Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM I

PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK RUMAH TANGGA


(IPAL Sewon)

A. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui sarana pengolahan limbah cair rumah tangga
2. Mahasiswa mengetahui pentingnya pengolahan limbah cair rumah tangga bagi
kesehatan pemukiman
3. Mahasiswa mengetahui sistem pengolahan IPAL Sewon
B. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sugiharto (2008), air limbah (wastewater) adalah kotoran dari
masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air
permukaan serta buangan lainnya. Dengan demikian air buangan ini merupakan hal
yang bersifat kotoran umum. air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari
usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan (restoran),
perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama (Kepmen LH No. 112 Tahun 2003).
Berdasarkan karakteristiknya terdapat 2 (dua) jenis air limbah domestik, yaitu jenis
black water yang berasal dari WC dan umumnya ditampung dalam septictank,
sedangkan yang satunya adalah jenis grey water yang berasal dari kegiatan mencuci,
mandi dan memasak, yang umumnya langsung dibuang ke saluran drainase maupun
perairan umum. Walaupun air limbah jenis grey water sebagian besar merupakan
bahan organik yang mudah terdegradasi, namun secara kuantitas cenderung semakin
meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Dari berbagai literatur
menyebutkan bahwa antara 60 % - 70 % air yang digunakan oleh masyarakat kota,
akan terbuang sebagai air limbah, sedangkan air limbah tersebut akan masuk ke badan
sungai tanpa ada upaya pengolahan terlebih dahulu (Supradata, 2005).
Setiap kegiatan manusia akan menghasilkan limbah. Dalam beberapa tahun
terakhir, limbah yang dihasilkan oleh kegiatan manusia telah menjadi masalah
lingkungan utama. Peningkatan kuantitas dan jenis limbah yang dihasilkan tidak
hanya terjadi di negara maju tetapi juga terjadi dinegara berkembang, salah satunya di
Indonesia. Limbah dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan gangguan
kesehatan bila tidak dikelola dengan efektif dan efisien (Scortar,2009).
C. METODE
1. Observasi
2. Wawancara
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Tulis
2. Recorder
3. Kamera
4. Buku atau Kertas
E. CARA KERJA
1. Kunjungan lapangan dilakukan ke Instansi pengolahan Air Limbah (IPAL )
Sewon. Bantul.
2. Dilakukan observasi mengenai cara kerja IPAL dan mencatat keterangan dari
petugas atau pengelola IPAL
3. Desain IPAL digambar
4. Studi pustaka dilakukan untuk mengetahui urgensi keberadaan IPAL
5. Laporan kunjungan dibuat dan pembahasan dengan studi pustaka
F. HASIL
Desain IPAL Sewon
1. IPAL Rumah Tangga
Mobil Tank SAP Penyaringan Screw Grift
Sedot Tinja Hubber Kasar Pump Chamber

