Anda di halaman 1dari 22

Pencetakan Anatomis

dan Model Diagnostik

Drg. Hubban Nasution, MSc

Departemen Prostodonsia – FKG USU


• Pencetakan rahang adalah bentuk tiruan negatif dari
jaringan rongga mulut yang merupakan jaringan
pendukung gigitiruan. Cetakan dilakukan untuk
mendapatkan model yang merupakan bentuk tiruan
yang sesuai dengan bentuk dan ukuran jaringan
rongga mulut.
• Pencetakan merupakan salah satu tahap penting yang
menentukan keberhasilan suatu gigitiruan. Dalam
tahap tersebut digunakan teknik pencetakan yang
diharapkan dapat menghasilkan suatu cetakan yang
akurat sehingga dihasilkan gigitiruan dengan adaptasi
yang baik.
PEMILIHAN SENDOK
CETAK

Sendok cetak bergigi sendok cetak edentulus


PEMILIHAN SENDOK
CETAK
• Sendok cetak ini digunakan untuk pencetakan
anatomis. Hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan senok cetak ini yaitu:
• Harus sesuai dengan bentuk lengkung rahang, bila
diletakkan dalam mulut harus ada selisih ruangan kira-
kira 4-5 mm untuk menyediakan “bulk” untuk kekuatan
dan akurasi bahan cetak.
PEMILIHAN SENDOK
CETAK
• Sendok cetak rahang atas dengan penambahan
pada daerah palatal dengan baseplate wax untuk
mencegah bahan cetak turun ke permukaan
palatal. Sendok cetak rahang bawah dengan
penambahan didaerah lingual untuk mendapatkan
detail sampai ke dasar jaringan di rongga mulut
dan retromolar pad
PEMILIHAN SENDOK
CETAK
• Pencetakan dengan sendok cetak pabrikan dan
menggunakan bahan cetak alginet untuk
mendapatkan model anatomis. Model ini berfungsi
sebagai model diagnostik
PROSEDUR PENCETAKAN

• Persiapan Alat dan Bahan

Vibrator

Sendok takar dan Gelas ukur

Rubber bowl dan spatula

Dental stone dan Air

Mempersiapkan bubuk dan air sesuai dengan kebutuhan (sesuai dengan petunjuk
pabrik)

Untuk rahang atas digunakan 3-3,5 sendok takar, sedangkan rahang bawah 2-2,5
sendok takar.

Lebih baik menggunakan air es untuk memperpanjang waktu kerja.


PROSEDUR PENCETAKAN

• Persiapan Pasien

Pasien duduk lurus menghadap ke depan.

Mulut pasien berada antara bahu dan siku operator. Inspeksi dengan kaca mulut
apakah pasien bernafas melalui mulut.

Instruksikan kepada pasien agar berusaha memfokuskan diri bernafas melalui


hidung, jika pasien bernafas melalui mulut.

Posisi kepala pasien : Untuk mencetak rahang atas, garis Frankurt (garis yang
menghubungkan titik infra orbital dengan lubang telinga) sejajar dengan lantai.

Sedangkan untuk rahang bawah, garis Chamfer (garis yang menghubungkan ala
nasi ke tragus) sejajar dengan lantai atau permukaan oklusal rahang bawah sejajar
dengan lantai.

Pasien diinstruksikan untuk berkumur terlebih dahulu.


PROSEDUR PENCETAKAN

• Persiapan Operator

Dalam keadaan bersih, operator menggunakan masker dilanjutkan


dengan sarung tangan.

Rahang bawah dicetak terlebih dahulu.

Posisi operator pada waktu mencetak :

􀂾 Rahang Bawah : Operator berdiri di depan kanan pasien


mulai dari memasukkan sendok cetak, proses mencetak, fiksasi,
sampai dengan melepaskan sendok cetak.

􀂾 Rahang Atas : Berdiri di depan kanan pasien, setelah posisi


sendok cetak tepat/baik, sendok cetak difiksir dan operator pindah
ke samping kanan belakang pasien.
PROSEDUR PENCETAKAN

• Pengadukan Bahan Cetak

Memasukkan bubuk alginat dari karier ke dalam wadah tertutup dan kedap
udara, kocok hingga bubuk homogen

Mengambil bubuk menggunakan sendok takar, lalu mengetukkan tangkai


sendok takar dengan spatula secara perlahan

Melakukan persiapan bahan dan air seperti pada point sebelumnya

Mengaduk bubuk dan air secara cepat dengan tekanan membulat


membentuk angka 8 ke dinding bowl selama 1 menit (sampai homogen)

Satukan adonan dengan spatula kemudian memasukkannya ke dalam


sendok cetak dengan menggunakan spatula. Pengisian dari kiri ke kanan.
PROSEDUR PENCETAKAN

• Cara Mencetak

A. Rahang Bawah

Operator berdiri disamping kanan depan pasien. Posisi pasien bersandar


tegak menghadap ke depan, mulut pasien terbuka ¾, dataran oklusal
rahang bawah sejajar lantai.

