Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
kepemimpinan , pengajaran , pemberian nasehat , pendiagnosaan dan pemberian
semuannya dapat menolong namun tak satupun tepat disebut hubungan konseling
(Wilson/Barnett,1988).
1.3. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menerapkan konseling pada klien sesuai dengan masalah yang
dihadapi oleh klien.
2. Tujuan khusus
Setelah membaca makalah kmunikasi dan konseling dalam Praktik Kebidanan,
diharapkan mahasiswa dapat :
1. Memahami definisi konseling dalam praktik kebidanan.
2. Memahami tujuan dilakukannya konseling dalam kebidanan
3. Memahami langkah-langkah konseling dalam kebidanan
4. Memahami hambatan-hambatan konseling dalam kebidanan
1.4. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Kita dapat mengetahui bahwa apa saja tentang Konsep Dasar Konseling
tersebut,dan kita dapat membandingkan bagaimana konseling yang ada di
lapangan.
2. Manfaat Praktik
Kita dapat menambahkan wawasan bagi para mahasiswa calon bidan agar dapat
melaksanakan perannya dengan baik di kemudian bila menjadi seorang bidan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sedangkan konseli adalah orang yang mencari (membutuhkan) advis atau
nasehat..
4
1. Penyesuaian : membantu klien mengalamiperubahan biologis, psikologis,
kultural dan lingkungan .
2. Perbaikan : perbaikan terjadi bila ada penyimpangan perilaku klien
3. Pengembangan : meningkatkan pengetahuandan kemampuan serta
peningkatan derajat kesehatan.
4. Pencegahan : mencegah timbulnya masalah kesehatan.
5
2.8 Proses Konseling
Proses konseling terdiri dari 4 unsur kegiatan yaitu :
1. Pembinaan hubungan baik (rapport) : Pembinaan hubungan baik dimulai
sejak awal pertemuan dengan klien dan perlu dijaga seterusnya dengan :
a) Memberi salam pada awal setiap pertemuan.
b) Memperkenalkan diri
c) Menciptakan suasana nyaman danaman.
d) Memberikan perhatian penuh padaklien (SOLER).
S : Face your clients squarely (menghadap klien) & smile/ nod at clients
(senyum/ mengganggukkan kepala).
O : Open and Non Judgemental Facial Expression (ekspresi muka menunjukkan
sikap terbuka dan tidak menilai).
L : Lean Towards Client (tubuh condong kearah klien).
E : Eye Contact in a culturally- Acceptable Manner (kontak mata/ tatap mata
sesuia dengan cara yang diterima budaya setempat).
R : Relaxed and Friendly Manner (santai dan sikap bersahabat).
e) Bersabar.
f) Tidak memotong pembicaraan klien
6
tidak terlepas dari tingkah laku yang melibatkan aktifitas fisik, mental dan
dipengaruhi oleh latar belakang sosial, pengalaman, usia,pendidikan dan tujuan.
Hal-hal yang harus diperhatikan bidan sebagai konselor adalah :
1. Membentuk kesiapan konseling;
Faktor yang mempengaruhi kesiapan konseling adalah motivasi
memperoleh bantuan, pengetahuan klien tentang konseling, kecakapan intelektual,
tingkat tilikan terhadap masalah, dan harapan terhadap peran konselor. Penyiapan
klien :
a) Orientasi pra konseling;
b) teknik survey terhadap masalah klien;
c) memberikan informasi pada klien;
d) pembicaraan dengan berbagai topik;
e) menghubungi sumber-sumber referal.
2. Memperoleh informasi,
Riwayat kasus merupakan kumpulan informasi sistematis tentang
kehidupan sekarang dan masa lalu. Riwayat kasus kebidanan, biasanya tercatat
dalam rekam medis.
3. Evaluasi psikodiagnostik.
Psikodiagnostik meliputi pernyataan masalah klien, perkiraan sebsb-sebab
kesulitan; kemungkinan teknik konseling; perkiraan hasil konseling
7
d) bahasa.
2. Faktor yang berkaitan dengan interaksi,
a) tujuan dan harapan terhadap komunikasi;
b) sikap terhadap interaksi;
c) pembawaan diri terhadap orang lain;
d) sejarah hubungan
3. Faktor situasional.
4. Kompetensi dalam melakukan percakapan :
Komunikasi dikatakan efektif bila ada sikap perilaku kompeten dari kedua
belah pihak. Keadaan yang dapat menyebabkan putusnyakomunikasi adalah :
a) kegagalan informasipenting;
b) perpindahan topik bicara;
c) tidak lancar;
d) salah pengertian.
