Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya saya
dapat menyusun makalah laporan hasil observasi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
kelompok. Penyusun telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak yang terkait, oleh
karena itu perkenankanlah saya untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini.
Saya telah berupaya untuk memberikan yang terbaik dalam makalah ini. Tetapi saya
juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya saya dapat menjadi lebih baik lagi.

Kuningan, April 2015

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2

PROFIL SEKOLAH YANG DIOBSERVASI ..................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 4
B. Tujuan Observasi ........................................................................ 4
C. Landasan Teoritis ....................................................................... 5

BAB II : PEMBAHASAN

A. KEGIATAN PEMBELAJARAN ................................................ 6


1. Kelas I .................................................................................... 6
2. Kelas II .................................................................................. 9
3. Kelas III . ................................................................................ 12
4. Kelas IV ................................................................................ 15
5. Kelas V ................................................................................. 16
6. Kelas VI ................................................................................ 17
B. SARANA DAN PRASARANA ................................................. 19
C. KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH ......................................... 20

BAB III : PENUTUP

Keesimpulan .................................................................................. 21
Pelajaran yang didapat dari observasi.......................................... 21

LAMPIRAN ....................................................................................................... 22

2
PROFIL SEKOLAH

NamaSekolah : SD NegeriTarikolot
No. IdentitasSekolah : 10090
No. StatistikSekolah : 101021527009
NPSN : 20213116
KodeDesa : 0215270007
AlamatSekolah : Dusun II
Desa : Tarikolot
Kecamatan : Cibeureum
Kabupaten : Kuningan
Provinsi : Jawa Barat
KodePos : 45588
E-mail : sdn.tarikolot@yahoo.com
Status Sekolah : Negeri
TahunPendirian : 01-01-1968

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara terjun langsung
kelapangan, agar kita dapat mengetahui proses pembelajaran dikelas. Dan metode
serta strategi apa yang digunakan oleh seorang guru ketika mengajar, serta media apa
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, Sehingga proses pembelajaran
dikelas dapat berjalan dengan efektif.
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003
dijelaskan pula bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Dalam rangka merealisasikan peraturan tersebut di atas,
proses belajar mengajar perlu ditata secara terkoordinasi, terpadu, efektif dan efisien.
Oleh karena itu guru harus mampu memilih metode yang efisien dan efektif sehingga
tuntutan diatas dapat terpenuhi. Pelaksanaan suatu metode pembelajaran diperlukan
satu atau lebih teknik. Tidak hanya metode pembelajaran, seorang guru juga harus
memiliki pengetahuan tentang model, media dan strategi pembelajaran yang tepat
digunakan dalam suatu proses belajar mengajar.

B. TUJUAN OBSERVASI
Jadi tujuan dari observasi ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran disetiap
tingkatan sekolah dasar
2. Mengetahui metode, model dan strategi pembelajaran yang efektif untuk digunakan
dalam proses pembelajaran.

4
3. Untuk mengetahui dan membahas masalah atau kendala yang muncul dalam proses
pembelajaran.

