Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi menjadikan kegiatan manusia yang berhubungan


dengan kehidupan seringkali dipermudah. Orang romawi kuno menggerakan roda
gigi menggunakan kuda, tenaga budak, dan mungkin juga tenaga air, untuk itu
manusia menciptakan alat yang dapat membantu meringankan beban untuk
memindahkan air, salah satunya adalah pompa. Pompa merupakan suatu alat yang
digunakan untuk mengubah energi mekanis menjadi energi hidrolis. Secara umum
pompa digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain
dengan menaikkan tekanan fluida tersebut, dan pompa memberikan energi kepada
fluida yang dipompanya.

PT. Perta Arun Gas adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
minyak bumi yang berlokasi di Blang Lancang Lhokseumawe. Dalam produksinya
PT. Perta Arun Gas menggunakan fasilitas produksi yang salah satunya adalah yang
mencakup pompa sentrifugal, dan pompa aksial.

Pompa sentrifugal adalah salah satu yang digunakan untuk memindahkan


fluida dari satu level ketinggian ke level ketinggian yang lain. Dalam proses
operasinya pompa sentrifugal tersebut perlu dijaga kinerja agar mampu bekerja
sesuai dengan kondisi kerja yang diharapkan.

Untuk menjaga kinerja tersebut maka diperlukan perawatan yang baik.


Ketidaktetapan proses perawatan yang dilakukan dapat menyebabkan pompa
tersebut mengalami kerusakan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan observasi tentang perawatan


dan pemeliharaan pompa sentrifugal G-6802 A di PT Perta Arun Gas.
2

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan ini adalah:
- Sebagai tugas wajib bagi mahasiswa jurusan teknologi mesin untuk
memperoleh gelar Diploma III di Politeknik Negeri Lhokseumawe
- Untuk bekal pengetahuan an juga sebagai pengalaman sebelum terjun
kedunia industri yang akan dihadapi oleh setiap lulusan Politeknik Negeri
Lhokseumawe
- Menambah wawasan dan dapat menerapkan bidang teori dan praktek yang
telah diperoleh selama mengikuti pendidikan di politeknik.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan tugas akhir adalah :

- Studi kasus dilapangan


- Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada pompa Sentrifugal G-
6802 A
- Rekomendasi perawatan yang sesuia pada pompa Sentrifugal G-6802 A
- Membuat tabel langkah perawatan
1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan ini untuk mencegah agar timbulnya permasalahan yang meluas
dari perawatan dan pemeliharaan pompa sentrifugal G-6802 A, maka penulis
membuat batasan masalah dengan penulisan. Adapun hal-hal yang akan dibahas
adalah kerusakan pada impeller, dan, kerusakan pada Bearing
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun metode pengumpulan data atau sistematika penulisan Outline akhir ini
ialah sebagai berikut :
a) Konsultasi dengan Pembimbing
Metode ini bertujuan untuk mendapatkan pengarahan dari dosen pembimbing
dalam penyusunan sistematika outline tugas akhir dan bentuk yang baik serta
3

koreksi dan masukan materi selama proses perencanaan dan penyusunan


laporan.
b) Metode kepustakaan
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
topik tugas akhir yang dapat diambil dari literatur dan digunakan sebagai
referensi.
c) Metode Observasi
Metode ini bertujuan untuk memperoleh data-data yang kongkrit mengenai
hal-hal yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini. Maka penulis
langsung mengadakan pengamatan di PT. PERTA ARUN GAS.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pompa

Menurut Sularso (2004) Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis


yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan gaya
sentrifugal, pompa sentrifugal terdiri dari sebuah cakram dan terdapat sudu-sudu,
arah putaran sudu-sudu itu biasanya dibelokkan ke belakang terhadap arah
putaran.
Pompa sentrifugal menaikkan tekanan cairan sampai ke tingkat yang cukup
untuk melampaui head atau perbedaan tekanan antara dua bejana. Cairan kemudian
akan mengalir melalui pipa saluran dari bejana yang bertekanan rendah. Kapasitas
aliran cairan dapat dikontrol dengan menyetel kerangan di bagian tempat/ tekanan
dari pompa.
Pemakaian pompa secara umum digerakkan dengan sumber tenaga antara
lain : turbin uap, motor bakar maupun motor listrik, tentunya dalam pemilihan
tenaga penggerak tergantung pada keperluan operasi dan sumber daya yang
tersedia, sehingga pompa dapat beroperasi secara efesien dan ekonomis
2.2 Jenis – jenis Pompa
Pompa diklasifikasikan berdasarkan rumah pompa (casing), aliran fluida
pada impeler, jenis kontruksi materialnya, fluida yang akan dipompakan dan
perbedaan ketinggian. Berdasarkan tekanan yang ditimbulkan dan prinsip kerjanya,
pompa dibagi dalam dua kelompok umum yaitu :
a) Pompa tekanan dinamis ( Dinamic pumps )
b) Pompa tekanan statis ( Positive Displacement pumps )

