Anda di halaman 1dari 2

Injeksi thermal merupakan salah satu bentuk dari Enhanced Oil Recovery (EOR), dengan

prinsip:
“Menginjeksikan atau menambah atau mentransfer kalor/panas ke dalam reservoir sehingga
dengan penambahan kalor tersebut yang diindikasikan dengan meningkatnya temperatur
reservoir dapat mengubah sifat fisik fluida yang akan lebih menguntungkan dalamfaktor
perolehan”

Thermal flooding/proses umumnya diterapkan pada reservoir yang memiliki properties minyak
berat, biasanya dicirikan dengan GOR rendah dan viskositas fluida yang tinggi. Dengan
menambah panas ke dalam reservoir akan memberikan dampak turunnya viskositas minyak yang
berakibat meningkatkan mobility, selain itu ada sebagian minyak yang terevaporasi menjadi gas.
Kedua hal tersebut dapat meningkatkan mobilitas minyak dan mempermudah minyak tersebut
didesak dan diproduksikan.

Metode thermal recovery dibagi menjadi 3 yakni :


- Steam Injection
- In-situ combustion
- Hot water injection

Steam Injection
Secara praktis, campuran dari steam dan air panas diinjeksikan ke dalam formasi.
Perbandingan steam dan air yang diinjeksikan dapat bervariasi dari banyak/kaya steam (high
quality) hingga banyak air (low quality).

Ada 2 macam cara steam injection, yakni:


- Stimulasi steam pada sumur produksi (sumur injeksi = sumur produksi) - bukan EOR
- Steam drive dari sumur injeksi pada sumur produksi (sumur injeksi ≠ sumur produksi)

Gambarrrrrrrrrrrrrrrr

In-situ combustion
Panas dihasilkan dengan cara menginjeksikan udara ke dalam reservoir yang dapat
membakar sebagian dari minyak. Cara ini dapat menurunkan viskositas dan evaporasi sebagian
minyak menjadi gas, yang pada akhirnya kedua hal tersebut dapat mengakibatkan minyak mudah
untuk didorong dan diproduksikan pada sumur produksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi thermal injection:

• Oil gravity dan viskositas


Fluida yang memiliki viskositas tinggi dan gravity rendah adalah target yang baik
untuk metoda ini. Oleh karena fungsi utama dari metoda ini adalah menurunkan
viskositas minyak. Secara spesifik metoda ini akan memberikan hasil yang maksimal
untuk fluida dengan viskositas 20 cps atau lebih dan API
gravity 25 atau lebih rendah.
• Oil in place
Minimal oil inplace yang dapat memberikan recovery yang baik adalah berkisar
500 bbls per-acft

• Ketebalan lapisan
Hal yang berkaitan dengan kedalaman adalah tekanan injeksi dan berkurangnya
energi panas. Untuk proses steam flood kedalaman optimum reservoir berkisar dari 200
ft, hingga 5000 ft. Sedangkan untuk proses in-situ combustion kedalaman terendah dari
reservoir adalah 500 ft dan tidak ada batasan untuk terdalamnya.

• Transmissibility (kh/μ)
Secara praktis minimum ketebalan lapisan untuk steam flood adalah 20 ft
sedangkan in-situ combustion adalah 10 ft.

• Kedalaman
Transmissibility sangat mempengaruhi besarnya laju pendorongan yang dapat
dicapai pada frontal displacement pada thermal flooding, selain itu transmissibility yang
baik dapat mencegah hilangnya panas secara berlebihan ke formasi disekitarnya.
Minimum transmissibility yang dianjurkan untuk steam flood adalah 100 md-
ft/cp, sedangkan untuk in-situ combustion adalah 20 md-ft/cp.

• Macam batuan
Untuk aplikasi steam flood tidak dibatasi oleh macam batuan reservoir. Hanya
saja untuk batuan reservoir yang mengandung swelling clay akan mempengaruhi
transmissibility.
Aplikasi in-situ combustion tidak akan optimum pada batuan limestone. Hal ini
dikarenakan rendahnya kandungan minyak di dalam matrix (low porosity).

• Karakteristik geologi
Untuk kegiatan injeksi steam faktor geologi merupakan pertimbangan terakhir
apabila faktor-faktor di atas sudah terpenuhi terpenuhi.
Proses ini tidak dianjurkan untuk dilakukan pada karakteristik geologi yang
terlalu kompleks, seperti:
- Oil rim reservoir (ketebalan minyak tipis dan gas cap yang besar).
- Sand yang tipis, tidak menerus dan berlaminasi (selang-seling sand-shale).

Anda mungkin juga menyukai