C. LANDASAN TEORITIS
Menurut teori Gestalt belajar adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan
ini akan terjadi apabila siswa mengunakan lingkungan. Belajar adalah sustu proses
yang bertujuan eksploratif, imajinatif, dan kreatif. Belajar selalu diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan tingkat tinggi dan berfikir tinggi. Menurut teori belajar
ini siswa merupakan individu yang utuh.
Wina (2008: 207) menyatakan bahwa mengajar merupakan proses
penyampaian informasi atau pengetahuan dari guru kepada siswa. Proses penyampaian
itu sering juga dianggap sebagai proses mentransfer ilmu. Kemudian Suhermi (2006:
18) menyatakan bahwa pembelajaran matematika dimaksudkan sebagai proses yang
sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan kelas atau
sekolah yang memungkinkan kegiatan peserta didik belajar matematika sekolah.
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bersifat edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi anatara guru dengan anak didik. Interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Untuk menerapkan pembelajaran yang efektif perlu adanya metode dan strategi
yang harus ditempuh agar peserta didik itu mudah mengerti dan merasa senang selama
proses belajar mengajar berlangsung.
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus digunakan
dalam pembelajaran karena untuk mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam upaya
membentuk kemampuan peserta didik diperlukan adanya suatu metode atau cara
mengajar yang efektif.
Pengunaan metode mengajar harus dapat menciptakan terjadinya antara peserta
didik dengan peserta didik maupun peserta didik dengan guru sehingga proses
pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kelas I
a. Proses Belajar Mengajar Di Kelas 1 SD
Sebelum membahas tentang proses belajar dan mengajar di kelas 1 SD, mari
kita ulas sedikit apa yang dimaksud dengan belajar dan mengajar. Menurut S
Nasution (1982:39) Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
pengalaman dan latihan.kemudian ada juga yang menyatakan bahwa Belajar adalah
upaya aktif individu dalam mereaksi lingkungan, sehingga terjadi perubahan pada
seseorang karena adanya pengalaman atau berinteraksi dengan lingkungan.
Sedangkan mengajar merupakan segala upaya yang disengaja dalam memberi
kemungkinan pada siswa untuk terjadinya proses belajar siswa dengan tujuan yang
telah dirumuskan.
Seperti yang telah kita ketahui anak-anak merupakan suatu masa dimana
terdapat rasa ingin tahu yang tinggi, masa-masanya bermain, aktif, susah diatur dan
lain-lain yang bermuara pada kesenangan. Nah dari hasil kemarin observasi di SDN
Tarikolot saya temukan banyak hal unik tentang anak-anak(khususnya kelas 1
SD),guru pengajar, dan suasana pembelajaran yang berlangsung. Awalnya saya
berfikir mengajar anak-anak itu sangat mudah karena saya hanya memandang
tingkat kesulitan pelajarannya saja, hampir tidak ada kesulitan dalam bentuk materi
ajar, namun ternyata yang membuat susahnya itu adalah bagaimana cara
penerapannya kepada anak-anak agar materi ajar yang disampaikan bisa diterima,
dimengerti, difahami dan diaplikasikan dalam kehidupannya sehari-hari.
Proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru kelas 1 SD yang saya
observasi cukup bagus dan terbukti efektif. Ibu guru mengawali pembelajaran
dengan mengajak murid-murid untuk berdo’a terlebih dahulu. Kemudian menyapa
murid-murid dengan penuh keceriaan yang menimbulkan kesan positif pada murid-
murid yang akan belajar. Diawal guru mencoba mengulas sedikit pelajaran yang
telah diberikan hari sebelumnya sebagai penguatan dan pengetesan sejauhmana
pemahaman siswa.

6
Pada saat pengulasan itu karena guru memakai sistem tanya jawab
terciptalah situasi yang aktif namun tetap kondusif, suasan belajarpun terasa lebih
hidup karena adanya interaksi antara guru dan murid.

