Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

EPILEPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Anak

Disusun oleh :
Siti Reni Nuraeni
J.0105.19.037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERSN (PROFESI)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR
CIMAHI
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENYAKIT EPILEPSI

Nama : Siti Reni Nuraeni


NIM : J.0105.19.037
Institusi : STIKes Budi Luhur Cimahi
Masalah : Epilepsi
Mata Ajaran : Praktik Klinik Keperawatan I
Pokok bahasan : Epilepsi
Subpokok bahasan :
1. Pengertian Epilepsi
2. Etiologi Epilepsi
3. Faktor predisposisi dan presipitasi Epilepsi
4. Tanda dan gejala Epilepsi
5. Penatalaksanaan Epilepsi
Sasaran : Pasien dan keluarga Poliklinik Anak RSUD Al-Ihsan
Hari, tanggal : Kamis, 19 Desember 2019
Tempat : Poliklinik Anak RSUD Al-Ihsan

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :


1. Setelah melakukan pendidikan kesehatan, pasien di Poliklinik Anak RSUD
Al-Ihsan dapat mengerti dan memahaminya tentang Epilepsi.
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Mengerti dan memahami pengertian Epilepsi
2. Mengerti dan memahami etiologi Epilepsi
3. Mengerti dan memahami faktor predisposisi dan presipitasi Epilepsi
4. Mengerti dan memahami tanda dan gejala Epilepsi
5. Mengerti dan memahami penatlaksanaan Epilepsi
C. Materi
Terlampir

D. Metode Penyuluhan
Ceramah dan tanya jawab

E. Strategi Penyuluhan
1. Persiapan ( 2 menit )
2. Pembukaan ( 3 menit )
3. Pelaksanaan ( 10 menit )
4. Evaluasi ( 5 menit )
5. Penutup ( 2 menit )

F. Media
Leaflet

G. Kegiatan Penyuluhan

Tahap/ Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran

Pembukaan : 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam


2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3 menit
3. Menjelaskan maksud dan tujuan 3. Memahami maksud dan
tujuan
Pelaksanaan : 1. Menyampaikan isi materi 1. Mendengarkan dan
10 menit a. Sasaran dapat memahami apa memperhatikan materi yang
itu Epilepsi disampaikan
b. Sasaran dapat memahami
etiologi Epilepsi
c. Sasaran dapat memahami
faktor predisposisi dan
presipitasi Epilepsi
d. Sasaran dapat memahami
tanda dan gejala Epilepsi
e. Sasaran dapat memahami
penatalaksanaan Epilepsi
Evaluasi : 1. Menanyakan kepada sasaran 1. Menjawab pertanyaan
5 menit tentang kejelasan materi yang 2. Peserta aktif bertanya dengan
telah disampaikan pembicara
a. Membuka sesi tanya jawab 3. Peserta mendengarkan materi
tentang materi Epilepsi yang disampaikan
b. Menyimpulkan materi
Terminasi : 1. Mengucapkan terima kasih atas 1. Mendengarkan
2 menit peran serta sasaran 2. Menjawab salam
2. Mengucapkan salam penutup

H. Evaluasi
1. Prosedur : Wawancara
2. Jenis : Tanya Jawab
3. Pertanyaan :
a. Apa itu Epilepsi ?
b. Apa penyebab Epilepsi ?
c. Apa upaya yang dilakukan Epilepsi ?

I. Sumber
Anonim. 2008. Epilepsi. www.nersunhas.com. (Diakses 19 Desember 2019).
Dychan. 2008. Epilepsi. www.medicastore.com. (Diakses 19 Desember
2019).
Turana, Yuda. 2007. Epilepsi dan gangguan fungsi
kognitif. www.medikaholistikcom. (Diakses 19 Desember 2019).
Lampiran

LAMPIRAN MATERI : EPILEPSI

A. Definisi
Epilepsi adalah penyakit serebral kronik dengan karekteristik kejang
berulang akibat lepasnya muatan listrik otak yang berlebihan dan bersifat
reversibel (Dychan, 2008).
Epilepsi merupakan gejala kompleks dari banyak gangguan fungsi otak
yang dikarakteristikkan oleh kejang berulang. Kejang merupakan akibat dari
pembebasan listrik yang tidak terkontrol dari sel saraf korteks serebral yang
ditandai dengan serangan tiba-tiba, terjadi gangguan kesadaran ringan, aktivitas
motorik, atau gangguan fenomena sensori (Anonim, 2008).
Epilepsi didefinisikan sebagai suatu sindrom yang ditandai oleh
gangguan fungsi otak yang bersifat sementara dan paroksismal, yang memberi
manifestasi berupa gangguan, atau kehilangan kesadaran, gangguan motorik,
sensorik, psikologik, dan sistem otonom, serta bersifat episodic (Turana, 2007).

