Anda di halaman 1dari 14

1

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI

HALUSINASI SESI I11

I. Topik

Mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap

II. Tujuan

a. Tujuan umum

Klien dapat mengontrol atau mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap

b. Tujuan khusus

1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah

munculnya halusinasi

2. Klien dapat bercakap-cikap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi

III. Landasan Teori

Halusinasi adalah perssepsi tentang afek bayangan dan sensori yang timbul tanpa ada

stimulus eksternal (Urison dan Khull, 1998). Halusinasi terdiri atas halusinasi dengan

halusinasi lihat, halusinasi penciuman, halusinasi pengecapan dan halusinasi raba, klien

dengan halusinasi ditunjukkan dengan tanda-tanda klien mengatakan mendengar suara

bisikan/ melihat bayangan. Klien menyatakan kesal, menyatakan senang dengan suara-

suara, klien bicara sendiri, tertawa sendiri, marah tanpa sebab, menyendiri dan melamun.

Klien dengan halusinasi harus mendapat tindakan keperawatan yang tepat. Observasi

harus tetap dilakukan pada klien halusinasi agar tidak terjadi perilaku kekerasan dan

bunuh diri. Untuk itu perlu dilakukan suatu kegiatan yang terwujud dalam terapi aktivitas

kelompok (TAK) berupa stimulus persepsi.


2

Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah di

alami. Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus terhadap

kehidupan menjadi adaptif,

IV. Klien

a. Kriteria

1. Klien dengan kondisi fisik yang sehat

2. Klien dengan halusinasi yang sudah mengontrol halusinasinya

3. Klien dengan isolasi sosial yang sudah dapat melakukan sosialisasi secara

bertahap

4. Klien yang telah dikontrak sebelumnya, yang bersedia mengikuti kegiatan TAK

b. Proses seleksi

Dari ± 16 klien di panti dhira berdasarkan hasil observasi dari anggota kelompok,

maka disimpulkan sebanyak 6 orang klien yang akan mengikuti kegiatan terapi

aktivitas kelompok stimulasi persepsi, dimana satu hari sebelumnya sudah dilakukan

kontrak dengan klien, sedangkan klien lain tidak diikut sertakan karena tidak sesuai

kriteria.

Adapun klien yang diikutsertakan berjumlah 6 orang

1. Tn.H.A

2. Tn A

3. Tn.L

4. Tn.M

5. Tn.R

6. Tn.M
3

V. Pengorganisasian

a. Waktu

1. Hari/Tanggal : Sabtu 14 Oktober 2016

2. Waktu : 30 menit

3. Tempat : Di Ruang tengah panti dhira

Waktu yang dibutuhkan tiap langkah :

1. Orientasi : 5 menit

2. Kerja : 20 menit

3. Evaluasi : 5 menit

4. Setting tempat

a) Kegiatan TAK dilakukan di ruang

b) Ruangan nyaman dan tenang

Setting
CO L
O

K1 K2

K3 K4

K5 F K6

Keterangan : O

L : Leader
C : Co Leader
F : Fasilitator
K : Klien
O : Observer
4

b. Tim Terapis

1. Leader : Yuraeni

Tugas :

a) Menjelaskan tujuan aktivitas

b) Memperkenalkan diri

c) Memberi kesempatan anggota untuk saling mengenal

d) Menjelaskan aturan permainan

e) Memberikan reinforcement positif

f) Memberikan respon yang sesuai dengan atau atas perilaku anggota

g) Mengaktifkan kelompok

h) Menyimpulkan keseluruhan aktivitas kelompok

2. Co-Leader: Ito P

Tugas :

a) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

b) Mengingatkan leader bila kegiatan menyimpang

c) Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan

d) Berama leader menjadi contoh kerjasama yang baik

3. Fasilitator : Subekti

Tugas:

a) Memotivasi klien yang kurang ataupun tidak aktif terlibat dalam shering

persepsi

b) Menjadi contoh bagi klien selama proses kegiatan

4. Observer : Teti Yustianti

Tugas :

a) Mengamati jalannya kegiatan sebagai acuan untuk mengevaluasi


5

b) Mencatat perilaku verbal dan non-verbal klien selama berlangsungnya

kegiatan

c. Metode dan Media

1. Alat :

a) Tape Recorder/HP

b) Bola Plastik

c) Buku catatan dan pulpen

2. Metode :

a) Dinamika kelompok

b) Diskusi dan tanya jawab

c) Bermain peran / stimulasi

VI. Proses Pelaksanaan

1. Orientasi

a. Salam perkenalan

1) Salam dari terapis kepada klien

2) Peserta dan terapis memakai name tag

b. Evaluasi / validasi

1) Menanyakan perasaan klien saat ini

2) Menanyakan penerapan TAK yang lalu

c. Kontrak

1) Menjelaskan topik, tujuan kegiatan dan menyepakati waktu serta tempat

2) Menjelaskan aturan main sebagai berikut :

a) Menyampaikan, cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.