b. Model dan Pendekatan Pembelajaran yang digunakan


Jika dibangku kuliah saya merasa sedikit pusing dan aga sulit dalam
memahami model dan pendekatan pembelajaran, namun dilapangan dengan
mudahnya guru tersebut menerapkan model-model dan pendekatan-pendekatan
yang bervariasi dalam proses belajar mengajar. Dalam penyampaian materi guru
memberikan satu tema secara garis besarnya saja atau hanya judulnya saja
kemudian mengajak siswa untuk dapat mengembangkan tema tersebut.secara tidak
sadar siswa terangsang dan mencoba mengkonstruksi pengetahuannya secara bebas
(tidak terbatasi oleh pengetahuan guru) ini merupakan pendekatan konstruktivistik.
Selanjutnya guru memakai model pembelajaran tanya jawab dan antusias
murid pun cukup bagus, hampir semuanya berkompetisi untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru. Jika murid tersebut menjawab dengan benar
atau mendekati benar, guru tersebut tidak sungkan memberikan penghargaan seperti
dengan ucapan “Hebat sekali ya, jawabannya benar, murid ibu memang pintar-
pintar(sambil mengacungkan ibu jari). Adapun jika jawabannya kurang tepat atau
salah guru tersebut tetap memberi apresiasi dengan berkata “ bagus ya jawabannya,
sudah mendekati benar(sambil mengacungkan ibu jari). Model pembelajaran
terpadu pun diterapkan olehnya. Saat observasi guru tersebut sedang membahas
tentang “keluarga”, tapi saat prosesnya terdapat keterkaitan dengan, Matematika,
Bahasa Indonesia.Walaupun menggunakan banyak pendekatan dan model
pembelajaran tapi guru tersebut tetap memaksimalkan fasilitas yang ada di sekitar
lingkungan kelas dan sekolah, walaupun sesekali tidak jarang juga membuat alat
peraga untuk mendukung suksesnya proses belajar mengajar.
Untuk menciptakan situasi kelas yang aktif, kondusif, menyenangkan guru
tersebut memberi selingan dalam proses belajar dengan bernyanyi, mengajak murid
untuk berperan aktif dalam mengikuti intruksi dan mempraktekannya. Disinilah
kreatifitas seorang guru berperan. Untuk pencapaian rata-rata setiap pertemuan 75%
dari seluruh siswa

.
7
c. Karakter Guru Kelas I SD
Karakter yang unik dimiliki oleh guru SD kelas 1 yang saya observasi.
Kenapa, karena dia mempunyai sikap yang tegas namun menyenangkan, pintar,
inspiratif, kreatif, adil dalam membagi perhatian yang mencakup pada semua
siswa,pekerja keras profesional, dan yang no 1 nya adalah Penyabar dan pengayom.
Saya pikir saya tidak berlebihan mengungkapkan hal itu karena sudah lebih dari 15
tahun guru tersebut yang bernama Ibu Hj Nunung S.Pd dipercaya untuk mengajar
kelas 1 SD.
Pintar tercermin dari pengajarannya yang mengadopsi berbagai pendekatan
dan model pembelajaran, dan mengetahui kondisi/karakter peserta didiknya.
Inspiratif bu Hj Nunung merupakan inspirasi bagi murid-murid dan teman-teman
gurunya. Kreatif, cara mengajarnya yang selalu di selingi dengan nyanyian atau
hal-hal yang membuat murid-murid nyaman saat belajar. Semua murid terawasi dan
terkontrol dengan baik dan secara merata. Pekerja keras dan profesional tercermin
dari sikapnya Bu Hj Nunung yang tidak menyerah untuk melaksanakan tugasnya
sebagai guru walaupun dari segi usia beliau sudah tidak muda lagi. Namun itu tidak
dijadikannya sebagai alasan untuk tidak mengajar.

d. Kesulitan saat Mengajar Kelas I SD


Untuk kesulitan yang dihadapi saat mengajar siswa tingkat SD kelas I,
berdasarkan pengamatan salah satunya adalah mereka susah diatur, belum tahu
aturan, masih inginbebas untuk bermain. Jika guru yang mengajar belum faham
tentang karakter siswanya , pasti akan menimbulkan berbagai macam kesulitan.
Sekilas mungkin semua orang menganggap mudah (menyepelekan) untuk mengajar
siswa tingkat dasar terutama kelas 1, namun dibalik itu semua ada hal yang tidak
mereka fahami tentang bagaimana susahnya mengajar siswa yang masih senang
bermain dan dengan keberagaman karakter yang mereka miliki. Terlebih di usia
dini ( kanak-kanak ) yang notabene sedang asyiknya menikmati beragam hal –hal
yang menyenangkan.