Rumah pompa
bak pengumpul
saringan

Kolam
Anaerob

Bak Kolam
Pengering Fakultatif
Lumpur

Kolam
Maturasi
Pematangan

Sungai
2. IPAL Tinja

Mobil Tank Cek Kualitas Lolos Kolam Kolam


Sedot Tinja pH & Lemak Anaerob Fakultatif

Tidak Kolam
Lolos Maturasi/
Pematanga
Lolos

Kembali pada
Proses IPAL
Rumah Tangga
hingga selesai

G. PEMBAHASAN
Dalam kunjungan praktikum sanitasi yang telah dilakukan beberapa saat yang
lalu ke Balai Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang ada di daerah Sewon,
Bantul. IPAL Sewon merupakan salah satu instalasi pengelolaaan limbah terpusat
yang berada di Jalan Bantul Kilometer 6, Dusun Cepit, Pendowoharjo, Sewon, Bantul,
Yogyakarta. Pembangunan IPAL Sewon dibangun sejak tahun 1994 sampai tahun
1995 diatas lahan seluas 6,7 hektar dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Januari 1996.
IPAL Sewon memproduksi limbah rumah tangga dari 125.000 jiwa atau dengan
pelayanan sambungan rumah sebnayak 25.000 SR dan dengan kapasitasi volumeairr
yang masuk sebesar 15.500 m³/hari.
Kemudian, dalam unit pengolahan air limbah yang digunakan dalam IPAL Sewon
dengan berbagai fungsi yang dimiliki dari msasing-masing unit pengolahan air limbah
yang ada di IPAL Sewon. Diantaranya yaitu :
a. Saluran pembawa Air limbah, memiliki fungsi sebagai saluran untuk membawa
air limbah yang dialirkan sebelum masuk IPAL akan dilewatkan pada saluran
pembawa. Saluran pembawa berbentuk lingkaran terbuat dari betondengan dengan
diameter 100 - 130 cm.
b. Rumah pompa Uliran-uliran ini yang berfungsi membawa air keatas setelah air
limbah masuk melewati bawah rumah pompa alirannya ke bak pengendap pasir.
Di dalam Rumah pompa terdiri dari :
1) Bak equalisasi memiliki tujuan Untuk menjaga sistem pengolahan biologis,
mengawasi derajat pH, Untuk memberikan kontrol kapasitas aliran air limbah
yang lebih merata. Mencegah masuknya konsentrasi zat beracun yang tinggi
dalam sistem pengolahan biologis.
2) Saringan jeriji, saringan jeriji terletak sebelum pompa angkat dan berfungsi
sebagai
pemisah kotoran-kotoran seperti plastik-plastik sisa sampah rumah tangga dan
bahan terapung lainnya. Kotoran-kotoran tersebut dipisahkan secara manual
dengan penggaruk aluminium dari ayakan jeriji dan dibuang minimal sehari
sekali.
3) Water indicator level, berfungsi sebagai penunjuk ketinggian air Limbah yang
akan diolah dan jenis pengoperasian pompa. Ada dua jenis pengoperasian
pompa berdasarkan ketinggian air :  Operasi pompa otomatis  Operasi
pompa manual
4) Pompa angkat atau screw pump yang ada di IPAL Sewon berjumlah tiga buah
dengan kapasitas 10,7 m3 /menit. Dimana dua unit operasional dan satu unit
sebagai cadangan.
c. Bak penangkap pasir (Grift Chamber) berfungsi untuk menyaring pasir, batu atau
kerikil dan material kecil lainnya dari limbah cair. Partikel yang diendapkan pada
grift chamber mempunyai berat jenis yang besar dan terdiri dari partikel-partikel
anorganik dan organik. Pada umumnya partikel yang diendapkan pada grift
chamber adalah pasir.
d. Laguna aerasi fakultatif / Kolam Fakultatif 1 dan 2
Laguna aerasi fakultatif merupakan salah satu jenis pengolahan air limbah secara
biologis dengan memanfaatkan 2 jenis bakteri, yaitu bakteri aerob dan anaerob
untuk mendegradasi kandungan bahan pencemar yang terdapat dalam air limbah.
tingkat pemulihan kualitas air. Tujuan nya untuk mengetahui apakah air limbah
yang diolah masih buruk atau tidak.
e. Kolam Akurasi (Pematangan)
Kolam terakhir yaitu pematangan Air limbah yang telah diolah di kolam fakultatif
dialirkan ke kolam pematangan dengan maksud untuk menstabilkan air limbah
sebelum dibuang ke badan air. Kolam pematangan terdiri dari dua sistem yang
dirangkai secara pararel dengan kolam fakultatif. Setelah penghilangan kotoran
organik dan bakteri collon bacilli, limbah olahan selanjutnya di alirkan ke dalam
Sungai Bedog melalui pipa beton dan saluran terbuka.
f. Tempat pengeringan lumpur (sludge drying bed)
Lumpur yang terkumpul dari dalam laguna aerasi fakultatif kemudian di buang ke
tempat pengeringan dengan menggunakan unit pembuangan lumpur setahun
sekali. Lumpur yang berada pada tempat pengeringan lumpur terbagi menjadi
lapisan atas yang jernih dan lumpur yang kental pada bagian bawah.
g. Proses pengolahan air buangan
Air limbah domestik yang berasal dari kota Yogyakarta dan sebagian Kabupaten
Sleman serta Kabupaten Bantul dialirkan melalui jaringan pipa yang telah ada
pada jaman Belanda. Sistem jaringan pipa yang menuju ke IPAL juga dilengkapi
dengan pipa penggelontor. Fungsi dari pipa penggelontor adalah untuk melarutkan
sampahsampah yang ada dalam pipa-pipa yang tidak disingkirkanakan
menghambat laju aliran air limbah ke IPAL. Air penggelontor diambil dari empat
inlet, yaitu Dam Bendolele, Dam Pogung, Dam Prawirodirjan dan Selokan
Mataram. Kotoran tersebut kemudian dialirkan dengan menggunakan pompa
celup (submersible pump) dan akan dipisahkan dari limbah cair dan padatan
dengan menggunakan siklon pemisah. Kemudian padatan ditampung dalam
hooper yang berada dibawah siklon dan dibuang secara berkala, sedangkan limbah
cair dikembalikan ke dalam grift chamber. Limbah kotor yang telah diolah secara
fisik tersebut diumpankan melalui tangki distribusi ke laguna aerasi fakultatif.
Setelah penghilangan kotoran selanjutnya dialirkan ke dalam Sungai Bedog
melalui pipa beton dan saluran terbuka.
H. KESIMPULAN
I. DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 Tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik.
Pemerintah Republik Indonesia, 2012. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2012
Tentang Pengolahan Lingkungan Hidup. Jakarta.
Scortar, L.M. 2009. Household Waste Management around the Globe. Managerial
Challenges of the Contemporary Society. Proceedings: 249-256. Cluj-Napoca:
Babes Bolyai University.
Sugiharto. 2008. Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah. Jakarta : UI-Press..
Sukiya dkk. 2013. Pengaruh Air Limbah IPAL Sewon Terhadap Bioakumulasi
Merkuri Pada Ginjal Ikan Tombro (Cyprinus carpio, L.). Jurnal Sains Dasar.
2(1). Hal 95-102.
Supradata. 2005. Pengolahan Limbah Domestik Menggunakan Tanaman Hias
Cyperus Alternifolius, L. Dalam Sistem Lahan Basa Buatan Aliran Bawah
Permukaan.

Anda mungkin juga menyukai