Pompa jenis ini disebut juga rotating dinamic pumps, turbo pumps, impeler
pumps dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

 Mempunyai bagian utama berupa impeler dengan serangkaian sudu


disekeliling poros.
5

 Fluida mengalir melalui sudu-sudu secara kontinyu dan diantara sudu dan
fluida terjadi pertukaran energi.

1. Pompa Tekanan Statis


Pompa tekanan statis merupakan pompa yang cara kerjanya mengisap fluida
karena perbedaan tekanan, kemudian menjebaknya didalam suatu ruangan dan
setelah itu dilakukan penekanan secara positif.
Berdasarkan rumah pompa, pompa sentrifugal digolongkan menjadi:
 Pompa volute
 Pompa diffuser

Pompa volute adalah pompa sentrifugal dengan impeller yang dipasang


pada rumah pompa yang berbentuk spiral yang ruang alirannya makin bertambah
lebar disebut volute atau rumah keong, ditunjukkan seperti gambar berikut.

Gambar 2.1 Pompa Volute


(Sumber : Sularso, Tahara 1991)

Pompa vortex adalah perubahan dari pompa volut yang mana spiral rumah
pompanya kombinasi bentuk bulat, ditunjukkan seperti pada gambar. Perubahan
ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi.
6

Gambar 2.2 Pompa Vortex


(Sumber : Sularso, Tahara 1991)

Dalam pompa diffuser terdapat pengarah yang dipasang pada sekeliling


impeller turun, ditunjukkan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2.3 Pompa Diffuser


(Sumber : Sularso, Tahara, 1991)

2. Pompa Tekanan Dinamis

Pompa ini disebut juga dengan “ Non Positive Displacement Pump “, pompa
tekanan dinamis terdiri dari poros, sudu – sudu impeller, rumah volut, dan saluran
keluar. Energi mekanis dari luar diberikan pada poros pompa untuk memutar
impeller. Akibat putaran dari impeler menyebabkan head dari fluida menjadi lebih
7

tinggi karena mengalami percepatan. Ditinjau dari arah aliran yang mengalir
melalui sudu – sudu gerak, maka pompa tekanan dinamis digolongkan atas tiga
bagian, yaitu :

 Pompa aliran aksial


 Pompa aliran radial
 Pompa aliran campuran
 Pompa aliran aksial adalah pompa dengan arah aliran fluida yang masuk
sejajar atau berimpit dengan sumbu poros. Pompa ini digunakan untuk head
atau tekanan yang rendah. Pompa aliran aksial ditunjukkan seperti pada
gambar berikut ini :

Sudu antar

impeler

Gambar 2.4 Pompa Dengan Arah Aliran Aksial


(Sumber : Sularso, Tahara. 1991)

 Pada pompa aliran radial adalah pompa dengan arah aliran fluida yang
masuk sejajar atau tegak lurus terhadap sumbu poros, pompa aliran radial
ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini :
8

Gambar 2.5 Pompa Dengan Arah Aliran Radial


(Sumber :Sularso, Tahara, 1991)

 Pada pompa aliran campuran adalah pompa dengan aliran masuk kombinasi
antara radial dan aksial, pompa aliran campuran ditunjukkan seperti pada
gambar berikut ini :

Gambar 2.6 Pompa Dengan Arah Aliran Campuran


(Sumber : Sularso, Tahara, 1991 )

2.3 Klasifikasi Pompa Sentrifugal


Pompa dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa tinjauan antara lain
sebagai berikut
1. Berdasarkan Kapasitas

a) Kapasitas rendah : < 20 m3/ jam


b) Kapasitas manengah : 20 -60 m3 / jam
c) Kapasitas tinggi : > 60 m 3/ jam
9

2. Berdasarkan Tekanan Discharge


a) Tekanan rendah : < 5 kg / cm 2
b) Tekanan manegah : 5 – 50 kg / cm 2
c) Tekanan tinggi : 50 kg / cm 2

3. Berdasarkan Jumlah / Susunan Dan Tingkat


a) Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing.

b) Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang


tersusun seri dalam satu casing.

c) Multi Ipeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun secara


paralel dalam satu casing.

d) Multi Impeller Multi Stage : Kombinasi antar multi impeller dan multi
stage.
4. Berdasrkan Cara Pemasukan Dalam Impeller

a) Single Suctions : Dimana cairan masuk ke pompa


melalui satu sisi impeller.

b) Double Suction : Dimana cairan masuk pompa


melalui dua sisi impeller.

5. Berdasarkan Rancang Bangun Casing

a) Single casing : Terdiri dari satu casing, dapat vertical split


atau horizontal.

b) Section casing : Terdiri dari beberapa casing yang tersusun


beberapa casing yang tersusun secara
vertical / horizontal
10

6. Berdasarkan Posisi Poros Impeller

a) Vertical shaft : Poros pompa tegak lurus.


b) Horizontal : Poros pompa horizontal atau mendatar

7. Berdasarkan Suction Lift ( Tinggi angkat )


a) Suction lift primiting pump : Dimana pompa dilengkapi dengan
vakum device. (tidak perlu dipancing,
mengisap sendiri)
b) Non primiting pump : Perlu dipancing pada saat akan
dioperasi

8. Berdasarkan Arah Aliran Keluar Impeller


a) Axial flow : Untuk head yang rendah dan kapasitas besar.
b) Mixed flow : Untuk head yang cukup tinggi dan kapasitas sedang
c) Radial flow : Untuk head yang tinggi dan kapasitas yang relatif kecil

9. Berdasarkan Kontruksi Impeller


a) Enclosed : Kedua sisi impeller tertutup
b) Semi Enclosed Impeller : Satu sisi terbuka
c) Open Impeller : Kedua sisi impeller terbuka

10. Berdasarkan Arah Lengkungan Sudut

a) Radial vane : Untuk head relatif konstan kapasitas berubah-ubah


b) Forward curved vane : Head semakin tinggi bila kapasitas makin besar
begitu sebaliknya.
c) Bacward curved vane : Head akan terus tinggi bila kapasitas makin kecil
begitu sebaliknya
2.4 Bagian–Bagian Utama Pompa Sentrifugal
Pada pompa sentrifugal ada dua (2) golongan komponen,yaitu komponen
yang begerak dan komponen yang tetap.
11

2.4.1 Komponen-komponen yang tetap :


1. Casing
Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor ( guide vane ), inlet
dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage ).

Gambar 2.7 Casing


(Sumber : Maint Shop PT.Perta Arun Gas)

2. Bearing
Bearing atau bantalan adalah komponen tetap berfungsi untuk membawa
dan melindungi poros pompa dari gerakan/beban radiral dan axial. Bahan dari
bearing : Baja.

Gambar 2.8 Bearing


(Sumber : Maint Shop PT.Perta Arun Gas)

2.4.2 Komponen – komponen yang bergerak


Komponen – komponen yang bergerak pada pompa sentrifugal :
12

1. Impeller
Impeller adalah bagian dari pompa yang memberikan tambahan energi
kepada fluida cair dalam bentuk energi kinetik tekanan. Bahan dari impeller adalah
Tembaga, besi tuang , baja tahan karat. Impeller terbagi atas :

a. Impeller sebagian terbuka


Impeller sebagian terbuka dibangun dengan plat bundar(web) yang melekat
pada satu sisi dar pisau(blade). Impller telah terpasang pada pelat melingkar kedua
sisi dari pisau(blade).

