Anda di halaman 1dari 74

PELESTARIAN SUMBER DAYA

HAYATI
3 SKS (2-1)

Kuliah-1
Ir. Mardhiah Hayati, M.S.
§ Kuliah pukul 16, ashar 15.45
§ 15 menit tidak masuk tdk usah masuk lagi
§ Kuis minggu ke 3, dan 4
§ Midterm minggu ke 6
POKOK BAHASAN
§ 1. BAB I.PENDAHULUAN
ú 1.1 Permasalahan Global Sumber Daya Hayati
ú 1.2 Kondisi Sumber Daya Hayati di Indonesia
ú 1.3 Pengertian Keanekaragaman Hayati
ú 1.4 Alasan Pelestarian Sumber Daya Hayati

§ 2. BAB II. KEPUNAHAN SUMBER DAYA HAYATI


ú 2.1 Kerusakan Ekosistem
ú 2.2 Kepunahan Spesies
ú 2.3 Penyusutan Keragaman Sumber Daya Genetik

§ 3. BAB II. KEPUNAHAN SUMBER DAYA HAYATI


ú 2.4 Penyebab Kepunahan Sumber Daya Hayati
ú 2.5. Kerentanan Kepunahan Sumber Daya Hayati
ú 2.6. Daya Hidup Populasi

§ 4. BAB III. KONSEP PELESTARIAN SUMBER DAYA HAYATI


ú 3.1. Nilai Sumber Daya Hayati
POKOK BAHASAN

§ 5. BAB III. KONSEP PELESTARIAN SUMBER DAYA HAYATI


ú 3.2. Kepemilikan Sumber Daya Hayati
ú 3.3. Etika Pelestarian Sumber Daya Hayati

§ 6. BAB IV. PENGUKURAN SUMBER DAYA HAYATI


§ 4.1. Mengukur Keragaman Hayati

§ 7. PENGUKURAN SUMBER DAYA HAYATI


ú 4.2. Evaluasi Penyebaran Spesies

§ 8. BAB IV. PENGUKURAN SUMBER DAYA HAYATI


ú 4.3. Pengukuran Spesies Endemik

ú Ujian Tengah semester


POKOK BAHASAN
§ 9. BAB V. STRATEGI DAN METODE PELESTARIAN SUMBER DAYA HAYATI
§ 5.1. Kategori Pelestarian Sumber Daya Hayati
§ 5.2. Strategi Konservasi Sumber Daya Hayati

§ 10. BAB V. STRATEGI DAN METODE PELESTARIAN SUMBER DAYA HAYATI


ú 5.3. Metode Konservasi In-situ

§ 11. BAB V. STRATEGI DAN METODE PELESTARIAN SUMBER DAYA HAYATI


ú 5.4. Metode Konservasi Ex-situ

§ 12. BAB VI. KAWASAN PERLINDUNGAN SUMBER DAYA HAYATI


§ 6.1. Peraturan Perundang-undangan
§ 6.2. Geografi dan Biografi Kepulauan Indonesia
POKOK BAHASAN
§ 13. BAB VI. KAWASAN PERLINDUNGAN SUMBER DAYA HAYATI
§ 6.3. Kawasan Perlindungan Prioritas
§ 6.4. Rancangan Kawasan Perlindungan

§ 14. BAB VII. SUMBER DAYA HAYATI DAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


§ 7.1. Peranan Sumberdaya Hayati Dalam Pertanian Berkelanjutan

§ 15. BAB VII. SUMBER DAYA HAYATI DAN PERTANIAN BERKELANJUTAN


§ 7.2. Penganekaragaman Spesies Dalam Pertanian Berkelanjutan

§ 16. BAB VIII. AGENDA MASA DEPAN SUMBER DAYA HAYATI


§ 17 Ujian Final
Permasalahan Global Sumber Daya
Hayati
§ Pencemaran lingkungan
§ Pemanasan global
§ Penebangan dan kebakaran hutan,
§ Cepatnya laju pertumbuhan penduduk
§ Penebangan dan Penebangan Hutan
§ Kebutuhan pangan meningkat
§ Kebutuhan lahan untuk pemukiman
§ Pola Kepemilikan Lahan Tidak Adil
§ Perkampungan dan Perpindahan Penduduk Tidak
Merata
§ Konversi hutan
Permasalahan Global Sumber Daya Hayati

§ Pencemaran lingkungan
§ Pemanasan global,
Permasalahan Global Sumber Daya Hayati

§ Penebangan dan kebakaran hutan,


§ Cepatnya laju pertumbuhan penduduk,
Penebangan dan Penebangan Hutan
Pertambahan penduduk dunia
Pertumbuhan Penduduk Meningkat
Kebutuhan pangan meningkat
Kebutuhan lahan untuk pemukiman
Pola Kepemilikan Lahan Tidak
Adil
Lahan tempat tinggal dan pertanian
Perkampungan dan Perpindahan
Penduduk Tidak Merata
Jurang Miskin kaya
Melebarnya Jurang Pemisah
antara Kaya dan Miskin
penyebab utama penurunan keanekaragaman
hayati pada suatu bentang alam (landscape)
adalah kegiatan konversi hutan
Penyebab Penurunan Keanekaragaman Hayati

ú Kegiatan konversi lahan hutan ke sistem pertanian


yang intensif dan cenderung monokultur
Penerapan intensifikasi
pertanian
§ Penerapan intensifikasi pertanian dengan cara
panca usaha tani, di satu sisi meningkatkan
produksi, sedangkan di sisi lain bersifat
merugikan.
§ Misalnya, penggunaan pupuk dan pestisida
dapat menyebabkan pencemaran. Contoh lain
pemilihan bibit unggul sehingga dalam satu
kawasan lahan hanya ditanami satu macam
tanaman, disebut pertaniantipe monokultur,
dapat mengurangi keanekaragaman sehingga
keseimbangan ekosistem sulit untuk diperoleh.
Ekosistem dalam keadaan tidak stabil. Dampak
yang lain akibat penerapan tipe ini adalah
terjadinya ledakan hama.
Miskin X Serakah

Tekanan ekonomi dan keserakahan manusia


seringkali mengurangi tingkat penghargaan
dan tanggung jawab manusia terhadap peran
keanekaragaman hayati
Kondisi Sumber Daya Hayati
di Indonesia
§ Indonesia yang berada di kawasan garis
khatulistiwa terdiri dari 17.480 pulau
Kondisi SDH Indonesia
ú Daerah Tropis
ú 17.058 pulau
ú Luas daratan 1,3% luas daratan
dunia
ú 515 jenis hewan menyusui (12%
dunian)
ú 511 jenis reptil (7,3% dunia)
ú 1531 jenis burung (17% dunia)
ú 270 jenis amphibi
ú 2827 jenis ikan
ú Merupakan salah satu dari 12
pusat distribusi keanekaragaman
genetik tanaman (Vavilov
Center)
§ Tingkat keanekaragaman yang tinggi akan
menghasilkan kestabilan lingkungan atau
ekosistem yang mantap.
§ Keanekaragaman di dalam ekosistem
mengandung keanekaragaman hayati yang
tinggi dan sangat bermanfaat bagi semua
bentuk-bentuk kehidupan di bumi
Peranan Keanekaragaman hayati

Menyediakan berbagai produk dan jasa:


§ Bahan pangan,
§ Energi,
§ Bahan produksi atau bahan baku industri,
§ Sumber daya genetik sebagai bahan dasar
pemuliaan
Bahan pangan

§ Sumber karbohid
Rat, protein, lemak,
Vitamin dan mineral
Energi
Peranan Keanekaragaman hayati

Ø Jasa
oMenjaga kualitas tanah
oMenyimpan dan menurnikan dan Reservoir air
oMenjaga siklus pemurnian udara
oSiklus karbon
oSiklus nutrisi
oPeringatan dini dari satwa
oMitigasi bencana
§ Menurut Primack et al. (1998), Indonesia
menduduki posisi yang penting dalam peta
keanekaragaman hayati dunia, karena
termasuk dalam sepuluh negara dengan
kekayaan keanekaragaman hayati tertinggi di
dunia.
Kekayaan Indonesia

§ Selanjutnya Mittermeier et al., (1997)


menjelaskan bahwa Indonesia juga memiliki
kekayaan spesies satwa yang sangat tinggi,
walaupun Indonesia hanya memiliki luas
daratan sekitar 1,3 persen dari luas daratan
dunia, Indonesia memiliki sekitar 12 persen
Kepunahan

§ Keanekaragaman hayati Indonesia


mengalami erosi cukup parah
§ Bappenas (1993) memperkirakan sekitar 20–70
persen habitat asli Indonesia telah lenyap
Pengertian Keanekaragaman
Hayati

keanekaan bentuk kehidupan di bumi,


interaksi di antara berbagai makhluk hidup
serta lingkungannya;
Pengertian Keanekaragaman
Hayati
§ mencakup semua bentuk kehidupan di
muka bumi, mulai dari makhluk sederhana
seperti jamur dan bakteri hingga makhluk
yang mampu berpikir seperti manusia
Pengertian Keanekaragaman
Hayati
§ fungsi-fungsi ekologi atau layanan alam,
berupa layanan yang dihasilkan oleh satu
spesies dan/atau ekosistem (ruang hidup)
yang memberi manfaat kepada spesies lain
termasuk manusia (McAllister 1998);
Pengertian Keanekaragaman
Hayati
§ keseluruhan dari sistem penopang
kehidupan, yaitu mencakup aspek sosial,
ekonomi dan lingkungan serta aspek sistem
pengtahuan dan etika, dan kaitan di antara
berbagai aspek ini
Pengertian Keanekaragaman
Hayati
§ Keanekaan sistem pengetahuan dan
kebudayaan masyarakat juga terkait erat
dengan keanekaragaman hayati.
Terdapat tiga pendekatan
membaca keanekaragaman
hayati, yakni
§ tingkat ekosistem,
§ tingkat taksonomik atau spesies, dan
§ tingkat genetik.
keanekaragaman hayati terbagi
menjadi tiga tingkat
1. Keanekaragaman gen
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh
sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan
dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat
ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu
jenis.
2. Keanekaragaman jenis (spesies)
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada
Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat
ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam
jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok
hewan, tumbuhan dan mikroba.
3. Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan
adanya variasi dari ekosistem di biosfir
Keanekaragaman ekosistem:

§ Mencakup keanekaan bentuk dan susunan


bentang alam, daratan maupun perairan, di
mana makhluk atau organisme hidup
(tumbuhan, hewan dan mikroorganisme)
berinteraksi dan membentuk keterkaitan
dengan lingkungan fisiknya.
Keragaman ekosistem
§ Keragaman ekosistem memetakan perbedaan yang
cukup besar antara tipe ekosistem, keragaman habitat
dan proses ekologi yang terjadi pada tiap-tiap
ekosistem.
§ Lebih sulit untuk menjelaskan keragaman ekosistem
dibandingkan dengan keragaman spesies atau genetik
dikarenakan oleh ‘batasan’ dari komunitas (hubungan
antar spesies) dan karena ekosistem lebih mudah
berubah. Karena konsep ekosistem adalah dinamis dan
beragam, hal ini dapat diterapkan pada berbagai skala,
walaupun untuk kepentingan pengelolaan pada
umumnya dikelompokkan menjadi kelompok besar
komunitas yang serupa, seperti hutan sub-tropis atau
terumbu karang.
§ Elemen kunci dalam mempertimbangkan ekositem
adalah pada kondisi alaminya, proses ekologi seperti
aliran energi dan siklus air dipertahankan
•Keanekaragaman spesies: adalah keanekaan spesies organisme yang menempati suatu ekosistem, di darat maupun di perairan. Dengan demikian masing-masing o
Keanekaragaman spesies:

§ adalah keanekaan spesies organisme yang


menempati suatu ekosistem, di darat
maupun di perairan. Dengan demikian
masing-masing organisme mempunyai ciri
yang berbeda satu dengan yang lain.
Keanekaragaman genetis:

§ Keanekaan individu di dalam suatu


spesies. Keanekaan ini disebabkan oleh
perbedaan genetis antar individu.
Permasalahan Keanekaragaman
hayati
§ Permasalahan utama adalah Penurunan Jumlah
spesies. Awal tahun 1980, beberapa ahli di dunia
mulai mengetahui bahwa spesies mulai
mengalami kepunahan secara global.
Kepunahan ini diketahui terjadi mulai dari 65 juta
tahun yang lalu pada periode Cretaceous dimana
banyak spesies termasuk Dinosaurus mulai
punah.
§ Krisis yang dihadapi saat ini merupakan hasil
dari: Perubahan Klimat secara global, Perubahan
Geologi secara alami, dan Kejadian katalistik.
Permasalahan Keanekaragaman
hayati
§ Krisis saat ini merupakan akibat dari campur tangan
manusia yang tidak bersahabat dengan alam.
§ Tahun 80 an sampai 90an, ilmuwan, media, masyarakat,
pemerintah di seluruh dunia mulai bekerja untuk
menyelamatkan keanekaragaman hayati di daratan.
Berbagai macam isu seperti pengrusakan hutan,
pembangunan yang berlebih, explotasi yang berlebih,
polusi, rusaknya habitat, invasi oleh spesies asing, menjadi
fokus utama yang dibahas.Keanekaragaman hayati pesisir
dan laut mulai menjadi perhatian pada tahun-tahun
tersebut. Karena ekosistem di lautan memiliki lebih
banyak spesies dibandingkan daratan. Diperkirakan 32
sampai 33 phyla hewan yang ditemukan di pesisir dan
lautan. 15 phyla dari jumlah tersebut ditemukan hanya di
estuari atau di lautan
Pengertian Global warming

§ Pemanasan global (global warming) pada


dasarnya merupakan fenomena peningkatan
temperatur global dari tahun ke tahun karena
terjadinya efek rumah kaca (greenhouse
effect) yang disebabkan oleh meningkatnya
emisi gas-gas seperti karbonmonoksida (CO),
metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC
sehingga energi matahari terperangkap
dalam atmosfer bumi
Pengertian Global warming

§ Merupakan peristiwa meningkatnya suhu


permukaan bumi melebihi rata-rata akibat
peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di
atmosfer
§ Berbagai literatur menunjukkan kenaikan
temperatur global – termasuk Indonesia –
yang terjadi pada kisaran 1,5–4v Celcius pada
akhir abad 21
Tanda/Gejala Pemanasan
Global
§ Salju-salju di dataran tinggi mengalami
pelelehan
§ Meningkatnya suhu bumi
§ Munculnya angin topan, badai, dan tornado
menjadi lebih sering
§ Tanah longsor akibat penggundulan hutan
Pendingin udara (AC)

§ Penggunaan pendingin udara yang makin masif


dan intensif pada sebagian besar rumah tangga
di perkotaan secara akumulatif justru
mendorong terciptanya bumi yang makin panas
akibat gas-gas yang dihasilkan oleh pendingin
udara tersebut tidak ramah lingkungan
§ Memicu meningkatnya kebutuhan listrik yang
terus membesar, sementara listrik tersebut
diproduksi dengan menggunakan bahan bakar
fosil dan memberi kontribusi terbesar pada
pemanasan secara global
Efek Rumah Kaca

§ Kandungan gas yang berada di atmosfer, disebut


sebagai gas rumah kaca, yang bisa
mempengaruhi iklim di Bumi
§ Adalah Suatu efek, dimana molekul-molekul
yang ada di atmosfer kita bersifat seperti
memberi efek rumah kaca. Efek rumah kaca
sendiri, seharusnya merupakan efek yang
alamiah untuk menjaga temperatur permukaaan
Bumi berada pada temperatur normal, sekitar
30°C
§Atmosfer itu sangat bisa diterobos (permeable) oleh
cahaya Matahari yang masuk ke permukaan Bumi,
tetapi tidak semua cahaya yang dipancarkan ke
permukaan Bumi itu bisa dipantulkan keluar, radiasi
merah-infra yang seharusnya terpantul terjebak,
dengan demikian maka atmosfer Bumi menjebak
panas (prinsip rumah kaca).

§Tipe gas yang menjebak panas tersebut terutama


adalah karbon-dioksida dan uap air, dan molekul-
molekul tersebut yang akhirnya dinamai sebagai gas
rumah kaca, jika konsentrasi karbon-dioksida
dilipatgandakan, maka peningkatan temperatur
permukaan menjadi sangat signifikan.
Efek Rumah Kaca

§ Karbon-dioksida adalah penyumbang utama


gas kaca
§ Sumber terutama peningkatan konsentrasi
karbon-dioksida adalah penggunaan bahan
bakar fosil, ditambah pengaruh perubahan
permukaan tanah (pembukaan lahan,
penebangan hutan, pembakaran hutan,
mencairnya es)
Dampak Pemanasan global
§ Pemanasan global mengakibatkan dampak yang
luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik, seperti
:
- pelelehan es di kutub,
- kenaikan muka air laut,
- perluasan gurun pasir,
- peningkatan hujan dan banjir,
- perubahan iklim,
- punahnya flora dan fauna tertentu,
- migrasi fauna dan hama penyakit, dsb
Dampak Pemanasan Global
bagi aktivitas sosial-ekonomi masyarakat

(a) gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan


kota pantai,
(b) (b) gangguan terhadap fungsi prasarana dan
sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan
bandara
(c) gangguan terhadap permukiman penduduk,
(d) pengurangan produktivitas lahan pertanian,
(e) peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit,
dsb)

Anda mungkin juga menyukai