Anda di halaman 1dari 3

BAB II

KONDISI UMUM

2.1. Lokasi Penelitian


Penyelidikan geolistrik dilaksanakan di lokasi tambang atas nama Kariadi, Desa
Surokonto Kulon, Kecamatan Pageruyung, Kabupaten Kendal seluas 3,05 Ha.

Tabel 2.1 Koordinat Batas IUP


BUJUR TIMUR LINTANG SELATAN
TITIK
DEG MIN DET DEG MIN DET
T1 110 3 24,1 7 0 4,6
T2 110 3 32,3 7 0 4,6
T3 110 3 32,3 7 0 5,4
T4 110 3 31,5 7 0 5,4
T5 110 3 31,5 7 0 6,8
T6 110 3 30,7 7 0 6,8
T7 110 3 30,7 7 0 7,6
T8 110 3 29,8 7 0 7,6
T9 110 3 29,8 7 0 8,5
T10 110 3 29 7 0 8,5
T11 110 3 29 7 0 9,1
T12 110 3 28,1 7 0 9,1
T13 110 3 28,1 7 0 9,7
T14 110 3 26,9 7 0 9,7
T15 110 3 26,9 7 0 11,6
T16 110 3 25,3 7 0 11,6
T17 110 3 25,3 7 0 10,3
T18 110 3 24,8 7 0 10,3
T19 110 3 24,8 7 0 9,9
T20 110 3 24,3 7 0 9,9
T21 110 3 24,3 7 0 8,9
T22 110 3 25,4 7 0 8,9
T23 110 3 25,4 7 0 8
T24 110 3 25,9 7 0 8
T25 110 3 25,9 7 0 6,8
T26 110 3 24,4 7 0 6,8
T27 110 3 24,4 7 0 5,9
T28 110 3 24,1 7 0 5,9

2.2. Kondisi Geologi

3
Secara geologi regional lokasi penelitian berada pada Formasi Damar yang batuan
penyusunnya terdiri dari breksi, tufa dan pasir.
Morfologi lokasi penelitian secara umum merupakan perbukitan sedang – terjal
terjal dengan ketinggian antara 200 sampai dengan 257 meter di atas permukaan
laut (aml).

2.3. Penyelidikan Geolistrik


Pengukuran geolistrik yang dilaksanakan menggunakan metode pengukuran
resistivitas konfigurasi Schlumberger dengan resolusi Vertikal Electric Sounding
(VES) dengan panjang bentang pengukuran rata-rata sejauh 100 m.
Dalam pelaksanaan pengukuran geolistrik , tahanan jenis arus listrik bolak – balik
berfrekuensi rendah dialirkan kedalam bumi melalui elektrode arus dan distribusi
potensial yang dihasilkan diukur melalui elektrode potensial.
Konfigurasi Shclumberger seperti pada gambar dibawah, jarak elektrode diatur
sehingga r1 = R2 = (a – ½ b) dan r2 = R1 = (a + ½ b), dimana a adalah jarak titik
pusat elektrode arus dan b adalah jarak antara kedua elektrode potensial ( Gambar
1).
Pelaksanaan dilapangan digunakan sistem Sounding untuk mendapatkaan
gambaran litologi secara vertikal dibawah titik pengukuran, sedangkan penyebaran
secara lateral suatu satuan litologi dapat diperoleh dengan korelasi satu titik
sounding terhadap titik sounding lainnya.
Jarak elektrode potensial P1 – P2 dimulai dari 1/3 jarak elektrode arus C1 – C2.
Selanjutnya pengukuran dilakukan hanya dengan memindahkan elektrode arus
ampai suatu jarak dimana hasil ukur beda potensial P1 – P2 sudah kecil, P1 - P2
dilebarkan secara bertahap sesuai dengan yang telah ditentukan sehingga kurva
yang diperoleh memenuhi kurva standar yang ada.

4
Dari data lapangan yang dihasilkan, diolah dan selanjutnya dilakukan interpretasi
dengan cara menyamakan lengkung (Curve matching) terhadap kurva baku yang telah
dikeluarkan oleh Shclumberger. Penyamaan lengkung ini dilakukan untuk menentukan
parameter tahanan jenis secara matematis pada suaatu model perlapisan batuan.
Setiap titik pengukuran geolistrik, akan menghasilkan nilai tahanan jenis yang akan
digunakan sebagai dasar interpretasi jenis tanah/batuan yang menyusun kondisi bawah
permukaan.

Anda mungkin juga menyukai