B. Etiologi
Adapun penyebab epilepsi, yaitu: (Piogama, 2009)
1. Epilepsi Primer (Idiopatik)
Epilepsi primer hingga kini tidak ditemukan penyebabnya, tidak ditemukan
kelainan pada jaringan otak, diduga bahwa terdapat kelainan atau gangguan
keseimbangan zat kimiawi dan sel-sel saraf pada area jaringan otak yang
abnormal.
2. Epilepsi Sekunder (Simtomatik)
Epilepsi yang diketahui penyebabnya atau akibat adanya kelainan pada
jaringan otak. Kelainan ini dapat disebabkan karena dibawa sejak lahir atau
adanya jaringan parut sebagai akibat kerusakan otak pada waktu lahir atau
pada masa perkembangan anak, cedera kepala (termasuk cedera selama atau
sebelum kelahiran), gangguan metabolisme dan nutrisi (misalnya
hipoglikemi, fenilketonuria (PKU), defisiensi vitamin B6), faktor-faktor
toksik (putus alkohol, uremia), ensefalitis, anoksia, gangguan sirkulasi, dan
neoplasma.

C. Faktor Predisposisi dan Presipitasi


Faktor predisposisi dan presipitasi yang dapat memicu timbulnya epilepsi
: (Dychan, 2008)
1. Demam, kurang tidur, keadaan emosional
2. Pernah menderita sakit berat, khususnya yang disertai dengan gangguan
kesadaran, kejang-kejang
3. Pernah menderita cedera otak/operasi otak
4. Pemakaian obat-obat tertentu
5. Ada riwayat penyakit yang sama dalam keluarga

D. Tanda dan Gejala


Manifestasi dari epilepsi, yaitu : (Turana, 2007)
1. Sawan Parsial (lokal, fokal)
a. Sawan Parsial Sederhana : sawan parsial dengan kesadaran tetap normal
1) Dengan gejala motorik:
 Fokal motorik tidak menjalar: sawan terbatas pada satu bagian
tubuh saja
 Fokal motorik menjalar : sawan dimulai dari satu bagian tubuh
dan menjalar meluas ke daerah lain. Disebut juga epilepsi
Jackson.
 Versif : sawan disertai gerakan memutar kepala, mata, tubuh.
 Postural : sawan disertai dengan lengan atau tungkai kaku dalam
sikap tertentu
 Disertai gangguan fonasi : sawan disertai arus bicara yang
terhenti atau pasien mengeluarkan bunyi-bunyi tertentu.
2) Dengan gejala somatosensoris atau sensoris spesial; sawan disertai
halusinasi sederhana yang mengenai kelima panca indera dan
bangkitan yang disertai vertigo.
 Somatosensoris: timbul rasa kesemuatan atau seperti ditusuk-
tusuk jarum.
 Visual : terlihat cahaya
 Auditoris : terdengar sesuatu
 Olfaktoris : terhidu sesuatu
 Gustatoris : terkecap sesuatu
 Disertai vertigo
3) Dengan gejala atau tanda gangguan saraf otonom (sensasi
epigastrium, pucat, berkeringat, membera, piloereksi, dilatasi pupil).
4) Dengan gejala psikis (gangguan fungsi luhur).
 Disfagia : gangguan bicara, misalnya mengulang suatu suku
kata, kata atau bagian kalimat.
 Dimensia : gangguan proses ingatan misalnya merasa seperti
sudah mengalami, mendengar, melihat, atau
sebaliknya. Mungkin mendadak mengingat suatu peristiwa di
masa lalu, merasa seperti melihatnya lagi.
 Kognitif : gangguan orientasi waktu, merasa diri berubah.
 Afektif : merasa sangat senang, susah, marah, takut.
 Ilusi : perubahan persepsi benda yang dilihat tampak lebih kecil
atau lebih besar.
 Halusinasi kompleks (berstruktur) : mendengar ada yang bicara,
musik, melihat suatu fenomena tertentu, dll.
b. Sawan Parsial Kompleks (disertai gangguan kesadaran)
1) Serangan parsial sederhana diikuti gangguan kesadaran : kesadaran
mula-mula baik kemudian baru menurun.
2) Dengan penurunan kesadaran sejak serangan; kesadaran menurun
sejak permulaan kesadaran.
 Hanya dengan penurunan kesadaran
 Dengan automatisme
c. Sawan Parsial yang berkembang menjadi bangkitan umum (tonik-klonik,
tonik, klonik)
1) Sawan parsial sederhana yang berkembang menjadi bangkitan
umum.
2) Sawan parsial kompleks yang berkembang menjadi bangkitan
umum.
3) Sawan parsial sederhana yang menjadi bangkitan parsial kompleks
lalu berkembang menjadi bangkitan umum.

E. Penatalaksanaan
Tindakan yang dapat dilakukan, antara lain : (Sri D, 2007)
1. Jangan panik karena serangan akan berhenti sendiri
2. Bebaskan jalan nafas, longgarkan baju
3. Bila mulut terbuka, masukkan bahan empuk diantara gigi
4. Bila mulut tertutup jangan dibuka paksa
5. Miringkan kepala agar ludah keluar
6. Jangan memberi minum sebelum klien benar-benar sadar.

Anda mungkin juga menyukai