8
2. Kelas II
a. Gambaran Umum
Untuk langkah-langkah kegiatan belajar mengajar Sebagai berikut :
1) Kegiatan Awal
a) Guru memimpin doa bersama.
b) Guru mengabsen siswa.
c) Guru mengkondisikan kelas.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mendemonstrasikan cara mengerjakan perkalian dan penjumlahan.
b) Guru bertanya jawab dengan siswa sehingga sebagian siswa aktif di dalam
kelas.
c) Guru membimbing siswa untuk mengerjakan tugas dan sumber tugas itu
dari guru itu sendiri.
d) Guru meminta melaporkan hasil kerja dengan mendatangi tempat duduk
guru dengan memberikan nilai.
e) Guru bersama siswa membahas hasil kerja bersama-sama.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan evaluasi dari hasil belajar pada saat itu.
b) Guru menegaskan kembali atau menyimpulkan materi tentang penjumlahan
dan pengurangan.
c) Guru memberikan latihan soal sebagai PR atau tugas rumah.
d) Kemudian guru menutup pelajaran dengan doa.

b. Kondisi Proses Pembelajaran Matematika di kelas II


Proses pembelajaran matematika di SD Negri Tarikolot pada kelas II, baik
dari segi siswa maupun guru cukup baik. Dalam pembelajaran kali itu saya
observasi, guru membahas tentang pelajaran Matematika yaitu tantang BAB
Perkalian dan Penjumlahan. Awal menyampaikan materi pembelajaran guru
menggunakan metode ceramah dan selanjutnya metode Tanya jawab. Selain itu
guru dalam menyampaikan materi kepada siswa sangat jelas sehingga mudah
dimengerti oleh siswa.Walaupun siswa sering mengalami kejenuhan dalam
mengikuti pelajaran.Tetapi guru dalam mengkondisikan kelas sudah baik, sehingga
kelas cukup terkontrol dan kondusif.

9
Dalam proses belajar hanya sebagian siswa yang aktif, walaupun guru
dalam mengajar sangat aktif . Siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan
guru, mereka kurang berani untuk menyampaikan pendapatnya. Mereka hanya
berinteraksi jika guru melontarkan pertanyaan dan menunjuk salah satu siswa untuk
menjawab pertanyaan tersebut.
Selanjutnya guru memberikan soal latihan untuk mereka jawab, guru
memberikan 2 buah soal dan menyuruh siswa untuk mengerjakannya. Setelah siswa
menulis soal yang di berikan guru, lalu mereka mengerjakannya, sementara siswa
mengerjakan soal guru berkeliling menghampiri siswa satu per satu, guru
memantau proses siswa dalam mengerjakan soal. Sesudah guru memeriksa
pekerjaan siswa lalu guru membahas soal tersebut bersama anak-anak.
1) Analisis dari pihak siswa.
Dari segi siswa, siswa kelas II hanya sebagian siswa yang aktif dan yang
lainnya kurang aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas.
Hal ini karena tidak adanya kepercayaan diri yang tinggi yang dimiliki siswa.
Sehingga mereka hanya mengikuti apa kata guru, mereka tidak memiliki
keberanian untuk bertanya atau menyampaikan pendapatnya.
2) Analisis dari pihak guru.
Guru dalam menyampaikan materi kepada siswa sangat jelas. Hal ini karena
guru sangat aktif dalam mengajar dan suara guru yang sangat nyaring sehingga
bisa di dengar oleh seluruh siswa. Tetapi siswa kurang tertarik dalam
mengikuti pelajaran, hal ini karena guru dalam menyampaikan materi kurang
bervariasi sehingga siswa mengalami kejenuhan dalam mengikuti pelajaran.
3) Analisis dari lingkungan belajar
Faktor lingkungan juga mempengaruhi siswa dalam belajar, baik keadaan kelas
maupun teman sejawat. Keadaan ruang kelas II disatukan dengan ruang
perpustakaan ini dikarenakan murid kelas II SD Negeri Tarikolot hanya 7
orang, meskipun begitu semangat belajarnya tidak hilang, mereka tetap enjoy
dalam belajar. Sikap siswa terhadap proses pembelajaran cukup kondusif karena
guru bias mengkondisikan siswa saat proses KBM berlangsung.