8
pikiran. Pengertian konseling juga dikemukakan oleh para ahli dengan
berbagai rumusan batasan konseling yang berbeda-beda, tetapi inti dan
tujuannya sama. Sebagaimana Burks dan Stefflre (1979;14) yang dikutip oleh
Abu Bakar Baraja dalam bukunya “Psikologi Konseling”, mengemukakan
batasan konseling sebagai berikut : “Konseling merupakan suatu hubungan
profesional antara seorang konselor terlatih dan seorang klien. Hubungan ini
biasanya orang-perorang, meskipun seringkali para klien memahami dan
memperjelas pandangan hidupnya, dan belajar mencapai tujuan yang
ditentukan sendiri melalui pilihan-pilihan yang bermakna dan penyelesaian
masalah-masalah emosional atau antarpribadi”. Menurut James F, Adams,
yang dikutip oleh :
1. Djumhur dan Moh. Surya bahwa : “Konseling adalah suatu pertalian timbal
balik antara dua orang individu dimana yang seorang (konselor) membantu
yang lain (konseli) supaya ia dapat memahami dirinya dalam hubungan
dengan masalah-masalah hidup yang dihadapinya waktu itu dan pada waktu
yang akan datang” Dewa Ketut Sukardi juga memberikan batasan pengertian
konseling sebagai berikut : “Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada
klien (counselee) dalam memecahkan masalah-masalah secara face to face,
dengan cara yang sesuai dengan keadaan klien (counselee) yang dihadapi
untuk mencapai kesejahteraan hidup”. Konseling melibatkan dua orang yang
saling berinteraksi dengan jalan mengadakan komunikasi langsung,
mengemukakan dan memperhatikan dengan seksama isi pembicaraan,
gerakan-gerakan isyarat, pandangan mata, dan gerakan-gerakan lain dengan
maksud untuk meningkatkan kedua belah pihak yang terlibat di dalam
interaksi itu. Dengan demikian pengertian konseling secara luas adalah proses
pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara secara face to face
oleh seorang ahli (konselor) kepada individu (klien) yang sedang mengalami
sesuatu masalah atau hambatan dalam perkembangannya dengan tujuan agar
individu tersebut dapat mencapai perkembangannya secara
optimal.Memberikan fakta-fakta sehingga klien dapat membuat keputusan,
membuat klien bertanya dan mendiskusikan masalah pribadinya.
9
2. Pemberian Nasehat Pemberian nasehat adalah memberitahukan kepada klien
apa yang sebaiknya klien lakukan, menghakimi perilakunya di masa lalu dan
sekarang. Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia Nasehat berarti ajaran atau
pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik.
Me•na•si•hati merupakan memberi nasihat (kepada). Me•na•si•hat•kan berarti
memberikan nasihat kepada. Pe•na•si•hat berarti orang yg memberi nasihat
dan saran; orang yg menasihati.
Jadi kalau diambil kesimpulan dari beberapa pengertian diatas, maka dapat
diambil 3 (tiga) kesimpulan sebagai berikut :
1. KONSELING ≠ PEMBERIAN NASEHAT
2. KONSELING = MENDENGAR
3. NASEHAT = BICARA
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Konseling kebidanan adalah suatu proses pembelajaran, pembinaan
hubungan baik, pemberian bantuan, dan bentuk kerja sama yang dilakukan secara
professional(sesuai dengan bidangnya) oleh bidan kepada klien untuk
memecahkan masalah, mengatasi hambatan perkembangan, dan memenuhi
kebutuhan klien.
Tujuan konseling diarahkan sebagai layanan yang membantu masalah yang
dihadapi klien.Oleh karna itu, bidan sebagai konselor harus berusaha
mengambangkan potensi yang ada agar dapat digunakan klien secara efektif
3.2 SARAN
1. Bagi Institusi
a. Agar lebih sabar serta telaten dalam membimbing peserta praktek.
b. Dapat menerapkan teori dengan lapangan/lahan praktek sesuai dengan
standart kesehatan.
2. Bagi Mahasiswa
a. Agar mahasiswa dapat menggali ilmu lebih dalam lagi dalam memahami
teori sehingga dapat diterapkan di lahan praktek.
b. Supaya mahasiswa lebih disiplin serta mengefisienkan waktu dalam
menjalankan tugasnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Johan T.A, dan Yulifah Rita. 2009. Komunikasi dan Konseling dalam
Kebidanan. Jakarta:Salemba Medika.
Bencoolen Rafless, 2011, Makalah Proses dan Praktik Kebidanan dalam Asuhan
Kebidanan, Bahan Kuliah dan Makalah,
12