Gambar 2.9 Impeller Terbuka


(Sumber : Sularso, Tahara, 1991)
b. Impeller tertutup
Impeller tertutup memiliki baling-baling yang ditutupi oleh mantel
(penutup) pada kedua sisinya. Biasanya digunakan untuk pompa air, dimana baling-
baling seluruhnya mengurung air. Hal ini mencengah perpindahan air dari sisi
pengiriman ke sisi penghisapan, yang akan mengurangi efesiensi pompa. Dalam
rangka untuk memisahkan ruang pembuangan dari ruang penghisapan, diperlukan
sebuah sambungan yang bergerak diantara impeller dan wadah pompa.
13

Gambar 2.10 Impeller Tertutup


(Sumber : Sularso, Tahara, 1991)

c. Shaft
Shaft (poros) adalah bagian yang mentransmisikan tenaga sebagai tempat
penyangga dari komponen yang tetap maupun bergerak.Bahan Shaft (poros) : Baja
karbon , baja khrom , baja tahan karat.

Gambar 2.11 Shaft


(Sumber : Maint Shop PT.Perta Arun Gas)
14

2.5 Kerusakan Pada Pompa Sentrifugal


Rusak dapat didenifisikan sebagai berikut :
a. Bila peralatan tidak mampu dioperasikan dan tidak dapat berfungsi
maksimal.
b. Bila peralatan masih mampu dioperasikan tetapi tidak dapat berfungsi
maksimal.
c. Bila peralatan atau komponennya tidak dapat diandalkan atau tidak
aman untuk dioperasikan.

Semua komponen baik yang tidak bergerak maupun yang begerak pada
pompa sentripugal bisa mengalami kerusakam terutama pada bagian yang kritis.
Kerusakan pada pompa sentrifugal dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain:
1. Rancang bangun yang kurang benar.
2. Pengoperasian yang kurang benar.
3. Pemeliharan yang kurang baik.
1. Rancang bangun yang kurang benar
Rancang bangun yang kurang benar pada dasarnya akan berkaitan dengan
kondisi operasi.
a. Kapasitas
b. Head
c. NPSH (Net Positive Suction Head )
d. Putaran
e. Effisiensi
f. Material atau bahan dari bagian pompa
g. Jenis fluida yang dihandle
h. Temperatur pemompaan
2. Pengoperasian kurang benar
Kerusakan karena kesalahan operasi lebih banyak berkaitan dengan :
a. Standar prosedur operasi
b. Kondisi operasi
c. Kemampuan SDM ( Sumber daya manusia )
15

 Standar prosedur operasi


Standar operasi adalah merupakan panduan yang baku didalam
mengoprasikan atau peralatan dimulai dari persiapan operasi, star pompa,
pengamatan selama pompa beroperasi dan penghentian pompa. Untuk peralatan
dengan status vital prosedur sangat penting, karena dengan tidak adanya standar
prosedur operasi dapat mempercepat kerusakan.

 Kondisi operasi
Kondisi operasi seperti temperatur, tekanan, kapasitas, haruslah disesuaikan
dengan pompa sehingga tidak mengalami beban kerja yang berat pada akhirnya
dapat memperpanjang umur operasi pompa tersebut.

 Kemampuan sumber daya manusia


Dengan keterbatasan KSA ( Knowledge, Skill, Attidude ) seseorang /
operator didalam mengoperasikan pompa dapat mempercepat terjadinya kerusakan.

3. Pemeliharaan yang kurang baik


Kerusakan yang disebabkan pemeliharan yang kurang baik sering berkaitan
dengan:

 Schedule pemeliharan yang tidak tepat


Pelaksanaan pemeliharan sering tidak sesuai dengan schedule yang
ditetapkan para intructionn manual, hal ini sering disebabkan karena tidak adanya
koordinasi antara operasi dan pemeliharaan , maka memberikan beban yang lebih
terhadap pompa sehingga mempercepat merusakan pompa.

 Suku cadang
Kerusakan pompa bisa terjadi karena persedian suku cadang tidak sesuai
dengan katalog ( part number ), tidak asli atau memiliki kualitas yang rendah
sehingga mempercepat kerusakan pompa.
16

 Tools / peralatan kerja


Peralatan kerja yang sudah tidak standar karena usia pakai yang sudah lama
dan juga penggunaan peralatan yang tidak sesuai dengan fungsinya dan membuat
bagian – bagian pompa menjadi rusak.

 Kemampuan sumber daya manusia


keterbatasan pengetahuan dan juga pengalaman yang dimiliki oleh
seseorang teknisi bidang pemeliharan menjadikan hasil kerja yang tidak baik dan
akan terjadi kesalahan–kesalahan yang dapat membuat pompa yang hendak dirawat
malah menjadi rusak.