Masukkan ujung kuadran kanan sendok cetak yang dipegang dengan


tangan kanan sambil telunjuk kiri menarik sudut mulut kanan pasien.

Posisikan garis tengah sendok cetak segaris dengan garis tengah muka.

Tekan sendok cetak dimulai dari posterior ke anterior sampai pada


posisinya seharusnya (posisi pada waktu mencoba sendok sebelumnya).
PROSEDUR PENCETAKAN

B. Rahang Atas

Posisi operator berdiri disebelah kanan depan pasien. Posisi pasien


bersandar tegak menghadap ke depan dengan dataran oklusal rahang
atas sejajar lantai.

Masukkan kuadran kanan sendok cetak yang dipegang tangan kanan


sambil telunjuk kiri menarik sudut mulut kanan pasien.

Posisikan garis tengah sendok cetak segaris dengan garis tengah muka.

Tekan sendok cetak dimulai dari posterior ke anterior sampai pada posisi
seharusnya (posisi pada waktu mencoba sendok) sebelumnya.

Ketika memfiksasi cetakan, posisi operator pindah ke sebelah kanan


belakang pasien.
EVALUASI HASIL CETAKAN
• Seluruh gigi-geligi yang masih ada.
• Prosessus alveolaris yang tidak bergigi.
• Perlekatan otot-otot, pinggiran cetakan harus kelihatan
membulat kecuali pada daerah-daerah yang menggambarkan
perlekatan otot.
• Permukaan cetakan harus halus dan tidak berlubang-lubang.
• Dasar sendok cetak tidak boleh terlihat.
• Cetakan rahang atas harus mencakup sampai hamular notch
• Cetakan rahang bawah harus mencakup sampai ke retromolar
pad.
TANDA ANATOMIS

• Rahang Atas (Maksilla)


1. Frenulum Labialis
2. Vestibulum Labialis
3. Frenulum Buccalis
4. Gigi Geligi
5. Vesitbulum Buccalis
6. Tuberositas Maxilla
7. Hamular Notch
8. Fovea Palatina
9. Palatum
10. Rugae Palatina
11. Papilla Incisivum
12. Mucobuccal Fold
TANDA ANATOMIS

• Rahang Bawah (Mandibula)


1. Frenulum Labialis
2. Vestibulum Labialis
3. Gigi Geligi
4. Vestibulum Buccalis
5. Retromolar Pads
6. Frenulum Lingualis
7. Retromylohyois
8. Frenulum Buccalis
9. Mucobuccal Fold
Hasil Cetakan Anatomis
DESINFEKSI

• Cara menyemprot, tetapi sebuah studi telah


mengatakan bisa juga direndam dalam desinfektan.
• Hasil cetakan dapat direndam selama 20-30 menit
pada natrium hipoklorit 1% atau larutan glutaraldehida
2%.
• Namun akan terjadi perubahan atau kerusakan
sebesar 0.1%.
• Kebanyakan pabrik menganjurkan disinfeksi tertentu,
seperti iodophor, bahan pemutih, atau glutaraldehid
yang harus dilakukan sesuai petunjuk pabrik.
PENGISIAN CETAKAN

• Aduk dental stone sesuai petunjuk pabrik (w:p) dengan


menggunakan spatula dan rubber bowl

• Isi cetakan RA dimulai dari palatum sambil di vibrasi agar


dental stone mengalir sempurna ke gigi geligi. Kemudian isi
bagian gigi geliginya. Ulangi sampai cetakan terisi penuh
dan memiliki ketebalan yang cukup. Rapikan pinggirannya

• Isi cetakan RB dimulai dari salah satu sisi rahang sambil


divibrasi agar dental stone mengalir sempurna ke gigi geligi.
Kemudian isi bagian gigi geligi sampai cetkan penuh dan
memiliki ketebalan yang cukup. Rapikan pinggirannya

• Tunggu sampai mengeras minimal 30 menit


MODEL DIAGNOSTIK
Tujuan model diagnostik adalah untuk diagnosa dan rencana perawatan,
diantaranya adalah :

• Menganalisis oklusi gigi yang tersisa

• Survei pendahuluan

• Sebagai alat untuk menjelaskan kepada pasien tentang kebutuhan


perawatan yang berkaitan dengan seluruh gigi dan jaringan
pendukung di rongga mulut

• Pembuatan sendok cetak fisiologis

• Untuk memantau kemajuan dari rencana perawatan yang diberikan

• Sebagai catatan kondisi pasien sebelum dilakukan perawatan, yang


sama pentingnya seperti radiografi penunjang.
Model Diagnostik
Daftar Pustaka

• Anusavice, K.J. 2003. Philips Science of Dental


Materials. 10th edition. W.B. Saunders : Philadelphia.

• Craig, R.G., dkk. 2004. Dental Materials Properties


and Manipulation. 6th edition. C.V. Mosbey.

• McCabe, J.F. 2008. Applied Dental Materials. 9th


edition. Blackwell Publishing.

• Miller, Grassow, J.E. 1981. Removable Partial


Prosthodontics. 2nd Edition. Williams and Wilkins :
Baltiomore
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai