Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular dimana penderita memiliki
tekanan darah di atas normal. Penyakit ini seringkali disebut silent killer karena tidak
adanya gejala dan tanpa disadari penderita mengalami komplikasi pada organ-organ
vital.1 Menurut World Health Organization (WHO) dan the International Society of
Hypertension (ISH), saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi diseluruh dunia, dan 3
juta diantaranya, meninggal dunia setiap tahunnya. WHO memperkirakan pada tahun
2025 terjadi kenaikan kasus hipertensi sekitar 80 %, pada tahun 2000 dari 639 juta kasus
menjadi 1,5 milyar kasus pada tahun 2025 terjadi di negara berkembang termasuk
Indonesia.2
Menurut National Basic Health Survey pada tahun 2013, prevalensi hipertensi di
Indonesia pada kelompok 15-24 tahun adalah 8,7%, pada kelompok usia 25-34 tahun
adalah 14,7%, 35-44 tahun adalah 24,8%, 45-54 tahun 35,6%, 55-64 tahun adalah 45,9%,
65-74 tahun 57,6 % dan lebih dari 75 tahun adalah 63,8%. Dengan prevalensi yang tinggi
tersebut, hipertensi yang tidak disadari mungkin jumlahnya jauh lebh sedikit daripada
hipertensi tidak bergejala.3
Di Indonesia, setiap tahunnya terjadi 175.000 kematian akibat hipertensi dan
terdapat 450.000 kasus penyakit hipertensi. Dari kasus hipertensi tersebut diketahui
337.500 kasus (75%) merupakan usia 20-50 tahun serta 112.500 kasus (25%) tidak
terdiagnosis karena pada penderita hipertensi sering mengalami kejadian tanpa gejala
menyebabkan sulitnya untuk mengatahui/mendata kasus yang terjadi dan baru sebagian
yang dapat di teliti dalam program penanggulangan penyakit hipertensi sesuai dengan
rekomendasi WHO4.
Data hasil Riskesdas (2013) dengan menggunakan unit analisis individu
menunjukkan bahwa secara nasional 25,8% penduduk Indonesia menderita penyakit
hipertensi yang didapat melalui pengukuran pada umur ≥18 tahun.5
Prevalensi hipertensi di Provinsi Sumatera Utara Riskesdas tahun 2007 menurut
karakteristik responden yaitu pada kelompok umur tertinggi penderita hipertensi umur
65-74 tahun sebesar 20,9% dan terendah pada umur 15-24 tahun (0,5%). Berdasarkan
jenis kelamin prevalensi hipertensi tertinggi pada perempuan sebesar 6,5% dibanding
laki-laki sebesar 4,9%.6
Pada Tahun 2016 jumlah kunjungan yang memeriksakan tekanan darah di
pelayanan kesehatan (puskesmas, pustu dan polindes/poskesdes) dan posbindu usia >18
tahun berjumlah 27.222 orang, dari jumlah kunjungan yang ada, yang mengalami
hipertensi sebanyak 2.704 orang. Berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada usia
>18 tahun dengan kategori hipertensi berjumlah 296 orang di Puskesmas Kawal
Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan7.
Hal ini memperlihatkan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang serius yang
dapat memberikan ancaman bagi kesehatan masyarakat khususnya Provinsi Kepulauan
Riau, yang menjadi permasalahan adalah kebanyakan mereka yang mengalami hipertensi
tidak menyadari bahwa kondisi tekanan darahnya sudah tinggi padahal masayarakat
tersebut berada pada kelompok yang berisiko mendapatkan hipertensi akibat gaya hidup
dan kebiasaan masyarakat tersebut.
Berdasarkan gambaran tentang penyakit hipertensi tersebut, terlihat bahwa
penyakit hipertensi merupakan penyakit yang memerlukan perhatian dari berbagai
kalangan masyarakat. Jika ini terus berlanjut maka akan meningkatkan risiko kesakitan
dan kematian pada masyarakat Indonesia khususnya Kepulauan Riau. Untuk itu perlu
diadakannya beberapa penanggulangan dalam mencegah meningkatnya angka kematian.
Dalam usaha untuk menanggulangi permasalahan ini, perlu mengetahui factor factor apa
saja yang mempengaruhi tingkat kejadian hipertensi.
Hal ini yang menjadi latar belakang penulis memilih judul dengan “Faktor-
factor Yang Mempengaruhi kejadian Hipertensi Di Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung
Kijang Kabupaten Bintan pada periode 19 November- 19 Desember tahun 2018”.

B. Rumusan Masalah
Belum diketahuinya Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Di
Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan tahun 2018.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi pada
Pasien Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan pada periode
19 November- 19 Desember tahun 2018.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan Usia Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kawal
Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan periode 19 November- 19
Desember Tahun 2018.
b. Mendekripsikan Jenis Kelamin Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas
Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan periode 19 November- 19
Desember Tahun 2018
c. Menganalisis Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi dengan Kejadian
Hipertensi di Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan
periode 19 November- 19 Desember tahun 2018.
d. Menganalisis Sikap Penderita Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi di
Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan periode 19
November- 19 Desember tahun 2018.
e. Mendeksripsikan Tingkat Pendidikan Penderita Hipertensi di Wilayah kerja
Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan periode 19
November- 19 Desember Tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi penulis dalam
meneliti secara langsung dilapangan
2. Bagi Masyarakat
Hasil Penelitian ini diharapkan agar masyarakat tahu dan mengerti tentang penyakit
hipertensi.

3. Bagi Tenaga Kesehatan


Hasil Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi Puskesmas Kawal Kabupaten
Bintan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya penyakit
hipertensi.

E. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kawal Kecamatan Gunung
Kijang Kabupaten Bintan tahun 2018

Anda mungkin juga menyukai