
d. Belajar berorganisasi
3. Tuntutan dari dorongan dan cita – cita individu sendiri, misalnya :
a. Memilih pekerjaan
b. Memilih teman hidup
4. Tuntutan norma agama, misalnya :
a. Taat beribadah kepada Tuhan
b. Berbuat baik kepada sesama manusia

B. Tugas – Tugas Perkembangan pada Setiap Fase Perkembangan

Tahapan dan Karakteristik Perkembangan Manusia

Beberapa tahapan perkembangan manusia dalam rentang kehidupan dapat


dikemukakan sebagai berikut:

3
a) Masa bayi dan Kanak-kanak (0 - 5 tahun). Pertumbuhan biologis pada masa ini
sangat pesat, namun secara sosiologis mereka hanya mengenal lingkungan keluarga,
sehingga keluarga harus mampu mempersiapkan siswa memasuki lingkungan sosial
yang lebih luas, terutama persiapan memasuki sekolah.
b) Masa kanak- kanak akhir (6 - 12 tahun). Masa kanak- kanak akhir berlangsung
sampai usia 12 tahun, masa ini disebut juga sebagai masa bermain dengan ciri - ciri
siswa sudah mulai suka keluar rumah dan memasuki kelompok sebaya yang ditandai
dengan siswa telah memiliki dan memilih kawan untuk bermain. Pada usia ini siswa
secara fisik memungkinkan untuk memasuki dunia permainan dan memiliki dorongan
serta kemampuan mental untuk memahami konsep, logika kebenaran dan simbol -
simbol, yang mempunyai makna tertentu.
c) Masa remaja (13 - 21 tahun). Tahapan perkembagan ini berlangsung antara usia 13 -
21 tahun, tahapan ini harus dilewati dengan berbagai masalah dan hambatan, masalah
dan hambatan tidak saja bagi siswa itu sendiri akan tetapi juga masyarakat dan orang -
orang disekitarnya.
d) Masa dewasa awal (22 - 40 tahun). Tahapan dewasa awal ini berlangsung pada usia
22 tahun sampai dengan 40 tahun. Pada usia ini sering dikatakan pertumbuhan fisik
dikatakan sudah tidak berkembang lagi,namun beberapa penelitian organ - organ
tertentu masih berkembang.
e) Masa setengah baya (40 - 60 tahun). Masa ini sering disebut sebagai middle age,
pada kalangan tertentu pada masa ini akan muncul gejala puber yang kedua, yang
ditandai dengan suka bersolek dan kemungkinan jatuh cinta lagi.
f) Masa tua / lansia (> tahun). Pada tahapan masa tua ini merupakan fase terakhir
dalam kehidupan manusia. Pada tahapan ini ditandai dengan merosotnya berbagai
fungsi dan psikis, mulai melemahnya otot - otot, serta melemahnya daya ingat.

Havighurst dalam Hurlock (2004), membedakan masa anak - anak ke dalam dua
masa, yaitu masa bayi dan masa kanak - kanak. Akhir masa kanak - kanak bermula sejak
individu memasuki Sekolah Dasar hingga menyelesaikan Sekolah Dasar. Secara umum,
usia memasuki Sekolah Dasar adalah 6 - 7 tahun dan selesai pada usia 11 - 12 tahun.

Tugas perkembangan bayi dan awal masa kanak - kanak menurut Havighurst
dalam Hurlock (2004) adalah sebagai berikut:

a. Belajar memakan makanan padat


b. Belajar berjalan
c. Belajar berbicara
d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
e. Mempersiapkan diri untuk membaca
f. Belajar membedakan benar dan salah, dengan dan mulai mengembangkan hati nurani

4
Tugas perkembangan masa kanak - kanak akhir menurut Havighurst dalam
Hurlock (2004) adalah sebagai berikut :

a. Belajar ketrampilan fisik untuk permainan


b. Membangun sikap terhadap diri sendiri
c. Belajar bergaul dengan teman sebaya
d. Mulai membangun peran sosial feminim / maskulin
e. Membangun ketrampilan dasar dalam membaca, menulis menghitung (calistung)
f. Membangun kesadaran, moralitas, nilai - nilai.
g. Membangun sikap terhadap kelompok dan institusi
h. Memperoleh kemandirian pribadi

Hurlock (2004), mengungkapkan 4 kategori keterampilan pada masa anak-anak


akhir yaitu:

a. Keterampilan menolong - diri sendiri (self - help)


b. Keterampilan menolong orang lain
c. Keterampilan sekolah

C. Tugas – Tugas Perkembangan Siswa SD

Tugas – tugas perkembangan pada masa sekolah ( 6 - 12 tahun ) Menurut Robert J.


Havirghurst adalah :

1. Belajar memperoleh ketrampilan fisik untuk melakukan permainan : bermain sepak


bola dan berenang.
2. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai mahluk biologis.
3. Belajar bergaul dengan teman - teman sebaya
4. Belajar mengembangkan konsep sehari-hari
5. Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial

Menurut ahli psikologi lain tentang tugas - tugas perkembangan fase anak 6 - 12 tahun

1. Charlotte Buhler ( 1930 ) dalam bukunya yang berjudul The first tear of life :

a) Fase ketiga (6 - 8 tahun)


Anak belajar bersosialisasi dengan lingkungannya

b) Fase keempat ( 9 - 12 tahun)


Anak belajar mencoba, bereksperimen, bereksplorasi, yang di stimulasi oleh
dorongan – dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar.

5
2. Elizabeth B. Hurlock (1978) dalam bukunya developmental psychology :

a) Masa anak ( 6 - 11 tahun). Anak belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan.


b) Masa praremaja (11 - 12 tahun). Anak belajar memberontak yang ditunjukkan
dengan tingkah laku negatif.

3. Erik Erickson (1963) dalam bukunya Chilhood and Society :

a) Awal masuk kanak-kanak (6 - 7 tahun)


Anak belajar menyesuaikan diri dengan teman sepermainannya, ia mulai bisa
melakukan hal - hal kecil seperti berpakaian, makan secara mandiri

b) Akhir masa kanak-kanak (8 - 11 tahun)


Anak belajar untuk membuat kelompok dan berorganisasi.

Tugas perkembangan anak usia sekolah dasar - akhir masa kanak - kanak:

a) Belajar keterampilan fisik untuk permainan


b) Membangun sikap terhadap diri sendiri secara positif
c) Belajar bergaul dengan taman sebaya
d) Mulai membangun peran sosial feminim / maskulin
e) Membangun keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan menghitung
f) Membangun konsep sehari - hari
g) Membangun kesadaran, moralitas, nilai - nilai
h) Membangun sikap terhadap kelompok dan institusi
i) Memperoleh kemandirian pribadi

D. Peranan Sekolah dalam Mengembangkan Tugas Perkembangan Siswa SD

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan


program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu
mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral – spiritual, intelektual,
emosional, maupun sosial.
Mengenai peranan sekolah dalam mengembangkan kepribadian anak, Hurlock (1986 :
322) mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan
kepribadian anak (siswa), baik dalam cara berpikir, bersikap, maupun cara berperilaku.
Sekolah berperan sebagai substitusi keluarga dan guru substitusi orang tua. Ada beberapa
alasan, mengapa sekolah memainkan peranan yang berarti bagi perkembangan
kepribadian anak, yaitu :
a. Siswa harus hadir di sekolah
b. Sekolah memberikan pengaruh kepada anak secara dini seiring dengan masa
perkembangan “konsep dirinya”
6
c. Anak – anak banyak menghabiskan waktunya di sekolah daripada di tempat lain di
luar rumah
d. Sekolah memberikan kesempatan kepada siswa untuk meraih sukses
e. Sekolah memberikan kesempatan pertama kepada anak untuk menilai dirinya dan
kemampuannya secara realistik.

1. Pencapaian Tugas Perkembangan Melalui Kelompok Teman Sebaya

Teman sebaya mempunyai peranan penting bagi siswa. Dalam kelompok sebaya ini,
siswa dapat menuntaskan tugas – tugas perkembangan :

1) Mencapai hubungan baru yang matang dengan teman sebaya, baik laki – laki maupun
perempuan
2) Mencapai peran sosial sebagai laki – laki dan perempuan

Upaya sekolah (pimpinan dan guru) dalam rangka membantu siswa mencapai kedua
tugas – tugas perkembangan tersebut, adalah :

1) Memberikan pengajaran atau bimbingan tentang keterampilan – keterampilan sosial


2) Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk aktif dalam kegiatan – kegiatan
kelompok
3) Mengajar atau mmembimbing siswa tentang hidup demokratis atau berteman secara
sehat
4) Menugaskan siswa untuk mengamati kehidupan sosial sebagai bahan pembahasan
dalam diskusi dengan guru.

2. Mencapai Perkembangan Kemandirian Pribadi

Untuk mencapai aspek perkembangan ini, siswa harus dapat menyelesaikan tugas –
tugas perkembangan :

1) Menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkannya secara efektif


2) Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau orang lain disekitarnya
3) Mengembangkan keterampilan maupun kecerdasan intelektual yang perlu bagi
kompetensi guna menuju jenjang berikutnya

Dalam rangka membantu siswa mencapai tugas – tugas perkembangan di atas,


maka sekolah dapat memfasilitasinya dengan upaya – upaya sebagai berikut :

1) Melalui materi Ilmu Pengetahuan Alam, Kesehatan dan Pendidikan Jasmani, guru
mata pelajaran atau guru pembimbing dapat memberikan penjelasan tentang
pertumbuhan dan perubahan fisik siswa
2) Membantu siswa mengembangkan sikap apresiatifnya terhadap postur tubuhnya
atau kondisi dirinya

7
3) Menyediakan fasilitas bagi kegiatan siswa dalam bidang olahraga, kesenian atau
keterampilan lainnya
4) Menciptakan suasana sekolah yang kondusif bagi perkembangan emosional siswa
secara matang
5) Memberikan informasi kepada siswa tentang cara menghadapi frustasi atau stres
yang sehat
6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan atau
pendapatnya
7) Memberikan bimbingan kepada para siswa tentang cara – cara memecahkan
masalah atau mengambil keputusan
8) Membantu siswa mengembangkan rasa percaya dirinya
9) Mengembangkan sikap apresiatif siswa terhadap sekolah, bahwa sekolah di
samping tempat menuntut ilmu juga sebagai investasi masa depannya
10) Melalui proses belajar mengajar atau bimbingan khusus guru mengembangkan
sikap, semangat atau kebiasaan positif siswa untuk belajar
11) Mendiskusikan atau curah pendapat tentang berbagai masalah atau isu – isu
kenakalan siswa

3. Pengembangan Keimanan dan Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Dalam rangka membantu siswa dalam mengokohkan atau memantapkan keimanan


dan ketakwaannya, maka sekolah melakukan upaya – upaya berikut :

1) Guru – guru dan personel sekolah lainnya harus sama – sama mempunyai
kepedulian terhadap program pendidikan agama atau penanaman nilai – nilai agama
di sekolah baik melalui proses belajar mengajar dikelas, bimbingan dan pembiasaan
dalam mengamalkan nilai – nilai agama.
2) Guru agama sebaiknya memiliki kepribadian yang mantap (akhlakul karimah),
pemahaman dan keterampilan profesional, serta kemampuan dalam mengemas
materi pembelajaran sehingga mata pelajaran agama menjadi menarik dan
bermakna bagi anak.
3) Guru – guru menyisipkan nilai – nilai agama ke dalam mata pelajaran yang
diajarkannya sehingga siswa memiliki apresiasi yang positif terhadap nilai – nilai
agama.
4) Sekolah menyediakan sarana ibadah sebagai laboratorium rohaniah yang cukup
memadai serta memfungsikannya secara maksimal.
5) Menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler, kerohaanian, pesantren kilat, ceramah
– ceramah agama atau diskusi keagaam secara rutin
6) Bekerja sama dengan orangtua siswa dalam membimbing keimanan dan ketakwaan
siswa.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tugas – tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil
dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas
berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri
individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan –
kesulitan dalam menuntaskan tugas – tugas berikutnya.

Ada beberapa sumber atau faktor yang memengaruhi tugas – tugas perkembangan
pada siswa, diantaranya adalah melalui kematangan fisiknya, tuntutan masyarakat secara
kultural, tuntutan dari dorongan dan cita – cita individu sendiri dan tuntutan norma
agama. Pada tugas – tugas perkembangan terbagi menjadi beberapa fase perkembangan,
dimulai dari masa bayi dan kanak – kanak usia 0 – 5 tahun, masa kanak – kanak akhir
usia 6 – 12 tahun, masa remaja usia 13 – 21 tahun, masa dewasa awal usia 22 – 40 tahun,
masa setengah baya usia 41 – 60 tahun, dan masa tua atau lansia.

Tugas – tugas perkembangan pada masa sekolah ( 6 - 12 tahun ) diantaranya


adalah, belajar memperoleh ketrampilan fisik untuk melakukan permainan : bermain
sepak bola dan berenang. Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap diri sendiri
sebagai mahluk biologis. Belajar bergaul dengan teman - teman sebaya. Belajar
mengembangkan konsep sehari-hari dan mengembangkan sikap yang positif terhadap
kelompok sosial. Mengenai peranan sekolah dalam mengembangkan kepribadian anak,
Hurlock (1986 : 322) mengemukakan bahwa sekolah merupakan faktor penentu bagi
perkembangan kepribadian anak (siswa), baik dalam cara berpikir, bersikap, maupun cara
berperilaku. Sekolah berperan sebagai substitusi keluarga dan guru substitusi orang tua.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan lebih detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber -
sumber yang lebih banyak yang tentu dapat dipertanggungjawabkan. Penulis bersedia
menerima kritik dan saran yang positif dari pembaca. Penulis akan menerima kritik dan
saran tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki makalah ini di kemudian
hari. Semoga makalah berikutnya dapat penulis selesaikan dengan hasil yang lebih baik
lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Enies Nabhila Fithri Tiara. “Tugas – Tugas Perkembangan”. (27 September 2019).
www.academia.edu

Sugiyanto. “Karakteristik Anak Usia SD”. (27 September 2019). Staff.uny.ac.id

Yusuf, Syamsu. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya

Hurlock, Elizabeth B. (2011). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga
10

Anda mungkin juga menyukai