b) Jika ada peserta yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin

kepada terapis
6

c) Lama kegiatan 30 menit

d) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

2. Tahap Kerja

a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu cara mengontrol

halusianasi dengan bercakap-cakap.

b. Terapis menghidupkan musik dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam.

c. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang mendapat bola diminta untuk

berdiri sebutkan nama, asal, serta hobinya kemudian memperagakan cara

mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.

d. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

e. Terapis meminta klien untuk memperagakan dengan orang disebelahnya, kemudian

disuruh ke depan

f. Berikan pujian atas keberhasilan klien

g. Ulangi peragaan percakapan sampai semua klien mendapat giliran

h. Setelah permainan selesai klien dan terapis bersama-sama menyanyi

3. Tahap Terminasi

a. Evaluasi respon subyektif klien

Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.

b. Evaluasi respon obyektif klien

Leadar menanyakan kegiatan apa yang telah di lakukan dan menganjurkan klien

untuk menyebutkan kembali (leader beri reinforcement positif bagi yang berhasil

menjawab)

c. Tindak lanjut

1) Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu

menghardik, bercakap – cakap dan melakukan kegiatan.


7

2) Kontrak yang akan datang

a) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya, yaitu

mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat.

b) Menyepakati waktu dan tempat.

VII. Evaluasi

a. Struktur

1. Proposal sudah disetujui pembimbing tiga hari sebelum kegiatan

2. Persiapan dilakukan satu hari sebelumnya

3. Ijin menggunakan tempat pada kepala ruangan/perawat ruangan

4. Klien sudah disiapkan satu hari sebelumnya (kontrak jelas)

5. Diskusi kelompok untuk pembagian tugas dalam TAK dan Role Play

(Leader, Co Leader, Fasilitator, dan Observer)

6. Media yang diperlukan sudah disiapkan satu jam sebelumnya

b. Proses

1. Peserta aktif mengikuti kegiatan

2. 80 % klien dapat mengikuti kegiatan sampai selesai

3. Kegiatan dilaksanakan sedikit melewati waktu yang telah di rencanakan

4. Leader dan Co Leader dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan

kegiatan

5. Fasilitator dapat memotivasi peserta untuk aktif menyelesaikan kegiatan

6. Observer dapat melaporkan jalannya kegiatan

c. Hasil

1. Sekurang-kurangnya 85% peserta kegiatan TAK dapat memperagakan cara

bercakap-cakap.
8

2. Sekurang-kurangnya 75% peserta kegiatan TAK dapat memberikan tanggapan

terhadap pertanyaan yang ditujukan kepadanya

DAFTAR PUSTAKA

Suliawati (2005). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.


9

Keliat Budiana (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC.

STRATEGI PELAKSANAN TINDAKAN

TAK

STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI : SESI 111


10

Hari/ tanggal : Sabtu 14 Oktober 2016

Ruangan : Dhira

Jumlah pasien : 6 orang

I. Proses keperawatan

a. Kondisi klien

1. Klien dengan kondisi fisik yang sehat

2. Klien dengan halusinasi yang sudah mampu mengontrol halusinasinya

3. Klien yang telah dikontrak sebelumnya, yang bersedia mengikuti kegiatan

TAK

b. Tujuan khusus

1. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk

mencegah munculnya halusinasi

2. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk mencegah

halusinasi

c. Tindakan Keperawatan

Bermain peran/simulasi dan latihan mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

melalui pelaksanaan TAK

II. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi bapak2 sekalian!”.
“Baiklah… pada kesempatan sore hari ini, kami mahasiswa Pertamedika jakarta,

akan menyelenggarakan TAK. Saya perkenalkan nama tim terapis diantaranya

saya sendiri Yuraeni, disamping saya ada Ito P, Subekti dan Teti yustianti
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak2 sekalian pagi hari ini ?”
“Apakah bapak2 sekalian sudah siap melakukan TAK?”
11

