Anda di halaman 1dari 5

NAMA: RIFKA KHAIRINA

NIM: 170330042
KELAS: AKUAKULTUR VB

1. Penentuan Bidang
a. Nutrisi Ikan
b. Manajemen Budidaya
c. Hama dan Penyakit
d. Lingkungan
e. Genetika dan Reproduksi Ikan
2. Objek Penelitian
a. Air Payau: bandeng, udang, kerapu, kakap
b. Air Tawar: gurami, patin, gabus, mujair
c. Air Laut: baronang, kuda laut, bawal bintang

3. Perumusan Masalah
a. Pertumbuhan larva tidak optimal
b. Pencemaran lingkungan perairan budidaya
c. Perubahan kualitas air secara fluktuatif
d. Adanya serangan penyakit
Identifikasi masalah:

Pertumbuhan
larva tidak
optimal

Frekuensi

Kualitas benih Lingkungan Padat tebar pemberian pakan


tidak baik tidak optimal yang tinggi tidak tepat
Latar Belakang
Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) merupakan salah satu ikan konsumsi
yang bernilai ekonomis. Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) juga memiliki
prospek pemasaran yang bagus di kawasan Asia Pasifik dengan harga yang tinggi dan
tidak memerlukan waktu yang lama dalam proses pembesaran hingga mencapai
ukuran konsumsi (Agung dan Endang, 2010). Ikan bawal bintang (Trachinotus
blochii) merupakan salah satu jenis ikan air laut yang memiliki kandungan omega 3
sangat tinggi. Selain itu, ikan bawal bintang juga mempunyai pertumbuhan yang
cepat, tahan penyakit, dan mudah dilakukan pemeliharaan.
Dalam usaha pembenihan ikan bawal bintang perlu diperhatikan manajemen
budidaya yang baik. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan
kelangsungan hidup larva adalah kondisi lingkungan tidak optimal, kualitas benih
yang tidak baik, padat tebar yang terlalu tinggi serta manajemen waktu pemberian
pakan yang tidak tepat.
Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan dan
kelangsungan hidup larva ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) adalah frekuensi
pemberian pakan. Pada umumnya, pembudidaya hanya memberi pakan ikan menurut
kebiasaan tanpa mengetahui tentang kebutuhan nutrisi tiap jenis ikan budidaya, baik
dari segi kualitas, kuantitas maupun frekuensi pemberian pakan yang tepat. Frekuensi
pemberian pakan pada benih ikan harus dilakukan lebih sering karena laju
pengosongan lambung tergantung pada jenis dan ukuran ikan budidaya serta suhu air
(Effendi, 2002).

4. Judul
Analisis Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Berbeda Terhadap Laju
Pertumbuhan Larva Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii)
5. Metode Penelitian
a. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Januari - 1 Februari 2020 yang
bertempat di Laboratorium Hatchery Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh.

b. Alat dan Bahan Penelitian


Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah wadah akuarium ukuran
80 x 40 x 40 cm, kertas millimeter, dan timbangan analitik. Sedangkan bahan yang
digunakan yaitu larva ikan bawal bintang dengan ukuran 3 cm dan pakan yang
digunakan berupa pellet komersil Otohime® EP 1 (protein kasar: 51%, lemak kasar:
8%, serat kasar :2%, kadar abu: 17%, kalsium: 2,5%, fosfor: 1,7%, dan diameter
pakan: 1,5 mm).

c. Metode dan Rancangan Penelitian


Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap sebanyak 3 perlakuan dan 3 kali
ulangan.
Perlakuan A: Frekuensi pemberian pakan adalah 1 kali sehari pada pukul 08.15
Perlakuan B: Frekuensi pemberian pakan adalah 2 kali sehari pada pukul 08.15
dan 20.15
Perlakuan C: Frekuensi pemberian pakan adalah 3 kali sehari pada pukul 08.15,
14.15 dan 20.15

d. Parameter Pengamatan
Adapun parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu laju pertumbuhan
baik ukuran maupun bobot larva ikan bawal bintang yang diberi pakan dengan
frekuensi berbeda.

Anda mungkin juga menyukai