2.6 Permasalahan Yang Terjadi Pada Pompa Sentrifugal


Adapun permasalahan yang terjadi pada pompa sentrifugal adalah sebagai
berikut :
 Kerusakan yang terjadi pada shaft dan wearing casing
 Kerusakan yang terjadi pada impeller unballance
 Kerusakan yang terjadi pada ball bearing dan journal bearing
 Kerusakan yang terjadi pada Mechanical Seal

2.7 Pengertian Perawatan


Menurut Corder (1998, p1) maintenance adalah suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang, atau
memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
Menurut Suharto (1991 :20)“perawatan adalah suatu kombinasi dari
berbagai tindakan yang di lakukan untuk menjaga suatu barang atau perbaikan
sampai suatu kombinasi yang bisa di terima”. Kegiatan perawatan dalam industri
merupakan kegiatan yang sangat penting, karena perawatan ini menjaga fasilitas
maupun peralatan pabrik agar dapat digunakan untuk produksi sesuai dengan
rencana dan tidak mengalami kerusakan selama fasilitas atau peralatan tersebut
digunakan tercapai target sehingga dapatlah diharapkan proses produksi berjalan
lancar dan terjamin kerena kemungkinan-kemungkinan kerusakan dan kemacetan
17

yang di sebabkan tidak berjalannya fasilitas atau peralatan produksi telah


dihilangkan atau di kurangi.
Aktivitas pemeliharaan dalam perusahaan sangat diperlukan karena :
1. Setiap peralatan mempunyai umur penggantian (useful life) dimana suatu saat
dapat mengalami kegagalan atau kerusakan.

2. Kerusakan (failure) dari suatu peralatan atau mesin tidak dapat diketahui secara
pasti.

3. Manusia selalu berusaha untuk meningkatkan umur pengguna dengan


melakukan pemeliharaan (maintenance).

2.8 Perencanaan Waktu Perawatan


Sebelum melakukan perawatan perlu diadakan perencanaan terlebih dahulu,
hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan perawatan
tersebut. Waktu pelaksanaan perawatan perlu ditentukan frekuensi perawatan
ditentukan berdasarkan :

a. Skala waktu kalender, misalnya


 Harian.
 Mingguan
 Bulanan dan tahunan
b. Skala dan waktu operasi

Pada umumnya, pelaksanaa waktu perawatanuntuk mesin dalam kondisi


normal dapat dilakukan menurut peraturan yang berdasarkan buku manual yang
direkomendasi oleh pabrik pembuatnya. Dan juga harus dicatat informasi saat
mesin beroperasi dan waktu yang dilaksanakan sehingga mesin dapat beroperasi
secara optimal.
18

2.9 Bentuk-Bentuk Perawatan

Perawatan

Perawatan terencana Perawatan tak terancana

Perawatan preventif Perawatan korektif Perawatan darurat

Perawatan Perawatan Perawatan setelah


berjalan berhenti terjadi kerusakan

Gambar 2.12 Skema hubungan antara berbagai bentuk perawatan


(Sumber :Suharto, 1991)

1. Perawatan terencana (Planned Maintenance)


Perawatan yang terencana diorganisasikan dan dilakukan pemikiran ke
masa depan, pengedahan dan pencatatan resmi dengan rencana yang telah
ditentukan.
2. Perawatan pencegahan (Preventif Maintenance)
Perawatan pencegahan adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk
mencegah terjadi kerusakan, adapun dari contoh perawatan ini seperti perbaikan
kecil,pelumasan serta penyetelan-penyetelan sehingga mesin terhindar dari
kerusakan pada saat operasi. Perawatan ini dilakukan sejak awal yaitu sebelum
terjadi kerusakan serta dilaksanakan pada mesin yang masih dalam keadaan baik
dan normal.
19