“Sebelum kita mulai TAK, ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu, berdoa

menurut agama dan kepercayaan masing-masing, berdoa dimulai!”

c. Kontrak

Saya mau tanya ada yang belum pernah ikut TAK sebelumnya. Bagus semuanya
sudah pernah ya barusan mengikuti TAK. Bapak2 tahu tidak TAK kita kali ini
tentang apa. TAK kita kali ini yaitu cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap. “Sebelum dimulai kegiatan ini, bapak2 diminta untuk saling
memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal dan hobi. TAK ini akan
berlangsung selama 30/45 menit menit di ruangan ini. Nanti selama permainan ini
berlangsung bapak2 tidak boleh meninggalkan tempat ini ya. Kalaupun ada yang
ingin buang air bapak2 harus minta izin dulu sama suster atau mantri yang ada di
sebelah kanan dan kiri bapak. Permainan dalam TAK yang kami adakan ini
bertujuan agar Bapak-bapak dapat membedakan antara lamunan dengan kenyataan
sehingga Bapak-bapak tidak tertawa sendiri atau terhanyut dalam lamunan sendiri
yang menyebabkan Bapak-bapak mendengar dan melihat sesuatu yang tidak nyata.
Dan mampu mengendalikan atau memutus halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain”Sekarang saya akan menjelaskan aturan permainannya: Oke.....

2. Fase kerja

Baiklah bapak2, sekarang kita mulai permainannya. Tapi sebelumnya Suster kasih tau

dulu ya cara dan peraturannya. Oke....bapak2 nanti akan dengar lagu yang sudah

disetel. Ini lagunya... Coba dengarkan. Dan ini juga ada bola. Nanti bola ini dipegang

oleh bapak2 lalu diedarkan ke teman yang ada disamping bapak2 (bola diedarkan

berlawanan dengan arah jarum jam) terus bola diedarkan sampai lagu yang

didengarkan berhenti / tidak terdengar. Nah... apabila lagu berhenti dan bola berada

ditangan bapak.... berarti bapak yang memegang bola harus menyebutkan nama, asal

dan hobi. Kemudian, mempergakan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-

cakap. Sekarang saya akan memberikan contohnya terlebih dahulu. Lalu bapak

dengarkan lagi lagu yang sudah disetel kemudian bola diedarkan lagi ke teman –
12

teman yang ada disamping bapak. Bola diedarkan terus sampai lagu itu berhenti.

Sekarang saya akan memberikan contohnya terlebih dahulu. Bagaimana bapak, apa

bapak2 sudah mengerti. Ada yang ingin ditanyakan tidak. Kalau begitu kita mulai

saja ya permainannya.

3. Fase Terminasi

a. Respon Subjektif Klien

1) Bagaimana perasaan bapak setelah mengikuti kegiatan ini?

2) Apakah bapak2 senang kalau kita mengadakannya lagi nanti?

b. Respon Objektif Klien

Coba bapak2 ulangi lagi apa yang sudah di sebutkan tadi,… bagus.

c. Tindak Lanjut

Setelah mengikuti kegiatan ini, bagaimana kalau nanti kita belajar mengontrol

halusinasi dengan patuh minum obat.?

d. Kontrak yang akan datang

Saya harap bapak2 mau mengikuti TAK lagi ya. Tempat dan waktu akan

disesuaikan nanti. Sekarang bapak2 bisa melanjutkan kembali kembali kegiatan

lainnya sebelumnya ada yang mau bernyanyi gak???

SESI I11 : TAK


KEMAMPUAN MENGONTROL HALUSINASI DENGAN CARA BERCAKAP-
CAKAP
a. Kemampuan verbal : menyampaikan masalah
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
1 Menyebutkan orang yang bisa diajak
berbicara
2 Memperagakan percakapan
3 Menyusun jadwal percakapan
13

4 Menyebutkan tiga cara mengontrol dan


mencegah halusinasi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
Nama Klien
No Aspek yang dinilai
1. Kontak mata
2. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
3. Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda ’√’ (check list) jika
ditemukan pada klien atau tanda “× “ jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 4 atau 5, klien mampu; jika
nilai ≤ 3 klien dianggap belum mampu.

DAFTAR PUSTAKA

Suliawati (2005). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa Jakarta : EGC.

Keliat Budiana (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC.
14

Anda mungkin juga menyukai