10
c. Metode dan Pendekatan yang Dipakai Guru dalam Proses KBM.
Siswa di kelas II SD Negeri Tarikolot Cibeureum sebagian siswa kurang
aktif. Hal ini terlihat dalam proses belajar mengajar. Siswa tidak pernah bertanya
atau menyampaikan pendapatnya dalam proses belajar. Siswa hanya berinteraksi
jika guru yang meminta, yaitu jika guru melontarkan pertanyaan dan meminta siswa
untuk menjawab. Sehingga untuk meningkatkan keaktifan siswa, selain guru
menggunakan metode tanya jawab dan metode ceramah dalam proses belajar
mengajar. Guru juga harus menggunakan metode diskusi dan metode inquiry. Yang
mana setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan, oleh karena itu maka
kitaharus menyesuaikan metode yang digunakan berdasarkan materi yang
diajarkan, kondisi kelas maupun siswa.

11
3. Kelas III
a. Metode Yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam proses pembelajaran di kelas 3 yaitu, metode
ceramah, metode Tanya jawab, metode penugasan dan metode demonstrasi. Metode
ceramah, karena guru menyajikan fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam pengajaran
secara lisan.Metode Tanya jawab, karena adanya interaksi guru dengan siswa
melalui kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru untuk mendapatkan respon
lisan dari siswa.Metode penugasan, Karena guru memberikan tugas tertentu agar
siswa melakukan kegiatan belajar dan memberikan laporan sebagai hasil dari tugas
yang dikerjakannya.Metode demonstrasi, karena guru mempertontonkan media
yang digunakan dalam pembelajaran.

b. Kegiatan Pembelajaran
1) Pembuka atau Kegiatan Awal
Pembuka atau kegiatan awal pembelajaran adalah kegiatan yang harus
ditempuh oleh guru maupun siswa pada setiap proses pembelajaran. Fungsinya
yaitu untuk menciptakan suasana awal pembelajran yang efektif yang
memungkinkan siswa dapat mengikuti proses pembelajran dengan baik.
Pada proses pembelajaran dalam kegiatan awal yang dilakukan oleh Ibu
Karnita di kelas 3 dalam mata pelajaran matematika ini yaitu guru menyapa
anak dengan nada bersemangat dan gembira dengan mengucapkan salam, guru
mengkondisikan siswa agar kondusif, guru memberikan tujuan materi yang
akan disampaikan. Disini guru tidak mengecek kehadiran para siswa dan tidak
mengecek ketidakhadiran para siswa karena dalam observasi yang kami
lakukan kali ini masuk pada jam pelajaran ke 3 dan 4 Kegiatan seperti itu
biasanya dilakukan pada jam pertama pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
Pembelajaran dimulai dengan guru mengulang kembali materi
pembelajran kemarin mengenai pecahan, guru mengulangnya dengan metode
tanya jawab murid-murid ada yang bisa menjawab dan tidak menyebabnya
mungkin karena kurang dipahami atau dtidak dipelajrai lagi di rumah.
Setelah pengulangan materi guru langsung memberi tahu murid mengenai
judul pembelajarn Matematika kali itu yaitu Perbandingan Pecahan. Guru

12
memberitahukan kepada siswa mengenai tujuan pembelaran dari materi
Perbandingan Pecahan.
Dalam materi yang diberikan guru kali ini guru menggunakan alat peraga.
Alat peraga adalah segala sesuatu alat yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya belajar pada diri sendiri.
Alat peraga yang digunakan adalah kertas. Kertas sangat efektif digunakan
untuk materi perbandingan pecahan. Mula-mula guru menyuruh siswa maju
kedepan kelas untuk mempraktekannya. Guru membawa kertas berukuran besar
dengan jumlah 4buah. Kertas tersebut dibagikan kepada 4 orang murid, masing-
masing murid dibedakan tugasnya untuk membagikan kertas-kertas tersebut
yaitu 1/2, 1/3, 1/6 dan 1/8 pemotongan kertas tersebut tidak lepas dari
pengawasan gurunya, karena pasti murid belum tahu bagaimana cara
membagikan kertas tersebut agar seimbang ukurannya. Pada saat bersaman
dengan pemotongan kertas guru juga memberikan penyampaian materinya
kepada siswa. Guru menggunakan alat peraga ini untuk membandingkan
pecahan-pecahan, misal bentuk pecahan ½ dan 1/3 akan lebih besar atau lebih
kecil mana, disini murid belajar untuk berpikir kritis dengan melihat alat peraga
tersebut, murid dapat bernalar sesuai dengan apa yang dia lihat. Guru juga
memberikan materinya dengan menggunakan apersepsi kepada siswa.
Setalah pemberian materi diberikan dan murid dapat memahami guru
memberikan soal untuk dikerjakan siswa dalam buku acuan atau buku paket
yang dimiliki siswa yaitu halaman 142 mengenai perbandingan pecahan. Murid-
murid mengerjakannya dengan tenang dan mandiri atau bekerja sendiri, lalu
tugas tersebut dikumpulkan di meja guru, murid menyerahkan tugasnya secra
kondusif, guru melakukan penilaian secar lansungsaat itu juga.
Dalam proses pembelajaran terlihat sangat kondusif dan juga guru selalu
memberikan pujian-pujiannnya kepada semua murid baik untuk murid yang
mengerti dengan materi ataupun yang tidak mengerti karena pujian-pujian
tersebut dapat berpengaruh baik dalam semangat, motivasi agar murid lebih
baik atau dorongan untuk murid tersebut.

13
3) Penutup atau Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan penutup ini guru memberikan kesimpulan dan ulasan
kembali mengenai materi yang telah diajarkan dan memberikan tugas atau PR
(Pekerjaan Rumah) yang masih mencakup dengan materi Perbandingan
Pecahan. Dalam penutup kegiatan pembelajaran kali itu guru membimbing
siswa menyimpulkan informasi, dan guru menutup pelajaran dengan do’a.

c. Evaluasi Yang Dipakai Guru


1) teknik penilaian
a) Tes (tertulis, lisan dan praktik/unjuk kerja)
b) teknik observasi/pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran
berlangsung dan atau di luar pembelajaran
c) teknik pemberian tugas untuk perorangan yang dapat berbentuk tugas
rumah/ proyek
2) instrument penilaian
instrument tes dalam bentuk soal, penilaian dilakukan dengan cara menghitung
jumlah jawaban benar dari soal yang tersedia.

d. Pelajaran Berharga
Pelajaran berharga yang dapat saya ambil yaitu kita sebagai guru kelak
harus membuat suasana yang menyenangkan tidak membosankan agar siswa-siswi
bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Harus menggunakan berbagai macam
metode pada satu pelajaran tersebut tidak hanya metode ceramah dan Tanya jawab.

14
4. Kelas IV
a. KegiatanAwal
Guru masukkekelasdanmengucapkansalam. Setelahitu guru mengabsen
siswa dan membahas materi yang sudah dipelajari pertemuan sebelumnya dengan
bertanya kepada para siswa dengan sangat teliti.Pelajaran hari itu mengenaimateri
IPA yaitu tentang Bintang.

b. KegiatanInti
1) Guru menjelaskan materi dengan metode tanya jawab, yaitu guru menerangkan
sambil bertanya kepada siswa satu per satu.
2) Guru menjelaskan apa saja rasi bintang, dan dimana saja rasi bintang itu berada.
3) Guru mengambilmateritersebutdarisebuahbukupaket yang dimilikinya,
sedangkan siswa hanya melihat catatan yang ada didalam buku tulis.
4) Setelah menjelaskan, guru kembali bertanya kepada siswa tentang materi yang
telah dipelajari, dan jika ada yang masih belum bisa menjawab maka siswa
tersebut akan terus ditanya dengan pertanyaan yang sama.
5) guru memberikan tugas dengan cara memerintahkan siswa mengambil buku
paket yang ada dalam lemari buku dikelas itu.
6) Tugas tersebut kemudian dikerjakan oleh para siswa dengan berdiskusi dengan
teman sebangkunya.
7) Setelah tugas selesai, guru langsung mengoreksi tugas tersebut.

c. Kegiatan Akhir
Semua materi telah tersampaikan, dikarenakan waktu istirahat telah tiba
guru meninggalkan kelas dan siswapun beristirahat.