3. Perawatan korektif (Corrective Maintenance)


Perawatan korektif adalah pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kondisi fasilitas sehingga ,mencapai standar yang dapat diterima.
Dengan adanya perawatan korektif, para pekerja perawatan akan dapat melakukan
perubahan ataupun modifikasi rancangan peralatan yang di rencanakan.
4. Perawatan berjalan (Running Maintenance)
Perawatan berjalan adalah pekerjaan yang dilakukan pada saat peralatan
ataupun mesin dalam keadaan beroperasi atau bekerja,termasuk cara perawatan
yang direncakan untuk diterapakan pada kendaraan beroperasi.Kegiatan ini
dilakukan dengan jalan momonitoring secara aktif.
5. Perawatan prediktif (Predictive Maintenance)
Perawatan prediktif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk
mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik mauapun fungsi
dari peralatan.
6. Perawatan setelah kerusakan (Breakdown Maintenance)
Perawatan setelah terjadi kerusakan adalah perawatan yang direncakan
untuk memperbaikan kerusakan.Pekerjaan perawatan ini dilakukan setelah terjadi
kerusakan, dan untuk melakukan alat-alat serta tenaga kerja yang mampu
menangani masalah ini.
7. Perawatan darurat (Shuddown Maintenance)
Perawatan darurat adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan apabila
sebuah mesin atau perlatan tidak dapat lagi berkerja atau mengalami kerusakan
yang serius sehingga tidak mungkin lagi untuk di operasikan.Untuk lebih tepatnya
perawatan ini disebut dengan perbaikan kerusakan total seperti kemacetan atau
kerusakan-kerusakan lain yang tidak diduga yang mengakibatkan sebuah mesin
sama sekali tidak dapat dioperasikan.Perawatan ini juga termasuk kedalam jenis
perawatan yang direncanakan.
20

BAB III
METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Pengambilan Data


Pengambilan data dilaksanakan diperusahaan PT Perta Arun Gas. Data diambil
pada saat melakukan praktek kerja lapangan dan pengambilan data tersebut
dibimbing oleh mentor yang ada diperusahaan tersebut.
Adapun pengambilan data dilokasi tersebut karena penulis berkepentingan
dalam masalah ini dalam menyusun tugas akhir untuk menyelesaikan Diploma III
Program Teknologi Mesin di Politeknik Negeri Lhokseumawe dan lokasi ini
berdekatan dengan penulis sehingga memudahkan penulis untuk bisa melakukan
pengambilan data.

3.2 Spesifikasi Pompa Sentrifugal G-6802 A


Berdasarkan Centrifugal pump data sheet annual report yang ada
diperpustakaan PT. Perta Arun Gas pompa sentrifugal G-6802 A, mempunyai
spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 3.1 Spesifikasi Pompa Sentrifugal G-6802 A
Pembuat J.C.CARTER
Kapasitas 507 CMH
Liquid LNG
Temperatur −158𝑜 C
Arah Putar CCW
Putaran 3000 rpm
Volts 460
Hertz 50
Amps 260
SP.GR 463
Diff Head 133.8 M
MTR.BRG. P/N -TOP 80025 -BOTTOM 80005
21

3.3 Metode Pengambilan Data


Untuk memperoleh data-data dan informasi yang diperlukan dalam menyusun
tugas akhir ini maka penulis menggunakan beberapa metode dan cara pengumpulan
data, yaitu sebagai berikut :
1. Pengumpulan data secara langsung atau primer
a. Wawancara
Adalah melaksanakan wawancara dengan pihak-pihak dari instansi perusahaan
yang bersangkutan guna mengetahui segala hal yang diperlukan.
b. Observasi
Adalah melakukan pengamatan atau partisipasi secara langsung mengenai
kondisi dan kegiatan yang ada di lokasi perusahaan tersebut.

2. Pengumpulan data secara tidak langsung atau sekunder


a. Studi Pustaka
Adalah mencari dan mempelajari mengenai masalah- masalah yang berkaitan
dengan perawatan pompa sentrifugal.
b. Dokumentasi dan Data-data
Adalah pendokumentasian dan mencatat data atau hasil-hasil yang ada pada
waktu pengambilan data di perusahaan tersebut.

3.4 Perencanaan Perawatan


Adapun metode-metode (tahap) penyelesaian kasus yang terjadi dalam proses
perencanaan ini adalah sebagai berikut :
22

Mulai

Observasi lapangan dan studi pustaka

Identifikasi masalah

inspeksi terhadap kerusakan pada pompa


sentrifugal G-6802 A

Apakah kerusakan
dapat diperbaiki ?
ya

Ya

Menerapkan perawatan Preventive


maintenance dan Breakdown
maintenance

kesimpulan

selesai

Gambar 3.1 Diagram alir perencanaan perawatan (flow chart)

Anda mungkin juga menyukai