15
5. Kelas V
a. Kegiatan Awal
Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam, dan mengingatkan kepada
siswa bahwa dipelajaran sebelumnya ada tugas untuk mencari lagu daerah,
diantaranya lagu tokecang, manuk dadali, tongtolang nangka, dan lain sebagainya
untuk dikumpulkan dan dinilai.

b. Kegiatan Inti
Guru melihat program, bahwa pada tanggal 8 april ada program pementasan
dipelajaran SBK. Dan gurupun mengingatkan bahwa minggu-minggu sebelumnya
para siswa sudah pernah menyanyikan lagu Kuningan Asri, dan gurupun meminta
salah satu siswanya untuk menuliskan lirik lagu Kuningan Asri di papan tulis,
kemudian seluruh siswapun menyanyikan lagu tersebut hingga berulang kali agar
hapal. Dan dilanjut pada penilaian lagu daerah yang minggu sebelumnya sudah
ditugaskan kepada siswa untuk dinyanyikan didepan kelas. Setelah semua siswa
selesai menyanyikan lagu daerah yang mereka tampilkan didepan, maka gurupun
melakukan evaluasi dengan mengkoreksi lagu-lagu daerah yang sudah dinyanyikan
tersebut. Ketika pembelajaran SBK gurupun menyediakan media untuk menunjang
pelajaran SBK ini dengan menggunakan sound system lewat laptop sekolah untuk
memutar musik sesuai dengan lagu yang para siswa akan nyanyikan tersebut. Dan
setelah dilihat-lihat ternyata para siswa memang sangat berantusias ketika
mengikuti pembelajaran kesenian ini.

c. Kegiatan Penutup
Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan gurupun mengakhiri
pembelajaran SBK tersebut dengan membaca Hamdallah bersama-sama dan
mengingatkan kembali agar kita teteap mencintai dan melestarikan lagu-lagu
daerah.

16
6. Kelas VI
a. Kegiatan Awal
Guru masuk ke kelas dan mengucapkan salam. Setelah itu guru menanyakan
penjelasan materi yang lalu (Apersepsi) kepada siswa mengenai bumi dan bulan,
karena pelajaran mengenai materi IPA telah selesai maka guru membahas kembali
BAB awal sampai dengan BAB akhir mengenai Bumi dan Bulan sampai dengan
Perkembangbiakan pada makhluk hidup.

b. KegiatanInti
1) Dilakukan antara guru dan murid, Guru bertanya kepada murid mengenai Bumi
dan Bulan ( pada saat apersepsi ) dan dijawab oleh murid secara serempak.
2) Guru memulai pelajaran dengan pembahasan selanjutnya mengenai
perkembangbiakan pada makhluk hidup, diantaranya perkembangbiakan
padatumbuhan, hewan dan manusia, guru menjelaskan tentang materi tersebut
kepada siswa di kelas.
3) Guru mengambil materi tersebut dari sebuah buku paket/LKS dan seluruh
siswa pun telah memilikinya.
a) Membaca :
 Guru meminta satu orang siswa dari masing-masing kelompok untuk
mewakili kelompoknya untuk maju dan membacakan kembali cerita
yang telah di tulisnya tadi. Lalu siswa yang di depan membacakan
hasilnya secara bergantian.
 Hasil pemahaman dari masing-masing kelompok memang berbeda
karena mereka namun maksud dari isi tuganya memang tetap sama.
 Kemudian , setelah itu guru meminta ketua kelompok untuk
mengumpulkan tugas menulis tadi berdasarkan kelompok masing-masing
dan di simpan di meja guru.
b) Menyimak:
 Guru menyampaikan semua materi yang sebelumnya telah dipelajari
untuk mengingat kembali pelajaran yang telah diberikan.
 Guru dan siswa bersama-sama membahas soal yang sebelumnya pernah
ada di TO (Try Out) dan membahas soal yang kemungkinan akan muncul
di UN (Ujian Nasional) nanti.

17
 Guru
mengadakantanyajawabkembalidengansiswadanmemancingpengetahuan
danpendapatsiswatentangmateri yang telah di bahas.

c. KegiatanAkhir
Semua materi telah tersampaikan, dikarenakan waktu istirahat telah tiba
guru meninggalkan kelas dan siswa pun beristirahat.

18
B. SARANA DAN PRASANA SEKOLAH
Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional) No. 24 tahun 2007. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat
dipindah-pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi
sekolah/madrasah.
Jika melihat ke dalam pengertiannya, sarana dan prasana yang terdapat di SD
Negeri Tarikolot Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan cukuplah mendukung
dalam kegiatan pembelajaran, diantaranya :
Sarana
 Gedung sekolah yang baik
 Ruangan kelas yang cukup nyaman
 WC
 Perpustakaan
 Meja dan kursi yang masih layak digunakan
 Buku pelajaran
 Gambar-gambar untuk mendukung pelajaran
 Alat peraga pelajaran
 Alat audio visual (pyojector infokus, laptop pembelajaran, CD pembelajaran,
dll.)
 Akses internet
 Dll.

Prasarana
 Jalan dalam keadaan baik
 Lapangan upacara cukup luas
 Lapangan voli
 Lapangan sepakbola ada di samping sekolah
 Halaman sekolah tidak terlalu luas namun memadai untuk tempat bermain
siswa
 Kebun sekolah terdapat di belakang kelas
 Dll.

19
C. KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH

Kepala Sekolah merupakan nahkoda dalam menjalankan sekolah, sekolah akan


diarahkan kemana tergantung kepada keputusan seorang kepala sekolah. Oleh karena
itu, setiap kebijakan yang diambil oleh kepala sekolah merupakan penentu
keberhasilan sebuah sekolah kedepannya. Dalam hal ini, saya mencari tahu sejauh
mana kebijakan Kepala SD Negeri Tarikolot dalam meningkatkan kualitas pendidikan
sekolahnya. Dengan mewawancarai salah seorang guru, saya mendapatkan beberapa
informasi tentang kebijakan yang sudah dan biasa dilakukan oleh Kepala SD Negeri
Tarikolot, diantaranya :
1. Menerapkan disiplin dalam hal ketepatan datang ke sekolah dengan
memberikan contoh selalu datang lebih awal.
2. Selalu mengingatkan kepada anak didik untuk menjaga kebersihan lingkungan.
3. Selalu mendukung dalam hal pengadaan alat belajar seperti, buku pelajaran,
dan alat peraga pembelajaran.
4. Selalu mendukung jika ada perlombaan-perlombaan untuk mengasah
kemampuan anak didiknya, walaupun penyelenggara lomba bukan dari UPTD
Pendidikan Kecamatan Cibeureum.
5. Jika ada guru yang berhalangan hadir, kepala sekolah selalu mengisi kelas
yang kosong.
6. Selalu berusaha terus untuk meningkatkan sarana dan prasarana.
7. Dll.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
“Experience the Good Teacher” merupakan ungkapan yang sangat cocok untuk
saya simpulkan dari hasil observasi ini. Jika dikampus banyak teman-teman yang
bertanya model dan pendekatan apa yang cocok untuk diterapkan di tingkat sekolah
dasar, ternyata semua model dan pendekatan bisa diterapkan hanya bagaimana cara
kita menerapkannya. Anak-anak itu unik, mereka mempunyai kemampuan dan
potensi yang luar biasa, hanya perlu pendekatan dan pemahaman agar bisa mengerti
cara mereka belajar kemudian bisa masuk ke dunia mereka, menyesuaikan, dan
menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan yang mereka sukai.

B. Pelajaran yang didapat dari hasil observasi


Semua materi di tingkat sekolah dasar memang mudah, namun penyampaian
dan penerapannya yang sedikit sulit, karena itu observasi yang cukup singkat
memotivasi diri untuk lebih semangat dan serius dalam mencari ilmu agar menjadi
seorang guru yang sesungguhnya yang mampu mengerti karakteristik peserta didik.

21
LAMPIRAN

Foto Bersama Guru dan Siswa

22
23
Kegiatan Pembelajaran Di Kelas

24
25
Lingkungan Sekolah

26
27
28

Anda mungkin juga menyukai